Khasiat dan Manfaat Belut. docx

Inspirasi Raeni Pagi itu Pak Mugiyono mengayuh becaknya dengan penuh semangat.
Anaknya, bernama Raeni, seperti yang dilansir banyak media, akan dinobatkan menjadi
wisudawati terbaik di Unnes Semarang dengan IPK 3.96 pada hari itu. Pertanyaannya,
Apakah Pak Mugiyono adalah orang yang beruntung karena memiliki anak yang bernama
Raeni dalam hidupnya? Merasa bahagia pasti. Tapi lihatlah, yang sebenarnya terjadi pada
mereka bukanlah keberuntungan. Bila masih ingat dengan pelajaran di SMA dulu, kita
mengenal Hukum Kekekalan Energi. Hukum yang mengatakan bahwa energi itu tidak pernah
hilang, tapi hanya berubah bentuk. Dalam cerita kehidupan Pak Mugiyono dan Raeni,
perilaku seperti tidak mengeluh dalam menjalani hidup, sabar dalam menghadapi cobaan,
senantiasa berbuat baik, sering meringankan kesulitan orang, dan tidak menyalahkan Tuhan
atas kondisi hidup yang mereka miliki adalah semua energi yang mereka tabung hingga
akhirnya Tuhan memecahkan celengan kebaikan (energi) tersebut. Raeni, anak seorang
penarik becak, di tanggal 13 Juni, mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan impian
studinya ke Inggris langsung dari tangan Presiden. Sekali lagi, beasiswa yang di terima Raeni
itu bukan keberuntungan, tapi hasil kerja keras dan kesabaran luar biasa dari mereka. Mereka
menabung energinya sekian lama, lalu memetiknya hari ini. Kawan, sadar atau tidak,
terkadang kita sendiri yang membatalkan rezeki kita. Saat kita disakiti, dicurangi, dizalimi
(misalnya), sebenarnya ada rezeki kita disana sebagai buah dari kesabaran. Mungkin tidak
turun langsung dari langit saat kesabaran kita diuji. Rezeki itu akan turun tepat pada
waktunya. Tapi lihat, begitu kita balas sakit hati itu dengan negatif, kita jelekkan nama orang
yang menzalimi kita, kita balas kecurangannya dengan mencuranginya, maka dalam sekejap

batallah rezeki itu. Kawan, kebaikan dan kesabaran tidak berbatas. Kitalah yang menentukan
tapalnya. Mari menabung energi kebaikan dengan kesabaran. Untukmu dan Untuk Indonesia
yang Lebih Baik.