Pemeliharaan dan Pengoperasian PLTMH

PLTMH
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
oleh : Ir. Sentanu H.

ASOSIASI HIDRO BANDUNG

2 LATAR BELAKANG


PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hidro) adalah teknologi yang handal.



PLTH sudah digunakan di Indonesia sejak tahun 1882 untuk menggerakan mesin
industri teh, hingga tahun 1910 tercatat ada 400 unit PLTH yang terpasang. Salah
satunya di Cisalak Jawa Barat yang dipasang pada tahun 1909



Indonesia secara tidak resmi sudah menjadi salah satu pusat pembelajaran dan
pengembangan teknologi PLTH di Asia Tenggara.




Pembangkit listrik tenaga air adalah sumber energi yang penting, tetapi masyarakat
umum masih banyak yang belum mengetahui peran penting PLTH bagi penyediaan
listrik nasional

11/20/2013

Asosiasi Hidro Bandung

AHB2

1909

perkebunan Cisalak,
At. De Costr. Mec., Francis, 100 kW

1923


Bandungte Electriciteits Masatsehappij (PLN)
Francis, 700 kW

1931

perkebunan Cinangling, Subang
Francis, 300 kW

2001

Long Lawen, Serawak, Malaysia
cross-flow T-14, 10 kW, Heksa Prakarsa

Hydropower
klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Hidro (PLTH)

Big Dam

Small Dam


Huge Hydropower

Small Hydropower,

Tinggi Bendung > 15 m
Bendung tidak renewable

Tinggi Bendung < 15 m
Kapasitas daya kurang dari 10 MW

Pembangkit Listrik Tenaga Hidro skala besar
PLTH skala besar

Pembangkit Listrik Tenaga Hidro PLTH skala kecil
asosiasi hidro bandung

KLASIFIKASI PLTH skala kecil
Pembangkit Listrik Tenaga Hidro skala kecil

SMALL HIDRO (PLTH skala kecil), kapasitas daya kurang dari 10 MW

MINI HIDRO
PLTH skala mini

MIKRO HIDRO
PLTH skala mikro

PICO HIDRO
PLTH skala piko

100 kW s/d 1 MW

1 KW s/d 100 kW

Kurang dari 1 kW

• Tidak menggunakan
bendungan (Dam less)
• Run off river
• Tinggi bendung < 3 m
• Head < 50 meter

• Tegangan rendah

• Tidak menggunakan
bendungan (Dam less)
• Run off river
• Tinggi bendung < 1 m
• Head < 50 meter
• Tegangan rendah

PLTMH
Tinggi bendung < 5 m ?
Tegangan < 20 kV

asosiasi hidro bandung

9 KONSEP PLTMH


Micro Hydro Power (MHP), Micro Hydropower,




Dikenalkan oleh insinyur hydropower di negara barat yang prihatin terhadap penduduk
negara miskin yang tidak memperoleh listrik, padahal tersedia sumber energi hidro
berlimpah di wilayah-nya.; MHPG, ITDG, SKAT



Rasionalisasi desain pembangkit listrik tenaga hidro agar dapat di bangun, dikelola,
dan dimiliki oleh masyarakat sendiri.


Tidak menggunakan bendungan (dam),



Tinggi mercu bendung (weir) < 2 meter




Head rendah, kurang dari 50 meter untuk mengurangi resiko bencana akibat water hammer,
dan tuntutan penggunaan material berkualitas sangat tinggi

11/20/2013

Asosiasi Hidro Bandung

AHB9

PLTMH berbasis masyarakat
power to empowering people
10

• Berlandaskan sumber daya lokal
• Dapat dibangun, dikelola, dan dimiliki sendiri oleh
konsumen/masyarakat lokal
• Dapat dioperasikan, dipelihara, diperbaiki oleh
teknisi lokal
• Menggunakan sistem run off river, tanpa dam, tinggi
bendung < 2 m, dan genangan yang tidak luas

• Menggunakan komponen yang umum digunakan
dalam konstruksi teknik dan tersedia di pasar lokal ;
generator, kabel, transmission belt, pipa, dsb
• Turbin dapat dibuat oleh bengkel lokal ; turbin cross
flow

• PLTMH sebagai alat dan media pengembangan
masyarakat

Tahap Pembangunan PLTMH

TEKNIS

TAHAP

NON-TEKNIS

potensi sumber energi hidro

PENJAJAGAN AWAL


potensi pasar listrik

kelayakan teknis

STUDI KELAYAKAN

kesepakatan masyarakat

detailed engineering design
instalasi PLTMH
kualitas listrik, operasi. dan
maintenance yang baik

DESAIN RINCI

pengorganisasian

PEMBANGUNAN


lembaga pengelola

OPERASI

pengelolaan lembaga
konsumen yang baik

PLTMH

14

Potensi Sumber Energi Hidro


Studi potensi sumber energi hidro adalah penjajakan awal ketersediaan potensi sumber
energi hidro untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).



Digunakan untuk memilih dan mengutamakan lokasi yang akan ditindak lanjuti dengan

studi kelayakan



Studi potensi meliputi kegiatan observasi, pengumpulan data dan informasi lokasi
daerah aliran sungai suatu dusun/desa yang diperkirakan memiliki potensi sumber energi
hidro



Hasil Studi Potensi dibutuhkan untuk pengambilan keputusan apakah studi perlu
dilanjutkan dengan studi kelayakan yang membutuhkan studi yang lebih rinci, teliti, dan
sudah tentu akan membutuhkan biaya lebih besar

AHB 2011

PRELIMINARY STUDY

Kriteria Kelayakan Potensi (contoh)
konsumen



Ada calon konsumen listrik di sekitar instalasi PLTMH pada
radius 2 km dari pembangkit atau gardu distribusi (GD).



Panjang jaringan distribusi dari titik lokasi pembangkit
terhadap penerima daya (beban) kurang dari 2 km untuk
tegangan rendah (220 V)



Daya terbangkit cukup memadai untuk keseluruhan warga
agar tidak menimbulkan konflik sosial, minimal 1 Ampere atau
200 Watt /KK

debit air



Fluktuasi debit sumber air tidak terlampau besar, dan
maksimal 1 bulan kering pada musim kemarau

bencana



Mitigasi bencana; konstruksi berada pada tanah yang stabil,
Tinggi bendung tidak lebih dari 2 meter, dan Head desain
kurang dari 50 meter.

aksesibilitas



Jalan akses menuju lokasi dapat dijangkau atau dapat
ditempuh dengan aman dan ekonomis.

lingkungan



Lokasi pembangkit tidak merusak lingkungan dan atau berada
di kawasan konservasi yang dilarang



Masyarakat memiliki sumber pendapatan uang untuk
membiayai operasi dan pemeliharaan instalasi PLTMH

jarak
kapasitas

ekonomi

PRELIMINARY STUDY

Persamaan Energi Potensial Air
16


Energi Potensial Air;

U  mgH



Daya = Energi per detik ;

W  gQH  9,8QH

1 m3
1000 kg

U = Energi potensial [Joule]

H = 10 meter

m = Masa [kg]
g = gaya gravitasi 9,8 [m/det2]

U = 9,8 x 1000 X 10 Joule

H = Head, tinggi elevasi [m]
W = Daya [Watt]

W = 98000 Joule/detik
W = 98000 Watt = 98 kW

Q = Debit air [liter/detik]

PRELIMINARY STUDY

Kalkulasi Potensi Energi Hidro
17

W=5xQxH
Hlosses

W = 9,8 x Q x Hnet x ƞtotal
Dimana

W = Potensi kapasitas daya terbangkit [Watt]

Hgeodetic

Hnet

9,8 = Kecepatan gravitasi [meter/detik2]
Q = debit air [liter/detik]
Hnet = Energi Head [meter] = Hgeodetic - Hlosses

Ƞtotal = efisiensi total; sekitar 0,55
Ƞtotal = Ƞturbin x Ƞtransmisi mekanik x Ƞgenerator
Ƞturbin = 0,8
Ƞtransmisi mekanik = 0,95
Ƞgenerator = 0,9

W=5xQxH
18

W = 5 x Q x H [Watt]
dimana
Q = debit air [liter/detik]
H = Head [meter]
Jika H = meter dan Q = 100 liter/detik
maka; W = 5 x 100 x 10 = 5000 Watt

[meter]

Q [m3/detik]

W = 5 x Q x H [kW]
dimana
Q = debit air [m3 /detik]
H = Head [meter]
Jika H = 10 meter dan Q = 0,1 m3/detik
maka; W = 5 x 100 x 10 = 5 kW

AHB 2011

PRELIMINARY STUDY

Sidik cepat bentang alam
19

Ada air terjun
Kelerengan di atas 2:1
Curah hujan di atas 4000 mm
Tutupan vegetasi rapat
Wilayah hutan konservasi
Tanah tidak porous

AHB 2011

PRELIMINARY STUDY

Analisis peta dasar 1 : 1000
20

Peta topografi
Peta terrain goggle map
Wilayah dengan kontur rapat
Alur sungai
Luas daerah tangkapan air

AHB 2011

PRELIMINARY STUDY

Observasi lokasi potensial
21

Menyusuri sungai dari desa ke
arah lokasi potensial
Transek melintang 1 km kiri
kanan lokasi potensial
Transek jalur kabel distribusi
Status tata guna dan
pemilikan lahan
Pengukuran Head Geodetic
Pengukuran debit air sesaat
Pengamatan tinggi muka
banjir
Ketersediaan material lokal ;
batu, pasir, kayu

AHB 2011

PRELIMINARY STUDY

Pengukuran Head Geodetic
22

Selang waterpas; 1 cm
Waterpas; 1 cm
Total Station ; 5 cm
Theodolite; 10 cm
Pressure gauge; 0,01 Bar=1 m
Range finder; 1 m
Clinometers; 5 meter
GPS; 10 m
Altimeter; > 10 m

AHB 2011

PRELIMINARY STUDY

Pengukuran Head Geodetic
23

Selang waterpas; 1 cm
Waterpas; 1 cm
Total Station ; 5 cm
Theodolite; 10 cm
Pressure gauge; 0,01 Bar=1 m
Range finder; 20 cm
Clinometers; 5 meter
GPS; 10 m
Altimeter; > 10 m

AHB 2011

PRELIMINARY STUDY

Pengukuran Debit Sesaat
24

Metoda wadah
V notch weir
Rectangular Weir
Flow meter ; Q=VA
Larutan Garam
Bola Pingpong

AHB 2011

PRELIMINARY STUDY

Pengukuran Debit Sesaat
25

Metoda wadah
V notch weir
Rectangular Weir

Flow meter ; Q=VA
Larutan Garam
Bola Pingpong

AHB 2011

26

Studi kelayakan PLTMH
Studi kelayakan PLTMH adalah penelitian investasi PLTMH untuk menghasilkan daya atau
pendapatan secara berkelanjutan selama umur pakai desain. Kriteria kelayakan terdiri dari :
• Hidrologi ; W = 9,8 x n x Q X H ; Q90 untuk Isolated Grid
• Sipil ; umur desain konstruksi 20 tahun
• Mekanikal Elektrikal ; umur desain 10 tahun, moving parts 3 tahun.
• Ekonomi/Finansial ; masyarakat mampu membiayai operasi PLTMH dan menabung uang
untuk perbaikan; Internal Rate of Return (IRR); Benefit Cost Ratio (B/C ); Net Present
Value (NPV), Cash Flow, dsb
• Sosial Budaya : masyarakat mau dan mampu mengelola,, dan menyelesaikan konflik
• Lingkungan ; tidak ada dampak yang serius terhadap kerusakan lingkungan
• Keberlanjutan ; instalasi PLTMH dapat melayani kebutuhan listrik sesuai dengan umur
desain.

AHB 2011

ANALISIS HIDROLOGI
27
Mengetahui potensi sumber energi hidro sepanjang tahun untuk
menggerakan turbin. Studi hidrologi bertujuan untuk mendapatkan
beberapa parameter yang akan digunakan dalam perencanaan
pembangunan mikrohidro, antara lain :


Debit andalan yang akan menjadi dasar perencanaan bangunan dan
penentuan jenis turbin.



Debit banjir sebagai dasar rencana bangunan utama dan parameter
keamanan seluruh bangunan PLTMH



Konservasi daerah tangkapan air (catchment area) yang
berpengaruh terhadap stabilitas debit andalan.



Penggunaan air selain dari kebutuhan PLTMH

HIDROGRAPH

debit air sungai 10 tahun
28

Debit sungai tertinggi harian
dari hasil pengukuran elevasi
muka air sungai selama 10
tahun
Debit rata-rata tertinggi 950,
terendah 70 m3/det

AHB 2011

HIDROGRAPH

Flow Duration Curve
29

Debit desain
Off grid Q90 = 64,2
Grid Connected Q60 = 104,2
Debit banjir = 1295, untuk
menetapkan dimensi bendung

AHB 2011

ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP

Lokasi rencana PLTMH
30

Desa Long Mekatip
Kecamatan Mentarang Hulu
Kabupaten Malinau
Provinsi Kalimantan Timur

AHB 2011

ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP

Area Tangkapan (Catchment Area)
31

Catchment Area DAS Long
Mekatip
Luas Das 7,8 km2

AHB 2011

ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP

Pos Hujan Terdekat
32

pos pengamatan curah hujan
di kota Long Bawan






Curah hujan
Suhu
Kelembaban
Penyinaran matahari
Kecepatan angin

AHB 2011

ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP

Data Curah Hujan
33

Data hujan Yuvai Semaring
Long Bawan

AHB 2011

ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP

Data Klimatologi
34
Data Klimatologi Stasiun
Melak Tahun 2009

AHB 2011

ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP

Kalibrasi Parameter
35

Data Debit di Pos Duga Air di
Kembang Janggut (m3/det)

AHB 2011

ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP

Resume debit
36

Debit desain
Q80 = 360 liter/detik
Q60 = 550 liter/detik
Debit banjir = 1400 liter/detik

AHB 2011

FLOW DURATION CURVE (FDC)

Debit Desain
37

AHB 2011

38 TEKNOLOGI

TURBIN PLTMH

Turbin air adalah mesin konversi energi hidrolik air menjadi energi mekanik
poros untuk menggerakan generator listrik atau mesin produksi

11/20/2013

Asosiasi Hidro Bandung

AHB

Kincir Air untuk pengairan sawah
di Blok Loa, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten
Tasikmalaya, sebuah teknologi tepat guna yang terbukti dapat memudahkan
petani mengairi sawah pada musim kemarau. (FOTO Koran Pikiran Rakyat).

Kincir Air untuk pembangkit listrik
Modifikasi Kincir Air menjadi pembangkit listrik, generator menggunakan
alternator mobil. Kecepatan rotasi rendah dan tidak stabil sehingga kualitas
tegangan dan frekuensi listrik tidak memadai

Komplek PLTMH kumuh
Tidak hanya perumahan, instalasi PLTMH juga bisa kumuh jika tidak ada
introduksi teknologi. Setiap tahun harus diperbaiki karena terjangan air banjir

AHB 2011

Evolusi teknologi PLTMH

Rusak setiap banjir
Umur pakai < 3 tahun
Listrik tidak stabil
Dimensi besar

Umur pakai 10 tahun
Over haul 3 tahun
Listrik sesuai standar
Dimensi kecil ,compact

AHB 2011

Layout PLTMH
Turbin Propeller Open Flume
43

asosiasi hidro bandung

1988

Turbin Cross Flow T3

1990

Turbin Cross Flow T7

1992

Turbin Cross Flow T9

1996

Mahagnao, Bauren, Leyte, Philipina
Turbin Cross Flow T12, 65 kW

1998

Turbin Cross Flow T14, Lisensi Entec

2004

Turbin Cross Flow T15, Lisensi Entec

1996

Taman Nasional Gunung Halimun
Pump As Turbine (PAT), 15 kW, Ebara

2006

Propeller Open Flume, CIT

2006

Bucholz Switzerland
Propeller Tubular 2 X70 kW, Cihanjuang Inti Teknik

2006

Cihanjuang Inti Teknik
Propeller S tube,

2001

Kolondom Plant
Parts Repairments VAtech Turbine, 800 kW, GREAT

2008

PT Heksa Prakarsa
Cross Flow T14

2006

PT Kramat Raya
Francis 1 MW

2011

PT ENTEC
Pelton 320 kW

2010

PT Cihanjuang Inti Teknik
Propeller 200 kW

MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Karta Seleksi Turbin
59

1.
2.
3.
4.
5.

Cross flow (Aliran Silang)
Propeller Open Flume
Pump as Turbine (PAT)
Pelton
Propeller S tube

AHB 2011

Spesifikasi Turbin
60


Umur pakai ; minimal 10 tahun



Kehandalan ; 300 jam per tahun



Overhaul ; 3 tahun, bearing, water seal, belt



Efisiensi minimal 55 %



Casing tidak bocor, tidak menyebabkan lantai becek



Noise ; meter dari mesin 100 dB

AHB 2011

2010

Sulawesi Barat
Cross Flow, < 30 kW, pak Linggih

1976

Lampung
cross flow, Haji Dori, PLTMH Baraya

2010

Serai Wangi, Kapuas Hulu, Kalbar
Modifikasi pompa penambang emas, < 1 kW

2010

Banki Turbine, IMAG

underdevelopent

Kincir air metal

67

AHB 2011

2008

De La Sale Universities, Philippines
Cross-flow T12

69 TEKNOLOGI

KONTROL PLTMH

Kontrol PLTMH berfungsi untuk melindungi turbin dan generator terhadap
beban berlebih, dan menjamin pasokan listrik ke konsumen sesuai dengan
standar kualitas listrik (tegangan, frekuensi, distorsi harmonik).

11/20/2013

Asosiasi Hidro Bandung

AHB

MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Proteksi Jaringan PLTMH
Contactor akan memutus arus ke jaringan jika :


Produksi listrik dari pembangkit tidak memenuhi syarat :


Trip Frekuensi (49,5 – 50,5 Hz) ; (45 – 60 Hz)

(mempengaruhi kerja peralatan listrik dengan beban
reaktif; lampu hemat energi, radio, TV, pompa air,
kulkas, dan peralatan elektronik lainnya)





Trip Tegangan (198 – 231 V) ; (160-240 V)



Distorsi harmonik diabaikan

Arus melebihi kapasitas




Melindungi generator

Spikes tegangan atau arus


Petir



Las Busur Listrik

MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Panel Kontrol
71







Kubikel
Meter
Proteksi
ELC atau IGC untuk IMAG
Synchronizer

AHB 2011

Persyaratan

Teknik Sistem Distribusi


Frekuensi nominal = 50 Hz, rentang frekuensi normal 49,5 Hz
s/d 50,5 Hz



Tegangan sistem distribusi = +5% s/d -10% tegangan normal



Distorsi harmonik total maksimum




Batas maksimum distorsi harmonisa tegangan


Distorsi harmonisa tegangan individu = 3%



Distorsi harmonisa tegangan total = 5 %

Batas maksimum distorsi harmonisa arus

Harmonisa ganjil, h

h