Al quran sumber utama agama islam dan ha

SUMBER AGAMA ISLAM
Disusun Oleh :
Rifka K
142150162
Rommy Chandra W 142150174
Nimas Galuh A T 142150192

PENGERTIAN AL-QURAN
• Secara Bahasa (Etimologi)
Al-Qur’an berarti bacaan atau yang dibaca. Alqur’an adalah masdar dari kata dasar Qara’a
Yaqra’u yang artinya membaca.
• Secara Syari’at (Terminologi)
Adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada
Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan surat
al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.

AL-QURAN
• Al-Qur’an adalah kitab suci ummat Islam yang
diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui
perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur’an

berarti bacaan.
• Penurunannya secara bertahap antara tahun 610
hingga hingga wafatnya beliau 632 M.
• Al-Qur’an pertama kali turun di Gua Hira surah Al
Alaq ayat 1-5 dan terakhir kali turun surah al Maidah
ayat 3.
• Al-Qur’an terdiri dari 30 juz, 144 surah, 6.326 ayat,
324.345 huruf .

Al-Qur’an turun di dua tempat yaitu
Di Mekkah / Ayat Makkiyah.
Pada umumnya berisikan soal-soal kepercayaan atau

ketuhanan, mengatur

hubungan manusia dengan Tuhannya,
Ayat-ayatnya pendek dan ditujukan kepada seluruh ummat.
Banyaknya sekitar 2/3 seluruh ayat-ayat Al-Qur’an.
Di Madinah / Ayat Madaniyah.
Ayat-ayatnya panjang

Berisikan peraturan yang mengatur hubungan sesama manusia mengenai larangan,
suruhan, anjuran, hukum-hukum dan syari’at-syari’at, akhlaq, hal-hal mengenai
keluarga, masyarakat, pemerintahan, perdagangan, hubungan manusia dengan
hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, air dan sebagainya.

Mu’jizat Al-Qur’an
Menurut Mana’ Qattan di dalam buku Mabahits
Fi Ulumil Qur’an menyebutkan bahwa Al-Qur’an
memiliki mujizat pada 4 bidang yaitu:
1. Pada lafadz dan susunan kata.
2. Pada keterangannya, selain pada kata-katanya
Al-Qur’an juga memiliki mu’jizat pada artinya
yang membuka segala hijab tentang hakikat
manusiawi.
3. Pada ilmu pengetahuan.
4. Pada penetapan hukum.

Fungsi Al-Quran
Al-Qur’an berfungsi sebagai:
1. Sumber pokok dan utama dari segala sumbersumber hukum yang ada.

2. Penuntun manusia dalam merumuskan semua
hukum, agar tercipta kemaslahatan dan
keselamatan harus berpedoman dan berwawasan
Al-Qur’an.
3. Petunjuk yang diturunkan Allah SWT kepada umat
manusia dengan penuh rahmat kepada
kebahagiaan umat manusia baik didunia maupun
diakhirat dan sebagai ilmu pengetahuan.

Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan Al-Qur’an
1. Akidah
Akidah adalah keyakinan atau kepercayaan.
2. Ibadah dan Muamalah
Kandungan penting dalam Al-Qur’an adalah ibadah dan muamallah.Menurut AlQur’an tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah agar mereka beribadah
kepada Allah (Q.S Az,zariyat 51:56). kegiatan Muamallah yaitu komunikasi antara
manusia dengan Allah (hablum minallah) dan antara manusia dengan manusia
(Hablum minnanas) dimana tata cara bermuamallah di jelaskan dalam surat AlBaqarah ayat 82.
3. Hukum
Secara garis besar Al-Qur’an mengatur beberapa ketentuan tentang hukum seperti
hukum perkawinan,hukum waris,hukum perjanjian,hukum pidana,hukum

musyawarah,hukum perang,hukum antar bangsa.
4. Akhlak
Dalam bahasa Indonesia akhlak dikenal dengan istilah moral .
5. Kisah-kisah umat terdahulu
Al-Qur’an menaruh perhatian penting terhadap keberadaan kisah di dalamnya.
6. Isyarat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Al-Qur’an banyak menghimbau manusia untuk mengali dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.Seperti dalam surat ar-rad ayat 19 dan al zumar ayat 9

Keistimewaan Dan Keutamaan Al-qur’an
1. Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta
hukum-hukum.
2. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan.
3. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang
perkembangan berbagai ilmu.
4. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai
dasar utama untuk memahami hukum dunia manusia.
5. Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas,
golongan, dan lain sebagainya.
6. Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari

penyembahan terhadap makhluk serta menanamkan tauhid
dalam jiwa.

Hadist

Pengertian Hadist
• Hadist adalah segala tingkah laku Nabi
Muhammad SAW baik berupa perkataan,
perbuatan, maupun ketetapan (taqrir).

Fungsi hadist
1. Memberikan rincian dan penjelasan terhadap
ayat-ayat Al Qur’an yang masih bersifat umum.
2. Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang
tidak didapati dalam Al-Qur’an.
3. Menambahkan atau mengembangkan sesuatu
yang tidak ada atau samar-samar
ketentuannya dalam al-Quran.

Klasifikasi hadist menurut sifat

1. Hadits Shohih

hadits yang diriwayatkan oleh Rawi yang adil, sempurna
ingatan, sanadnya bersambung, tidak ber illat, dan tidak
janggal

2. Hadits Makbul

hadits-hadits yang mempunyai sifat-sifat yang dapat
diterima sebagai Hujjah.

3. Hadits Hasan

hadits yang makbul biasanya dibuat hujjah untuk sesuatu
hal yang tidak terlalu berat atau tidak terlalu penting

4. Hadits Dhoif

hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih syaratsyarat hadits shohih atau hadits hasan.


As-Sunnah / Al Hadist sebagai Sumber
Ajaran Islam.
As Sunnah/ Al – Hadist adalah sumber ajaran Islam
(pedoman hidup kaum muslimin) yang kedua
setelah Al-Qur’an.
Firman Allah dalam Al-Qur’an :
Q.S. Ali Imron (3): 31, yang artinya :
“Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar) mencintai
Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha
Pengampun-Lagi-Maha Penyayang”.11

3.Hubungan As-Sunnah dengan Al-Qur’an
As-Sunnah berfungsi sebagai penafsir, pensyarah dan
penjelas dari pada ayat-ayat tertentu pada Al-Quran.
fungsi As-Sunnah dalam hubungan dengan Al-Qur’an itu
adalah sebagai berikut :
a. Bayan Tafsir, yaitu menerangkan ayat-ayat yang sangat
umum, mujmal.
b. Bayan Taqrir, yaitu As-Sunnah berfungsi untuk

memperkokoh dan memperkuat pertanyaan-pertanyaan
Al-Qur’an
c. c. Bayan Taudlih, yaitu menerangkan maksud dan tujuan
sesuatu ayat Al-Qur’an

Perbedaan Antara Al-Qur’an dan Al-Hadist
Sebagai Sumber Hukum
» Al-Qur’an nilai kebenarannya adalah qath’i (pasti atau
absolut) sedangkan Al-Hadist adalah dzanni / nisbi
(mengandung dugaan kecuali hadist mutawatir );
» Seluruh ayat Al-Qur’an mesti dijadikan sebagai pedoman
hidup. Tetapi tidak semua hadist mesti di jadikan sebagai
pedoman hidup. Disamping ada hadist yang shahih ada
pula hadist yang dha’if dan seterusnya;
» Al-Qur’an sudah tentu autentik lafadz dan makanannya,
sedangkan hadist tidak semuanya autentik.

TERIMAKASIH