Pengertian dan Hakikat Guru Kel.1.docx

PENGERTIAN DAN HAKIKAT GURU
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah:
Pengembangan Profesi Keguruan
Dosen Pengampu:
Reksiana, MA.Pd

Oleh Kelompok I
1. Farah Dilla Marfiah
2. Nur Diana Sinta
3. Ulfi Agustin

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan segala Rahmat Allah

SWT. yang telah tercurahkan kepada kita semua,


sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah kami ini dengan sebaik-baiknya.
Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
kepada para keluarga, sahabat, thabi’in, dan kita selaku ummatnya sampai di hari akhir kelak
akan mendapatkan syafaatnya.
Ucapan terima kasih kami kepada Dosen Pengampu mata kuliah Pengembangan
Profesi Guru ini yaitu ibu Reksiana, MA.Pd Karena kami diizinkan untuk membuat makalah
yang berjudul : Pengertian dan Hakikat Guru
Ucapan permohonan maaf kami, selaku pemakalah bilamana terdapat banyak sekali
kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan makalah ini, di mana berusaha mencari
informasi dan sumber ilmu dari berbagai macam buku.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi sekalian mahasiswa.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 25 September 2017

Pemakalah

i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru............................................................................................................2
B. Hakikat Guru...............................................................................................................3
C. Pengertian Profesi........................................................................................................4
D. Hakikat Profesi Guru.............................................................................................................5
E. Etika Guru dalam Proses Pembelajaran............................................................................8
F. Peran Utama Guru........................................................................................................9
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan ..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14

ii


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah komponen yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru
merupakan factor utama bagi perkembangan generasi penerus bangsa dari dulu hingga
saat ini. Guru merupakan suatu profesi yang memerlukan keahlian dan keterampilan
khusus dibidangnya sehingga profesi guru tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang
diluar bidang pendidikan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar,
dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
Mengajar merupakan kegiatan mengembangkan ilmu pengetahauan dan tekhnologi
dan sebagai seorang pelatih, guru harus mampu mengembangkan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi dan sebagai seorang pelatih, guru harus mampu mengembangkan dan
menerapkan keterampilan yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian guru?
2. Apa Pengertian hakikat guru ?
3. Apa Pengertian profesi ?
4. Apa pengertian hakikat profesi guru ?
5. Bagaimana etika guru dalam proses pembelajaran?

6. Apa saja peran utama menjadi guru?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian guru
2. Agar mahasiswa mengetahui Pengertian hakikat guru
3. Agar mahasiswa mengetahui Pengertian profesi
4. Agar mahasiswa mengetahui hakikat profesi guru
5. Agar mahasiswa mengetahui etika guru dalam proses pembelajaran
6. Agar mahasiswa mengetahui peran utama menjadi guru

1

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Guru
Dalam dunia pendidikan, istilah guru bukanlah hal yang asing. Definisi yang
kita kenal sehari-hari adalah guru merupakan orang yang haru digugu dan ditiru,
dalam arti orang memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan
diteladani. Guru disebut juga dengan pendidik dalam bahasa arab ialah mua’llim,
sedangkan dalam bahasa inggris ialah teacher. Menurut KBBI, Guru ialah orang yang

pekerjaannya (mata pencaharian atau profesinya) adalah mengajar. 1 Guru adalah
seorang figur pemimpin. Guru adalah sosok arsitek yang dapat membentuk dan
membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa,
dan bangsa, Guru bertugas mempersiapakan manusia susila yang cakap yang dapat di
harapkan membangun dirinya dan membangun bangsa dan negara.2
Adapun definisi lain tentang Guru:
1. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang sistem
pendidikan Nasional Pasal 39 ayat 2: Pendidik merupakan profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.3
2. Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 : Guru adalah pendidik
profesional

dengan

tugas

utama


mendidik,

mengajar,

membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didil pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.4

1

Kamus KBBI
Abu Bakar, dkk, Profesi Keguruan ( Surabaya: Aprinta, 2009)
3 Hasbulloh, Dasar-dasar Ilmu pendidikan ( Edisi Revisi), ( Depok: Raja Grafindo Persada, 2015), hal 305
2

3
4


Hasbulloh, Dasar-dasar Ilmu pendidikan ( Edisi Revisi), ( Depok: Raja Grafindo Persada, 2015), hal 356

2

3. Kutipan pendapat Laurence D.Hazkew dan Jonathan C. Mc. Lendon dalam
bukunya This is Teaching (hlm.10) : “Teacher is professional person who
conduct clasess.” (Guru adalah seseorang yang mempunyai kemapuan dalam
menata dan mengolah kelas).5
4. Menurut Jean D Grambs dan C, Morris Mc. Clare dalam Foundation of
Teaching, An Introduction to Modern Education, hlm 141: “Teacher are those
persons who consciously directs the experiences and behavior of an individual
so that education takes places.” (Guru adalah mereka yang secara sadar
mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seorang individu hingga dapat
terjadi pendidikan).6
Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa guru
adalah orang dewasa yang secara sadar, bertanggung jawab dalam mendidik,
mengajar dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah
ornag yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta
mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada
akhirnya dapat mencapaitingkah laku kedewasaan sebagai tujuan akhir dari

proses pendidikan.7
B. Hakikat Guru
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan :
1. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
2. Dosen adalah pendidik professional dan ilmuan dengan tugas utama
mengebangkan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan, tekonologi, dan seni
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Guru besar atau professor yang selanjutnya disebut professor adlah jabatan
fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar dilingkungan satuan
pendidikan tinggi.
5

Hamzah B.Uno. Profesi Kependidikan, ( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010), hal 15

6

Hamzah B.Uno. Profesi Kependidikan, ( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010), hal 15


7

Hamzah B.Uno. Profesi Kependidikan, ( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010), hal 15

3

4. Professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
yang menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran, atua kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu
serta memerlukan pendidikan profesi.
5. Penyelanggara pendidikan adalah pemerintah, pemerintah daerah, atau
masyarakat yang menyelenggarakan, pendidikan pada jalur pendidikan formal.
6. Kualifikasi akademik adalah ijasah jenjang pendidikan akedemi yang harus
dimilki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan
pendidikan formal ditempat penugasan.
7. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan prilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesional.
8. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen.

C. Pengertian Profesi
Profesi itu menunjukkan dan mengungkapkan suatu kepercayaan ( to profess
means to trush), bahkan suatu keyakinan (to belief in) atas suatu kebenaran ( ajaran
agama) atau kredibilitas seseorang (Hornby, 1962).
Profesi itu pada hakikatnya merupakan suatu pekerjaan tertentu yang
menuntut persyaratan khusus dan istimewa sehingga meyakinkan dan memperoleh
kepercayaan pihak yang memerlukannya.
a. Syarat Dan Ciri Profesi
1. Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dibandingkan
dengan kepentingan pribadi.
2. Seorang pekerja profesional secara aktif memerlukan waktu yang
panjang untuk mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip
pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya.
3. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta
mampu mengikuti perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.
4. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap,
dan cara kerja.
5. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan disiplin
diri dalam profesi, serta kesejahteraan anggotanya.


4

6. Memberikan

kesempatan

untuk

kemajuan,

spesialisai,

dan

kemandirian.
7. Memandang profesi suatu karier hidup (alive career) dan menjadi
seorang anggota yang permanen.
8. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.
b. Ciri-Ciri Dan Syarat-Syarat Profesi Guru
1. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang
permanen.
2. Jabatan yang menentukan baku (standar) sendiri.
3. Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
4. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan
terjalin erat.
D. Hakikat profesi Guru
Untuk seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip
mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara professional yaitu sebagai
berikut:
1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi
pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber
belajar yang bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam
berfikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
3. Guru harus membuat urutan dalam pemberian pelajaran dan pemyesuaiannya
dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan
pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi), agar
peserta didik menjadi mudah dalam memahami pelajaran yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip repitisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru
dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan
peserta didik menjadi jelas.
6. Guru wajib memperhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara
mata pelajaran atau praktek nyata dalam kehidupan sehari-hari

5

7. Guru harus retao menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara
memberikan kesempatan berupa pengalam secara langsung, mengamati atau
meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang di dapatnya.
8. Guru harus mengembangkan sikap peserta didil dalam membina hubungan
sosial, baik dalam kelsa maupun diluar kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual
agar dapat, melayani siswa dengan perbedaanya tersebut.8
Dalam perspektif agama, syarat menjadi guru yang ideal sebagaiman
disampaikan KH.Moh Hasyim Asy’ari, ada 20 macam. Diantaranya yaitu:
1. Selalu istiqomah dalam muraqabah kepada Allah SWT. Muroqabah adalah
melihat Allah SWT dengan mata hati dan menghubungkannya dengan
perbuatan yang dilakukan selama ini, kemudian mengambil himah atau jalan
yang terbaik bagi dirinya dengan merasakan adanya pemantauan Allah SWT
terhadap dirinya.
2. Senantiasa berlaku khauf ( takut kepada Allah) dalam segala ucapan dan
tindakan . sebab, guru adalah orang yang dipercaya untuk menjaga amanah
baik itu berupa ilmu, hikmah, dan perasaan takut kepada Allah SWT.
3. Senantiasa bersikap tenang.
4. Senantiasa bersukap Wara’ menurut ibrahin bin adham.
5. Selalu bersikap tawadhu. Syeikh Junaidi mengatakan bahwa tawadhu adalah
merendahkan diri dan melebutkan diri terhadap makhluk, atau patuh kepada
kebenaran dan tidak berpaling dari hikmah, hukum, dan kebijaksanaan.
6. Selalu besikap khusyu’ kepada Allah SWT.
7. Menjadikan Allah SWT sebagai tempat meminta pertolongan dalam segala
keadaan.
8. Tidak menjadikan ilmunya sebagai tangga mencapai keuntungan duniawi,
baik jabatan, harta, popularitas, atau agar lebih maju dibanding yang lain.
9. Tidak diskriminatif terhadap murid.
10. Bersikap Zuhud dalam urusan dunia sebatas apa yang dibutuhkan, yang tidak
membahayakan dunia sendiri, keluarga, bersikap sederhana, dan bersifat
qona’ah.

8

Hamzah B.Uno. Profesi Kependidikan, ( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010), hal 16

6

11. Menjauhkan diri dari tempat-tempat yang rendah dan hina menurut manusia,
juga hal-hal yang dibenci oleh syari’at atau tempat.
12. Menjauhkan diri dari tempat-tempat kotor dan maksiat walaupun jauh dari
keramaian.
13. Selalu menjaga syiar-syiar islam dan zhahir-zhahir hukum, seperti sholat
berjama’ah di masjid, mengucapkan shalat, ‘amar ma’ruf nahi munkar, serta
senantiasa bersabar terhadap musibah yang menimpanya.
14. Menegakkan sunnah-sunnah dan menghapus segala hal yang mengandung
unsur bid’ah, menegakkan segala hal yang mengandung kemaslahatan bagi
kaum muslimin dengan jalan yang dibenarkan syari’at, dengan cara yang baik
dan lembut, baik menurut adat istiadat maupun watak.
15. Membiasakan diri melakukan sunnah yang bersifat syar’at, baik qauliyah atau
fi’liyah, seperti membiasakan membaca ayat-ayat Al-Qur’an, baik dihati, atau
dilisan, berdoa dan berdzikir siang ataupun malam, melakukan sholat, puasa,
berhaji, membaca sholawat kepada Nabi SAW, mencintai, mengagungkan
dan memuliakannya.
16. Bergaul dengan akhlaq yang baik, seperti menampakkan wajah beseri, banyak
menyebarluaskan, menekan rasa amarah dalam jiwa dan tidak menyakiti
orang lain, dan bersabar, menerima cobaan dari orang lain.
17. Membersihkan hati dan tindakan dari akhlak yang jelek dan dilanjutkan
dengan perbuatan yang baik.
18. Senantiasa bersemangat untuk mengembangkan ilmu dan bersunggu-sungguh
dalam setiap aktivitas ibadah, seperti membaca, menghafal, sehingga tidak
ada waktu tang terbuang, kecuali mencari ilmu dan mengamalkan ilmu.
19. Tidak boleh membeda-bedakan status, nasab, dan usia dalam mengambil
hikmah dari semua orang.
20. Membiasakan diri untuk menyusun dan merangkum Al-Qur’an.9

9

Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif, ( Jogjakarta : Diva Press,
2010), hal 32-38

7

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan, syarat menjdadi seorang guru ideal
harus mempunyai landasan keagamaan tang kokoh dan disiplin, memahami
visi misi pendidikan secara holistik dan integral, mempunyai kemampuan
intelektual yang memadai, menguasai teknik pembelajaran yang kreatif.10
E. Etika Guru dalam Proses Pembelajaran
Di zaman ini dapat dimengerti masih ada beberapa diantara para calon guru
memiliki perasaan takut atau ragu-ragu di dalam menghadapi tugas praktik mengajar,
tetapi yakinlah bahwa perasaaan tersebut akhirnya akan hilang dengan sendirinya
apabila calon guru sudah memulai terjun dan mengikuti latihan mengajar beberapa
kali di kelas atau di sekolah tempat calon guru berlatih bahkan akan menjadi gembira
dan merasa senang.
Para calon guru dapat mencapai ide yang mulia, tentunya membuat persiapan
mengajar yang baik, dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan siap mental dan bahan
yang akan diajarkan, semuanya ini akan banyak membantu dalam mensukseskan
pengajaran yang akan dilaksanakan
Guru yang baik itu cara pandangnya tidak terfokus pada sesuatu yang menarik
perhatiannya saja, namun harus meliputi seluruh kelas, bersikap tenang tidak gugup,
tidak kaku, ambil posisi yang baik sehingga dapat dilihat dan didengar oleh peserta
didik, senyuman dapat mengusahakan dan menciptakan situasi belajar yang sehat,
suara yang terang dan adakan variasi sehingga suara yang simpati akan selalu
perhatian anak-anak. Hendaknya seorang guru dapat membangkitkan kreativitas
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
Usahakan untuk menguasai bahasa pengantar yang baik dan betul, tulisan
yang jelas dan rapi.seorang guru hendaklah tidak bersifat acuh tak acuh dalam proses
pembelajaran. Dengan demikian, seorang calon guru akan menjadi guru yang bermutu
dan berwibawa dalam mengemban tugas pembangunan bangsa dan Negara.11

F. Peran Utama Guru
10

Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif, ( Jogjakarta : Diva Press,
2010), hal 38-39
11
Zainal Asril, Micro Teacing,(Jakarta:PT Rajagrafindo Persada,2013), h 209

8

Akhirnya reformasi pendidikan akan kembali kepada guru sejauh mana guru
mampu mengimplementasikan program pembaruan di kelasnya untuk membawa
perubahan fundamental bagi anak didik. Sehingga mereka mampu mengeluarkan
kemampuan terbaiknya terasa kreativitasnya.
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus.
Orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat di sebut
sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi
pengajaran.
Tugas dan peran guru tidaklah terbatasi dalam masyarakat, bahkan guru pada
hakikatnya, merupakan komponen utama

yang memiliki peran penting dalam

menentukan gerak bangsa. Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting
apalagi bagi suatu bangsa yang sedang membangun, terlebih bagi keberlangsungan
hidup bangsa di tengah-tengah lintas perjalanan zaman dengan teknologiyang kian
canggih dengan segala perubahan serta pergeseran nilai yang cenderung memberi
nuansa kepada kehidupan yang menuntut adanya ilmu dan seni sebagai pendidik
mempunyai 13 peran yaitu:
1. Guru sebagai kolektor
Guru hatus membedakan nilai yang baik dan mana yang buruk. Semua nilai yang
baik harus guru pertahankan sedangkan nilai yang buruk harus di singkirkan dari
watak dan jiwa anak didik.
2. Guru sebagai inspirator
Guru harus dapat memberikan contih yang baik bagi kemajuan anak didik guru
harus dapat memberikan petunjuk (ilham) bagaimana secara belajar yang baik.
3. Guru sebagai informator
Guru harus bisa memberikan informasi tentang perkembangan ilmu dan teknologi
selain bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah di programkan
dalam kurikulum.
4. Guru sebagai organisator
Guru memiliki kegiatan pengelolaan akademik menyusun tata tertib sekolah
menyusun kalender akamdemik dan lain sebagainya
5. Guru sebagai motivator
Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif dalam
belajar. Peran ini sangat penting dalam interaksi edukatif
6. Guru sebagai inisiator
9

Guru harus dapat mencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran.
Bukan mengikuti terus tanpa ide-ide inovasi
7. Guru sebagai fasilitator
Guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan dapat
memudahkan proses kegiatan belajar mengajar, menciptakan lingkungan belajar
yang menyenangkan
8. Guru sebagai pembimbing
Guru membimbing anak menjadi manusia dewasa yang cakap dan mandiri
9. Guru sebagai demonstrator
Memperagakan apa yang di ajarkan secara diktatis, sehingga apa yang di ajarkan
sejalan dengan pemahaman anak didik ,serta tujuan pengajaran tercapai degan
efektif dan efisien
10. Guru sebagai pengelola kelas
Agar anak didik betah tinggal di kelas dengan motivasi yang tinggi untuk
senantiasa belajar di dalamnya, maka guru harus mampu mengelola kelas dengan
baik.
11. Guru sebagi mediator
Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang media
pendidikan baik jenis dan bentuknya, baik media material maupaun nonmaterial.
12. Guru sebagai supervisor
Guru dapat membantu, memperbaiki, dan menilai secara kritis terhadap proses
pengajaran.
13. Guru sebagai evaluator
Guru di tuntut untuk seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan memberikan
penilaian yang menyangkut intrinsic maupun ektrinstik. Guru tidak hanya menilai
produk, tetapi juga menilai proses.12

Menurut pulias dan young (1988), Manan (1990), yelon dan weinstain (1977) dan
dikutip mulyasa (2005) dalam mengemukakan peran guru antara lain :
12
Jamal Mamur Asmani, Tips Sukses Pendidikan dan Latihan Profesi Guru,(Jogjakarta: Diva Press,
2011), h 207-210

10

a. Guru sebagai pendidik , artinya menjadi panutan, uswatun hasanah , idola bagi
peserta didik nya, memiliki standar kualitas pribadi punya memiliki tanggung jawab,
berwibawa, mandiri dan disiplin.
b. Guru sebagai pengajar, artinya membantu peserta didik yang sedang berkembang
untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya.
c. Guru sebagai pembimbing artinya membantu mengarahkan proses pembelajaran yang
berupa perkembangan perjalanan fisik dan mental spiritual peserta didik.
d. Guru sebagai pelatih, artinya memberikan pengulangan keterampilan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan jalan standar kompetensi dasar,
indicator pencapaian, dan standar kompetensi belajar minimal yang harus dicapai.
e. Guru sebagai penasehat artinya memberikan layanan (konseling) kepada peserta didik
f. Guru sebagai model yang teladan, maksudnya guru dijadikan sebagi teladan bagi
peserta didik jika guru salah menyampaikan pelajaran, peserta didik dapat meniru apa
yang di ajarkan oleh guru. justru Perlu diperhatikan
Sikap dasar, gaya bicara, kebiasaan kerja, pengalaman, pakaian, hubungan
kemanusiaan, proses berfikir, perilaku neorotis, selera, dan gaya hidup secara umum.
g. Guru sebagai pribadi, maksudnya memiliki pribadi yang baik tercermin dalam tingkah
laku sehari hari.
h. Guru sebagai peneliti, artinya mengembangkan kreativitas ilmiah perlu penelitian,
sehingga kelemahan dan keunggulan yang terjadi dalam diri dapat diamati dengan
baik.
i. Guru sebagai pendorong kreativitas dalam arti kecenderungan, menciptakan,
membangkitkan kesadaran, kearah sesuatu yang baru.
j. Guru sebagai pekerja rutin melakukan sesuatu secara continue, karna akan merusak
kinerja, seperti bekerja tepat waktu, membuat catatan, dan sebagai nya.
k. Guru sebagai pemindah kemah, maksudnya membantu peserta didik meninggalkan
kebiasaan kebiasaan yang lama menuju sesuatu yang baru dan lebih cocok dengan
kondisi terkini.
l. Guru sebagai pembawa cerita , artinya cerita digunakan sebagai alat pengukur,
walaupun cerita tersebut adalah bentuk dongeng atau fiktiv, hal ini akan membawa
arti tersendiri bagi pesreta didik.
m. Guru sebagai actor maksudnya melakukan sesuatu sesui dengan naskah yang telah
disusun dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan kepada penonton.
n. Guru sebagi imansiaptor, mampu memahami potensi yang ada bagi pesrta didik
11

o. Guru sebagai evaluator maksudnya mampu melakukan pengukuran terhadap pesrta
didik, tiadak hanya penilaian kognitif , tetapi juga afektiv dan sikomotor.13

BAB III
KESIMPULAN

13

Zainal Asril, Micro Teacing, h 10-12

12

Dalam makalah diatas dapat diambil kesimpulan bahwa guru merupakan suatu profesi
yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru, yang mana
seorang yang akan menjadi guru tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Sebagai
seorang Guru juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar terhadap peserta didik nya. jadi
dapat ditarik kesimpulan apabila sebuah proses membandingkan tujuan belajar dengan hasil
belajar tidak sesuai (terdapat suatu kegagalan), maka peserta didik tidak dapat disalahkan
karena profesional seorang merupakan suatu keharusan dalm mewujudkan tujuan belajar.

Daftar Pustaka
Asril Zainal. Micro Teacing. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2013.
13

Bakar Abu.dkk. Profesi Keguruan. Surabaya: Aprinta. 2009.
Hasbulloh. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan ( Edisi Revisi). Depok: Raja Grafindo
Persada. 2015.
Mamur Asmani Jamal. Tips Sukses Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. Jogjakarta:
Diva Press. 2011
Uno. Hamzah B. Profesi Kependidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. 2010.

14