PEMBELAJARAN SASTRA PADA KELOMPOK KREATIVITAS SASTRA DI KELURAHAN AMANTELU KECAMATAN SIRIMAU KOTA AMBON :Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon dan Model Pelestariannya.

PEMBELAJARAN SASTRA PADA KELOMPOK
KREATIVITAS SASTRA DI KELURAHAN AMANTELU
KECAMATAN SIRIMAU KOTA AMBON
(Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon dan Model Pelestariannya)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh
gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh
Merlyn Rutumalessy
NIM 1104028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau

Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN SASTRA PADA KELOMPOK
KREATIVITAS SASTRA DI KELURAHAN AMANTELU
KECAMATAN SIRIMAU KOTA AMBON
(Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon dan Model Pelestariannya)

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)
pada Fakultas Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia

© Merlyn Rutumalessy 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang,
difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

MERLYN RUTUMALESSY, S.Pd.
PEMBELAJARAN SASTRA PADA KELOMPOK
KREATIVITAS SASTRA DI KELURAHAN AMANTELU KECAMATAN
SIRIMAU KOTA AMBON
(Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon dan Model Pelestariannya)

Disetujui oleh:
Pembimbing I,

Prof. Dr. H. Yus Rusyana
NIDN 0024033802

Pembimbing II,


Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd.
NIDN 002073902

Mengetahui:
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia,

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dr. Sumiyadi, M. Hum.
NIP 19660320 199103 1 004

PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa tesis dengan Judul “Pembelajaran Sastra
Anak pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan

Sirimau Kota Ambon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon dan Model
Pelestariannya) ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar hasil penelitian yang
telah dilakukan dan merupakan karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan apabila kemudian ditemukan
adanya pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku dalam karya ini, atau ada
klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 18 Juli 2013
Yang Membuat Pernyataan

Merlyn Rutumalessy

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Merlyn Rutumalessy, 2013

Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK
Sastra anak membawa anak pada dunia yang dipahaminya sebagai wadah
untuk berimajinasi dan berkreasi. Anak melihat dirinya dan memahami
keberadaan orang lain di sekitarnya melalui karya sastra yang dibacanya.
Petualangan demi petualangan dalam alur yang dikisahkan dengan pengambaran
tokoh dan penokohannya memberikan kesenangan sekaligus didikan untuk
menjalani hidup. Sastra anak yang meliputi sastra tradisional dan modern
mewakili pemahaman anak dari masa ke masa tentang bagaimana menjadi pribadi
yang menyenangkan, lucu, dan polos. Pantun, peribahasa, cerita rakyat atau
dongeng, fabel, mitos, dan legenda memperkaya nilai dan tradisi yang seharusnya
dimiliki oleh anak. Sedangkan keragaman novel remaja, cerpen, komik, cerita
bergambar, puisi anak, dan biografi menuntun imajinasi masa kini. Semuanya
dapat menjadi kekayaan untuk membina karakter anak. Belajar di lingkungan
melalui Kelompok Kreativitas Sastra memungkinkan anak menyerap lebih banyak
nilai dan tradisi karena dekat dengan jangkauan pengalamannya.
Berdasarkan uraian di atas, secara umum penelitian ini bertujuan

mendeskripsikan 1) sastra anak yang masih hidup di kota Ambon, 2) proses
pelaksanaan pembelajaran pada kelompok kreativitas sastra, 3) pemanfaatan
model, teknik, dan media pembelajaran sastra di kelompok kreatifitas sastra,
4) dampak yang ditimbulkan oleh kelompok kreativitas sastra pada
pengembangan nilai dan peningkatan keterampilan berbahasa, dan 4) hambatan
yang ditemui dan solusi yang ditempuh.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan
secara kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
observasi, teknik wawancara mendalam, catatan lapangan, dan teknik
dokementasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah peneliti sendiri dan
dibantu dengan pedoman wawancara, catatan lapangan, tape recorder, dan
handycam. Sumber data penelitian
adalah rangkaian kegiatan kelompok
kreativitas sastra dimulai dari identifikasi kebutuhan, pembentukan kelompok,
pelaksanaan proses pembelajaran, dan evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran
berikutnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan kelompok kreativitas
sastra hendaknya dimulai dengan tahapan identifikasi kebutuhan untuk menjawab
proses pembelajaran yang akan ditempuh di kelompok. Komponen-komponen
yang mendasari kegiatan di kelompok, yaitu peserta, pendamping, kelompok ahli,

bahan ajar, dan evaluasi pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.

Kata Kunci : sastra anak, kelompok kreativitas sastra.

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT
Children literature take a child to the world he saw as the container for
imagination and creativity. Children see themselves and understand the existence
of other people around him through the literature they read. Adventure after
adventure in a groove that is told with life character gives pleasure and education
for life. Children's literature, including traditional and modern literature represents
the understanding of the child from time to time about how to be a nice person,
funny, and plain. Rhymes, proverbs, folk tales or fairy tales, fables, myths, and
legends and traditions enrich the value that should be owned by the child. While
the diversity of young adult novels, short stories, comics, illustrated stories,

nursery rhymes, and biographies of leading contemporary imagination.
Everything can be a wealth of character for foster children. Learning environment
through Group Creativity in Literature allows children to absorb more of the
values and traditions as it is close to the range of experiences.
Based on the above, in general, this study aims to describe 1) children's
literature still live in the city of Ambon, 2) implementation of the learning process
in the group of literary creativity, 3) the use of models, techniques, and media
group learning literature in literary creativity, 4) the impact of the group of literary
creativity in the development and improvement of the value of language skills,
and 4) the obstacles encountered and the solutions adopted.
This research uses descriptive qualitative method with a qualitative
approach. Data collection techniques used are observation, in-depth interviewing
techniques, field notes, and techniques dokementasi. Instruments used in this
study is the researchers themselves and assisted with the interview, field notes,
tape recorders, and camcorders. Source of research data is a series of literary
creativity group starting from the identification of needs, the formation of the
group, the learning process implementation, and evaluation and the next follow-up
learning.
The results showed that the formation of literary creativity should begin
with the identification stage to answer the needs of the learning process that will

be pursued in the group. The components of the underlying activity in the group,
ie participants, experts group, teaching materials, and evaluation of learning is a
unity that can not be separated.

Keywords: children's literature, literary creativity group.

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

iii

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................

v


ABSTRAK ............................................................................................................

viii

DAFTAR ISI .........................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................

xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian ....................................................................... 4

1.3 Batasan Masalah Penelitian ............................................................................ 4
1.4 Rumusan Masalah Penelitian ......................................................................... 5
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
1.6 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5
1.7 Anggapan Dasar ............................................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORETIS PEMBELAJARAN SASTRA ANAK PADA
KELOMPOK KREATIVITAS SASTRA
2.1 Sastra Anak .................................................................................................... 11
2.2 Genre Sastra Anak ......................................................................................... 16
2.2.1 Puisi : Jenis dan Karakteristik...................................................................... 18
2.2.2 Sastra Tradisional ........................................................................................ 26
2.2.3 Cerita Fantasi : Jenis dan Karakteristik ....................................................... 40
2.2.4 Fiksi Anak : Jenis dan Karakteristik ............................................................ 42
ix
Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau Kota
Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2.5 Nonfiksi : Jenis dan Karakteristik ............................................................... 59

2.2.6 Komik .......................................................................................................... 62
2.3 Manfaat Sastra Anak ...................................................................................... 63
2.4 Pembelajaran Sastra dan Keterampilan Berbahasa ........................................ 66
2.4.1 Pembelajaran Sastra ..................................................................................... 66
2.4.2 Hubungan Pembelajaran Sastra dan Keterampilan Berbahasa .................... 68
2.4.3 Komponen-komponen Strategi Pembelajaran Sastra ................................... 71
2.4.4 Model Pelestarian Sastra Berbasis Kelompok ............................................. 84

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian............................................................................................ 107
3.2 Data dan Sumber Data ................................................................................... 108
3.3 Prosedur Pengumpulan Data ........................................................................... 108
3.4 Instrumen Penelitian........................................................................................ 111
3.5 Langkah-Langkah Penelitian .......................................................................... 111
3.6 Paradigma Penelitian ....................................................................................... 112

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN PEMBELAJARAN SASTRA
ANAK

PADA

KELOMPOK

KREATIVITAS

SASTRA

KELURAHAN

AMANTELU KECAMATAN SIRIMAU KOTA AMBON
4.1 Deskripsi Data ................................................................................................ 113
4.1.1 Lingkungan Budaya Penelitian .................................................................... 113
4.1.2 Sastra Anak di Kota Ambon ........................................................................ 121
4.1.3 Puisi Anak .................................................................................................... 121
x
Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau Kota
Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.4 Sastra Tradisional ......................................................................................... 123
4.1.5 Fiksi dan Nonfiksi ........................................................................................ 138
4.1.6 Komik ......................................................................................................... 139
4.1.7 Model Pelestarian Sastra Anak di Kota Ambon .......................................... 139

4.2 Analisa Data .................................................................................................... 140
4.2.1 Analisis Puisi Anak ...................................................................................... 140
4.2.2 Analisis Bacaan Anak .................................................................................. 142
4.2.3 Sastra Tradisional ......................................................................................... 143
4.3.4 Model Pelestarian Sastra Anak .................................................................... 156
4.3 Hasil Analisis ................................................................................................. 156
4.4 Pembahasan Hasil Analisis ............................................................................ 158
4.4.1 Kriteria Puisi Anak ....................................................................................... 158
4.4.2 Kriteria Bahan Bacaan Anak ........................................................................ 160
4.4.3 Relevansi Sastra Tradisional dengan Kehidupan Sehari-hari ...................... 160
4.4.4 Model Pelestarian Sastra Anak di Lingkungan Masyarakat ........................ 161

BAB V MODEL PELESTARIAN SASTRA ANAK PADA KELOMPOK
KREATIVITAS SASTRA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
5.1 Profil Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu
Kecamatan Sirimau Kota Ambon ................................................................. 164
5.1.1 Proses Pembentukan Kelompok Kreativitas ................................................ 164
5.1.2 Proses Pelaksanaan Kegiatan Kelompok Kreativitas Sastra ........................ 168
5.1.3 Evaluasi Proses Pembelajaran Sastra Anak di Kelompok Kreativitas ......... 170
5.1.4 Pengaruh Kelompok Kreativitas Sastra Pada Peningkatan
xi
Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau Kota
Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterampilan Berbahasa dan Pembinaan Karakter ...................................... 171
5.1.5 Hambatan-Hambatan.................................................................................... 172
5.2 Model Pelestarian Sastra Anak ....................................................................... 177
5.2.1 Tahapan Perencanaan ................................................................................... 177
5.2.2 Tahapan Pelaksanaan dan Evaluasi Program Pembelajaran ........................ 184

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan .......................................................................................................

202

6.2 Saran

204

.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 206

xii
Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau Kota
Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

1

Keterkaitan antara Jenis, Keunggulan dan Kelemahan, serta Tujuan
Utama Penggunaan Media Pembelajaran................................................

98

2

Hubungan antara Metode dan Teknik Pembelajaran..............................

103

3

Pedoman Analisis Pembelajaran Sastra Anak pada Kelompok
Kreativitas Sastra ....................................................................................

110

4

Jadwal Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan...................................

168

5

Rancangan Program Belajar Triwulan Pertama Kelompok Kreativitas
Sastra Kelompok Usia 9 – 10 .................................................................

6

Rancangan Program Belajar Triwulan Pertama Kelompok Kreativitas
Sastra Kelompok Usia 11 – 13 ...............................................................

7

185

187

Rancangan Program Belajar Triwulan Pertama Kelompok Kreativitas
xiii

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau Kota
Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sastra Kelompok Usia 14 – 16................................................................

191

8

Format Penilaian Proyek.........................................................................

200

9

Format Penilaian Perilaku ......................................................................

201

DAFTAR LAMPIRAN

1

Kumpulan Pantun....................................................................................

213

2

Kumpulan Peribahasa..............................................................................

215

3

Kumpulan Puisi Anak .............................................................................

217

4

Permainan Tradisional.............................................................................

219

5

Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu
RT 003 RW 01 Kecamatan Sirimau Kelurahan Amantelu

221

Kota Ambon ..........................................................................................
6

Proses Pembelajaran di Kelompok Kreativitas Sastra ...........................

224

xiv
Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau Kota
Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

Tanggapan Peserta dan Pendamping Kelompok Terhadap Proses
Pembelajaran Sastra Anak.......................................................................

226

8

Peta Kelurahan Amantelu........................................................................

229

9

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian.................................................................. 230

10 Kelengkapan Penelitian

243

xv
Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau Kota
Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian
Pembelajaran sastra dapat dilakukan melalui aktivitas di luar
sekolah. Aktivitas belajar di luar sekolah memungkinkan siswa mengalami
pengalaman yang bersentuhan secara langsung dengan lingkungan di mana
ia hidup. Sehingga memasyarakatkan sastra melalui aktivitas di luar sekolah
adalah langkah untuk memberikan sebanyak mungkin kesempatan pada
anak mengenal dan bereksplorasi dengan pengetahuan yang telah
didapatnya di sekolah. Untuk memahami sastra dibutuhkan pemahaman
tentang pengalaman. Tarigan (1995:2) menyatakan bahwa sastra merupakan
sarana pembuka pintu-pintu penemuan serta memberikan petualanganpetualangan dan kenikmatan yang tidak ada habis-habisnya. Hal ini juga
ditegaskan oleh Nodelman (Shelby, 2004:19) sebagai berikut :
„.......that these pleasure represent recognition, connection, and reflection.
For example, he discussed “the pleasure of recognizing forms and genres
of seeing similarities between works of literature “as well as” the pleasure
of understanding of seeing how literature not only mirros life but
comments on it and makes us cinsider the meaning of our own existence‟
(„….bahwa kesenangan tersebut menggambarkan pengakuan, hubungan
dan refleksi. Sebagai contoh, dia membahas “kesenangan mengenali
bentuk dan genre dari melihat kesamaan-kesamaan antara karya sastra
“dan juga” kesenangan memahami dalam melihat bagaimana sastra tidak
hanya mencerminkan kehidupan tetapi mengomentarinya dan membuat
kita mempertimbangkan makna dari keberadaan kita sendiri.‟)
Kenikmatan sastra dapat diperoleh melalui pengakuan, hubungan,
dan perenungan. Sastra tidak hanya mencerminkan kehidupan tetapi
tanggapan terhadapnya sehingga kita dapat mempertimbangkan arti dan
keberadaan kita sendiri. Huck, Hepler, Hickman, dan Kiefer (Shelby,
2004:19) menyarankan bahwa anak-anak secara alami mengambil

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

kesenangan dari buku-buku yang dibaca, dan terkadang buku dapat berbuat
lebih banyak untuk mereka daripada menghibur mereka.
Sastra anak atau Children‟s Literature adalah karya sastra yang
dapat dikomsumsi oleh anak-anak. Karya-karya sastra yang dibuat untuk
dikomsumsi oleh anak-anak merupakan hasil kreasi imajinatif yang mampu
menggambarkan dunia rekaan, menghadirkan pemahaman dan pengalaman
keindahan tertentu. Sastra anak yang hidup dan berkembang di lingkungan
masyarakat adalah cerminan jiwa anak yang dapat dipahami dari
kacamatanya. Dongeng tradisional sampai novel-novel yang bermutu, dan
pantun (anak-anak) dan puisi dengan tema yang bervariatif berkembang
dengan ciri khas yang hanya dimiliki oleh anak-anak.
Pembelajaran

bahasa

dan

sastra

menekankan

pada

aspek

mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis yang merupakan kesatuan
yang jika diolah mampu memberi warna baru untuk meningkatkan minat
belajar sastra. Puisi, prosa, dan drama dapat disintesiskan dengan kegiatan
menyimak dan membaca sebagai aktivitas reseftif anak, dilanjutkan
kegiatan berbicara dan menulis yang merupakan aktivitas produktif mereka.
Sehingga melalui proses ini, anak dapat mengapresiasi, menganalisis, dan
juga dapat memproduksi karya sastra di masyarakat.
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh Strube (1996),
Goodwin (2004), Diller (2003), Wright (2006) dan Dewey (2009)
menegaskan beberapa fakta. Pertama, pembelajaran sastra yang dilakukan
di kelas sering menemui kendala untuk melakukan aktifitas menyimak
sastra,

berbicara

sastra,

membaca

sastra,

dan

menulis

sastra.

Kedua, pengembangan kegiatan yang membutuhkan kreativitas model dan
media pembelajaran seringkali terhambat dengan sempitnya ruang kelas.
Seringkali guru harus melakukan aktifitas di luar kelas. Kendala yang
ditemui adalah waktu yang tersedia seringkali dihabiskan untuk menarik
perhatian anak. Ketiga, perhatian anak seringkali diperoleh jika guru dapat
mengontrol mereka secara teratur dan hal tersebut tergantung pada
Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

pengelolaan kelas. Keempat, pembelajaran sastra seharusnya dapat
diselaraskan dengan kegiatan-kegiatan di luar sekolah, sehingga anak
mengalami kekayaan pengalaman dan pengetahuan. Kenyataan ini
menegaskan bahwa proses pembelajaran yang berhasil membentuk
kepribadian anak hanya dapat ditempuh jika adanya keseimbangan antara
proses belajar di kelas dan pengalaman di luar kelas yakni lingkungan
masyarakat.
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui
interaksi antara individu dan lingkungan di mana ia hidup (Iskandarwassid
& Sunendar, 2010:1). Lingkungan masyarakat menawarkan pengalaman
kehidupan berupa budaya sebagai sumber belajar untuk anak. Maryaeni
(2005:5),

kebudayaan pada dasarnya merupakan segala macam bentuk

gejala kemanusiaan, baik yang mengacu pada sikap, konsepsi, ideologi,
perilaku, kebiasaan, karya kreatif, dan sebagainya. Endaswara menegaskan
hal ini dengan menyatakan bahwa budaya adalah sesuatu yang hidup,
berkembang, dan bergerak menuju titik tertentu (2006:1). Karya sastra lahir
dan berkembang pada budaya yang dihasilkan oleh masyarakat, dan anak
sebagai komponen masyarakat sebagai pemiliki budaya perlu dibimbing ke
arah pemahaman tentang budaya yang berlaku di sekelilingnya.
Hurlock (1978:251), sikap anak-anak terhadap orang lain dan
seberapa baik mereka dapat bergaul dengan orang lain sebagian besar akan
tergantung pada pengalaman belajar selama tahun-tahun awal kehidupan
yang merupakan masa pembentukan. Cullinan (Tarigan, 1999: 2), bahwa
“buku-buku (sastra) dapat memegang peranan penting dalam kehidupan
anak, tetapi peranan buku-buku tersebut tergantung pada orang tua dan para
guru yang membimbing mereka. Para orang tua dan guru bertanggung
jawab bagi penyediaan buku-buku sastra serta menyebarluaskan warisan
sastra yang telah tersurat dan tersirat dalam rima anak-anak, dongengdongeng tradisional, dan novel-novel yang bermutu”.

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Untuk mencapai keseimbangan antara pembelajaran sastra yang
diterima di sekolah dan lingkungan masyarakat, diperlukan wadah yang
membuat keseimbangan tersebut saling melengkapi sehingga materi yang
diterima di sekolah tidak terisolasi dari pengalaman. Membelajarkan sastra
melalui kelompok kreativitas adalah alternatif pembelajaran sastra yang
dapat dilakukan di luar sekolah yaitu di lingkungan tempat tinggal.
Kelompok kreativitas sastra di lingkungan Kelurahan Amantelu RT 003
RW 01 Kecamatan Sirimau Kota Ambon bertujuan untuk mengenalkan
berbagai proses yang berhubungan dengan bagaimana memahami karya
sastra dan menghargai karya sastra. Berbagai aktivitas sastra yang disajikan
melibatkan model, teknik, dan media pembelajaran sastra,

bahkan

pemilihan bacaan anak baik sastra lama maupun modern, dipilih dengan
cermat agar membawa dampak yang positif bagi perkembangan anak.

1.2

Identifikasi Masalah Penelitian
Masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Pembelajaran sastra di sekolah harus mendapat keselarasan dengan
kenyataan yang ditemui anak di lingkungan masyarakat. Proses
membimbing, mengajarkan atau membelajarkan, dan melatih melalui
pemanfaatan metode, teknik, dan media pembelajaran sastra, menciptakan
kreativitas sastra yang dapat membawa anak pada apresiasi sastra.
b. Khazanah sastra anak berbasis budaya lokal dapat dijadikan alternatif
pembelajaran sastra di masyarakat sebagai bentuk pelestariannya.
c. Aktivitas

kelompok

kreativitas

dapat

dituangkan

dalam

model

pembelajaran sastra anak yang dapat diterapkan lingkungan masyarakat.

1.3

Batasan Masalah Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada pendeskripsian pelaksanaan dan
penerapan serangkaian langkah-langkah pembelajaran sastra anak yang masih

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

hidup di kota Ambon dengan pemanfaatan metode, teknik, media, dan bahan
ajar pada kelompok kreativitas di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Ambon.

1.4

Rumusan Masalah Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu menjawab beberapa pertanyaan di
bawah ini, yaitu :
a. bagaimanakah perkembangan sastra anak di Kota Ambon ?
b. bagaimanakah profil kelompok kreativitas di Kelurahan Amantelu
Kecamatan Sirimau Ambon ?
c. bagaimanakah program pembelajaran sastra anak diterapkan pada
kelompok kreativitas ?
d. apakah kelompok kreativitas berdampak pada peningkatan apresiasi dan
kemampuan berbahasa anak ?

1.5

Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan-tujuan berikut :
a.

mendeskripsikan perkembangan sastra anak di kota Ambon

b.

mendeskripsikan model-model pelestarian sastra anak sebagai alternatif
pembelajaran sastra di lingkungan

c.

mendeskripsikan peningkatan apresiasi dan kemampuan berbahasa anak
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran di kelompok kreativitas

d.

menciptakan program sastra anak berbasis kelompok melalui proses
yang dapat diterapkan di lingkungan masyarakat

1.6

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoritis dan
praktis, sebagai berikut :

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan program
rancangan pembelajaran sastra untuk lembaga pendidikan formal (sekolah)
melalui pemanfaatan model, teknik, media pembelajaran dan bahan
pembelajaran berbasis budaya lokal .
b. Secara praktis, penelitian ini dapat menawarkan berbagai strategi
pembelajaran sastra anak yang dapat diterapkan di lingkungan masyarakat.

1.7

Anggapan Dasar Penelitian
Melandasi penelitian ini, ada beberapa anggapan dasar yang penulis
sampaikan, antara lain :
a. Pendidikan sastra dapat dilakukan di lingkungan masyarakat melalui
proses pembinaan, bimbingan, pengajaran atau pembelajaran, dan
pelatihan
b. membelajarkan

sastra

dapat

dilakukan

di

luar

sekolah

dengan

mendayagunakan potensi lokal melalui penerapan model, teknik, media,
dan bahan ajar
c. kelompok

kreativitas

dapat

memberi

dampak

pada

penguasaan

keterampilan berbahasa anak

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
metode deskriptif. Seluruh aktivitas penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh pengetahuan, sejumlah informasi yang rinci tentang subjek dan
latar sosial penelitian. Data yang dapat diperoleh

berasal dari naskah

wawancara, observasi, catatan lapangan, dokumen pribadi, dan dokumen
lainnya dengan tujuan untuk mendeskripsikan realitas empiris yang
berhubungan dengan fenomena yang ada secara mendalam, rinci atau tuntas.
Kegiatannya adalah mendeskripsikan secara terperinci tentang pelaksanaan
kegiatan kelompok kreatifitas sastra dan pengaruhnya pada peningkatan
keterampilan berbahasa serta perilaku anak.
Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan),
yaitu menggunakan berbagai sumber dan teknik pengumpulan data secara
simultan sehingga dapat diperoleh data yang pasti. Analisa data dalam
penelitian kualitatif bersifat induktif, yakni berdasarkan fakta-fakta yang
ditemukan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori
sehingga hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada
generalisasi (Sugiyono,2010:1-3)
Penelitian dilakukan pada kelompok kreatifitas di lingkungan kelurahan
Amantelu RT 003 RW 01 Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Peneliti
berinteraksi dengan anak-anak yang menjadi subjek penelitian untuk
memecahkan permasalahan yang terkait pembelajaran sastra anak pada
kelompok kreatifitas sastra.

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

108

3.2 Data dan Sumber Data
Data diperoleh dari responden yang berjumlah 40 anak berusia 9 – 12
yang terbagi dalam tiga kelompok berdasarkan usia sebaya, yaitu kelompok
dengan kategori usia 9 – 10 tahun, kelompok dengan kategori usia 11-13
tahun, dan kelompok dengan kategori usia 14-16 tahun. data-data tersebut
diperoleh secara lisan dan tulisan. Tuturan lisan diperoleh melalui wawancara
untuk memperoleh data yang berhubungan dengan aktifitas kelompok
kreatifitas,

peningkatan keterampilan berbahasa,

kendala yang ditemui

selama aktifitas berlangsung. Data dalam bentuk tulisan diperoleh melalui
catatan lapangan tentang proses pelaksanaan kegiatan, evaluasi formatif yang
dilakukan oleh pendamping, evaluasi perilaku yang dilakukan oleh orang tua,
dan hasil observasi terhadap profil kelompok kreativitas sastra. Selanjutnya
data-data tersebut dianalisis secara deskriptif dengan mengandalkan teknikteknik pengumpulan data.
Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh aktivitas kelompok
kreativitas sastra yang meliputi program pembelajaran, peserta kelompok,
pendamping kelompok, materi atau bahan ajar (termasuk budaya lokal) yang
diterapkan, pemilihan dan penerapan metode, teknik, dan media pembelajaran,
serta evaluasi yang dirancang. Selanjutnya hasil analisis terhadap komponenkomponen tersebut akan dituangkan dalam model pelatihan sastra anak pada
kelompok kreativitas sastra di kelurahan Amantelu RT 003 RW 03 kecamatan
Sirimau kota Ambon.

3.3 Prosedur Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu teknik pengumpulan
data dan analisis data yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

109

a. Observasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan sastra anak di
kota Ambon baik modern maupun tradisional, aktivitas kelompok
kreatifitas dan perilaku subjek yang diteliti terhadap proses tersebut.
b.

Wawancara dilakukan untuk menyempurnakan data observasi dan
kuesioner yang telah ditemukan, meliputi tanggapan subjek yang
diteliti terhadap proses pembelajaran sastra di kelompok kreatifitas
yang melibatkan model, teknik, media dan bahan yang digunakan.

c.

Catatan Lapangan berupa catatan-catatan yang dibuat oleh peneliti
selama proses aktitivitas kelompok berlangsung, catatan berupa
evaluasi formatif yang dilakukan oleh pendamping kelompok, dan
evaluasi perilaku yang dilakukan oleh orang tua. Catatan-catatan ini
diharapkan dapat melengkapi data observasi, kuesioner, dan
wawancara.

d.

Dokumentasi adalah semua barang-barang tertulis berupa dokumen
tes, buku-buku, dan hasil notulen rapat. Dokumen juga meliputi hasil
pengambilan gambar terhadap proses kegiatan dalam kelompok.

2. Teknik Analisa Data
Sugiyono (2008:90) menyatakan bahwa analisis data telah dimulai
sejak dirumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan
dan terus berlanjut sampai hasil penelitian. Sebelum dianalisis, data yang
diperoleh dari observasi, wawancara dan penilaian unjuk kerja
dikumpulkan dan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. mendeskripsikan sastra anak di kota Ambon dan model-model
pelestariannya
b. mendeskripsikan aktivitas kelompok kreatifitas
c. mendeskripsikan kendala yang ditemui selama aktivitas berlangsung
d. menginterpretasikan data yang diperoleh sesuai dengan teori yang
digunakan
Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

110

e. menemukan solusi pengembangan aktivitas yang akan diterapkan
pada kelompok kreatifitas
f. menyusun laporan

Langkah-langkah di atas disesuaikan dengan pedoman analisis sebagai
berikut :
Tabel 3
Pedoman Analisis Pembelajaran Sastra Anak pada Kelompok Kreativitas Sastra
No.
1

2

3

Tujuan Penelitian

Data Temuan

Mendeskripsikan
1. pantun
perkembangan
sastra 2. peribahasa
anak di kota Ambon
3. puisi naratif
4. fabel
5. mitos
6. legenda
7. permainan anak
8. nyanyian anak
9. cerita rakyat atau
dongeng
10. tata krama
11. fiksi dan nonfiksi
12. komik
13. novel remaja
Mendeskripsikan
1. Hasil penelitian
model-model
2. Lomba-lomba
pelestarian sastra anak
antara lain bertutur,
sebagai
alternatif
nyanyian
anak,
pembelajaran
di
permainan
anak,
lingkungan masyarakat
dan taman baca
3. Kelompok
kreativitas sastra

Menciptakan program 1. Program pelatihan
pelatihan dan rancangan 2. Program
pembelajaran kelompok
pembelajaran
3. Format evaluasi

Pedoman Analisis
Teori yang dikemukakan
oleh :
1. Lynch dan Tomlinson
(1999)
2. Nikki Gamble (2002)
3. Nurgiyantoro (2005)
4. Anderson (2006)
5. Cullinan (2010)
6. Danandjaya (1984)
7. Endaswara (2009)

Teori yang digunakan
sebagai
acuan
menganalisis kelompok
kreativitas sastra sesuai
dengan
prinsip-prinsip
yang dikemukakan oleh :
1. Strube (1996)
2. Goodwin (2004)
3. Diller (2003)
4. Wright (2006)
5. Dewey (2009)
Teori yang dikemukakan
oleh :
1. Sudjana (2007)
2. Iskandarwassid dan
Sunendar (2010)

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

111

3.4 Instrumen Penelitian
Penelitian ini menempatkan peneliti sebagai instrumen kunci, sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nasution (2003:55-56), yaitu :
a. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari
lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi
penelitian
b. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek
keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.
c. Tiap situasi merupakan suatu keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen
berupa tes atau angket yangdapat menangkap kesleuruhan situasi, kecuali
manusia. Hanya manusia sebgai instrumen dapat memahami situasi dalam
segala seluk beluknya.
d. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami
dengan pengetahuan semata-mata. Untuk memahaminya kita sering perlu
merasakannya, menyelaminya berdasarkan penghayatan kita.
e. Peneliti sebagai instrumen dapat segere menganalisis daya yang diperoleh.
Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesa dengan segera menentukan
arah pengamatan untuk mentes yang timbul seketika
f. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan
berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan segera
menggunakannya

sebagai

balikan

untuk

memperoleh

penegasan,

perubahan, perbaikan, atau penolakan.

3.5 Langkah-Langkah Penelitian

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

112

Langkah-langkah penelitian dapat diuraikan dalam desain penelitian.
Pertama, melakukan observasi atau pengamatan pada aktivitas kelompok
kreatifitas yang meliputi kegiatan, model pembelajaran, dan media

yang

diterapkan serta perilaku subjek terhadap aktivitas kelompok. Kedua,
menyebarkan kuesioner pada pendamping dan peserta kelompok kreatifitas
untuk mengetahui tanggapan atas aktivitas yang dilakukan.
Ketiga,

melakukan

wawancara

dengan

beberapa

peserta

kelompok,

pendamping dan orangtua untuk mendapatkan informasi tentang penerapan
teknik pembelajaran sastra, dampak terhadap keterampilan berbahasa yang
dimiliki dan pemahaman tentang diri anak dan lingkungannya.
Keempat, mengelola data yang diperoleh dari observasi, wawancara, tes,
catatan lapangan dan dokumentasi, kemudian dideskripsikan secara rinci.
Kelima, mendeskripsikan formula atau solusi produk berupa program
kelompok kreatifitas yang dapat diterapkan pada lingkungana yang lain.

3.6 Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian dapat digambarkan melalui skema di bawah ini :
Pembelajaran
Sastra Anak

Kelompok
kreatifitas

Menyimak
sastra

Diskusi
cipta sastra

Berbicara
sastra

Membaca
sastra

Produksi
cipta sastra

Menulis
sastra

Publikasi
hasil cipta

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Peningkatan
apresiasi sastra

113

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V
MODEL PELESTARIAN SASTRA ANAK
MELALUI KELOMPOK KREATIVITAS SASTRA
DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

Berdasarkan hasil analisis pada bab IV, peneliti mencoba
merancang model pembelajaran yang dapat diterapkan pada kelompok
kreativitas sastra di lingkungan masyarakat. Pembahasan profil kelompok
kreativitas sastra di kelurahan Amantelu RT 003 RW 01 kecamatan
Sirimau Kota Ambon meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan,
penilaian, dampak dari proses pembelajaran yang dilakukan di kelompok
serta hambatan-hambatan yang ditemui. Selanjutnya dari profil kelompok
yang dijabarkan, akan disusun model pelestarian yang dapat diterapkan
di

lingkungan

masyarakat

dengan

mempertimbangkan

proses

pembelajaran yang telah ada dan akan ditindaklanjuti atau dapat
diterapkan pada lingkungan yang berbeda karakteristiknya.
Keseluruhan

proses

pelaksanaan

pembelajaran

kelompok

kreativitas sastra memperhatikan beberapa hal, yaitu :
1. karakteristik anak,
2. karakteristik lingkungan,
3. bahan ajar,
4. pembimbing atau pendamping,
5. model, teknik, dan media pembelajaran , dan
6. format evaluasi
Berbagai kriteria yang telah diuraikan pada bab IV dijadikan
acuan untuk rancangan model pelestarian sastra anak pada kelompok
kreativitas sastra di lingkungan masyarakat.

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

164

5.1. Profil Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu RT 003 RW
001 Kecamatan Sirimau Kota Ambon
5.1.1 Proses Pembentukan Kelompok Kreativitas Sastra
Proses pembentukan kelompok kreativitas sastra di kelurahan
Amantelu RT 003 RW 001 melalui

tiga

tahapan yang dapat diuraikan

sebagai berikut :
Kelompok

kreativitas

sastra

dibentuk

dengan

tujuan

untuk

mengajarkan sastra pada anak dan remaja semasa usia dini. Gagasan ini lahir
didasarkan pada beberapa hal :
a. perkembangan anak dan remaja di kelurahan Amantelu menghabiskan
sebagian besar waktu dengan melakukan aktivitas bermain dengan teman,
nongkrong di pinggir jalan, dan bermain game di warnet,
b. perilaku yang mulai menyimpang, misalnya mengeluarkan kata-kata yang
tidak menyenangkan, berkelahi, pergaulan bebas, dan balap liar,
c. timbulnya beberapa keluhan dari orang tua tentang prestasi belajar
beberapa anak yang mulai menurun, padahal telah diterapkan „Belajar
Malam‟.
Beberapa faktor di atas yang mendasari sehingga terbentuknya
kelompok kreativitas sastra. Mengapa kelompok kreativitas sastra ?
Tahapan pertama ditempuh untuk menjajaki strategi dan model yang
harus ditempuh yaitu melalui wawancara dan observasi pada 15 responden,
yang terdiri dari 8 responden berasal dari pihak orang tua dan 7 responden
berasal dari anak dan remaja. Materi wawancara berkisar pada strategi apa
yang harus ditempuh untuk mengatasi berbagai permasalahan di atas,
sedangkan observasi dilakukan untuk mengetahui minat dan potensi pada diri
anak yang perlu dikembangkan.
Berdasarkan data wawancara yang diperoleh dari orang tua menegaskan
bahwa (1) perlu dibentuk wadah yang menarik dari segi penyajian materi,
(2) aktivitas-aktivitas yang menyenangkan dan mengalihkan perhatian mereka

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

165

dari perilaku tidak menyenangkan dan (3) menyibukkan mereka dengan
berbagai aktivitas yang bermanfaat.
Hasil wawancara tersebut ditindaklanjuti dengan observasi terhadap
minat anak dan remaja di lingkungan kelurahan Amantelu RT 003 - 005, dan
diperoleh data bahwa sebagian besar minat anak dan remaja adalah bermain
secara berkelompok. Setiap hari menjelang sore, pada pukul 16.00 – 18.00
selalu ada aktivitas bermain secara berkelompok di beberapa titik. Anak dan
remaja yang terlibat dalam proses bermain secara berkelompok ini berkisar
pada usia 9 – 16 tahun, tidak merasa canggung dan menyenangkan walaupun
usia mereka berbeda. Aktivitas bermain bola dana aktivitas fisik dilakukan
oleh anak laki-laki sedangkan bermain sambil bernyanyi dilakukan oleh anak
perempuan.
Berdasarkan data observasi dan wawancara ini, ditentukan beberapa
indikator, yaitu :
a.

anak dan remaja di kelurahan Amantelu selalu berkelompok dalam
melakukan aktivitas

b.

menyenangi segala sesuatu yang menyenangkan dan menimbulkan rasa
ingin tahu mereka tentang sesuatu

c.

menyenangi aktivitas bermain
Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu :

(1) menemukan model belajar yang tepat, (2) menemukan teknik belajar yang
menyatukan anak laki-laki dan perempuan yang mempunyai minat yang sama
yaitu bermain tapi menyukai jenis permainan yang berbeda, dan (3)
menentukan lokasi strategis untuk seluruh aktivitas yang akan dilakukan, (4)
menentukan materi yang diajarkan, (5) memilih pendamping yang sesuai
dengan kriteria anak, yaitu

memiliki rasa humor dan dapat beradaptasi

dengan mereka, (6) dan melibatkan orang tua sebagai informan untuk
mengetahui hasil yang dicapai oleh melalui perubahan perilaku dan motivasi
belajar.

Merlyn Rutumalessy, 2013
Pembelajaran Sastra Pada Kelompok Kreativitas Sastra di Kelurahan Amantelu Kecamatan Sirimau
Kota Amoon (Khazanah Sastra Anak di Kota Ambon Dan Model Pelestariannya)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

166

Berdasarkan temuan ini, maka ditempuhlah tahapan kedua dengan
beberapa kegiatan untuk menindaklanjuti beberapa indikator di atas, yaitu :
1. menentukan model belajar kelompok untuk diterapkan sebagai model
pembinaan karakter anak dan penerapan nilai-nilai budaya lokal
2. melakukan koordinasi dengan orang tua dan lembaga pemerintahan yaitu
pihak kelurahan Amantelu beserta perangkat RT 003 RW 001 sehubungan
dengan lokasi dan waktu pelaksanaan kegiatan kelompok
3. melakukan pemilihan dan pelatihan pendamping kelompok sesuai dengan
kriteria sebagai berikut :
a. berusia 24 – 36 tahun
b. mampu beradaptasi dengan anak dan remaja secara baik
c. menyediakan waktu untuk melakukan pendampingan di kelompok
Melalui proses tahapan kedua, maka ditentukan beberapa hal yang
menjadi prinsip pelaksanaan kelompok kreativitas sastra, yaitu :
1. peserta terdiri atas anak berusia 9 – 16 tahun dan dikelompokkan dalam
tiga kelompok yaitu kelompok usia 9 – 10 tahun, kelompok usia 11 – 13
tahun, dan kelompok usia 14 – 16 tahun Kelompok usia yang sama akan
memudahkan penerapan model, teknik dan media pembelajaran, dan
pemilihan bahan sastra yang sesuai d