PENGEMBANGAN DESAIN DIDAKTIS LUAS DAERAH SEGITIGA DAN SEGIEMPAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP SUATU PENDEKATAN DIDACTICAL DESIGN RESEARCH.

(1)

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp:

Suatu pendekatan didactical design research

(Tesis)

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Matematika

oleh:

Tia Agnesa 1202042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN Tesis dengan Judul

PENGEMBANGAN DESAIN DIDAKTIS LUAS DAERAH SEGITIGA DAN SEGIEMPAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP:

SUATU PENDEKATAN DIDACTICAL DESIGN RESEARCH oleh:

Tia Agnesa 1202042

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I,

Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M.Ed. NIP 195802011984031001

Pembimbing II,

Dr. Elah Nurlaelah, M.Si. NIP 196411231991032002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Sekolah Pascasarjana UPI Bandung

Drs. Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D. NIP 196101121987031003


(3)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Tia Agnesa

NIM : 1202042

Program Studi : Pendidikan Matematika

Jenjang : S2

Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Indonesia

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Pengembangan Desain Didaktis Luas Daerah Segitiga dan Segiempat pada Pembelajaran Matematika SMP: Suatu Pendekatan Didactical Design Research” ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang telah diajukan untuk memperoleh gelar Magister di suatu Perguruan Tinggi dan tidak ada pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandung, Agustus 2014 Pembuat Pernyataan,

TIA AGNESA NIM 1202042


(4)

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Didactical Design Research (DDR) ... 8

B. Teori Belajar yang Melandasi Pengembangan Desain Didaktis ... 15

C. Penelitian yang Relevan ... 19

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 20

B. Tempat Penelitian ... 20

C. Sampel Penelitian ... 21

D. Data Penelitian ... 21

E. Teknik Pengumpulan Data ... 21

F. Teknik Analisis Data ... 22

G. Prosedur Penelitian ... 22


(5)

vi

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Pendahuluan ... 25

1. Tesis dan Skripsi yang Relevan ... 25

2. Analisis Video Pembelajaran ... 29

3. Analisis Buku Teks Pelajaran Matematika Sekolah ... 35

4. Analisis Teoritis dan Repersonalisasi ... 41

B. Pengambangan Desain Didaktis Hipotetik ... 43

C. Deskripsi Implementasi Desain ... 62

1. Deskripsi Implementasi Desain Pertemuan Pertama ... 63

2. Deskripsi Implementasi Desain Pertemuan Kedua ... 64

3. Deskripsi Implementasi Desain Pertemuan Ketiga ... 65

D. Analisis Restrospektif ... 65

1. Analisis Restrospektif Pertemuan Pertama ... 66

2. Analisis Restrospektif Pertemuan Kedua ... 68

3. Analisis Restrospektif Pertemuan Ketiga ... 70

E. Pengembangan Desain Didaktis Empirik ... 72

F. Pembahasan ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 84

B. Rekomendasi ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 86


(6)

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

ABSTRAK

PENGEMBANGAN DESAIN DIDAKTIS LUAS DAERAH SEGITIGA DAN SEGIEMPAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP:

SUATU PENDEKATAN DIDACTICAL DESIGN RESEARCH oleh:

TIA AGNESA 1202042

Tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan desain didaktis baru yang dapat mengoptimalkan perkembangan kemampuan siswa, khususnya pada materi luas daerah segitiga dan segiempat. Desain didaktis yang berhasil dikembangkan terdiri dari tiga pertemuan yang diperoleh melalui tiga tahap formal yang dilakukan penulis selama proses penelitian, yaitu analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran berupa desain didaktis hipotetik termasuk ADP, analisis metapedadidaktik yang merupakan tahap implementasi desain didaktis hipotetik, dan anilisis retrospektif berupa analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotetik dengan hasil analisis metapedadidaktik yang digunakan untuk merumuskan desain didaktis empirik. Penyusunan desain didaktis hipotetik didahului dengan analisis pendahuluan meliputi studi terhadap tesis dan skripsi yang relevan, analisis video pembelajaran, survey terhadap buku teks pelajaran matematika sekolah, analisis teoritis, dan repersonalisasi yang dilakukan penulis. Implementasi desain dilakukan di suatu SMP di Kota Bandung dengan melibatkan 94 siswa dari tiga kelas yang berbeda. Tidak menutup kemungkinan bahwa desain didaktis empirik yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut melalui tiga tahap formal yang sama.


(7)

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengelola pembelajaran di kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak (30-40 siswa) bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Sampai saat ini, pembelajaran yang diterapkan masih diselimuti oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal, dan kelas masih terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan. Masih banyak siswa yang memandang bahwa guru sebagai satu-satunya sumber belajar dan pemegang oto-ritas tertinggi di kelas, sehingga siswa sangat tergantung pada guru dan kurang mempunyai inisiatif untuk mempelajari materi yang akan diajarkan. Mereka baru bertindak setelah guru memberikan instruksi. Tentu hal ini akan akan sangat berpengaruh terhadap kesiapan belajar siswa. Kemudian, ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar sehingga proses pembelajaran yang menuntut siswa sebagai pelaku belajar yang aktif belum dapat berjalan dengan optimal.

Pembelajaran matematika secara umum terbiasa dengan urutan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: (1) diajarkan teori/definisi/teorema; (2) diberikan contoh-contoh; dan (3) diberikan latihan soal. Pada umumnya, guru mengajar hanya menyampaikan apa yang ada di buku paket dan kurang mengakomodasi kemampuan siswanya. Dengan kata lain, guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan matematika yang akan menjadi milik siswa sendiri. Guru cenderung memaksakan cara berpikir siswa dengan cara berpikir yang dimilikinya, sedangkan proses pembelajaran matematika perlu memperhatikan pemahaman apa yang dimiliki siswa, kemudian membuat tantangan dan dorongan agar siswa belajar. Pembelajaran matematika masa kini harus mengantarkan siswa menjadi: (1) pemikir yang analitis; (2) pemecah masalah; (3) inovator dan kreator; (4) komunikator yang efektif; (5) kolaborator yang efektif; (6) seseorang yang melek informasi dan media; (7)


(8)

2

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seseorang yang memiliki kesadaran global; dan (8) seseorang yang melek finansial dan ekonomi (Shadiq, 2007).

Brousseau (2002) berpendapat bahwa pengetahuan tidak ditransfer dari satu orang ke orang lain, tapi individu yang belajar membangun pengetahuannya sendiri. Hal ini sejalan dengan pandangan aliran konstruktivisme bahwa pengetahuan itu diperoleh secara aktif oleh individu dan lebih menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Tujuan pembelajaran berdasarkan pan-dangan ini adalah membangun pemahaman, sehingga belajar dalam panpan-dangan ini tidak ditekankan untuk memperoleh pengetahuan yang banyak, tetapi yang utama adalah memberikan interpretasi melalui skemata yang dimiliki siswa. Konstruktivis memandang bahwa pengetahuan dibentuk dan ditemukan oleh sis-wa secara aktif, tidak sekedar diterima secara pasif dari lingkungan. Sissis-wa sendiri yang membuat interpretasi yang dibentuk dari pengalaman dan interaksi sosial.

Pada dasarnya, proses berpikir guru yang terjadi selama proses pembelajaran tidaklah sederhana. Proses berpikir guru tidak hanya pada fase sebelum pembelajaran, melainkan terjadi pada tiga fase, yaitu sebelum pembelajaran, saat pembelajaran berlangsung, dan setelah pembelajaran sebagai tahap refleksi. Namun, untuk saat ini belum banyak guru yang meng-implementasikannya dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas.

Sejauh ini, proses berpikir yang dilakukan guru sebelum pembelajaran hanya terfokus pada penyusunan RPP sebagai syarat administratif pembelajaran. Sedangkan persiapan bahan ajar pembelajaran tidak banyak dilakukan dikarenakan pembelajaran menggunakan buku paket dan LKS yang siap pakai. Jika hal ini terus terjadi, tentu akan berdampak pada pengetahuan matematika siswa yang hanya sekedar hafalan dan hanya terpaku pada contoh-contoh yang diberikan saja. Ketika konteks soal diubah, maka siswa tidak lagi dapat menyelesaikan soal yang diberikan karena siswa beranggapan bahwa cara penyelesaian soal tersebut belum diajarkan. Tentu hal ini harus diperbaiki, karena tidak memberi kesempatan bagi siswa untuk berlatih berpikir selama proses pembelajaran berlangsung.


(9)

3

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran yang terjadi di kelas harus memfasilitasi siswa untuk berpikir, sedangkan pembelajaran yang monoton dengan cara tradisional tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara optimal (Sabandar). Selain itu, belajar secara aktif menyebabkan ingatan mengenai yang dipelajari itu lebih tahan lama, dan pengetahuan menjadi lebih luas dibandingkan dengan belajar secara pasif (Ruseffendi, 1991). Jadi, sebenarnya proses berpikir guru sebelum pembelajaran berlangsung sebagai upaya merancang desain pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kemampuan siswa tidaklah sederhana. Guru harus mampu mengembangkan desain pembelajaran yang dapat memanfaatkan pengetahuan awal siswa, mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya, serta meminimalisir terjadinya kesulitan belajar yang mungkin dialami siswa selama proses pembelajaran. Dengan menggunakan buku paket dan LKS siap pakai, tentu antisipasi terhadap kesulitan belajar siswa pun sulit dilakukan karena guru tidak terlebih dahulu mencoba menjawab soal-soal yang ada. Dengan demikian, kegagalan belajar siswa merupakan kolaborasi masalah dari ketidaksiapan guru dalam mengajar.

Idealnya, guru harus mampu merancang desain pembelajarannya sendiri, karena gurulah yang paling tahu kondisi siswanya. Oleh karena itu, penelitian ini menawarkan sebuah upaya perbaikan pembelajaran dengan mengembangkan desain didaktis baru yang dapat diimplementasikan di kelas. Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan studi terhadap tesis dan skripsi yang relevan guna mengetahui lebih dalam tentang penelitian-penelitian yang telah dilakukan, sehingga penulis mampu menentukan topik apa yang akan diangkat dalam penelitian ini. Dengan demikian, penulis dapat menjamin orisinalitas dan kebaruan dari penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, penulis juga melakukan analisis instrumen yang digunakan pada tesis dan skripsi untuk mengetahui temuan learning obstacle yang berhasil diidentifikasi, dan mengetahui desain bahan ajar yang telah dikembangkan. Analisis lain yang juga dilakukan penulis adalah analisis terhadap video pembelajaran. Video yang dianalisis adalah video implementasi lesson study (LS) yang didokumentasikan


(10)

4

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh grup LS Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia (FPMIPA UPI). Materi dalam video pembelajaran berkaitan dengan luas daerah segitiga dan segiempat. Digunakannya video pembelajaran dikarenakan penulis belum memiliki pengalaman mengajarkan luas daerah segitiga dan segiempat, sehingga penulis memerlukan informasi dari video pembelajaran untuk mendapatkan gambaran tentang pembelajaran luas daerah segitiga dan segiempat, mengetahui langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru, sajian materi yang diberikan kepada siswa, dan mengetahui kondisi siswa selama proses pembelajaran. Data yang diperoleh berdasarkan analisis video akan dijadikan acuan dalam mengembangkan desain didaktis baru, apakah pembelajaran yang dilakukan guru dalam video harus dipertahankan atau diubah berdasarkan teori-teori yang mendukung.

Selain menganalisis tesis, skripsi, dan video pembelajaran, penulis juga menganalisis buku paket matematika SD dan buku paket matematika SMP, Tujuan menganalisis buku paket matematika SD adalah untuk memprediksi pengetahuan awal yang dimiliki siswa SMP, serta menghindari pengulangan pembelajaran dengan harapan siswa akan memperoleh informasi baru dari implementasi desain didaktis yang akan dirancang. Analisis buku paket SMP dilakukan untuk mempermudah penulis dalam melakukan eksplorasi sajian materi. Hasil analisis ini lebih lanjut akan diperkuat dengan analisis teoritis dan repersonalisasi yang akan dilakukan penulis, Berdasarkan hasil dari serangkaian analisis yang dilakukan ini, akan dirancang desain didaktis baru yang selanjutnya akan disebut dengan desain didaktis hipotetik.

Penelitian ini berfokus pada analisis situasi didaktis melalui repersonalisasi. Repersonalisasi adalah proses dimana guru mengkaji materi dan soal-soal yang akan diberikan kepada siswa, proses mengkaitkan suatu materi dengan materi sebelum atau sesudahnya, juga merupakan proses ekplorasi materi sehingga guru dapat mengetahui sejauh mana hubungan siswa dengan materi yang akan diajarkan. Dengan melakukan repersonalisasi ini, guru dapat mengetahui kesulitan apa yang mungkin akan dialami siswa, memprediksi respon yang akan


(11)

5

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan siswa, dan dapat merancang serangkaian tindakan didaktis yang mungkin dapat dilakukan selama proses pembelajaran. Inilah yang disebut dengan antisipasi didaktis pedagogis (ADP).

Proses berpikir guru tidak berhenti sampai di sini, karena situasi didaktis yang terjadi selama proses pembelajaran akan sangat dinamis, sehingga selama proses pembelajaran berlangsungpun guru harus terus berpikir. Guru harus siap dalam menghadapi berbagai respon siswa dan harus tepat dalam melakukan tindakan didaktis berupa scaffolding hingga tujuan yang diinginkan guru dapat tercapai. Guru harus memikirkan dengan baik apa yang harus dilakukan jika respon siswa sesuai dengan prediksi, bagaimana jika sebagian yang diprediksi saja yang muncul, dan bagaimana jika yang diprediksi tidak terjadi.

Fase akhir dari proses berpikir guru terjadi setelah proses pembelajaran dengan melakukan analisis retrospektif yang merupakan tahap refleksi. Jika proses berpikir seperti ini dilakukan oleh guru secara berkesinambungan, maka akan diperoleh desain didaktis baru yang memberikan suasana belajar yang lebih dinamis dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Desain didaktis yang telah direvisi berdasarkan hasil refleksi ini disebut dengan desain didaktis empirik.

Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa siswa cenderung memandang materi matematika sebagai suatu yang terpisah. Hal ini mengakibatkan mereka mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang mencakup beberapa konteks. Contohnya adalah materi segitiga dan segiempat. Dalam bebrapa buku paket SMP, materi segitiga dan segiempat diajarkan secara terpisah pada bab yang berbeda. Hasil identifikasi learning obstacle yang dilakukan beberapa peneliti menemukan bahwa siswa merasa asing ketika dihadapkan pada soal-soal yang menuntut mereka untuk mengkaitkan antara keduanya, sehingga sebagian besar siswa gagal dalam menyelesaikan soal yang diberikan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis berupaya untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan melakukan penelitian pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga dan segiempat melalui tiga tahap formal, yaitu


(12)

6

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran berupa desain didaktis hipotetik termasuk ADP, analisis metapedadidaktik yang merupakan tahap implementasi desain didaktis hipotetik, dan analisis retrospektif yang merupakan tahap refleksi untuk merumuskan desain didaktis empirik. Dalam penelitian ini, penulis mengembangkan desain bahan ajar yang mencakup kedua materi tersebut.

Penelitian ini diberi judul “Pengembangan Desain Didaktis Luas Daerah Segitiga dan Segiempat pada Pembelajaran Matematika SMP: Suatu Pendekatan Didactical Design Research”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana desain didaktis hipotetik yang dapat dikembangkan? 2. Bagaimana implementasi desain didaktis tersebut?

3. Bagaimana desain didaktis empirik?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, yaitu:

1. Mengembangkan desain didaktis hipotetik termasuk ADP

2. Mendeskripsikan hasil pengamatan implementasi desain didaktis yang telah disusun

3. Mengembangkan desain didaktis empirik

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi: 1. Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan guru dan calon guru dalam mengembangkan desain didaktis yang lebih memberdayakan siswa dan memperhatikan kebutuhan belajar siswa. Selain itu, dengan


(13)

7

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan pengembangan desain didaktis ini diharapkan dapat menjadikan guru sebagai sosok yang profesional.

2. Siswa

Implementasi pengembangan desain didaktis diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan potensial yang dimilikinya.

E. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi pemaknaan yang berbeda, berikut ini adalah definisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Desain didaktis adalah desain bahan ajar yang dikembangkan oleh guru berdasarkan analisis situasi didaktis melalui proses repersonalisasi.

2. Desain didaktis hipotetik adalah desain didaktis yang dikembangkan penulis sebagai solusi dari permasalahan yang teridentifikasi berdasarkan hasil penelusuran terhadap tesis dan skripsi yang relevan, analisis video pembelajaran, buku teks pelajaran matematika sekolah, serta analisis teoritis dan repersonalisai.

3. Desain didaktis empirik adalah desain didaktis revisi dari desain didaktis hipotetik yang dikembangkan berdasarkan hasil analisis retrospektif.

4. Analisis metapedadidaktik adalah analisis terhadap rangkaian situasi didaktis yang berkembang di kelas, analisis situasi belajar sebagai respon siswa atas situasi didaktis yang dikembangkan, serta analisis interaksi yang berdampak terhadap terjadinya perubahan situasi didaktis maupun situasi belajar.

5. Analisis retrospektif adalah proses membandingkan antara prediksi respon yang telah dirancang pada desain didaktis hipotetik dengan hasil analisis metapedadidaktik.


(14)

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian desain didaktis yang difokuskan pada materi luas daerah segitiga dan segiempat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dalam dua tahap dan menekankan pada karakter penelitian deskriptif dengan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik. (Moelong, 2009). Langkah-langkah formal dalam penelitian desain didaktis ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran berupa desain didaktis hipotetik termasuk ADP

2. Analisis metapedadidaktik

3. Analisis retrospektif berupa analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotetik dengan hasil analisis metapedadidaktik (Suryadi, 2011)

Pemilihan desain penelitian ini didasarkan pada pendapat Drew C. J. et al (2008) yang dikenal dengan natural state argument: one ethical perspective is that the researcher has the responsibility to provide the new treatment to all participants. Penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam penelitian ini. Hasil akhir yang diharapkan adalah suatu rumusan desain didaktis baru yang dapat diimplementasikan sebagai upaya perbaikan dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga kemampuan siswa dapat dikembangkan secara optimal.


(15)

21

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian berupa implementasi desain didaktis hipotetik dilakukan di SMP Negeri 26 Bandung yang beralamat di Jl. Sarimanah Blok 23 Sarijadi Bandung. Penelitian berlangsung sejak tanggal 9 Mei 2014 s.d. 30 Mei 2014. C. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII dengan jumlah sampel sebanyak 94 siswa dari tiga kelas yang berbeda. Tiga puluh satu siswa dari kelas VII-B, 31 siswa dari kelas VII-C, dan 32 siswa dari kelas VII-E. Penentuan kelas implementasi ini berdasarkan izin yang diberikan oleh Kepala Sekolah dan guru bidang studi matematika yang mengajar di ketiga kelas tersebut. Jadwal implementasi disesuaikan dengan jadwal kegiatan belajar mengajar yang berlaku di sekolah.

D. Data Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian terbagi ke dalam dua kategori. Data pertama adalah data yang dikumpulkan untuk mengembangkan desain didaktis hipotetik berupa data desain didaktis awal yang tercermin dalam desain bahan ajar buku teks pelajaran matematika sekolah dan hasil analisis video pembelajaran tentang luas daerah segitiga dan segiempat. Data pendukung lainnya untuk mengembangkan desain didaktis hipotetik ini berupa perspektif teoritis tentang luas daerah segitiga dan segiempat yang merupakan hasil studi literatur dan hasil repersonalisasi yang dilakukan penulis.

Data kedua adalah data yang dikumpulkan untuk merumuskan desain didaktis empirik yang merupakan perbaikan desain didaktis hipotetik. Data yang dikumpulkan berupa data respon siswa selama implementasi desain, yang diperoleh melalui observasi dan tinjauan jawaban siswa pada lembar kerja selama proses pembelajaran berlangsung.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik


(16)

22

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi yang merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2013). Lebih lanjut Sugiyono (2013) menyatakan bahwa bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian ini berlangsung sejak sebelum penulis memasuki lapangan hingga implementasi berlangsung. Sebelum memasuki lapangan, analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Sedangkan selama di lapangan, analisis dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung menggunakan model Miles and Huberman mencakup data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing (penarikan kesimpulan) (Sugiyono, 2013).

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Penelitian tahap pertama adalah sebagai berikut:

1. Melakukan penelusuran terhadap tesis dan skripsi yang relevan, video pembelajaran tentang luas daerah segitiga dan segiempat, dan buku teks pelajaran matematika sekolah.


(17)

23

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Melakukan identifikasi situasi didaktis yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini, penelitian dilakukan dengan menganalisis video pembelajaran luas daerah segitiga dan segiempat.

3. Merumuskan desain bahan ajar yang diimplementasikan guru berdasarkan hasil analisis video pembelajaran, merumuskan hasil analisis tesis, skripsi, dan buku teks matematika sekolah.

Tahap kedua pada penelitian ini dilakukan dengan urutan langkah sebagai berikut:

4. Melakukan studi literatur dan repersonalisasi

5. Mengembangkan desain didaktis hipotetik termasuk ADP berdasarkan hasil studi terhadap tesis dan skripsi yang relevan, analisis video, analisis buku teks pelajaran matematika sekolah, analisis teoritis, dan proses repersonalisasi yang telah dilakukan penulis

6. Mencobakan desain didaktis hipotetik

7. Mengumpulkan data tentang respon siswa terhadap implementasi desain didaktis hipotetik

8. Membuat desain didaktis empirik berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan

H. Alur Pelaksanaan Penelitian

Berikut adalah bagan yang menggambarkan alur pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan:


(18)

24

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Alur Pelaksanaan Penelitian

Uji Coba Desain Konsultasi Dengan Pembimbing

Tahap Kedua

Rumusan Masalah

Solusi Permasalahan Repersonalisasi

Studi

Pengembangan Desain Didaktis Hipotetik Studi Literatur

Menghasilkan ADP

Analisis Metapedadidaktik

Refleksi

Desain Didaktis Empirik

Mengecek Kesesuaian Prediksi Respon yang Telah Dibuat dengan Keadaan yang Terjadi di Lapangan Mengumpulkan Data Respon Siswa

Tahap Pertama

Merumuskan Desain Didaktis yang Dikembangkan Guru dalam Video Pembelajaran, merumuskan

hasil analisis Tesis, Skripsi, dan Buku Teks Matematika Sekolah

Analisis Pendahuluan

Identifikasi Situasi Didaktis Penelusuran terhadap Tesis dan Skripsi

yang Relevan, Mencari Video Pembelajaran Segitiga dan Segiempat dan


(19)

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang dirumuskan berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Desain didaktis hipotetik dikembangkan berdasarkan hasil analisis pendahuluan yang dilakukan penulis meliputi studi terhadap tesis dan skripsi yang relevan, analisis video pembelajaran, analisis buku teks pelajaran matematika sekolah, analisis teoritis, dan repersonalisasi. Berdasarkan hasil analisis ini, dikembangkan desain didaktis hipotetik luas daerah segitiga dan segiempat yang terdiri dari tiga pertemuan yang merupakan situasi aksi, formulasi, validasi, dan institusionalisasi.

2. Analisis hasil implementasi merupakan analisis retrosfektif. Pada tahap ini, penulis membandingkan antara prediksi respon yang telah dirancang pada desain didaktis hipotetik dengan hasil analisis metapedadidaktik yang kemudian akan dijadikan acuan dalam merancang desain didaktis empirik. 3. Desain didaktis empirik merupakan desain modifikasi dari desain didaktis

hipotetik berdasarkan hasil analisis retrosfektif. Tidak menutup kemungkinan, desain didaktis empirik yang dihasilkan pada penelitian ini masih dapat terus dikembaangkan melalui tahapan yang sama.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengajukan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya, yaitu:


(20)

85

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Penelitian pengembangan desain didaktis sebaiknya tidak hanya mengambil sebagian dari materi saja. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa siswa telah memahami materi prasyarat yang mereka butuhkan agar implementasi desain dapat berlangsung dengan lebih baik.

2. Pengembangan desain pada penelitian ini belum mempertimbangkan lintasan belajar siswa (learning trajectory). Untuk pengembangan desain lebih lanjut, sebaiknya ditambahkan dari sisi learning trajectory guna memperkuat argumentasi desain.

3. Untuk melihat apakah desain yang telah dirancang cocok untuk semua siswa, maka sebaiknya implementasi desain dilakukan pada sekolah-sekolah dengan kluster yang berbeda.


(21)

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Baharudin. (2006). Pembelajaran dengan Strategi React tentang Volume Limas dan Kerucut pada Siswa Kelas IX. Tesis UNM: Tidak Diterbitkan

Brousseau, G. (2002). Theory of Didactical Situations in Mathematics. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers

Chairani, Yuni. (2012). Desain Didaktis Konsep Layang-Layang dan Belah Ketupat untuk Siswa SMP. Tesis UPI: Tidak Diterbitkan

Dahar, R. W. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Drew, C. J. et al. (2008). Designing and Conducting Research in Education. California: Sage Publications.

Evayanti, Maya. (2013). Desain Didaktis Konsep Luas Daerah Jajargenjang pada Pembelajaran Matematika SMP. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan

Fitriyani. (2011). Desain Disaktis Konsep Luas Daerah Trapesium pada Pembelajaran Matematika. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan

Kansanen, P. (2003). Studying-theRealistic Bridge Between Instruction and Learning. An Attempt to a Conceptual Whole of the Teaching-Studying-Learning Process. Educational Studies, Vol. 29,No. 2/3, 221-232

Krulik, S, dan Reys, R.G. (1980). Problem Solving in School Mathematics. Virginia: NCTM

Meilina, Alin. (2013). Desain Didaktis Konsep Luas Daerah Belah Ketupat pada Pembelajaran Matematika SMP. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan

Moleong, L. J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif: EdisiRevisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ruseffendi, E. T. (1991). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dan Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito

Sabandar, J. Thinking Classroom dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah. [Online]. Diakses pada bulan Desember 2013. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/1947


(22)

05241981031-87

Tia Agnesa, 2014

Pengembangan desain didaktis luas daerah segitiga Dan segiempat pada pembelajaran matematika smp: Suatu pendekatan didactical design research

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

JOZUA_SABANDAR/KUMPULAN_MAKALAH_DAN_JURNAL/Thin king-Classroom-dalam-Pembelajaran-Matematika-di-Sekolah.pdf

Shadiq, F. (2007). Inovasi Pembelajaran Matematika Dalam Rangka Menyongsong Sertifikasi Guru Dan Persaingan Global. Makalah pada Seminar dan Lokakarya Pembelajaran Matematika P4tk (PPPG) Matematika, tidak diterbitkan

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suherman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Technical Cooperation Project for Development of Science and Mathematics Teaching for Primary and Secondary Education in Indonesia. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI

________. (2008). Hands Out Perkuliahan Belajar dan Pembelajaran Matematika. FPMIPA UPI: Tidak Diterbitkan

Supriatna, Tatang. (2011). Pengembangan Desain Didaktis Bahan Ajar Pemecahan Masalah Matematis Luas Daerah Segitiga pada Sekolah Menengah Pertama. Tesis UPI: Tidak Diterbitkan

Suryadi, D. (2010). Menciptakan Proses Belajar Aktif: Kajian dari Sudut Pandang Teori Belajar dan Teori Didaktik. Makalah pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika di UNY, tidak diterbitkan

_________. (2013). Didactical Design Research (DDR) dalam Pengembangan Pembelajaran Matematika. Makalah pada Seminar Nasional di UNES, tidak diterbitkan

Suryadi, D. dan Turmudi. (2011). Kesetaraan Didactical Design Research (DDR) dengan Matematika Realistik dalam Pengembangan Pembelajaran Matematika. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNS, tidak diterbitkan

Wadifah. (2011). Desain Didaktis Konsep Luas Daerah Segitiga pada Pembelajaran Matematika SMP. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan

Wulandari, P. D. (2013). Desain Didaktis Model Problem Solving pada Konsep Luas Daerah Segitiga dan Segiempat untuk Meningkatkan Kompetensi Strategis Matematis Siswa SMP. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan


(1)

2. Melakukan identifikasi situasi didaktis yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini, penelitian dilakukan dengan menganalisis video pembelajaran luas daerah segitiga dan segiempat.

3. Merumuskan desain bahan ajar yang diimplementasikan guru berdasarkan hasil analisis video pembelajaran, merumuskan hasil analisis tesis, skripsi, dan buku teks matematika sekolah.

Tahap kedua pada penelitian ini dilakukan dengan urutan langkah sebagai berikut:

4. Melakukan studi literatur dan repersonalisasi

5. Mengembangkan desain didaktis hipotetik termasuk ADP berdasarkan hasil studi terhadap tesis dan skripsi yang relevan, analisis video, analisis buku teks pelajaran matematika sekolah, analisis teoritis, dan proses repersonalisasi yang telah dilakukan penulis

6. Mencobakan desain didaktis hipotetik

7. Mengumpulkan data tentang respon siswa terhadap implementasi desain didaktis hipotetik

8. Membuat desain didaktis empirik berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan

H. Alur Pelaksanaan Penelitian

Berikut adalah bagan yang menggambarkan alur pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan:


(2)

24

Gambar 3.1. Alur Pelaksanaan Penelitian

Uji Coba Desain Konsultasi Dengan Pembimbing Tahap

Kedua

Rumusan Masalah

Solusi Permasalahan Repersonalisasi

Studi

Pengembangan Desain Didaktis Hipotetik Studi Literatur

Menghasilkan ADP

Analisis Metapedadidaktik

Refleksi

Desain Didaktis Empirik

Mengecek Kesesuaian Prediksi Respon yang Telah Dibuat dengan Keadaan yang Terjadi di Lapangan Mengumpulkan Data Respon Siswa

Tahap Pertama

Merumuskan Desain Didaktis yang Dikembangkan Guru dalam Video Pembelajaran, merumuskan

hasil analisis Tesis, Skripsi, dan Buku Teks Matematika Sekolah

Analisis Pendahuluan

Identifikasi Situasi Didaktis Penelusuran terhadap Tesis dan Skripsi

yang Relevan, Mencari Video Pembelajaran Segitiga dan Segiempat dan


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang dirumuskan berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Desain didaktis hipotetik dikembangkan berdasarkan hasil analisis pendahuluan yang dilakukan penulis meliputi studi terhadap tesis dan skripsi yang relevan, analisis video pembelajaran, analisis buku teks pelajaran matematika sekolah, analisis teoritis, dan repersonalisasi. Berdasarkan hasil analisis ini, dikembangkan desain didaktis hipotetik luas daerah segitiga dan segiempat yang terdiri dari tiga pertemuan yang merupakan situasi aksi, formulasi, validasi, dan institusionalisasi.

2. Analisis hasil implementasi merupakan analisis retrosfektif. Pada tahap ini, penulis membandingkan antara prediksi respon yang telah dirancang pada desain didaktis hipotetik dengan hasil analisis metapedadidaktik yang kemudian akan dijadikan acuan dalam merancang desain didaktis empirik. 3. Desain didaktis empirik merupakan desain modifikasi dari desain didaktis

hipotetik berdasarkan hasil analisis retrosfektif. Tidak menutup kemungkinan, desain didaktis empirik yang dihasilkan pada penelitian ini masih dapat terus dikembaangkan melalui tahapan yang sama.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengajukan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya, yaitu:


(4)

85

1. Penelitian pengembangan desain didaktis sebaiknya tidak hanya mengambil sebagian dari materi saja. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa siswa telah memahami materi prasyarat yang mereka butuhkan agar implementasi desain dapat berlangsung dengan lebih baik.

2. Pengembangan desain pada penelitian ini belum mempertimbangkan lintasan belajar siswa (learning trajectory). Untuk pengembangan desain lebih lanjut, sebaiknya ditambahkan dari sisi learning trajectory guna memperkuat argumentasi desain.

3. Untuk melihat apakah desain yang telah dirancang cocok untuk semua siswa, maka sebaiknya implementasi desain dilakukan pada sekolah-sekolah dengan kluster yang berbeda.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Baharudin. (2006). Pembelajaran dengan Strategi React tentang Volume Limas dan Kerucut pada Siswa Kelas IX. Tesis UNM: Tidak Diterbitkan

Brousseau, G. (2002). Theory of Didactical Situations in Mathematics. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers

Chairani, Yuni. (2012). Desain Didaktis Konsep Layang-Layang dan Belah Ketupat untuk Siswa SMP. Tesis UPI: Tidak Diterbitkan

Dahar, R. W. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Drew, C. J. et al. (2008). Designing and Conducting Research in Education. California: Sage Publications.

Evayanti, Maya. (2013). Desain Didaktis Konsep Luas Daerah Jajargenjang pada Pembelajaran Matematika SMP. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan

Fitriyani. (2011). Desain Disaktis Konsep Luas Daerah Trapesium pada Pembelajaran Matematika. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan

Kansanen, P. (2003). Studying-theRealistic Bridge Between Instruction and Learning. An Attempt to a Conceptual Whole of the Teaching-Studying-Learning Process. Educational Studies, Vol. 29,No. 2/3, 221-232

Krulik, S, dan Reys, R.G. (1980). Problem Solving in School Mathematics. Virginia: NCTM

Meilina, Alin. (2013). Desain Didaktis Konsep Luas Daerah Belah Ketupat pada Pembelajaran Matematika SMP. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan

Moleong, L. J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif: EdisiRevisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ruseffendi, E. T. (1991). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dan Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito

Sabandar, J. Thinking Classroom dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah. [Online]. Diakses pada bulan Desember 2013. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/1947


(6)

87

JOZUA_SABANDAR/KUMPULAN_MAKALAH_DAN_JURNAL/Thin king-Classroom-dalam-Pembelajaran-Matematika-di-Sekolah.pdf

Shadiq, F. (2007). Inovasi Pembelajaran Matematika Dalam Rangka Menyongsong Sertifikasi Guru Dan Persaingan Global. Makalah pada Seminar dan Lokakarya Pembelajaran Matematika P4tk (PPPG) Matematika, tidak diterbitkan

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suherman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Technical Cooperation Project for Development of Science and Mathematics Teaching for Primary and Secondary Education in Indonesia. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI

________. (2008). Hands Out Perkuliahan Belajar dan Pembelajaran Matematika. FPMIPA UPI: Tidak Diterbitkan

Supriatna, Tatang. (2011). Pengembangan Desain Didaktis Bahan Ajar Pemecahan Masalah Matematis Luas Daerah Segitiga pada Sekolah Menengah Pertama. Tesis UPI: Tidak Diterbitkan

Suryadi, D. (2010). Menciptakan Proses Belajar Aktif: Kajian dari Sudut Pandang Teori Belajar dan Teori Didaktik. Makalah pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika di UNY, tidak diterbitkan

_________. (2013). Didactical Design Research (DDR) dalam Pengembangan Pembelajaran Matematika. Makalah pada Seminar Nasional di UNES, tidak diterbitkan

Suryadi, D. dan Turmudi. (2011). Kesetaraan Didactical Design Research (DDR) dengan Matematika Realistik dalam Pengembangan Pembelajaran Matematika. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNS, tidak diterbitkan

Wadifah. (2011). Desain Didaktis Konsep Luas Daerah Segitiga pada Pembelajaran Matematika SMP. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan

Wulandari, P. D. (2013). Desain Didaktis Model Problem Solving pada Konsep Luas Daerah Segitiga dan Segiempat untuk Meningkatkan Kompetensi Strategis Matematis Siswa SMP. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan