Re-Design Interior Biara Pratista Dengan Konsep Plain,Cosiness And Natural.

(1)

i

ABSTRAK

Pada saat ini kebutuhan rohani manusia sangatlah di perlukan, yang dikarenakan sudah menjauhnya manusia dari pada Tuhan, maka dari itu kita sebagai umat Kristiani harus lebih mendekatkan diri pada Tuhan, akan tetapi pada saat ini minat terhadap pembimbing rohani atau pemimpin gereja yang biasa di sebut Pastur/Imam sangat menurun, sehingga pada saat ini sangat jarang kita temui Pastur-pastur yang masih muda, sehingga pada masa yang akan datang akan sulit untuk mencari sosok seorang Pastur.

Maka penulis akan menbuat Biara dimana biara meupakan tempat tinggal para Pastur atau para calon Pastur,. Biara yang akan di buat adalah Biara Pratista yang berada di Jl Kol Masturi 591, Cimahi Bandung Barat. Biara Pratista merupakan biara Ordo Salib Suci yang merupakan salah satu dari sekian banyak Ordo yang ada di dunia. Ordo Salib Suci adalah Ordo Kanonik Regulir. Artinya: Ordo yang hidup menurut peraturan atau aturan tertentu. Peraturan tersebut didasarkan pada Regula Santo Agustinus dan Konstitusi Ordo Salib Suci.

Proyek ini didesain dengan konsep plain, cosines and natural konsep ini diambil berdasarkan tiga kaul dari para biarawan OSC yaitu ketaatan, kemiskinan dan kemurnian. Tema yang di ambil dalam perancagan biara Pratista adalah natural tropis, tema ini diambil berdasarkan kondisi alam sekitar biara ini didirikan yang masih alami sehingga tercipta keselarasan antara alam sekitar dengan biara Pratista.

Fasilitas yang akan dirancang pada biara Pratista adalah kapel, astrama pastur, astrama frater, perpustakaan, ruang hobi, ruang santai, ruang baca, ruang administrasi, ruang penerimaan tamu. Keadaan eksisting yang dianalisa sehingga dapat menciptakan nilai tambah ke dalam perancangan biara Pratista.


(2)

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN KATA PENGANTAR

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Gagasan ... 4

1.3 Identifikasi Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Sistematika Penulisan………..5

BAB II. KAJIAN TEORITIS PERANCANGAN BIARA ... 6

2.1 Biara Katolik ... 6

2.1.1 Pengertian Biara Katolik ... 6

2.1.2 Fungsi Biara Katolik ... 7

2.1.3 Penghuni Biara Gereja Katolik ... 8


(3)

iii

2.1.5 Simbol-simbol kristiani ... …….10

2.1.6 Syarat Fungsional Bangunan Gereja Yang Paling Sederhana ... 12

2.1.7 Karakter Warna... 13

2.1.8 Natural Tropic ………...15

2.1.9 Tata Cahaya Dalam Ruang.………15

2.1.9.1 Tata Cahaya Ruang Luar………..15

2.1.9.2 Tata Cahaya Ruang Dalam………...16

2.1.10 Pencahayaan………...………..18

2.1.11 Standard Fungsi Ruang ….………..19

2.1.12 Studi Ergonomi ... 19

2.1.12.1 Ergonomi Sirkulasi ... 19

2.1.12.2 Ergonomi Bagi Ruang Sirkulasi Horizontal dan Vertikal ... 20

2.1.12.3 Ergonomi Furniture ... 20

2.1.13 Sejarah OSC ... 21

BAB III. DESKRIPSI OBJEK BIARA PRATISTA ... 27

3.1 Deskripsi Obyek Biara Pratista... 27

3.1.1 Gambar-gambar Biara Pratista ... 28

3.1.1.1 Eksterior Biara Pratista ... 28

3.2 Deskripsi OSC ... 29

3.3 Site Analysis ... 31

3.4 Analisis Fungsional & Programing ... 34

3.4.1 Jadwal Kegiatan Pastur & Frater Biara Pratista ... 34


(4)

iv

3.4.3 Tabel Kebutuhan Ruang ... 36

3.4.4 Kebutuhan Ruang ... 39

3.4.5 Matriks Diagram ... 40

3.4.6 Buble Diagram ... 41

3.4.6.1 Buble Diagram Gedung ... 41

3.4.6.2 Buble Diagram Astrama Pastur ... 41

3.4.6.3 Buble Diagram Astrama Frater & Gedung Administrasi ... 42

3.5 Site Pratista ... 42

3.5.1 Denah Pratista ... 42

BAB IV. PERANCANGAN BIARA PRATISTA ... 44

4.1 Ide Perancangan ... 44

4.1.1 Tema ... 45

4.1.2 Konsep ... 45

4.1.3 Konsep Bentuk ... 46

4.1.4 Material ... 49

4.1.4.1 Material Dinding ... 49

4.1.4.2 Material Lantai ... 51

4.1.4.3 Warna ... 53

4.1.4.4 Perancangan Plafond ... 55

4.1.4.5 Pencahayaan ... 57

4.1.4.6 Utilitas ... 58

4.2 Detail ... 59


(5)

v

4.2.2 Detail Interior ... 60

BAB V. SIMPULAN ... 62

5.1 Simpulan ... 62

5.2 Saran ... 63 LAMPIRAN


(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar air ... 10

Gambar 2.2 Gambar salib ... 11

Gambar 2.3 Natural tropic ... 15

Gambar 3.1 Eksterior Biara Pratista ... 28

Gambar 3.2 Eksterior Biara Pratista ... 28

Gambar 3.3 Flow Activity ... 36

Gambar 3.4 Matriks kedekatan ruang... 40

Gambar 3.5 Buble Diagram Bangunan ... 41

Gambar 3.6 Buble Diagram Astrama Pastur ... 41

Gambar 3.7 Buble Diagram Astrama Frater ... 42

Gambar 3.8 Maket Pratista ... 42

Gambar 3.9 Kontur Tanah Pratista ... 43

Gambar 4.1 Contoh Bentuk Ruang... 46

Gambar 4.2 Denah Kapel ... 47

Gambar 4.3 Denah Astrama Pastur ... 48

Gambar 4.4 Denah Astrama Pastur ... 48

Gambar 4.5 Denah Astrama Pastur ... 49

Gambar 4.6 Perspektif Lounge ... 50

Gambar 4.7 Batu kuning Palimanan ... 50

Gambar 4.8 Batu andesit abu-abu... 50

Gambar 4.9 Perspektif Bed Room ... 51


(7)

vii

Gambar 4.11 Floor Plan ... 52

Gambar 4.12 Floor Plan ... 52

Gambar 4.13 Skema Warna ... 53

Gambar 4.14 Perspektif Guess Room ... 54

Gambar 4.15 Perspektif Chapel ... 54

Gambar 4.16 Gypsum Board ... 55

Gambar 4.17 Layout Ceiling ... 55

Gambar 4.18 Layout Ceiling ... 56

Gambar 4.19 Layout Ceiling ... 56

Gambar 4.20 Layout Ceiling Chapel ... 57

Gambar 4.21 Fire Detector ... 58

Gambar 4.22 Spinkler ... 58

Gambar 4.23 Detail Furniture Meja Doa ... 59

Gambar 4.24 Detail Furniture Kursi ... 60

Gambar 4.25 Detail Interior ... 60

Gambar 4.26 Detail Interior ... 61


(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persyaratan Pemakaian Cahaya ... 18

Tabel 3.1 Site Analysis ... 31

Tabel 3.2 Kegiatan Biarawan Pratista ... 34


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Pada saat ini kebutuhan akan rohani manusia sangatlah diperlukan, yang dikarenakan sudah menjauhnya manusia dari pada Tuhan, maka dari itu kita sebagai umat Kristiani harus lebih mendekatkan diri pada Tuhan. Pada saat ini minat terhadap pembimbing rohani atau pemimpin gereja yang biasa disebut Pastur atau Imam sangatlah menurun, pada saat ini sangat jarang kita temui Pastur-pastur yang masih muda, sehingga pada masa yang akan datang akan sulit untuk mencari sosok seorang Pastur.


(10)

2

Penurunan minat para umat untuk menjadi seorang Pastur dikarenakan kesan kehidupan seorang calon Pastur atau Frater dan kehidupan para pastur sangat tidak nyaman, maka dari itu banyak dari para calon pastur yang mengurungkan niat mereka untuk menjadi calon Pastur/Frater, Maka dari itu kita harus membuang jauh kesan yang buruk mengenai kehidupan para Pastur.

Dengan membuat biara atau tempat tinggal para calon Pastur atau Frater juga tempat tinggal untuk para Pastur yang dapat menyatu dengan alam, sehingga dalam kesendirian dan dalam perenungannya mereka dapat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan agar mereka dapat merasa nyaman dan tenang.

Biara merupakan tempat tinggal atau astrama para Pastur dan juga para Frater, biara juga merupakan tempat untuk berdoa dan bertapa juga tempat para calon Pastur atau Frater dan Pastur dapat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Maka biara harus dapat memenuhi seluruh kriteria yang di butuhkan oleh para Pastur dan Frater.

Biara yang akan Penulis buat adalah biara OSC (Ordo Sanctae Cucis) atau yang biasa juga di sebut Ordo Salib Suci, kaul dari pada penganut OSC adalah ketaatan, kemurnian dan kemiskinan. Kesederhanaan menjadi ciri kehidupan biarawan OSC, para biarawan OSC berpegang berdasarkan kepada Salib Kristus sehingga tempat didirikan biara ini harus sederhana dan juga jauh dari keramaian kota.

Kegiatan utama para biarawan OSC adalah berdoa dan juga bertapa sehingga tempat yang lebih di pilih adalah daerah yang sejuk dan juga sunyi agar dapat mendukung kegiatan para Frater dan juga para Pastur. Para Frater dan juga Pastur dapat lebih merasa nyaman dan tenang, agar para Pastur dan Frater dapat menjalani aktivitas kerohanian mereka dengan penuh hikmat di dalam perenungan mereka.


(11)

3

Ordo Salib Suci adalah Ordo Kanonik Regulir. Artinya: Ordo yang hidup menurut peraturan atau aturan tertentu. Peraturan tersebut didasarkan pada Regula Santo Agustinus dan Konstitusi Ordo Salib Suci. Ciri utama dari para anggota Ordo Salib Suci adalah hidup bersama. Maka, didalam komunitas Ordo Salib Suci selalu terdapat dua atau lebih anggota yang tinggal bersama. Hal lain yang menjadi ciri dari anggota Ordo Salib Suci adalah hidup berimbang antara karya dan doa (vita mixta). Selain itu, liturgi pun mendapat perhatian yang mendalam dari para anggota Ordo Salib Suci.

In Cruce Salus (Didalam Salib ada Keselamatan) adalah motto yang selalu diemban oleh

para anggota Ordo Salib Suci. Salib tidaklah semata dipandang sebagai simbol penderitaan dan kesengsaraan, namun lebih dipandang sebagai daya yang mampu memancarkan nilai-nilai keselamatan bagi hidup manusia. Oleh karenanya, setiap anggota Ordo Salib Suci harus mampu mewartakan Kristus yang tersalib, harus mampu menawarkan nilai-nilai keselamatan, dan harus mampu mengangkat martabat mereka yang miskin, tersingkir, hina, dan termarjinalisasi kepada keselamatan nyata di dunia ini. Semangat hidup ini diintegrasikan dengan tiga pilar utama yang menjadi karisma dari Ordo salib Suci, yaitu:

1. Cultus (kebersatuan hidup dengan Allah). Hal ini diekspresikan dengan doa, merayakan misa, spiritualitas batin, dan perayaan liturgi lainnya.

2. Communio (kebersatuan dengan konfrater). Hal ini diekspresikan dengan kemampuan untuk hidup bersama dengan konfrater lain (dalam satu komunitas minimal ada dua konfrater), kemampuan bekerjasama, kemauan untuk saling menguatkan dan membela, serta kemauan dan kemampuan serta kesanggupan untuk berkorban dan berjuang bersama konfrater.

3. Caritas (kebersatuan dengan orang-orang di sekitar atau dengan umat yang dilayani). Hal ini diekspresikan dengan karya, pengabdian dalam kerasulan.


(12)

4

1.2

Gagasan

Biara adalah sebuah tempat berdoa dan juga sebagai tempat tinggal para calon Imam/Pastur dan juga para Pastur tinggal dan mengabdikan hidup mereka untuk Tuhan. Pada umumnya biara di bangun di tempat yang jauh dari keramaian, sehingga para calon Pastur dan juga para Pastur dapat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan dapat menjalani kegiatan kerohanian mereka tanpa gangguan.

Maka dari itu pada project ini penulis akan membuat tema biara yang natural tropic dengan konsep plain, cosiness and natural yang di karenakan penulis ingin membuat para penghuni biara Pratista dapat lebih menghayati kedekatan mereka dengan alam sekitarnya sehingga para penghuni biara dapat lebih merasa nyaman, tenang, dan dapat lebih menyatu dengan alam sekitar. yang bertujuan untuk menghargai alam sekitar dan memanfaatkan apa yang sudah diberikan oleh alam untuk kita tanpa harus merusaknya, agar dapat memenuhi kebutuhan spiritualitas para penghuni biara dengan alam di sekitarnya sehingga para penghuni biara dapat melakukan aktivitasnya dengan nyaman.

1.3

Identifikasi Masalah

Masalah yang diangkat berdasarkan latar belakang masalah adalah:

1. Bagaimana perancangan sebuah interior biara diterapkan agar sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan penghuni biara Pratista?

2. Bagaimana penerapan konsep plain, cosiness and natural pada interior biara OSC?

3. Bagaimana menerapkan perancangan interior biara Pratista agar dapat menciptakan suasana ruang yang alami dan menyatu dengan lingkungan sekitarnya?


(13)

5

1.4

Tujuan

Tujuan perancangan yang akan di buat adalah:

1. Membuat sebuah interior biara yang di rancang sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan para penghuni biara Pratista.

2. Menerapkan bentuk-bentuk yang sederhana dengan material-material yang alami pada perancangan interior biara Pratista.

3. Menerapkan material yang alami pada perancangan interior biara sehingga para penghuni biara dapat merasakan susana yang alami di dalam maupun di luar ruangan.

1.5

Sistematika Penulisan

Dalam proposal ini diuraikan hasil penelitian bab, yaitu: - Bab I (Pendahuluan) yang berisikan :

Latar belakang masalah, Gagasan, Identifikasi masalah dan Tujuan. - Bab II (Kajian Teoritis Perancangan Biara) yang berisikan :

Studi literatur, Analisa dan pembahasan dari konsep dasar. - Bab III (Deskripsi Objek Studi Biara Pratista) yang berisikan :

Deskripsi objek studi, Buble Diagram, Zoning dan Blocking, Site analysis dan Studi image.

- Bab IV (Perancangan Biara Pratista) yang berisikan :

Perancangan interior biara pratista. - Bab V (Simpulan) yang berisikan :


(14)

44

BAB V

SIMPULAN

5.1 Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari perancangan interior Biara Pratista antara lain sebagai berikut:

- Membuat sebuah interior biara yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan para penghuni biara Pratista, dengan membuat suasana kebersamaan yang hangat dan juga suasana doa yang hikmat, melalui organisasi ruang yang memenuhi kriteria kebutuhan ruang para penghuni biara Pratista

- Penerapan konsep plain, cosiness and natural pada interior biara OSC adalah dengan menerapkan bentuk-bentuk yang sederhana seperti bentuk –bentuk geometris, agar kesan


(15)

45 sederhana yang dimaksud dalam konsep dapat dirasakan pada pengolahan bentuk ruang maupun furniture yang sederhana, selain itu penerapan material yang alami juga mendukung kesan natural yang apa adaya sehingga di harapkan dapat menjadi cerminan atas sifat-sifat spiritual para penghuni biara Pratista, yang kesederhanaan dan tampil apa adanya mejadi dasar pola hidup para biarawan OSC.

- Menerapkan material-material yang alami pada perancangan interior biara sehingga para penghuni biara dapat merasakan suasana yang alami di dalam ruang maupun di luar ruang, dan di harapkan para penghuni biara dapat lebih menghayati kedekatan diri mereka dengan alam sekitarnya, dengan lebih menghayati alam sekitarnya maka para penghuni biara akan merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta.

5.2 Saran

Bagi pembaca yang akan melakukan perancangan interior sebuah biara, diperlukan data dan analisa berupa literatur atau survei sebelum merancang, sehingga dapat memutuskan konsep yang akan diterapkan pada perancangan. Keadaan lokasi dan juga perbedaan kaul dari pengikut sebuah ordo dapat berbeda natara satu dengan yang lain. Maka Perancangan biara juga diharapkan dapat menciptakan rasa kekeluargaan, kebersamaan dan juga kenyamanan para penghuni biara, sehingga dapat membangun sebuah komunitas untuk melayani sesama manusia dan juga Tuhan.


(16)

Daftar Pustaka

-

Buku Studi Antopometri

-

Kamus Besar Bahasa indonesia.

-

Ir. Harry Gon, E. Mayariani s.Psi, Ir. Adrianto Budiarsa, Ir. Robertus

Pawang, Majalah Kombinasi Warna, penerbit PT. Gramedia tahun 2005.

-

Dwi Rahayu Ningsih, Johny H.Kakay, M.Indra Sukma, Rasantika M.Seta,

Tania Erniaty,Buku Tata Cahaya, Penerbit PT. Samindra Utama tahun 2006.

-

Liturgi Sumber dan Puncak Kehidupan Bagi kemuliaan Ilahi Dekorasi

Liturgis Vol 17- 2006 edisi ke- 5 September- Oktober Komisi Liturgi KWI,

Jakarta.

-

Buku Mengenal lambang-lambang atau simbol Kristiani.

-

Buku The Power Of Symbols.

-

Buku Memahami Simbol-simbol dalam Liturgi.

-

http://www.osc.or.id/index. 10 Febuari 2010


(1)

3

Ordo Salib Suci adalah Ordo Kanonik Regulir. Artinya: Ordo yang hidup menurut peraturan atau aturan tertentu. Peraturan tersebut didasarkan pada Regula Santo Agustinus dan Konstitusi Ordo Salib Suci. Ciri utama dari para anggota Ordo Salib Suci adalah hidup bersama. Maka, didalam komunitas Ordo Salib Suci selalu terdapat dua atau lebih anggota yang tinggal bersama. Hal lain yang menjadi ciri dari anggota Ordo Salib Suci adalah hidup berimbang antara karya dan doa (vita mixta). Selain itu, liturgi pun mendapat perhatian yang mendalam dari para anggota Ordo Salib Suci.

In Cruce Salus (Didalam Salib ada Keselamatan) adalah motto yang selalu diemban oleh

para anggota Ordo Salib Suci. Salib tidaklah semata dipandang sebagai simbol penderitaan dan kesengsaraan, namun lebih dipandang sebagai daya yang mampu memancarkan nilai-nilai keselamatan bagi hidup manusia. Oleh karenanya, setiap anggota Ordo Salib Suci harus mampu mewartakan Kristus yang tersalib, harus mampu menawarkan nilai-nilai keselamatan, dan harus mampu mengangkat martabat mereka yang miskin, tersingkir, hina, dan termarjinalisasi kepada keselamatan nyata di dunia ini. Semangat hidup ini diintegrasikan dengan tiga pilar utama yang menjadi karisma dari Ordo salib Suci, yaitu:

1. Cultus (kebersatuan hidup dengan Allah). Hal ini diekspresikan dengan doa, merayakan misa, spiritualitas batin, dan perayaan liturgi lainnya.

2. Communio (kebersatuan dengan konfrater). Hal ini diekspresikan dengan kemampuan untuk hidup bersama dengan konfrater lain (dalam satu komunitas minimal ada dua konfrater), kemampuan bekerjasama, kemauan untuk saling menguatkan dan membela, serta kemauan dan kemampuan serta kesanggupan untuk berkorban dan berjuang bersama konfrater.

3. Caritas (kebersatuan dengan orang-orang di sekitar atau dengan umat yang dilayani). Hal ini diekspresikan dengan karya, pengabdian dalam kerasulan.


(2)

4

1.2

Gagasan

Biara adalah sebuah tempat berdoa dan juga sebagai tempat tinggal para calon Imam/Pastur dan juga para Pastur tinggal dan mengabdikan hidup mereka untuk Tuhan. Pada umumnya biara di bangun di tempat yang jauh dari keramaian, sehingga para calon Pastur dan juga para Pastur dapat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan dapat menjalani kegiatan kerohanian mereka tanpa gangguan.

Maka dari itu pada project ini penulis akan membuat tema biara yang natural tropic dengan konsep plain, cosiness and natural yang di karenakan penulis ingin membuat para penghuni biara Pratista dapat lebih menghayati kedekatan mereka dengan alam sekitarnya sehingga para penghuni biara dapat lebih merasa nyaman, tenang, dan dapat lebih menyatu dengan alam sekitar. yang bertujuan untuk menghargai alam sekitar dan memanfaatkan apa yang sudah diberikan oleh alam untuk kita tanpa harus merusaknya, agar dapat memenuhi kebutuhan spiritualitas para penghuni biara dengan alam di sekitarnya sehingga para penghuni biara dapat melakukan aktivitasnya dengan nyaman.

1.3

Identifikasi Masalah

Masalah yang diangkat berdasarkan latar belakang masalah adalah:

1. Bagaimana perancangan sebuah interior biara diterapkan agar sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan penghuni biara Pratista?

2. Bagaimana penerapan konsep plain, cosiness and natural pada interior biara OSC?

3. Bagaimana menerapkan perancangan interior biara Pratista agar dapat menciptakan suasana ruang yang alami dan menyatu dengan lingkungan sekitarnya?


(3)

5

1.4

Tujuan

Tujuan perancangan yang akan di buat adalah:

1. Membuat sebuah interior biara yang di rancang sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan para penghuni biara Pratista.

2. Menerapkan bentuk-bentuk yang sederhana dengan material-material yang alami pada perancangan interior biara Pratista.

3. Menerapkan material yang alami pada perancangan interior biara sehingga para penghuni biara dapat merasakan susana yang alami di dalam maupun di luar ruangan.

1.5

Sistematika Penulisan

Dalam proposal ini diuraikan hasil penelitian bab, yaitu: - Bab I (Pendahuluan) yang berisikan :

Latar belakang masalah, Gagasan, Identifikasi masalah dan Tujuan. - Bab II (Kajian Teoritis Perancangan Biara) yang berisikan :

Studi literatur, Analisa dan pembahasan dari konsep dasar. - Bab III (Deskripsi Objek Studi Biara Pratista) yang berisikan :

Deskripsi objek studi, Buble Diagram, Zoning dan Blocking, Site analysis dan

Studi image.

- Bab IV (Perancangan Biara Pratista) yang berisikan : Perancangan interior biara pratista.

- Bab V (Simpulan) yang berisikan :


(4)

44

BAB V

SIMPULAN

5.1 Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari perancangan interior Biara Pratista antara lain sebagai berikut:

- Membuat sebuah interior biara yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan para penghuni biara Pratista, dengan membuat suasana kebersamaan yang hangat dan juga suasana doa yang hikmat, melalui organisasi ruang yang memenuhi kriteria kebutuhan ruang para penghuni biara Pratista

- Penerapan konsep plain, cosiness and natural pada interior biara OSC adalah dengan menerapkan bentuk-bentuk yang sederhana seperti bentuk –bentuk geometris, agar kesan


(5)

45 sederhana yang dimaksud dalam konsep dapat dirasakan pada pengolahan bentuk ruang maupun furniture yang sederhana, selain itu penerapan material yang alami juga mendukung kesan natural yang apa adaya sehingga di harapkan dapat menjadi cerminan atas sifat-sifat spiritual para penghuni biara Pratista, yang kesederhanaan dan tampil apa adanya mejadi dasar pola hidup para biarawan OSC.

- Menerapkan material-material yang alami pada perancangan interior biara sehingga para penghuni biara dapat merasakan suasana yang alami di dalam ruang maupun di luar ruang, dan di harapkan para penghuni biara dapat lebih menghayati kedekatan diri mereka dengan alam sekitarnya, dengan lebih menghayati alam sekitarnya maka para penghuni biara akan merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta.

5.2 Saran

Bagi pembaca yang akan melakukan perancangan interior sebuah biara, diperlukan data dan analisa berupa literatur atau survei sebelum merancang, sehingga dapat memutuskan konsep yang akan diterapkan pada perancangan. Keadaan lokasi dan juga perbedaan kaul dari pengikut sebuah ordo dapat berbeda natara satu dengan yang lain. Maka Perancangan biara juga diharapkan dapat menciptakan rasa kekeluargaan, kebersamaan dan juga kenyamanan para penghuni biara, sehingga dapat membangun sebuah komunitas untuk melayani sesama manusia dan juga Tuhan.


(6)

Daftar Pustaka

-

Buku Studi Antopometri

-

Kamus Besar Bahasa indonesia.

-

Ir. Harry Gon, E. Mayariani s.Psi, Ir. Adrianto Budiarsa, Ir. Robertus

Pawang, Majalah Kombinasi Warna, penerbit PT. Gramedia tahun 2005.

-

Dwi Rahayu Ningsih, Johny H.Kakay, M.Indra Sukma, Rasantika M.Seta,

Tania Erniaty,Buku Tata Cahaya, Penerbit PT. Samindra Utama tahun 2006.

-

Liturgi Sumber dan Puncak Kehidupan Bagi kemuliaan Ilahi Dekorasi

Liturgis Vol 17- 2006 edisi ke- 5 September- Oktober Komisi Liturgi KWI,

Jakarta.

-

Buku Mengenal lambang-lambang atau simbol Kristiani.

-

Buku The Power Of Symbols.

-

Buku Memahami Simbol-simbol dalam Liturgi.

-

http://www.osc.or.id/index. 10 Febuari 2010