Manajemen Pembiayaan dan Modal Sektor Pe

MATA KULIAH PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

MANAJEMEN PEMBIAYAAN PERTANIAN
DAN MODAL DALAM SEKTOR
PERTANIAN
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pembiayaan Agribisnis Semester II

Dosen :
Dr. Ir. Eti Suminartika, Msi., PhD.

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Novrian Rachmat

150610120046

Anisa Aprilia Fajar

150610120057

Dominike Leina D.


150610120064

Fauziana Hilda

150610120066
Kelas B

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2013

1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, wr, wb.
Pertama-tama kami ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat ridho-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah
untuk Mata Kuliah Pembiayaan Agribisnis ini dengan maksimal dan tepat waktu.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Mata
Kuliah Pembiayaan Agribisnis yang telah membimbing kami mahasiswamahasiswanya dalam menyusun dan menyelesaikan tugas makalah ini.
Tidak lupa juga kami berterimakasih kepada orangtua dan keluarga kami
yang selalu setia mendukung kami dalam menyelesaikan laporan ini.
Kami selaku penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran-saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca sehingga makalah ini dapat tersaji
menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Atas perhatian dan waktu yang diluangkan untuk sekedar membaca makalah
ini, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum, wr, wb

2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1


Latar Belakang
Pertanian dalam arti modern tidak hanya berkutat pada kegiatan
usahatani saja tetapi juga dalam kegiatan pengelolaan penyediaan atau
pengadaan sarana produksi, penanganan pasca panen, pengolahan, serta
pemasaran. Dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut suatu perusahaan
harus memiliki manajer yang dapat me-manage pembiayaan pertanian dan
membuat keputusan secara bijak terutama dalam membuat keputusan
keuangan agar dapat mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen keuangan meliputi semua aktivitas perusahaan yang
bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan
oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana dengan cara yang
paling efisien. Manajemen keuangan dalam banyak hal dapat pula di
sinonimkan dengan manajemen perusahaan karena dalam proses
pengelolaan suatu perusahaan di bagian apapun, selalu ada penerimaan
dan pengeluaran uang sehingga ahli keuangan selalu terlibat di dalamnya
(Nelson, 1957).

1.2


Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan manajemen keuangan pertanian?
- Apakah tujuan dari manajemen keuangan pertanian?
- Apa sajakah keputusan keuangan yang harus diambil dalam
-

manajemen keuangan suatu perusahaan?
Bagaimana kaitan manajemen keuangan dengan ilmu-ilmu lainnya?
Apakah tugas manajer keuangan?
Apakah tujuan manajer keuangan?
Apakah yang dimaksud dengan modal?
Apa sajakah bentuk modal?
Bagaimana modal berdasarkan beberapa pendekatan?
Apakah pengertian dari bunga?
Mengapa bunga harus dibayar?
Bagaimana hubungan bunga dan permintaan-penawaran akan modal?
3

-


1.3

1.4

Bagaimana cara menghitung besarnya bunga?

Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui yang dimaksud dengan manajemen keuangan
-

pertanian.
Untuk mengetahui tujuan dari manajemen keuangan pertanian.
Untuk mengetahui apa saja keputusan keuangan yang harus diambil

-

dalam manajemen keuangan suatu perusahaan.
Untuk mengetahui kaitan manajemen keuangan dengan ilmu-ilmu

-


lainnya.
Untuk mengetahui tugas manajer keuangan.
Untuk mengetahu tujuan manajer keuangan.
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan modal.
Untuk mengetahui apa saja bentuk modal.
Untuk mengetahui bagaimana modal berdasarkan

-

pendekatan.
Untuk mengetahui pengertian dari bunga.
Untuk mengetahui alasan bunga harus dibayar.
Untuk mengetahui hubungan bunga dan permintaan-penawaran akan

-

modal.
Untuk mengetahui cara menghitung besarnya bunga.


beberapa

Metode Penulisan
Metode penulisan yang penulis gunakan untuk membuat laporan
ini adalah dengan cara mencari sumber dari berbagai media massa yaitu
media cetak dan elektronik yang menjadi bahan dari makalah ini. Dengan
metode penulisan yang telah diuraikan di atas, penulis dapat membuat
laporan ini dengan sebaik-baiknya.

4

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Manajemen Keuangan Pertanian dan Keputusan Keuangan

2.1.1

Pengertian dan Tujuan Manajemen Keuangan Pertanian

Pengertian manajemen keuangan pertanian dapat dilihat secara
makro dan mikro. Jika dilihat secara makro, manajemen keuangan
pertanian adalah suatu kegiatan mengelola penyediaan, pemakaian, dan
pengontrolan keuangan di sektor pertanian. Sedangkan dilihat secara
mikro, manajemen keuangan pertanian adalah cara-cara untuk mengatur
atau mengelola, penyediaan modal, pemakaian modal, dan pengontrolan
modal tersebut di dalam suatu perusahaan agribisnis.
Manajemen keuangan pertanian bertujuan untuk memaksimisasi
kesejahteraan atau kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan
nilai sekarang (present value) dan pertimbangan risiko. Maksimisasi nilai
(value maximization) lebih menekankan kepada aliran kas yang benarbenar terjadi dari pada sekedar ukuran laba bersih menurut pengertian
akuntansi.
Nilai perusahaan dimaksudkan sebagai harga yang bersedia dibayar
oleh investor saat ini jika seandainya perusahaan dijual. Disamping itu
juga

memperhatikan

tanggung


jawab

sosial

kepada

masyarakat,

memberikan sumbangan berarti kepada lingkungan sosial, memperhatikan
hukum, dan perundang-undangan serta aspek sosial lain antisipatif
terhadap lingkungan. Dengan demikian manajemen keuangan adalah untuk
mengelola perusahaan agar dapat memenuhi harapan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan (stake holder).

5

2.1.2

Keputusan Keuangan
Tugas seorang pengusaha adalah membuat keputusan-keputusan

dalam suasana usaha yang penuh risiko dan ketidakpastian. Namun, segala
ketidakpastian tersebut dapat diatasi dan dihindari apabila pengetahuan
mengenai manajemen perusahaan dapat diterapkan sebaik mungkin. Oleh
karena itu, ada empat faktor yang harus menjadi dasar pemikiran khusus di
bidang manajemen keuangan:
a. Analisis Investasi
Karena terbatasnya jumlah modal dan banyaknya kebutuhan,
maka modal yang langka ini benar-benar harus dipakai untuk bidang
yang paling tepat, baik arah maupun waktunya. Penyaluran modal ke
arah berbagai alternatif produksi, antara produksi dan konsumsinya,
serta berapa dari modal tersebut akan dipakai sekarang atau waktu
yang akan datang, harus benar-benar direncanakan dengan tepat.
Beberapa prinsip ekonomi yang berguna untuk dipakai sebagai
pegangan dalam mengarahkan pemakaian modal ini adalah sebagai
berikut:
-

Dengan terbatasnya faktor-faktor produksi maka pendapatan
maksimum akan dicapai apabila tingkat substitusi marginal dari
unit produksi sama dengan kebalikan dari rasio harga faktorfaktor produksi tersebut.


-

Ongkos produksi adalah paling rendah apabila rasio substitusi
faktor produksi sama dengan kebalikan dari rasio harga.

-

Alokasi yang paling menguntungkan antara konsumsi dan
tabungan

tercapai

apabila

jumlah

kepuasan

akibat

disalurkannya unit marginal (terakhir) modal ke arah keperluan
konsumsi sama besarnya dengan kepuasan apabila unit
marginal modal tersebut disalurkan untuk tabungan.

6

-

Sejumlah unit uang yang diterima pada waktu sekarang
mempunyai nilai yang lebih besar daripada nilai uang yang
sama tetapi diterima pada waktu yang akan datang.

b. Sumber dan Biaya Modal
Sumber Modal
Ada beberapa sumber dana yang dapat digunakan oleh
manajemen keuangan. Untuk mendanai kebutuhan keuangan
jangka pendek, maka manajemen keuangan dapat menggunakan
dana dari perbankan, sedangkan kebutuhan dana jangka panjang
dan jumlah yang besar dapat diperoleh dari pasar modal karena di
pasar modal banyak investor (sumber dana), bahkan tidak terbatas.
Pemenuhan kebutuhan dana dapat berasal dari sumber intern
maupun ekstern perusahaan. Sumber dana intern berasal dari
keuntungan yang tidak dibagi atau keuntungan yang ditahan dalam
perusahaan (retained earning). Sedangkan sumber dana ekstern
yaitu sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal
dari pemilik atau emisi saham baru, penjualan obligasi dan kredit
dari bank, dikenal juga dengan sebutan pembelanjaan ekstern atau
pendanaan ekstern (external dinancing) (Riyanto, 1995).
Biaya Modal
Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai
aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari hutang, saham
biasa, saham preferen, dan laba ditahan. Biaya modal (cost of
capital) adalah tingkat pengembalian yang harus dihasilkan oleh
perusahaan atas investasi proyek untuk mempertahankan nilai
pasar sahamnya. Biaya modal dapat dianggap sebagai tingkat
pengembalian investor untuk menanamkan dananya ke dalam
perusahaan. Para manajer keuangan perusahaan harus mengetahui
kapan dan seberapa besar kebutuhan akan biaya modal yang
diperlukan untuk pengambilan putusan dalam penganggaran
modal, dan pemaksimalan struktur permodalan. Selain itu, biaya
7

modal juga dapat dikatakan sebagai tingkat diskonto yang tepat
yang dapat digunakan dalam penganggaran modal, namun biaya
modal juga digunakan untuk tujuan lainnya. Sebagai contoh, biaya
modal adalah faktor kunci dalam keputusan yang berhubungan
dengan penggunaan modal utang atau modal ekuitas. Biaya modal
juga penting untuk peraturan dalam perusahaan listrik, gas, dan
telpon.
Prasarana ini merupakan monopoli alami dalam arti bahwa
satu perusahaan dapat memberikan jasa dengan biaya yang lebih
rendah daripada perusahaan lainnya. Karena memiliki monopoli,
maka perusahaan listrik atau telpon dapat mengekspolitasi anda
jika tidak ada peraturan yang melarangnya. Hal ini dikarenakan
sebagai berikut:
1. Menentukan biaya modal investor yang menyediakan utilitas.
2. Menetapkan tingkat harga yang dirancang kurang untuk
memperbolehkan perusahaan menghasilkan biaya modalnya,
tidak kurang dan tidak lebih.
Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah penting,
dengan alasan:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan mengahruskan biaya-biaya
(termasuk biaya modal) diminimumkan.
2. Keputusan

penggagaran

modal

(capital

budgetting)

memerlukan suatu estimasi tentang biaya modal.
3. Keputusan-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga
memerlukan estimasi biaya modal.
Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis
investasi karena dapat menunjukan tingkat minimum laba investasi
yang harus diperoleh dari investasi tersebut. Jika investasi itu tidak
dapat menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya sebesar
biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan.

8

Lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana
yang akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula
diartikan bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah bagian yang
harsu dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan pada para
investornya pada tingkat risiko tertentu.

c. Penentuan Struktur Modal
Struktur modal adalah bauran atau perpaduan dari hutang jangka
panjang saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang
ditargetkan adalah perpaduan antara hutang, saham preferen, saham
biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya,
sedangkan struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang
mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian
sehingga memaksimumkan harga saham.
Tujuan manajemen struktur modal adalah memadukan sumber
dana permanen yang digunakan perusahaan dengan cara yang akan
memaksimumkan harga saham perusahaan. Sebaliknya, tujuan ini bisa
dipandang sebagai pencarian terhadap paduan dana yang akan
meminimumkan campuran biaya modal perusahaan. Kita dapat
menyebut paduan sumber dana yang tepat ini struktur modal optimal.
Menentukan Struktur Modal yang Optimal
Leverage keuangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan sampai
sejauh mana hutang dan saham preferen digunakan dalam struktur
modal perusahaan. Leverage perusahaan akan mempengaruhi laba
perlembar saham, tingkat risiko, dan harga saham. Nilai perusahaan
yang tidak mempunyai hutang untuk pertama kali akan naik pada saat
kebutuhan akan tambahan modal dipenuhioleh hutang dan nilai
tersebut keemudian akan mencapai pucaknya dan akhirnya nilai itu
akan menurun setelah hutang berlebihan.
Jika demikian, untuk selanjutnya hutang akan digunakan untuk
menggantikan ekuitas sampai berapa jumlahnya. Dalam keputusan
9

semacam

itu

struktur

modal

yang

dipilih

haruslah

yang

memaksimumkan harga saham perusahaan.
Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya
mengutamakan
perusahaan,

pemenuhan

maka

hal

ini

dengan
dapat

sumber

dana

mneyebabkan

dari

dalam

berkurangnya

ketergantungan kepada pihak luar. Apabila kebutuhan dana sudah tidak
dapat dipenuhi oleh sumber dana dari perusahan, maka perusahaan
harus menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan. Baik dari
hutang maupun dengan mengeluarkan saham baru dalam memenuhi
kebutuhan dananya.
Apabila dalam pemenuhan dana dari sumber ekstern tersebut lebih
mengutamakan hutang, maka ketergantungan kepada pihak luar akan
semakin besar dan risiko financial juga semakin besar. Sebaliknya,
apabila lebih mengutamakan pada saham, maka biayanya akan sangat
mahal karena biaya pengunaan dana yang berasal dari saham baru akan
lebih mahal dari sumber dana lainnya karena adanya flotation cost.
Oleh karena itu, maka pola diusahakan adanya keseimbangan yang
optimal antara kedua sumber tersebut. Dalam keadaan bagaimanapun
perusahaan sebaiknya jangan memunyai hutang yang lebih besar
daripada jumlah modal sendiri, sehingga modal yang dijamin tidak
lebih beasr dari modal yang menjadi jaminannya.
Menurut konsep cost of capital, perusahaan harus mengusahakan
agar dapat mencapai struktur modal yang optimal, yakni struktur
modal yang dapat meminimumkan biaya penggunaan modal rata-rata
dimana bearnya average cost of capital tergantunga pada proporsi
masing-masing sumber dana tersebut.
Van Horne menyatakan: kalau ingin meningkatkan harga
persaham, maka terlebih dahulu harus mengusahakan biaya modal
perusahaan

menjadi

seminium

mungkin

untuk

meningkatkan

kemakmuran para pemegang saham perusahaan.

10

Suatu struktur modalyang optimal sangat penting bagi suatu
perusahaan dan ini menurut pendapat Weston dan Copeland (1992:
565) mengenai struktur modal, yaitu: “if there is an optimal capital
sructure for a company it will minimize the opportunity cost of
capital”.
Dari semua uraian diatas, dapat diketahui bahwa bila ingin
memaksimumkan harga persaham maka harus mengoptimalkan
struktur modal perusahaan tersebut dengan berusaha keras supaya
biaya modal menjadi seminimum mungkin jumlahnya.
d. Analisis Risiko dan Return
Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan,
institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu baik kerugian
maupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi. Risk and return
terikat pada setiap keputusan dan mempengaruhi nilai perusahaan. Risk
and return ditentukan oleh skala perusahaan, jenis peralatan
operasional, proporsi hutang dengan sumber pembiayaan, posisi
likuiditas, dan lain-lain. Hubungan antara risiko dengan tingkat
pengembalian adalah sebagai berikut:
Bersifat linear atau searah.
Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi
pula risiko.
Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan
investasi maka semakin besar pula risiko yang timbul dari
investasi tersebut.
Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat
normal.

2.1.3

Kaitan Manajemen Keuangan dengan Ilmu-Ilmu Lainnya

2.1.3.1 Kaitan Manajemen Keuangan dengan Akuntansi
11

Akuntansi sering juga dikatakan sebagai bahasa bisnis (the
language of business), dimana akuntansi merupakan alat komunikasi
untuk menyampaikan informasi-informasi keuangan suatu organisasi.
Peranan akuntasi adalah sebagai alat pembantu dalam pengambilan
keputusan ekonomi dan keuangan yang sangat diperlukan oleh para
pengusaha dalam pembukuan untuk dijadikan sebagai alat pembantu bagi
manajemen keuangan dalam pengelolaan dana. Hampir setiap keputusan
manajemen keuangan bertitik tolak dari kata akuntansi, terutama dalam
kaitannya dengan pengambilan keputusan:
1. Investasi japen (jangka pendek) atau japan (jangka panjang)
-

Investasi Japen (Jangka Pendek)
Investasi japen adalah investasi dimana dana yang dimasukkan
akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu yang
relatif singkat. Investasi japen bertujuan untuk memanfaatkan
kelebihan cash flow untuk sementara waktu dan memperoleh
tambahan dana. Contohnya adalah obligasi (surat bukti telah
memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi
dan harus dilunasi pada tanggal jatuh temponya), tabungan
(layanan perbankan yang memberikan bunga di atas jasa giro),
dan deposito ( produk bank sejenis jasa tabungan yang biasanya
memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak
boleh ditarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan
tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh
tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan. Bila deposito dicairkan sebelum
tanggal jatuh tempo, maka akan kena penalti).

-

Investasi Japan (Jangka Panjang)
Investasi jangka panjang adalah investasi dimana dana yang
dimasukkan akan diputar dan baru dapat dicarikan setelah jangka
waktu minimal 1 tahun. Tujuan dari investasi japan adalah
sebagai berikut:

12

a. Untuk

mengendalikan

perusahaan

lain

supaya

dapat

menjamin bahan atau pasar yang diperlukan.
b. Untuk memperoleh bagian laba (deviden).
c. Untuk mendapatkan capital gain.
d. Untuk menguasai pesaing.
e. Untuk membentuk dana tertentu.
Contoh dari investasi panjang adalah dalam bidang properti
seperti tanah, rumah, dan ruko. Harga properti akan terus
meningkat dari tahun ke tahun. Yang paling penting di dalam
mengambil investasi japan adalah kejelian dalam melihat kondisi
masa depan dari daerah tempat properti tersebut berada.
Mengambil properti di daerah yang sedang berkembang pesat
adalah salah satu cara untuk memperoleh keuntungan yang
maksimal.
2.

Keputusan pembiayaan (struktur modal yang optimal, identifikasi
sumber, dan penggunaan dana secara tepat untuk mendukung
investasi)

3. Keputusan alokasi laba yang berasal dari dalam perusahaan maupun
dana yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk
investasi.

2.1.3.2 Kaitan Manajemen Keuangan dengan Ilmu Ekonomi
Manajemen keuangan sangat erat kaitannya dengan ilmu ekonomi
karena setiap perusahaan beroperasi dalam kerangka ekonomi. Manajer
keuangan harus mengetahui kerangka ekonomi dan menggunakan teori
ekonomi sebagai alat bantu untuk mencapai efisiensi operasi. Ada dua
bidang ilmu ekonomi yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan
manajemen keuangan, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro.
Ekonomi Mikro

13

Dalam bidang ekonomi mikro, manajemen keuangan sangat
berkaitan dengan perilaku individu, rumah tangga, maupun
perusahaan sebagai dasar bagi manajemen pemasaran. Pada
perilaku

individu,

manajemen

keuangan

digunakan

untuk

merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pemanfaatan
sumber daya keuangan dalam kegiatan individu itu sendiri.
Seorang individu harus mampu merencanakan, melaksanakan, dan
mengendalikan pendapatannya dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginannya.
Rumah tangga adalah pemilik dari berbagai faktor produksi
yang tersedia dalam perekonomian. Sektor ini menyediakan tenaga
kerja, lahan, dan modal. Pada rumah tangga, manajemen keuangan
digunakan untuk mengelola atau mengatur pengeluaran atas barang
dan jasa apa yang dibeli dari suatu perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga dan pendapatan atas faktor-faktor
produksi

yang

tersedia

dalam

perekonomian.

Sedangkan

perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang
atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan
berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Manajemen keuangan diperlukan di perusahaan dalam mengelola
atau mengatur aliran uang seperti upah tenaga kerja, sewa lahan
atau bangunan, maupun keuntungan yang diperoleh perusahaan
tersebut.
Ekonomi Makro
Dalam bidang ekonomi makro, manajemen keuangan
sangat berperan penting dalam suatu perekonomian seperti
kebijakan-kebijakan berupa langkah-langkah pemerintah yang
bertujuan untuk mempengaruhi keseluruhan perekonomian dengan
tujuan

untuk

mempertinggi

efisiensi

kegiatan

ekonomi,

menghindari infasil, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang
teguh dan mengukuhkan kedudukan sektor luar negeri.
Kebijakan pemerintah tersebut berbentuk kebijakan fiskal
dan

moneter.

Kebijakan

fiskal

adalah

usaha

pemerintah

mempengaruhi kegiatan ekonomi dengan membuat perubahan
14

dalam pengeluarannya dan dalam sistem perpajakan. Sedangkan
kebijakan moneter adalah langkah pemerintah yang dijalankan
melalui Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk mempengaruhi
kegiatan perekonomian dengan membuat perubahan dalam
penawaran uang dan suku bunga.

2.1.3.3 Kaitan Manajemen Keuangan dengan Pemasaran, Produksi, dan Metode
Kuantitatif
Hubungan antara manjemen keuangan dengan manajemen
pemasaran, produksi, dan kuantitatif sangat erat kaitannya bahwa
keputusan keuangan meliputi analisis investasi, manajemen modal kerja,
sumber dan biaya modal, penentuan struktur modal, kebijakan deviden,
dan analisis risiko dan keuntungan. Karena tujuan akhir yang harus dicapai
dari keseluruhan keputusan keuangan terserbut adalah memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham melalui maksimasi nilai perusahaan.

2.2

Tugas Manajer Keuangan
Manajemen

keuangan

adalah

suatu

kegiatan

perencanaan,

penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan
Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan
dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi
dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara
bijaksana. Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh
Manajer Keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara
keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya secara lebih luas danadana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan
menjadi lambat. Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumbersumber daya adalah sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi secara

15

optimal. Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa individu-individu
dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan pribadi
mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset
secara efisien, Manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap
pertumbuhan kekeyaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara
menyeluruh.

2.2.1

Tanggung Jawab Manajer Keuangan
1. Mengambil keputusan investasi (investment decision). Menyangkut
masalah

pemilihan

investasi

yang

diinginkan

dari

sekolompokkesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif
investasi yang dinilaipaling menguntungkan.
2. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision). Menyangkut
masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk
melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan
yang menimbulkan biaya paling murah.
3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision). Menyangkut
masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan
sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas
pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali
saham-saham.

2.2.2

Metode Pengambilan Keputusan Investasi
1. Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang
diperoleh dari suatu investasi. Angka yang dipergunakan adalah laba
setelah pajak dibandingkan dengan total average invesment. Hasil
yang diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka ini kemudian
diperbandingkan tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka proyek

16

dikatakan menguntungkan, apabila lebih kecil daripada tingkat
keuntungan yang disyaratkan proyek ditolak.
2. Metode Payback
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa
kembali. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tapi satuan
waktu. Kalau priode payback ini lebih pendek daripada yang
disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau
lebih lama proyek ditolak.

3. Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (oprasional
maupun terminal cash flow) dimasa yang akan datang. Untuk
menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu
tingkat bunga yang dianggap relevan. Apabila nilai sekarang
penerimaan- penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih
besar daripada nilai sekarang investasi, mak proyek ini dikatakan
menguntungkan sehinnga diterima. Sedangkan apabila nilainya kecil
(NPV negatif), proyek ditolak karena tidak menguntungkan.
4. Metode Internal Rate of Return
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersi di masa-masa mendatang.Apabila tingkat bunga ini lebih besar
daripada tinkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan),
maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan
merugikan.
5. Metode Profitability Index

17

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai
sekarang investasi.Kalau Profitability Index (PI)-nya lebih besar
daripada 1, maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi kalau
kurang dikatakan tidak menguntungkan. Sebagaimana metode
NPV,maka metode ini perlu menentukan terlebih dahulu tingkat bunga
yang akan dipergunakan.

2.3

Modal Dalam Sektor Pertanian: Arti dan Fungsinya
Dalam arti makro: Faktor Produksi modal yang disalurkan,
dikelola, dan dikontrol di dalam kegiatan ekonomi di sektor
pertanian, yang merupakan salah satu sector ekonomi nasional.
Dalam arti mikro: Faktor produksi modal yang disediakan, diolah,
dan dikontrol di dalam suatu usahatani perusahaan agribisnis
maupun suatu usahatani yang masih sederhana.

2.3.1

Bentuk Modal
Bentuk modal sendiri dapat berupa uang kartal, uang giral atau
dalam bentuk barang yang dapat dipakai di dalam kegiatan produksi di
bidang pertanian.


Uang kartal
Uang kartal adalah uang yang dicetak dan diedarkan pemerintah
melalui bank sentralnya dan setiap orang harus mau menerimanya. Ciriciri uang kartal:

i.
ii.
iii.

Mata uang yang dicetak dan diedarkan pemerintah melalui bank sentral
Setiap orang harus mau menerimanya
Berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah
Uang kartal terdiri dari :

18

i.

Uang kertas merupakan uang yang terbuat dari kertas yang tidak mudah

ii.

rusak
Uang logam merupakan uang yang terbuat dari logam seperti
aluminium,nikel,tembaga dan kuningan


Uang giral
Uang giral adalah saldo tagihan seseorang atau perusahaan di
bank,saldo tagihan tersebut digunakan sebagai alat pembayaran.
Pembayaran dengan uang giral dapat dilakukan dengan beberapa cara :

i.

Cek adalah surat perintah pembayaran kepada bank untuk membayar

ii.

sejumlah uang kepada orang yang tertera di atas cek tersebut.
Giro adalah surat perintah kepada bank untuk memindahkan sejumlah
uang kepada rekening seseorang atau perusahaan yang ditunjuk

iii.

nasabah.
Transfer Telegrafis merupakan pemindahan uang antar rekening di bank
secara cepat.
Kelebihan uang giral,yaitu :

i.
ii.
iii.
iv.
v.

Praktis dan aman
Jika hilang dapat dilacak kembali
Dapat berpindah tangan tanpa mengeluarkan biaya yang besar
Pecahan nilainya dapat diatur sesuai keinginan
Sebagai alat pembayaran dalam jumlah yang tidak terbatas
Kelemahan uang giral,yaitu :

i.
ii.

2.3.2

Tidak efektif digunakan untuk membayar dalam jumlah yang kecil
Tidak setiap orang dapat menerimanya

Modal Berdasarkan Beberapa Pendekatan
Pengertian

modal

biasa

dibedakan

berdasarkan

beberapa

pendekatan, seperti arti modal berdasarkan hak milik, arah pemakaian,
tujuan pemakaian modal, dan sumber modal.

19

1. Modal Perusahaan berdasarkan Hak Milik
a) Modal Pribadi Perusahaan dikuasai sepenuhnya oleh perusahaan,
baik dalam bentuk tunai maupun bentuk barang lainnya.
Perusahaan berhak untuk memakainya dan tidak bertanggung
jawab kepada siapapun di luar perusahaan. Contohnya: Saham dan
Laba ditahan
b) Modal Luar Perusahaan datang ke dalam perusahaan melalui
pinjam-meminjam atau melalui kredit. Perusahaan berkewajiban
membayar modal pokonya serta balas jasa/ bunga dan ongkos yang
diwajibkan kepadanya, dan memenuhi semua persyaratan pada
waktu serah terima uang dari si pemilik uang.
c) Modal Swasta Perseorangan dimiliki oleh perseorangan yang
mempunyai hak penuh atas modal tersebut. Selain membayar
pajak, pemerintah tidak dapat ikut campur dengan pemilik modal
perseorangan tersebut.
d) Modal Swasta Kelembagaan dimiliki oleh lembaga-lembaga
swasta,

seperti

perkumpulan-perkumpulan

profesi,

lembaga

perdagangan, koperasi, dan lainnya, dimana pemerintah tidak bias
ikut campur tangan dalam segala sesuatunya.
e) Modal Pemerintah adalah semua modal yang dimiliki dan dikuasai
oleh pemerintah dan semu jajaran kelembagaannya. Departemen
Keuangan bersama jajaran kelembagaannya lah yang mengelola
keuangan pemerintah ini.
2. Modal berdasarkan Arah Pemakaian
a) Modal Investasi adalah modal yang dipakai untuk membiayai
pendirian suatu peusahaan, memperluas volume perusahaan, atau
untuk mengganti peralatan seperti mesin, bangunan, dan barang
modal lainnya. Dalam pertanian biasanya modal investasi terbesar=
modal untuk membeli tanah pertanian.
b) Modal Operasional atau biasa disebut modal kerja/ modal lancer
dipakai untuk membiayai semua pengeluaran yang menyebabkan
perusahaan aktif beroperasi. Contohnya untuk membeli bahan
produksi, perlengkapan, upah pegawai, dan pengeluaran untuk
tujuan konsumtif pada masa operasional.

20

c) Modal Barang yang Tidak Bergerak (real estate capital) biasanya
berbentuk lahan dan segala faktor yang menaikan nilai lahan.
Contohnya slauran penterasan, irigasi, dan bangunan, rumah petani,
pagar, dan jembatan.
d) Modal Barang Bergerak berbentuk mesin, alat rumah tangga, dan
alat-alat yang dipakai dlam proses produksi.
3. Modal berdasarkan Sumbernya
a) Tabungan Perusahaan
b) Warisan
c) Hadiah/ hibah
d) Modal Luar Perusahaan
e) Modal dari Sewa-Menyewa
f) Modal dari Kontrak Produksi
g) Modal dari Perusahaan Sewa Guna (Leasing Companies)
h) Modal dari Lembaga-lembaga Perkreditan
i) Modal Dalam Negeri dan Modal Luar Negeri
4. Modal Koperasi
Bersumber dari para pendiri, anggotanya, dan sumber lainnya. Ada dua
sumber modal yang dapat dijadikan modal usaha koperasi yaitu:

a) Secara Langsung
Dalam mendapatkan modal secara langsung ini ada tiga cara klasik


yang dapat dilakukan oleh para pengurus koperasi, yaitu:
Mengaktifkan simpanan wajib anggota sesuai dengan besar kecil
penggunaan volume penggunaan jasa pelayanan koperasi yang




dimanfaatkan oleh anggota tersebut;
Mengaktifkan pengumpulan tabungan para anggota;
Mencari pinjaman dari pihak bank atau non-bank dalam menunjang

kelancaran operasional koperasi.
b) Secara Tidak Langsung
Modal yang didapat dari cara ini bukan merupakan modal yang
langsung digunakan oleh koperasi tetapi mengambil manfaat dari
kemampuan operasi itu sendiri dalam rangka menekan biaya,
caranya antara lain:





Menunda pembayaran yang seharusnya dikeluarkan;
Memupuk dana cadangan;
Melakukan Kerja Sama-Usaha;
Mendirikan Bdang-Badan Bersubsidi

21

5. Pengaruh Waktu terhadap Nilai Modal
Nilai terhadap uang yang jumlahnya sama pada waktu sekarang
dan yang akan datang tidaklah sama. Yang menyebabkan adanya
perbedaan nilai tersebut adalah faktor waktu. Terdapat empat faktor
yang menyebabkan waktu member nilai tambahan kepada uang.
a) Faktor Keragu-raguan
Seseorang akan merasa lebih aman dan yakin untuk memiliki uang
yang sudah ada pada waktu sekarang dariapada di waktu yang akan
datang. Karena rasa inilah maka uang pada waktu sekarang yang
akan diberi nilai lebih besar daripada uang yang sama tersebut di
masa yang akan datang.
b) Faktor Inflasi
Sejarah menunjukan inflasi terjadi di waktu yang lalu, sekarang,
dan bisa dipastikan di waktu yang akan datang. Perbedaan nilai
uang ini ditentukan oleh besar kecilnya peranan inflasi terhadap
jalannya perekonomian di suratu daerah yang bersangkutan.
Berikut data laju inflasi di Indonesia tahun 20010-2013

Faktor inflasi merupakan alasan kuat untuk memberikan nilai yang
lebih besar kepada sejumlah uang yang sama pada waktu sekarang
daripada waktu yang akan datang.
c) Faktor Alternatif Pemakaian
Apa yang diperlukan waktu sekarang lebih jelas diketahui daripada
semua keperluan pada waktu-waktu yang akan datang. Semakin

22

jauh jarak waktu yang akan datang dengan waktu sekarang semakin
tidak jelas keperluan –keperluan apa saja yang diperlukan pada
waktu yang akan datang. Untuk pengorbanan menangguhkan
segala penutupan kebutuhan pada waktu sekarang yang jelas
diketahui dan menunggu uang itu diterima lagi,dia mendapat
tambahan uang.
d) Faktor Likuiditas
Keynes mengatakan

bahwa

faktor

Likuiditas

perusahaan

mengakibatkan orang harus berpikir dua kali sebelum modal yang
ada di tangannya diserahkan kepada pihak lain, untuk baru di
kemudian waktu modal itu kembali ke tangannya. Modal yang
disediakan untuk menjaga likuiditas perusahaan berdasar pada tiga
motivasi.
i.
Motivasi Transisional
Sewaktu-waktu dalam jangka pendek perusahaan harus siap
melaksanakan tugas bayar-membayar. Bila modal untuk
keperluan ini diserahkan kepada pihak lain untuk sementara
waktu, likuiditas perusahaan harus dikorbankan sebanyak uang
yang diserahkan selama uang itu belum dibayarkan kembali
ii.

kepada perusahaan.
Motivasi Menghadapi Musibah/ berjaga-jaga
Kerugian-kerugian materiil bisa ditekan atau dihilangkan bila
tersedia cadangan modal untuk keperluan. Bila modal untuk
keperluan ini diserahkan kepada pihak lain untuk sementara
waktu, maka perusahaan akan menanggung risiko bahwa
tujuan menanggulangi musibah yang mungkin saja terjadi

iii.

selama uang itu belum kembali tidak bisa dilaksanakan.
Motivasi Spekulasi
Sejumlah modal yang tidak ada di dalam perusahaan karena
dipinjamkan ke pihak lain untuk jangka waktu tertentu akan
menghilangkan kesempatan perusahaan berspekulasi di dalam
dunia bisnis selama jangka waktu tersebut. Segala kejadian ang
tiba-tiba andai kata memerlukan pengeluaan tambahan

iv.

keuangan, maka perusahaan harus selalu siap menyediakannya.
Bunga

23

Penundaan pemakaian modal sampai waktu yang akan datang
mempunyai imbalannya dalam bentuk nilai uang. Nilai ini
adalah harga atau balas jasa dari masa penangguhan pemakaian
modal tersebut

2.4
Bunga
2.4.1 Pengertian Bunga
Bunga merupakan harga yang dibayar untuk memakai uang atau modal
orang atau pihak lain, yang pemakaiannya dikorbankan oleh pemilik uang
tersebut sampai waktu yang akan datang. Peminjam, selain membayar
bunga tersebut, harus pula membayar segala perongkosan yang
berhubungan dengan serah terima uang pinjaman tadi.
Bunga juga bisa diartikan sebagai harga modal berdasarkan waktu.
Pengertian lain,bunga merupakan harga yang harus dibayar peminjam
karena dia memakai sejumlah uang atau modal dari pemiliknya yang harus
menunda pemakaian uang tersebut sampai penunda mengembalikannya.
Besarnya bunga yang harus dibayar menunjukkan besarnya nilai waktu
uang. Bunga biasanya dihitung berdasarkan presentase dari modal yang
dipinjam dan dihitung per lamanya pinjaman yang biasanya per tahun. Bila
tahun-tahun berikutnya modal belum dikembalikan, maka bunga per tahun
itu harus terus dibayar oleh peminjam.
2.4.2 Alasan Bunga Harus Dibayar
Tingkat bunga dari modal yang sumbernya dari lembaga-lembaga
perkreditan sangat mempengaruhi ongkos produksi perusahaan yang
meminjam modal tersebut untuk membiayai perusahaannya. Tingkat
bunga juga menentukan jumlah modal yang akan dipakai, dan ke arah
mana modal itu akan disalurkan.
Alasan bunga harus dibayar ialah karena:
 Semata-mata untuk membayar bunga
Bunga dibayar semata-mata untuk membayar bunga. Alasan
ekonominya karena modal merupakan faktor produksi yang langka


dan produktif sehingga harus menerima balas jasa.
Membayar risiko

24

Bunga dibayar untuk balas jasa risiko pemilik uang, karena ada
kemungkinan dia akan kehilangan uang kalau peminjam tidak
mengembalikannya. Pemilik uang harus mempertimbangkan
besarnya risiko dan tingginya tingkat bunga. Pemilik modal
menginginkan bunga yang tinggi tetapi risiko rendah, sedangkan
peminjam menginginkan risiko yang rendah dengan bunga yang
rendah pula.


Bunga untuk menutup ongkos
Beberapa lembaga memasukkan ongkos-ongkos peminjaman
kedalam penghitungan bunga. Biasanya ongkos untuk peminjaman
jangka pendek relatif lebih tinggi daripada ongkos untuk pinjaman
jangka panjang.

2.4.3 Bunga dan Permintaan-Penawaran akan Modal
a. Di negara maju
Naiknya permintaan mengakibatkan naiknya tingkat bunga dan
mendorong orang untuk lebih banyak menabung. Di negara maju,
permintaan akan barang tinggi, sehingga kegiatan-kegiatan
produksi barangnya juga tinggi, karena produksinya tinggi maka
kebutuhan akan modal akan semakin bertambah. Karena
permintaan akan modal bertambah, maka tingkat bunga juga
semakin meningkat, dan mendorong orang untuk lebih banyak
menabung. Hal ini memungkinkan lembaga-lembaga tabungan
menawarkan kredit untuk memungkinkan kegiatan produksi naik.
Jika gejala ini terjadi, maka orang-orang tidak akan meminta modal
lagi dan lebih memilih untuk kredit, sehingga bunga diturunkan
akibat permintaan akan modal menurun. Dalam sistem ekonomi
kapitalis atau ekonomi pasar, kekuatan permintaan dan penawaran
akan modal sangat memengaruhi tingkat bunga.
b. Di negara berkembang
Di negara berkembang sangat berbeda dengan di negara maju,
jumlah modal yang tersedia di negara-negara berkembang belum
mencukupi untuk mengikuti gerak permintaan dan penawaran
modal. Tingkat modal belum mampu untuk dijadikan sebagai
25

pengatur kegiatan produksi. Permintaan dan penawaran akan modal
di negara-negara berkembang lebih banyak dipengaruhi oleh
struktur ekonomi.
 Segi Penawaran
Aspek penawaran akan modal erat hubungannya dengan jumlah
tabungan. Penawaran akan modal rendah karena persediaan
modal dari tabungan rendah. Hal ini disebabkan karena
pendapatan rendah yang pada gilirannya disebabkan oleh
produktivitas yang rendah. Produktivitas rendah disebabkan
oleh kurangnya modal. Modal kurang disebabkan oleh
penawaran akan modal rendah, yang pada gilirannya disebabkan


modal yang bersumber dari tabungan rendah.
Segi permintaan
Aspek permintaan akan modal berhubungan dengan daya beli
masyarakat di pasar barang yang dihasilkan. Permintaan akan
modal rendah karena permintaan terhadap hasil produksi di
pasaran rendah. Permintaan ini rendah karena daya beli
masyarakat di pasaran barang dan jasa rendah. Daya beli rendah
karena

pendapatan

rendah,

yang

disebabkan

karena

produktivitas mereka rendah. Produktivitas rendah karena
kekurangan modal. Pemakaian modal yang rendah disebabkan
karena permintaan akan modal untuk produksi rendah.
Di negara berkembang tingkat bunga tidak dapat menjadi
faktor penentu untuk mengatur kredit dan kegiatan produksi.
Sejalan dengan perkembangan tingkat ekonomi suatu negara,
maka berkembang pula peranan tingkat kredit ini dalam
memengaruhi tingkat produksi.
2.4.4 Menghitung Besarnya Bunga
Menghitung besarnya bunga untuk menentukan nilai modal sangat
penting karena berhubungan dengan pengevaluasian investasi modal,
penghitungan biaya produksi dan penentuan rencana pembayaran utang.
 Nilai modal pada waktu yang akan datang
Untuk menghitung nilai modal pada waktu yang akan datang, dapat
digunakan rumus kuantitatif dengan cara menambah bunga yang

26

berbunga (compounding interest). Rumus untuk mengetahui nilai
modal yang akan datang ialah:
S=s (1−i)n
Keterangan:
S = modal pada waktu yang akan datang
s = modal pada waktu sekarang
i = bunga
n = kurun waktu
Contoh soal:
Modal sekarang Rp 5000,00, bunga 2,5%, kurun waktu 3 tahun.
Hitunglah modal tiga tahun yang akan datang.
Jawab:
s = Rp 5000,00
i = 2,5%
n=3
S=5000 ( 1,0612 )=5306
Jadi, modal 3 tahun yang akan datang ialah Rp 5306,00
Penghitungan dengan menggunakan compounding interest, bunga nya

sudah terdapat dalam data tabel compounding interest.



Nilai modal yang akan datang pada waktu sekarang
Untuk menghitung nilai modal pada waktu yang akan datang pada
waktu sekarang, dapat digunakan rumus kuantitatif dengan cara

27

mengurangi bunga yang berbunga (dicounting interest). Rumus untuk
mengetahui nilai modal yang akan datang pada waktu sekarang ialah:
I
V=
(1+i)n
Keterangan:
V = nilai modal yang akan datang pada waktu sekarang
I = nilai modal pada waktu yang akan datang
i = bunga
n = kurun waktu peminjaman
Contoh soal:
Nilai modal pada waktu yang akan datang adalah Rp 2000,00, bunga
3%, dan jangka waktu meminjam adalah 2 tahun. Hitunglah nilai
modal waktu sekarang.
Jawab:
I = Rp 2000,00
i = 3%
n=2
Penghitungan dengan menggunakan discounting interest, bunga nya
sudah

terdapat

dalam

data

tabel

discounting

interest.

V =2000 ( 0,915 ) =1830
Jadi, nilai modal pada waktu sekarang ialah Rp 1830,00

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Jika dilihat secara makro, manajemen keuangan pertanian adalah suatu
kegiatan mengelola penyediaan, pemakaian, dan pengontrolan keuangan di
sektor pertanian. Sedangkan dilihat secara mikro, manajemen keuangan

28

pertanian adalah cara-cara untuk mengatur atau mengelola, penyediaan
modal, pemakaian modal, dan pengontrolan modal tersebut di dalam suatu
perusahaan agribisnis.
Manajemen keuangan pertanian bertujuan untuk memaksimisasi
kesejahteraan atau kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan
nilai sekarang (present value) dan pertimbangan risiko.
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan

perencanaan,

penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer
Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana
perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi
dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara
bijaksana.
Modal memiliki pengertian dalam arti makro yaitu faktor Produksi
modal yang disalurkan, dikelola, dan dikontrol di dalam kegiatan ekonomi
di sektor pertanian, yang merupakan salah satu sector ekonomi nasional.
Sedangkan dalam alam arti mikro pengertian modal ialah faktor produksi
modal yang disediakan, diolah, dan dikontrol di dalam suatu usahatani
perusahaan agribisnis maupun suatu usahatani yang masih sederhana.
Bunga merupakan harga yang dibayar untuk memakai uang atau modal
orang atau pihak lain, yang pemakaiannya dikorbankan oleh pemilik uang
tersebut sampai waktu yang akan datang. Peminjam, selain membayar
bunga tersebut, harus pula membayar segala perongkosan yang
berhubungan dengan serah terima uang pinjaman tadi.
Faktor-faktor seperti manajemen dan manajer menjadi penentu
keberhasilan keuangan dalam suatu lingkup mikro maupun makro,
ditambah dengan faktor produksi seperti modal, dan nilai tambah uang
berupa bunga. Faktor-faktor tersebut merupakan satu kesatuan yang
berkesinambungan yang menentukan apakah keuangan akan berjalan
dengan baik, atau sebaliknya.
3.2

Saran

29

1. Manajemen Keuangan di Indonesia dalam lingkup ekonomi makro
maupun ekonomi makro seharusnya bisa lebih dimaksimalkan lagi
dalam pengelolaannya agar tercapai perekonomian yang lebih baik.
2. Dalam hal pengelolaan pembiayaan agribisnis maupun keuangan
pertanian, tidak hanya manajer keuangan yang memegang segala
kendali dalam semua urusan, namun semua instansi dan individu
terkait harus dapat aktif berperan serta mengelola keuangan secara
baik.
3. Modal harus dapat dikelola sedemikian rupa sehingga akan didapat
hasil yang maksimal.
4. Bunga seharusnya menjadi salah satu faktor pemicu masyarakat
Indonesia untuk lebih gemar menabung, bukan untuk dimanfaatkan
pihak-pihak yang meraup keuntungan semata.

30

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Buku:
Kadarsan, Halimah W. 1992. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Agribisnis.
Gramedia: Jakarta.
Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Mikroekonomi. Rajawali Pers: Jakarta.
Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori Pengantar. Rajawali Pers: Jakarta.

Daftar Internet:
Anonim. 2008. Manajemen Keuangan dan Disiplin Ilmunya. Dalam: http://ujianmasukstan.blogspot.com/2008/04/manajemen-keuangan-dan-disiplinilmu.html. Diakses pada tanggal 22 September 2013 pukul 21.36.
Aprianto,

Deri.

2012.

Biaya

Modal.

Dalam:

http://deriaprianto74.blogspot.com/2012/04/biaya-modal.html.

Diakses

pada tanggal 21 September 2013 pukul 23.14.
Choirul, Ahmad. 2012. Keputusan Pendanaan: Struktur Modal. Dalam:
http://ahch0104.blogspot.com/2012/06/keputusan-pendanaan-strukturmodal.html. Diakses pada tanggal 22 September 2013 pukul 00.00.
Hasyim,

Hadi

Muttaqin.

2009.

Konsep

Dasar

Akuntansi.

Dalam:

http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/06/23/konsep-dasarakuntansi/. Diakses pada tanggal 22 September 2013 pukul 20.10.
Kurniawan, Agung. 2013. Investasi Jangka Panjang dan Jangka Pendek Pada
Bank.

Dalam:

http://agungkurniawan96.wordpress.com/2013/03/12/investasi-jangkapanjang-dan-jangka-pendek-pada-bank/.

Diakses

pada

tanggal

22

September 2013 pukul 10.43.

31

Maulin, Fauziah. 2013. Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return.
Dalam:

http://kushinamaoleen.blogspot.com/2013/06/contoh-makalah-

manajemen-keuangan-risk.html. Diakses pada tanggal 22 September 2013
pukul 19.44.
Muttaqin,

Hadi.

2013.

Keputusan

Pendanaan.

Dalam:

http://pustakabakul.blogspot.com/2013/05/keputusan-pendanaan.html.
Diakses pada tanggal 21 September 2013 pukul 23.00.
Yogatama, Ahmad Nizar. 2010. Keterkaitan Manajemen Keuangan dan
Akuntansi.

Dalam:

http://www.scribd.com/doc/33309989/Keterkaitan-

Manajemen-Keuangan-Dan-Akuntansi.

Diakses

pada

tanggal

22

September 2013 pukul 20.57.
Swara,

Yogi.

2012.

Nilai

Kartal

dan

Giral.

Dalam:

http://gloryglorymu41.blogspot.com/2012/12/normal-0-false-false-falsein-x-none-x_15.html. Diakses pada tanggal 22 September 2013 pukul
04.12
Anugrah,

Daniel.

2011.

Modal

Koperasi.

Dalam:

http://danielanugrah10.wordpress.com/2011/12/31/modal-koperasi/.
Diakses pada tanggal 22 September 2013 pukul 04.17
Anonim. 2013. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi 20010-2013. Dalam:
http://bps.go.id/aboutus.php?inflasi=1 Diakses pada tanggal 21 September
2013 pukul 04.55

32