PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DENGAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VI SD Negeri Kartasura 06).
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bertanah air. Maju
mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreatifitas pendidikan bangsa itu
sendiri dan kompleknya masalah kehidupan menuntut sumber daya
manusia yang handal dan mampu berkompetensi. Selain itu, pendidikan
merupakan wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai pencetak
sumber daya manusia yang bermutu tinggi.
Pendidikan bukanlah suatu hal yang statis atau tetap, melainkan
suatu hal yang dinamis sehingga menuntut adanya suatu perubahan atau
perbaikan secara terus menerus. Perubahan dapat dilakukan dalam hal
metode mengajar, buku-buku, alat-alat laboratorium, maupun materimateri pelajaran. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang
menduduki peranan penting dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari
waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak dibanding pelajaran lain.
Pelajaran matematika dalam pelaksanaan pendidikan diberikan kepada
semua jenjang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai SMA.
Di
lapangan,
banyak
guru
matematika
yang
menerapkan
pembelajaran konvensional, pada prosesnya guru menerangkan materi
1
2
dengan metode ceramah, siswa mendengarkan kemudian mencatat hal
yang dianggap penting. Sumber utama pada proses ini adalah penjelasan
guru. Siswa hanya pasif mendengarkan uraian materi, menerima, dan
menelan begitu saja ilmu atau informasi dari guru. Hal ini tentu berakibat
informasi yang didapat kurang begitu melekat dan membekas pada diri
siswa. Dengan langkah ini juga siswa cepat merasa bosan, jika perasaan ini
terus bertambah tentu akan berdampak buruk bagi siswa misalnya minat
siswa untuk belajar akan turun, dampak selanjutnya hasil belajar siswa
akan turun.
Keberhasilan belajar seorang siswa sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang mempengaruhi minat seseorang dalam belajar. Tidak
terkecuali dalam kegiatan belajar matematika, seorang siswa tidak akan
berhasil dalam belajar matematika apabila ia tidak mempunyai minat
terhadap bidang kajian matematika. Oleh karena itu minat positif atau rasa
senang siswa terhadap pelajaran matematika ini juga ditumbuhkan,
dikembangkan, dan dibina dalam mencapai tujuan pengajaran matematika.
Pada pembelajaran matematika kelas VI SD Negeri Kartasura 06
juga ditemukan keragaman masalah pada saat pelajaran, diantaranya
sebagai berikut: 1) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih
belum nampak, 2) para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun
guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum
jelas, atau kurang paham, 3) keaktifan dalam mengerjakan soal-soal
latihan pada proses pembelajaran juga masih kurang, 4) kurangnya
3
keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Hal ini
menggambarkan efektifitas belajar mengajar dalam kelas masih rendah.
Dalam pengajaran matematika diharapkan siswa benar-benar aktif,
sehingga akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajari
akan lebih lama bertahan. Suatu konsep mudah dipahami dan diingat oleh
siswa bila konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan langkah-langkah
yang tepat, jelas, dan menarik. Minat siswa dalam belajar merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Salah satu
kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan adalah
menggunakan pendekatan tertentu dalam pembelajaran, karena suatu
pendekatan dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara yang
teratur dan terpikir secara sempurna untuk mencapai suatu tujuan
pengajaran
dan
memperoleh
kemampuan
dalam
mengembangkan
efektifitas belajar yang dilakukan pendidik dan peserta didik.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut yang berkelanjutan maka
perlu dicarikan model pembelajaran yang tepat, sehingga dapat
meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran matematika. Para guru
terus berusaha menyusun dan menerapkan berbagai model pembelajaran
yang variasi agar siswa tertarik dan bersemangat dalam belajar
matematika.
Salah
satunya
adalah
dengan
menerapkan
model
pembelajaran active learning dengan pendekatan tutor sebaya.
Pembelajaran aktif (active learning) adalah suatu pembelajaran
yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Tutor sebaya
4
adalah siswa yang mengalami kesulitan belajar diberi bantuan oleh temanteman mereka sekelas yang punya umur sebaya dengan dia. Seorang siswa
mungkin akan lebih mudah menerima bantuan pengajaran dari temannya
daripada dari gurunya. Mereka dapat bertanya langsung tanpa ada rasa
takut kepada temannya sendiri (tutor), karena dengan temannya sendiri dia
tidak merasa enggan, rendah hati dan malu.
Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
pembelajaran matematika dengan bantuan tutor sebaya diharapkan akan
lebih minat belajar siswa terhadap matematika. Memberi kesempatan
peserta didik mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, ia
menjadi nara sumber bagi yang lain sehingga terjalin interaksi sosial
antara siswa dengan siswa serta dapat bermuara pada peningkatan hasil
belajar siswa. Siswa dalam belajar di mulai dari seberapa besar minat yang
terbangun saat dia menghadapi proses pembelajaran. Guru tidak lagi
sebagai sebagai fasilitator yang membantu siswa agar mampu belajar aktif
dan memahami pelajaran matematika dengan jalan berproses mandiri serta
menjadikan siswa suka pada matematika.
B. Perumusan Masalah
1. Adakah
peningkatkan
minat
belajar
siswa
setelah
dilakukan
pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran active learning
dengan pendekatan tutor sebaya ?
5
2. Adakah
peningkatkan
hasil
belajar
siswa
setelah
dilakukan
pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran active learning
dengan pendekatan tutor sebaya ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa setelah dilakukan
pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran active learning
dengan pendekatan tutor sebaya.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan
pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran active learning
dengan pendekatan tutor sebaya.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara umum, penelitian ini diharapkan secara teoritis mampu
memberikan sumbangan terhadap pembelajaran matematika terutama
pada peningkatan minat dan hasil belajar matematika melalui model
pembelajaran active learning dengan pendekatan tutor sebaya.
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat
memberikan
informasi
tentang
pentingnya
minat
dalam
penbelajaran matematika.
b. Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai informasi tentang pentingnya
peningkatan minat belajar melalui model pembelajaran active
learning
dengan
pendekatan
tutor
sebaya
dalam
rangka
meningkatkan mutu pendidikan dan hasil belajar siswa.
c. Bagi Peneliti
Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan dalam memahami minat belajar siswa melalui model
pembelajaran active learning dengan pendekatan tutor sebaya.
d. Bagi Peneliti Lainnya
Dapat digunakan sebagai bahan acuan dan pertimbangan
pengembangan penelitian yang sejenis.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bertanah air. Maju
mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreatifitas pendidikan bangsa itu
sendiri dan kompleknya masalah kehidupan menuntut sumber daya
manusia yang handal dan mampu berkompetensi. Selain itu, pendidikan
merupakan wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai pencetak
sumber daya manusia yang bermutu tinggi.
Pendidikan bukanlah suatu hal yang statis atau tetap, melainkan
suatu hal yang dinamis sehingga menuntut adanya suatu perubahan atau
perbaikan secara terus menerus. Perubahan dapat dilakukan dalam hal
metode mengajar, buku-buku, alat-alat laboratorium, maupun materimateri pelajaran. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang
menduduki peranan penting dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari
waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak dibanding pelajaran lain.
Pelajaran matematika dalam pelaksanaan pendidikan diberikan kepada
semua jenjang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai SMA.
Di
lapangan,
banyak
guru
matematika
yang
menerapkan
pembelajaran konvensional, pada prosesnya guru menerangkan materi
1
2
dengan metode ceramah, siswa mendengarkan kemudian mencatat hal
yang dianggap penting. Sumber utama pada proses ini adalah penjelasan
guru. Siswa hanya pasif mendengarkan uraian materi, menerima, dan
menelan begitu saja ilmu atau informasi dari guru. Hal ini tentu berakibat
informasi yang didapat kurang begitu melekat dan membekas pada diri
siswa. Dengan langkah ini juga siswa cepat merasa bosan, jika perasaan ini
terus bertambah tentu akan berdampak buruk bagi siswa misalnya minat
siswa untuk belajar akan turun, dampak selanjutnya hasil belajar siswa
akan turun.
Keberhasilan belajar seorang siswa sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang mempengaruhi minat seseorang dalam belajar. Tidak
terkecuali dalam kegiatan belajar matematika, seorang siswa tidak akan
berhasil dalam belajar matematika apabila ia tidak mempunyai minat
terhadap bidang kajian matematika. Oleh karena itu minat positif atau rasa
senang siswa terhadap pelajaran matematika ini juga ditumbuhkan,
dikembangkan, dan dibina dalam mencapai tujuan pengajaran matematika.
Pada pembelajaran matematika kelas VI SD Negeri Kartasura 06
juga ditemukan keragaman masalah pada saat pelajaran, diantaranya
sebagai berikut: 1) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih
belum nampak, 2) para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun
guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum
jelas, atau kurang paham, 3) keaktifan dalam mengerjakan soal-soal
latihan pada proses pembelajaran juga masih kurang, 4) kurangnya
3
keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Hal ini
menggambarkan efektifitas belajar mengajar dalam kelas masih rendah.
Dalam pengajaran matematika diharapkan siswa benar-benar aktif,
sehingga akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajari
akan lebih lama bertahan. Suatu konsep mudah dipahami dan diingat oleh
siswa bila konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan langkah-langkah
yang tepat, jelas, dan menarik. Minat siswa dalam belajar merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Salah satu
kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan adalah
menggunakan pendekatan tertentu dalam pembelajaran, karena suatu
pendekatan dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara yang
teratur dan terpikir secara sempurna untuk mencapai suatu tujuan
pengajaran
dan
memperoleh
kemampuan
dalam
mengembangkan
efektifitas belajar yang dilakukan pendidik dan peserta didik.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut yang berkelanjutan maka
perlu dicarikan model pembelajaran yang tepat, sehingga dapat
meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran matematika. Para guru
terus berusaha menyusun dan menerapkan berbagai model pembelajaran
yang variasi agar siswa tertarik dan bersemangat dalam belajar
matematika.
Salah
satunya
adalah
dengan
menerapkan
model
pembelajaran active learning dengan pendekatan tutor sebaya.
Pembelajaran aktif (active learning) adalah suatu pembelajaran
yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Tutor sebaya
4
adalah siswa yang mengalami kesulitan belajar diberi bantuan oleh temanteman mereka sekelas yang punya umur sebaya dengan dia. Seorang siswa
mungkin akan lebih mudah menerima bantuan pengajaran dari temannya
daripada dari gurunya. Mereka dapat bertanya langsung tanpa ada rasa
takut kepada temannya sendiri (tutor), karena dengan temannya sendiri dia
tidak merasa enggan, rendah hati dan malu.
Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
pembelajaran matematika dengan bantuan tutor sebaya diharapkan akan
lebih minat belajar siswa terhadap matematika. Memberi kesempatan
peserta didik mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, ia
menjadi nara sumber bagi yang lain sehingga terjalin interaksi sosial
antara siswa dengan siswa serta dapat bermuara pada peningkatan hasil
belajar siswa. Siswa dalam belajar di mulai dari seberapa besar minat yang
terbangun saat dia menghadapi proses pembelajaran. Guru tidak lagi
sebagai sebagai fasilitator yang membantu siswa agar mampu belajar aktif
dan memahami pelajaran matematika dengan jalan berproses mandiri serta
menjadikan siswa suka pada matematika.
B. Perumusan Masalah
1. Adakah
peningkatkan
minat
belajar
siswa
setelah
dilakukan
pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran active learning
dengan pendekatan tutor sebaya ?
5
2. Adakah
peningkatkan
hasil
belajar
siswa
setelah
dilakukan
pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran active learning
dengan pendekatan tutor sebaya ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa setelah dilakukan
pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran active learning
dengan pendekatan tutor sebaya.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan
pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran active learning
dengan pendekatan tutor sebaya.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara umum, penelitian ini diharapkan secara teoritis mampu
memberikan sumbangan terhadap pembelajaran matematika terutama
pada peningkatan minat dan hasil belajar matematika melalui model
pembelajaran active learning dengan pendekatan tutor sebaya.
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat
memberikan
informasi
tentang
pentingnya
minat
dalam
penbelajaran matematika.
b. Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai informasi tentang pentingnya
peningkatan minat belajar melalui model pembelajaran active
learning
dengan
pendekatan
tutor
sebaya
dalam
rangka
meningkatkan mutu pendidikan dan hasil belajar siswa.
c. Bagi Peneliti
Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan dalam memahami minat belajar siswa melalui model
pembelajaran active learning dengan pendekatan tutor sebaya.
d. Bagi Peneliti Lainnya
Dapat digunakan sebagai bahan acuan dan pertimbangan
pengembangan penelitian yang sejenis.