Pembiayaan dan Pengendalian Bahan Baku

Pembiayaan dan
Pengendalian
Bahan Baku
Yamamo Satrio
155020200111052

Definisi dan Klasifikasi
Manufaktur adalah proses dimana bahan baku diubah menjadi produk jadi
Bahan baku adalah merupakan bahan yang secara menyeluruh membentuk produk
selesai dan dapat diidentifikasikan secara langsung pada produk yang
bersangkutan.
Bahan baku dibagi menjadi
Bahan baku langsung : bahan yang bisa ditelusuri dalam produksi barang jadi yang
dapat dengan mudah ditemukan dalam suatu produk, biasa disebut biaya utama.
Bahan baku tidak langsung : bahan baku tidak langsung yang bukan bahan baku
langsung, walaupun terlibat dalam proses produksi suatu barang jadi.(bahan baku
penolong)

Akuntansi Bahan Baku
Terdiri dari dua aktivitas
1. Pembelian Bahan Baku


Dalam aktivitas ini , terdapat bagian untuk memesan bahan baku
yang dibutuhkan dalam produksi. Unit yang dibeli harus memenuhi
standar kualitas yang telah ditetapkan perusahaan dan bahan baku
tersebut pada tingkat harga terendah. Dokumen sumber dan
pendukung yang dibuat dalam transaksi pembelian bahan baku:
 Surat permintaan pembelian
 Surat order pembelian dari pembelian ke supplier
 Laporan penerimaan barang

Permintaan Pembelian
Adalah sebuah bentuk permintaan tertulis, biasanya dikirim oleh
karyawan lain untuk memberitahukan kepada departmen yang
bertanggungjawab bahan apa yang dibutuhkan. Konten dari form
permintaan pembelian biasanya berisi :
• Nomor pembelian
• Departemen yang meminta
• Jumlah yang diminta
• Nomor katalog
• Deskripsi bahan









Harga per unit
Total harga
Total biaya permintaan
Tanggal permintaan
Tanggal pengiriman
Tanda tangan yang memiliki hak

Pemesanan Pembelian
Adalah suatu permintaan tertulis kepada pemasok untuk barang-barang tertentu
dengan harga yang sudah disepakati. Dalam surat permintaan ini ditetapkan tenggat
waktu pengiriman dan pembayaran.
Dalam setiap barang yang dibeli harus disertai surat ini , dan sudah diberi nomor serial

untuk mengawasi pengeluaran perusahaan. Form
dipegang
oleh pemasok. Yang
• asli
Nomor
Katalog
terdapat dalam form ini adalah
• Deskripsi bahan baku

• Harga per unit
• Nama dan alamat perusahaan yang memesan
• Harga keseluruhan
• Nomor surat
• Tanda tangan
• Nama dan alamat pemasok
• Tanggal pemesanan
• Tanggal pengiriman bahan baku
• Masa waktu pengiriman dan pembayaran
• Jumlah yang dipesan


Laporan Penerimaan Bahan Baku
Ketika bahan-bahan yang dipesan telah diantar, departemen yang bertugas akan
mengecek kuantitas, kualitas, dan spesifikasi bahan baku yang dipesan. Form asli
dipegang oleh departemen yang menerima. Salinan form dipegang oleh
department pembelian. Jika semua departemen telah mendapatkan Salinan dan
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya maka, pembayaran dapat dilakukan. .
Form salinan pembelian diberikan pada departemen akuntansi untuk mencatat
pembelian ke dalam jurnal. Departemen yang bertugas akan membuat laporan
yang berisi
• Nama Pemasok
• Nomor pemesanan
• Tanggal penerimaan
• Kuantitas Bahan baku
• Deskripsi Bahan baku
• Tanda tangan

Pengeluaran bahan baku
Orang pergudangan bertanggungjawab terhadap penyimpanan
yang layak dan pemeliharaan bahan baku tersebut. Setiap
bahan baku yang dikeluarkan dari gudang didata dengan

menulis daftar permintaan yang dibuat oleh manajer produksi.
Setiap daftar permintaan berisi :
• Nomor departemen yang meminta
• Jumlah bahan baku dan deskripsi item
• Biaya per unit
• Total Biaya

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
dan Persediaan barang dagang akhir
• Sistem Periodik
Setiap pembelian bahan dicatat sebagai akun pembelian bahan
baku. Jika terdapat “Persediaan barang dagang awal”, maka
dicatat di akun berbeda . Pembelian ditambah dengan
persediaan barang dagang awal sama dengan “Barang Tersedia
Untuk Digunakan”. Untuk menghitung “Persediaan barang
dagang akhir” harus dihitung jumlah barang yang tersisa pada
akhir periode. Setelah dikurangkan dengan Persediaan barang
dagang akhir, maka akan ditemukan Harga Pokok Bahan Baku

Metode Identifikasi Khusus

Adalah metode termudah tetapi juga metode yang memakan
waktu lama. Metode ini mencatat biaya pembelian setiap unit
dan kuantitas yang digunakan. Harga pokok bahan baku
dihitung dengan mengalikan jumlah bahan yang digunakan
dengan harga masing-masing bahan baku. Metode ini giunakan
ketika terdapat bahan baku yang mahal seperti, berlian.

Metode Rata-rata Harga Pokok
Bahan Baku
Digunakan ketika terdapat bahan baku yang satuannya sangat
kecil, contoh : minyak. Ada 2 metode dalam menghitung Ratarata Harga Pokok Bahan Baku :
1. Rata-rata Sederhana
2. Rata-rata tertimbang

Rata-rata Sederhana
Dalam metode ini harga semua unit pembelian dijumlahkan dan
dibagi dengan total pembelian. Maka akan ditemukan hasilnya.
Setelah itu dapat ditemukan Persediaan barang dagang akhir
dengan mengalikan jumlah barang yang masih tersedia di akhir
periode dengan rata-rata sederhana tadi.


Rata-rata Tertimbang
Rata-rata tertimbang diperoleh dengan mengalikan terlebih
dahulu setiap harga pembelian dengan jumlah unit pembelian.
Hasil penjumlahan tersebut kemudian dibagi dengan total
barang yang tersedia untuk dijual. Untuk menghitung
persediaan akhir, dapat dihitunng dengan mengalikan jumlah
unit yang masih tersisa pada akhir periode dengan hasil metode
rata-rata tertimbang.

First-In, First Out
Dalam semua kondisi, semua bahan baku yang diterima
pertama kali maka akan dijual pertama kali . Ini digunakan
ketika terdapat barang cepat kadaluarsa, seperti susu.

Last-In, First Out
Asumsi metode ini adalah barang yang terakhir kali masuk gudang
Penjual, maka barang tersebut pertama kali dijual.

Sistem Perpetual

Dalam system perpetual, pembelian bahan baku dicatat dalam akun
“Persediaan Bahan Baku”, bukan akun pembelian.
Bila terdapat persediaan awal maka persediaan awal tersebut termasuk
pula pada rekening “persediaan bahan baku tersebut”. Pada saat
pemakaian bahan baku rekening persediaan bahan baku di kredit dan
rekening yang di debet adalah rekening “barang dalam proses”.
Pada sistem ini harga pokok bahan yang digunakan untuk berproduksi
ditentukan pada saat pemakaian bahan baku tersebut. Saldo dari
rekening persediaan bahan baku menunjukkan harga pokok bahan baku
yang siap digunakan.
Jadi dalam sistem ini baik harga pokok bahan yang digunakan maupun
nilai persediaan langsung ditentukan pada saat pemakaian ataupun juga
saat pembelian. Selain itu pada sistem ini dikelola apa yang disebut
dengan “kartu persediaan bahan baku”. Pada kartu ini akan dicatat harga