IKON BUDAYA DALAM VISUAL PERSEPSI REMAJA KOTA BANDUNG.

IKON BUDAYA VISUAL DALAM PERSEPSI
REMAJA KOTA BANDUNG

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Seni

Oleh :
BAYYINAH NURRUL HAQ
1103155

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr.Zakaria Soetedja, M.Sn
NIP.196707241997021001

Pembimbing II,

Dr.Ayat Suryatna, M.Si
NIP.19640103198911001

Diketahui oleh
Ketua Pogram Studi Pendidikan Seni

Dr.Sukanta, M.Kar.
NIP.196209171989031002

Bayyinah Nurrul Haq, 2013

Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PENGUJI:

Penguji I,

Dr.Tri Karyono, M.Sn
NIP.1966994021001

Diketahui oleh
Ketua Pogram Studi Pendidikan Seni

Dr.Sukanta, M.Kar.
NIP.196209171989031002

Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “IKON BUDAYA VISUAL
DALAM PERSEPSI REMAJA KOTA BANDUNG” ini beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjipakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan.Atas
pernyataan ini saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan
dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya
ini

Bandung, 15 Juli 2013
Yang membuat pernyataan,

Bayyinah Nurrul Haq
NIM .1103155

Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


IKON BUDAYA VISUAL DALAM PERSEPSI
REMAJA KOTA BANDUNG

Oleh
Bayyinah Nurrul Haq

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Magister pada Pendidikan Seni

Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

© Bayyinah Nurrul Haq 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Nurrul Haq, B.2013 Ikon Budaya dalam Visual Persepsi Remaja Kota Bandung
.Tesis.Program Studi Pendidikan Seni.Sekolah Pascasarjana Universitas
Pendidikan Indonesia.Pembimbing : Dr.Zakaria Soetedja Msn, Dr,Ayat Suryatna,
MSi.
Tesis ini membahas persepsi remaja usia SMA di kota Bandung pada ikon
budaya visual yang ada di kota Bandung.Latar kota Bandung yang memiliki
sejarah sebagai salah satu kota kolonial di Indonesia merupakan kota yang
dibangun untuk warga Belanda, namun karena kemajuan pembangunan di kota
tersebut makin lama kota tersebut makin padat.Kondisi ini mengubah wajah kota
Bandung saat ini.Kota Bandung terkenal sebagai kota kreatif,surga wisata belanja
dan wisata bangunan bersejarah, banyak julukan melekat pada kota
Bandung.Banyak hal yang dianggap mewakili kota Bandung dalam ingatan

orang.Hal – hal yang berupa objek yang bersifat visual tersebut disebut sebagai
ikon budaya visual.Keberadaan ikon budaya visual tersebut beberapa merupakan
ikon budaya visual yang sudah ada di masa lalu kota Bandung dan beberapa
merupakan objek yang baru hadir saat ini.
Maka objek –objek apa saja yang menjadi ikon budaya visual bagi kota
Bandung saat ini?, bagaimana ikon-ikon tersebut dipersepsi oleh remaja kota
Bandung itu sendiri?Bagaimana remaja tersebut mengkonstruksi persepsi pada
ikon –ikon tersebut ? Tujuan penelitian adalah untuk memetakan ikon –ikon
budaya visual yang ada di kota Bandung dan bagaimana ikon-ikon tersebut
menurut persepsi remaja kota Bandung sendiri.Penelitian dilakukan dengan
pendekatan kualitatif dengan pencarian data melalui interview.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa ikon budaya visual masa
lalu masih dapat bertahan sebagai ikon budaya visual bagi kota Bandung,
beberapa tidak lagi.Ada pula beberapa ikon budaya baru yang muncul sesuai
keadaan jaman.Hal yang membuat ikon-ikon budaya visual tersebut dapat
bertahan karena memiliki kekuatan dalam aspek keunikan, local geographical
ties,emosi yang dapat dibagikan,waktu yang spesifik,dan konsistensi dalam
membangun kekuatan ikonisitasnya sebagai sesuatu yang mewakili kota
Bandung.Konstruksi persepsi remaja pada ikon – ikon budaya tersebut
dipengaruhi oleh aspek latar belakang individu remaja, aspek objeknya sendiri dan

aspek situasi disekitar objek dan remaja tersebut.
Kata Kunci : Ikon budaya visual,persepsi,local geographical ties,keunikan

Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT
Nurrul Haq, B,2013, Bandung High school Visual Culture Icon in Bandung
Teenage Perception. Indonesia University of Education, Postgraduate
Program,Art Education Studies.
This present study investigated perception of Bandung’s Visual Culture
Icon in Bandung highschool teenage.The research divided into three stages.First
stage builds map of Bandung’s icons. Which object are ment to be icons which are
not, researcher mapped Bandung’s visual culture icon first, using Chaplin and
Walkin model of visual culture’s area and analyzed by Ritzer and Laurencer
concept of “from noting to something” . Second stage, semi structured interviews
were conducted with more than ten highschool students.
Their perception of Bandung visual culture icon are built into chaplin and
Walkin map too.And then, comparing two maps and findout why there were

differences and similiar icons presents in both map. Third stage, were built
respondents perception construction.
Threre few factors influenced respondents perceptions to icons; the object
itself, respondents background,and situasional factor includes physical setting and
social setting.These factor influenced wheter respondents perception-feedback
turns into positive or negative perceptions. This study has implications for
teachers and art educators.
Keywords: Visual Culture Icon, Perception,Geographical ties,uniqueness

Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI
PERNYATAAN…………………………………………………………………

i

ABSTRAK……………………………………………………………………….


ii

ABSTRACT……………………………………………………………………….

iii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………...

iv

DAFTAR ISI …………………...………………………………………………...

vi

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………..

viii

DAFTAR GAMBAR …………………………….………………………………


ix

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………..

xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………......

1

B. Batasan dan Fokus Penelitian…………………………………………………

6

C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………….

6

D. Kegunaan Penelitian ...……...…………………...…………………………...


6

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.Budaya dan Ikon – ikon budaya ……………………………………………….

8

1. Budaya…………………………………………………………………….

8

2.Ikon Budaya…………….………………………………………………….

13

a.Ikon dalam Semiotika …………………………………………………..

13

b. Ikon Budaya ……….…………………………………………………..

24

B. Budaya visual …………………………………………………….………......

36

C. Konsep Persepsi dan Tingkatan Persepsi ………………..……………………

44

D. Psikologi Remaja ………………………………….………………….……...

53

E. Masyarakat Kota ………………………………………...……………….……

59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……………………………………………………………….

64

B. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian ………….…………………..………

64

C. Teknik Pengumpulan Data …………………………………….……………...

65

E. Strategi Analisis Data …………………………..…………………………….

68

F. Definisi Istilah ………………………………..………………………………

69
vi

Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Gambaran Umum…………………….. ……………………………………….

70

1.Kota Bandung …….…………………………………….............................

70

2.Remaja Kota Bandung ………………………………….…………………

88

B. Hasil Penelitian ……………………………………………………………….

95

1.Ikon- Ikon Budaya Visual Kota Bandung …………...…………..………..

95

a.Peta Ikon Budaya Visual Kota Bandung ……………..………………...

93

b.Tinjauan Konstruksi Ikon Budaya Visual Kota Bandung …...……….

97

2. Persepsi Remaja Kota Bandung tentang Ikon-Ikon Budaya Visual………

204

a.Profil Responden………………………………………………………

204

b.Ikon – Ikon Budaya Visual Menurut Persepsi
Remaja Kota Bandung ………………………………………………...

207

c. Peta Ikon Budaya Visual dalam Persepsi Remaja/Responden
( Remaja usia SMA di kota Bandung) ………………………………...

243

1) Ikon menurut persepsi responden yang berada dalam wilayah
persepsi pemerintah/kekuasan ………………………………..…….

246

2) Ikon yang berada dalam wiyah persepsi pemerintah tapi
tidak masuk dalam wilayah persepsi responden ……………………

249

3) Objek yang dipersepsi sebagai ikon oleh responden namun
berada diluar wilayah persepsi pemerintah/kekuasaan ……………..

252

3. Pengkonstruksian Ikon - Ikon Budaya Visual Kota Bandung bagi
Remaja Kota Bandung ……..……………………..………………………

253

a. Unsur – unsur yang Membangun Konstruksi Ikon Budaya
Visual Kota Bandung ………………………………………………….

254

b.Proses Persepsi Ikon - Ikon Budaya Visual
oleh Remaja Kota Bandung ……………..……………………………….

256

c.Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ……………………………..

260

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………….………….…..........

269

B. Saran…………………………………………………………………………...

272

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….

274
vii

Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN - LAMPIRAN………………………………………………….......
BIODATA………………………………………………………………………...
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1

281
301

Objek- objek dalam ranah budaya visual
menurut Walker dan Chaplin …………………………………………

41

4.1

Rutinitas- remaja kota Bandung pada hari sekolah (Senin-Sabtu) …...

90

4.2

Rutinitas remaja kota Bandung akhir pekan (Senin-Sabtu) …………..

91

4.3

Kecenderungan pilihan sarana komunikasi remaja kota Bandung .......

92

4.4

Tempat yang dikunjungi saat waktu luang …………………………...

93

4.5

Matriks syarat ikon Ritzer pada Monumen/patung di kota Bandung....

106

4.6

Prasyarat ikon budaya Ritzer&Lawrence kategori arsitektur ………..

121

4.7

Prasyarat ikon budaya Ritzer&Lawrence kategori logo/symbol …….

133

4.8

Prasyarat ikon budaya Ritzer&Lawrence kategori transportasi ……...

137

4.9

Prasyarat ikon budaya Ritzer&Lawrence kategori industrial design …

139

4.10

Prasyarat ikon budaya Ritzer&Lawrence kategori fashion ………….

145

4.11

Prasyarat ikon budaya kategori landscape dan taman ……………….

150

4.12

Prasyarat ikon budaya Ritzer&Lawrence kategori makanan ………...

158

4.13

Prasyarat ikon budaya kategori seni pertunjukan ……………………

163

4.14

Prasyarat ikon budaya Ritzer&Lawrence kategori fashion show …….

166

4.15

Prasyarat ikon budaya Ritzer&Lawrence kategori festival ..........……

172

4.16

Prasyarat ikon budaya Ritzer&Lawrence kategori funfair …………….

176

4.17

Prasyarat ikon budaya Ritzer&Lawrence kategori theme park
dan wahana permainan ……………………………………………….

181

4.18

Prasyarat ikon budaya Ritzer&Lawrence kategori televisi …………..

186

4.19

Prasyarat ikon budaya Ritzer&Lawrence kategori kartun ….………..

190

4.20

Prasyarat ikon budaya Ritzer&Lawrence kategori majalah ………….

195

4.21

Matriks pemenuhan syarat ikon pada kategori Koran ………………..

199

4.22

Matriks pemenuhan syarat ikon pada media online …………………..

202

4.23

Pemetaan jawaban responden berdasarkan kriteria ikon budaya
menurut responden ……………………………………………………

4.24

Pemetaan kepemilihan ikon menurut responden berdasarkan
viii

Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

244

lima kriteria ikon budaya menurut Ritzer & Lawrence (2008) ………
4.25

Perbandingan konstruksi ikon dan proses persepsi menurut
Cordero (2006), Lindsay&Norman (1972) dan Morentin ……………

4.26

244
254

Perbandingan antara persepsi masyarakat dengan remaja
tentang ikon budaya visual kota Bandung ……………………………

ix
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

256

DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1

Proses Semiosis …………………………………………………..

15

2.2

Skema dimensi ikon budaya menurut Ritzer …………………….

26

2.3

Proses kognisi pada cognitive mapping ………………………….

29

2.4

Ranah budaya visual menurut Walker dan Chaplin ……………...

41

2.5

Bagan Proses Persepsi ……………………………………………

47

2.6

Bagan Proses Persepsi menurut Lindsay dan Norman (1977) …...

46

2.7

Hubungan antar faktor yang mempengaruhi persepsi …………...

48

2.8

Diagram hasil pengukuran persepsi……………. ………………..

52

4.1

Peta kecamatan di Kota Bandung ………………………………..

71

4.2
4.3

Pembangunan pesat di kota Bandung ……………………………
Iklan perumahan mewah di majalah Mooi Bandung edisi
1930 an……………………………………………………………

73

4.4

Taman Maluku tahun 1920an dan 1930an ……………………….

77

4.5
4.6

Iklan Ekspo Jaarbeurs di majalah MooiBandung 1940 ………….
Iklan hotel Savoy Homann di majalah Bandung Mooi
1940 dan 1933…………………………………………………….

80

4.7

Iklan pada majalah MooiBandung tahun 1940 …………………..

81

4.8

Kolam renang Cihampelas ……………………………………….

81

4.9

Bandung Centrale Bibliotheek …………………………………...
Laman situs resmi PEMKOT dan Dinas Pariwisata
Kota Bandung ……………………………………………………

82

4.11

Buku Ensiklopedi Jawa Barat …………………………………...

98

4.12

Buku Peta Wisata Seni dan Budaya Kota Bandung ……………...

99

4.13

Peta wisata kota Bandung dari situs resmi Dinas Pariwisata …… 100

4.14

Buku Haryanto Kunto dan buku Her Suganda …………………..

4.15

Situs resmi komunitas,pengelola objek wisata,blog komunitas …. 102

4.10

75

80

98

101

x
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.16

Monumen BLA dan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat … 103

4.17

Patung Ikan Jl.Ramdan dan Tugu Sepatu Cibaduyut …………….. 104

4.18

Patung Persib dan Patung Maung Bandung ……………………... 105

4.19

Gedung Sate sebagai ikon wisata kota Bandung ………………...

111

4.20

Gedung Sate pada masa awal pembangunannya ………………...

110

4.21

Museum Geologi dan Museum KAA……………………………. 113

4.22

Gedung Concordia/Merdeka dari masa ke masa ………………...

4.23

Hotel Homann dan Hotel Preanger dari masa ke masa ………….. 115

4.24

Grafiti dan vandalisme di seberang hotel Preanger ……………...

4.25

MAB 1880 dan MAB 1976 ……………………………………… 117

4.26

MAB tahun 2008 ………………………………………………… 118

4.27

Lapangan Alun-alun halaman MAB …………………………….. 119

4.28

Jembatan Pasopati dari arah Cihampelas ………………………... 120

4.29

Perubahan ruang dalam kota karena Jembatan Pasopati ………… 120

4.30

Lambang kota Bandung pada masa Kolonial dan sekarang …….

4.31

Lambang Kesebelasan PERSIB …………………………………. 126

4.32

Seragam PERSIB dan aplikasi logo pada produk ……………….. 127

4.33

Logo The Viking PERSIB dan atribut kelompok Viking ……….. 129

4.34

Atribut pendukung tim sepakbola Eropa ………………………... 130

4.35

Logo BOMBER dan atribut kelompok BOMBER ……………… 131

4.36

Logo Ma Icih dan salah satu pendiri Ma Icih, Bob Merdeka ……. 132

4.37

Penjualan produk Ma Icih ……………………………………….. 132

4.38

Angkot Dago-St.Hall ……………………………………………. 136

4.39

Laman situs “Angkot ti Bandung” dan Situs yang menampilkan
rute trayek angkot …………………………………………….....

4.40
4.41
4.42

114
117

126

136

Bus DAMRI dan Trans Metro Bandung ………………………… 137
Produk boneka Sukajadi dan suasana produksi
di sentra industri……………………………………….………… 139
Suasana produksi sepatu di sentra industri sepatu
Cibaduyut………………………………………………………… 138

4.43

Suasana di sentra penjualan Jeans Cihampelas …………………. 142

4.44

Dendy Darman dan Distro 347 ………………………………….. 143
xi

Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.45

Pertokoan Distro di Plaza Parahyangan dan
daerah jl.Trunojoyo ……………………………………………… 144

4.46

Beberapa FO di daerah jalan RE Martadinata …………………...

145

4.47

Lapangan Gasibu tahun 1930an dan tahun 2000an ……………...

148

4.48

Lapangan Tegalega tahun 2013 …………………………………. 149

4.49

Suasana produksi Tahu di sentra Tahu Cibuntu …………………

154

4.50

Batagor dan Batagor Kering …………………………………….

154

4.51

Cireng “klasik” dan Cireng Keju ………………………………... 154

4.52

Cilok, Cireng dan Cireng ciri khas kota Bandung …...………….. 155

4.53

Peuyeum dan Colenak …………………………………………… 156

4.54

Berbagai produk Ma Icih ….…………………………………….. 157

4.55

Situs resmi Ma Icih ……………………………………………… 158

4.56

Berbagai jenis Angklung yang umum di gunakan di SAU ……… 161

4.57

Pagelaran Angklung oleh anak-anak di SAU ……………………

4.58

Alat musik Karinding …………………………………………… 162

4.59

Pagelaran musik oleh Karinding Attack ………………………… 162

4.60

Harajuku kreasi komunitas Harajuku Bandung ………………… 165

4.61

Butik Gonzo-Cihampelas ………………………………………..

4.62

Poster Forum Film Bandung 2013 ………………………………. 169

4.63

Poster dan laman situs resmi Bandung Berisik 2012 ……………. 161

4.64

Pasar Seni ITB 2012 …………………………………………….. 170

4.65

Poster Braga Festival untuk media internet ……………………... 170

4.66

Halaman utama laman BragaFest ……………………………….

4.67

Pasar Kaget Gasibu ……………………………………………… 175

4.68

TransStudio Bandung ……………………………………………. 177

4.69

Gerbang Kebun Binatang Bandung ……………………………... 178

4.70

Suasana Kebun Binatang Bandung saat musim liburan …………

4.71

Area dekat pintu masuk Taman lalu Lintas AISN ………………. 180

4.72

Suasana di Taman lalulintas AISN ……………………………… 180

4.73

Kantor TVRI Bandung di Cibaduyut ……………………………. 184

4.74

Logo Bandung TV ………………………………………………. 185

161

165

171

179

xii
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.75

Logo PJTV ………………………………………………………. 186

4.76

Kartun Mang Ohle ……………………………………………….

4.77

Budi Riyanto Karung dan Komik Aden Endul ………………….. 190

4.78

Jilid Majalah Mangle dari masa ke masa ………………………... 193

4.79

Laman Mangle On-Line …………………………………………

4.80

Koran PR dan H.Atang Ruswita ………………………………… 196

4.81

Laman situs Pikiran Rakyat online ……………………………... 197

4.82

Koran Laman situs Galamedia online …………………………... 198

4.83

Laman situs berita detikBandung …………………………..…..

4.84

Laman utama situs resmi PERSIB ……………………………..
202
Gambar diagram hasil persepsi Pemerintah
dengan Responden ………………………………………………. 245

4.85

189

194

201

xiii
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
4.1

Peta Kota Bandung …………………………………………………

4.2

Peta Wisata Kota Bandung Versi Situs Dinas Pariwisata
Kota Bandung ………………………………………………………

4.3

281
282

Matriks Ikon Budaya Visual Kota Bandung Versi
Pemerintah dan Publikasi Pers dari Masa ke Masa ……………..

283

4.4

Rekapitulasi Jawaban Responden ………………………………….

287

4.5

Rekapitulasi Jawaban Responden - Persepsi tentang
Ikon - Ikon Budaya Visual Kota Bandung …………………………

290

4.6

Peta konsep persepsi responden (Refi Yuanico) …………………..

293

4.7

Peta konsep persepsi responden (Rabiah) …………………………

294

4.8

Peta konsep persepsi responden (Intan) …………………………...

295

4.9

Peta konsep persepsi responden (Faisal) ………………………….

296

4.10

Peta konsep persepsi responden (Silmi) …………………………..

297

4.11

Peta konsep persepsi responden (Sabiha) …………………………

298

4.12

Peta konsep persepsi responden (Sonya) ………………………….

299

4.13

Peta konsep persepsi responden (Adi Purnama) …………………..

300

xiv
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kota Bandung adalah kota dengan berbagai julukan, kota surga belanja, kota
tujuan wisata kuliner terkenal hingga

kota kreatif tempat

lahirnya seniman,

pemusik hingga desainer. Selain julukan – julukan tersebut, kota Bandung juga
sering diidentikan dengan beberapa objek yang ada di kota Bandung. Objek –objek
tersebut merupakan objek yang populer di hampir semua warga kota Bandung.Salah
satunya adalah bangunan – bangunan tua.Kota Bandung kaya dengan gedung –
gedung tua bersejarah yang memiliki arsitektur menawan lengkap dengan taman
yang tertata indah.Contohnya Gedung Sate yang berada di jalan Diponegoro nomor
22. Gedung yang berfungsi sebagai kantor pemerintahan Provinsi Jawa Barat ini
didirikan pada 27 Juli tahun 1920.
Gedung Sate, kerap dianggap sebagai contoh objek yang dapat mengingatkan
orang pada kota Bandung.Bangunan bersejarah seperti Gedung Sate di kota
Bandung sebenarnya banyak sekali, beberapa diantaranya memiliki peran dalam
sejarah kota Bandung bahkan dalam skala nasional, seperti gedung Merdeka yang
menjadi Museum KAA, hotel Homann dan hotel Preanger hingga bangunanbangunan yang menjadi tempat sekolah –sekolah favorit di kota Bandung. Selain
bangunan bersejarah ternyata ada beberapa objek yang dianggap mengingatkan
orang pada kota Bandung dari kategori alat musik, produk – produk apparel bahkan
makanan unik yang dianggap khas kota Bandung.
Objek-objek tadi umumnya dianggap sebagai ikon bagi kota Bandung.
Sebuah ikon budaya kadangkala hadir dalam ingatan untuk jangka waktu yang
panjang hingga lintas generasi.Hal ini dikarenakan objek tersebut secara fisik hadir
di ruang kehidupan masyarakatnya, atau ikon budaya tersebut membawa nilai-nilai
emosional yang akan selalu hidup di hati masyarakatnya,jauh mendalam walaupun
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

objek tersebut sudah tidak lagi hadir dalam ruang dan waktu kehidupan
masyarakatnya.
Keberadaan ikon budaya bagi sebuah kota sangatlah penting, karena ikon
budaya adalah sesuatu yang dapat dijadikan identitas bersama masyarakatnya.Ikon
budaya biasanya berangkat dari kepopuleran berubah menjadi kebanggaan terhadap
keunikan objek tersebut, sehingga menjadi rasa memiliki dan mau menjaga
eksistensi objek tersebut untuk terus hadir dan aktual dalam

kehidupan kota

tersebut. Bahkan adanya ikon budaya pada sebuah kota kerap dijadikan bagian dari
identitas kota itu sendiri untuk kebutuhan politis, sosial bahkan untuk kepentingan
ekonomis.
Ikon – ikon yang lahir dan lenyap dalam kehidupan umumnya dikarenakan
ikon budaya tersebut tidak mampu lagi aktual dalam kehidupan masyarakatnya,
tidak mampu mengikuti

tuntutan kehidupan masyarakta nya alias ketinggalan

jaman.Kesinambungan eksistensi ikon budaya sebuah kota bisa dijaga oleh
masyarakatnya sebagai audiens melalui tetap mengkonsumsi objek itu sebagai ikon
atau pemerintah sebagai produser kebijakan

bagi masyarakat

tersebut agar

eksistensi ikon – ikon budaya tersebut tetap terjaga.Saat ini menjaga keberadaan
beberapa ikon budaya sebuah kota dilakukan melalui berbagai cara yaitu sosialisasi
ikon pada masyarakat , menjaga kelestarian ikon budaya tersebut secara fisik,
misalnya dengan merawatnya, membuka akses bagi masyarakat untuk tetap bisa
berinteraksi langsung dengan objek yang menjadi ikon tersebut.
Kondisi inilah yang menjadikan ikon budaya visual menjadi penting untuk
diteliti, karena Ikon budaya visual bagi sebuah kota berfungsi sebagai city identity
yang diharapkan bisa menjadi identitas sosial warganya.Rasa bangga yang
ditunjukkan

warga pada ikon budaya kota nya merupakan apresiasi warganya

terhadap sejarah, keunggulan kota tempat mereka tinggal.Pada sisi lain kita dapat
mengetahui tingkat literasi budaya warga kota Bandung tentang daerah tempat
mereka tinggal,tumbuh dan berkembang.

Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Remaja adalah bagian dari masyarakat sebuah kota yang umumnya memiliki
populasi berarti bagi sebuah kota namun seakan tidak memiliki peran yang
diperhitungkan, padahal remaja yang ada di sebuah wilayah perkotaan merupakan
gambaran bagi kota tersebut lima sampai dengan sepuluh tahun mendatang.Ratarata setelah merampungkan SMA mereka akan turun dan berperan di masyarakat
dengan menjadi pekerja, buruh, mahasiswa, intelektual bahkan menjadi profesional
di bidangnya masing-masing.
Pentingnya memahami remaja saat ini karena menjadi investasi bagi
masyarakat lebih tua untuk masa depan masyakat tersebut kelak.Sudut pandang
mereka umumnya dipengaruhi perkembangan kognisi dan sosiopsikologis mereka
yang masih muda, masih terus berkembang. Hal ini menjadi kekhasan mereka yang
membuat cara pandang mereka kadang

berbeda dengan warga lain yang lebih

tua,akibatnya terjadi perbedaan, mungkin sedikit friksi namun bisa saja terjadi
kesamaan. Begitu pula pandangan mereka pada sebuah objek

yang dianggap

penting secara bersama, misalnya objek-objek yang dijadikan ikon budaya oleh
masyarakat yang lebih tua, lebih berpengaruh, mungkin saja akan dipandang
berbeda oleh remaja, yang merupakan generasi selanjutnya dari warga yang lebih
tua yang berperan lebih besar dalam menjalankan kehidupan kota.
Pandangan remaja pada ikon budaya visual yang ada di kota nya sendiri
mungkin akan mempengaruhi keberadaan ikon tersebut kelak, apakah akan tetap
eksis sebagi ikon budaya kota yang menjadi identitas kota itu, apakah ikon itu akan
dimaknai sama seperti warga yang lebih tua dahulu.Pandangan mereka saat ini
masih mungkin ikut berubah seiring pertumbuhan mereka nanti. Nasib ikon budaya
visual kota tersebut nanti akan ditentukan oleh bagaimana pandangan remaja kota
nya saat ini dan bagaimana pandangan mereka dipengaruhi kelak.Informasi yang
didapatkan remaja akan berperan dalam membangun pandangan mereka pada ikon
budaya visual kota nya sendiri.Media informasi yang memiliki peluang terbesar
diserap remaja adalah media informasi dari pendidikan, sisa nya adalah informasi
dari media massa yang tersebar dalam betuk koran,majalah,situs internet, situs blog
atau micro blog seperti Facebook, twitter dan lainnya.
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Ikon budaya visual yang ada di kota Bandung bila dihubungkan dengan
pendidikan formal di sekolah, sebagian besar memiliki hubungan dengan sejarah
dan seni budaya, sehingga pengetahuan dan bagaimana persepsi mereka terhadap
ikon-ikon tersebut semacam alat ukur tidak langsung tentang hubungan antara
pengetahuan dan cara mendapatkan pengetahuan remaja kota bandung untuk ikonikon budaya visual yang ada di kotanya itu.
Ikon budaya visual umumnya diperkenalkan pada remaja di sekolah melalui
mata pelajaran Seni Budaya. Hal sejalan dengan tujuan dari pendidikan seni dalam
KTSP 2006 agar kelak peserta didik dapat mehami konsep pentingnya seni budaya
dan keterampilan, dapat menampilkan kreativitas dan berperan serta dalam seni
budaya untuk berbagai tingkat, dan menampilkan sikap apresiasi pada seni budaya
dan keterampilan. Pendidikan seni budaya merupakan ruang yang ideal bagi siswa
dan guru untuk melakukan dialog seputar budaya, dan ikon budaya yang dimiliki
Indonesia

melalui proses berapresiasi dan berekspresi melalui karya seni ,

khususnya karya seni rupa.
Beberapa ikon budaya visual yang biasa diperkenalkan dalam pembelajaran
seni rupa di sekolah

merupakan bagian upaya pencapaian kompetensi dalam

apresiasi dan ekspresi seni rupa nusantara.Ikon budaya visual dapat berupa produk
budaya visual atau tokoh yang memiliki reputasi maestro dalam bidang keseni
rupaan nya. Ikon budaya visual

selain dikenali siswa melalui pembelajaran seni

rupa di kelas, beberapa diantaranya didapatkan dari terpaan media yang cukup
intens. Misalnya informasi tentang batik, angklung dan keris ramai diberitakan
karena perebutan klaim dengan negara tetangga, Malaysia. Sejak persengketaan itu
media mulai memberitakan hal lain disekelilingnya, mulai dari proses pembuatan,
sentra industri batik yang tersisa hingga kompetesi-kompetisi yang berhubungan
dengan ikon – ikon budaya tersebut.
Informasi yang diberikan melalui media massa akan berbeda dengan
informasi yang diberikan melalui kegiatan pembelajaran di kelas.Karena keduanya
memiliki tujuan berbeda, struktur pengambilan keputusan yang berbeda.Media
massa adalah institusi swasta yang dipengaruhi kepentingan pemodal, dan
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

cenderung memperlakukan khalayak dalam persfektif konsumen yang sudah
tersegmentasi. Bagaimana dengan konteks remaja yang berada dalam wilayah
urban? remaja dengan latar kehidupan perkotaan yang memiliki akses informasi
luas, memberikan kesempatan bagi remaja urban untuk melakukan kontak dengan
unsur

budaya luar bahkan yang bersifat tren

dunia. Kehidupan urban yang

cenderung menjadikan masyarakatnya sebagai masyarakat konsumer, membuat
mereka lebih mudah untuk mengaktualisasikan dirinya dengan simbol – simbol
budaya global. Fenomena kehidupan global yang akan mengarahkan orang – orang
yang terlibat di dalamnya menjadi lebih homogen. Mereka diarahkan untuk
berbicara dengan cara yang sama, menyuarakan hal – hal yang sama.
Potret remaja kota Bandung merupakan potret kehidupan rata – rata remaja
yang kurang lebih sama dengan kehidupan remaja kota besar di Indonesia saat ini.
Mereka, sekelompok remaja dengan gaya khasnya, meluangkan waktu di pusat
perbelanjaan, menonton acara yang sama, menggunakan dandanan yang mirip satu
sama lain, berbicara dengan cara yang sama, menggunakan alat komuniksi yang
kurang lebih sama.Kondisi serba sama ini apakah akan mempengaruhi pandangan
mereka mengenai kota tempat mereka tumbuh dan berkembang? Apakah mereka
juga akan memiliki pandangan yang sama pada hal-hal yang dianggap sebagai
identitas kota nya? Hal – hal yang dilekatkan pihak lain pada kota nya itu, baik oleh
pemerintah kotanya sendiri, media massa baik yang berasal dari kota nya maupun
media yang berskala nasional.
Remaja kota besar yang terbiasa berinteraksi dengan media informasi yang
luas tanpa batas, memiliki mobilitas yang tinggi logikanya akan memiliki wawasan
yang lebih luas dibandingkan dengan remaja di kota lainnya yang lebih kecil atau
remaja yang berada di pinggiran kota.Maka muncullah pertanyaan, apakah
informasi yang ada di berbagai media informasi yang disediakan oleh pemerintah
dan media mengenai ikon budaya visual yang ada di kota Bandung akan selaras
dengan apa yang

di pikirkan oleh

warga remajanya? sementara konteks

lingkungan sehari – hari siswa yang belajar dan berdomisili di perkotaan memiliki
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

kondisi yang khas. Kehidupan yang begitu riuh dengan informasi yang tumpang
tindih, membawa pada kesenjangan antara dunia seni rupa yang ditawarkan oleh
kelas dengan dunia seni rupa yang ada dalam kehidupan sehari – hari. Hal ini umum
terjadi bila guru tidak mampu mengimbangi pesatnya perubahan informasi yang
diterima siswa.
Berdasarkan pertanyaan tersebut, maka penulis bermaksud melakukan
penelitian yang berjudul, “IKON BUDAYA VISUAL DALAM

PERSEPSI

REMAJA KOTA BANDUNG ” .

B. Batasan dan Fokus Penelitian
Berdasarkan fenomena di ulas sebelumnya, banyak masalah yang harus
diungkapkan dalam penelitian. Akan tetapi penulis membatasi masalah penelitian
tentang “Bagaimana ikon budaya visual yang ada di kota Bandung dalam persepsi
remaja usia SMA di kota Bandung”. Maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Ikon – ikon budaya visual apakah yang merupakan ikon budaya visual untuk
kota Bandung ?
2. Sejauh mana persepsi remaja usia SMA di kota Bandung tentang ikon
budaya visual kota Bandung?
3. Bagaimana remaja usia SMA di kota Bandung mengkonstruksi persepsi ikon
budaya visual kota Bandung ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang :
1. Mengidentifikasi ikon budaya visual apa saja yang merupakan ikon budaya
visual kota Bandung
2. Memperoleh gambaran tentang persepsi remaja SMA kota Bandung pada
ikon budaya visual kota Bandung.
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

3. Memetakan ikon – ikon budaya visual yang merupakan ikon budaya visual
bagi kota Bandung menurut remaja usia SMA di kota Bandung.
D. Kegunaan Penelitian
Adanya data mengenai ikon budayavisual kota Bandung dalam persepsi
remaja usia SMA, dapat memberikan simpulan – simpulan awal bagi peneliti dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran seni budaya di satuan pendidikan tempat
peneliti mengampu pelajaran seni budaya.
Manfaat lainnya dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai

bahan

pertimbangan

bagi

MGMP

Kota

Bandung

dalam

mengembangkan perangkat pembelajaran Seni Budaya khususnya Seni Rupa
dalam kompetensi apresiasi seni rupa kriya/seni rupa terapan daerah
setempat.
2. Sebagai pemetaan pengembangan potensi daerah yang dilaksanakan dalam
kegiatan pendidikan formal SMA mengingat selama ini kurangnya informasi
tentang keberadaan dan pengembangan potensi budaya visual di Kota
Bandung
Sebagai bahan penelitian awal untuk dikaji lebih dalam lagi tentang materi
apresiasi seni visual yang dikembangkan oleh guru SMA di Kota Bandung terutama
korelasinya dengan konteks latar sosio-ekonomi-budaya dan kemampuan siswa baik
untuk mata pelajaran Seni Budaya atau di mata pelajaran lainnya.

Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

64

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian yang berjudl “Persepsi Remaja
Usia SMA Kota Bandung Mengenai Ikon Budaya Visual Kota Bandung” adalah
metode deskriptif kualitatif. Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana persepsi remaja ikon mengenai
ikon –ikon budaya visual yang lekat dengan kota Bandung.Alasan peneliti
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif adalah untuk mendapatkan data
tentang ikon-ikon apa saja yang eksis dalam benak remaja kota Bandung dan
bagaimana pengkonstruksian ikon-ikon tersebut dikonstruksi oleh remaja kota
Bandung. Hal ini sesuai dengan penjelasan dalam Bungin (2008 :52) bahwa
penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang berusaha mengungkapkan
fenomena yang lebih jauh, bahkan sampai ke alam pikiran dari individu dalam
proses mengkonstruksi fenomena sosial yang terjadi atau berhubungan dengan
subjek penelitian.
B.Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian
Lokasi Penelitian adalah tempat – tempat yang berada di wilayah kota
Bandung yang merupakan tempat remaja usia SMA, berkumpul dan melakukan
aktivitas diluar sekolah, atau mengisi waktu senggang. Daerah yang dituju
umumnya tempat perbelanjaan yang memiliki angka pengunjung dominan remaja
usia SMA, tempat publik yang biasa dikunjungi atau menjadi tempat aktivitas
remaja-komunitas remaja, seperti taman kota, lahan hijau kota, atau pusat jajanan
serba ada yang berada di dekat lingkungan sekolah, bimbel atau perguruan tinggi.
Daerah seperti ini dianggap ideal karena informan dapat merasakan nyaman dan
mereka umumnya tidak sedang diburu waktu.Berbeda dengan tempat seperti
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

65

kantin sekolah, karena informan umumnya sedang terikat pada jadwal atau
rutinitasnya sebagai pelajar.
Responden adalah remaja usia SMA pada rentang usia 15-19 tahun yang
berdomisili dan beraktivitas di dalam kota Bandung. Remaja usia SMA umumnya
berusia 15-19 karena mengacu pada PERATURAN BERSAMA antara NOMOR
04/VI/PB/2011 dan NOMOR MA/111/2011

rentang usia remaja SMA adalah

usia remaja yang sudah lulus SMP dan maksimal berusia 21 tahun. Pembatasan
hanya sampai rentang usia 19 tahun di karenakan rata – rata usia pelajar SMA di
kawasan perkotaan umumnya maksimum 18-19 tahun sudah lulus SMA.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah menggunakan
gabungan wawancara, observasi dan studi dokumen.
1. Wawancara
Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi-strucutred
interview. Seperti yang dijelaskan oleh Kokab (2012:41), semi structured
interview adalah teknik pengumpulan data dimana pertanyaan – pertanyaan yang
akan diajukan kala wawancara dibatasi, namun masih memberikan ruang bila
muncul pertanyaan – pertanyaan

yang diluar daftar pertanyaan.Hal ini

dimungkinkan bila pewawancara menemukan hal yang akan mengarahkan pada
data yang dibutuhkan kelak.
a) Pedoman wawancara
Pertanyaan yang akan diajukan pada responden penelitian, terdiri dari tiga
jenis, yaitu pertanyaan yang bersifat menggali berbagai ikon budaya visual
yang mengingatkan mereka pada kota Bandung secara umum ,kedua,
pertanyaaan yang bersifat menggali bagaimana responden mengkonstruksi
ikon – ikon budaya visual itu, dan ketiga adalah bagaimana mereka
mengkonstruksi objek- objek tersebut hingga layak menjadi ikon budaya
visual bagi kota Bandung dalam versi mereka.
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

66

Pertanyaan –pertanyaan yang diajukan di awal wawancara, untuk mengetahui
ikon –ikon budaya visual kota Bandung yang diingat oleh informan penelitian
secara umum, yaitu :

1) Pertanyaan umum
 Adakah karya Seni Rupa yang paling mengingatkanmu tentang kota
Bandung (lukisan,patung,seni keramik, dll) ?
 Adakah

seniman/perupa kota Bandung yang paling mengingatkanmu

tentang kota Bandung ?
 Adakah patung/monumen yang paling mengingatkanmu pada kota
Bandung (bagunan, jembatan ,jalanan , dll) ?
 Adakah karya arsitektur yang paling mengingatkanmu tentang kota
Bandung (bangunan, jembatan ,jalanan , dll) ?
 Adakah objek wisata dalam kota Bandung yang paling Bandung banget ?
 Adakah festival /konser/kirab atau acara outdoor kota Bandung, yang
paling Bandung banget ?
 Adakah Wahana wisata/pertunjukan/arena permainan, yang paling
Bandung banget ?
 Adakah Logo atau simbol yang paling mengingatkanmu tentang kota
Bandung ?
 Adakah Produk/Barang khas kota Bandung, produk buatan Bandung yang
paling “Bandung banget” (selain fesyen dan makanan) ?
 Adakah Makanan khas kota Bandung yang, paling enak dan paling unik
bentuknya (bentuk makanannya, bentuk kemasannya, cara makannya) ?
 Adakah produk fesyen khas kota Bandung (merek/jenis barangnya) ?
 Adakah koran/buku/majalah yang khas kota Bandung ?
 Adakah situs internet/Blog/twitter orang Bandung, yang paling Bandung
banget ?

Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

67

 Adakah stasiun televisi yang Bandung banget (siarannya, acara-acaranya,
host nya) ?
 Adakah film/sinetron yang paling pas menggambarkan kehidupan kota
Bandung ?
2) Pertanyaan tentang persepsi mereka pada ikon – ikon budaya visual
kota Bandung versi mereka
Pertanyaan tentang bagaimana persepsi informan penelitian terhadap ikon –
ikon budaya visual kota Bandung menurut mereka,mengarah pada bagaimana
mereka mengidentifikasi objek tersebut sehingga layak untuk mewakili Kota
Bandung menurut mereka.
 Menurutmu mengapa (objek itu) merupakan sesuatu yang Bandung
banget ?
 Bagian mana yang paling khas dari ikon tersebut?
 Apa yang membuat kamu menyukai ikon tersebut?
 Apakah ikon tersebut ngaruh banget buatmu sebagai orang Bandung?
3) Pertanyaan tentang bagaimana informan penelitian mengkonstruksi
objek yang layak menjadi ikon budaya visual kota Bandung versi
mereka.
 Kamu tahu (objek itu) dari mana/siapa tentang itu?
 Bagaimana kamu tahu?
 Mengapa menurut kamu (objek itu) juga layak dijadikan ikon kota
Bandung?
2. Observasi
Observasi yang akan dilakukan adalah pengamatan secara langsung
terhadap aktivitas remaja kota Bandung, terutama di tempat - tempat kegiatan
subjek penelitian berinteraksi dengan teman dan lingkungan di

luar

sekolahnya.Selain di tempat mereka melewatkan waktu diluar jam sekolah, juga
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

pengamatan akan dilakukan di tempat – tempat ikon budaya visual kota bandung
berada,bagaimana mereka beraktivitas dan merespon ikon budaya visual.
3. Studi Dokumen
Studi dokumen dilakukan pada dokumen tertulis maupun yang tidak
tertulis, dokumen berupa dokumen resmi yang dipublikasikan Dinas Kota
Bandung yang terkait, (Dinas Statistik Kota Bandung; Dinas Pendidikan Kota
Bandung; Dinas Pariwisata Kota Bandung; Dinas Ekonomi dan Perdagangan
Kota Bandung) dan data publikasi tentang ikon budaya visual kota Bandung yang
dilakukan oleh media massa kota Bandung seperti Harian Pikiran Rakyat Grup
atau Kompas Grup – regional Jawa Barat.
Alasan dilakukannya studi dokumen adalah, dokumen bersifat lestari.Hal
ini seperti yang dijelaskan Alwasilah (2011: 112)dokumen bersifat lestari
sekalipun sudah tidak berlaku,juga dokumen adalah data yang muncul dari
konteksnya merupakan konteks itu sendiri sehingga dengan segala kelebihan dan
kekurangannya data dokumen ini akan berfungsi sebagai data sampingan yang
menujang penelitian, bersifat melengkapi data yang sudah ada.
D. Strategi Analisis Data
Agar data dan informasi yang telah dikumpulkan menjadi bermakna, maka
dilakukan analisis dan interpretasi.Kegiatan ini dilakukan secara terus menerus
dari sejak awal data dikumpulkan hingga di akhir penelitian.Analisis dan
interpretasi yang dilakukan merujuk pada perumusan masalah dan kajian teoritis
yang berhubungan dengan masalah penelitian.Dalam penelitian kualitatif
pelaksanaan analisis data dilakukan secara induktif,dimana logika berfikir
mengarah pada penyusunan hal - hal khusus atau data yang diperoleh dilapangan
yang bermuara pada kesimpulan – kesimpulan umum.
Sehubungan dengan kesimpulan umum dalam konteks penelitian kualitatif,
dalam Alwasilah (2011 : 94), tahap kesimpulan umum dalam kualitatif bukanlah
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

generalisasi (generalizability) tetapi lebih mengarah pada transferability, yaitu
sejauh mana temuan(atau kebenaran)dari suatu penelitian pada setting tertentu
dapat ditransfer ke setting lain,sehingga secara teoritis akan diperoleh kesimpulan
(kebenaran) serupa yang muncul di mana-mana.Bila telah dilakukan sejumlah
penelitian dalam waktu relatif lama, kebenaran ini yang disebut dengan
kebenaran kualitatif kolektif.
Strategi analisis pada penelitian dengan pendekatan kualitatif adalah untuk
menganalisis proses sosial yang berlangsung dan makna dari fakta – fakta yang
mucul dari permukaan,dan memahami proses dan fakta tersebut. Dalam kaitan
itu, maka Bungin (2008: 144) menjelaskan model tahapan analisis induktif untuk
penelitian kualitatif, yaitu : 1) melakukan pengamatan terhadap fenomena sosial,
melakukan identifikasi,revisi-revisi dan pengecekan ulang terhadap data yang
ada,2) melakukan kategorisasi terhadap informasi yang diperoleh,3)menelusuri
dan

menjelaskan

kategorisasi,4)menjelaskan

hubungan



hubungan

kategorisasi,5)Menarik kesimpulan-kesimpulan umum,6) membangun atau
menjelaskan teori.
E. Definisi Istilah
 Persepsi tanggapan,sikap atau penilaian terhadap sesuatu.Dapat berupa
tanggapan negative (tidak menyadari keberadaan, tidak menyetujui) ataupun
tanggapan yang bersifat positif (menyetujui, mempercayai)
 Remaja Usia SMA di Kota Bandung, remaja yang berada pada rentang
usia pelajar SMA (15 – 19 tahun) yang beraktivitas dan berdomisili dalam
wilayah Kota Bandung.
 Konstruksi ikon, suatu proses bagaimana sebuah objek yang berada yang
pada awalnya objek biasa menjadi sesuatu hal yang bersifat lebih hingga
dianggap mampu menjadi ikon terhadap hal lain yang dirujuknya.
 Ikon Budaya Visual Kota Bandung, semua produk/tokoh budaya yang
bersifat bendawi (material) yang dianggap memiliki nilai – nilai budaya yang
Bayyinah Nurrul Haq, 2013
Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

70

luhur atau tokoh perupa yang dianggap memiliki reputasi nasionai,
param