Tone at the Top dalam Peran dan Tanggung

Tone at the Top dalam Peran dan Tanggung Jawab Etis Auditor Independen

Ahmad Try Handoko (15919043)
e-mail: tree_PH@yahoo.com
Universitas Islam Indonesia
Tone at the top secara sederhana diartikan sebagai pernyataan, ekspresi, ucapan,
kehendak, warna yang berasal dari pucuk manajemen atas. Tone at the top adalah ciri
kepemimpinan yang baik. Stein & Allcorn (2014) memberikan model good enough
leader atau GEL yang merupakan pengembangan konsep good enough mothering yang
dibuat oleh DW Winnicott (1965). GEL berbeda dengan kepemimpinan yang hard dan
soft. Karakteristik GEL adalah adanya nilai keterbukaan, inklusif, transparan,
kolaborasi, saling percaya, dan saling menghargai. Dalam hal ini fokus utamanya adalah
transparan dan saling percaya.
Dalam parktik sebagai auditor independen, setiap rekan mengambil keputusan
atas semua hal penting yang terkait dengan KAP dan praktik profesionalnya. Perilaku
dan penyampaian pesan oleh rekan kepada staf merupakan tone at the top. Hal ini
harus memberikan dukungan yang kuat terhadap pekerjaan dan budaya pengendalian
mutu yang berkualitas.
Setiap rekan bertanggung jawab untuk memimpin dan mengembangkan budaya
pengendalian mutu dalam KAP dan untuk menyediakan dan memelihara pedoman
pengendalian mutu KAP dan semua piranti praktis lainnya yang diperlukan, serta

pedoman yang diperlukan untuk mendukung mutu perikatan. Komitmen rekan terhadap
tujuan ini merupakan suatu keharusan jika KAP ingin berhasil dalam mengembangkan
dan memelihara pengendalian mutu.
Setiap rekan bertanggung jawab untuk menetapkan struktur pengoperasian dan
pelaporan KAP. Selain itu, secara tahunan atau basis waktu yang lainnya, para rekan
harus menunjuk di antara mereka atau staf lainnya yang memenuhi persyaratan, sebagai
pihak yang bertanggung jawab atas unsur-unsur sistem pengendalian mutu.
Pihak yang melaksanakan tanggung jawab dan tugas yang khusus tersebut harus
merupakan pihak yang paling memenuhi persyaratan dan memiliki pengalaman dalam
pemenuhan kewajiban profesional dan regulasi. Seorang rekan pada KAP dapat
memiliki beberapa tanggung jawab sekaligus selama semua fungsi tercakup. Fungsifungsi ini dapat meliputi pengelolaan kantor, independensi, benturan kepentingan,
kerahasiaan, pengendalian mutu, teknologi informasi, dan sumber daya manusia.
Wewenang untuk mengembangkan kebijakan dan prosedur, serta untuk
mengimplementasikannya secara logis menyertai tanggung jawab tersebut.
Rekan yang ditunjuk merupakan pihak yang paling bertanggung jawab terhadap
KAP untuk fungsi penyeliaan yang diberikan kepadanya, seperti yang tercantum dalam
pernyataan kebijakan umum tentang pengendalian mutu, pedoman pengendalian mutu,
dan perjanjian persekutuan KAP.
Rekan yang ditunjuk dapat mendelegasikan fungsi dan wewenang tertentu
kepada staf senior lainnya, tetapi rekan tersebut tetap bertanggung jawab atas fungsi

penyeliaan tersebut.
Terlepas dari siapa yang bertanggung jawab atas sistem pengendalian mutu, para
rekan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (i) pertimbangan komersial KAP
tidak boleh mengorbankan mutu, (ii) evaluasi kinerja, kompensasi, dan promosi
menunjukkan keutamaan mutu, dan (iii) sumber daya yang memadai dialokasikan untuk
mengembangkan, mendokumentasikan, dan mendukung kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu.

1

Berikut Piramida Tanggung Jawab Kepemimpinan yang mendeskripsikan Tone
at the top:

Sehingga Tone at the Top dalam Peran dan Tanggung Jawab Etis Auditor Independen
akan terwujud secara baik dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Menjadikan perilaku beretika dan mutu pelayanan sebagai prioritas utama;
pertimbangan komersial tidak boleh mengalahkan mutu perikatan yang
dilakukan;
2. Membaca, memahami, dan mengikuti Kode Etik;
3. Memahami tanggung jawab KAP dan tanggung jawab individu untuk

mengidentifikasikan, mengungkapkan, dan mendokumentasikan ancaman
terhadap independensi dan proses yang harus dilaksanakan dalam menangani
ancaman yang teridentifikasi;
4. Menghindari keadaan dimana independensi mungkin (atau tampaknya)
terganggu;
5. Memenuhi ketentuan pengembangan profesional berkelanjutan termasuk
memelihara catatannya sebagai bukti;
6. Tetap mengikuti perkembangan terakhir di dalam profesi, kerangka dasar
pelaporan keuangan yang dapat berlaku dan standar assurance (misalnya, SAK,
SPAP), pengungkapan dan praktik akuntansi, pengendalian mutu, standar KAP,
dan perkembangan industri dan klien tertentu yang relevan;
7. Memberi bantuan kepada rekan lain dan staf, pada saat diperlukan dan diminta,
untuk membantu mereka belajar dengan cara berbagi pengetahuan dan
pengalaman bersama dan meningkatkan mutu pelayanan klien;
8. Menyimpan catatan jam kerja yang akurat dan detail (secara teratur dimasukan
ke dalam sistem pencatatan waktu dan sistem penagihan KAP) untuk menelusuri
2

dan mengidentifikasi waktu yang digunakan untuk kegiatan perikatan dan kantor
(baik yang dibayar maupun yang tidak dibayar);

9. Pengamanan dan penggunaan serta pemeliharaan peralatan kantor dan komputer
(termasuk jaringan dan sumber daya komunikasi) dan aset bersama lainnya
dengan layak. Hal ini termasuk penggunaan sumber daya teknologi KAP hanya
untuk tujuan bisnis yang benar, mempertimbangkan etika, kerahasiaan klien, dan
kerahasiaan pribadi;
10. Menyimpan data KAP dan klien, informasi bisnis dan klien, dan informasi
pribadi yang dilindungi kerahasiaannya;
11. Memastikan informasi berbasis elektronik yang dikumpulkan oleh KAP
sehubungan dengan klien atau KAP disimpan dalam jaringan yang dipergunakan
oleh KAP menurut prosedur penyimpanan informasi yang tepat (jika relevan);
12. Menginformasikan kepada rekan atau manajer atas observasi pelanggaran
signifikan terhadap pengendalian mutu, etika KAP termasuk independensi,
kerahasiaan, atau penggunaan sumber daya KAP yang tidak tepat (termasuk
sistem Web dan surat elektronik);
13. Mendokumentasi dan memelihara catatan yang memadai atas semua kontak
klien yang signifikan ketika pertimbangan profesional diberikan atau diminta;
14. Mendokumentasi dan memelihara catatan atas semua konsultasi yang signifikan,
diskusi, analisis, penyelesaian, dan kesimpulan mengenai pengelolaan atas
ancaman independensi, isu-isu rumit atau kontroversial, perbedaan pendapat,
dan benturan kepentingan; dan

15. Mematuhi standar praktik KAP untuk jam kerja, kehadiran, administrasi,
pemenuhan tenggat waktu, dan pengendalian mutu.
Oleh karena itu, marilah kita kembali kepada nilai-nilai intrinsik yang bersumber
dari nilai luhur insan mulia, antara lain menjauhkan sikap dan perilaku hipokrit.
Wujudkan secara nyata yang menjadi omongan dan komitmen. Lebih baik bila
perwujudan tersebut tidak bersifat semu dan artifisial.
Menurut Siti Faridah (2013) dalam jurnal Corruption: Delving into the Muddy
Water Through the Lens of Islam, hipokrit adalah sifat munafik sebagaimana hadits
Nabi SAW melalui Abu Hurairah yaitu the signs of the hypocrites are three: when he
speaks, he lies; and when he makes a promise, he breaks it; and when he is charged
with a trust, he becomes dishonest.

3