PENGARUH KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR - Perbanas Institutional Repository

  PENGARUH KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

  Program Pendidikan Sarjana Program Studi Akuntansi

  Oleh :

FANTA SILVIA WATUNG

  2013310075 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A

  2017

  PENGARUH KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Fanta Silvia Watung

  STIE Perbanas Surabaya Email: fantasilviawatung@gmail.com

  Jl. Wonorejo Permai Utara III No. 16 Surabaya ABSTRACT Value of the firm is one of the objectives of the firm by way of maximizing the value of the stock.

  There are several factors that affect the value of the firm, but the authors only examined two varia- bles, namely financing decisions and dividend policy. This study aimed to examine the influence of financing decisions and dividend policy toward firm value. The dependent variables were used in this study is the firm value, while the independent variable are financing decisions and dividend policy. Samples were taken by using purposive sampling technique. The sample in this study is a manufacturing consumer goods sector listed on Indonesia Stock Exchange (IDX) 2012-2015 peri- od totaling 27 companies. The results of this study showed that financing decisions are measured with the debt equity ratio and dividend policy are measured by dividend payout ratio has signifi- cant effect on firm value that is measured by price book value.

  1. PENDAHULUAN Persaingan usaha yang ada di lingkungan bisnis dewasa ini sangatlah ketat. Dengan ketatnya persaingan bisnis tersebut banyak perusahaan yang berusaha untuk mengembangkan bisnisnya agar dapat bertahan dan semakin maju. Hal ini berimbas positif bagi perekonomian negara, karena pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan perekonomian negara Indonesia ditopang dengan banyaknya investasi yang bertumbuh.

  Pertumbuhan investasi di Indonesia didukung dengan adanya nilai perusahaan yang baik. Nilai perusahaan sangatlah penting karena semakin tinggi nilai perusahaan, semakin tinggi pula kemakmuran para investor dan semakin tinggi kemakmuran para investor akan semakin tinggi pula ketertarikan investor untuk berinvestasi lebih banyak pada perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang tinggi.

  Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa sektor yang mengalami penurunan nilai perusahaan diantaranya adalah sektor properti dan real estate serta sektor industri dasar dan kimia. Namun disaat banyak sektor yang mengalami penurunan nilai perusahaan, masih ada satu sektor manufaktur yang tetap bertahan dan mengalami pemulihan yang begitu cepat. Sektor tersebut adalah sektor konsumsi.

  Nilai perusahaan itu sendiri dapat diukur dari beberapa faktor, diantaranya yaitu melalui keputusan pendanaan dan kebijakan dividen. Keputusan pendanaan adalah keputusan yang berhubungan dengan sumber dana yang akan diperoleh perusahaan yang akan diukur menggunakan debt equity ratio.

  Kebijakan dividen adalah kebijakan yang dikaitkan dengan penentuan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan (Sukirni, 2012). Kebijakan dividen ini diukur menggunakan dividend payout ratio. Kebijakan dividen yang tepat akan meningkatkan harga saham perusahaan, dengan kata lain semakin tepat kebijakan dividen yang diambil perusahaan, semakin meningkat pula harga saham suatu perusahaan. Semakin tepatnya kebijakan dividen yang diambil oleh perusahaan, semakin baik pula nilai perusahaan tersebut dalam pandangan investor.

  Penelitian ini penting untuk dilakukan karena dapat menyediakan alternatif bagi para investor yang ingin menanamkan sahamnya di sektor konsumsi disaat sektor-sektor yang lain belum membaik dan belum berkembang.

  Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah nilai suatu perusahaan yang diproksikan dengan price book value dipengaruhi oleh keputusan pendanaan yang diproksikan dengan debt equity ratio serta kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividend payout ratio.

  HIPOTESIS SIGNALLING THEORY Signalling theory adalah teori yang membahas tentang naik turunnya harga saham di pasar, sehingga akan memberikan pengaruh pada keputusan investor. Tanggapan investor terhadap sinyal positif dan negatif sangat mempengaruhi kondisi pasar (Fahmi, 2014:21). Informasi harga saham yang baik akan memberikan signal kepada investor untuk menentukan apakah saham perusahaan tersebut layak dibeli atau tidak. Saat harga saham di pasar mulai menurun, maka informasi tersebut akan memberikan signal juga kepada investor dalam mengambil keputusan untuk menjual atau tetap mempertahankan sahamnya atau akan memakai alternatif yang lain.

  Nilai perusahaan merupakan nilai gabungan dari nilai pasar saham yang diterbitkan dan nilai pasar hutang dari suatu perusahaan (Sukirni, 2012:3). Nilai perusahaan juga dapat diartikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan suatu perusahaan. Kebanyakan para investor menilai perusahaan melalui harga saham yang di perjual belikan di pasar modal. Semakin tinggi harga saham yang dijual, semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut, sehingga para investor akan percaya bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek masa depan yang cukup menjanjikan. Pengaruh Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan

  Keputusan pendanaan adalah keputusan manajemen keuangan dalam melakukan pertimbangan dan analisis perpaduan antara sumber-sumber dana yang paling ekonomis bagi perusahaan dalam mendanai kebutuhan- kebutuhan investasi dan kegiatan operasional perusahaan. Keputusan perusahaan akan tercermin dari sisi hutang perusahaan dan yang menjadi perbandingannya adalah struktur modal perusahaan.

  Keputusan pendanaan dalam penelitian ini diukur dengan Debt Equity Ratio yang merupakan perbandingan antara total hutang dengan total modal. Semakin tinggi hutang yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi pula besarnya modal pinjaman yang digunakan untuk pembiayaan aset perusahaan (Kasmir, 2011:157-158). Hal itu mengartikan bahwa semakin besar keputusan pendanaan yang diambil oleh perusahaan dengan menitik beratkan pada hutang yang lebih besar dari pa- da ekuitasnya, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut tidak dapat membayar hutangnya. Semakin perusahaan tidak dapat membayar hutangnya, semakin menurun pula kepercayaan investor terhadap perusahaan yang bersangkutan. Disinilah reaksi negatif dari para investor akan terlihat. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan oleh para investor adalah dalam bentuk pelepasan saham. Jadi, disaat keputusan pendanaan yang lebih bersumber pada kebijakan perusahaan untuk berhutang, maka pada posisi awal hal tersebut dianggap efektif dalam menaikkan nilai perusahaan. Namun pada saat hutang terus ditambah, dan adanya kemungkinan kurangnya pengendalian, maka dalam hal ini perusahaan akan terjebak pada kondisi extreme leverage. Hubungan antara debt equity ratio dengan nilai perusahaan dapat ditunjukkan dengan adanya pengaruh yang signifikan oleh Irayanti (2014) dan didukung oleh penelitian Mardiyati (2012).

2. KERANGKA TEORITIS DAN

NILAI PERUSAHAAN

  Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Kebijakan dividen adalah suatu keputusan yang diambil oleh perusahaan dengan mempertimbangkan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang (Sukirni, 2012).

  Kebijakan dividen sering dianggap sebagai signal bagi investor dalam menilai baik buruknya perusahaan. Hal ini disebabkan karena kebijakan dividen dapat membawa pengaruh terhadap harga saham perusahaan.

  Kebijakan dividen itu sendiri dapat diukur menggunakan dividend payout ratio karena rasio ini dapat menggambarkan seberapa besar keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham sebagai dividen dan berapa laba yang ditahan oleh perusahaan.

  Hubungan antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan adalah adanya pengaruh yang positif dan signifikan oleh Sari (2013).

  Kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Sumber : Data diolah

  Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian

  Hipotesis Penelitian H1 : Keputusan Pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

  H2 : Kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

  Berdasarkan tujuan, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh keputusan penda- naan dan kebijakan dividen terhadap nilai pe- rusahaan, sehingga digunakan metode deskriptif kuantitatif untuk dapat memberikan gambaran mengenai fenomena-fenomena, menerangkan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, serta mendapatkan kesimpulan yang dinyatakan dengan skala numeric (Moh. Nazir, 2011 : 121).

  Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis dimana pengujian ini akan menguji kebenaran hipotesis yang diajukan apakah diterima atau ditolak (Sinabela, 2014:221).

  Penelitian pengujian ini tergolong kedalam riset deskriptif yang akan menggunakan serta menjelaskan pengaruh variabel-variabel inde- penden terhadap variabel dependen.

  Data yang dibutuhkan dalam proses penelitian merupakan data sekunder yang beru- pa angka-angka dalam laporan keuangan yang diperoleh berdasarkan studi dokumentasi. Data- data laporan keuangan perusahaan didapatkan melalui publikasi ataupun inforasi yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk diuji dan dianalisis guna memberikan hasil atau kesimpuan yang tepat. Adapun sumber pub- likasi yang digunakan adalah www.idx.co.id dan www.sahamok.com. Selain itu peneliti ju- ga menggunakan dimensi waktu riset yang menggunakan banyak waktu tertentu dengan

  Nilai Perusahaan (PBV) (Y) Keputusan Pendanaan (DER) (X1) Kebijakan Dividen (DPR) (X2)

3. METODE PENELITIAN

RANCANGAN PENELITIAN

  banyak sampel (pooled data). Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Adapun masing-masing variabel tersebut adalah nilai perusahaan (variabel dependen) dan keputusan pendanaan yang diukur dengan debt equity ratio serta kebijakan dividen yang diukur dengan dividend payout ratio (variabel independen).

  Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Nilai Perusahaan Nilai perusahaan adalah suatu pandangan mengenai baik atau buruknya suatu perusahaan yang terlihat dari harga saham yang diperjual belikan di pasar modal. Variabel ini dapat diukur menggunakan price book value. Se- makin tinggi price book value perusahan, se- makin mencerminkan tingkat kemakmuran pa- ra pemegang saham.

  Berikut rumus untuk menghitung price book value (PBV): PBV= Harga Pasar Per Lembar Saham

  Nilai Buku Per Lembar Saham*

  DER= Total Hutang Modal Sendiri

  Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini mencangkup seluruh perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012- 2015. Metode pengambilan sampel dala penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Metode purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu atas pertimbangan yang telah disesuaikan dengan tujuan penelitian. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah 108 perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015 yang telah diseleksi berdasarkan kriteria-kriteria yang meliputi perusahaan manufaktur sektor kon- sumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015, perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang menerbitkan laporan keuangan secara lengkap periode 2012-2015 di Bursa Efek Indonesia.

  • Nilai Buku Per Lembar Saham Ekuitas Saham Biasa Jumlah Lembar Saham Yang Beredar Keputusan Pendanaaan Keputusan pendanaan adalah keputusan manajemen keuangan dalam melakukan pertimbangan dan analisis perpaduan antara sumber-sumber dana yang paling ekonomis bagi perusahaan dalam mendanai kebutuhan- kebutuhan investasi dan kegiatan operasional perusahaan. Keputusan pendanaan dalam penelitian ini diukur menggunakan Debt Equity Ratio. Debt equity ratio yang tinggi menunjuk- kan semakin besarnya modal pinjaman yang digunakan untuk pembiayaan aset perusahaan. Namun jika debt equity ratio semakin rendah (<1) akan semakin baik karena perusahaan mampu mengendalikan hutangnya dengan baik guna mempertahankan pandangan investor ter- hadap perusahaan yang bersangkutan. Berikut rumus untuk mencari debt equity ratio :

TEKNIK ANALISIS DATA

  Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif menunjukkan informasi terkait nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum, standar deviasi, dan range yang digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel penelitian secara keseluruhan (Imam, 2013 : 19).

  Variabel-variabel digambarkan secara keseluruhan untuk mendapatkan informasi yang jelas dan mudah dipahami agar menghasilkan intepretasi yang baik dan benar. Sumber: Hasil output SPSS, data diolah Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan sebelum menguji model regresi. Terdapat empat uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian yang meliputi : Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual terdistribusi normal atau tidak (Imam, 2013 ; 160). Pada penelitian ini, uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji5statistik. Residual data dikatakan terdistribusi normal jika nilai sig Kolmogrov Smirnov ≥ 0,05 sedangkan jika nilai sig Kolmogrov Smirnov  0,05 maka data residual tidak terdistribusi normal. Uji Multikolinieritas Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen sehingga diperlukan uji multikolinieritas untuk menguji apakah di antara variabel independen terdapat korelasi atau tidak. Ukuran yang dapat digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya multikolinieritas yaitu dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Imam (2013 : 106), nilai cutoff yang umum digunakan adalah nilai Tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF  10.

  Uji Autokorekasi Pengujian autokorelasi pada penelitian ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Menurut Imam (2013 : 110) adanya problem autokorelasi dikarenakan observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Hal ini terjadi karena kesalahan pengganggu (residual) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya yang sering ditemukan pada data runtut waktu (time series). Pada penelitian ini, uji statistik yang digunakan dalam pengujian autokorelasi adalah runs test.

  Jika asymp. Sig pada output runs test ≥ 0,05 maka menunjukkan bahwa data tidak mengalami atau tidak mengandung autokorelasi. Apabila asymp. Sig pada output runs test  0,05 maka dapat dikatakan bahwa data mengalami autokorelasi.

  Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Imam, 2013 : 139).

  Jika variance dari residual pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka hal tersebut dikatakan homoskedastisitas, sedangkan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi dapat dikatakan baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji statistik yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan

  

Tabel 4.2

  Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

  PBV 108 -2.70 10.50 2.6598 2.58870 DER 108 -31.04 70.83 1.3947 7.98908 DPR 108 .00 .86 .0825 .19146 Valid N (list- wise)

  108 menggunakan Uji Glejser. Dasar pengambilan keputusan pengujian heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :

  a. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka kesimpulan yang diambil adalah tidak terjadi heteroskedastisitas b. Jika nilai signifikansi  0,05, maka kesimpulan yang diambil adalah terjadi heteroskedastisitas.

  ) 0,264 atau 26,4%. Hal ini be- rarti keputusan pendanaan dan kebijakan divi- den mampu mempengaruhi nilai perusahaan sebesar dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam model regresi. 26,4% sedangkan sisanya sebesar 73,6%.

  Sumber: Hasil output SPSS, data diolah

  Residual 518,109 105 4,934 Total 717,045 107

  b

  1 Regression 198,937 2 99,468 20,158 ,000

  Square F Sig.

  Model Sum of Squares df Mean

  

Tabel 1

HASIL ANALISIS UJI F

  Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 3 dapat diketahui bahwa kedua variabel inde- penden memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari  sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa semua variabel independen mampu ber- pengaruh terhadap nilai perusahaan.

  Persamaan regresi linier yang diperoleh adalah sebagai berikut: PBV = 2,069 + 0,127 DER + 5,012 DPR + e

  2

  Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel independen keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap variabel dependen (nilai perusahaan) dalam penelitian ini. Selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.

  ) pada tabel 2 menunjukkan nilai koefisien determinasi (R

  2

  Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R

  Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil uji F pada Tabel 1 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi pada tabel jauh lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berarti model regresi yang diujikan adalah fit dan variabel independen (keputusan pendanaan dan kebijakan dividen) secara simultan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (nilai perusahaan).

  Hasil Uji Asumsi Klasik Berdasarkan hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa data variabel dalam penelitian ini telah lolos uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

  Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel penelitian yang memiliki persebaran data homogen adalah variabel nilai perusahaan, sedangkan variabel keputusan pendanaan dan kebijakan dividen memiliki persebaran data heterogen.

  2 X 2 + e

  1 X 1 + b

  Berikut ini merupakan persamaan yang digunakan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan : Y = a + b

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  

Tabel 2

HASIL UJI STATISTIK KOEFISIEN DETERMINASI

  Sumber: Hasil output SPSS, data diolah

  

Tabel 3

HASIL UJI STATISTIK t

  Sumber: Hasil output SPSS, data diolah Pembahasan Pengaruh Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan Keputusan pendanaan adalah keputusan yang berhubungan dengan sumber dana yang akan diperoleh perusahaan. Sumber dana perusahaan bisa diperoleh melalui kebijakan hutang dan modal. Komposisi hutang dan modal perusahaan di tentukan oleh perusahaan sendiri. Tergantung pada perusahaan tersebut, akan lebih menitik beratkan pada komposisi hutang ataupun modal. Keputusan berhutang dianggap sebagai salah satu solusi guna mempertahankan posisi perusahaan untuk terus bisa beroperasi (Fahmi, 2014:165-166).

  Hutang yang terus tumbuh tanpa pengendalian hanya akan menimbulkan penurunan nilai perusahaan. Hal itu mengartikan bahwa publik akan ragu ketika perusahaan memiliki kondisi hutang yang extreme leverage, apakah hutang tersebut bisa dilunasi atau tidak. Disaat keyakinan publik menurun maka reaksi negatif dari para investor akan terlihat. Salah satu reaksi negatif yang dapat dilakukan oleh para investor adalah dalam bentuk pelepasan saham. Dari situlah dapat diketahui bahwa perusahaan tersebut memiliki nilai perusahaan yang menurun.

  Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dapat diketahui bahwa keputusan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini di dukung dengan data analisis deskriptif yang rata-rata variabel nilai perusahaan yang cenderung menurun selaras dengan rata-rata keputusan pendanaan yang diukur dengan debt equity ratio dan menghasilkan rasio di atas 1. Hal ini mengartikan bahwa rata-rata keputusan penda- naan sektor konsumsi pada tahun 2012 hingga 2015 kurang baik karena dengan debt equity ratio yang diatas 1 membuat nilai perusahaan manufaktur di sektor konsumsi menjadi menurun.

  Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Irayanti (2012) yang menyatakan bahwa debt equity ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perus- ahaan. Hasil penelitian ini berlawanan dengan hasil penelitian Sari (2013) yang menyatakan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh

  Model R R Square Adjusted R Square

  Std. Error of the Estimate 1 ,527

  a

  ,277 ,264 2,22134 Model T Sig.

  1 (Constant) 8,740 ,000 DER 4,732 ,000 DPR 4,463 ,000 negatif dan tidak signifikan terhadap nilai pe-

  1. Keputusan pendanaan dengan proksi rusahaan. debt equity ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

  2. Kebijakan dividen dengan proksi Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai dividend payout ratio berpengaruh Perusahaan Kebijakan dividen adalah kebijakan yang terhadap nilai perusahaan. dikaitkan dengan penentuan apakah laba yang

  Penelitian ini memiliki keterbatasan- diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil para pemegang saham sebagai dividen atau penelitian. Adapun keterbatasan dalam akan ditahan dalam bentuk laba ditahan penelitian ini sebagai berikut:

  (Sukirni, 2012). Meningkatnya harga saham 1) Peneliti menggunakan variabel tentunya akan meningkatkan nilai perusahaan independen Dividend Payout Ratio secara keseluruhan (Indriani, 2012:330-331). tahun 2015 yang tidak dapat

  Pembayaran dividen dalam jumlah besar juga dideteksi akan mengurangi kemampuan perusahaan sepanjang tahun berjalan, dikarenakan dividen melakukan investasi, sehingga akan untuk tahun buku 2015 kebanyakan dibagi menurunkan harga saham. pada tahun 2016 dan untuk laporan keuangan

  Kebijakan dividen sering dianggap sebagai tahun 2016 yang telah diaudit baru akan terbit signal bagi investor dalam menilai baik pada tahun 2017. Maka dari itu untuk Dividend buruknya perusahaan. Hal ini disebabkan

  Payout Ratio pada tahun 2015 peneliti karena kebijakan dividen dapat membawa menggunakan laporan keuangan triwulanan pengaruh terhadap harga saham perusahaan. yang bersumber dari www.idx.co.id. Dengan demikian seberapa besar porsi laba yang akan ditahan untuk diinvestasikan

  Berdasarkan hasil penelitian ini, maka kembali, merupakan masalah yang cukup dapat diajukan saran untuk penelitian serius bagi pihak manajemen. selanjutnya adalah sebagai berikut:

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Sebaiknya peneliti selanjutnya dengan kebijakan yang berfluktuatif selaras menggunakan sampel perusahaan dengan turunnya nilai perusahaan. Hal ini be- yang lebih banyak agar tingkat rarti kebijakan dividen berpengaruh terhadap generalisasi dari hasil penelitian nilai perusahaan. lebih tinggi. Hasil penelitian ini konsisten dengan

  2) Sebaiknya peneliti selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) meneliti perbandingan alasan atau yang menyatakan kebijakan dividen menganalisis alasan perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan tidak membagi dividen setiap dan konsisten pula dengan penelitian Mardiyati tahunnya. (2012) yang menyatakan bahwa kebijakan div-

  3) Sebaiknya peneliti selanjutnya iden berpengaruh positif dan tidak signifikan meneliti apakah dengan dibagi atau terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini tidaknya dividen mempengaruhi berlawanan dengan penelitian Nurhayati (2013) jumlah investor dalam yang menyatakan bahwa kebijakan dividen menanamkan modalnya. tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pe- rusahaan.

5. KESIMPULAN,

  IMPLIKASI,

KETERBATASAN DAN SARAN

  Secara umum, kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  Journal of Management. Volume 2. No. 3. DAFTAR RUJUKAN Brigham, Eugene F and Houston, Joel F. http://eprints.undip.ac.id/40087/1/SARI.pdf.

  (2011). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh Buku 2 Edisi 11. Terjemahan Sari, O. T. (2013). Pengaruh Keputusan Inves- Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat. tasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Div- iden Terhadap Nilai Perusahaan. Management Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Analysis Journal,2(2). Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Sari, P. I. P., & Abundanti, N. (2014). Diponegoro. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Dan Lever- age Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perus- Irayanti, D., & Tumbel, A. L. (2014). Analisis ahaan. E-Jurnal Manajemen Universitas Uda- Kinerja Keuangan Pengaruhnya Terhadap Nilai yana, 3(5).

  Perusahaan Pada Industri Makanan Dan Mi- numan Di Bei.Jurnal Riset Ekonomi, Mana- Sinambela, Lijan Poltak. (2014) Metodologi jemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(3). Penelitian Kuantitatif Yogyakarta: Graha Ilmu. Irham Fahmi, 2014, Manajemen Keuangan Sukirni, Dwi.November 2012, Kepemilikan Perusahaan, Jakarta, Mitra Wacana Media. Manajerial, Kepemilikan Institusional, IrhamFahmi, 2015, Manajemen Investasi; Te- Kebijakan Dividen, dan Kebijakan Hutang ori dan Soal Jawab, Jakarta, Salemba Empat. Analisis terhadap Nilai Perusahaan,

  Accounting Analysis Journal, Universitas Jogiyanto. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis. Negeri Semarang, Volume 2 nomor 1, halaman Edisi keenam. Yogyakarta: BPFE UGM. 1 – 12.

  Kasmir, Analis Laporan Keuangan,(Jakarta: Rajawali Pers.2011),hlm.157-158 Mardiyati, U., Ahmad, G. N., & Putri, R.

  (2012). Pengaruh Kebijakan Dividen, Ke- bijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (Jrmsi)| Vol, 3(1).

  Raharjo, A., & Djanuarti, I. (2014). Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bei 2008– 2012. Diponegoro Journal Of Account- ing, 3(1), 21-30.

  Sari, NMYD Putri.2013. Analisis Pengaruh Leverage, Efektivitas Aset, dan Sales terhadap Profitabilitas Serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Sektor In- dustri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bur- sa Efek Indonesia Periode Tahun 2007-2011).

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI

1 13 48

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12

PENGARUH KEPUTUSAN PENDANAAN, KEPUTUSAN INVESTASI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN PADA NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH KEPUTUSAN PENDANAAN, KEPUTUSAN INVESTASI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN PADA NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 2 15

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ARTIKEL ILMIAH

0 0 17

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN - Perbanas Institutional Repository

0 2 10