Pengertian Fungsi dan Prinsip Koperasi

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hampir setiap orang mengenal Koperasi. Walaupun definisi Koperasi di
pahami secara berbeda-beda, tetapi secara umum koperasi dikenal sebagai suatu
bentuk perusahaan yang unik. Koperasi berusaha memperjuangkan pemenuhan
kebutuhan ekonomi para anggotanya secara efisien. Sedangkan sebagai perkumpulan
orang, Koperasi memiliki watak sosial. Keuntungan bukanlah tujuan utama Koperasi.
Sebagaimana dikemukakan oleh Bung Hatta (1954), yang lebih diutamakan dalam
koperasi adalah peningkatan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Ekonomi
Kerakyatan berpihak pada rakyat miskin dan Koperasi memperjuangkan kebutuhan
ekonomi para anggotanya dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
para anggotanya. Maka dari itu dalam makalah akan dibahas mengenai koperasi;
masalah kecocokan dan kesesuaian.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan koperasi?
1.2.2 Bagaimana fungsi, peran dan prinsip koperasi?
1.2.3 Bagaimana hakikat koperasi?
1.2.4 Bagaimana manajemen koperasi, operasional koperasi dan pemberdayaan

masyarakat dalam koperasi?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian koperasi.
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi, peran dan prinsip koperasi.
1.3.3 Untuk mengetahui hakikat koperasi.
1.3.4 Untuk

mengetahui

manajemen

koperasi,

pemberdayaan masyarakat dalam koperasi.

operasional

koperasi

dan


2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Koperasi
Dalam undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Bab I
ketetuan umum pasal 1 : Keperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan. Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi
yaitu: (1)Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;
(2)Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang
memiliki lingkup lebih luas.
Berdasarkan Undang-undang Koperasi Nomor 7 Tahun 1958: Koperasi ialah
suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum yang
tidak merupakan konsentrasi modal, dengan ketentuan sebagai berikut :
2.1.1 Berasaskan kekeluargaan (gotong-royong)
2.1.2 Bertujuan memperkembangkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan
kesejahteraan masyarakat dan daerah bekerjanya pada umumnya.
2.1.3 Dengan berusaha:

2.1.3.1 Mewajibkan dan menggiatkan anggotanya untuk menyampaikan secara
teratur.
2.1.3.2 Mendidik anggotanya kearah kesadaran berkoperasi.
2.1.3.3 Menyelenggarakan salah satu atau beberapa usaha lain dalam lapangan
perekonomian.
2.1.4 Keanggotaan berdasarkan sukarela, mempunyai kepentingan, hak dan
kewajiban yang sama, dapat diperoleh dan diakhiri setiap waktu menurut

3

kehendak yang berkepentingan setelah syarat-syarat dalam anggaran dasar
dipenuhi.
ILO Recommedation No. 127, 1996 pada paragraph 12 mengatakan tentang
definisi koperasi, yaitu : Koperasi adalah suatu perkumpulan orang-orang yang secara
sukarela berhimpun bersama untuk mencapai suatu tujuan bersama melalui
pembentukan suatu organisasi yang diawasi secara demokratis, memberi sumbangan
yang wajar didalam modal yang diperlukan dan menerima bagian yang wajar dalam
penanggungan risiko dan manfaat dari perusahaan, dimana para anggota berperan
secara aktif.1
Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun

secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya
secara bersama-sama melalui kegiatan usaha yang dimiliki dan dikendalikan secara
demokratis. Dengan demikian koperasi memiliki jati diri dari, oleh, dan untuk
anggota serta dalam menjalankan kegiatannya berpedoman pada prinsip-prinsip
koperasi.2
Sedangkan International Cooperative Alliance (ICA) mendefinisikan koperasi
sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum, yang bertujuan untuk
memperbaiki sosial ekonomi anggotanya dan memenuhi kebutuhan ekonomi anggota
dengan saling membantu antaranggota, membatasi keuntungan, serta usaha tersebut
harus didasarkan pada prinsip-prinsip koperasi. Definisi ini juga lebih jelas
menunjukkan bahwa tujuan didirikannya koperasi adalah untuk membantu
memperbaiki kehidupan sosial ekonomi anggotanya dengan saling bekerja sama dan
tolong menolong.3

1

http://stiecendekiamatoh.blogspot.co.id/2009/12/peran-koperasi-dalam-meningkatkan.html

2


Hendar, Manajemen Perusahaan Koperasi, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010) h. 2
Hendar, Manajemen Perusahaan Koperasi, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010) h. 18

3

4

Berdasarkan dari pengertian-pengertian koperasi di atas maka dapat
disimpulkan koperasi adalah sebuah badan usaha yang beranggotakan atas orang atau
badan yang bertujuan untuk mengelola keuangan baik anggota maupun masyarakat
yang ingin menginveskan dananya dan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota
khususnya masyarakat pada umumnya.4
2.2 Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi
Fungsi dan Peran Koperasi Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal
4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
2.2.1 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
2.2.2 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat;

2.2.3 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya;
2.2.4 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional,
yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi;
2.2.5 Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para
pelajar.
Pendapat mengenai peranan dan tugas koperasi seperti ditegaskan UU No. 25
Tahun 1992 tersebut dikemukakan Penyebab ‘seretnya’ perkembangan dunia usaha
koperasi tak terlepas dari beberapa persoalan. Dan salah satu upayanya untuk
mengatasi persoalan koperasi dan UKM tersebut di antaranya dengan melakukan
revitalisasi koperasi secara mandiri yang dilakukan oleh koperasi dan pengusaha
kecil. “Keikutsertaan pemerintah dalam program ini dibatasi hanya sebagai fasilitator
dan regulator melalui suatu mekanisme yang menempatkan koperasi dan usaha kecil
4

http://stiecendekiamatoh.blogspot.co.id/2009/12/peran-koperasi-dalam-meningkatkan.html

5


sejajar dengan perusahaan-perusahaan milik swasta dan perusahaan milik
pemerintah. Dalam era reformasi pemberdayaan ekonomi rakyat kembali diupayakan
melalui pemberian kesempatan yang lebih besar bagi usaha kecil dan koperasi.
Untuk mengetahui peran yang dapat diharapkan dari koperasi dalam rangka
penyembuhan perekonomian nasional kiranya perlu diperhatikan bahwa sisi koperasi
telah diakui sebagai lembaga solusi dalam rangka menangkal kesenjangan serta
mewujudkan pemerataan, tetapi di sisi lain kebijaksanaan makro ekonomi belum
sepenuhnya disesuaikan dengan perubahan-perubahan perekonomian dunia yang
mengarah pada pasar bebas. Demikian juga kebijaksanaan pembinaan koperasi
selama ini yang menempatkan koperasi sebagai kepanjangan tangan pemerintah
terutama dalam mendukung program-program pembangunan di bidang pertanian
secara bertahap harus dilepaskan. Untuk tujuan tersebut maka diperlukan pendekatan
melalui lembaga kemasyarakatan yang mandiri dan berakar di masyarakat seperti
Koperasi Pondok Pesantren yang bertujuan untuk melepaskan koperasi dari
keterikatannya pada program pemerintah. Walaupun demikian peran pemerintah
dalam mendukung pembangunan koperasi masih tetap diperlukan, tetapi hanya
sebatas fasilitator dan regulator khususnya dalam menciptakan iklim usaha yang
sehat. Usaha kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK) merupakan kelompok usaha
ekonomi yang penting dalam perekonomian indonesia.
Hal ini disebabkan, usaha kecil menengah dan koperasi merupakan sektor

usaha yang memiliki jumlah terbesar dengan daya serap angkatan kerja yang
signifikan. Oleh karena kesenjangan pendapatan yang cukup besar masih terjadi
antara pengusaha besar dengan usaha kecil, menengah dan koperasi (UKMK),
pengembangan daya saing UKMK, secara langsung merupakan upaya dalam rangka
peningkatan kesejahteraan rakyat banyak, sekaligus mempersempit kesenjangan
ekonomi. Koperasi dinilai mampu memberikan berbagai kelebihan kepada para
anggota atau masyarakat yang memanfaatkan keberadaannya.5
5

http://rianbayristian.blogspot.co.id/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html

6

Prinsip Koperasi Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip
koperasi, yaitu:
2.2.1 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Yang keanggotaanya bersifat sukarela terbuka bagi semua orang yang
bersedia mengunakan jasa jasanya, dan bersedia menerima tanggung jawab
keanggotaan tanpa membedakan gender.
2.2.2 Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.

Pengawasan oleh anggota secara Demokratis. Anggota yang secara aktif
menetapkan kebijakan dan membuat keputusan. Laki laki dan perempuan
yang dipilih sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab kepada rapat
anggota. Dalam koperasi primer, anggota memiliki hak suara yang sama (satu
anggota satu suara). Pada tingkatan lain koperasi juga dikelola secara
demokratis.

Partisipasi

anggota

dalam

kegiatan

ekonomi.

Anggota

menyetorkan modal mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara

demokratis. Sebagian dari modal tersebut adalah milik bersama.
2.2.3 Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
Pembagian SHU dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang
dimiliki seseorang dalam koperasi tetapi juga berdasarkan pertimbangan jasa
usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan yang demikian ini merupakan
perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.
2.2.4 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Modal pada koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota
dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan oleh karena balas jasa terhadap
modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan tidak
berdasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan, yang dimaksud
dengan terbatas adalah wajar dalam arti tidak melebihi.
2.2.5

Kemandirian

7

Otonomi dan kemandirian. Koperasi adalah organisasi yang otonom dan

mandiri yang di awasi oleh anggotanya. Dalam setiap perjanjian dengan pihak
luar ataupun dalam, syaratnya harus tetap menjamin adanya upaya
pengawasan demokratis dari anggota dan tetap mempertahankan otonomi
koperasi.
2.2.6 Pendidikan perkoperasian.
Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi. Tujuanya adalah agar mereka dapat
melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi perkembangan koperasi.
Koperasi memberikan informasi kepada masyarakat umum, mengenai hakekat
dan manfaat berkoperasi.
2.2.7 Kerjasama antar koperasi.
Dengan bekerja sama secara lokal, nasional, regional dan internasional maka
gerakan koperasi dapat melayani anggotanya dengan efektif serta dapat
memperkuat gerakan koperasi.6
2.3 Hakikat Koperasi
Koperasi adalah suatu lembaga yang dirancang untuk memberikan pelayanan
bagi anggotanya yang sekaligus merupakan pemiliknya.
Kinerja koperasi di berbagai Negara, seperti telah disampaikan oleh Peter
Davis, Edgar Panell, dan lain-lain sedang dihadapkan pada berbagai masalah
sehingga kemampuan bersaing, koperasi semakin melemah. Pertumbuhan yang relatif
rendah bahkan kemunduran terutama dirasakan dalam koperasi konsumsi.
Struktur atau bangun usaha koperasi dirancang untuk menciptakan
keunggulan kompetitif di dalam memenuhi kebutuhan anggota yaitu melalui efisiensi/
keunggulan biaya, keunggulan dalam pelayanan atau pemenuhan kebutuhan dan
keunggulan fokus untuk menciptakan keunggulan biaya dan pelayanan.

6

http://rianbayristian.blogspot.co.id/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html

8

Efisiensi/keunggulan biaya pada umunya dipicu karena: skala ekonomis,
efisiensi biaya transaksi, sepesialisasi, efisiensi pengelolaan, proses pembelajaran,
dan lain-lain.
Keunggulan pelayanan/keunikan produk pada umunya dipicu karena
diketahuinya: kebutuhan yang dapat dipuaskan oleh produk yang ditawarkan, kriteria
pemilihan pelanggan, fakor-faktor yang mempengaruhi dan motif prilaku pelanggan.
Unsur-unsur/ sumber-sumber yang menunjang tercapainya keunggulan biaya
dalam koperasi, antara lain sebagai berikut:
2.3.1 Identitas ganda (Dual Identity), yaitu pemilik sekaligus sebagai pelanggan.
Identitas ganda akan mampu meminimalkan biaya transaksi, yaitu biaya unttuk
menyampaikan produk kepada anggota. Karena kecocokan antara preferensi
anggota mengenai barang/pelayanan yang dibutuhkan dengan penyediaan
barang/pelayanan oleh koperasi.
2.3.2 Tindakan bersama/joint action yang merupakan ciri koperasi menghasilkan
skala ekonomis/sinergi.
2.3.3 Spesialisasi/pembagian fungsi antara anggota dengan koprasi meningkatkan
produktivitas.
2.3.4 Promosi anggota /memajukan anggota merupakan fokus kegiatan yang sudah
jelas, sehingga meningkatkan efisiensi pengelolaan.
2.3.5 Pendidikan yang berkelanjutan untuk anggota, pengurus, pengelola, karyawan
merupakan pembelajaran sehingga terjadi perbaikan yang terus menerus
(Continuous Improvement) sehingga akan meningkatkan efisiensi.

Unsur-unsur/sumber-sumber

yang

menunjang

tercapainya

keunggulan

pelayanan dalam koprasi, antara lain sebagai berikut:
2.3.1 Identitas Ganda: pemilik sebagai pelanggan, memungkinkan penggandaan
produk pelayanan sesuai dengan preferensi/pesanan anggota. Dengan identitas

9

ganda juga dapat diketahui kriteria pemilihan produk oleh pelanggan dan motif
pelanggan.
2.3.2 Adanya uji pasar dan uji partisipasi, yaitu pengujian/pengecekan pilihan-pilihan
produk/kepuasan anggota memungkinkan kesesuaian antara yang ditawarkan
koperasi dengan keinginan anggota.
Unsur-unsur/sumber-sumber keunggulan yang dapat meningkatkan efisiensi
organisasi dan pelayanan dalam koprasi, antara lain sebagai berikut:
2.3.1 Identitas Ganda pemilik sekaligus sebagai pelanggan memungkinkan
terindentifikasinya calon pembeli dengan pilihannya sehingga menyebabkan
efisiensi pengelolaan organisasi.
2.3.2 Hubungan kontraktual antara anggota dengan koprasi memberikan landasan
untuk menjalankan strategi fokus yang menyebabkan efisiensi perencanaan dan
pengadaan. 7
2.4 Manajemen Koperasi
Dalam buku manajemen koperasi Indonesia beberapa hal dalam mendirikan
sebuah koperasi sebagai berikut:
2.4.1 Studi Kelayakan
Pendirian koperasi/Pendahuluan Folke Dubell dalam bukunya “Pembangunan
Koperasi, suatu metode peristiwa dan pengorganisasian koperasi pertanian di
Negara berkembang ; memberikan definisi sebagai berikut :
Studi kelayakan adalah sejenis studi untuk melihat kelayakan, kecocokan atau
kemungkinan menurut berbagai aspek seperti hukum, ekonomi, sosial terhadap
suatu kegiatan yang pada dasarnya baru, misalnya memulai suatu masyarakat.
Dengan demikian semestinya studi kelayakan terlebih dahulu dilakukan agar
koperasi dapat didirikan lebih dari itu akan dapat dibangun suatu koperasi yang
benar-benar diterima oleh masyarakatnya dan diterimanya koperasi sedemikian

7

http://desapelajar.blogspot.co.id/2015/12/hakekat-koprasi.html

10

itu disebabkan oleh kecocokan atau kesesuaian pelayanan yang diberikannya
dengan bentuk kebutuhan yang diinginkan warga atau anggotanya.
Prof. Ewell Paul Roy mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4
(empat) unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan. Seorang manajer
harus

bisa

menciptakan

kondisi

yang

mendorong

para

karyawan

agar

mempertahankan produktivitas yang tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara
manajemen dan anggota pelanggan (Hendrojogi, 1997).
Menurut Suharsono Sagir, sistem manajemen di lembaga koperasi harus
mengarah kepada manajemen partisipatif yang di dalamnya terdapat kebersamaan,
keterbukaan, sehingga setiap anggota koperasi baik yang turut dalam pengelolaan
(kepengurusan usaha) ataupun yang di luar kepengurusan (angota biasa), memiliki
rasa tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi (Anoraga dan Widiyanti,
1992).
A.H. Gophar mengatakan bahwa manajemen koperasi pada dasarnya dapat
ditelaah dan tiga sudut pandang, yaitu organisasi, proses, dan gaya (Hendar dan
Kusnadi, 1999).
Dari sudut pandang organisasi, manajemen koperasi pada prinsipnya
terbentuk dan tiga unsur: anggota, pengurus, dan karyawan. Dapat dibedakan struktur
atau alat perlengkapan onganisasi yang sepintas adalah sama yaitu: Rapat Anggota,
Pengurus, dan Pengawas. Untuk itu, hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi
dengan fungsi manajemen. Unsur Pengawas seperti yang terdapat pada alat
perlengkapan organisasi koperasi, pada hakekatnya adalah merupakan perpanjangan
tangan dan anggota, untuk mendampingi Pengurus dalam melakukan fungsi kontrol
sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi. Keberhasilan
koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebut dalam

11

mengembangkan. organisasi dan usaha koperasi, yang dapat memberikan pelayanan
sebaik-baiknya kepada anggota.
Dan sudut pandang proses, manajemen koperasi lebih mengutamakan
demokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu suara (one man one
vote) sudah mendarah daging dalam organisasi koperasi. Karena itu, manajemen
koperasi ini sering dipandang kurang efisien, kurang efektif, dan sangat mahal.
Terakhir, ditinjau dan sudut pandang gaya manajemen (management style),
manajemen koperasi menganut gaya partisipatif (participation management), di mana
posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam
mengendalikan manajemen perusahaannya. Sitio dan Tamba (2001) menyatakan
badan usaha koperasi di Indonesia memiliki manajemen koperasi yang dirunut
berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu: Rapat anggota, pengurus,
pengawas, dan pengelola.
Adapun lingkup keputusan masing-masing unsur manajemen koperasi adalah
sebagai berikut (Sitio dan Tamba, 2001):
1. Rapat Anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam menetapkan kebijakan
umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Kebijakan yang
sifatnya sangat strategis dirumuskan dan ditetapkan pada forum Rapat Anggota.
Umumnya, Rapat Anggota diselenggarakan sekali setahun.
2. Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian,
Pengurus dapat dikatakan sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam
mengoperasionalkan

kebijakan-kebijakan

strategis

yang

ditetapkan

Rapat

Anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah kebijakan strategis yang
menyangkut organisasi maupun usaha.

12

3. Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan yang dilaksanakan oleh Pengurus. Pengawas dipilih dan diberhentikan
oleh Rapat Anggota. OIeh sebab itu, dalam struktur organisasi koperasi, posisi
Pengawas dan Pengurus adalah sama.
4. Pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus,
untuk melaksanakan teknis operasional di bidang usaha. Hubungan Pengelola
usaha (managing director) dengan pengurus koperasi adalah hubungan kerja atas
dasar perikatan dalam bentuk perjanjian atau kontrak kerja.8
2.5 Operasional Koperasi
2.5.1 Sisa Hasil Usaha (SHU)
Dalam Undang-undang Perkoperasian Bab IX tentang Sisa Hasil Usaha Pasal
45 yaitu:
2.5.1.1 Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban
lainnya termasuk pajak dalam bahun buku yang bersangkutan.
2.5.1.2 Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada
anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing
anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan
perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai dengan keputusan
rapat anggota.
2.5.1.3

Besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota
dalam buku koperasi dalam teori dan praktek tentang operasional koperasi
sebagai berikut:

8

https://galihpangestu14.wordpress.com/organisasi-dan-manajemen-koperasi.html

13

2.5.1.3.1 Penerimaan ideology koperasi dalam pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
Perhatikan bunyi pasal 34 ayat (1) SHU Koperasi adalah pendapatan
koperasi yang diperoleh didalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan
penyusutan, dan biaya-biaya dari tahun buku yang bersangkutan ayat (2)
dan pasal yang sama menyebutkan bahwa SHU berasal dari usaha yang
diselenggarakan

untuk

anggota

dan

bukan

anggota.

Kemudian ayat (3) pasal ini juga menyatakan bahwa SHU yang berasal
dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dibagi untuk dana social.
Dengan lain perkataan bahwa dana social biasa terjadi jika sisa hasil usaha
itu cukup tinggi. Dapat juga diartikan bahwa dana social itu berdasarkan
laba yang diperoleh pada tahun buku itu, sebab yang dinamakan laba pada
hakikatnya adalah pendapatan koperasi setelah dikurangi biaya-biaya.
Untuk menjelaskan kondisi ini dapat diketengahkan perumusan dari
ideology koperasi tersebut oleh Haris H. Munker berdasarkan pikiranpikiran, konspe-konsep yang dilakukan gerakan koperasi dibanyak Negara,
dalam bentuk gagasan pokok tentang demokrasi dan keadilan sebagai
berikut:
2.5.1.3.1.1

Demokrasi, mempunyai akar yang kuat, dalam cita-cita perkoperasian
mengenai keadilan, kebebasan dan kegotong royongan dan sebagai
akibatnya berusaha untuk “memanusiakan” pengendalian perusahaan
sampai batas-batas yang dimungkinkan tanpa pengorbanan efisiensi
perusahan. Oleh karena itu koperasi selalu menyatakan dirinya sebagai
kumpulan modal, hingga pengendalian perusahaan ada ditangan Rapat
Anggota sebagai kekuatan tertinggi atas dasar hak suara yang sama bagi
semua anggota ialah satu anggota suatu suara, lepas dari besarnya modal
anggota yang ditanam dalam kopreasi, Karena asas demokrasi inilah
proses perkembangan koperasi selalu terjadi dari bawah dan tidak
dipaksakan dari atas. Keadilan, keinginan akan kebenaran, keadilan dan
kejujuran mendasari kelahiran koperasi sejak semula, timbul sebagai

14

akibat dari ketidak aslian dan kesewenang-wenangan dalam sistem
ekonomi kapitalistis. Asas ini seanjutnya dijabarkan dalam bentuk :
2.5.1.3.1.1.1 Perlakuan yang sama bagi semua anggota
2.5.1.3.1.1.2 Peniadaan motif mengejar keuntungan dan menggantikannya dengan
motif pelayanan yang sebaik-baiknya.
2.5.1.3.1.1.3 Pembagian sisa hasil usaha sebanding dengan transaksi/jasa anggota
dalam koperasi.
2.5.1.3.1.1.4 Pemberian imbalan jasa yang terbatas terhadap modal yang ditetapkan
dalam korperasi.
2.5.1.3.1.1.5 Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari bukan anggota tidak boleh
dibagikan kepada para anggota.
2.5.1.3.1.1.6 Menjamin mutu yang terbaik dari barang dan jasa yang disampaikan
kepada para anggota dan masyarakat serta perlakuan yang adil dan
benar terhadap mereka yang bekerja dikoperasi.
2.6

Pemberdayaan Masyarakat
Untuk memperdayakan koperasi di masyarakat maka perlu adanya lembaga yang
menangani/bergerak dibidang koperasi. Dalam hal tersebut diatur dalam undangundang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian Bab XI Bab XII bagian
Lembaga Gerakan Koperasi. Selain hal diatas juga perlu adanya pembinaan bagi
masyarakat agar mereka sadar akan pentingnya sebuah koperasi.Bab XI. Lembaga
Gerakan Koperasi.
Pasal 57
1.

Koperasi secara bersama-sama mendirikan satu organisasi tunggal yang
berfungsi sebagai wadah untuk memperjuangkan kepentingan dan bertindak
sebagai pembawa aspirasi koperasi.

2.

Oraganisasi ini berasaskan Pancasila.

15

Pasal 58
1.

Organisasi tersebut melakukan kegiatan:
a. Memperjuangkan dan menyalurkan aspirasi koperasi.
b. Meningaktkan kesadaran berkoperasi di kalangan masyarakat.
c. Melakukan pendidikan perkoperasian bagi anggota dan masyarakat.
d. Mengembangkan kerjasama antar koperasi dan antara Koperasi dengan badan
usaha lain, baik pada tingkat nasional maupun internasional

2.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Koperasi secara bersama-sama
menghimpun dana koperasi.

Pasal 60
1.

Pemerintah menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi mendorong
pertumbuhan serta permasyarakatan koperasi.

2.

Pemerintah membarikan bimbingan, kemudian dan perlindungan kepada
koperasi.

Pasal 61
Dalam upaya mendorong dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong
pertumbuhan dan pemasyarakatan Koperasi Pemerintah:
1.

Memberikan kesempatan usaha yang seluas-luasnya kepada koperasi.

2.

Meningkatkan dan memantapkan kemampuan koperasi agar menjadi koperasi
yang sehat, tangguh, dan mandiri.

3.

Mengupayakan tata hubungan usaha yang saling menguntungkan antara koperasi
dengan badan usaha lainnya.

4.

Membudayakan koperasi dalam masyarakat.

Pasal 62
Dalam rangka memberikan bimbingan dan kemudahan kepada koperasi pemerintah :

16

1.

Membimbing usaha koperasi yang sesuai dengan kepentingan ekonomi
anggotanya.

2.

Mendorong mengembangkan dan membantu pelaksanaan pendidikan pelatihan
penyuluhan dan penelitian perkoperasian.

3.

Memberikan kemudahan untuk memperkokoh permodalan koperasi serta
mengembangkan lembaga keuangan koperasi.

4.

Membantu pengembangan jaringan usha koperasi dan kerja sama yang saling
menguntungkan antar koperasi.

5.

Memberikan bantuan konsultasi guna memecahkan permasalahan yang dihadapi
oleh koperasi dengan tetap memperhatikan anggaran dasar dan prinsip koperasi.

Pasal 63
1.

Dalam rangka pemberian perlindungan kepada koperasi, pemerintah dapat :
a. Menetapkan bidang kegiatan ekonomi yang hanya boleh diusahakan koperasi.
b. Menetapkan bidang kegiatan ekonomi disautu wilayah yang telah berhasil
diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya.

2.

Persyaratan dan tata cara pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah

Pasal 64
1.

Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 60, Pasal 61, Pasal 62, dan Pasal
63 dilakukan dengan memperhatikan keadaan dan kepentingan ekonomi nasional
serta pemerataan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja.9
Salah satu program pengembangan Koperasi yang cukup menonjol pada masa

ini adalah pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD). Pengertian KUD disini adalah
suatu Koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan berlokasi
didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya mencangkup satu wilayah kecamatan.
9

http://stiecendekiamatoh.blogspot.co.id/2009/12/peran-koperasi-dalam-meningkatkan.html

17

Pembentukan KUD ini merupakan penyatuan dari beberapa Koperasi pertanian yang
kecil dan banyak jumlahnya dipedesaan. Selain itu KUD memang secara resmi
didorong perkembangannya oleh pemerintah.
Menurut instruksi presiden Republik Indonesia No 4 Tahun 1984 Pasal 1 Ayat
(2) disebutkan bahwa pengembangan KUD diarahkan agar KUD dapat menjadi pusat
layanan kegiatan perekonomian didaerah pedesaan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan secara
terpadu melalui program lintas sektoral. Adanya bantuan dari pemerintah tersebut
ditujukan agar masyarakat dapat menikmati kemakmuran secara merata dengan
tujuan masyarakat yang adil makmur akan juga tercapai dengan melalui
pembangunan dibidang ekonomi, misalnya dengan memberikan kredit kepada pihakpihak yang ekonominya masih lemah atau rakyat kecil terutama didaerah pedesaan.
adanya KUD tersebut diharapkan akan mampu menghapuskan system ijon
dan tengkulak yang dalam prakteknya sangat merugikan masyarakat pedesaan, karena
sistem ijon maupun tengkulak tersebut merupakan pelarian dari masyarakat ekonomi
lemah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ketergantungan petani kepada para
tengkulak disebabkan oleh keadaan ekonomi para petani tersebut, mereka sering
kekurangan modal dalam melakukan usahanya, untuk mengatasi keadaan tersebut,
mereka meminjam uang kepada para tengkulak dengan mengijonkan hasil
pertaniannya, akibatnya para tengkulak yang sekaligus berfungsi sebagai pelepas
uang itu, dapat mempermainkan harga barang-barang pertanian sesuai dengan
kehendak mereka. Inilah yang mendorong masyarakat untuk mendirikan Koperasi
Unit Desa (KUD) sebagai wadah penyalur kredit di masyarakat pedesaan.10

10

http://rianbayristian.blogspot.co.id/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html

18

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehadiran Koperasi ditengah-tengah masyarakat sangatlah penting untuk
membantu masyarakat itu sendiri serta mengurangi beban pemerintah dalam menjaga
kestabilan perekonomian negara. Dengan adanya koperasi, terutama bagi rakyatrakyat kecil sangatlah penting, karena mulai dari petani yang memerlukan pupuk dan
alat pertanian, nelayan yang memerlukan alat-alat pelayaran, serta para pengusaha
kecil yang mempunyai modal sedikit bisa meminjamkan modal kepada koperasi. Jadi,
koperasi sangatlah menolong masyarakat, karena pelayanan yang diberikan koperasi
sangatlah banyak dan ikut membantu mensejahterakan masyarakat serta para
anggotanya, koperasi sangatlah membantu pemerintah untuk membuka lapangan
pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat dan anggotanya. Serta berperan besar
untuk perubahan ekonomi pada masyarakat. mengembangkan kesejahteraan anggota
pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Koperasi Indonesia adalah
perkumpulan orang-orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan
merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis menyadari sangat banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca sehingga makalah ini bisa mendekati kesempurnaan. Amin Ya Rabbal
‘Alamin.

19

DAFTAR PUSTAKA
Hendar. 2010. Manajemen Perusahaan Koperasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
https://galihpangestu14.wordpress.com/organisasi-dan-manajemen-koperasi/.html
http://stiecendekiamatoh.blogspot.co.id/2009/12/peran-koperasi-dalammeningkatkan.html
http://rianbayristian.blogspot.co.id/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://desapelajar.blogspot.co.id/2015/12/hakekat-koprasi.html