Analisis Laporan Keuangan Bank rakyat

Analisis Laporan Keuangan Bank.
CARA PERHITUNGAN
RASIO LAPORAN KEUANGAN BANK.
(Bagian dari Management ALMA)
PENGERTIAN;
Analisis berarti upaya memahami sesuatu lebih mendalam untuk mengetahui arti yang sebenarnya dari
suatu data, dengan cara mengurai, memilah, mengelompokan, mengkali, membagi,dan membandingkan,
sehingga diperoleh kesimpulan baik berupa data absolut maupun kualitatip.
Laporan keuangan terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Neraca sendiri berarti catatan harta dan
utang pada posisi waktu tertentu. Baik pihak intern, misalnya direksi, komisaris, pemeg saham ,dan staf
maupun pihak extern; misalnya,BI, dinas pajak, nasabah dan pasar berkepentingan dengan laporan
keuangan.
Analisis laporan keuangan berupaya memahami lebih mendalam tentang kinerja perusahaan yang
tergambarkan dalam bentuk perilaku angka.

LAPORAN KEUANGAN BANK.
Bank sebagai lembaga keuangan yang bekerja dengan dana masyarakat yang dipercayakan kepadanya ,
sangat berkepentingan dengan hasil analisis,agar kontrol terhadap optimalisasi sumber dan
penempatan dana masyarakat (Asset and Liability Management /ALMA) dapat terus dipertahankan
dan ditingkatkan..
Jenis ratio keuangan yang diperlukan setiap perusahaan berbeda tergantung aktivitas dan usaha pokok

dari perusahaan tersebut.Ratio keuangan yang diperlukan perusahaan yang bergerak dibidang
manufaktur berbeda dengan apa yang diperlukan oleh perusahaan anggkutan misalnya’
Demikian pula bank sebagai lembaga intermediary keuangan yang menjadi perantara masyarakat
kelebihan dana dengan masyarakat kekurangan dana, memerlukan informasi dan ratio keuangan yang
specifik
Umumnya ratio yang diperlukan oleh perusahaan bank adalah sebagai berikut

1. Ratio Liquiditas terdiri dari :
-

Cash Ratio (CR)

-

Reserve Requirement (RR).

-

Loan to deposit Ratio (LDR)


-

Loan to Asset Ratio (LAR)

2. Ratio Rentabilitas terdiri dari;
-

Return on Asset (ROA)

-

Return on Equity (ROE)

-

Beban operasional versus Pendapatan operasional (BOPO)

-

Laba bersih versus Pendapatan operasional..


Dibawah ini contoh laporan keuangan fiktip sebuah bank .
Neraca PT Bank Angin Lalu Posisi April 2010 ( Rp 1 juta).

AKTIVA

Keterangan
- Kas
- Giro pada bank lain
- (Penyusutan kerugian giro)
- Penemp.pd Bank Lain/ABA
- (Penyusutan kerugian ABA)
- Effek/SBI
- Kredit yg diberikan
- (Penyusutan Kredit)
- Aktiva Tetap + Inventaris
- (penyuutan Akt.Tetap+ Inv)
- Antar Kantor Aktiva/AKA
- Aktiva Lain-lain
TOTAL AKTIVA


PASSIVA - Kewajiban segera
- Giro
- Tabungan
- Deposito
- Antar Bank Passiva /ABP
- Pinjaman diterima
- Antar Kantor Passiva /AKP
- Kewajiban Lain
- Modal Disetor
- Cadangan
- Laba ditahan
- Laba berjalan
TOTAL PASSIVA

Absolut.
Rata-rata
6.600
5.200
13.900

13.500
(100)
(100)
77.000 *)
44.500
(500)
(300)
67.000
59.000
262.000 **) 232.900
(6.800)
(5.900)
25.600
25.300
(7.700)
(7.900)
14.600
11.100
451.700
377.300

2.000
17.100
381.600
2.800
4.800
8.435
12.500
250
19.870
2.345
451.700

1.700
12.000
326.500
700
4.900
6.500
10.850
250

12.600
1.300

377.300

Laporan Laba Rugi
PT Bank Angin Lalu Posisi 30 April 2000.(Rp.1.juta)
Total Pendapatan
31.645
Pendapatan Bunga
26.345
Bunga Giro dari Bank Lain
145
Bunga Penempatan pd Bank lain
1.190
Bunga Effek /SBI
1.340
Bunga Kredit yg. Diberikan
23.670
Pendapatan Non Bunga

Propisi dan komisi kredit
Pendp.Operasional lain
Total Beban
Beban Bunga
Bunga Pinjaman diterima
Bunga Antar Bank Passiva /ABP
Bunga Tabungan Masyarakat
Bunga Deposito
Bunga Sewa modal
Beban Operasional
Penjaminan Deposito + Tabungan
Penghapusan Kredit (write off)
Penghapusan Aktiva Tetap dan Inventaris
Administrasi dan Umum
Promosi dan Iklan
Personalia
Komisi Petugas Pencari Dana
Laba sebelum pajak

5.300

1.250
4.050
29.300
12.150
18
12
300
11.590
230
17.150
2.140
980
7.980
2.160
3.550
340
2.345

1. RATIO LIQUIDITAS
Untuk mengetahui kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban

yang sudah jatuh tempo terdiri :
- Cash Ratio (CR)
- Reserve requremen. (RR)
- Loan Deposit Ratio (LDR)
- Loan To Asset Ratio (LAR)
1.1 CASH RATIO (CR)
Perbandingan antara alat liquid berupa uang kas dan tabungan + giro pada bank lain di banding dana
masyarakat dan kewajiban segera ratio ini sebagai alat ukur kemampuan bank membayar kembali
simpanan dan kewajiban lain dalam waktu segera.
RUMUS :

Alat liquid (kas + Giro + tabungan) x 100 %

1.2 RESERVE REQUIREMENT (RR)
Ketentuan bank indonesia, berdasarkan SEBI No : 23/17/BPPP tgl 28 Feb. 1992. kewajiban menyimpan
giro di BI bagi semua bank sebesar 5% dari dana pihak ke tiga. Dana pihak ketiga itu terdiri dari
tabungan deposito dan kewajiban segera
RUMUS : Jumlah alat liquid (Kas + Giro di BI) x 100 %
1.3 LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR)
LDR adalah ratio antara seluruh dana yang di terima bank dibanding jumlah kredit yang di berikan


RUMUS : Jumlah kredit yang di berikan x 100 %
Total dana pihak ke tiga + pinjaman + modal inti
Ketentuan Bank Indonesia maximal LDR 110%’
Sehubungan dengan penilaian kesehatan bank bila LDR mencapai 110% atau lebih point nilai 0%, bila
LDR dibawah 110% point nilai 100%.
Praktisi Perbankan menyepakati batas aman maximal 80%, tetapi masih toleransi antara 85%-100%.
* ) Catatan modal inti= Modal disetor+ Cadangan+ Laba ditahan+ 50% Laba berjalan.

1.4 LOAN TO ASSET RATIO.
Ratio ini digunakan untuk mengukur berapa besar kredit yang diberikan dibanding total asset yang
dimiliki. Pengertian dari ratio ini, semakin tinggi LAR semakin kecil tingkat liquiditasnya

2. RATIO RENTABILITAS.
Gunanya untuk mengukur tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank. Ratio ini dapa
digunakan pula untuk mengukur salah satu aspek kesehatan bank. Ratio ini umumnya di anuallized.
(dibuat dlm perhit. 1 tahun)
Ratio ini terdiri dari:
-Return On Asset (ROA)
-Return On Equity (ROE).
-Ratio Biaya; Beban operasional vs Pendapatan Operasional (BOPO).
-Net Profit Margin (NPM)
2.1 RETURN ON ASSET (ROA).
Ratio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan
secara keseluruhan.
Semakin tinggi ROA berarti semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan asset (optimalisasi
penempatan dana semakin baik).
2.2 RETURN ON EQUITY (ROE)
Ratio ini untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan
pembayaran deviden .Semakin baik OE semakin diminati saham bank yang bersangkutan (bila telah go
public).
2.3 RATIO BEBAN OPERASIONAL.
Ratio ini dikenal pula dengan istilah BOPO yaitu perbandingan antara beban operasional dibanding
pendapatan operasional. Ratio ini berguna untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam
melakukan kegiatan operasinya. Semakin rendah BOPO semakin baik,artinya bank semakin efisien
dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
2.4. NET PROFIT MARGIN RATIO.(NPMR).
Ratio ini untuk mengukur tingkat risiko dari usaha pokok.Besarnya pendapatan tidak dengan
sendirinya besar pula laba bersih, karena adanya risiko yang harus ditutup dari pendapatan ;misalnya
risiko kredit macet ,risiko negatip spread (pendapatan bunga lebih kecil dari pembayaran bunga) dll.

LAPORAN KEUANGAN BANK DAN RASIO KEUANGAN BANK
LAPORAN KEUANGAN BANK DAN RASIO KEUANGAN BANK
Untuk mengetahui kesehatan bank dan mengetahui kondisi keuangan bank dilihat dari laporan keuangan
yang disajikan oleh bank secara periodik. Dalam laporan keuangan yang dibuat bank menggambarkan
kinerja bank selama periode tertentu. Pengolahan laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Analisis yang digunakan dalam hai ini menggunakan rasio-rasio keuangan sesuai
dengan standar yang berlaku, yaitu:
1.
Rasio likuiditas
2.
Rasio solvabilitas
3.
Rasio rentabilitas.
Penjelasan
RASIO LIKUIDITAS
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
Dengan catatan semakin besar rasio likuiditas maka semakin likuid. Perhitungan rasio likuiditas dengan
cara:
1.
Quick Ratio (mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya pada para deposan
(pemilik giro, tabungan dan deposito) dengan harta yang paling likuid.
Rumus : QR = (Cash asset) / (Total Deposit) x 100%
2.
Investing Policy Ratio (mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para
deposannya dengan cara melikuidasi SB)
Rumus : IPR = (Securities) / (Total deposit) x 100%
3.
Banking Ratio ( mengukur tingkat likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang
disalurkan dengan jumlah deposit yang dimilki).
Catatan: semakin tinggi rasio ini maka semakin rendah tingkat likuiditas bank.
Rumus : BR = (Total Loans) / (total deposit) x 100%
4.
Assets to Loan Ratio ( mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan harta yang dimiliki bank
Catatan: semakin tinggi rasio ini semakin rendah tingkat likuiditas bank.
Rumus : ALR = (Total Loans) / (Total Assets) x 100%
5.
Cash Ratio (mengukur kemampuan bank melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan
harta likuid bank.
Rumus : CR = (liquid assets) / (short term borrowing) x 100%
6.
Loan to Deposit Ratio (mengukur komposisi kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah
dana masyarakat dan modal sendiri.
Catatan :Besarnya LDR menurut aturan pemerintah maksimum 110%
Rumus : LDR = (total Loans) / (total deposit + equity) x 100%
RASIO SOLVABILITAS
Rasio ini digunakan mengukur kemempuan bank mencari sumber dana untuk membiayai kegiatan bank
atau alat ukur untuk melihat kekayaan bank serta melihat efisiensi pihak manajemen bank. Perhitungan
rasio ini dilakukan dengan cara :
1.
Primary Ratio (mengukur permodalan yang dimiliki bank memadai atau sejauh mana penurunan
yang terjadi dalam total asset masuk dapat ditutupi oleh capital equity).
Rumus : PR = (Equity capital) / (total assets) x 100%
2.
Risk Assets Ratio (mengukur kemungkinan penurunan risk assets.
Rumus : RAR = (Equity caital) / (total assets – cash assets – securities) x 100%
3.
Secondary Risk Ratio ( Mengukur penurunan asset yang mempunyai resiko lebih tinggi).
Rumus : SRR = (Equity capital) / (Secondary risk assets) 100%
4.
Capital Ratio (mengukur permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung
perkreditan, terutama resiko yang terjadi karena ada kegagalan dalam menagih bunga bank).
Rumus : CR = (equity capital + reserve for loan losses) / (total loans) x 100%

RASIO RENTABILITAS (pofitabiitas usaha)
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank.
Perhitungan rasio ini dilakukan dengan cara :
1.
Gross Profit Margin (mengukur presentasi laba dari kegiatan usaha murni bank setelah dikurangi
biaya-biaya)
Rumus : GPM = (operating income – operating expense) / (operating income) x 100%
2.
Net Profit Margin (mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan
operasi pokok bank)
Rumus : NPM = (net income) / (operating income) x 100%
3.
Return Equity Capital atau ROE (mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengeola
capital yang ada untuk mendapatkan net income)
Rumus : ROE = (net income) / (equity income) x 100%
4.
Return on Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola assets). Ada
2 cara yang dihitung antara lain:
a. Gross Yield on Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank menghasilkan income dari
pengelolaan asset)
Rumus : GRTA = (operating income) / (total assets) x 100%
b.
Net Income Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas dan
manajerial secara overall).
Rumus : NITA = (net income) / (total assets) x 100%
5.
Rate Return on Loans (mengukur kamampuan manajemen bank mengelola kredit bank)
Rumus : RRL = (interest income) / (total loans) x 100%
6.
Interest Margin on Earning Assets (mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengendalikan biaya-biaya)
Rumus : IMEA = (interest income – interest expense) / (earning assets) x 100%
7.
Leverage Multiplier (mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola asetnya, dalam
hal ini adanya biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan aktiva bank)
Rumus : LM = (total Assets) / (total equity)
8.
Interest Margin on Loans
Rumus: IML = (Interest income – Interest expense) / (total loans) x 100%
9.
Assets Utilization ( mengukur sejauh mana kemempuan manajemen bank mengelola
asset
dalam rangka menghasilkan operating income dan non-operating income)
Rumus : AU = (operating income + non operating income) / (total asset) x 100%
10.
Interest Expense Ratio (mengukur besarnya persentase bunga yang dibayar kepada
para
deposan bank dengan total deposit yang ada di bank)
Rumus : IER = (interest expense) / (total deposit) x 100%
11.
Cost of Fund (mengukur besarnya biaya yang dikeluarkan bank untuk sejumlah deposit bank).
Rumus : CF = (interest expense) / (total assets) x 100%

contoh Laporan Keuangan Bank (laporan laba-rugi):
PT. BANK INDAH RUGI BANJARMASIN
LAPORAN LABA-RUGI
PER 31 DESEMBER 2009 (dalam jutaan rupiah)
Pendapatan dan Beban Operasional
Pendapatan Bunga
Hasil Bunga
456.000
Provisi & Komisi Kredit
48.000
Jumah Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Beban bunga
255.000
Beban lain-lain
21.000
Jumlah Beban Bunga
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya
a.
Provisi dan komisi selain kredit
27.000
b.
Pendapatan Valas
690.000
c.
Pendapatan lainnya
16.500
Jumlah pendapatan operasional lainnya
Beban Operasional lainnya
a.
Beban Administrasi & umum
59.250
b.
Beban personalia
213.750
c.
Beban operasional valas
225.000
d.
Beban penyisihan aktiva produktif
159.000
e.
Beban lainnya
9.000
Jumlah beban operasional lainnya
Pendapatan/beban operasional bersih
Pendapatan dan Beban non Operasional
Pendapatan non operasional
37.500
Beban non operasional
(30.600)
Pendapatan non operasinal/Beban non operasional
Laba-Rugi sebelum pajak
Taksiran pajak penghasilan perusahaan/bank
Laba-Rugi tahun berjalan

Contoh Laporan Keuangan Bank (neraca)
PT. BANK INDAH RUGI BANJARMASIN
NERACA
PER 31 DESEMBER 2009 (dalam jutaan rupiah)
AKTIVA
Kas
Rekening giro pada BI
Rekening giro pada BU (bank-bank lain)
Wesel, cek dan tagihan lainnya
Efek-efek (surab berharga)
Deposito berjangka
Pinjaman yang diberikan (dalam mata uang dlm Negeri/Rp)
Aktiva dalam Valas
a.
Likuid
b.
Pinjaman yang diberikan
c.
Lainnya
Penyertaan
Inventaris

136.800
961.200
330.000
14.250
240.000
450.000
3.750.000
990.000
1.620.000
1.200.000
15.750
132.000

504.000

(276.000)
228.000

733.500

(666.000)
295.500

6.900
302.400
(86.400)
216.000

Rupa-rupa
Jumlah AKTIVA
PASIVA
Kewajiban
Rekening giro
Tabungan
Deposito berjangka
Kewajiban yang segera dibayar lainnya
Pinjaman yang diterima
Setoran jaminan
Kewajiban dalam Valas :
a.
Segera dapat dibayar
b.
Lainnya
Rupa-rupa
Jumlah Kewajiban
Modal
a.
Modal disetor
b.
Dana setoran modal
Cadangan umum
Cadangan lainnya
Sisa laba tahun lalu
Laba tahun berjalan
Total Modal
Jumlah PASIVA

180.000
10.020.000

2.506.500
450.750
1.021.500
122.250
1.530.000
42.000
2.176.500
1.215.750
150.000
9.215.250
2.250
195.000
42.000
285.000
64.500
216.000
804.750
10.020.000

Dari Laporan Keuangan diatas hitunglah kesehatan bank menurut anaisis CAMEL (capital, assets,
management, earning dan liquidity)!
Jawab :
1. Aspek Capital (permodalan)
Tingkat kecukupan modal dinyatakan dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio). Hal ini
diukur dengan 2 cara yaitu:
a. Membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga
b. Membandingkan modal dengan aktiva beresiko
Catatan: standar BI CAR minimal 8% dikatakan Bank sehat
Jawab dengan cara Membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga
Rumus : CAR = (Modal dan Cadangan) / (Giro + Deposito + Tabungan) x 100%
Catatan : Bank dikatakan sehat apabila hasil =/> 10%
CAR = (804.750) / (2.506.500 + 1.021.500 + 450.750) x 100%
CAR = (804.750 / 3.978.750) x 100%
CAR = 20,22%
Jawab dengan Membandingkan modal dengan aktiva beresiko
Rumus : CAR = (total Modal) / (Aktiva) x 100%
Catatan : CAR minimal 8% dikatakan bank sehat
CAR = ( 804.750) / (122.250 + 1.530.000 + 42.000 + 2.176.500 + 1.215.750 + 150.000) x 100%
CAR = (804.750) / (5.236.500) x 100%
CAR = 15,36 %
2. Aspek Assets Quality (kualitas aset)
Perhitungan ini dilakukan dengan cara :

Assets to Loan Ratio ( mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan harta yang dimiliki bank
Catatan: semakin tinggi rasio ini semakin rendah tingkat likuiditas bank.
Rumus : ALR = (Total Loans) / (Total Assets) x 100%
Total Loans :
Pinjaman yang diberikan (dalam mata uang dlm Negeri/Rp)
Rp. 3.750.000
Pinjaman yang diberikan Valas
Rp. 1.620.000
Jawab:
ALR = (3.750.000 + 1.620.000) / (10.020.000) x 100%
ALR = 53,59%
3. Aspek Management
Dalam hal ini aspek yang dinilai adalah manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen
umum, manajemen rentabilitas dan manajemen likuiditas. Perhitungannya sebagai berikut:
a. Return Equity Capital atau ROE (mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengeola capital yang
ada untuk mendapatkan net income)
Rumus : ROE = (net income) / (equity income) x 100%
Jawab:
Net Income = laba sebelum pajak – PPh
ROE
= (216.000) / (804.750) x 100%
ROE
= 26,84%
b.

Gross Yield on Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank menghasilkan income dari
pengelolaan asset)
Rumus : GRTA = (operating income) / (total assets) x 100%
Jawab :
Operating income :
Jumlah Pendapatan Bunga
Rp. 504.000
Jumlah Pendapatan Operasi ainnya
Rp. 733.500
GRTA
= (504.000 + 733.500) / (10.020.000) x 100%
GRTA
= (1.237.500) / (10.020.000) x 100%
GRTA
= 12,35%
c.
Net Income Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas dan
manajerial secara overall).
Rumus :
NITA = (net income) / (total assets) x 100%
Jawab:
NITA
= (216.000) / (10.020.000) x 100%
NITA
= 2, 15%
d. Rate Return on Loans (mengukur kamampuan manajemen bank mengelola kredit bank)
Rumus :
RRL = (interest income) / (total loans) x 100%
Jawab:
Interest income: Hasil Bunga + prvoisi & komisi kredit = 456.000 + 48.000 = 504.000
RRL = (504.000) / (3.750.000 + 1.620.000) x 100%
RRL = (504.000) /(5.370.000) x 100%
RRL = 9,38%
e. Interest Margin on Earning Assets (mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan
biaya-biaya)
Rumus :
IMEA = (interest income – interest expense) / (earning assets) x 100%
Jawab:
Interest Expense = Beban bunga + beban2 lain = 255.000 + 21.000 = 276.000
Earning Assets :
Efek-efek (surab berharga)
240.000
Deposito berjangka
Pinjaman yang diberikan (dalam mata uang dlm Negeri/Rp) 3.750.000
Pinjaman yang diberikan
1.620.000

450.000

Penyertaan
6.075.750

15.000 =

IMEA
= (504.000 – 6.075.750) / (6.075.750) x 100%
IMEA
= 3,75%
f. Interest Margin on Loans
Rumus:
IML = (Interest income – Interest expense) / (total loans) x 100%
Jawab:
IML
= (504.000 – 276.000) / (5.370.000) x 100%
IML
= 4,24%
g. Leverage Multiplier (mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola asetnya, dalam hal ini
adanya biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan aktiva bank)
Rumus :
LM = (total Assets) / (total equity) x 1 kali
Jawab:
LM
= (10.020.000) / (804.750) x 1 kali
LM
= 12,451 kali
h.

Assets Utilization ( mengukur sejauh mana kemempuan manajemen bank mengelola asset dalam rangka
menghasilkan operating income dan non-operating income)
Rumus :
AU = (operating income + non operating income) / (total asset) x 100%
Operating income :
Jumlah Pendapatan Bunga
Jumlah Pendapatan Operasi ainnya

Rp. 504.000
Rp. 733.500

Non operating income : 37.500
AU
AU

= (504.000 + 733.500 + 37.500) / (10.020.000) x 100%
= 12,72%

4.

Aspek Earning (Rentabilitas)
RASIO RENTABILITAS (pofitabiitas usaha)
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank.
Perhitungan rasio ini dilakukan dengan cara :
a. Gross Profit Margin (mengukur presentasi laba dari kegiatan usaha murni bank setelah dikurangi biayabiaya)
Rumus :
GPM = (operating income – operating expense) / (operating income) x 100%
Operating income :
Jumlah Pendapatan Bunga
Rp. 504.000
Jumlah Pendapatan Operasi ainnya
Rp. 733.500 = 1.237.500
Operating expenses = Total beban bunga + total beban operasinal lainya
Operating expenses = 276.000 + 666.000 = 942.000
GPM
= ( 1.237.500 – 942.000) / (1.237.500) x 100%
GPM
= (295.500) / (1.237.500) x 100%
GPM
= 23,87%
b.

Net Profit Margin (mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi
pokok bank)
Rumus :
NPM = (net income) / (operating income) x 100%
Jawab:
NPM
= (216.000) / (1.237.500) x 100%
NPM
= 17,45%

5.
Aspek Luquidity
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
Dengan catatan semakin besar rasio likuiditas maka semakin likuid. Perhitungan rasio likuiditas dengan
cara:
a. Quick Ratio (mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya pada para deposan (pemilik
giro, tabungan dan deposito) dengan harta yang paling likuid.
Rumus :
QR = (Cash asset) / (Total Deposit) x 100%
Cash Assets:
Kas
136.800
Rekening giro pada BI
961.200
Rekening giro pada BU
330.000
Aktiva likuid dalam valas
990.000 = 2.418.000
Deposito = Giro + tabungan + deposito berjangka
Deposito = 2.506.500 + 450.750 + 1.021.500 = 3.978.750
QR = (2.418.000) / (3.978.750) x 100%
QR = 60,77%
b.

Cash Ratio (mengukur kemampuan bank melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta
likuid bank.
Rumus :
CR = (liquid assets) / (short term borrowing) x 100%
Liquid assets:
Kas
136.800
Rekening giro pada BI
961.200
Rekening giro pada BU
330.000
Aktiva likuid dalam valas
990.000 = 2.418.000
Short term borrowing:
Rekening Giro
Kewajiban yang segera dibayar lainnya (Rp)
Kewajiban yang segera harus dibayar (valas)
Jawab:
CR = (2.418.000) / (4.805.250) x 100%
CR = 50,31%

2.506.500
122.250
2.176.500 = 4.805.250

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63