DPRD Kota Bandung Perlu Introspeksi.
I(OMPAS
o
.
0
Selasa
4
5
20
o Mar
6
21
0
Apr
Rabu
7
22
0
0
Mei
.
0
Kamis
8
23
9
Jumat
10
24
Jun
25
0
Jul
0
Sabtu
12
11
0
13
26
27
Ags
OSep
28
Minggu
14
15
29
OOkt
ONov
DPRD
KotaBandung
PerInIntrospeksi
Studi Banding Seharusnya Dikurangi
BANDUNG, KOMPAS - DPRDKota Bandungperlu
banyak berbenah dan berintrospeksi untuk dapat meningkatkan keterwakilannya bagi rakyat. Selama ini pengawasan DPRD Kota Bandung tidak maksimal sehingga banyak
peraturan daerah tidak beIjalan secara baik.
Demikian dikatakan Dekan Fakultas Ilmu Sosialdan Politik Universitas Padjadjaran Bandung
Asep Kartiwa dan Ketua DPRD
KotaBandung Husni Muttaqin secara terpisah. "Tugas DPRD bukan hanya menyangkut anggaran
dan legislasi, melainkan juga
pengawasan. Fungsi pengawasan
ini kerap terlupakan," kataAsep.
Husni membenarkan hal itu.
Terbengkalainya Peraturan Daerah (perda) tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan, dan
Keindahan (1(3)salah satunya karena fungsi pengawasan DPRD
Kota Bandungtidak maksimal.Selain itu, perda tersebutjuga muncuItanpa infrastruktur memadai.
Asep juga mengkritik perilaku
wakil rakyat yang gagal dalam pemilihan legislatif2009. Mereka seolah tidak punya lagi tenaga sehingga malas menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat. Banyak
rapat yang hanya dihadiri beberapa anggota DPRD Kota Bandung.
Namun, saat studi banding, merekakompak. Hampirtidak ada yang
absen.
-~
Selama satu periode 20042009,DPRDKota Bandungmenghasilkan 79 perda. Dibandingkan
dengan periode sebelumnya, hasil
tersebut tentu masihjauh. DPRD
periode 1999-2004 menghasilkan
110perda.
Studi banding
Husni mengakui, masih banyak
kelemahan dalam DPRD Kota
Bandung periode 2004-2009. Salah satunya adalah terlambatnya
pembentukan alat kelengkapan
DPRD, seperti Panitia Legislasi,
Panitia Urusan Rumah Tangga,
dan Badan Kehormatan. 'j\walnya, banyak anggota DPRD Kota
Bandung meminta alat kelengkapan DPRD Kota Bandung tidak
perlu diadakan. Tapi, setelah banyak tamu studi banding mempertanyakan, akhirnya kami
membentukny'a pada 2007:' kata
Husni yang gagalmenjadi anggota
DPRD2009-2014Jabar ini.
Meskipun sudah terbentuk, kelengkapan DPRD tersebut tidak
berfungsi optimal. Panitia Legislasi pasif dan lebih banyak meneri-
ma usuIan raperda dari Pemkot
Bandung daripada berinisiatif
membuat perda sendiri. Tahun ini
dari 16 raperda yang ada, hanya
empat yang merupakan raperda
inisiatifDPRD KotaBandung.
Padahal, lanjutnya, Panitia Legislasi seharusnya bisa merencanakan dan menyusun program
kerja DPRD Kota Bandung dan
PemkotBandung.
Keberadaan Badan Kehormat-'
an, kata Husni, tidak berfungsi karena dibentuk dari internal DPRD
Kota Bandung, Mereka sulit mengontrol atau menegur ternan'
sendiri. Panitia Urusan Rumah
Tanggajuga lemah karena belum
dapat mengkaji anggaran secara
detail demi efisiensi.
.Penyair
-...-----------K lip i n 9
Hum Q sUn
p Qd
2 0 0 9"
- --
Bandung, Matdon, me-
nilai, kinerja DPRDKotaBandung
belum menyentuh kepentingan
rakyat secara langsung. Contoh
paling nyata adalah masalah kawasan Bandung utara. Dalam hal
ini DPRD Kota Bandung lebih banyak memihak pemerintah dan
pengembang.
Husni berpesan agar agenda
studi banding dikurangi. Selama
ini dalam setahun setiapkomisi
studi banding sampai tiga kali.
"Sebaiknya membentuk tim kedl
atau cukup menggunakan teknologiinformasi. Tidak perlu ramairamai studi banding:' kata Husni.
(MHF)
o
.
0
Selasa
4
5
20
o Mar
6
21
0
Apr
Rabu
7
22
0
0
Mei
.
0
Kamis
8
23
9
Jumat
10
24
Jun
25
0
Jul
0
Sabtu
12
11
0
13
26
27
Ags
OSep
28
Minggu
14
15
29
OOkt
ONov
DPRD
KotaBandung
PerInIntrospeksi
Studi Banding Seharusnya Dikurangi
BANDUNG, KOMPAS - DPRDKota Bandungperlu
banyak berbenah dan berintrospeksi untuk dapat meningkatkan keterwakilannya bagi rakyat. Selama ini pengawasan DPRD Kota Bandung tidak maksimal sehingga banyak
peraturan daerah tidak beIjalan secara baik.
Demikian dikatakan Dekan Fakultas Ilmu Sosialdan Politik Universitas Padjadjaran Bandung
Asep Kartiwa dan Ketua DPRD
KotaBandung Husni Muttaqin secara terpisah. "Tugas DPRD bukan hanya menyangkut anggaran
dan legislasi, melainkan juga
pengawasan. Fungsi pengawasan
ini kerap terlupakan," kataAsep.
Husni membenarkan hal itu.
Terbengkalainya Peraturan Daerah (perda) tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan, dan
Keindahan (1(3)salah satunya karena fungsi pengawasan DPRD
Kota Bandungtidak maksimal.Selain itu, perda tersebutjuga muncuItanpa infrastruktur memadai.
Asep juga mengkritik perilaku
wakil rakyat yang gagal dalam pemilihan legislatif2009. Mereka seolah tidak punya lagi tenaga sehingga malas menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat. Banyak
rapat yang hanya dihadiri beberapa anggota DPRD Kota Bandung.
Namun, saat studi banding, merekakompak. Hampirtidak ada yang
absen.
-~
Selama satu periode 20042009,DPRDKota Bandungmenghasilkan 79 perda. Dibandingkan
dengan periode sebelumnya, hasil
tersebut tentu masihjauh. DPRD
periode 1999-2004 menghasilkan
110perda.
Studi banding
Husni mengakui, masih banyak
kelemahan dalam DPRD Kota
Bandung periode 2004-2009. Salah satunya adalah terlambatnya
pembentukan alat kelengkapan
DPRD, seperti Panitia Legislasi,
Panitia Urusan Rumah Tangga,
dan Badan Kehormatan. 'j\walnya, banyak anggota DPRD Kota
Bandung meminta alat kelengkapan DPRD Kota Bandung tidak
perlu diadakan. Tapi, setelah banyak tamu studi banding mempertanyakan, akhirnya kami
membentukny'a pada 2007:' kata
Husni yang gagalmenjadi anggota
DPRD2009-2014Jabar ini.
Meskipun sudah terbentuk, kelengkapan DPRD tersebut tidak
berfungsi optimal. Panitia Legislasi pasif dan lebih banyak meneri-
ma usuIan raperda dari Pemkot
Bandung daripada berinisiatif
membuat perda sendiri. Tahun ini
dari 16 raperda yang ada, hanya
empat yang merupakan raperda
inisiatifDPRD KotaBandung.
Padahal, lanjutnya, Panitia Legislasi seharusnya bisa merencanakan dan menyusun program
kerja DPRD Kota Bandung dan
PemkotBandung.
Keberadaan Badan Kehormat-'
an, kata Husni, tidak berfungsi karena dibentuk dari internal DPRD
Kota Bandung, Mereka sulit mengontrol atau menegur ternan'
sendiri. Panitia Urusan Rumah
Tanggajuga lemah karena belum
dapat mengkaji anggaran secara
detail demi efisiensi.
.Penyair
-...-----------K lip i n 9
Hum Q sUn
p Qd
2 0 0 9"
- --
Bandung, Matdon, me-
nilai, kinerja DPRDKotaBandung
belum menyentuh kepentingan
rakyat secara langsung. Contoh
paling nyata adalah masalah kawasan Bandung utara. Dalam hal
ini DPRD Kota Bandung lebih banyak memihak pemerintah dan
pengembang.
Husni berpesan agar agenda
studi banding dikurangi. Selama
ini dalam setahun setiapkomisi
studi banding sampai tiga kali.
"Sebaiknya membentuk tim kedl
atau cukup menggunakan teknologiinformasi. Tidak perlu ramairamai studi banding:' kata Husni.
(MHF)