Panen dan pasca panen komoditi wortel

Panen dan pasca panen komoditi wortel
1. Panen
Panen merupakan kegiatan yang disengaja untuk memisahkan
bahan makanan dengan atau tanpa bagian yang tidak dapat dimakan dari
media pertumbuhannya

(Kartasapoetra, 1994). Kegiatan panen untuk

masing-masing komoditi memberikan kriteria yang berbeda-beda,
diantaranya
a. Panen dapat dilakukan 100 – 120 hari setelah tanam (tergantung
varietas yang digunakan)
b. Pemanenan pada waktu yang tepat menurut (Cahyono, 2006)
akan mempengaruhi kualitas wortel yang dihasilkan. Waktu
yang tepat untuk melakukan kegiatan panen adalah pagi hari
antara pukul 07.00 hingga 10.00 dan sore hari pukul 15.00
hingga 18.00 WIB. Selain itu, pemanenan dianjurkan tidak
dilakukan ketika musim hujan, hal ini dikarenakan air hujan
yang bersentuhan dengan wortel akan menyebabkan kerusakan
umbi dengan cepat.
c. Pemanenan dilakukan dengan mencabut umbi beserta akar

dengan hati-hati serta dibantu dengan penggemburan tanah
terlebih dahulu untuk mempermudah proses pemanenan. Selain
mempermudah, penggemburan tanah juga berguna untuk
mengurangi terjadinya patah atau terlukanya umbi yang akan
memudahkan bakteri dan jamur tumbuh sehingga wortel tidak
dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama (Agoes dan
Lisdiana, 1995).
2. Pasca panen
Pasca panen merupakan upaya sangat strategis dalam rangka
mendukung peningkatan produksi melalui penurunan kehilangan hasil dan
tercapainya mutu sesuai persyaratan mutu (Damardjati, 1979). Kegiatan
pasca panen guna mengurangi kehilangan hasil ini, menurut (Arsyad,2011)
dapat meliputi hal berikut
a. Sortasi

Sortasi merupakan kegiatan eliminasi produk yang
mengalami kerusakan fisik. Hal ini dikarenkan, apabila tidak
dilakukan pemilahan, kerusakan fisik tersebut akan memacu
gangguan patologis pada sayur. Gangguan ini dicirikan dengan
hadirnya mikroorganisme pembusuk.

b. Pembersian dan pencucian
Pada tahapan pasca panen, dilakukan pembersihan dan
pencucian sayur guna menghilangkan kotoran seperti debu,
insekta, atau residu penyemprotan sebelum panen serta sayur
dibersihkan dari daun-daun.
c. Pengemasan
Proses pasca panen pada wortel melalui proses
pengemasan ini, berguna untuk memberikan nilai tambah
produk.
Teknologi produksi wortel
Perkembangan dan pertumbuhan wortel sangat berpengaruh pada kondisi
lingkungan yaitu tidak menghendaki genangan atau kekeringan yang akan
mempengaruhi pembentukan umbi. Kondisi tersebut, salah satunya dapat
ditangani dengan penggunaan mulsa pada kegiatan budidaya. Mulsa atau bahan
penutup tanah ini, berguna untuk penekanan pertumbuhan gulma sehingga unsur
hara yang diberikan hanya dialokasikan untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu
pemberian mulsa mempengaruhi kelembapan tanah yang menyebabkan
terciptanya kondisi optimal tumbuh (Samiati, dkk, 2012). Kesesuaian kondisi
lingkungan tersebut, akan menghasilkan fotosintat dalam jumlah banyak dan
didistribusikan untuk perkembangan bagian tumbuhan yang dipanen.


DAFTAR PUSTAKA

Agoes DS, Lisdiana. 1995. Memilih dan Mengolah Sayuran. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Arsyad, Fauzi. 2011. Penanganan Panen dan Pasca Panen. Makassar:
Universitas Hasanuddin.
Damardjati, D.S. 1979. Pengaruh tingkat kematangan padi (Oryza sativa L.)
terhadap sifat dan mutu beras. Bogor: Thesis M.S. Institut Pertanian
Bogor.
Kartasapoetra A.G. 1994. Teknologi Penanganan Pasca Panen. Jakarta: Rineka
Cipta.
Samiati, A. Bahrun, dan L. A. Safuan. 2012. Pengaruh Takaran Mulsa terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.). Penelitian
Agronomi. 2(1):121-125. Sudjianto, U. dan V. Kristina.