Perancangan Interior Biara imam Projo.

(1)

ABSTRAK

Pentingnya kesadaran kehidupan manusia sebagai makhluk spiritual agar tidak jatuh dalam kehidupan dunia (hedonisme, sekularisme, materialisme) saja sebagai makhluk jasmani. Manusia pada hakikatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan, membutuhkan pembimbing spiritualitas atau pemimpin gereja yang biasa disebut Imam (Pastor), sebagai gembala bagi umat khususnya Khatolik.

Maka pada kesempatan tugas akhir ini penulis akan menbuat Biara sebagai tempat tinggal para Pastor atau para calon pastor, maka dengan demikian penulis berharap para imam semakin diteguhkan dalam mengemban panggilan suci. Biara yang akan penulis buat adalah Biara Fermentum yang berada di Jl Mekar Puspita no 53 Komplek Mekar Wangi, Bandung Selatan.

Konsep dasar yang akan penulis terapkan pada biara Fermentum ini adalah “Duc In Altum” Bertolaklah ke Tempat Yang Dalam penulis mengambil konsep ini dengan moto dari Uskup Agung Bandung Rama J.M. Pujasumarta, moto tersebut bertujuan untuk menciptakan keberanian imam, dalam menghadapi situasi tantangan yang lebih berat, bisa membimbing umat dan mendapat lebih banyak lagi manusia Khatolik yang menyegarkan kehidupan spiritualnya. (http://pujasumarta.multiply.com/photos/album/17)

Desain pada studi kasus biara ini penulis ingin menampilkan nuansa ruang seperti di dalam perahu besar, dominan menggunakan corak kayu dan warna coklat.

Maka konsep “Duc In Altum” cocok sebagai bentuk penghayatan kehidupan calon imam-imam projo menggali kehidupan spiritualnya lebih dalam di tengah umat Keuskupan Bandung yang berlokasi di daerah pemukiman masyarakat.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ORIGINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ... ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ... iii

KATA PENGANTAR ...iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

PRAKATA ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Gagasan ... 2

1.3 Rumusan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Perancangan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II GEREJA DAN BIARA SECARA SITUASIONAL 2.1 Gereja Katolik & Keuskupan ... 5

2.1.1 Pengertian Gereja ... 6

2.1.2 Sejarah Gereja ... 10

2.1.3 Sejarah Gereja Katolik di Indonesia ... 12

2.1.4 Sejarah Keuskupan Bandung ... 16

2.2 Makna Simbol Dalam Katolik ... 20

2.3 Sejarah Seminari Tinggi Fermentum ... 21


(3)

2.4.1 Misi Gereja Diaspora ... 27

2.4.2 Situasi Minoritas di Tengah mayoritas ... 28

2.4.3 Fungsi Gereja Diaspora ... 30

2.5 Fungsi Biara Khatolik ... 31

2.5.1 Penghuni Biara Khatolik ... 32

BAB III. DESKRIPSI OBYEK STUDI BIARA IMAM PROJO 3.1 Deskripsi Proyek ... 34

3.2 Tema dan Konsep ... 34

3.2.1 Konsep Warna ... 35

3.2.2 Konsep Material ... 36

3.2.3 Konsep Bentuk ... 36

3.2.4 Konsep Pencahayaan dan Penghawaan ... 37

3.2.5 Konsep Sirkulasi ... 38

3.3 Site Analisis... 39

3.4 Analisis Fungsional & Programing ... 42

3.5 Bubble Diagram... 45

3.5.1 Bubble Diagram Lantai 1 ... 45

3.5.2 Bubble Diagram Lantai 2 ... 46

3.6 Matriks dan Kedekatan Hubungan Ruang ... 46

3.7 Zoning dan Blocking ... 47

3.7.1 Zoning Lantai 1 ... 47

3.7.2 Zoning Lantai 2 ... 47

3.7.3 Blocking Lantai 1 ... 48

3.7.4 Blocking Lantai 2 ... 48

3.7.5 Bentuk Denah Bangunan ... 49 BAB IV. PERANCANGAN SEMINARI TINGGI IMAM PROJO


(4)

4.1 Pemilihan Konsep ... 50

4.2 Konsep Perancangan ... 51

4.2.1 Kebutuhan Ruang... 51

4.2.2 Konsep Bentuk ... 51

4.2.3 Konsep Material dan Warna ... 52

4.2.4 Konsep Penghawaan ... 53

4.3 Gambar Kerja Presentasi ... 54

4.3.1 Denah Khusus Area Tamu Lantai 1 ... 54

4.3.2 Denah Khusus GSG dan Hall ... 54

4.3.3 Denah Khusus Perpustakaan Lantai 1 ... 55

4.3.4 Denah Khusus Ruang Makan Lantai 1 ... 55

4.3.5 Denah Khusus Kamar Frater 1 Lantai 2 ... 56

4.3.6 Denah Khusus Kamar Frater 2 Lantai 2 ... 56

4.3.7 Denah Khusus Kapel Besar Lantai 2 ... 57

4.3.8 Potongan Denah Khusus Area Tamu Lantai 1 ... 57

4.3.9 Potongan Denah Khusus GSG dan Hall ... 58

4.3.10 Potongan Denah Khusus Perpustakaan Lantai 1 ... 58

4.3.11 Potongan Denah Khusus Ruang Makan Lantai 1 ... 59

4.3.12 Potongan Denah Khusus Kamar Frater 1 Lantai 2 ... 59

4.3.13 Potongan Denah Khusus Kamar Frater 2 Lantai 2 ... 60

4.3.14 Potongan Denah Khusus Kapel Besar Lantai 2 ... 60

4.3.15 Potongan Perspektif ... 61

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 63

5.2 Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA


(5)

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1... 31

3.1 Tabel Persyaratan Pemakaian Cahaya... 38

3.2 Tabel Site Analisis ... 40

3.3 Tabel Kebutuhan Ruang ... 44


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Gambar Pembangunan seminari Tinggi Fermentum ... 25

2.2 Suasana Seminari Tinggi Fermentum ... 27

3.1 Facade Sekolah Kalam Kudus ... 35

3.2 Corak Kayu ... 35

3.3 Tangga Kayu ... 35

3.4 Bar ... 35

3.5 Kamar di dalam Kapal Perahu ... 36

3.6 Furniture Material Kayu ... 37

3.7 Interior Geladak Kapal ... 37

3.8 Interior Gereja ... 38

3.9 Lokasi Site ... 39

3.10 ... 45

3.11 ... 46

3.12 ... 46

3.13 ... 47

3.14 ... 47

3.15 ... 48

3.16 ... 48

3.17 ... 49

4.1 Kapal Medieval ... 51

4.2 Interior Hall ... 52

4.3 Papan Bekas ... 53


(8)

4.5 Hall ... 53

4.6 Potongan Kamar Frater ... 53

4.7 Denah Area tamu ... 54

4.8 Potongan Area Tamu ... 54

4.9 Denah GSG dan Hall... 55

4.10 Potongan GSG ... 55

4.11 Denah Perpustakaan ... 56

4.12 Potongan Perpustakaan ... 56

4.13 Denah Ruang Makan ... 57

4.14 Potongan Ruang Makan ... 57

4.15 Denah Kamar Frater Unit 1 ... 58

4.16 Potongan Kamar Frater Unit 1 ... 58

4.17 Denah Kamar Frater Unit 2 ... 59

4.18 Potongan Kamar Frater Unit 2 ... 59

4.19 Denah Kapel Besar ... 60

4.20 Potongan Kapel Besar ... 60

4.21 Interior GSG ... 61

4.22 Interior Hall ... 61

4.23 Perpustakaan ... 61

4.24 Ruang Makan ... 62


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Sekarang manusia banyak dihadapkan pada pilihan antara yang baik (kehidupan religius) dan yang jahat berasal antara Allah dan Setan. Sejarah membuktikan,abad ke-20 terjadi banyak kehancuran pada umat manusia. Baik secara fisik seperti penyakit, perang, kelaparan maupun secara mental seperti kehidupan hedonisme yang semakin meningkat. Kehidupan religius yang menjadi kehendak Tuhan banyak ditinggalkan, bahkan seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan (sekularisme) kesombongan manusia yang membuat semakin melupakan Tuhan Sang Pencipta.

Di tengah kehidupan manusia yang semakin kompleks pada masa modern sekarang ini demi mewujudkan kehidupan manusia yang lebih baik sesuai dengan kehendak-Nya. Perlunya usaha agar manusia kembali dikuatkan secara iman dan harapan yang pada hakikatnya agar memiliki kehidupan religius, dalam berlangsungnya semua ini tentunya tidak terlepas dari sarana baik prasarananya.


(10)

Dalam studi kasus yang penulis buat adalah membentuk sarana dalam sebuah Institusi Agama “Katolik”.

Untuk perkembangan kehidupan religius umat Katolik sebagai minoritas diperlukannya pembimbing “gembala” yang biasa kita sebut sebagai pemuka-pemuka agama (Imam Pastor) sesuai harapan gereja dan bisa selaras di tengah kehidupan yang mayoritas masyarakatnya Non Katolik.

Sudah menjadi Berkat yang dijanjikan Tuhan Yesus Kristus sendiri ketika 2.000 tahun yang lalu bahwa gereja-Nya tidak akan hancur melawan kejahatan yang terus menerus berasal dari dunia ini. Berkat yang turun temurun ini diwarisi secara rohani oleh para imam menjadi duta-dutanya di dunia sebagai “gembala”. Dengan dasar tujuan Para Rasul demi mengajak umat manusia memiliki kehidupan yang baik, mengarah pada Tuhan Sang Pencipta dan keselamatan kekal. Melalui sarana gereja yang satu dan benar Gereja Khatolik.

Pada studi kasus ini saya akan mendesain biara untuk frater calon imam projo yang berbeda tidak seperti biara konvensional yang hanya mempertimbangkan dari segi fungsi sebagai satu atau lebih ruang saja. Biara ini sebuah lembaga pembinaan dan pendidikan agama iman Katolik agar menjadi tempat bertumbuhnya benih panggilan menjadi imam yang berkualitas, memiliki semangat ketaatan, semangat merasul di tengah masyarakat dunia demi berkembangnya Kerajaan Allah. Biara ini secara hierarkinya milik Keuskupan Bandung. Biara ini juga dipergunakan sebagai prasarana membantu para Uskup dan Imam melaksanakan tanggung jawabnya dalam mengembangkan panggilan rohani dan pendidikan para calon imam.

1.2

Gagasan

Biara adalah sebuah tempat berdoa dan juga sebagai tempat tinggal para calon imam/pastor, dimana para calon imam (frater) dipersiapkan dalam “panggilan-Nya” dan imam pastor tinggal selaku pembimbing dan gembala umat Khatolik.

Sebagai ide dan gagasan penulis akan membuat tema biara in Communion dengan konsep yang saya gunakan adalah ‘Duc In Altum’. Dengan nuansa seperti di dalam perahu besar yang bertolak ke tempat yang lebih dalam.


(11)

1.3

Rumusan Masalah

1. Bagaimana menerapkan konsep ‘Duc In Altum’ pada perancangan interior biara Imam Projo di Bandung?

2. Bagaimana menerapkan program ruang dan makna simbolik Kristiani pada interior biara agar sesuai dengan kebutuhan biara?

3. Bagaimana menciptakan atmosfer ruang yang nyaman, menarik, penuh kekeluargaan tapi juga khidmat agar sesuai dengan konsep ‘Duc In Altum’ ?

1.4

Tujuan

1. Biara yang penulis rancang berbeda dengan keadaan biara-biara konvensional yang ada tetapi dengan konsep ‘Duc In Altum’.

2. Biara yang penulis rancang akan menerapkan program ruang, makna simbolik Kristani sesuai prinsip-prinsip Kristiani.

3. Biara yang penulis rancang bertujuan agar atmosfer ruang terasa nyaman (homie), menarik, penuh kekeluargaan, khidmat sebagai fasilitas pendalaman calon iman dan menjadi cerminan bahwa biara bukan menjadi tempat yang membosankan, dan tidak menarik.

1.5 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pada bab 1 saya membahas latar belakang pembuatan makalah ini, gagasan yang saya kemukakan untuk desain biara dengan nuansa ruang seperti di dalam perahu ini yang akan saya jadikan sebagai objek studi kasus.

Bab II Gereja dan Biara

Pada bab 2 ini saya akan membahas tentang Gereja dan biara seiring perkembangan zaman sesuai tujuan Gereja Khatolik Roma.

Bab III Deskripsi Objek Studi Biara Imam Projo

Pada bab 3 ini saya akan membahas deskripsi objek studi kasus, tema, konsep bentuk, konsep material, sirkulasi, dan hubungan antar ruangan.


(12)

Bab IV Perancangan Biara Imam Projo

Pada bab 4 ini saya akan menguraikan konsep bentuk, material, warna, sirkulasi dan aplikasinya pada desain, serta gambar denah studi kasus.


(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berikut ini adalah kesimpulan dari penulisan Laporan Tugas Akhir program studi Mayor Desain Interior VI tahun 2011 dengan judul “PERANCANGAN INTERIOR BIARA PROJO DENGAN KONSEP Duc In Altum” ,yaitu:

1. Desain Interior Biara Imam Projo yang sesuai dengan makna, fungsi desain yang memperhatikan beberapa aspek diantaranya pola sirkulasi, material, warna dan bentuk yang sesuai dengan nuansa, makna dari konsep yang diusung, yaitu Duc In Altum.

2. Desain Interior Biara Imam Projo yang sesuai dengan karakteristik lingkungan sekitar mayoritas non Khatolik sehingga biara tidak memberi kesan tertutup


(14)

(eksklusif) atau menyendiri adalah desain yang memperhatikan tujuan, kebersamaan dengan masyarakat dimana proyek itu berada.

3. Desain Interior Biara Imam Projo yang dapat menciptakan suasana nyaman dan kondusif untuk tempat belajar dan pembinaan bagi calon pastor maupun sarana religius lainnya dengan menciptakan ruangan yang berkesan homie dan kekeluargaan misalnya dengan ada ruang rekreasi, cara duduk saat kegiatan yang dilakukan bersama.

5.2 Saran

Bagi mahasiswa pribadi:

Perlu adanya jadwal pola kerja yang terprogram dan disiplin waktu, rajin berkonsultasi dengan dosen pembimbng, dan mempunyai dasar referensi untuk karya yang dibuat.

Bagi Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha:

Perlu adanya kehadiran dosen pembimbing yang lebih konsisten agar pemanfaatan waktu ketika akan asistensi lebih efektif.

Bagi Para Pembaca:

Semoga laporan pengantar Tugas Akhir ini bisa memberi masukan atau gagasan yang berharga, dan selanjutnya dapat dikembangkan sehingga bisa mencapai kualitas yang lebih baik.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Mangunwijaya, Romo, Gereja Diaspora, Kanisius, Yogyakarta, 1998

Seri Dokumen Gerejawi No.64, Iman, Gembala, dan Pemimpin Paroki, Konferensi Waligereja Indonesia, Jakarta, 2007.

Windhu, L. Marsana, Mengenal 30 Lambang Atau Simbol Kristiani, Kanisius, Yogyakarta, 1997.

http://pujasumarta.multiply.com/photos/album/17 http://en.wikipedia.org

http://www.xaverindo.org/web/news_detail.php?id=109 http://seminari-fermentum.blogspot.com


(1)

Universitas Kristen Maranatha Dalam studi kasus yang penulis buat adalah membentuk sarana dalam sebuah Institusi Agama “Katolik”.

Untuk perkembangan kehidupan religius umat Katolik sebagai minoritas diperlukannya pembimbing “gembala” yang biasa kita sebut sebagai pemuka-pemuka agama (Imam Pastor) sesuai harapan gereja dan bisa selaras di tengah kehidupan yang mayoritas masyarakatnya Non Katolik.

Sudah menjadi Berkat yang dijanjikan Tuhan Yesus Kristus sendiri ketika 2.000 tahun yang lalu bahwa gereja-Nya tidak akan hancur melawan kejahatan yang terus menerus berasal dari dunia ini. Berkat yang turun temurun ini diwarisi secara rohani oleh para imam menjadi duta-dutanya di dunia sebagai “gembala”. Dengan dasar tujuan Para Rasul demi mengajak umat manusia memiliki kehidupan yang baik, mengarah pada Tuhan Sang Pencipta dan keselamatan kekal. Melalui sarana gereja yang satu dan benar Gereja Khatolik.

Pada studi kasus ini saya akan mendesain biara untuk frater calon imam projo yang berbeda tidak seperti biara konvensional yang hanya mempertimbangkan dari segi fungsi sebagai satu atau lebih ruang saja. Biara ini sebuah lembaga pembinaan dan pendidikan agama iman Katolik agar menjadi tempat bertumbuhnya benih panggilan menjadi imam yang berkualitas, memiliki semangat ketaatan, semangat merasul di tengah masyarakat dunia demi berkembangnya Kerajaan Allah. Biara ini secara hierarkinya milik Keuskupan Bandung. Biara ini juga dipergunakan sebagai prasarana membantu para Uskup dan Imam melaksanakan tanggung jawabnya dalam mengembangkan panggilan rohani dan pendidikan para calon imam.

1.2

Gagasan

Biara adalah sebuah tempat berdoa dan juga sebagai tempat tinggal para calon imam/pastor, dimana para calon imam (frater) dipersiapkan dalam “panggilan-Nya” dan imam pastor tinggal selaku pembimbing dan gembala umat Khatolik.

Sebagai ide dan gagasan penulis akan membuat tema biara in Communion dengan konsep yang saya gunakan adalah ‘Duc In Altum’. Dengan nuansa seperti di dalam perahu besar yang bertolak ke tempat yang lebih dalam.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

1.3

Rumusan Masalah

1. Bagaimana menerapkan konsep ‘Duc In Altum’ pada perancangan interior biara Imam Projo di Bandung?

2. Bagaimana menerapkan program ruang dan makna simbolik Kristiani pada interior biara agar sesuai dengan kebutuhan biara?

3. Bagaimana menciptakan atmosfer ruang yang nyaman, menarik, penuh kekeluargaan tapi juga khidmat agar sesuai dengan konsep ‘Duc In Altum’ ?

1.4

Tujuan

1. Biara yang penulis rancang berbeda dengan keadaan biara-biara konvensional yang ada tetapi dengan konsep ‘Duc In Altum’.

2. Biara yang penulis rancang akan menerapkan program ruang, makna simbolik Kristani sesuai prinsip-prinsip Kristiani.

3. Biara yang penulis rancang bertujuan agar atmosfer ruang terasa nyaman (homie), menarik, penuh kekeluargaan, khidmat sebagai fasilitas pendalaman calon iman dan menjadi cerminan bahwa biara bukan menjadi tempat yang membosankan, dan tidak menarik.

1.5 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pada bab 1 saya membahas latar belakang pembuatan makalah ini, gagasan yang saya kemukakan untuk desain biara dengan nuansa ruang seperti di dalam perahu ini yang akan saya jadikan sebagai objek studi kasus.

Bab II Gereja dan Biara

Pada bab 2 ini saya akan membahas tentang Gereja dan biara seiring perkembangan zaman sesuai tujuan Gereja Khatolik Roma.

Bab III Deskripsi Objek Studi Biara Imam Projo

Pada bab 3 ini saya akan membahas deskripsi objek studi kasus, tema, konsep bentuk, konsep material, sirkulasi, dan hubungan antar ruangan.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

Bab IV Perancangan Biara Imam Projo

Pada bab 4 ini saya akan menguraikan konsep bentuk, material, warna, sirkulasi dan aplikasinya pada desain, serta gambar denah studi kasus.


(4)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berikut ini adalah kesimpulan dari penulisan Laporan Tugas Akhir program studi Mayor Desain Interior VI tahun 2011 dengan judul “PERANCANGAN INTERIOR BIARA PROJO DENGAN KONSEP Duc In Altum” ,yaitu:

1. Desain Interior Biara Imam Projo yang sesuai dengan makna, fungsi desain yang memperhatikan beberapa aspek diantaranya pola sirkulasi, material, warna dan bentuk yang sesuai dengan nuansa, makna dari konsep yang diusung, yaitu Duc In Altum.

2. Desain Interior Biara Imam Projo yang sesuai dengan karakteristik lingkungan sekitar mayoritas non Khatolik sehingga biara tidak memberi kesan tertutup


(5)

Universitas Kristen Maranatha (eksklusif) atau menyendiri adalah desain yang memperhatikan tujuan, kebersamaan dengan masyarakat dimana proyek itu berada.

3. Desain Interior Biara Imam Projo yang dapat menciptakan suasana nyaman dan kondusif untuk tempat belajar dan pembinaan bagi calon pastor maupun sarana religius lainnya dengan menciptakan ruangan yang berkesan homie dan kekeluargaan misalnya dengan ada ruang rekreasi, cara duduk saat kegiatan yang dilakukan bersama.

5.2 Saran

Bagi mahasiswa pribadi:

Perlu adanya jadwal pola kerja yang terprogram dan disiplin waktu, rajin berkonsultasi dengan dosen pembimbng, dan mempunyai dasar referensi untuk karya yang dibuat.

Bagi Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha:

Perlu adanya kehadiran dosen pembimbing yang lebih konsisten agar pemanfaatan waktu ketika akan asistensi lebih efektif.

Bagi Para Pembaca:

Semoga laporan pengantar Tugas Akhir ini bisa memberi masukan atau gagasan yang berharga, dan selanjutnya dapat dikembangkan sehingga bisa mencapai kualitas yang lebih baik.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Mangunwijaya, Romo, Gereja Diaspora, Kanisius, Yogyakarta, 1998

Seri Dokumen Gerejawi No.64, Iman, Gembala, dan Pemimpin Paroki, Konferensi Waligereja Indonesia, Jakarta, 2007.

Windhu, L. Marsana, Mengenal 30 Lambang Atau Simbol Kristiani, Kanisius, Yogyakarta, 1997.

http://pujasumarta.multiply.com/photos/album/17 http://en.wikipedia.org

http://www.xaverindo.org/web/news_detail.php?id=109 http://seminari-fermentum.blogspot.com