PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI : Studi Pada Keluarga di RW 05 Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Beber Cirebon).
ATIK YULIANI,2014
PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
ATIK YULIANI (2014), PENANAMAN NILAI KEMANDIRIAN PADA ANAK USIA DINI (Studi Pada Keluarga di RW 05 Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Beber Cirebon)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya variasi kemandirian pada anak usia dini di RW 05 Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Beber Cirebon. Variasi tersebut diduga terjadi karena terdapat pola asuh yang berbeda antara keluarga. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini meliputi; (1) Untuk mengetahui pola pengasuhan dalam penanaman kemandirian anak usia dini di RW 05 Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Beber Cirebon, (2) Untuk mengetahui keterlibatan anggota keluarga lain di RW 05 Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Beber Cirebon, (3) Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi orang tua dalam menanamkan kemandirian anak usia dini pada keluarga RW 05 Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Beber Cirebon.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai: 1) pola pengasuhan dalam penanaman kemandirian anak usia dini; 2) keterlibatan anggota keluarga lain dalam penanaman kemandirian; 3) hambatan-hambatan yang dihadapi orang tua dalam menanamkan kemandirian anak usia dini.
Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara, dan observasi.
Hasil penelitian diperoleh data mengenai, (1) pola pengasuhan memberikan pengaruh terhadap kemandirian anak. pada keluarga yang diasuh dengan pola demokratis memiliki kecenderungan lebih mandiri dibandingkan dengan keluarga yang menerapkan pola asuh lainnya; (2) hadirnya anggota keluarga lain dapat memberikan pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini, baik mempercepat ataupun memperlambat. Anggota keluarga lain yang secara konsisten melakukan pengasuhan yang sama dengan pola asuh orang tua akan melahirkan kemandirian pada anak sesuai dengan pola asuh yang diterapkan oleh orang tuanya; (3) hambatan dari keluarga adalah dari faktor internal, sikap manja yang cenderung tidak ingin lepas dari orang tuanya. Sedangkan faktor eksternal, pergaulan atau pengaruh buruk bagi anak, membuat anak meniru tanpa tahu baik atau buruk perbuatan itu.kondisi lingkungan yang kurang kondusif, merupakan hal yang cukup penting bagi pembelajaran anak.
(2)
ATIK YULIANI,2014
PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
This research is motivated by the variation of independence in early childhood in RW 05, Village SindangkasihBeber District of Cirebon. Such variationis thought to occurbecause there aredifferentparentingamongfamilies. As for theobjectivesofthe study include;(1) To determine theindependence ofparentinginearly childhoodcultivationinRW05, (2) To determinethe involvement ofother family membersinRW05, (3) To determine thebarriersfaced byparentsin instillingindependenceearly childhoodon the familyRW05.
This study aimed toobtaindata on:1) parentinginearly childhoodcultivation ofindependence; 2) the involvement ofother familymembersin the plantingof independence; 3) barriersfaced byparentsin instillingindependenceearly childhood. Results obtaineddata on, (1) parentinginfluence onthe child's independence. thefamilythat nurturedthedemocraticpatternshave a tendency tobe more independentthan familieswho applyotherparenting;(2) the presence ofother family memberscangive effect to theindependenceof early childhood, eitherspeed
uporslow down. Other family memberswhoconsistentlydo
thesamewithparentingparenting parentswouldgive birthto
thechild'sindependencein accordancewith theapplicableupbringingby her parents; (3) the resistance of thefamilyisfrominternal factors, spoiledattitudethat tends tonotwant tobe separatedfrom their parents. While external factors, associationorbad influence onchildren, makingchildren imitatewithout knowing thegood orbaddeedsless conduciveenvironment, it is quite important forchildren's learning.
(3)
vi
ATIK YULIANI,2014
PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi... 7
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 8
A. Konsep Kemandirian Anak Usia Dini ... 8
1. Pengertian Mandiri dan Kemandirian ... 8
2. Pengertian Kemandirian Anak Usia Dini ... 10
1. Bentuk-Bentuk Kemandirian Anak Usia Dini ... 11
4. Ciri-Ciri Kemandirian Anak Usia Dini ... 12
5. Ciri-Ciri Anak yang Mandiri dan Tidak Mandiri Usia 4-6 Tahun ... 15
6. Faktor Pendukung dan Penghambat Kemandirian Anak ... 16
7. Fungsi Kemandirian Anak Usia Dini ... 18
8. Tahapan Pengembangan Kemandirian ... 19
9. Tahap-Tahap Perkembangan Kemandirian Anak Usia Dini 20 B. Konsep Penanaman Nilai Kemandirian ... 22
1. Pengertian Nilai ... 22
2. Nilai Kemandirian ... 21
C. Proses Teoritik Penelitian ... 24
1. Kerangka Pemikiran ... 24
BAB III Metode Penelitian ... 25
A. Lokasi dan Subjek Penelitian... 25
1. Lokasi Penelitian ... 25
2. Subjek Penelitian ... 25
(4)
ATIK YULIANI,2014
PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tahap Persiapan ... 26
2. Tahap Pelaksanaan ... 27
1. Tahap Pelaporan ... 27
C. Metode Penelitian ... 27
D. Definisi Operasional ... 29
1. Kemandirian ... 29
2. Nilai ... 29
1. Nilai Kemandirian ... 10
E. Instrumen Penelitian ... 10
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 11
G. Teknik Pengumpulan Data ... 11
1. Wawancara ... 12
2. Pengamatan ... 11
1. Triangulasi ... 11
H. Teknik Analisis Data ... 11
1. Redukasi Data ... 14
2. Penyajian Data ... 14
1. Verifikasi ... 15
I. Validitas Hasil Penelitian ... 16
1. Triangulasi ... 16
2. Audit Trail... 16
BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN... 17
A. Hasil Penelitian ... 17
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 17
2. Profil Subjek Penelitian ... 18
1. Pengolahan Data ... 41
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 72
1. Pola Pengasuhan dalam Penanaman Kemandirian Anak Usia Dini ... 74
2. Keterlibatan Anggota Keluarga Lain dalam Penanaman Kemandirian ... 80
1. Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi Orang Tua Dalam Menanamkan Kemandirian Anak Usia Dini ... 81
BAB V SIMPULAN dan SARAN ... 84
A. Simpulan ... 84
1. Pola Pengasuhan Dalam Penanaman Kemandirian Anak Usia Dini ... 84
(5)
viii
ATIK YULIANI,2014
PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Keterlibatan Anggota Keluarga Lain Dalam Penanaman
Kemandirian ... 84
1. Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi Orang Tua Dalam Menanamkan Kemandirian Anak Usia Dini ... 85
B. Saran/Rekomendasi ... 85
1. Bagi Orang Tua ... 85
2. Bagi Peneliti Lain ... 86
DAFTAR PUSTAKA... 87 RIWAYAT HIDUP
(6)
ATIK YULIANI,2014
PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TATEL
Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran... 24 Tabel 4.1Data Penduduk Kelurahan Sindangkasih Yang Memiliki
Anak Usia Dini ... 17 Tabel 4.2 Hasil Wawancara ... 41
(7)
x
ATIK YULIANI,2014
PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
KISI-KISI PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA PEDOMAN OBSERVASI
(8)
ATIK YULIANI,2014
PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SIMPULANBDANBSARANB B
A. SimpulanB
1. PolaB pengasuhanB dalamB penanamanB kemandirianB anakB usiaB diniB diB keluargaB RWB 05B KeluarahanB SindangkasihB KecamatanB BeuerB CireuonB
Orang tua yang memiliki latar belakang pendidikan sarjana cenderung menerapkan pola asuh demokratis, sedangkan pada orang tua yang latar belakang pendidikan SMA dan dibawahnya cenderung menerapkan pola asuh permisif dalam penanaman kemandirian pada anak usia dini. Pola asuh yang diterapkan secara demokratis oleh orang tua mampu meningkatkan kemandirian anak sehingga anak memiliki kepribadian yang suka menolong, pribadian mandiri dan kepribadian pejuang. Sedangkan bagi orang tua yang menerapkan pola asuh permisif menyebabkan anak memiliki kecenderungan melahirkan anak yang pemanja dan tergantung pada orang lain.
2. KeterliuatanBanggotaBkeluargaBlainBdalamBpenanamanBkemandirianBdiB RWB05BKeluruhanBSindangkasihBKecamatanBBeuerBCireuon
Hadirnya anggota keluarga lain di dalam keluarga ternyata mampu meningkatkan kemandirian anak, apabila anggota keluarga lain tersebut secara konsisten melakukan hal yang sama ditanamkan oleh orang tuanya yang menerapkan pola penanaman kemandirian. Sebaliknya hadirnya anggota keluarga lain juga dapat memperlambat tumbuhnya kemandirian pada anak apabila anggota keluarga tersebut melakukan pengasuhan yang tidak sejalan dengan orang tua yang menerapkan pola penanaman kemandirian.
3. Hamuatan-hamuatanB yangB dihadapiB orangB tuaB dalamB menanamkanB anakB usiaB diniB padaB keluargaB diB RWB 05B KeluruhanB SindangkasihB KecamatanBBeuerBCireuonB
Dari semua keluarga yang menjadi subyek penelitian, seluruhnya mengalami kendala atau hambatan-hambatan, yaitu dari faktor internal dan juga faktor eksternal.
(9)
Faktor internal, sikap manja yang cenderung tidak ingin lepas dari orang tuanya merupakan penghambat terjadinya kemandirian seorang anak. tidak patuh pada aturan yang dibuat atau disepakati, akibat anak yang acuh tidak acuh. Faktor eksternal, pergaulan atau pengaruh buruk bagi anak, membuat anak meniru tanpa tahu baik atau buruk perbuatan itu.kondisi lingkungan yang kurang kondusif, merupakan hal yang cukup penting bagi pembelajaran anak. Dari kedua faktor tersebut, yang paling menghambat adalah faktor eksternal atau lingkungan sosial. Karena para orang tua mengalami kekahwatiran akan pengaruh buruk dari luar yang sering kali ditiru oleh anak-ankanya. Sedangkan lingkungan sosial manusia adalah faktor penting dalam pembentukan ciri khas kejiwaan dan norma manusia, bahasa dan adab serta kearifan lokal. Tetapi pengaruh negatif sering muncul sehingga anak membawa pengaruh buruknya ke dalam rumah.
B. Saran/RekomendasiB
Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis mengungkapkan yang semestinya mendapatkan perhatian bagi pihak yang terkait diantaranya:
1. BagiBorangBtuaB
Dari lima keluarga yang anaknya tampak tidak mandiri hanya satu keluarga yaitu keluarga empat. Oleh sebab itu orang tua dapat menolongnya menumbuhkan kembali kepercayaan dirinya dalam mengatasi ketidaktahuan ini dengan membantunya memanfaatkan kesempatan yang ada untuk menjadi mandiri. Dengan kata lain pola pengasuhan yang diharapkan, agar orang tua menyempatkan untuk membantu anak-anaknya dalam mengoptimalkan kemampuan kemandiriannya atau meluangkan waktunya sesering mungkin memberikan perhatian yang lebih terhadap perkembangnnya.
2. BagiBpenelitiBlainB
Penelitian ini hanya sebagian dasar untuk memberikan gambaran mengenai penanaman nilai kemandirian anak usia dini, belum sampai penelitian kemandirian anak usia dini pada saat di lingkungan belajar mengajar, karena peneliti baru sampai meneliti anak usia 4-6 dan pada keluargaanak masing-masing. Oleh karena itu peneliti selanjutnya dapat memfokuskan kemandirian anak pada saat pembelajaran di lingkungan belajar,
(10)
dengan mandiri tanpa bantuan orang lain dari segi perkemabangan motorik, perkembangan kognitif, perkemabngan bahasa dan perkemabangan sosial emosional.
(1)
viii
ATIK YULIANI,2014
PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Keterlibatan Anggota Keluarga Lain Dalam Penanaman
Kemandirian ... 84
1. Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi Orang Tua Dalam Menanamkan Kemandirian Anak Usia Dini ... 85
B. Saran/Rekomendasi ... 85
1. Bagi Orang Tua ... 85
2. Bagi Peneliti Lain ... 86
DAFTAR PUSTAKA... 87 RIWAYAT HIDUP
(2)
ix
ATIK YULIANI,2014
PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TATEL
Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran... 24 Tabel 4.1Data Penduduk Kelurahan Sindangkasih Yang Memiliki
Anak Usia Dini ... 17 Tabel 4.2 Hasil Wawancara ... 41
(3)
x
ATIK YULIANI,2014
PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
KISI-KISI PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA PEDOMAN OBSERVASI
(4)
ATIK YULIANI,2014
PENANAMAN NILAI KEMANDIRIANPADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BABBVB
SIMPULANBDANBSARANB B
A. SimpulanB
1. PolaB pengasuhanB dalamB penanamanB kemandirianB anakB usiaB diniB diB keluargaB RWB 05B KeluarahanB SindangkasihB KecamatanB BeuerB CireuonB
Orang tua yang memiliki latar belakang pendidikan sarjana cenderung menerapkan pola asuh demokratis, sedangkan pada orang tua yang latar belakang pendidikan SMA dan dibawahnya cenderung menerapkan pola asuh permisif dalam penanaman kemandirian pada anak usia dini. Pola asuh yang diterapkan secara demokratis oleh orang tua mampu meningkatkan kemandirian anak sehingga anak memiliki kepribadian yang suka menolong, pribadian mandiri dan kepribadian pejuang. Sedangkan bagi orang tua yang menerapkan pola asuh permisif menyebabkan anak memiliki kecenderungan melahirkan anak yang pemanja dan tergantung pada orang lain.
2. KeterliuatanBanggotaBkeluargaBlainBdalamBpenanamanBkemandirianBdiB RWB05BKeluruhanBSindangkasihBKecamatanBBeuerBCireuon
Hadirnya anggota keluarga lain di dalam keluarga ternyata mampu meningkatkan kemandirian anak, apabila anggota keluarga lain tersebut secara konsisten melakukan hal yang sama ditanamkan oleh orang tuanya yang menerapkan pola penanaman kemandirian. Sebaliknya hadirnya anggota keluarga lain juga dapat memperlambat tumbuhnya kemandirian pada anak apabila anggota keluarga tersebut melakukan pengasuhan yang tidak sejalan dengan orang tua yang menerapkan pola penanaman kemandirian.
3. Hamuatan-hamuatanB yangB dihadapiB orangB tuaB dalamB menanamkanB anakB usiaB diniB padaB keluargaB diB RWB 05B KeluruhanB SindangkasihB KecamatanBBeuerBCireuonB
Dari semua keluarga yang menjadi subyek penelitian, seluruhnya mengalami kendala atau hambatan-hambatan, yaitu dari faktor internal dan juga faktor eksternal.
(5)
Faktor internal, sikap manja yang cenderung tidak ingin lepas dari orang tuanya merupakan penghambat terjadinya kemandirian seorang anak. tidak patuh pada aturan yang dibuat atau disepakati, akibat anak yang acuh tidak acuh. Faktor eksternal, pergaulan atau pengaruh buruk bagi anak, membuat anak meniru tanpa tahu baik atau buruk perbuatan itu.kondisi lingkungan yang kurang kondusif, merupakan hal yang cukup penting bagi pembelajaran anak. Dari kedua faktor tersebut, yang paling menghambat adalah faktor eksternal atau lingkungan sosial. Karena para orang tua mengalami kekahwatiran akan pengaruh buruk dari luar yang sering kali ditiru oleh anak-ankanya. Sedangkan lingkungan sosial manusia adalah faktor penting dalam pembentukan ciri khas kejiwaan dan norma manusia, bahasa dan adab serta kearifan lokal. Tetapi pengaruh negatif sering muncul sehingga anak membawa pengaruh buruknya ke dalam rumah.
B. Saran/RekomendasiB
Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis mengungkapkan yang semestinya mendapatkan perhatian bagi pihak yang terkait diantaranya:
1. BagiBorangBtuaB
Dari lima keluarga yang anaknya tampak tidak mandiri hanya satu keluarga yaitu keluarga empat. Oleh sebab itu orang tua dapat menolongnya menumbuhkan kembali kepercayaan dirinya dalam mengatasi ketidaktahuan ini dengan membantunya memanfaatkan kesempatan yang ada untuk menjadi mandiri. Dengan kata lain pola pengasuhan yang diharapkan, agar orang tua menyempatkan untuk membantu anak-anaknya dalam mengoptimalkan kemampuan kemandiriannya atau meluangkan waktunya sesering mungkin memberikan perhatian yang lebih terhadap perkembangnnya.
2. BagiBpenelitiBlainB
Penelitian ini hanya sebagian dasar untuk memberikan gambaran mengenai penanaman nilai kemandirian anak usia dini, belum sampai penelitian kemandirian anak usia dini pada saat di lingkungan belajar mengajar, karena peneliti baru sampai meneliti anak usia 4-6 dan pada keluargaanak masing-masing. Oleh karena itu peneliti selanjutnya dapat memfokuskan kemandirian anak pada saat pembelajaran di lingkungan belajar,
(6)
agar dapat melihat sejauh mana anak usia dini dapat melakukan berbagai hal dengan mandiri tanpa bantuan orang lain dari segi perkemabangan motorik, perkembangan kognitif, perkemabngan bahasa dan perkemabangan sosial emosional.