Prosedur dan cara uji mesin pengering ga

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512 .1- TAN - 1998

Prosedur dan cara uji mesin pengering gabah
tipe bak datar (flat bed)

Badan Standardisasi Nasional - BSN

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
Prosedur dan cara uji mesin pengering gabah
tipe bak datar (flat bed)
1

Ruang lingkup

Standar prosedur dan cara uji ini menguraikan prosedur dan metode pengujian mesin
pengering gabah tipe bak datar (flat bed), yang meliputi :
a
b
c


Definisi.
Klasifikasi dan spesifikasi.
Peralatan, bahan, metode, cara pengukuran dan cara perhitungan.
1)

Peralatan dan bahan

-

Peralatan yang digunakan.
Bahan yang digunakan.

2)

Metode Uji

-

Uji verifikasi (verification test).

Uji unjuk kerja (Performance Test).
Uji pelayanan (Handling Test).
Uji Kesesuaian (Adaptive Test).

3)

Cara pengukuran dan cara perhitungan

d) Kriteria evaluasi.
e) Format laporan dan lembar data pengujian.
2

Definisi

2.1

Mesin pengering gabah tipe bak datar (flat bed)

Mesin pengering gabah tipe bak datar (flat bed) adalah suatu mesin yang berfungsi
menurunkan kadar air gabah,terdiri atas bak penampung datar, motor penggerak,

pemanas kipas penghembus dan ruang plenum.
2.2

Panjang mesin pengering gabah

1 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
Panjang mesin pengering gabah adalah jarak antara dua bidang vertikal yang paralel
dimana kedua bidang tersebut menyentuh bagian terluar dari sisi terpanjang mesin
pengering gabah.
2.3

Lebar mesin pengering gabah

Lebar mesin pengering gabah adalah jarak antara dua bidang vertikal yang paralel
dimana dua bidang tersebut menyentuh bagian terluar dari sisi
terpendek mesin pengering gabah.
2.4


Tinggi mesin pengering gabah

Tinggi mesin pengering gabah adalah jarak antara dua bidang horisontal yang
menyentuh bagian terendah dan tertinggi dari mesin tersebut.
2.5

Kapasitas muat

Kapasitas muat adalah kemampuan bak pengering menampung gabah yang akan
dikeringkan tanpa penekanan (SII. 1020-84).
2.6

Bak pengering

Bak pengering adalah tempat menampung gabah yang akan dikeringkan.
2.7

Kipas penghembus


Kipas penghembus adalah bagian mesin yang berfungsi aktif untuk mengalirkan
udara panas kedalam ruang plenum.
2.8

Pemanas

Pemanas adalah bagian mesin yang berfungsi
dialirkan ke ruang plenum.
2.9

memanaskan udara yang akan

Ruang plenum

Ruang plenum adalah suatu ruang yang berfungsi untuk mendistribusikan udara panas
ke bak pengering.
2.10

Gabah basah


2 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
Gabah basah adalah gabah pada kadar air kering panen.
2.11

Gabah kering

Gabah kering adalah gabah dengan kadar air maksimum 14 % basis basah
2.12

Tingkat kebersihan gabah basah.

Tingkat kebersihan gabah basah adalah persentase bobot gabah bersih terhadap
bobot contoh gabah sebelum dikeringkan (mengacu SII 1020-84).
2.13

Indeks keragaman kadar air


Indeks keragaman kadar air adalah standar deviasi dari rata-rata kadar air gabah
kering pada lokasi spesifik (lihat gambar ) diakhir proses pengeringan (RNAM,
1995)
2.14

Daya tumbuh

Daya tumbuh adalah jumlah benih yang tumbuh per 100 butir contoh gabah setelah
proses pengeringan (RNAM, 1995) (diamati bila gabah digunakan untuk benih).
2.15

Butir gabah retak

Butir gabah retak adalah butir gabah yang retak akibat proses pengeringan oleh
mesin.
2.16

Persentase butir gabah retak

Persentase butir gabah retak adalah jumlah butir retak per 100 butir gabah contoh.

2.17

Kebutuhan daya

Kebutuhan daya adalah besarnya daya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kipas
penghembus dan pemanas pada proses pengeringan.

3 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998

4 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
2.18

Efisiensi penerusan daya


Efisiensi penerusan daya adalah perbandingan antara daya yang digunakan untuk
mengoperasikan kipas penghembus dan pemanas terhadap daya yang diberikan
2.19

Kebisingan mesin

Kebisingan mesin adalah tingkatan suara yang ditimbulkan oleh operasi mesin yang
diterima oleh pendengaran operator, yang menimbulkan gangguan pada sistem
pendengaran operator.
2.20

Efisiensi panas pengeringan

Efisiensi panas pengeringan adalah hasil perbandingan antara panas yang digunakan
terhadap panas yang diberikan.
2.21

Laju pengeringan

Laju pengeringan adalah penurunan kadar air basis basah butir gabah per satuan

waktu.
2.22

Mutu beras giling

Mutu beras giling adalah mutu beras akibat proses pengeringan yang terdiri dari butir
utuh, butir patah, butir kuning, butir menir dan derajat sosoh dengan penggiling skala
laboratorium.
2.23

Tekanan statis

Tekanan statis adalah perbedaan tekanan udara antara udara luar dengan ruang
plenum.

3

Klasifikasi dan spesifikasi

3.1


Klasifikasi

Menurut sumber dayanya mesin pengering ini diklasifikasikan menjadi :
a.
b.

Mesin pengering gabah bersumber daya motor bakar
Mesin pengering gabah bersumber daya motor listrik

5 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998

Menurut cara pemberian panasnya diklasifikasikan menjadi :
a.
b.

Mesin pengering gabah dengan pemanasan langsung
Mesin pengering gabah dengan pemanasan tidak langsung

3.2

Spesifikasi

Informasi mengenai spesifikasi teknis mesin pengering gabah yang diuji harus dicatat
dan dicocokkan dengan leaflet atau buku petunjuk yang dikeluarkan oleh
pembuatnya.

4

Peralatan, bahan,
perhitungan

4.1

Peralatan dan bahan

metode,

cara

pengukuran

dan

cara

4.1.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pengujian mesin pengering padi seperti terlihat pada
tabel 1.

6 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
Tabel 1
Standar alat uji untuk pengujian
mesin pengering padi tipe bed
Jenis alat uji
1. Jam
2. Tachometer
3. Timbangan kasar
4. Timbangan halus
5. Gelas ukur
6. Meteran
7. Grain moisture tester
8. Sound level meter
9. Termometer
10.Higrometer
11.Manometer air
12.Grain sampler
13.Grain crack inspector
14.Air flow meter
15.Mesin pengupas gabah
(Rice Testing Husker)
16.Mesin pemutih beras
(Rice Testing Mill)
17.Alat pengukur derajat
keputihan
(Whitenesstester)
18.Cawan petri
19.Wattmeter
20.Torsimeter

4.1.2
4.1.2.1

Kegunaan utama
Mengukur waktu
Mengukur putaran
Mengukur bobot
Mengukur bobot
Mengukur volume
Mengukur panjang
Mengukur kadar air padi
Mengukur kebisingan
Mengukur suhu padi
Mengukur kelembaban udara
Mengukur tekanan statik udara
Mengambil sampel biji padi
Mengamati butir gabah retak
Mengukur kecepatan aliran
volume udara
Mengupas gabah pada skala
laboratorium

Ketelitian
1 menit
1 rpm
100 gram
0,1 gram
5 ml
0,5 mm
0,1 %
1 dB
0,5 C
0,5 %
0,5 mm
1%
0,05
m3/menit
-

Memutihkan beras
Mengukur derajat keputihan
Mengukur daya tumbuh
Mengukur daya listrik
Mengukur torsi

-

Bahan dan kondisi uji
Bahan uji

Gabah basah dari varietas yang sama, dengan dua macam keperluan untuk konsumsi
dan benih (bila diperlukan).

7 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
4.1.2.2 Kondisi lingkungan uji
Pengujian dilakukan pada ruangan beratap dan berventilasi cukup.
4.2

Metode uji

4.2.1

Uji verifikasi (verification test)

4.2.1.1 Tujuan
Untuk meyakinkan dan mencocokkan ukuran utama, spesifikasi teknis dan
perlengkapan mesin pengering padi yang diuji, dibandingkan dengan hal yang
sebenarnya seperti yang tertera pada tabel spesifikasi.
4.2.1.2 Waktu dan tempat
Dicatat waktu dan tempat pelaksanaan pengujian.
4.2.1.3 Hal-hal yang perlu diperiksa
4.2.1.3.1 Mesin pengering, meliputi:
a
b
c
d
e
f
g
h
i

Tipe
Model
Nomor seri
Merek
Pembuat
Alamat pembuat
Negara asal
Dimensi
Mekanisme kerja

4.2.1.3.2 Daya pengerak, meliputi:
a
Jenis
b
Tipe
c
Model
d
Nomor seri
e
Merek
f
Daya/putaran
g
Pembuat
h
Alamat pembuat

8 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
i
j

Negara asal
Dimensi

4.2.1.3.3

Energi pemanas, meliputi :

a
b
c

Sistem pemanasan
Sistem aliran udara
Sistem transmisi

4.2.2

Uji unjuk kerja (performance test)

4.2.2.1 Tujuan
Untuk mengevaluasi kemampuan mesin pengering gabah yang dioperasikan pada
kondisi optimal
4.2.2.2 Waktu dan tempat uji
Dicatat waktu dan tempat pelaksanaan pengujian.
4.2.2.3 Parameter uji
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m

Putaran poros motor penggerak dan kipas penghembus
Kecepatan aliran udara
Tekanan statis
Suhu dan kelembaban
Kadar air gabah
Indeks keragaman kadar air
Laju pengeringan
Persentase butir retak
Efisiensi pengeringan
Kualitas hasil pengeringan
Kebutuhan daya
Efisiensi penerusan daya
Kebutuhan energi panas

4.2.3

Uji pelayanan (handling test)

4.2.3.1 Tujuan

9 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
Untuk menilai mudah tidaknya mesin dioperasikan serta hal-hal yang terjadi selama
mesin tersebut beroperasi.
4.2.3.2 Waktu dan tempat uji
Dilaksanakan bersamaan dengan uji unjuk kerja
4.2.3.3 Parameter uji
a
b
c
d
4.2.4

Kemudahan mengoperasikan mesin, meliputi penyetelan, menghidupkan dan
menjalankan/mengoperasikan.
Jumlah operator yang melayani selama operasi.
Tingkat kebisingan mesin yang diterima oleh operator, diukur menggunakan
sound level meter pada indera pendengaran operator.
Keamanan operator dari bagian-bagian mesin yang membahayakan.
Uji kesesuaian

4.2.4.1 Tujuan
Untuk menentukan kesesuaian mesin pengering gabah untuk keperluan konsumsi
maupun benih (bila diperlukan).
4.2.4.2 Waktu dan tempat uji
Sama dengan uji unjuk kerja, dilakukan pada dua macam bahan yaitu gabah bakal
benih dan gabah konsumsi.
4.2.4.3 Parameter uji
Sama dengan uji unjuk kerja.
4.3

Cara pengukuran dan cara perhitungan

4.3.1

Kecepatan aliran volume udara

Kecepatan aliran volume udara diukur diatas tumpukan gabah dengan alat pengukur
aliran udara (air flow meter) (SII. 1020-84).
4.3.2

Tekanan statis

1 0 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
Mengukur perbedaan muka air pada pipa-pipa manometer yang masing-masing
dihubungkan dengan udara luar dan ruang plenum.
4.3.3

Suhu udara pengering

Termometer ditempatkan pada muka saluran udara kering. Pengamatan dilakukan
setiap jam selama pengeringan (sesuai gambar 1).
4.3.4

Suhu ruangan

Membaca suhu pada termometer yang ditempatkan pada jarak 2 m dibelakang
blower.
4.3.5

Suhu udara dalam tumpukan gabah

Termometer disisipkan pada lapisan bawah, tengah dan atas gabah yang sedang
dikeringkan. Ulangan dilakukan pada 3 tempat secara merata. Pengukuran dilakukan
pada setiap jam selama pengeringan dilakukan.
4.3.6

Suhu udara keluar diatas tumpukan gabah

Membaca suhu pada termometer yang ditempatkan diatas tumpukan gabah.
4.3.7 Kadar air gabah (basis basah)
mpi - mpf
Mpi

=

x 100 ...........................(1)
mpi

dimana :
Mpi
mpi

= Kadar air biji padi, basis basah (%)

mpf

= Berat biji padi setelah dikeringkan (kg)

= Berat biji padi sebelum dikeringkan (kg)

(Sumber : RNAM, 1995)
4.3.8

Laju pengeringan

1 1 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
Dilakukan dengan mengukur kadar air awal dan mengukur kadar air setiap selang
waktu 1 jam pada masing-masing lokasi, yaitu lapisan bawah, tengah dan atas, serta
lokasi depan, tengah dan belakang (gambar 1).
Mo - Mt
LP =

.................................................(2)
t

1 2 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
dimana :
LP
Mo
Mt
t

=
=
=
=

Laju pengeringan per jam (%/jam).
Kadar air rata-rata biji padi sebelum dikeringkan (%).
Kadar air rata-rata biji padi setelah dikeringkan (%).
Waktu yang diperlukan untuk menurunkan kadar air dari Mo
menjadi Mt (jam) (Sumber : SII 1020-84).

4.3.9 Persentase butir gabah retak
Diamati pada grain crack inspector, kemudian diamati jumlah butir retak per 100
butir gabah contoh.
nb
Cb

=

x 100% ....................................(3)

100 biji padi
dimana :
Cb

= Persentase biji padi retak (%)

nb

= Jumlah biji padi yang retak

(Sumber : RNAM,1995)
4.3.10 Efisiensi panas pengeringan
WxL
η = ____________ x 100 % ......................(4)
(W0 - Wt) x f
dimana :
η
W
L
W0
Wt
f

=
=
=
=
=
=

efisiensi panas pengeringan (%)
berat air yang diuapkan (kg)
panas latent penguapan air (kJ/kg)
berat bahan bakar pemanas awal (kg)
berat sisa bahan bakar pemanas (kg)
faktor konversi energi (kJ/kg)

1 3 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998

4.3.11 Keragaman kadar air
YI

= σ (Mpi)
n _
= √ (1/n-1) Σ (Mpi - Mpi) ........................... (5)
i=1

dimana :
YI
σ
Mpi

= Keragaman kadar air
= Standar deviasi
= Kadar air, basis basah (%)

_
Mpi
= Rata-rata kadar air, basis basah (%)
(Sumber : RNAM, 1995)
4.3.12 Persentase daya tumbuh
n
γ
=
x 100% ...................................(6)
100 biji padi
dimana :
γ

= Persentase daya tumbuh (%)

n

= Jumlah biji padi yang berkecambah

(Sumber : RNAM, 1995) diganti SOP........Pak surono (phone: 7804367)
4.3.13 Kualitas giling
a

Persentase butir beras utuh

mbu1
mbu = _____ x 100% ...........................(7)
mc

1 4 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
mbu = Persentase butir beras utuh (%)
mbu1 = Bobot utir beras utuh (g)
mc

= Bobot contoh, 100 gram

(mengacu SKB)
b

Persentase butir beras patah
mbp1

mbp

=

x 100% ...........................(8)
mc

mbp = Persentase butir beras patah (%)
mbp1 = Bobot butir beras patah (g)
(mengacu SKB)
c.

Persentase butir menir
mbm1

mbm

=

x 100% ...........................(9)
mc

mbm = Persentase butir menir (%)
mbm1 = Bobot butir menir (g)
(mengacu SKB)
4.3.14 Pemakaian energi panas
Ep = (Wo - Wt) x f
dimana :
Ep
Wo

= Pemakaian energi panas/jam (kJ/jam)

Wt

= Berat sisa bahan bakar pemanas (kg)

= Berat bahan bakar pemanas awal (kg)

1 5 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
f

= Faktor konversi energi (kJ/kg)

(Sumber : SII. 1020-84)

4.3.15 Kebutuhan daya penggerak


x τ x n .......................(11)

P =
60000
dimana :
P
τ
n

=
=
=

Daya (kW)
Torsi yang diukur pada poros kipas pada saat beroperasi (Nm).
Putaran poros kipas yang diukur pada saat beroperasi (rpm).

5

Kriteria evaluasi

Dalam rangka mengevaluasi mesin pengering gabah tipe bak datar (flat bed) ini,
maka hal-hal yang perlu dievaluasi adalah sebagai berikut:
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
n
o
p
q

Putaran poros motor penggerak dan kipas penghembus
Debit aliran udara
Tekanan statis
Suhu dan kelembaban
Kadar air gabah
Keragaman kadar air
Laju pengeringan
Persentase peningkatan butir retak
Efisiensi pengeringan
Kualitas hasil pengeringan
Kebutuhan daya
Kecocokan mesin terhadap gabah benih dan konsumsi
Kebutuhan tenaga operator (orang)
Kebisingan mesin
Keselamatan kerja
Pemeriksaan fungsi bagian utama setelah pengeringan
Kebutuhan energi panas

1 6 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
6

Format laporan dan lembar data pengujian

Laporan hasil uji (test report) harus meliputi informasi sebagai berikut:

1 7 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
Tabel 2
Keterangan hasil uji (test report)
______________________________________________________________
Alat/mesin yang diuji
:
Merek dagang
:
Model
:
Tipe
:
Negara asal
:
Sumber daya penggerak
:
Parameter uji
:
Tanggal pengujian
:
Nomor surat permohonan
:
_______________________________________________________________

6.1

Spesifikasi

Berisi suatu tabel spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat.
6.2

Konstruksi mesin

Menerangkan bagian-bagian dari mesin, fungsinya serta bahan yang digunakan.
6.3

Daya

penggerak

Berisi tentang spesifikasi daya penggerak mesin pengering gabah yang meliputi
penggerak maupun pemanasnya :

1 8 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
Tabel 3
Spesifikasi daya penggerak
Keterangan
a).
b).
c).
d).
e).
f).
g).
h).
i).
j).
k).
6.4

Penggerak

Pemanas

Jenis
Tipe
Merek dagang
Model
Buatan
No. Seri
Daya/rpm
Bahan bakar
Sistem penyalaan (starter)
Sistem pendinginan
Sumber panas pemanas
Mekanisme kerja

Menerangkan mekanisme kerja dari mesin pengering padi yang diuji.
6.5

Sistem penerusan daya

Menjelaskan mengenai sistem penerusan daya dari sumber daya penggerak ke poros
kipas penghembus dan pemanas.
6.6

Peralatan, bahan dan metode uji

6.6.1

Alat ukur

Berisi tentang alat ukur yang digunakan dalam pengujian mesin pengering gabah.
6.6.2

Bahan

Berisi tentang bahan yang digunakan dalam pengujian mesin pengering gabah.
6.6.3

Metode uji

Berisi tentang metode pengujian mesin pengering gabah yang dibutuhkan.
6.7

Hasil uji

1 9 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
6.7.1

Uji verifikasi (verification test)

Dijelaskan mengenai hasil uji verifikasi yang meliputi beberapa spesifikasi dari unit
daya penggerak dan unit kipas, serta pemanas.
6.7.2

Uji unjuk kerja (performance test)

Dijelaskan mengenai beberapa parameter yang diamati atau diukur dalam uji unjuk
kerja mesin pengering gabah.
6.7.3

Uji pelayanan (handling test)

Dijelaskan mengenai beberapa parameter yang diamati atau diukur dalam uji
pelayanan.
6.7.4

Uji kesesuaian

Diuraikan tentang unjuk kerja mesin pengering padi yang dioperasikan untuk dua
macam bahan yang berbeda yaitu bakal konsumsi dan benih (bila diperlukan).
6.8

Simpulan

Berisi tentang hasil bahasan yang mengacu pada kriteria evaluasi.
6.9

Saran dan rekomendasi

Berisi tentang saran perbaikan dan rekomendasi teknis yang mengacu kepada
standar persyaratan unjuk kerja tentang penggunaan mesin pengering gabah.

7

7.1

Lembar data pengujian mesin pengering gabah tipe bak datar (flat bed)

Uji Verifikasi

Uji verifikasi meliputi :
a

Tipe mesin

:

b

Model

:

2 0 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
c

No. Seri

:

d

Pembuat

:

e

Dimensi

:

Dimensi dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4
Dimensi mesin pengering gabah tipe bak datar
No

Uraian

Dimensi alat (mm)
Panjang

1
2
3
4
5
f

Lebar

Tinggi

Unit keseluruhan alat
Unit bak pengering
Unit kipas penghembus
(blower)
Unit sumber panas
Unit daya penggerak
Sumber daya penggerak

Uji verifikasi sumber daya penggerak meliputi :
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Jenis sumber daya penggerak
Tipe
Model
Buatan
Daya
Bahan bakar

g

Kipas penghembus (blower)

:
:
:
:
:
:

Uji verifikasi kipas penghembus meliputi
1)
2)
3)
4)
5)

Tipe
Buatan
Jumlah sudu kipas
Diameter kipas
Ukuran sudu kipas

:

:

2 1 d ari 2 4

:
:
:
(mm)
:

(kW)

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
6)
7)

Putaran kipas
Tekanan statis

h.

Sumber panas

:
:

Uji verifikasi sumber panas meliputi
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Jenis
Tipe
Model
Buatan
Kebutuhan daya (input daya)
Kalor (output panas)

i

Bak Pengering

:
:
: langsung/tak langsung
:
:
:
(kW)
:
(kW)

Uji verifikasi bak pengering meliputi

:

1)
2)
3)
4)

Buatan
Dimensi (panjang, lebar dan tinggi)
Kapasitas muat
Jenis bahan

7.2

Uji unjuk kerja (performance test)

:

:
:
(kg)
:

Uji unjuk kerja meliputi

:

a
b

Tanggal pengujian
Lokasi pengujian

:
:

Lokasi pengujian, meliputi
1)
Desa/kampung
2)
Kecamatan
3)
Kabupaten
4)
Propinsi

:
:
:
:
:

c

Kondisi bahan uji
Sebelum pengeringan

1)

(mmH20)

Varietas

setelah
pengeringan
:

2 2 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Tanggal panen
Rata-rata kadar air gabah
Rata-rata tingkat kebersihan
Persentase butir hijau
Persentase butir retak
Rapat curah (bulk density)
Persentase butir kuning

:
:
:
:
:
:

d

Kondisi lingkungan uji

1)
2)

Suhu
Kelembaban

7.3

Uji pelayanan (handling test)

7.3.1

Kemudahan mengoperasikan mesin

:

% bb
%
%
%

% bb
%
%
%

%

%

:
oC

:
:

%

Parameter kemudahan mengoperasikan mesin dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6
Parameter pengoperasian mesin
Kondisi
No.

1.
2.
3.

7.3.2
7.3.3
7.3.4

Parameter
Mudah

Sulit

:
:
:

orang
dB

Sangat sulit

Penyetelan
Menghidupkan
Mengoperasikan

Jumlah operator
Tingkat kebisingan
Kenyamanan operator

Parameter kenyamanan operator dapat dilihat pada tabel 7

2 3 d ari 2 4

Standar Nasional Indonesia
SNI No. 4512.1 - TAN- 1998
Tabel 7
Parameter kenyamanan operator
No.

Parameter

Kondisi
Nyaman

1.

7.3.5

Tidak
nyaman

Sangat tidak
nyaman

Kenyamanan
operator
Keamanan operator

:

Parameter keamanan operator dapat dilihat pada tabel 8

Tabel 8
Parameter keamanan operator
No.

Parameter

Kondisi
Aman

1.

Keamanan
operator

7.4

Uji kesesuaian

Tidak
aman

Sangat tidak
aman

Data pengamatan uji kesesuaian sama dengan data uji unjuk kerja.

2 4 d ari 2 4