Kinerja Keuangan dan Faktor Ekonomi Makro sebagai Penentu Return Saham Perusahaan pada Jakarta Islamic Index

  Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vo. 4, No. 1, Juni 2017, hal 63-72

  ISSN 2339 - 1545

Kinerja Keuangan dan Faktor Ekonomi Makro sebagai Penentu Return

Saham Perusahaan pada Jakarta Islamic Index

  Ressy Thusda Permala 1 , Arles P. Ompusunggu 2 1.2 Universitas Pancasila, Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 12640

  A B S T R A C T The purpose of this study is to analyze the effect of return on investment, earnings per share, interest rate, exchange rate, inflation and gross domestic product on stock returns in Indonesia Stock Exchange. The sample used were 9 issuers registered in the Jakarta Islamic Index during the period of 2008- 2014. The analysis was done by multiple regression test. The results showed that the exchange rate and the gross domestic product had a significant effect on stock return, while return on investment, earnings per share, interest rate, and inflation had no effect. Based on the results of research macroeconomic factors determining stock returns on samples tested are the exchange rate and gross domestic product, but interest rates and inflation have no effect. The same is true in earnings per share and operational performance also does not affect stock returns.

INFO ARTIKEL

  A B S T R A K

  Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh return on investment, earning per share, suku bunga, kurs, inflasi dan product domestic bruto terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan sebanyak 9 emiten yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index selama periode 2008-2014. Analisis dilakukan dengan uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurs dan product domestic bruto berpengaruh signifikan terhada return saham, sedangkan return on investment, earning per share, suku bunga, dan inflasi tidak berpengaruh. Berdasarkan hasil penelitian faktor ekonomi makro penentu return saham pada sampel yang diuji adalah kurs dan product domestic bruto, tetapi suku bunga dan inflasi tidak berpengaruh. Hal yang sama terbukti pada laba per saham dan kinerja operasional juga tidak mempengaruhi return saham.

  JEL Classsification: E44 L16 Keywords: earning per share, exchange rates, inflation, interest rates, product domestic bruto, return on investment, stock return.

1. Pendahuluan

  Kondisi di pasar saham, dari awal 2008 hingga tanggal 24 Desember 2008, menunjukkan penurunan IHSG sekitar 51 persen dari 2745,85 menjadi 1336,61, indeks LQ 45 turun sekitar 55 persen dari 599,82 menjadi 265,34, sementara indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun sekitar 56 persen dari 493,01 menjadi 215,97. JII turun terendah, setelah pada 2007 meningkat tajam

  akibat kenaikan saham sektor komoditi hingga pertengahan 2008. Komposisi sektor komoditas dalam perhitungan IHSG, LQ45 maupun JII, juga menjadi salah satu pemicu terbesar penurunan indeks.

  Return saham merupakan kandidat yang

  baik sebagai indikator penting dalam per- ekonomian. Pasar modal salah satu representasi

  • *Email Korespondensi:
  • 1 juang_82@yahoo.com, 2 indotaxsolution@gmail.com

      Ressy Thusda Permala, Arles P. Ompusunggu: Kinerja Keuangan dan...

      Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia

      Return Saham Emiten Jakarta Islamic Index Periode 2007 - 2014

      Sumber : Data yahoofinance yang diolah Gambar 1.

      Godfrey et al. (2006) mengatakan teori signal berbicara mengenai manajer yang menggunakan akun-akun dalam laporan keuangan untuk memberikan tanda atau signal harapan dan tujuan masa depan. Menurut teori

      meliputi: suku bunga, kurs , inflasi dan Product Domestic Bruto (PDB).

      ekstern, berupa kondisi makro ekonomi, yang

      penelitian ini juga menggunakan informasi

      per Share (EPS). Selain informasi intern, pada

      mampu memberikan return saham yang optimal kepada investor melalui informasi intern. Pada penelitian ini informasi intern dibatasi hanya berupa Return on Investment (ROI) dan Earning

      (JII) mencapai titik terendah yaitu sebesar -277 persen. Penelitian ini ingin mengungkap sejauh mana emiten yang terdaftar dalam Jakarta

      dari perkembangan perekonomian suatu negara, dimana hampir semua industri yang ada di dalam suatu negara terwakili di dalam pasar modal.(Tangjitprom,2012). Instrumen berbasis syariah di pasar modal Indonesia sangat diperlukan, mengingat penduduk Indonesia yang sebagian besar umat Islam. Produk pada pasar modal syariah yang paling dikenal masyarakat adalah saham. Pilihan investor terhadap saham perusahaan yang tergabung dalam saham syariah juga tidak terlepas dari adanya return yang diharapkan. Return saham non syariah mempunyai tingkat return yang lebih tinggi dibandingkan saham syariah. Hal ini menunjukkan bahwa saham syariah masih menghasilkan return yang rendah. (Andi,2012).

      Index

      saham pilihan tidak otomatis memberikan return saham yang positif. Pada periode krisis ekonomi yaitu periode 2008 dan 2013, mayoritas saham emiten JII memberikan return saham negatif. (Nur, 2013). Penurunan yang sangat signifikan terjadi pada periode 2008, dimana return saham syariah yang terdaftar dalam Jakarta Islamic

      Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan

      terlihat pada gambar 1.1 berikut ini : Saham syariah yang terdaftar dalam

      Return saham emiten yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index periode 2007-2008 dapat

      IHSG, walaupun return indeks JII lebih rendah dibandingkan indeks IHSG. (Pratiti,2014).

      IHSG menunjukkan bahwa nilai return yang diberikan indeks JII yaitu 10 persen, lebih rendah dibandingkan return yang diberikan IHSG sebesar 14 persen. Perhitungan simpangan dari pergerakan harga saham pada indeks JII yaitu sebesar 8,26 persen lebih besar dibandingkan pada indeks IHSG yaitu sebesar 7,66 persen. Secara umum hal ini menunjukkan resiko pada indeks JII lebih besar dibandingkan indeks

      Perhitungan return tahunan pada JII dan

    2. Telaah Teori dan Pengembangan Hipotesis

      Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vo. 4, No. 1, Juni 2017, hal 63-72

      Share terhadap return saham.

      Pengaruh Inflasi Terhadap Return Saham

      Penelitian Subao (2009), Adjasi dkk (2008), Ratna (2009), Suskim dan Maria (2013), mendukung pernyataan tersebut dimana kurs berpengaruh terhadap return saham. H4: Kurs berpengaruh terhadap return saham

      Menurut Mansur (2009), kurs valuta asing adalah salah satu alat pengukur yang digunakan dalam menilai kekuatan suatu perekonomian. Kurs menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing akan sangat mempengaruhi iklim investasi dalam negeri, terutama pasar modal.

      Pengaruh Kurs Terhadap Return Saham

      H3: Suku bunga berpengaruh terhadap return saham.

      Penelitian Wongbangpo dan Sharma (2002), Suyanto (2007), Azwin (2010) S Mbulawa (2015), mendukung pernyataan bahwa suku bunga berpengaruh terhadap return saham.

      Menurut laporan perekonomian Indonesia (2005: 115), BI rate adalah suku bunga kebijakan moneter (policy rate) dengan tenor satu bulan yang leveya ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur dan diumumkan pada publik oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu. Secara eksternal BI rate ini akan diacu oleh pelaku pasar dalam penetuan suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB), deposito dan kredit.

      Pengaruh Suku Bunga (BI Rate) Terhadap Return Saham

      H2: Earning per Share berpengaruh terhadap return saham.

      (2014) mendukung pernyataan tersebut, dimana menunjukkan adanya pengaruh dari Earning per

      ISSN 2339 - 1545

      Penelitian Chen (2006), Vida (2006), Renzia (2007), Kurniawan (2013), Angraghini

      perhatian pada EPS dalam melakukan analisis, karena mencerminkan kombinasi dari berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan atau laba suatu perusahaan.

      per Share (EPS). Investor seringkali memusatkan

      Husnan (2005:328) menyatakan bahwa alat ukur yang biasa dipakai investor untuk menilai tingkat profitabilitas suatu saham adalah Earning

      Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham

      Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian Yunita (2014) dan Harry (2010), yang menyatakan bahwa ROI berpengaruh terhadap return saham. H1: Return on Investment berpengaruh terhadap return saham.

      yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. ROI umumnya digunakan investor sebagai pedoman dalam membuat keputusan investasi. Perusahaan yang mampu menghasilkan laba yang besar dapat mendorong minat investor untuk menanamkan modaya di perusahaan tersebut, karena investor menganggap bahwa perusahaan yang mampu menghasilkan laba yang besar akan memberikan return atau deviden yang besar pula, sehingga dapat meningkatkan kekayaan investor (Kennedy,dkk,2009).

      Return on Investment (ROI) merupakan rasio

      Pengaruh Return on Investment terhadap return saham

      ini, jika manajer mengharapkan suatu tingkat pertumbuhan perusahaan yang tinggi di masa depan, mereka akan berusaha memberikan signal itu terhadap investor melalui akun-akun. Manajer dari perusahaan lain yang memiliki kinerja yang baik akan memiliki insentif yang sama, dan manajer dari perusahaan dengan kinerja rata-rata akan memiliki insentif untuk melaporkan berita yang positif sehingga mereka tidak dianggap berkinerja buruk.

      Purnomo (2013:107) Inflasi adalah kondisi saat harga-harga barang / jasa secara umum Ressy Thusda Permala, Arles P. Ompusunggu: Kinerja Keuangan dan...

      mengalami kenaikan terus-menerus sehingga dan tidak bisa diabaikan begitu saja terhadap dapat menurunkan nilai mata uang di negara return saham selain itu yang juga tidak kalah penting adalah informasi eksternal berupa suku setempat. Inflasi yang tinggi akan berdampak pada lesunya perekonomian masyarakat maupun bunga, kurs, inflasi, dan product domestic bruto emiten yang ber-sangkutan, sehingga akan (PDB). mengurangi kinerja keuangan perusahaan dan Pernyataan tersebut sejalan dengan pada akhirnya akan menurunkan nilai return penelitian Yunita (2014) yang telah membuktikan saham emiten yang bersangkutan. bahwa ROI dan EPS berpengaruh terhadap

      Penelitian Ugur (2005), Ratna (2009), return saham. M Khoirul (2013), menyimpulkan Yeh and Chi (2009), Nurhakim (2010), Agbaje bahwa variabel ekonomi makro yang meliputi (2013), mendukung pernyataan bahwa inflasi kurs, inflasi dan suku bunga berpengaruh berpengaruh terhadap return saham. terhadap return saham.

      H7: Return on Investment (ROI), Earning per H5: Inflasi berpengaruh terhadap return saham.

      Share

      (EPS), suku bunga, kurs, inflasi,

      Pengaruh Product Domestic Bruto (PDB) dan

      Product Domestic Bruto (PDB) secara terhadap

      Return Saham simultan berpengaruh terhadap return saham.

      Sukirno (2008) Product Domestic Bruto Berikut adalah tabel rangkuman matrix riset

      (PDB) dapat diartikan sebagai nilai barang dan tentang variabel independen (ROI, EPS, suku jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit bunga, kurs, inflasi dan PDB yang berpengaruh produksi di wilayah suatu negara dalam jangka signifikan dan berpengaruh tidak signifikan waktu setahun. Produk Dometik Bruto perkapita terhadap variabel dependen (return saham). seringkali dijadikan acuan sebagai pertimbangan untuk melihat perkembangan ekonomi suatu negara. Semakin tinggi PDB maka diasumsikan bahwa kegiatan perekonomian negara tahun tersebut mengalami peningkatan dan ini dapat dijadikan indikator akan adanya keuntungan untuk menanamkan saham atau membeli saham perusahaan – perusahaan yang terdaftar di bursa efek (Nurul,2013).

      Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian Hokker (2004), Reddy (2012), Nazwar (2008), Zulbeti (2010), bahwa PDB berpengaruh terhadap return saham. H6: PDB berpengaruh terhadap return saham.

      Pengaruh Return on Investment (ROI), Earning per Share (EPS), Suku Bunga, Kurs,

      Inflasi, dan Product Domestic Bruto (PDB) Terhadap Return Saham.

      Informasi internal tentang kinerja perusahaan yang dapat diketahui melalui

      return on investment (ROI) dan earning per share (EPS) sangat penting untuk di perhatikan

      Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vo. 4, No. 1, Juni 2017, hal 63-72

      ISSN 2339 - 1545 Return Saham

      Variabel Dependen Variabel

      No Independen

      Berpengaruh Signifikan Berpengaruh tidak Signifikan

      1. ROI Harry (2010), Anggragini (2014). Harjono (2010), Getereida (2012), Auliyah & Hamzah (2006), Eka (2010).

      2. EPS Renzia (2007), Kurniawan (2013), Auliyah & Hamzah (2006), Eka (2010).

      Virda (2006), Chen (2006).

      3. Suku Bunga Murti (2005), Wongbangpo dan Sharma Sari (2012), Dheny (2014).

      (2002), Suyanto (2007), Azwin (2010) S Mbulawa (2015).

      4. Kurs Subao (2009), Adjasi dkk (2008), Ratna Azwin&Mirza (2010) (2009), Suskim dan Maria (2013).

      5. Ugur (2005), Ratna (2009), Yeh and Mariesa (2007), Sari, dkk (2012), Mia Inflasi Chi (2009), Nurhakim (2010), Agbaje (2010).

      (2013).

      6. PDB Hokker (2004), Reddy (2012), Nazwar Thobarry(2009).

      (2008), Zulbeti (2010).

    3. Metode

      Variabel penelitian ini enam variabel dalam penelitian ini sebagai berikut : independen yaitu ROI, EPS, suku bunga, kurs,

      1. Emiten yang termasuk dalam kelompok inflasi dan PDB, dimana variabel dependen Jakarta Islamic Index (JII) yang terdaftar adalah return saham. Dalam penelitian ini return di Bursa Efek Indonesia selama periode saham diukur dengan selisih antara harga saham penelitian yaitu tahun 2008 - 2014 (7 tahun). periode saat ini dengan harga saham pada periode

      2. Menerbitkan laporan keuangan tahunan sebelumnya dibagi dengan harga saham periode dan tersedia secara berturut-turut selama sebelumnya. ROI diukur dengan Earning After periode penelitian tahun 2008 – 2014.

      Tax dibagi total aktiva. EPS diukur dengan

      3. Semua data yang dibutuhkan dapat tersedia laba bersih dibagi jumlah saham beredar. Suku selama periode penelitian tahun 2008 – bunga (BI rate) diukur dengan jumlah tingkat 2014. suku bunga periode bulanan selama setahun Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut dibagi jumlah periode waktu selama setahun. diatas, maka yang dapat dijadikan sampel dalam Kurs diukur dengan kurs jual ditambah kurs penelitian ini berjumlah 9 emiten, yang dapat beli dibagi dua. Inflasi diukur dengan Indeks dilihat pada tabel 2 Harga Konsumen, yaitu harga pada periode-n dibagi harga pada periode sebelumnya dikali 100 persen. PDB diukur dengan PDB tahun ke-n dikurangan PDB tahun sebelumnya dibagi PDB tahun sebelumnya dikali 100 persen.

      Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan berdasar- kan pada kriteria-kriteria tertentu. Sugiyono (2013:85). Kriteria-kriteria yang digunakan

      Ressy Thusda Permala, Arles P. Ompusunggu: Kinerja Keuangan dan...

      Jakarta Islamic Index

    Periode 2008 – 2014

      No Nama Perusahaan Kode

      1 PT Astra Agro Lestari Tbk AALI

      2 PT Antam (Persero) Tbk ANTM

      3 PT International Nickel Indonesia Tbk

      INCO

      4 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

      5 PT Kalbe Farma Tbk KLBF

      6 PT Bukit Asam (Persero) Tbk PTBA

      7 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR

      8 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk TLKM

      9 PT Unilever Tbk UNVR Data penelitian ini merupakan data Keterangan : sekunder yaitu gabungan time series dan cross X1 = Return on Investment

      sectional disebut pooled data, yaitu berupa X2 = Earning per Share

      data keuangan serta berbagai informasi yang X3 = Suku Bunga dibutuhkan dalam penelitian ini, yang diperoleh X4 = Kurs melalui website resmi di Bursa Efek Indonesia X5 = Inflasi www.idx.co.id, Bank Indonesia www.bi.co.id, X6 = Product Domestic Bruto

      Yahoo Finance www.yahoofinance.com, dan ε = Error Term

      masing-masing website emiten yang termasuk dalam Jakarta Islamic Index secara berturut – Berdasarkan definisi variabel penelitian di turut selama periode 2008 – 2014. Pengumpulan atas, maka operasionalisasi variabel penelitian data menggunakan teknik dokumentasi dengan ini dapat ditunjukkan pada tabel sebagai berikut: tipe pooled data.

      Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisa regresi linear berganda. Dalam analisis regresi akan dicari persamaan regresi (koefisien regresi) dan nilai koefisien determinasinya.

      Persamaan regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui elastisitas variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan ini akan digunakan untuk melihat seberapa besar perubahan pada variabel independen yang akan mempengaruhi variabel dependennya. Persamaan yang akan dihasilkan adalah : Return Saham = α + X1 + X2 + X3 + X4 + X5 +X6 + ε

      6 (X5)= Inflasi Indeks Harga Konsumen

      Rasio Kurniawan,2013 4 (X3) = Suku Bunga

      

    2

    Rasio Roshinta,2014

      

    Kurs Jual + Kurs Beli

      Kurs Tengah =

      Nilai tukar rupiah terhadap dollar US.

      5 (X4)= Kurs

      Rasio Neny, 2014 Jumlah periode waktu selama setahun

      BI Rate Jumlah tingkat suku bunga periode bulanan selama setahun

      Laba Bersih Total Saham Beredar

      (IHK) Rasio Akhmad, 2007 7 (X6)= PDB PDB riil

      Jumlah saham biasa yang beredar

      Rasio Yoga,dkk, 2014 3 (X2)= EPS

      Return on Total Asset

      2012 2 (X1)= ROI

      Realisasi Rasio Pinangkaan,

      Return Saham

      1 (Y) = Return Saham

      ISSN 2339 - 1545 No Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran Referensi

      Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vo. 4, No. 1, Juni 2017, hal 63-72

    • – PDB

      (atas dasar harga konstan) PDB

      x

      x-1

      x100% PDB

      

    x-1

      Rasio Ike, 2013

    4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

      gorov-Smirnov, dapat disimpulkan dalam

      Melalui uji grafik dan uji statistik Kolmo-

      Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan

      Goodness of Fit-

      nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasinya, nilai statistik t dan nilai statistik

      F. Dari hasil penelitian didapat nilai Adjusted R 2 sebesar 0,60. Hal ini berarti, sebesar 60

      % variasi yang terjadi pada variabel Return Saham disebabkan oleh pengaruh ROI, EPS, suku bunga, kurs, inflasi dan PDB dan sisanya sebesar 40% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam model regresi, seperti :

      Devident Payout, CR, PER, EVA,ROE, ROA,

      TAT dan DER, tingkat pengangguran, transaksi berjalan dan defisit anggaran.

      model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Hasil uji multikolinearitas terlihat bahwa model regresi dinyatakan bebas dari multikolinieritas karena memiliki nilai Tolerance di atas 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dibawah 10. Artinya dalam model regresi tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Dari hasil uji Durbin – Watson (DW) diperoleh hasil DW diatas d u dan di bawah nilai 4-d u . Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi aurokorelasi positif maupun negatif. Hasil analisis grafik scatterplot dan uji spearman’s rho, diperoleh kesimpulan tidak terjadi heteroskedastisitas. Artinya dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya.

      Ressy Thusda Permala, Arles P. Ompusunggu: Kinerja Keuangan dan...

      Variabel t hitung sig t ket Sig F 2 Adjusted R ROI 1.079 .285

      Tidak Signifikan 0.000 0.600 EPS

      1.935 .058 Tidak Signifikan Suku Bunga -1.483 .144 Tidak Signifikan Kurs -5.335 .000 Signifikan Inflasi -.885 .380 Tidak Signifikan PDB 5.174 .000 Signifikan

      H : ROI berpengaruh terhadap return saham, H6 : PDB berpengaruh terhadap variabel 1 dari hasil pengujian H ditolak, hal ini return saham, hal ini dibuktikan bahwa t 1 karena t < t (1.079<2.003). Artinya, > t (5.174>2.003). Artinya PDB hitung tabel hitung tabel ROI berpengaruh terhadap return berpengaruh terhadap return saham. saham. Pengaruh ROI positif namuntidak Pengaruh PDB positif dan signifikan terhadap return saham. signifikan terhadap return saham.

      H : EPS berpengaruh terhadap return saham, H7 : ROI, EPS, suku bunga, Kurs, inflasi dan 2 dari hasil pengujian H ditolak, hal ini PDB secara bersama-sama (simultan) 2 berpengaruh terhadap variabel return karenat < t (1.935<2.003). Artinya hitung tabel saham. Maka H Diterima, bahwa semua EPSberpengaruhterhadap return saham. 7 ROI, EPS, suku bunga, Kurs, inflasi

      Pengaruh EPS positif namun tidak dan PDB secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham. terhadap return saham. Hal ini karena

      H : Suku bunga berpengaruh terhadap return 3 nilai F lebih besar daripada F

      saham, dari hasil pengujian H ditolak, hitung tabel 3 (16.524>2.27).

      hal ini karena t < t (1.483<2.003). hitung tabel Artinya suku bunga berpengaruh terhadap

    5. Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi

      return saham.Pengaruh suku bunga Hasil Penelitian

      negatif namun tidak signifikan terhadap return saham.

      Return on Investment (ROI) berpengaruh

      H : kurs berpengaruh terhadap return saham, 4 positif namun tidak signifikan terhadap return hal ini dibuktikan bahwa t > t hitung tabel saham emiten yang terdaftar dalam Jakarta

      (5.335>2.003). Artinya, kurs berpengaruh

      Islamic Index. Earning per Share (EPS)

      terhadap return saham. Pengaruh Kurs berpengaruh positif namun tidak signifikan negatif dan signifikan terhadap return terhadap return saham emiten yang terdaftar saham. dalam Jakarta Islamic Index. Suku bunga

      H : Inflasi berpengaruh terhadap variabel 5 berpengaruh negatif namun tidak signifikan

      return saham, dari hasil pengujian

      terhadap return saham emiten yang terdaftar H ditolak, hal ini karena t < t dalam Jakarta Islamic Index Kurs berpengaruh 5 hitung tabel (0.885<2.003). Artinya, inflasi negatif dan signifikan terhadap return saham berpengaruh terhadap return saham. emiten yang terdaftar dalam Jakarta Islamic

      Index.

      Pengaruh Inflasi negatif namun tidak Inflasi berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap return saham emiten yang signifikan terhadap return saham.

    • – turut terdaftar dalam Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia, sehingga hanya ada 9 emiten. Penelitian ini hanya mencakup pada periode penelitian selama 7 tahun yaitu tahun 2008 – 2014 saja, sehingga data penelitian yang diperoleh masih dalam waktu terbatas dan belum dapat digeneralisasi untuk periode yang lebih panjang.

      Bernanke, Ben S., & Kenneth. (2004). What

      Industri dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Beta Saham Syariah”. Jurnal

      Hamzah, Andi. Analisa Ekonomi Makro ,

      Sevent Edition. John Wiley Sons Australian Ltd.

      Universitas Diponegoro, Semarang. Godfrey Jayne, et al. 2010. Accounting Theory,

      Suku Bunga, Volume Perdagangan dan Kurs Terhadap Return Saham, Thesis,

      Fuadi, Dheny Wahyu. 2013. Analisis Pengaruh

      of Pasific Basic Financial Markets and Policies, Vol, 9, Iss, 2, p, 317

      Distress Predicton in China”,Review

      bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku satu, Edisi sepuluh, PT. Salemba Empat, Jakarta. Chen., Zhang., Ganesh, 2006, “Financial

      Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, alih

      Brigham, Eugene F and Joel F.Houston, 2006.

      explains the stock market’s reaction to federal reserve policy.

      Accounting, Eleventh Edition, United States of America: Pearson Education Ltd.

      Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vo. 4, No. 1, Juni 2017, hal 63-72

      Beams, F. A., J. H. Anthony, R. P. Clement, dan S. H. Lowensohn, 2012, Advanced

      European Scientific Journal, February 2013, Vol.9 No.4.Bank Indonesia (2003- 2010). Laporan Perekonomian Indonesia, Bank Indonesia, Jakarta.

      The Relationship Between Stock Return and Inflation in Nigeria.

      African Journal of Accounting, Economics, Finance and Banking Research, Vol. 3, No. 3, December 2008. Agbaje, Omosola M and Ibrahim, Taofik Mohammed .

      Exponential Generalised Autoregressive Conditional Heteroskedascity (EGARCH) Model Effect of Exchange Rate Volatility on the Ghana Stock Exchange.

      Adjasi, Charles. Harvey, Simon K dan Agyapoing, Daniel Akwesi. The

      Hasil penelitian dapat dijadikan referensi agar dapat mengambil kebijakan yang akan mempengaruhi perkembangan saham syariah di Bursa Efek Indonesia, khususnya yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Bagi investor, hasil riset dapat digunakan sebagai pertimbangan mengambil keputusan untuk berinvestasi di pasar modal, khususnya pada saham syariah yang termasuk Jakarta Islamic Index, informasi mengenai kurs dan PDB sangat layak untuk dicermati karena secara parsial variabel kurs dan PDB berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Emiten dapat mencermati perilaku investor di pasar modal dengan memahami motif investor sehingga mampu menyusun strategi perusahaan untuk menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Penelitian yang akan datang dapat mengambil sampel seluruh saham syariah yang tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia(ISSI) sebagai obyek penelitian.

      Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel dependen di pengaruhi oleh variabel independen sebesar 60 % dan sisanya sebesar 40 % di pengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini. Penelitian ini terbatas pada saham emiten yang selama periode penelitian 2008 – 2014 berturut

      signifikan terhadap return saham emiten yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index.

      Domestic Bruto (PDB) berpengaruh positif dan

      terdaftar dalam Jakarta Islamic Index. Product

      ISSN 2339 - 1545

      Hukum Islam&Ekonomi STAIN Malikussaleh,Lhokseumawe, Volume 1, No.2, Juli-Desember,2010. Ressy Thusda Permala, Arles P. Ompusunggu: Kinerja Keuangan dan...

      Hanafi Dr., M.B.A.&Prof.Dr.Abdul Halim.

      Jakarta Islamic Index. Jurnal Bisnis dan

      Inflasi, dan IHSG Terhadap return Saham Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris Periode 2007-2011). Tesis, Fakultas Ekonomi, UI.

      hal. 70-92. Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Suwito, Ferry. 2012. Analisis Pengaruh BI rate,

      Kinerja dengan ROI dan EVA terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal akuntansi vol.2 no.1,

      Sunardi, Harjono. 2010. Pengaruh Penilaian

      Ekonomi Teori Pengantar. Edisi 3 Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

      International Journal of Advanced Research in Management and Social Science. Vol.1, No.6. Sugiyono. 2013. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sukirno, Sadono. 2008. Makro Ekonomi.

      Impact of Inflation and GDP on Stock Market Returns in India.

      Reddy, D.V. Lokeswar. 2012.

      Pasar Valas. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

      Purnomo, R. Serfianto, Cita Yustisia Serfiyani, dan Iswi Hariyani, 2013, Pasar Uang &

      Kurs, Inflasi dan IHSG terhadap Return Saham (Studi pada saham-saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta). Tesis. FE UI.

      2007. Analisis Laporan Keuangan, UPP Hartono, Jogiyanto, 2008. Teori Portofolio

      Manajemen Eksekutif Vol.1 No.1, artikel

      Mulyani, Neny. 2014. Analisis Pengaruh Inflasi, suku bunga, nilai tukar dan PDB terhadap

      Tangjitprom,Nopphon. Macroeconomic Factors of Emerging Stock Market : The Evidence From Thailand. Vo.3, No.2, April 2012. Tungka, Mariesa. 2007. Analisa Pengaruh SBI,

      Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah/ US Dollar Terhadap Return Saham. Jurnal Ekonomi STUE Surakarta, Oktober,2005.

      VII, Solo, 15-16 September, Hal 504-513. 2005. Meta, Rayun Sekar, 2005. Perbedaan Pengaruh

      Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Jakarta, Pendekatan Beberapa Model, SNA

      Yogyakarta. Lestari, Murti. Pengaruh Variabel Makro

      Jogiyanto, H.M. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. BPFE.

      Portofolio dan Analisis Sekuritas, edisi 4, Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

      Jakarta : Kencana. Husnan, Suad. 2005. Dasar-dasar Teori

      Investasi Pada Pasar Modal Syari’ah.

      Huda,Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. 2007.

      and Emerging Market Equity Returns : A Bayesian Model Selection Approach”. Emerging Markets Review 5 :379-387.

      Pendidikan Indonesia. Hokker, Mark A. 2004. “Macroeconomic Factors

      Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di JII. Universitas

      Hasanah, Nur Aida. 2013. Pengaruh Likuiditas

      dan Analisis Investasi, Edisi 5, BPFE, Yogyakarta.

      Suyanto.2007. Analisis Pengaruh Nilai Tukar Uang, Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Return Saham Sektor Properti yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. Tesis. UNDIP.

    10. Program Pascasarjana Universitas Terbuka.

      Prihartini, Ratna. Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER, dan CR terhadap Return Saham. Tesis UNDIP. 2009.

      Ugur, S., & Ramazan, S. 2005.

      Inflation, Stock Returns, and Real Activity in Turkey. The

      Empirical Economics Letters Vol, 4 (3), hlm.181-192. Zulbetti, Rita. 2010. Pengaruh Rasio-Rasio dan

      Faktor-Faktor Makroekonomi Terhadap Return Saham.

      Nazwar, Chairul. 2010. Analisis Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Trehadap Return Saham Syariah di Indonesia. Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Wilayah.