MAKALAH KAJIAN FISIKA docx 1

MAKALAH KAJIAN FISIKA
Tata Surya dan Induksi Magnetik

Kelompok 3
Alifa Aprilia Zees
Titing Anriani
Kazandra Mosua
Praise Bukasing
Nolani Masone
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah ini dengan tepat waktu, sehingga dapat digunakan oleh khalayak pembaca. Makalah ini
dapat berguna untuk pelajar.
Makalah ini mepunyai judul “kajian fisika tentang Tata Surya Dan Induksi magnetika”.
Makalah ini memunyai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga dapat dipertanggung
jawabkan hasilnya.
Tujuan makalah ini dibuat untuk mengetahui berbagai metode pengajara materi fisika di

tingkat SMP dan SMA. Harapan dan do’a kami untuk pembaca setelah mempelajari makalah ini
semoga dapat mengetahui berbagai aspek materi fisika.
Kami menyadir bahwa sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu pembaca diharapkan dapat memberikan kritik dan saran yang berifat membangun
untuk kemajuan pembangunan ini.
Terimah kasih, dan semoga makalah ini bias memberikan sumbangsi positif untuk kita
semua.

Tondano, Mei 2014

Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Susungguhnya kurikulum dapat menggambarkan dinamika pembangunan
pendidikan yang ujung-ujungnya berupaya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Lebih luas lagi juga menggambarkan dinamika pembangunan nasional.
Istilah kurikulum memang belum lahir ketika pemimpin tertinggi negeri ini telah
berhasil mengumandangkan teks proklamasi ke seluruh penjuru dunia. Tetapi yang patut

kita banggakan, dua tahun sejak proklamasi, negeri ini telah memiliki kurikulum sebagai
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Kurikulum ini dinamakan dengan Rencana
Pelajaran 1947.
Lebih dari itu, sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia telah menetapkan tujuan
yang jelas kemana NKRI akan dibawa. Dasar negara telah ditetapkan sejak
prakemedekaan, yakni Pancasila, lengkap dengan lambang negara, motto, lagu
kebangsaan, dan bahkan konstitusi yang di dalamnya telah memuat empat tujuan negara
yang akan dicapai. Salah satu tujuan itu dirumuskan dengan sangat tepat, yakni
“Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Penulis sempat bertanya-tanya tentang rumusan
tujuan yang satu ini. Mmngapa “mencerdaskan”? Bukan yang lain. Oh … ternyata
konsep “mencardaskan” itu telah dijelaskan oleh Horard Gardner setelah dua puluh
delapan tahun kemudian, dalam bukunya berjudul Frames od Mind: the Tehory of
Multiple Intelligences.
Dalam buku, Howard Gardner menjelaskan tentang tujuh tipe kecerdasan
manusia. Singkatnya, yang keceerdasan itu bukan hanya kecerdasan intelektual (otak kiri)
tetapi juga tipe kecerdasan yang lain, termasuk kecerdasan spiritual, emosional, bahkan
juga kinestetiknya. Wallahu alam. Penulis menyadari bahwa para pendiri NKRI telah
begitu tepat dalam merumuskan tujuan negeri ini harus dibangun, termasuk membangun
anak-anak bangsa ini di masa depan.
B. Rumusan Masalah

a. Apakah perbedaan Kurikulum dari beberapa tahun berjalan?
b. Apakah manfaat dalam perubahan kurikulum 2013?
c. Bagaimana silabus kurikulum 2013
d. Bagaimana konsep materi dari beberapa sumber sesuai kurikulum, pada Materi
tentang Tata surya dan induksi magnetic

C. Tujan masalah
a. Mengetahui perbedaan Kurikulum dari beberapa tahun berjalan?
b. Mengetahui manfaat dalam perubahan kurikulum 2013?
c. Mengetahui silabus kurikulum 2013
d. Mengetahui konsep materi dari beberapa sumber sesuai kurikulum, pada
Materi tentang Tata surya dan induksi magnetic.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Silabus
Satuan Pendidikan:

SMP


Kelas /Semester

:

IX

1.1 Mengagumi
keteraturan
dan
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan manusia
dalam
lingkungan
serta
mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya.

Kemagnetan,

Induksi
Elektromagnet

Mengamati

Tugas

1. Sebuah magnet dapat

1. Membuat alat

menarik benda-benda
seperti besi, baja yang
ada di sekitarnya.
2. Jarum kompas yang
digantung pada statif
menggunakan benang.

sederhana yang
memfaatkan

electromagnet,
misalnya bel
listrik dsb.
2. Membuat tulisan
transmisi daya
listrik jarak jauh
dari pusat
pembangkit listrik
sampai ke kotakota.
3. Membuat laporan
hasil eksperimen

Menanya
1. Mengapa benda-benda

seperti besi dan baja
yang ada di sekitar
magnet, dapat ditarik
oleh magnet?
2. Mengapa jarus kompas

yang digantung pada
statif menggunakan
benang (bergerak bebas)
selalu menujuk arah
utara dan selatan bumi?
3. Apakah penggunakan
magnet dalam kehidupan
sehari-hari?
4. Apa hubungan antara
hewan-hewan dengan
listrik dalam mencari
makan atau migrasi?

Observasi
Mengamati
eksperimen
electromagnet,
induksi
electromagnet.


Portofolio
Kumpulan:

2.1 Menunjukkan
perilaku
ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan)
dan bekerja sama dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap
dalam
melakukanpengamatan,percobaan, dan
berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi dalam
melaksanakan

percobaan
dan
melaporkan hasil percobaan
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan
bertanggung jawab dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam menggunakan energi
secara hemat dan aman serta tidak
merusak lingkungan sekitarnya.
2.4 menunjukkan penghargaan kepada
orang dalam aktivitas sehari-hari
sebagai
wujud
implementasi

Eksperimen/explore

1. Laporan tugas

proyek

Melakukan eksperimen,
2. Laporan
sehingga menghasilkan data
eksperimen
tentang:
1.
2.
3.
4.

Sifat kemagnetan
Electromagnet
Induksi Elektromagnet
Trafo, dynamo sepeda

Asosiasi
1. Menganalisis data untuk

menentukan sifat-sifat
kemagnetan

2. Menganalisis data untuk
membuat kesimpulan
bahwa di sekitar arus
listrik terdapat medan
magnet dan factor-faktor
yang menentukan
besarnya medan magnet.
3. Menganalisis data untuk

Tes (Contoh Soal)
PG
1. Sebuah

transformator
mempunyai
kumparan primer
dan
sekunder
sebanding 500 dan
5.000,
dihubungkan
dengan jaringan
bertegangan arus
bolak balik 220 V.
Berapa tegangan
keluaranya?
a. 220 V

A. Kurikulum 2013 dan KTSP tahun sebelumnya
No

1

2

Kurikulum 2013

KTSP

SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan Standar Isi ditentukan terlebih dahulu
terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 melaui Permendiknas No 22 Tahun
Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar 2006. Setelah itu ditentukan SKL
Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum,
(Standar Kompetensi Lulusan)
yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, melalui Permendiknas No 23 Tahun
68, 69, dan 70 Tahun 2013
2006

Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan
soft skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan

lebih menekankan pada aspek
pengetahuan

3

di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI di jenjang SD Tematik Terpadu untuk
kelas I-III

4

Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak
dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit
dibanding KTSP

5

Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD Standar proses dalam pembelajaran
dan semua mata pelajaran di jenjang
terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan
Konfirmasi
ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses
dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.

Jumlah jam pelajaran lebih sedikit
dan jumlah mata pelajaran lebih
banyak dibanding Kurikulum 2013

6

TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
bukan sebagai mata pelajaran, melainkan
sebagai media pembelajaran

TIK sebagai mata pelajaran

7

Standar penilaian menggunakan penilaian
otentik, yaitu mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.

Penilaiannya lebih dominan pada
aspek pengetahuan

8

Pramuka menjadi ekstrakuler wajib

Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib

9

Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk
jenjang SMA/MA

Penjurusan mulai kelas XI

10

BK lebih menekankan mengembangkan potensi
siswa

BK lebih pada menyelesaikan
masalah siswa

B. Silabus
C. Feta konsep
 Induksi Magnetik
Feta konsep KTSP 2006 dari buku IPA TERPADU untuk SMP/MTS kelas IX,
oleh Tim Abdi Guru, dan diterbitkan Oleh penerbit Erlangga.

Garis garis listrik induksi

Jumlah lilitan

Kuat medan magnet

Kecepatan gerak kumparan

Inti besi

magnet didekatMemutar
kumparan
kumparan didalam medan magnet
Menggerakkan magnetkedalam atauMemutar
keuar tumparan
Memutuskan ubungan arus primer sehingga terjadi ggl induks

Genetator arus bolak balikGeneratos arus searah
Indicator ruhmkrof



Tata surya
Feta konsep KTSP 2006 dari buku IPA TERPADU untuk SMP/MTS kelas IX,
oleh Tim Abdi Guru, dan diterbitkan Oleh penerbit Erlangga.

Tata surya

Hokum gravitasi Newton

Matahari

Komet

Hokum Kepler

planet

Asteroid

Meteorid

Dianggap hanya berotasi
Orbit sangat lonjongOrbit berbentuk eilps
Orbit menyerupai lingkaran

Matahari
Venus
Bumi
Mars
Yupiter
Saturnus
Uranus
neptunus

D. pembahasan materi

TATA SURYA

1). Tata Surya bagian dalam
Tata Surya bagian dalam adalah nama umum sing mencakup planet kebumian lan
asteroid. Terutama terbuat sekang silikat lan logam, objek sekang Tata Surya bagian dalam
melingkup dekat karo srengenge, radius sekang seluruh daerah ini lewih pendek sekang jarak
antara Yupiter lan Saturnus.
Planet-planet bagian dalam

Planet-planet bagian dalam. sekang kiri ke kanan: Merkurius, Venus, Bumi, lan Mars
(ukuran menurut skala). Empat planet bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial planet)
memiliki komposisi batuan sing padat, hampir tidak mempunyai atau tidak mempunyai bulan lan
tidak mempunyai sistem cincin. Komposisi Planet-planet ini terutama adalah mineral bertitik
leleh tinggi, seperti silikat sing membentuk kerak lan selubung, lan logam seperti besi lan nikel
sing membentuk intinya. Tiga sekang empat planet ini (Venus, Bumi lan Mars) memiliki
atmosfer, semuanya memiliki kawah meteor lan sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung
berapi lan lembah pecahan. Planet sing letaknya di antara srengenge lan bumi (Merkurius lan
Venus) disebut juga planet inferior.
Merkurius
Merkurius (0,4 SA sekang srengenge) adalah planet terdekat sekang srengenge serta juga
terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami lan ciri geologisnya di
samping kawah meteorid sing diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi
karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya.[26] Atmosfer Merkurius sing hampir teyeng
diabaikan terdiri sekang atom-atom sing terlepas sekang permukaannya karena semburan angin
srengenge.[27] Besarnya inti besi lan tipisnya kerak Merkurius masih belum teyeng teyeng
diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan
raksasa, lan perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh energi awal srengenge.[28][29]
Venus
Venus (0,7 SA sekang srengenge) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi). lan seperti
bumi, planet ini memiliki selimut kulit silikat sing tebal lan berinti besi, atmosfernya juga tebal
lan memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lewih kering sekang bumi lan atmosfernya
sembilan kali lewih padat sekang bumi. Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet
terpanas karo suhu permukaan mencapai 400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah gas
rumah kaca sing terkandung di dalam atmosfer. [30] Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum
dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet sing teyeng mencegah habisnya
atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus berasal sekang gunung berapi.[31]

Bumi
Bumi (1 SA sekang srengenge) adalah planet bagian dalam sing terbesar lan terpadat,
satu-satunya sing diketahui memiliki aktivitas geologi lan satu-satunya planet sing diketahui
memiliki mahluk hidup. Hidrosfer-nya sing cair adalah khas di antara planet-planet kebumian lan
juga merupakan satu-satunya planet sing diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi
sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk
hidup sing menghasilkan 21% oksigen.[32] Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit
besar sekang planet kebumian di dalam Tata Surya.
Mars
Mars (1,5 SA sekang srengenge) berukuran lewih keci sekang bumi lan Venus (0,107
massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis sing kandungan utamanya adalah karbon
dioksida. Permukaan Mars sing dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons lan
lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis sing terus terjadi sampai
baru belakangan ini. Warna merahnya berasal sekang warna karat tanahnya sing kaya besi.[33]
Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos lan Phobos) sing diduga merupakan asteroid
sing terjebak gravitasi Mars.[34]
Sabuk asteroid

Asteroid secara umum adalah objek Tata Surya sing terdiri sekang batuan lan mineral
logam beku.[35]Sabuk asteroid utama terletak di antara orbit Mars lan Yupiter, berjarak antara 2,3
lan 3,3 SA sekang srengenge, diduga merupakan sisa sekang bahan formasi Tata Surya sing
gagal menggumpal karena pengaruh gravitasi Yupiter.[36]Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan
kilometer sampai mikroskopis. Semua asteroid, kecuali Ceres sing terbesar, diklasifikasikan
sebagai benda kecil Tata Surya. Beberapa asteroid seperti Vesta lan Hygiea mungkin akan
diklasifikasi sebagai planet kerdil jika terbukti telah mencapai kesetimbangan hidrostatik.[37]

Sabuk asteroid terdiri sekang beribu-ribu, mungkin jutaan objek sing berdiameter satu kilometer.
[38]
Meskipun demikian, massa total sekang sabuk utama ini tidaklah lewih sekang seperseribu
massa bumi.[39] Sabuk utama tidaklah rapat, kapal ruang angkasa secara rutin menerobos daerah
ini tanpa mengalami kecelakaan. Asteroid sing berdiameter antara 10 lan 10−4 m disebut
meteorid.[40]
Ceres

Ceres (2,77 SA) adalah benda terbesar di sabuk asteroid lan diklasifikasikan sebagai
planet kerdil. Diameternya adalah sedikit kurang sekang 1000 km, cukup besar kanggo memiliki
gravitasi sendiri kanggo menggumpal membentuk bundaran. Ceres dianggap sebagai planet
ketika ditemukan pada abad ke 19, tetapi di-reklasifikasi menjadi asteroid pada taun 1850an
setelah observasi lewih lanjut menemukan beberapa asteroid lagi.[41] Ceres direklasifikasi lanjut
pada taun 2006 sebagai planet kerdil.
Kelompok asteroid
Asteroid pada sabuk utama dibagi menjadi kelompok lan keluarga asteroid bedasarkan
sifat-sifat orbitnya. Bulan asteroid adalah asteroid sing mengedari asteroid sing lewih besar.
Mereka tidak mudah dibedakan sekang bulan-bulan planet, kadang kala hampir sebesar
pasangannya. Sabuk asteroid juga memiliki komet sabuk utama sing mungkin merupakan
sumber air bumi.[42]
Asteroid-asteroid Trojan terletak di titik L4 atau L5 Yupiter (daerah gravitasi stabil sing
berada di depan lan belakang sebuah orbit planet), sebutan "trojan" sering digunakan kanggo
objek-objek kecil pada Titik Langrange sekang sebuah planet atau satelit. Kelompok Asteroid
Hilda terletak di orbit resonansi 2:3 sekang Yupiter, sing artinya kelompok ini mengedari
srengenge tiga kali kanggo setiak dua edaran Yupiter.
Bagian dalam Tata Surya juga dipenuhi oleh asteroid liar, sing banyak memotong orbitorbit planet planet bagian dalam.
Tata Surya bagian luar

Pada bagian luar sekang Tata Surya terdapat gas-gas raksasa karo satelit-satelitnya sing
berukuran planet. Banyak komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur, juga berorbit di
daerah ini. Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlah volatil (contoh: air, amonia,
metan, sing sering disebut "es" dalam peristilahan ilmu keplanetan) sing lewih tinggi
dibandingkan planet batuan di bagian dalam Tata Surya.
Planet-planet luar

Raksasa-raksasa gas dalam Tata Surya lan srengenge, berdasarkan skalaKeempat planet
luar, sing disebut juga planet raksasa gas (gas giant), atau planet jovian, secara keseluruhan
mencakup 99 persen massa sing mengorbit srengenge. Yupiter lan Saturnus sebagian besar
mengandung hidrogen lan helium; Uranus lan Neptunus memiliki proporsi es sing lewih besar.
Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri sebagai raksasa es.[43]
Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki cincin, meski hanya sistem cincin Saturnus sing
teyeng dilihat karo mudah sekang bumi.
Yupiter
Yupiter (5,2 SA), karo 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa sekang gabungan
seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen lan helium. Sumber panas di
dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai
contoh pita pita awan lan Bintik Merah Raksasa. Sejauh sing diketahui Yupiter memiliki 63
satelit. Empat sing terbesar, Ganymede, Callisto, Io, lan Europa menampakan kemiripan karo
planet kebumian, seperti gunung berapi lan inti sing panas.[44] Ganymede, sing merupakan satelit
terbesar di Tata Surya, berukuran lewih besar sekang Merkurius.
Saturnus
Saturnus (9,5 SA) sing dikenal karo sistem cincinnya, memiliki beberapa kesamaan karo
Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume
Yupiter, planet ini hanya seberat kurang sekang sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi,
membuat planet ini sebuah planet sing paling tidak padat di Tata Surya. Saturnus memiliki 60
satelit sing diketahui sejauh ini (dan 3 sing belum dipastikan) dua di antaranya Titan lan
Enceladus, menunjukan activitas geologis, meski hampir terdiri hanya sekang es saja.[45] Titan
berukuran lewih besar sekang Merkurius lan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya sing
memiliki atmosfer sing cukup berarti.

Uranus
Uranus (19,6 SA) sing memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet sing paling ringan di
antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari srengenge
karo bujkuran poros 90 derajad pada ekliptika. Planet ini memiliki inti sing sangat dingin
dibandingkan gas raksasa lainnya lan hanya sedikit memancarkan energi panas.[46] Uranus
memiliki 27 satelit sing diketahui, sing terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel lan
Miranda.
Neptunus
Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lewih kecil sekang Uranus, memiliki 17 kali massa
bumi, sehingga membuatnya lewih padat. Planet ini memancarkan panas sekang dalam tetapi
tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus.[47] Neptunus memiliki 13 satelit sing diketahui. sing
terbesar, Triton, geologinya aktif, lan memiliki geyser nitrogen cair.[48] Triton adalah satu-satunya
satelit besar sing orbitnya terbalik arah (retrogade). Neptunus juga didampingi beberapa planet
minor pada orbitnya, sing disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 karo
Neptunus.
Komet

Komet adalah badan Tata Surya kecil, biasanya
hanya berukuran beberapa kilometer, dan terbuat sekang es
volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi,
secara umum perihelion-nya terletak di planet-planet bagian
dalam lan letak aphelion-nya lewih jauh sekang Pluto. Saat
sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam, dekatnya
jarak sekang srengenge menyebabkan permukaan esnya
bersumblimasi lan berionisasi, sing menghasilkan koma,
ekor gas lan debu panjang, sing sering teyeng dilihat karo
mata telanjang.
Komet berperioda pendek memiliki kelangsungan orbit
kurang sekang dua ratus taun. Sedangkan komet berperioda
panjang memiliki orbit sing berlangsung ribuan taun. Komet
berperioda pendek dipercaya berasal sekang Sabuk Kuiper,
sedangkan komet berperioda panjang, seperti Hale-bopp,
berasal sekang Awan Oort. Banyak kelompok komet, seperti Kreutz Sungrazers, terbentuk
sekang pecahan sebuah induk tunggal.[49] Sebagian komet berorbit hiperbolik mungking berasal
sekang luar Tata Surya, tetapi menentukan jalur orbitnya secara pasti sangatlah sulit.[50] Komet
tua sing bahan volatilesnya telah habis karena panas srengenge sering dikategorikan sebagai
asteroid.[51]

Centaur
Centaur adalah benda-benda es mirip komet sing poros semi-majornya lewih besar
sekang Yupiter (5,5 SA) lan lewih kecil sekang Neptunus (30 SA). Centaur terbesar sing
diketahui adalah, 10199 Chariklo, berdiameter 250 km.[52] Centaur temuan pertama, 2060 Chiron,
juga diklasifikasikan sebagai komet (95P) karena memiliki koma sama seperti komet kalau
mendekati srengenge.[53] Beberapa astronom mengklasifikasikan Centaurs sebagai objek sabuk
Kuiper sebaran-ke-dalam (inward-scattered Kuiper belt objects), seiring karo sebaran keluar sing
bertempat di piringan tersebar (outward-scattered residents of the scattered disc).[54]
Daerah trans-Neptunus

Plot seluruh objek sabuk Kuiper

Diagram sing menunjukkan pembagian sabuk Kuiper. Daerah sing terletak jauh
melampaui Neptunus, atau daerah trans-Neptunus, sebagian besar belum dieksplorasi. Menurut
dugaan daerah ini sebagian besar terdiri sekang dunia-dunia kecil (yang terbesar memiliki
diameter seperlima bumi lan bermassa jauh lewih kecil sekang bulan) lan terutama mengandung
batu lan es. Daerah ini juga dikenal sebagai daerah luar Tata Surya, meskipun berbagai orang
menggunakan istilah ini kanggo daerah sing terletak melebihi sabuk asteroid.

Sabuk Kuiper
Sabuk Kuiper adalah sebuah cincin raksasa mirip karo sabuk asteroid, tetapi komposisi
utamanya adalah es. Sabuk ini terletak antara 30 lan 50 SA, lan terdiri sekang benda kecil Tata
Surya. Meski demikian, beberapa objek Kuiper sing terbesar, seperti Quaoar, Varuna, lan Orcus,
mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Para ilmuwan memperkirakan terdapat
sekitar 100.000 objek Sabuk Kuiper sing berdiameter lewih sekang 50 km, tetapi diperkirakan
massa total Sabuk Kuiper hanya sepersepuluh massa bumi.[55] Banyak objek Kuiper memiliki
satelit ganda lan kebanyakan memiliki orbit di luar bidang eliptika.
Sabuk Kuiper secara kasar teyeng dibagi menjadi "sabuk klasik" lan resonansi. Resonansi adalah
orbit sing terkait pada Neptunus (contoh: dua orbit kanggo setiap tiga orbit Neptunus atau satu
kanggo setiap dua). Resonansi sing pertama bermula pada Neptunus sendiri. Sabuk klasik terdiri
sekang objek sing tidak memiliki resonansi karo Neptunus, lan terletak sekitar 39,4 SA sampai
47,7 SA.[56] Anggota sekang sabuk klasik diklasifikasikan sebagai cubewanos, setelah anggota
jenis pertamanya ditemukan (15760) 1992QB1 [57]
Pluto lan Charon

Pluto (rata-rata 39 SA), sebuah planet kerdil, adalah objek terbesar sejauh ini di Sabuk
Kuiper. Ketika ditemukan pada taun 1930, benda ini dianggap sebagai planet sing kesembilan,
definisi ini diganti pada taun 2006 karo diangkatnya definisi formal planet. Pluto memiliki
kemiringan orbit cukup eksentrik (17 derajat sekang bidang ekliptika) lan berjarak 29,7 SA
sekang srengenge pada titik prihelion (sejarak orbit Neptunus) sampai 49,5 SA pada titik
aphelion.
Tidak jelas apakah Charon, bulan Pluto sing terbesar, akan terus diklasifikasikan sebagai
satelit atau menjadi sebuah planet kerdil juga. Pluto lan Charon, keduanya mengedari titik
barycenter gravitasi di atas permukaannya, sing membuat Pluto-Charon sebuah sistem ganda.
Dua bulan sing jauh lewih kecil Nix lan Hydra juga mengedari Pluto lan Charon. Pluto terletak
pada sabuk resonan lan memiliki 3:2 resonansi karo Neptunus, sing berarti Pluto mengedari
srengenge dua kali kanggo setiap tiga edaran Neptunus. Objek sabuk Kuiper sing orbitnya
memiliki resonansi sing sama disebut plutino.[58]