Tinjauan Terhadap Putusan Pengadilan Agama Panyabungan Nomor 264/Pdt.G/2014/PA.Pyb tentang Gugatan Pembayaran Hutang Mahar (Tuor) dalam Gugatan Perceraian ditinjau dari Hukum Islam dan UU Perkawinan.

TINJAUAN
TERHADAP
PUTUSAN
PENGADILAN
AGAMA
PANYABUNGAN
NOMOR
264/PDT.G/2014/PA.PYB
TENTANG
GUGATAN PEMBAYARAN HUTANG MAHAR (TUOR) DALAM
GUGATAN PERCERAIAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN
UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1974
TENTANG PERKAWINAN
ABSTRAK
NASRUDDIN KHALIL HARAHAP
110110110288
Mahar merupakan salah satu syarat perkawinan dalam agama
Islam. Mahar adalah pemberian dengan ikhlas yang diberikan oleh
seorang calon suami kepada calon isteri yang diberikan tanpa adanya
paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Mahar dalam masyarakat Adat
Mandailing dikenal dengan istilah “Tuor”. Mahar atau Tuor ini dapat

diberikan secara tunai maupun hutang. Pemberian mahar dengan
berhutang dapat menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
Permasalahan yang berkenaan dengan pemberian mahar secara
terhutang tersebut yaitu, bagaimana Putusan Pengadilan Agama
Panyabungan Nomor 264/Pdt.G/2014/PA.Pyb yang mengabulkan gugatan
dari Penggugat agar Tergugat membayarkan hutang mahar kepada
Penggugat, akan tetapi Tergugat tidak melaksanakan Amar Putusan
tersebut.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yang dimana tujuannya
adalah untuk memperoleh gambaran menyeluruh dan sistematis terhadap
norma hukum, asas hukum, dan pengertian hukum dalam suatu hukum
positif. Pendekatan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah
yuridis normatif, yang dilakukan dengan metode analisis data serta
penelaahan terhadap peraturan perundang-undang yang terkait dengan
permasalahan hukum yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Peneliti dapat
diketahui bahwa pemberian mahar dalam agama Islam adalah wajib. Hal
ini diatur dalam Al Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 236 dan Surah An- Nisa
ayat 4, 24, dan 25. Hal ini juga diatur dalam Hadist dan Pasal 30
Kompilasi Hukum Islam serta Pasal 31 Kompilasi Hukum Islam. Terkait

dengan penyelesaian permasalahan dalam hutang mahar tersebut
terdapat 2 macam cara, yaitu sukarela dan eksekusi/sita.

Kata Kunci : Mahar (tuor), Sukarela, Eksekusi/Sita.

iv