KEGIATAN USAHA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH: Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah: Studi tentang Aspek-aspek Hukum dalam Pembiayaan Murobahah di Kecamatan Ungaran.

KEGIATAN USAHA
KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH:
Studi tentang Aspek-aspek Hukum dalam Pembiayaan
M urobahah di Kecamatan Ungaran

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada
Program St udi Ilmu Hukum
Program Pasca Sarjana Universit as M uhamm adiyah Surakart a
unt uk M em enuhi Salah Satu Syarat guna M emperoleh
Gelar M agister dalam Ilmu Hukum

Oleh
NASICHIN
Nim : R 100080076

PROGRAM STUDI ILM U HUKUM
ROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
2012


1

KEGIATAN USAHA
KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH:
Studi tentang Aspek-aspek Hukum dalam Pembiayaan
M urobahah di Kecamatan Ungaran
Oleh: Nasichin

ABSTRACT

Islamic Financial Services Cooperat ives (KJKS) is a m icrofinance inst itution
operat ed by the principle of profit sharing, t o cultivat e m icro businesses in o rder
t o raise their st at us and dignit y as w ell as defen ding t he int erest s of t he needy.
The principles applied in the form of Islam ic financial inst it ut ions, and one of t he
financial inst itutions t hat impose operat ional murabaha Islamic Financial Services
is a cooperat ive (KJKS). The purpose of t his st udy were 1). To underst and t he
financing aspect of Islamic Financial Services Cooperat ive M urobahah in District
Ungaran. 2). To underst and How to Disput e Resolut ion in Cooperat ive Financing
M urobahah Islamic Financial Services in Dist rict Ungaran. The met hod of analysis
is descript ive met hod kualilatif , which describes w hat is disclosed by t he

respondent either t hrough primary and secondary dat a w ere t hen analyzed
qualit atively. The st udy 1). KJKS legal const ruction in the managem ent of it s
business wit h t he Islamic syst em . This is consist ent w it h the QS2 :278-279, 2:275276, 3:275-276, 3: 130, 4:29 and 30:29 and Rakernas M UI. Const ruction financing
law murobahah KJKS is a cooperat ive effort t hat is please help (t a'aw un) w here
t here is a legal relat ionship bet w een t he donor wit h the manager based on profit
sharing revenue. 2). If t here is a disput e in the KJKS murobahah financing, how
t he solut ion is: set resolution by consensus w ill be sought first , before t aking
legal act ion. This provision by the Nat ional Fatw a Council of Sharia No: 08/ DSNM UI/ IV/ 2000 About Financing M urobahah , which est ablishes: If eit her part y does
not fulfill it s obligat ions or if t here is a disput e bet w een t wo part ies, t he
set t lem ent t hrough Arbit ration Board Shariah aft er no agreem ent is reached by
consensus.

Keyw ords: Business, KJKS, Legal Aspect s, Financing M urobabah, Ungaran

2

Pendahuluan

Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) adalah lem baga keuangan


m ikro yang dioperasikan guna m enumbuh kem bangkan bisnis usaha m ikro
dalam rangka m engangkat derajat dan m art abat sert a m em bela kepent ingan
kaum fakir miskin, ditumbuhkan at as prakarsa dan m odal aw al dari t okoh
m asyarakat set em pat dengan berlandaskan pada sist em ekonom i yang salam
:

keselam at an

Penghimpunan

(berint ikan
dana

keadilan),

diperoleh

kedamaian

melalui


simpanan

dan

kesejaht eraan.

pihak

ket iga

dan

penyaluran dilakukan dalam bentuk pem biayaan at au invest asi yang
dijalankan berdasarkan syariat Islam .
KJKS sebagai lem baga m erupakan salah sat u pilar ekonomi dapat
dilihat dari berbagai kebijakan pengucuran dana pinjaman usaha dari
berbagai usaha. Efisiensi usaha lembaga keuangan akan berpengaruh
t erhadap efisiensi dan efekt ifit as kegiat an ekonom i dan dunia usaha.
KJKS dalam m enjalankan kegiat an usahanya m em punyai beberapa

produk pem biayaan, jenis-jenis pem biayaan yang t erdapat dalam KJKS di
ant aranya pem biayaan M usyarakah (M SA), M urabahah (M BA), M udharabah
(M DA), Ijaroh, Bai’u Takjiri (Sew a Beli), Qordhul Hasan (QH). Salah sat u jenis
pem biayaan yang banyak diminat i pengusaha m enengah ke baw ah yaitu
pem biayaan M urobahah.
KJKS dan anggot a dalam m enjalin beberapa ket ent uan t ransaksi
sist em murobahah t elah m engat ur beberapa hal yang berkait an dengan

3

m ekanism e kesepakat an (akad), prosedur pem biayaan, m ekanism e m argin
keuntungan dan mekanisme penyelesaian m asalah jika t erjadi hal-hal yang
t idak diinginkan. Aturan m engenai hal ini secara t eorit is berpedom an pada
lit erat ur fiqh klasik murobahah yang kemudian direakt ualisasikan oleh para

prakt isi dan m engacu pada produk hukum yang dikeluarkan oleh DSNI.
KJKS di Kecam atan Ungaran yaitu KJKS Al-Hikmah, KJKS Fajar M ulia
dan KJKS Taruna Sejaht era Ungaran, sebagai obyek dari penelitian ini
berlandaskan hukum koperasi, KJKS yang t elah mendapat kan badan hukum
w ajib menjalankan at uran KJKS.

KJKS dalam set iap akad yang dilakukan harus sejalan dengan syariat
Islam t idak bert ent angan dengan Al-Qur'an dan sunah Rasulullah SAW, baik
dari segi t ujuan pelaksanaannya maupun obyeknya. Jika sesuat u akad
bert ent angan dengan ket ent uan t ersebut maka akad t ersebut t idak syah.
Berangkat

dari

lat ar

belakang m asalah

di

atas, maka dapat

dirum uskan: Bagaimana konst ruksi hukum pembiayaan murobahah pada
Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang beropreasi di Kecamat an Ungaran? Dan
Bagaimana cara penyelesaian sengket a


dalam pem biayaan murobahah

Koperasi Jasa Keuangan Syariah di Kecam at an Ungaran?
Berdasarkan lat ar belakang dan pokok perm asalahan yang diuraikan
t ersebut diat as, m aka t ujuan penelitian ini adalah : Untuk memahami Aspek
Pem biayaan M urobahah Koperasi Jasa Keuangan Syariah di Kecam at an
Ungaran dan Unt uk mem aham i Cara Penyelesaian Sengket a

4

dalam

Pem biayaan M urobahah Koperasi Jasa Keuangan Syariah di Kecam at an
Ungaran

M etode Penelitian

M et ode pengumpulan dat a pada penelitian ini m eliputi m et ode
w awancara mendalam artinya pengumpulan dat a dengan cara bert anya
1


langsung (berkomunikasi langsung) dengan responden . Teknik ini mrupakan
suat u cara untuk memperoleh informasi dengan melakukan t anya jawab
secara langsung dengan sumber informasi m engenai dat a yang dibutuhkan
dalam penelitian.
Juga dilakukan Observasi yang m erupakan salah satu m et ode
pengumpulan data dalam penelit ian ini. M enurut Yat im dikem ukakan bahw a:
“ Observasi m erupakan m et ode pengumpulan dat a yang menggunakan
2

pengamat an t erdapat obyek penelit ian.” . Dalam penelitian ini m et ode
observasi digunakan untuk m engum pulakan data, dan untuk m engadakan
cek t erhadap dat a dari angket sert a dat a-dat a lain yang diperlukan dalam
penelitian. Adapun alasan penulisan menggunakan m et ode observasi
diant aranya adalah: peneliti dapat m enget ahui sendiri secara langsung dan
cepat dalam pengumpulan dat a; Peneliti dapat menghayat i sendiri sit uasi dan
kondisi yang didapat di daerah penelit ian, sehinga dat a yang diperoleh sangat
obyekt if.
1
2


M oh Nazir,1988:234.
Yat im,2001:96

5

M et ode Dokument asi berart i

cara m enggunakan

m encat at dat a-dat a yang sudah ada.”

3

dat a dengan

Dalam penelitian ini m et ode

dokum ent asi digunakan unt uk m enunjang validit as dan efekt ivit as dalam
pengambilan data.


Hasil dan Pembahasan

KJKS yang berakt ivit as di Ungaran yaitu KJKS Al-Hikmah Babadan,
Fajar M ulia dan KJKS Taruna Sejaht era Ungaran m em berikan pem biayaan
M urobahah kepada para “ anggot anya” . Adapun klausul-klausul dari aqad
M urobahah di m asing-masing KJKS dapat dilihat pada t abel di baw ah ini.

Tabel
Pem biayaan M urobahah pada KJKS-KJKS di Kecam at an Ungaran

Kat agorisasi
Subyek
dalam Aqad

3

KJKS Al-Hikm ah

KJKS Taruna Sejaht era


Nam a: KJKS AL HIKM AH. Alamat : Jl. 1.
KJKS Taruna Sejaht era Jl. HOS
Jend. Sudirm an No. 12 M ijen
Cokroaminot o No. 416 Ungaran
Gedanganak Ungaran Tim ur Kab.
Barat Kab. Semarang, Salanjutnya
Sem arang. Dalam hal ini diw akili
dalam akad ini disebut pihak
oleh pejabat / M anajer KJKS t ersebut
pert ama.
diat as, selanjut nya disebut sebagai
Pihak I.
2. Alit Kusno W idodo, S.Kom
Nam a:Rifal Rinaldi Tem pat , Tgl Lahir
bertindak unt uk dirinya sendiri;
:Kab. Sem arang, 24 Juni 1990 Alamat
bertem pat t inggal di Jl. Rejosari
: Lingk. Lew ono RT 02/ 04 Beji
No. 28 RT 01 RW 05 Pojoksari
Ungaran Timur Kabupat en Sem arang
Ambaraw a Salanjutnya dalam
Pekerjaan : pedagang Anggot a
akad ini disebut pihak kedua.
t ersebut diat as selanjutnya disebut

Yat im,2001:103.

6

Obyek Aqad

Hak Pihak
Kedua

Kew ajiban
Pihak kedua

sebagai Pihak II.
KJKS menyet ujui untuk m enyediakan
pembiayaan Sebesar: Rp 10.000.000
At as perm ohonan Pihak Kedua,
Pihak
Pert am a
dengan
ini
menyediakan dan m enyerahkan
dana pem biayaan untuk pembelian
barang. Pem belian barang t ersebut
pada pasal 1 oleh Pihak I (Pert am a)
dikuasakan penuh kepada Pihak II
(Kedua)
dengan
penuh
t anggungjaw ab, selanjutnya barang
t ersebut pada pasal 1 dibeli ileh
Pihak II (Kedua) dari Pihak I
(Pert am a)
dengan
harga
Rp
14.080.000,00 (em pat belas jut a
delapan puluh ribu rupiah)
Selanjutnya disebut Pembiayaan ,
sebagaimana Pihak Kedua t elah
menerim a Pembiayaan t ersebut dari
Pihak
Pert am a dengan baik, at as
penerim aan Pembiayaan t ersebut
surat Perjanjian ini berlaku sebagai
Kuit ansi/ t anda bukt i penerimaan
yang sah.
Jat uh Tem po pembiayaan ini adalah
: 09 Agust us 2010 s/ d 09 Juli 2012
Angsuran pertam a dim ulai t anggal
09 Agustus 2010
Jika t erjadi pelunasan pem biayaan,
m aka Pihak I (Pert am a) m endapat
pengembalian Cadangan Resiko
dikalikan berapa kali angsuran yang
sudah masuk
Pihak kedua diw ajibkan
mengembalikan/ m encicil
pengem balian
modal
sepert i
t ercant um dalam pasal 3 dan pasal 4
di at as sejum lah Rp. 14.080.000.00,
dalam w aktu selam a 24 (dua puluh
em pat ) bulan angsuran dimulai
t anggal 09 Agustus 2010 sampai
dengan jatuh t empo t anggal 09 Juli

7

Pihak pert am a m engamanahkan
uang
sejum lah
Rp.
8.000.000
(delapan jut a) kepada pihak kedua
unt uk digunakan sebagai t ambahan
m odal usaha
Pihak
Kedua
t elah
m enerima
Pem biayaan t ersebut dari Pihak
Pert am a
dengan
baik,
atas
penerim aan Pembiayaan t ersebut
surat Perjanjian ini berlaku sebagai
Kuit ansi/ t anda bukt i penerimaan
yang sah.
Jatuh Tem po pembiayaan ini adalah
: 26 M ei 2011 s/ d 26 Juni 2012
Angsuran pert am a dimulai t anggal
26 Agustus 2011

Pihak kedua diw ajibkan
m engembalikan/ m encicil
pengembalian
modal
sepert i
t ercant um dalam pasal 3 di atas
sejum lah Rp. 10.880.000.00, dalam
w akt u selam a 18 (delapan belas)
bulan angsuran dimulai tanggal 26
M ei 2011
dengan jatuh t em po
angsuran pem biayaan pada t anggal

2012.

Hak Pihak
pert am a

Kew ajiban
Pihak
pert am a

Penyerahan
benda
jaminan

Cidera Janji

Upaya
Hukum

26 Juni 2012.

KJKS m enyet ujui untuk m enerima
Angsuran : Rp 615.000,00 (enam
rat us lim a belas ribu rupiah) per
Bulan
M emberikan pem biayaan kepada
Pihak II (kedua) sebesar
Rp
10.000.000 (sepuluh jut a) yang akan
digunakan untuk pem belian barang
dagangan oleh Pihak I (Pert am a)
Untuk
m enjaga
penyediaan
pembiayaan yang diberikan oleh
pihak I, m aka pihak II dengan ini
menjam inkan hart a dalam bentuk
BPKB mobil.

KJKS menyet ujui untuk m enerima
Angsuran : Rp 604.500,00 (enam
rat us em pat ribu lim a rat us rupiah)
per Bulan
M em berikan pembiayaan kepada
Pihak II (kedua) sebesar
Rp
8.000.000 (delapan jut a) yang akan
digunakan unt uk modal usaha oleh
Pihak I (Pert ama)
Pihak kedua bersedia m emberikan
jaminan berupa Sert ifikat deposito.
Jaminan t ersebut akan dikem balikan
kepada pihak kedua hanya jika pihak
kedua
t elah
m em enuhi
kew ajibannya kepada pihak pert am a
Dalam hal t erjadi perm asalahan Dalam hal t erjadi cidera janji maka
yang berakibat penghentian Akad pihak kedua berkewajiban:
Pembiayaan
dengan
tiba-tiba, M emberikan ket erangan kepada
sem ent ara Pihak II (Kedua) t idak KJKS selam bat -lambatnya 2 hari
mam pu mengembalikan seluruh set elah
t anggal
angsuran
kew ajiban yang diberikan Pihak I berlansung.
(Pert am a), m aka barang yang KJKS
m emberikan
dijaminkan t ersebut dapat dijual t oleransi/ keringanan
kepada
at au dengan cara apapun yang sah nasabah yang benar-benar sedang
dan
halal
untuk
m enutup m engalam i
m usibah
untuk
kekurangan
pengembalian m em berikan angsuran tidak sesuai
pembayaran
dan
kew ajiban- jumlah yang sudah disepakat i
kew ajiban yang harus dibayar oleh bersam a sebagai angsuran pokok
Pihak II (Kedua)
dan m ark up (sesuai perbandingan
ant ara angsuran pokok dan m argin
per w akt u angsuran.
Dengan ket erangan dalam pasal 5
(a) KJKS dapat m em berikan sejum lah
t oleransi wakt u kepada anggot a
unt uk
m enyelesaikan
sejum lah
angsuran.
Adanya legalit as hukum , KJKS Al Diusahakan t erlebih dahulu dengan
Hikm ah
bekerjasam a
dengan cara m usyaw arah untuk mufakat .
not aris. APHT (untuk pinjam an Rp Apabila
mufakat
tidak
dapat
50.000.000
keat as),
SKM HT dilakukan, m aka kedua belah pihak

8

(pinjaman
kurang
dari
Rp akan
m enyelesaikan
lewat
50.000.000) dan Fidusia (khusus Pengadilan
Negeri
Kabupat en
jaminan BPKB).
Sem arang
Selain legalit as KJKS juga m elakukan
pendekat an-pendekat an
secara
kekeluargaan dan silat urahm i.
Pendekat an
agar
anggot a
pembiayaan t et ap dapat mem bayar
angsuran t iap bulan minim al bagi
hasil bulanan bisa m asuk.
Penyelesaia Dalam hal t erjadi silang sengket a Dalam hal t erjadi silang sengket a
n Sengket a
ant ara kedua belah pihak, jika ant ara kedua belah pihak, maka
pendekat an secara kekeluargaan KJKS akan m elakukan penyitaan
belum berhasil, pihak KJKS akan barang jaminan apabila anggot a
mem berikan SPI (surat peringat an benar-benar t idak mempunyai niat
1), SP2, SP3 kalau belum berhasil sekali dalam hal pengembalian
KJKS akan menaikkan pengikat an angsuran kepada KJKS dan apabila
jaminan secara legal: misalnya dari ada kekurangan t aksiran nilai Barang
SKM TH dinaikkan m enjadi APHT jika at as sisa pem biayaan m aka KJKS
belum berhasil juga, maka eksekusi berhak m emint a jaminan barang lagi
jaminan akan dilakukan. Jika hasil kepada anggot a.
penjualan jaminan sisa set elah Barang
hasil
penyit aan
akan
pelunasan semua kew ajiban hut ang diambil/ diagunkan sebagai barang
di
KJKS m aka
sisanya
akan dagangan KJKS dan bila barang
dikembalikan kepada pihak anggot a t ersebut t elah t erjual m aka uang
pembiayaan
t et api
jika
hasil t ersebut digunakan untuk menutupi
penjualan jaminan masih kurang sisa angsuran dan sisanya akan
unt uk m em bayar sem ua kew ajiban dikembalikan kepada anggot a
hut ang di KJKS minim al kembali
pokok pinjam a, sebelum menem puh
jalur hukum
Sumber: aqad pembiayaan murabah dari KJKS Al-Hikmah dan KJKS Taruna
Sejaht era Ungaran

Bila data-dat a di at as didiskusikan dengan norm a-norm a hukum yang
ada, m aka dapatlah dideskripsikan sebagai berikut:

9

1) Subjek yang membuat Aqad M urobahah

Dengan melihat pem bahasan

yang t elah dilakukan pada saat

membahas t ent ang subjek dalam aqad murobahah, maka dapatlah
diket ahui bahwa :
(1) Bila dilihat dari klausul t ent ang subjek yang t erdapat dalam aqad
M urobahah di m asing-masing KJKS, t erlihat lah bahw a sebagai pihak

pert ama adalah KJKS yang diw akili oleh m anajer m asing-masing KJKS
yang diberi kew enangan unt uk it u dan bert indak unt uk dan at as nama
KJKS. Oleh karena m anajer KJKS sepakat

dan m enandat angi aqad

t ersebut bert indak untuk dan at as nama KJKS, m aka yang m enjadi
pihak dalam aqad t ersebut adalah KJKS. Dengan demikian penentuan
bahwa yang m enjadi subjek dalam aqad ini adalah KJKS sert a
keberadaan manajer yang bert indak untuk dan at as nama KJKS t elah
sesuai dengan norm a yang berlaku, yaitu Pasal 9, 30 (2), 32 (1) dan (3)
UU No. 25 Tahun 1992; Pasal 2 (1), 5 (1) Pasal 8 (1) (2) (3) PP No. 9
Tahun 1995; dan Keputusan M ent eri Koperasi, Pengusaha Kecil Dan
M enengah Republik Indonesia Nom or : 351/ Kep/ M / XII/ 1998.
(2) Pengat uran t ent ang pihak kedua pun yaitu penerima pem biayaan
M urobahah t elah m emenuhi persyarat an sebagaim ana dit entukan

dalam Pasal 1320 (2) KUH Perdat a jo Pasal 18 (1) UU No. 25 Tahun
1992.

10

(3) Pengat uran t ent ang subjek dalam aqad M urobahah ini pun sudah
sesuai dengan rukun dan syarat M urobahah
dit ent ukan didalam

sebagaimana yang

Fat w a Dew an Syari'ah Nasional No: 08/ DSN-

M UI/ IV/ 2000 Tent ang Pembiayaan M urobahah,

karena baik USP

(sahibul maal ) maupun pengelola (mudharib ) t elah cakap m enurut
hukum dan dengan dem ikianpun kompet en dalam m emberikan at au
diberikan kekuasaan perw akilan
2) Objek Aqad / Perjanjian M urobahah

Bila dilihat dari klausul yang ada dalam aqad M urobahah di
masing-m asing KJKS dapatlah diket ahui bahw a yang m enjadi objek dalam
aqad ini adalah sejum lah uang sebagai modal dalam kegiat an usaha/
proyek

yang akan dilakukan, t ermasuk pengelolaan secara bersam a

ant ara KJKS dengan penerim a pembiayaan.
Klausul t ersebut diat as (yang pada bagian pert am a berupa ijab,
sedangkan pada bagian kedua m erupakan qabul-nya), t elah memenuhi
rukun dan syarat adaq M urobahah

sebagaim ana yang dit ent ukan

didalam Fat w a Dewan Syari'ah Nasional No: 08/ DSN-M UI/ IV/ 2000
Tent ang Pembiayaan M urobahah ,

karena dengan adanya klausul

t ersebut , m enunjukan bahw a m asing-m asing pihak yang t erlibat dalam
aqad, t elah m embuat pernyat aan ijab dan qabul yang m enunjukkan
kehendak m ereka dalam mengadakan kont rak (aqad), dimana penaw aran
dan penerimaan t elah dilakukan secara eksplisit menunjukkan tujuan

11

kont rak (aqad), penerim aan dari penaw aran dilakukan pada saat kont rak
dan aqad t ersebut dituangkan secara t ert ulis.
Khusus t ent ang obyek dalam aqad M urobahah yang berbent uk
uang untuk m odal usaha (mengerjakan suat u proyek t ertent u) dan
pengelolaan secara bersam a kegiat an usaha ini pun t elah sesuai dengan
Fat w a Dew an Syari'ah Nasional No: 08/ DSN-M UI/ IV/ 2000 Tent ang
Pembiayaan M urobahah , modal yang diberikan harus uang tunai.
3) Hak dan Kewajiban Penerima Pembiayaan dalam M urobahah.

Di dalam aqad M urobahah yang dibuat oleh KJKS-KJKS yang
dit elit i, dit et apkan bahw a pihak kedua/ penerima pem biayaan, akan
menerim a bagian t ert ent u dari keuntungan yang diperoleh, yang
besarnya t elah dit entukan (berdasarkan kesepakat an) sejak dibuat nya
aqad M urobahah . Hal ini dapat dilihat di dalam klausul aqad M urobahah
yang dibuat oleh KJKS Al-Hikm ah dan KJKS Taruna Sejaht era Ungaran yang
berbunyi : “ Pihak kedua berhak atas sekian % dari laba” .
Adanya ket ent uan t ent ang hak penerim a pembiyaan t erhadap
bagian t ert ent u dari keuntungan yang diperoleh, sesuai dengan Fatw a
Dew an Syari'ah Nasional No: 08/ DSN-M UI/ IV/ 2000 Tent ang Pem biayaan
M urobahah, karena dengan adanya klausul yang dem ikian menyirat kan

bahw a keuntungan yang akan dibagi t elah dikuantifikasi dengan jelas,
Set iap keunt ungan mit ra harus dibagikan secara proporsional at as dasar
seluruh keuntungan dan t idak ada jum lah yang dit ent ukan di awal yang

12

dit et apkan bagi seorang mit ra, dan sist em pem bagian keunt ungannya
pun t elah t ert uang dengan jelas dalam akad.
Keunt ungan dibagi menurut perbandingan yang sam a at au
t idak sama, sesuai kesepakat an, ant ara para mit ra, dan kerugian akan
dibagikan m enurut proporsi modal.
4) Hak KJKS dalam M uroba hah.

Adanya ket ent uan t ent ang hak KJKS (t erhadap bagian t ert ent u
dari keuntungan yang diperoleh ini, sesuai dengan Fat w a Dew an Syari'ah
Nasional No: 08/ DSN-M UI/ IV/ 2000 Tent ang Pem biayaan M urobahah ,
karena dengan adanya klausul yang dem ikian m enyirat kan bahw a
keuntungan yang akan dibagi t elah dikuant ifikasi dengan jelas, Set iap
keuntungan m it ra harus dibagikan secara proporsional at as dasar seluruh
keuntungan dan tidak ada jum lah yang ditent ukan di awal yang
dit et apkan bagi seorang mit ra, dan sist em pem bagian keunt ungannya
pun t elah t ert uang dengan jelas dalam akad.
Hal ini pun sesuai dengan Fat w a Dew an Syari'ah Nasional M ajelis
Ulama Indonesia no: 15/ DSN-M UI/ IX/ 2000, t ent ang Prinsip Dist ribusi
Hasil Usaha dalam Lembaga Keuangan Syari'ah, yang m enet apkan bahw a:
KJKS boleh menggunakan prinsip bagi hasil (revenue sharing ) maupun
bagi untung (profit sharing ) dalam pem bagian hasil usaha dengan m it ra
(nasabah)-nya, akan t et api dilihat dari segi kem aslahat an (al-ashlah ),
pembagian hasil usaha sebaiknya digunakan prinsip bagi hasil (revenue

13

sharing ), dim ana penet apan prinsip pem bagian hasil yang dipilih t ersebut

haruslah disepakat i dalam akad.
5) Penyerahan Benda Jaminan

Pencantum an

klausul

adanya

kew ajiban

bagi

penerim a

pembiayaan unt uk menyerahkan jam inan kepada KJKS mem ang t elah
sesuai dengan Fat w a Dew an Syari'ah Nasional No: 08/ DSN-M UI/ IV/ 2000
Tent ang Pembiayaan M usyarakah sert a Pasal 19 (2) PP Nomor 9 Tahun
1995 dan Keput usan M ent eri Koperasi, Pengusaha Kecil Dan M enengah
Republik Indonesia Nomor : 351/ Kep/ M / XII/ 1998 Tent ang Pet unjuk
Pelaksanaan Kegiat an Usaha Sim pan Pinjam Oleh Koperasi. Hanya saja
norm a-norma t ersebut di at as, pada dasarnya lebih banyak mengacu
pada ket ent uan yang mengat ur kegiat an perbankan (sebagaimana diatur
dalam UU Perbankan), yang m em ang kegiat an pokoknya mem berikan
kredit .
6) Cidera Janji

Sebagaim ana layaknya sebuah perjanjian, maka bagi set iap
debitur yang t idak memenuhi perikat an yang m enjadi kew ajibannya
dapat dituntut untuk memberikan gant i rugi. Hal ini m endasarkan pada
Pasal 1243 KUH Perdat a
Dalam skema M urobahah m enurut hukum Islam pada dasarnya
t idak pernah dikenal ist ilah ganti rugi, karena akad ini t erkonst ruksi
sebagai sebuah syrikah, maka kalaupun ada sekut u yang t idak mem enuhi

14

kew ajiban sebagaimana yang t elah dit entukan dalam persekut uan,
meskipun sekut u t ersebut harus juga bert anggung jaw ab, akan t et api
t anggung jaw ab yang dikenakan relat if berbeda dengan tanggung jawab
yang harus dit anggung oleh seorang debitur.
7) Upaya Hukum

Upaya hukum ini di dalam KUH Perdat a dikenal dengan ist ilah
sommat ie (ingebrekest elling).

Sebagai upaya guna m enentukan ada

t idaknya w ansprest asi lalu orang melakukan upaya hukum dengan
memberikan pernyat aan lalai at au sommat ie.
Dengan dem ikian bila dilihat dari upaya hukum yang dilakukan
oleh KJKS-KJKS di Kecam at an Ungaran untuk mem enuhi hak-haknya
sebagai akibat cidera janjinya penerima pembiayaan t elah sesuai dengan
pasal 34 (1) UU No. 4 Tahun 1999, akan t et api tidak sesuai dengan pasal
29 (2) UU No. 4 t ahun 1999, khususnya t ent ang pengumum an sedikitnya
dalam 2 (dua) surat kabar yang beredar di daerah yang bersangkut an.
Di dalam aqad yang dibuat oleh m asing-m asing KJKS, dit et apkan
bahw a bila t erjadi sengket a ant ara kedua belah pihak, m aka akan
diusahakan penyelesaiannya secara musyaw arah t erlebih dahulu, sebelum
m enem puh jalur hukum.
Penyelesaian sepert i yang t ercant um di dalam aqad t ersebut
m erupakan sebuah pola yang lazimnya dit empuh, bagi pihak-pihak yang
bersengket a d Indonesia. Ket ent uan sepert i ini pun sesuai dengan Fat wa

15

Dew an Syari'ah Nasional No: 08/ DSN-M UI/ IV/ 2000 Tent ang Pem biayaan
M urobahah, yang m enet apkan: Jika salah sat u pihak tidak menunaikan

kew ajibannya at au jika t erjadi perselisihan di ant ara kedua belah pihak,
m aka penyelesaiannya dilakukan m elalui Badan Arbit rasi Syari’ah set elah
t idak t ercapai kesepakat an melalui m usyaw arah.
Berdasarkan hasil w aw ancara sam pai saat ini belum ada kasus yang
penyelesaian akhir melalui pengadilan.
Simpulan

Konst ruksi hukum pembiayaan murobahah pada KJKS di Kecam at an
Ungaran pada prinsipnya adalah merupakan kerja sam a usaha yang bersifat
t olong m enolong ( t a’aw un ) dimana t erdapat hubungan hukum antara pihak
pemberi dana ( Shahibul maal ) dengan pihak pengelola ( M udharib ) berdasarkan
Profit revenue sharing. Hubungan hukum ant ara Shahibul maal dan mudhorib

akan menimbulkan akibat hukum dim ana dalam pem biayaan murobahah baik
pihak shohibul maal maupun pihak mudhorib akan m endapat kan keuntungan
yakni

keunt ungan hasil

penjualan bagi shohibul

maal

dan

keuntungan

mendapat kan m odal bagi mudhorib.
KJKS di Kecamat an Ungaran dijalankan berdasarkan pada Undang-Undang
Nom or 25 Tahun 1992, t ent ang Perkoperasian dan Perat uran Pemerint ah
Nom or 9 Tahun 1995 t ent ang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.
Di dalam aqad yang dibuat oleh m asing-masing KJKS, dit et apkan bahw a
bila t erjadi sengket a ant ara kedua belah pihak, m aka akan diusahakan

16

penyelesaiannya secara musyaw arah t erlebih dahulu, sebelum m enem puh jalur
hukum.
Penyelesaian sepert i yang t ercant um di dalam aqad t ersebut m erupakan
sebuah pola yang lazimnya dit em puh, bagi pihak-pihak yang bersengket a d
Indonesia.

Ket ent uan sepert i ini pun sesuai dengan Fat w a Dew an Syari'ah

Nasional No: 08/ DSN-M UI/ IV/ 2000 Tent ang Pem biayaan M urobahah, yang
menet apkan: Jika salah satu pihak t idak m enunaikan kew ajibannya at au jika
t erjadi perselisihan di ant ara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan
melalui Badan Arbit rasi Syari’ah set elah tidak t ercapai kesepakat an m elalui
musyaw arah.

Daftar Pustaka

Al Quran dan Terjemahannya . 1993. Depart em en Agam a RI, Semarang: CV Al

Waah.
Antonio, M uham mad Syafii. 2001. Bank syariah dari t eori dan prakt ik. Jakart a:
Gem a Insani
Bogdan, Robert C. 2000. M et odologi Penelitian Kualit at if . Bandung, Rem aja
Rosda Karya.
Heri Sudarsono. 2007, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan
Ilustrasi, Yogyakart a: Ekonisia

Kamil, Ahm ad dan Fauzan. 2001. Kit ab Undang-Undang Hukum dan Ilmu Syariah.
Jakart a : Kencana Prenada M edia Group

17

Ridw an, M uham ad. 2006. Sist em dan Prosedur Pendirian Koperasi Jasa Keuangan
Syariah (KJKS), Yogyakart a: Cit ra M edia.

Ridw an , M uham mad. 2005. M anajemeni KJKS, cet 11. Yogyakart a : U1 Press
Singarimbun, M asri dan Sofyan Efendi, 1984. M et ode Penelit ian Survey, Jakart a:
LP3ES.
Subekt i, 1996. Hukum Perjanjian , cet akan 4, Jakart a: Int erm asa.
Sumit ro, Warkum. 2002. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga
t erkait , Jakart a: Raja Grafindo Perkasa.
Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Republik Indonesia t ent ang Perbankan Syariah Nomor 21 Tahun
2008

18

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sebagai Regulator dan Pengawas Kegiatan Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal

6 110 111

Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Dalam Pembiayaan Usaha Mikro di Kecamatan Tanjungsari, Sumedang

0 4 9

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DENGAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Perbandingan Kinerja Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Di Kabupaten Sragen (Studi kasus KSP Mandiri, KSP Berkah Usaha,

0 3 17

KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Studi tentang Aspek-Aspek Yuridis Permodalan di BMT Al Fallah Klaten Koperasi Jasa Keuangan Syariah Studi tentang Aspek-aspek Yuridis Permodalan di BMT Al Fallah Klaten.

0 2 14

SKRIPSI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Koperasi Jasa Keuangan Syariah Studi tentang Aspek-aspek Yuridis Permodalan di BMT Al Fallah Klaten.

0 3 12

PENDAHULUAN Koperasi Jasa Keuangan Syariah Studi tentang Aspek-aspek Yuridis Permodalan di BMT Al Fallah Klaten.

0 2 16

KEGIATAN USAHA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH: Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah: Studi tentang Aspek-aspek Hukum dalam Pembiayaan Murobahah di Kecamatan Ungaran.

0 5 10

PENDAHULUAN Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah: Studi tentang Aspek-aspek Hukum dalam Pembiayaan Murobahah di Kecamatan Ungaran.

0 5 8

Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Dalam Pembiayaan Usaha Mikro di Kecamatan Tanjungsari, Sumedang

0 1 9

Aspek Hukum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sebagai Regulator dan Pengawas Kegiatan Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal

0 0 9