PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK IKAN LEMURU DAN L-KARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN PROTEIN DAN LEMAK KASAR ITIKLOKAL JANTAN (Anas plathyrynchos).

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan daging di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun
seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, serta munculnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya kebutuhan protein hewani. Usaha ternak itik
lokal adalah salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan daging di
masyarakat, hal tersebut dikarenakan itik lokal berpotensi sebagai penghasil
daging. Produksi daging yang dihasilkan itik lokal akan lebih optimal apabila
didukung dengan pakan yang baik dan berkualitas.
Pakan berperan penting dalam keberhasilan usaha peternakan itik lokal.
Pemberian pakan yang tepat baik dalam kualitas maupun kuantitas akan
menghasilkan produktivitas yang optimal sehingga itik dapat tumbuh dengan
cepat. Ciri-ciri pakan berkualitas adalah memiliki nilai kecernaan yang baik
sehingga kandungan nutrisi yang ada dalam pakan dapat diserap oleh tubuh
secara optimal dan mampu memenuhi kebutuhan tubuh itik. Bahan pakan
alternatif yang dapat digunakan dalam ransum itik salah satunya yaitu minyak
ikan lemuru dan L-karnitin.
Minyak ikan lemuru (Sardinella longiceps) merupakan produk samping
dari industri pengalengan ikan lemuru. Pemanfaatannya belum optimal,
ketersediaannya melimpah, dan berpotensi sebagai sumber asam lemak

omega-3 (Estiasih, 1996). Minyak ikan lemuru sebagai sumber asam lemak
merupakan cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan energi dalam ransum
itik. Kandungan energi yang tinggi pada minyak ikan lemuru akan lebih
efektif apabila dipadukan dengan L-karnitin, dikarenakan L-karnitin mampu
meningkatkan pertumbuhan dan katabolisme lemak sehingga sangat
dibutuhkan dalam pakan yang mengandung lemak.
L-karnitin

adalah senyawa yang mengandung nitrogen dengan berat

molekul rendah (Montgomery et al., 1993).

L-karnitin

berfungsi untuk

mengoksidasi asam lemak rantai panjang didalam mitokondria untuk
menghasilkan energi metabolik (Owen et al., 2001). Fungsi lain dari

1


2

L-karnitin yaitu sebagai fasilitator metabolisme yang diperlukan untuk

mengoksidasi asam lemak rantai panjang dalam mitokondria, lalu
menghasilkan energi metabolik yang dibutuhkan dalam proses pencernaan.

B. Perumusan Masalah
Rendahnya produksi daging itik yang dihasilkan peternakan rakyat
dikarenakan oleh manajemen pemeliharaan dengan mengandalkan pakan
berkualitas

rendah.

Rendahnya

kualitas

pakan


yang

diberikan

ini

menyebabkan produksi itik tidak optimal karena kebutuhan nutrien ternak
yang tidak tercukupi sehingga kecernaan nutrien ransum pun ikut rendah.
Upaya untuk memperbaiki kualitas ransum itik yaitu dengan mengoptimalkan
penyerapan nutrien ransum dalam saluran pencernaan, hal itu dapat dilakukan
dengan cara penambahan bahan pakan alternatif dengan kandungan nutrien
yang tinggi. Bahan pakan tersebut salah satunya adalah minyak ikan lemuru
dan L-karnitin.
Minyak ikan lemuru merupakan sumber asam lemak tak jenuh dan
sumber energi yang tinggi dalam ransum unggas. Ketersediaan energi yang
tinggi dalam minyak ikan lemuru diharapkan mampu meningkatkan kerja
enzim pencernaan dan meningkatkan fungsi asam lemak tersebut untuk
kebutuhan metabolisme dalam tubuh itik. Pemanfaatan minyak ikan lemuru
akan lebih optimal apabila dipadukan dengan L-karnitin karena L-karnitin

berfungsi untuk katabolisme lemak menjadi energi metabolik. Suplementasi
minyak ikan lemuru dan L-karnitin dalam ransum merupakan cara yang tepat
untuk memperbaiki kualitas ransum itik.
Penelitian terdahulu dengan penambahan minyak ikan lemuru dan
L-karnitin

dalam ransum puyuh menunjukkan hasil yang berpengaruh nyata

terhadap kecernaan lemak kasar pada burung puyuh (Sany et al., 2015).
Masih sedikit penelitian mengenai penggunaan minyak ikan lemuru dan
L-karnitin

pada unggas. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang suplementasi minyak ikan lemuru dan

L-karnitin

terhadap kecernaan protein dan lemak kasar itik lokal jantan.


dalam ransum

3

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
suplementasi minyak ikan lemuru dan L-karnitin dalam ransum terhadap
konsumsi protein dan lemak kasar, serta kecernaan protein dan lemak kasar
pada itik lokal jantan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK IKAN TERPROTEKSI DAN L CARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, KECERNAAN BAHAN ORGANIK DAN KECERNAAN SERAT KASAR DOMBA LOKAL JANTAN

0 10 90

SUPLEMENTASI MINYAK IKAN LEMURU TERPROTEKSI DAN L-KARNITIN DALAM RANSUM BASAL JERAMI PADI FERMENTASI TERHADAP KUALITAS FISIKOKIMIA SUSU SAPI PERAH LAKTASI.

0 0 4

SUPLEMENTASI L-KARNITIN DAN MINYAK IKAN TERPROTEKSI DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK PADA KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE).

0 0 11

PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK IKAN DAN L-KARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BURUNG PUYUH BETINA (Coturnix coturnix japonica) PERIODE STARTER.

0 0 13

PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK IKAN LEMURU DAN L-KARNITIN TERHADAP KARAKTERISTIK KARKAS ITIK LOKAL JANTAN (Anas plathyrynchos).

0 0 12

pengaruh suplementasi minyak ikan lemuru dalam ransum basal terhadap kecernaan ransum itik lokal (Anas platyrhynchos javanicus) jantan periode pertumbuhan.

0 0 4

SUPLEMENTASI L-KARNITIN DAN MINYAK IKAN DALAM RANSUM BASAL TERHADAP KECERNAAN RANSUM ITIK LOKAL PETELUR PERIODE PRODUKSI (LAYER).

0 0 4

pengaruh suplementasi minyak ikan lemuru dalam ransum basal terhadap kalitas karkas itik lokal (anas plathyrhyncos javanicus) jantan.

0 0 4

PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK IKAN LEMURU DAN L-KARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK ITIK LOKAL JANTAN (ANAS PLATHYRYNCHOS).

0 0 4

PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK IKAN LEMURU DALAM RANSUM BASAL TERHADAP PERFOMA ITIK LOKAL (Anas platyhynchos javanicus) JANTAN PERIODE PERTUMBUHAN.

0 1 3