11 Tips Cara Merawat Kamera dan Lensa Ag

11 Tips Cara Merawat Kamera dan Lensa
Agar Lebih Awet

Kamera digital seperti halnya barang elektronik konsumen lainnya, membutuhkan perawatan ekstra. Mereka
memiliki komponen sensitif yang mudah rusak kalau kita ceroboh memegangnya. Berikut beberapa hal praktis agar
kamera dan lensa anda lebih awet:
1.

Kecuali kalau kamera atau lensa anda jelas-jelas dinyatakan waterproof atau weather sealed, jauhkan
mereka dari air dan basah. Air bisa menimbulkan kelembaban didalam internal kamera dan bisa membuat
komponen internal rusak. Kamera weather sealed juga bukan berarti anda bisa memasukannya ke air.

2. Batere lithium-ion biasanya bertahan dalam 500 kali siklus recharge sebelum kerjanya mulai menyusut,
kalau memang sudah waktunya jangan kaget kalau memang minta ganti. Buang sampah batere ditempat
khusus (meskipun pengelolaan sampah kita tidak pernah memisahkan jenis limbah apapaun). Baca juga tips
agar konsumsi baterai kamera lebih awet.
3.

Selalu jaga kebersihan lensa. Saat membersihkan lensa, jangan langsung semprotkan cairan pembersih ke
lensa, semprotkan dulu ke lap microfiber sedikit saja lalu baru usapkan lap microfiber tersebut ke lensa.
Anda bisa membeli lap microfiber di swalayan besar.


4.

Matikan kamera sebelum mengeluarkan batere atau memory card dan saat anda mencolokkan ke komputer,
kamera memiliki komputer didalamnya dan bisa jadi tidak tahan terhadap perubahan arus listrik secara
mendadak.

5. Strap kamera ada agar kamera anda tidak gampang jatuh dengan tidak sengaja, kalau memang merasa tidak
nyaman memakai strap bawaan, belilah yang lebih nyaman. Baca juga cara paling aman saat
menggantungkan kamera di pundak
6.

Hindari meninggalkan kamera didalam mobil dalam waktu yang lama apalagi jika mobilnya terkena panas
matahari langsung. Kamera memiliki rentang suhu aman dan akumulasi panas didalam mobil beresiko
melebihi rentang tadi.

7. Kandungan garam dilaut bersifat korosif bagi komponen logam yang ada di dalam kamera maupun lensa
sehingga berpotensi menghasilkan karat. Setelah memotret di dekat laut, bersihkan kamera dengan lap yang
sedikit dibasahi untuk menghilangkan sisa garam yang menempel di kamera, sedikit saja jangan terlalu
banyak. Setelah itu lap lagi dengan lap hingga benar-benar kering. Baca cara mencegah munculnya kabut di

lensa

8.

Kamera dan lensa memiliki bagian bergerak seperti tombol, dial, engsel pintu batere dan memory card,
focusing ring dan putaran zoom lensa. Kalau ada yang macet jangan diputar atau dibuka dengan paksa.
Kalau memang tidak paham, bawa ke teman yang paham atau bawa ke service center. Kalau dipaksa bisa
jadi ada bagian yang patah.

9. Baca tips mengganti lensa DSLR saat anda memotret diluar ruangan untuk meminimalkan resiko
kemasukan debu.

10. Periksa ada tidaknya debu di sensor kamera DSLR anda (baca disini caranya), kalau memang terdeteksi
ada, gunakan blower. Jika blower tidak bisa menghilangkan debu, bawa ke service center.

11. Simpan kamera di tempat yang kering dan tidak terkena cahaya matahari langsung. Kalau memang ada
budget, beli dry box atau dry cabinet sehingga kita bisa mengontrol tingkat kelembaban. Alternatif murah
adalah memakai silica gel. Baca tips menyimpan kamera dan lensa agar bebas dari lembap.




Fotograf Tipe Kamera Tripot



Tips Cara Membersihkan dan Merawat
Lensa Kamera DSLR
Perlu di ketahui oleh teman – teman fotografi bahwa merawat kamera beserta perlengkapannya perlu di lakukan
dengan benar dan teratur setiap selesai pemakaian, hal ini dilakukan agar kamera tetap awet. Suatu barang jika kita
rawat dan jaga, kita bersihkan setiap habis memakai maka barang kita akan terjamin kebersihannya dan
keawetannya, begitu pula dengan lensa kamera anda. Lensa kamera yang sering di gunakan untuk pemotretan
gambar di luar ruangan biasanya mudah kotor, karena memang rawan terkena debu. Jika debu atau kotoran –
kotoran yang menempel pada lensa kamera anda tidak segera di bersihkan maka lensa akan mudah dan cepat rusak.
Hasil pemotretan gambarnya pun juga tidak akan bagus dan sempurna. Oleh sebab itu, mari kita sesama pecinta
fotografi rajin membersihkan dan merawat lensa kamera kita agar bisa awet.
Perawatan dan pembersihan lensa kamera ada teknik – teknik yang harus di perhatikan, karena perawatannya
berbeda dengan barang – barang jenis yang lainnya. Dalam membersihkan lensa kamera harus mengikuti beberapa
prosedur dan langkah – langkah yang baik dan benar agar lensa tidak rusak. Apalagi sekarang ini teman – teman
pecinta fotografi terkadang juga masih banyak yang tidak menghiraukan cara membersihkan lensa kamera dengan
benar, kebanyakan dari mereka tidak mengerti dan paham cara merawat lensa kamera. Kebanyakan hanya

melakukan perawatan dengan asal – asalan padahal ada hal yang harus di perhatikan agar tidak salah dan sampai
terjadi kerusakan terhadap lensa kamera anda. Kenapa kita harus merawat dan membersihkan dengan mengikuti
prosedur yang benar, karena lensa kamera merupakan barang yang rawan rusak, barang yang sangat sensitif
daripada perlengkapan pemotretan yang lainnya.
Pembersihan dan perawatan foto juga perlu di lakukan, karena sering kali teman – teman fotografi menjumpai
pada hasil gambar fotonya ada kotoran – kotoran yang berupa bercak hitam di tepi atau bingkai foto. Hal ini akan
sering di temukan pada hasil pemotretan dengan menggunakan lensa kamera yang jarang di bersihkan dan di rawat
dnegan baik. Jika sampai hal ini terjadi pada hasil gambar anda, pastinya hal ini menjadi suatu pengganggu, karena
kualitas gambar anda tidak akan sempurna dan bagus. Oleh karena itu, bagi teman – teman harus benar – benar
memperhatikan langkah dan prosedur merawat dan membersihkan lensa kamera dengan baik dan benar. Disini trik
fotografi akan memberikan informasi kepada teman – teman mengenai tips edit foto membersihkan dan merawat

lensa kamera DSLR agar anda bisa belajar dan mempraktekkan pada lensa kamera anda secara mandiri dengan
baik dan benar
Sebelum membersihkan dan merawat kamera, terlebih dahulu teman – teman harus mempersiapkan beberapa
peralatan yang di butuhkan. Peralatan yang di butuhkan untuk membersihkan lensa kamera tidak sulit di temukan,
hanya saja alat – alatnya di buat khusus untuk membersihkan kamera. Peralatan dan perlengkapan yang kira – kira di
perlukan untuk membersihkan dan merawat lensa kamera anda, di antaranya adalah:

Pertama, menyiapkan kuas

Kuas yang harus di persiapkan adalah kuas yang terdiri dari bulu yang sangat halus, kalau bisa anda harus mencari
kuas yang bulunya benar – benar halus. Pastikan bahwa anda harus membeli kuas yang baru, hal ini di gunakan
untuk mengantisipasi dan menjamin kebersihan dari kuas yang akan anda gunakan untuk membersihkan dan
merawat lensa kamera anda. Usahakan kuas yang anda pilih, bulunya benar – benar kuat dan tidak mudah lepas.
Usahakan juga andamencari yang bulunya tebal dan lembut.
Kedua, menyiapkan dust blower
Dust blowe merupakan alat yang bentuknya mirip dengan bentuk pompa dengan ukuran sangat kecil. Alat ini
bertujuan sebagai alat untuk meniup kotoran – kotoran yang sangat kecil, misalnya debu. Biasanya debu gampang
dan mudah masuk ke dalam lensa kamera, karena memang bentuk lensa kamera banyak sela – selanya dimana
rawan dimasuki debu – debu kecil dan halus. Oleh sebab itu debu – debu yang menempel di sela – sela lensa kamera
anda harus di bersihkan dengan alat ini, karena kuas belum bisa menjangkau debu yang bersembunyi di sela – sela
lensa kamera.
Ketiga, menyiapkan tissu
Pilihlah tissu yang permukaannya benar – benar lembut dan halus. Usahakan memilih tissu yang tidak mudah hancur
atau sobek.
Keempat, kain micro fiber
Kain micro fiber merupakan alat yan g di gunakan untuk mengelap bagian body lensa. Kain ini sangat tipis dan
sangat halus juga permukaannya. Kain micro fiber bisa anda dapatkan di mana – mana, di toko penjual peralatan
kamera.


Kelima, menyiapkan lens pen
Lens pen merupakan alat yang di ciptakan khusus untuk membersihkan dan merawat lensa kamera anda. Alat ini
sudah banyak tersedia di toko – toko kamera, jadi anda sudah tidak usah bingung membeli lens pen ini.
Alat – alat di atas merupakan alat – alat yang anda butuhkan saat membersihkan dan merawat lensa kamera anda.
Jangan sampai ada yang terlewatkan, karena semua alat di atas harus di persiapkan semuanya. Semua alat sudah
memiliki tujuan dan fungsi masing – masing jadi semuanya nantinya akan di perlukan dan di butuhkan.
Setelah semua alat – alat sudah di persiapkan, selanjutnya anda harus belajar memahami prosedur atau langkah –
langkah yang perlu di perhatikan ketikan membersihkan dan merawat lensa kamera. Langkah – langkah
membersihkan dan merawat lensa kamera diantaranya, adalah:

1. Hal yang di lakukan pertama yaitu membersihkan lensa kamera anda dengan memakai kuas yang berbulu lembut.
Langkah – langkah saat membersihkan yaitu gosokan pada bagian ujung kuas anda ke bagian lensa kamera anda.
Saat menggosokkan, anda harus melakukan gerakan – gerakan yang agak di tekan, namun dalam menekan jangan
sampai terlalu keras dan kasar, karena hal ini bisa menyebabkan kerusakan terhadap lensa kamera anda.
2. Setelah debu kasar dan besar hilang dan lensa kamera sudah terlihat bersih dari kotoran debu- debu kasar dan
besar, selanjutnya yang harus di lakukan adalah meniup bagian sekeliling sudut – sudut pinggir lensa kamera dengan
menggunakan bantuan alat dust blower. Tujuan dari meniup debu – sebu di sudut lensa kamera adalah agar debu –
debu halus yang menempel di sudut pinggir kamera bisa tersingkirkan dan hilang serta lensa kamera bisa bersih dari
debu – debu kasar maupun debu – debu halus. Memang awalnya debu – debu ini belum mengganggu, namun jika
tidak segera di bersihkan maka lama – lama akan bertambah banyak menumpuk di sekeliling lensa kamera, dan ini

akan mengganggu kualitas hasil foto anda.
3. jika di sekeliling lensa kamera terdapat noda – noda bekas kotoran yang menempel dan di bersihkan dengan
menggunakan kuas tidak bisa hilang maka kotoran harus di bersihkan dengan tissue. Tissue di usap pada bagian
noda. Tujuan penggunaan tissue adalah agar noda yang menempel pada lensa bisa hilang. Dalam mengelap tissue ke
kamera harus memperhatikan langkah – langkahnya secara benar agar tidak merusak lensa kamera, yaitu ketika
mengelap lensa, lakukan gerakan dengan cara memutar searah diawali dari bagian luar lalu diteruskan berulang kali
sampai ke bagian dalam. Setelah di bersihkan dengan tissu, amatilah noda yang menempel apakah sudah hilang atau
belum. Jika setelah di bersihkan dengan tissue noda yang menempel pada lensa kamera tetap ada, maka anda harus
membeli cairan yang khusus di sediakan untuk membersihkan lensa kamera, jadi cairan ini pembersih asal – asalan
cairan. Langkah – langkah pemakaiannya adalah usapkan cairan yang sudah anda beli ke dalam sebuah kain micro
fiber, setelah itu anda usapkan kain micro fiber seperti langkah mengusapkan tissue pada lensa kamera. Memutar
dengan gerakan searah sampai anda rasa sudah cukup dan noda pada lensa hilang. Setelah anda rasa sudah cukup,
kemudian anda tiupkan udara – udara ringan pada lensa anda setelah di bersihkan dengan cairan, tujuannya adalah
supaya cairan pada lensa kamera anda bisa cepat kering. Setelah di lihat sudah kering, selanjutnya gunakanlah lens
pen untuk lensa kamera anda, cara menggunakannya sama seperti anda menggunakan tissue.

Itulah beberapa cara sederhana yang bisa anda gunakan untuk praktek membersihkan dan merawat lensa kamera
anda, agar lensa kamera anda bersih dan dijamin akan menhasilkan gambar foto yang sempurna.
Selain langkah – langkah di atas, trik fotografi juga akan memberikan informasi mengenai cara merawat lensa
kamera DSLR anda yang lain. Perlu di ketahui bahwa para pengguna lensa kamera DSLR memiliki kewajiban untuk

merawat lensa kameranya agar tetap memiliki kualitas gambar yang bagus. Kamera lensa DSLR merupakan kamera
yang harganya relatif mahal, selain itu juga rawan sekali terkena benda – benda kasar dan tajam, oleh karena itu
perawatannya pun juga harus di anda perhatikan. Diatas kita sudah belajar cara membersihkan lensa kamera
DSLR canon 600d dengan mudah, selanjutnya trik fotografi akan mengajak anda bersama – sama belajar cara
merawat lensa kamera DSLR. Disini trik fotografi akan memberikan tips merawat lensa kamera yang mudah,
simple, praktis dan murah. Artinya anda bisa mempraktekkannya sendiri di rumah, jadi anda tidak perlu harus susah
– susah mengeluarkan uang anda untuk merawat ataupun memperbaiki lensa kamera anda kepada tukang service
kamera, karena anda sudah pandai melakukannya sendiri. Oleh sebab itu, mari para pecinta fotografi, kita belajar
cara merawat lensa kamera dengan baik dan benar berikut ini tips yang bisa anda gunakan.
Pertama, anda harus memasang filter UV dan Screen Protector pada bagian LCD lensa kamera anda. Tujuan
pemasangan filter UV dan screen Protector adalah untuk merawat lensa kamera bagian dasar. Screen protector
berfungsi sebagai alat untuk melindungi LCD dari goresan benda – benda tajam. Perlu anda ketahui bahwa LCD
yang tergores akan mengganggu fungsi LCD sebagai alat untuk menampilkan gambar. Filter UV pada lensa kamera
memiliki fungsi hampir sama dnegan screen protector yaitu sebagai pelindung optik pada lensa supaya tidak terkena
goresan dari benda – benda tajam, air, debu, dan sebagainya. Optik pada lensa memiliki peran dan fungsi yang
sangat penting, maka jika sampai terjadi goresan pada optik, maka akan menghasilkan kualitas gambar yang tidak
bagus dan sempurna. Fungsi filter UV selain sebagai pelindung optik, juga berfungsi sebagai alat untuk mengurangi
masuknya sinar ultraviolet ke dalam lensa kamera. Dengan pengaturan masuknya cahaya maka hal ini dapat
digunakan untuk meningkatkan hasil gambar yang berkualitas, karena cahaya yang masuk bisa di seimbangkan
warna kontras pada hasil foto.

Kedua, hal yang di lakukan selanjutnya adalah membersihkan body lensa dan kamera setelah selesai di pakai. Body
lensa dan kamera harus di bersihkan setiap selesai pemakaian, karena hal ini sangat penting untuk di lakukan dengan
tujuan supaya lensa kamera pada saat anda simpan sudah dalam keadaan bersih dari kotoran debu setelah selesai
pemakaian. Untuk merawat lensa kamera, anda bisa menggunakan satu set pembersih yang terdiri dari lap khusus
lensa, blower, lens pen, dan sebagainya. Anda bisa mempraktekkan langkah – langkah membersihkan lensa kamera
yang sudah di informasikan di atas. untuk membersihkan kamera dan lensa anda dari debu bisa menggunakan
blower , namun untuk membersihkan optik pada lensa anda harus menggunakan lap khusus lensa supaya tidak
terjadi goresan pada optik ketika proses pembersihan. Bisa juga lens pen anda gunakan, jika memang anda
membutuhkannya.

Ketiga, anda harus melepaskan baterai kamera DSLR canon 60d dan lensa dari body kamera setiap selesai
pemakaian dan ingin menyimpannya. Terutama penyimpanan dalam waktu yang lama, anda perlu melepaskan
baterai dan lensa dari body-nya, tujuannya adalah supaya menghindari terjadinya kemungkinan aliran listrik yang

masuk terus-menerus ke dalam kamera, hal ini bisa membuat kerusakan pada kegunaan elektrik pada kamera.
Alangkah baiknya juga kalau memori kamera di lepas saat di simpan dalam waktu yang lama.
Keempat, anda harus menjaga kelembapan kamera anda. Tujuan dari menjaga kelembapan adalah agar lensa kamera
tidak berjamur. Untuk menghindari terjadinya jamur pada lensa kamera, maka anda harus memperhatikan tempat
penyimpanan kamera anda. Kelembapan harus di jaga, jangan sampai tingkat kelembapan sangat tinggi, karena hal
ini bisa menimbulkan jamur pada lensa. Untuk menghindari kelembapan pada tempat penyimpanan lensa kamera

anda maka anda bisa menggunakan alat pengering yaitu dry cabinet, dry box, atau peralatan yang lain yang bisa di
gunakan sebagai alat untuk mengontrol kelembapan. Alat yang biasa di gunakan dan harganya juga sangat
terjangkau adalah kotak tupperware dengan adanya tambahan silica gel yang tujuannya untuk menyerap air dalam
kotak. Pada intinya alat – alat yang lain seperti dry box juga sama cara kerjanya, yaitu mengontrol kelembapan
udara supaya tidak sampai tinggi, intinya adalah menyeimbangkan ukuran kelembapan diantara 30 sampai dengan
50.
Kelima, anda harus rajin membersihkan sensor pada kamera dengan menggunakan clean image sensor. Sensor
adalah alat yang sangat penting dalam kamera, jika di ibaratkan sensor adalah nyawa dari manusia, sama halnya
seperti pada kamera sensor adalah nyawa pada kamera yang bertujuan untuk memberikan hasil foto yang berkualitas
baik. Jika sensor kamera anda bersih, maka bisa di jamin hasil foto anda juga akan bening dan jernih. Dalam
menjaga sensor kamera supaya terjaga kebersihannya dari kotoran maka hal yang bisa di lakukan adalah dengan alat
dan fasilitas yang sudah tersedia pada kamera yaitu clean image sensor atau alat pembersih sensor gambar. Untuk
membersihkan sensor anda bisa melakukan setting supaya saat kamera anda matikan, maka clean image sensor akan
tetap berjalan sendiri secara otomatis. Jika sampai kotor sensor kamera anda, maka anda harus membawa kamera ke
jasa service supaya sensor kamera bisa segera di bersihkan secara manual dan langsung pada image sensor-nya.
Keenam, anda harus mengganti lensa kamera anda di tempat yang sangat bersih dan usahakan kering. Untuk
merawat lensa kamera DSLR untuk menacu dalam photo books disneyland paris. Tujuannya adalah supaya saat
anda mengganti lensa sangat rawan sekali air, debu dan berbagai partikel kecil tidak masuk ke dalam lensa dan
sensor kamera anda. Untuk menghindari masuknya kotoran ke dalam lensa dan optik pada kamera, maka anda harus
benar – benar mengganti lensa kamera di tempat yang bersih dan kering.

Ketujuh, anda harus menutup lensa kamera anda dengan menggunakan lens cap ketika lensa kamera tidak anda
gunakan. Hal ini sangat penting di lakukan, karena untuk kemungkinan masuknya partikel air dan debu yang masuk
ke dalam lensa anda. Selain itu juga untuk melindungi filter lensa dari benturan – benturan benda tajam.
Anda bisa mempraktekkan beberapa tips diatas sendiri di rumah, semoga artikel ini bisa membantu teman – teman
agar bisa membersihkan dan merawat lensa serta kamera DSLR sendiri di rumah. Usahakan anda bisa menjaga
kebersihan lensa kamera anda agar awet dan sewaktu – waktu saat anda butuhkan masih bisa menghasilkan gambar
yang sempurna untuk mengabadikan moment kebahagian anda bersama keluarga ataupun untuk berbisnis fotografi.
Mudah – mudahan anda bisa memahami beberapa tips prosedur dan langkah – langkah merawat lensa dan
membersihkannya serta dapat mengaplikasikannya pada lensa kamera DSLR anda.
- See more at: http://trikfotograf.com/tips-cara-membersihkan-dan-merawat-lensa-kameradslr/#sthash.G5QNLYoH.dpuf

Tips cara-cara perawatan baterai untuk
kamera
by Enche Tjin on Februari 1, 2013

Baterai adalah aksesoris yang cukup sepele, tapi juga penting karena berkaitan langsung dalam memotret. Berikut
tips cara perawatan dan mengoptimalkan kinerja dan daya tahan baterai. Tips ini juga berlaku untuk baterai untuk
elektronik lain seperti ponsel.


Saat pertama kali membeli baterai kamera, charge baterainya sampai penuh sebelum memakainya.



Di suhu yang rendah/kondisi dingin, daya baterai akan berkurang sedikit demi sedikit, lawan ini dengan
menyimpannya di tempat yang hangat, misalnya simpan di kantong dekat dengan badan.



Lepaskan baterai dari kamera atau charger saat tidak dipakai, jika dipasang di kamera, daya akan pelanpelan berkurang.



Simpanlah di suhu sekitar 15-25 derajat Celcius, hindari kondisi yang terlalu panas atau dingin.



Jangan charge baterai yang sudah penuh



Baterai biasanya cuma bisa dicharge sebanyak 300-500 kali, setelah itu, baterai aus ditandai dengan
penurunan daya yang cepat meskipun sudah di charge penuh. Saat itu baterai perlu diganti.



Kalau disimpan dalam jangka waktu yang sangat lama, usahakan mengunakan baterai sampai habis,
kemudian di charge sekitar 15 menit setiap 6 bulan sekali.



Pakailah baterai sampai benar-benar habis sebelum charge. Kinerjanya akan lebih baik dan tahan lebih
lama.



Baterai bisa didaur ulang, jadi jangan buang di tempat sampah biasa.



Baterai buatan pihak ketiga biasanya kinerja tidak setinggi yang asli, umurnya juga, tapi harganya murah.
Cocok untuk hemat atau cadangan.

- See more at: http://www.infofotografi.com/blog/2013/02/tips-cara-cara-perawatan-baterai-untukkamera/#sthash.oxCRBlwS.dpuf

Tips dan Cara Merawat Kartu Memori
Kamera Digital

Dalam perangkat digital, kartu memori memang menjadi barang primer, salah satunya untuk kamera digital. Kartu
memori bisa menjadi media penyimpan sementara berbagai file baik itu foto maupun video untuk selanjutnya
dipindahkan ke komputer. Namun ada banyak orang yang lali serta tidak tahu menahu mengenai cara merawat kartu
memori.
Penting bagi Anda untuk mengetahui cara merawat kartu memori. Jangan sampai cerita "Horor" mengenai
kehilangan foto atau file penting terjadi akibat kartu memori yang rusak. Terutama bagi Anda yang memang bekerja
sebagai fotografer profesional. Momen pernikahan tidak mungkin diulang sekali lagi hanya untuk mendapatkan
gambar.
Satu-satunya cara tentu saja adalah dengan melakukan perawatan yang baik dan benar serta perlakukan bijak
terhadap kartu memori. Jangan sampai Anda berlaku kasar terhadap perangkat media penyimpanan ini. Pada artikel
kali ini Paseban akan mengulas dan memberi tips tentang bagaimana cara merawat kartu memori kamera digital
maupun kartu memori perangkat ponsel. Simak ulasan selengkapnya dibawah ini:


Untuk tips yang pertama, sederhana saja. Jangan terlalu sering memindah-mindah kartu memori dari
perangkat satu ke perangkat lain. Pastikan Anda memiliki lebih dari satu kartu memori jika memiliki
beberapa kamera.



Lebih baik menggunakan Card Reader bila ingin memindahkan file ke komputer. Atau saat ini sudah
banyak laptop yang memiliki Card Reader bawaan. Namun penggunaan Card Reader juga disarankan harus
dengan Card Reader bagus, karena keamanan terjaga dan kecepatan transfer dapat dilakukan. Lagipula
transfer data langsung dari kamera hanya akan menguras baterai.



Seperti yang sering terjadi, banyak orang kehilangan file pentingnya saat mencabut kartu memori
sembarangan dari komputer. Sebisa mungkin Anda menutup seluruh file dari kartu memori yang sedang
ditampilkan dilayar komputer saat hendak mencabutnya. Safely Remove Hardware and Eject Media juga
menjadi cara aman menyelamatkan kartu memori dari kesalahan. Atau jika tidak, Anda bisa mencabutnya
saat komputer sudah mati. Pada saat perangkat komputer mati, sudah tidak ada kontak dengan kartu
memori.



Sesekali lakukanlah proses format kartu memori, satu bulan sekali atau beberapa bulan sekali. Proses
formating kartu memori berguna untuk mengembalikan fungsi serta kapasitas media seperti awal. Sering
kali proses formating dilakukan jika kartu memori sudah mengalami corrupt, eror, atau bahkan ada file
yang tidak dapat dihapus secara normal. Untuk lebih amannya, sebelum diformat Anda harus melakukan
back-up berbagai data yang dianggap penting. Namun yang terpenting jangan terlalu sering karena ada
beberapa media yang akhirnya eror apabila di format dalam jumlah tertentu.



Dalam kamera digital, tentu saja ada proses loading atau pemuatan file foto setelah melakukan foto.
Pastikan Anda harus bersabar jika hal tersebut terjadi lama. Jangan sampai Anda mematikan kamera saat
software sedang melakukan pemuatan atau buffering, akibatnya foto bisa hilang. Proses pemuatan foto
lama biasa terjadi saat pengguna menggunakan fitur Continous Brust (memotret dengan menghasilkan

beberapa foto dalam satu kali tekan) atau saat menggunakan settingan low Shutter Speed. Untuk peringatan
kartu memori melakukan pemuatan, Anda bisa melihatnya pada lampu indikator kamera.


Tidak perlu memaksakan kartu memori harus penuh. Lebih baik Anda hentikan kegiatan memotret jika
kartu memori sudah penuh hingga 90%. Atau bijaknya, Anda bisa mengganti kartu memori yang masih
belum penuh.



Hindari benturan atau air, karena bisa merusak kartu memori. Perlindungan ekstra harus Anda lakukan,
terutama pada bagian tembaga yang menjadi mata koneksi kartu memori. Apabila kartu memori terkenal
air, biarkan kering, baru bisa digunakan lagi. Jangan paksakan penggunaan dalam keadaan basah.



Hindari kartu memori dari magnet, bahkan kamera Anda juga rawan bila berdekatan dengan magnet.
Sumber magnet atau medan magnet bisa berasal dari perangkat speaker, pesawat TV berlayar CRT,
kumparan motor listrik dan berbagai peralatan elektronik lainnya.



Untuk kemanan ekstra, Anda bisa menggunakan kartu memori yang memiliki daya tahan lama. Biasanya
kartu memori demikian memiliki tambahan nama Extreme. Memang lebih mahal, namun lebih aman dan
tidak gampang rusak.



Pastikan lakukan pengecekan virus pada kartu memori. Virus bisa merusak dan menghilangkan file-file
yang ada. Bahkan bisa saja berpengaruh pada perangkat kamera Anda.



Gunakan kartu memori sewajarnya. Untuk kartu memori micro yang dipasang denagn adapter, bukanlah
solusi baik. Kinerjanya lambat dan tidak cocok untuk kebutuhan fotografi besar.

Tips Merawat Tas Kamera
Tidak banyak yang tahu bahwa tas kamera perlu dirawat dengan baik supaya lebih awet dan
aman untuk kamera kita. Pada umumnya tas kamera terbuat dari bahan kain (apapun
jenisnya), dan kain sendiri memiliki sifat menyerap air yang bisa menimbulkan kelembapan
meskipun daya serap tiap kain berbeda-beda. Selain itu kompartemen atau busa pelindung
yang ada dalam tas kamera juga memberikan ancaman kelembapan yang tinggi jika
diletakkan di ruang yang lembap dan dingin. Nah tas kamera yang lembap dan tertutup
menjadi ladang subur bagi tumbuhnya jamur yang setiap saat bisa menginfeksi kamera dan
peralatan lainnya yang kita masukkan.
Tips merawat tas kamera
Tips lainnya >> Cara memilih tas kamera yang baik
Untuk merawat dan mencegah tumbuhnya jamur di dalam tas kamera kita maka berikut tips
merawat tas kamera yang bisa anda praktekkan :


Jemurlah tas kamera khususnya bagian dalamnya secara rutin minimal seminggu
sekali selama 30 menit.



Jangan lupa bersihkan secara “dry cleaning” untuk menghilangkan debu dan kotoran
kecil lainnya.



Selalu masukkan silica gel secukupnya supaya tas kamera tidak lembab dan jangan
lupa jemur silica gel secara rutin.



Jika tidak dipakai letakkan tas kamera di tempat yang kering, jangan berdekatan
dengan tempat yang lembap.



Jauhkan tas kamera dari kapur barus supaya aroma dan partikel kapur barus tidak
menempel di tas kamera. Ingat, kapur barus sangat jahat bagi kamera digital. Untuk
mengetahui betapa jahatnya kapur barus terhadap kamera, anda bisa membaca
artikel kami dengan judul Jauhkan kamera dari kapur barus.

Dengan menjalankan tips merawat tas kamera diatas saya yakin umur tas kamera anda
akan lebih awet dan lebih aman bagi kamera anda. Jika ada kekurangan silakan
ditambahkan.

Membuat Kartu Perawatan Peralatan Multimedia
A. Cara Pengecekan Peralatan Multimedia :
Salah satu cara untuk melakukan pengecekan barang adalah dengan cara membuat
lembar ceklist peminjaman dan pemakaian barang.
Ceklah setiap perlengkapan dengan membuat lembar ceklist pemakaian misalnya
sebuah kamera yang akan digunakan terlebih dahulu harus diperiksa dengan
mengisikan pada format pengecekan barang.
Dalam setiap pembelian produk akan disertai dengan manual instruction yang isinya
merupakan petunjuk penggunaan alat serta apa yang harus dilakukan dalam menunjang
keamanan, keselamatan serta kesehatan dalam penggunaan alat
B. Contoh Kartu Perawatan :

Penjelasan/ Keterangan dari Kartu Perawatan Peralatan Multimedia :
1. Kolom No.Kartu digunakan untuk menuliskan No. Kartu Peralatan Multimedia yang
akan digunakan.
2. Kolom Nama Barang digunakan untuk menuliskan Nama Barang yang akan digunakan
dalam pemakain peralatan multimedia.
3. Kolom Tanggal Peminjaman digunakan untuk menuliskan tanggal peminjaman
peralatan multimedia.
4. Kolom Tanggal Pengembalian digunakan untuk menuliskan tanggal pengembalian
peralatan multimedia.
5. Kolom Waktu Pemakain digunakan untuk menuliskan berapa lama waktu peminjaman
peralatan multimedia.
6. Kolom Nama Pemakai digunakan untuk menuliskan siapa nama peminjam peralatan
multimedia.
7. Kolom Kondisi Barang digunakan untuk menuliskan kondisi peralatan
multimedia, rusak,baik,baru,dll.
8. Kolom Peripheral Pendukung digunakan untuk menuliskan barang/perangakat yang
membantu peralatan multimedia.
9. Kolom Ket. Lain digunakan untuk menuliskan keterangan-keterangan yang mungkin
dibutuhkan dalam penggunaan peralatan multimedia.
10. Kolom Ket. Lain ke Dua juga digunakan untuk menuliskan keterangan-keterangan
yang mungkin dibutuhkan dalam penggunaan peralatan multimedia.
11. Kolom Paraf Peminjaman digunakan untuk menulisakan TTD/paraf yang meminjam
peralatan multimedia.
12. Kolom Paraf Pengembalian digunakan untuk menulisakan TTD/paraf yang
mengembalian peralatan multimedia.
13. Kolom Paraf Bag. Perlengkapan digunakan untuk menulisakan TTD/paraf yang
bertanggung jawab atas peralatan multimedia.

Memotret Dengan Kamera Saku
2013
Tentu banyak yang ragu kamera saku sebesar telapak tangan bisa menghasilkan foto yang bagus. Seperti namanya
kamera ini muat dimasukkan pada kantung baju maupun celana. Ukurannya kecil dan ringan menjadi keuntungan
karena mudah dibawa berpergian. Membawa kamera kemanapun akan memperbesar peluang menangkap momen
yang tidak terduga.
Sebelum memvonis kerja kamera saku, coba kita cermati bagaimana perkembangannya. Ukurannya sekarang jelas
lebih kecil dibanding kamera saku diera film. Dari tahun ketahun ada kecenderungan semakin kecil dan tipis. Sepuluh
tahun lalu sulit membayangkan kamera seukuran 10x6 cm dengan tebal 2 cm memuat baterai, kartu memori, sensor,
chip, LCD, flash dan lensa.
Perkembangan teknologi digital sangat pesat, sesuatu yang dulu sulit dibayangkan sekarang bisa menjadi kenyataan.
Begitu juga usaha peningkatan kualitas hasil pemotretan, sensor dan chip pengolah gambar semakin baik. Rentang
ISO semakin lebar mulai dari 200 hingga 3200. Kualitas lensa, optical zoom, vibration reduction, dan bukaan
diafragma maksimal kisaran 1.8 hingga 2.8 sudah lumrah.

Foto 1. Kamera berukuran kecil dan ringan untuk selalu dibawa di saku baju.
Kamera saku yang dulu terasosiasi dengan kerja serba otomatis pupus sudah, sekarang banyak yang sudah
menyertakan mode pemotretan manual (M). Belum lagi ragam scene pemotretan untuk memudahkan pengguna
pemula. Pilihan focusing bertambah dari autofocus, macro (close-up), hingga manual focus. Mode pemotretan
tunggal, continous, panorama dan sequence juga ada. Flash bisa dioperasikan otomatis atau manual dalam mode
front curtain, slow curtain hingga red eye reduction. Belum lagi kemampuan tambahan untuk merekam video dengan
kualitas full HD.
Dibalik kekiniannya, beberapa hal masih menjadi kelemahan kamera saku. Seperti shutter lag atau jeda waktu antara
rana yang ditekan dengan gambar direkam, lensa tidak bisa diganti-ganti, keterbatasan aksesoris dan kendali noise
pada ISO tinggi. Kelemahan yang tidak ditemu pada DSLR, silakan baca post Kenali Kamera DSLR, Biar Makin
Klop! Walau demikian, menghasilkan foto bagus dengan kamera saku bukan hal yang mustahil. Memahami dan
mengoperasikannya dengan baik bisa menjadi awal untuk membuat foto yang menarik.
Jika memutuskan memakai kamera saku, berikut beberapa tips pemotretan untuk menggunakannya lebih baik :
a. Memotret lebih banyak
Yang perlu anda lakukan pertama kali adalah memotret layaknya seorang profesional. Memotret sebanyak mungkin
yang bisa anda buat. Variasikan sudut pemotretan, seting, maupun komposisi. Apa yang baik dari teknologi digital,
anda tidak dibebani biaya yang lebih besar karena memotret lebih banyak. Buat lebih banyak foto, hapus foto yang

kurang baik dan pilih yang terbaik.
b. Komposisi dan cahaya
Dasar fotografi yang berkenaan dengan komposisi, cahaya maupun teknik memotret perlu anda kuasai. Komposisi
dengan prinsip rule of third bisa menjadi awal. Buat garis imajiner yang membagi foto menjadi tiga bagian vertikal
maupun horisontal. Lalu posisikan point of interest di sepertiga atas/ bawah atau di kiri/ kanan. Anda bisa baca
tentang dasar fotografi pada post Tips Membuat Hasil Foto Menjadi Lebih Baik - Basic Photography 1 (Rules).
Perhatikan arah datangnya cahaya, apakah dari belakang, samping atau depan. Kamera saku umumnya memiliki
keterbatasan menghandle kontras tinggi. Karenanya anda mesti cermat mengatur komposisi agar cahaya berimbang
ditiap bagian. Cahaya dari depan dan samping subjek bisa memberikan hasil yang lebih baik. Tentang cahaya bisa
juga anda baca pada post Tips Membuat Hasil Foto Menjadi Lebih Baik - Basic Photography 2 (Light). Guna
menyiasati pencahayaan yang sulit, coba pakai mode pemotretan seperti night scene, siluet, HDR, dan lainnya sesuai
kondisi.
c. Pegang kamera dengan baik
Kesalahan memotret yang sering dilakukan dengan kamera saku yaitu shake atau kamera goyang ketika rana ditekan.
Shake meningkatkan resiko blur (kekaburan) dan mengurangi ketajaman gambar. Pegang kamera dengan kedua
tangan agar kokoh serta tekan rana dengan lembut dan pasti. Jika perlu letakkan kamera pada landasan stabil seperti
meja, kursi, tembok atau gunakan tripod.
Perhatikan agar jari-jari tidak menyentuh permukaan lensa dan flash ketika memotret. Tapak bekas jari bisa membuat
gambar yang dihasilkan berkabut. Tangan serta jari sebaiknya tetap disamping dan bawah kamera untuk menjaganya
tetap stabil.
d. Exposure
Banyak kamera saku saat ini sudah dilengkapi pengukuran cahaya center weighted, spot, maupun matrix metering.
Pengukuran matrix bekerja baik pada sebagian besar kondisi pencahayaan. Metering dibutuhkan untuk mendapat
exposure yang tepat berkenaan dengan jumlah cahaya yang dibutuhkan untuk merekam gambar pada sensor digital.
Ada tiga seting yang mengatur exposure yaitu aperture/diafragma lensa (f-stops), shutter/kecepatan rana, dan ISO/
sensitifitas sensor.
Mode pemotretan otomatis yang berkenaan dengan exposure bisa dipilih sebagai berikut:
- Aperture (A) priority, anda menentukan diafragma sedang kamera otomatis menentukan shutter speed yang
dibutuhkan.
- Shutter Speed (S) priority, anda menentukan shutter speed sedang kamera otomatis menentukan bukaan diafragma
yang dibutuhkan.
- Program (P) dan Otomatis, kamera menentukan seting bukaan diafragma maupun shutter speed yang dibutuhkan.
- Selain mode diatas ada juga scene pemotretan seperti: night scene, potrait, sport, dll.
Hampir semua mode diatas memberikan hasil pengukuran exposure yang baik. Namun pada kondisi khusus seperti
subjek terang dengan latar terang atau subjek gelap dengan latar gelap, anda membutuhkan kompensasi exposure
yang memungkinkan menambah atau mengurangi jumlah cahaya dari yang ditunjukkan kamera. Metering bisa tertipu
sehingga kendali anda diperlukan. Fitur kompensasi exposure termasuk mode manual sudah lumrah pada kamera
saku sekarang.

Foto 2. Foto dibuat handheld dengan kamera saku Nikon Coolpix P310 16 MP. Pemotretan dengan mode otomatis,
ISO auto, flash dan matrix metering memberikan hasil foto yang cukup baik.
e. Mengunci titik fokus
Letak titik fokus kamera saku biasanya ditengah sehingga mengurangi keleluasaan mengatur komposisi. Trik yang
bisa dilakukan yaitu dengan mengunci titik fokus. Caranya dengan menekan dan menahan rana setengah sampai
subjek fokus. Terlihat di LDC garis segi empat berwarna hijau jika subjek sudah fokus. Lalu komposisi ulang foto
atau recompose dengan menempatkan subjek di kiri atau kanan sesuai kehendak. Jika dirasa sudah baik, lanjutkan
menekan penuh rana untuk mengambil gambar. Mengunci titik fokus memungkinkan anda membuat komposisi yang
dinamis.
f. Antisipasi shutter lag
Pemotretan dengan kamera saku sering tidak real time. Antara gambar di LCD dengan yang terekam bisa tidak sesuai
karena ada jeda atau shutter lag. Untuk mengatasinya bisa coba trik mengantisipasi momen dengan cara memencet
rana satu atau dua detik mendahului sebelum momen terjadi. Kemungkinan gagal tetap ada, namun dengan cara ini
anda memperbesar kemungkinan untuk merekam momen yang dikehendaki.
Cara lain dengan memperkirakan jarak atau titik fokus dimana momen akan terjadi. Kunci fokus pada jarak tersebut
dan tekan rana sepenuhnya ketika momen di kehendaki terjadi.
g. Menggunakan zoom
Zoom pada kamera saku memungkinkan anda mengubah focal lenght sehingga subjek pemotretan jauh bisa tampak
lebih dekat. Jika kamera punya optical zoom, anda tidak perlu khawatir karena pertambahan focal lenght diperoleh
dari mekanisme optik sehingga kualitas foto terjaga. Sebaliknya hindari menggunakan digital zoom karena
pertambahan focal lenght dihasilkan dari mengcrop gambar dengan menggunakan hanya bagian kecil dari sensor.
Bergerak mendekati subjek pemotretan menjadi solusi yang lebih baik bagi kamera dengan digital zoom.
Penggunaan zoom juga mesti dipahami, zoom tidak hanya membuat subjek menjadi lebih dekat tapi juga mengubah
persfektif foto. Pada posisi wide, latar belakang terlihat menjauh, sebaliknya posisi tele latar belakang yang jauh
terlihat mendekat. Anda harus banyak berlatih menggunakan zoom untuk mengetahui keterhubungan antara focal
lenght, background dan subjek pemotretan.
f. Memakai flash
Flash biasanya dipergunakan pada pemotretan malam hari, di ruangan, atau siang hari sebagai fill in flash. Yang perlu
diketahui, flash kamera saku kekuatan dan cakupannya terbatas. Ketika memakai flash pastikan jarak subjek masih
dalam rentang flash. Jarak 2-4 meter dari subjek masih bisa dijangkau flash dengan baik.
Memakai flash bisa menjadi penyelamat pada kondisi low light saat kendali noise ISO tinggi kurang baik. Mode flash
seperti red eye reduction bisa dipilih untuk pemotretan manusia di malam hari. Sedang fill flash dapat dipilih subjek
yang ada diarea shadow karena backlighting. Agar efektif usahakan jarak pemotretan tidak terlalu jauh ketika
melakukan fill in. Malam hari guna mengkombinasi available light dengan shutter speed rendah bisa menggunakan

mode slow sync flash.

Foto 3. Membawa kamera saku pada acara budaya bisa membantu agar fotografer tidak tampil mencolok sehingga
leluasa memotret. Acara diatas bagian dari upacara ngaben yang disebut nyiramin. Difoto dengan kamera saku Nikon
Coolpix P310 dengan mode Aperture Priority, matrix metering dan fill in flash untuk menerangi area shadow karena
backlighting.
g. Ukuran dan resolusi
Ukuran file foto yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya jika hendak mencetak ukuran 4R, anda tidak
butuh menggunakan ukuran maksimal 16 megapiksel, cukup pilih ukuran 8 megapiksel. Ukuran dan resolusi
berpengaruh pada besar file foto yang akan dihandle.
Walau demikian perlu dimengerti bahwa ukuran dan resolusi foto yang terlanjur kecil tidak akan bisa diperbesar.
Perbesaran menggunakan software tidak menghasilkan kualitas yang sama jika dibanding memotret dalam ukuran
dan kualitas terbaiknya sejak awal. Cara ini memungkinkan anda mempunyai besar file yang cukup ketika perlu
mencetak besar atau diperkecil sesuai kebutuhan. Jadi sebaiknya seting ukuran dan kualitas foto selalu pada resolusi
terbaik atau fine (300 dpi).
Kenali kemampuan kamera saku anda serta memotret lebih sering. Berlatih, bereksperimen dan membuat banyak
kesalahan adalah cara untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. (Andi Sucirta)

Teknik Dasar Cara Memotret Dengan Menggunakan Kamera DSLR
Kamera DSLR kini semakin trend dikalangan masyarakat, berbagai produsen kini meluncurkan kamera DSLR terbaru, selain dilengkapi
dengan berbagai fitur, kamera DSLR menghasilkan kualitas gambar sesuai dengan yang kita inginkan jika kita mengetahui cara
menggunakannya. Menggunakan kamera DSLR tidaklah mudah dalam membuat hasil gambar yang berkualitas, ada trik-trik dan petunjuk
yang harus kita ikuti untuk menghasilkan kualitas potret yang lebih baik, terkecuali Anda telah memiliki pengalaman sebelumnya tentang
kamera tersebut. Dan kali ini kita akan membahas sekilas teknik dasar menggunakan kamera DSLR. Karena untuk tingkat teknik dasar
tergolong mudah untuk dipelajari terlebih bagi kita yang baru pertama Pertama sekali yang harus diperhatikan adalah pastikan kamera sudah
dalam keadaan siap untuk digunakan, cek baterai, cek memory, dll. Setelah anda rasa kamera siap digunakan, selanjutnya kita coba mensetting
kamera terlebih dahulu, setting kamera ke mode AV ( aperture Value) yaitu hanya merubah besarnya bukaan diagfragma sehingga Shutter
Speed sudah otomatis di set oleh kamera tersebut. Lalu, Bukaan terbaik / ketajaman terbaik ada di bukaan F/8.0 jika DOF (depth of field) lebih
panjang bisa memakai bukaan F/14 (tidak disarankan jika memakai F/16 keatas, memang semua terlihat focus tetapi ketajaman sudah
berkurang sehingga hasil kurang maksimal). Selanjutnya kita pastikan memakai ISO 100 ( semakin rendah semakin baik) jika cahaya
kurang dan shutter speednya kurang (shutter speed lebih baik diatas 1/60 agar tidak shake) bisa dinaikan ISO nya. Lalu yang
terakhir lebih baik gunakan lensa wide seperti 18-55mm dan 17-85mm. Setelah melakukan settingan, pastikan tempat dimana yang baik
untuk memotret, dan dalam penentuan tempat pemotretan harus di pastikan baik-baik juga karena akan berpengaruh pada hasil foto yang akan
diambil. Untuk arah cahaya matahari, lebih baik memotret jangan mengarah berlawanan, akan lebih baik membelakangi matahari (karena kita
membutuhkan cahaya matahari untuk pencahayaan). Memotret lebih baik pada pagi dan sore hari, karena kalau siang hari, cahaya matahari
terlalu tajam (biasanya langit putih dan tidak menarik). Pilih background yang baik dan indah (pilih sesuka hati). Dan carilah angle terbaik, bisa
dikatakan ada low angle, mid angle, high angle. Ketiga angle tersebut memberikan perbedaan pada hasil gambar yang sangat berarti. Bila

ingin memotret wajah, perhatikan latar belakang, hindari latar belakang yang berwarna – warni atau gambar yang semrawut, yang
menyebabkan kurang jelas (bisa jadi justru latar belakang yang menjadi menonjol). Jadi, berusahalah untuk menghidarinya.
Jika anda sudah mencoba dengan teknik dasar, dan cobalah bereksperimen dengan teknik dasar lainnya.
Menggunakan Kamera DSLR dengan teknik Panning
, yang merupakan dengn menggerakan kamera kearah gerakan objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol.
Hasil gambarnya latar belakang kabur, akan tetapi gambar subjek sangat jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek
tergantung pada kecepatan atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama – sama dengan gerakan
subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan
subjek, maka hasil akan blur (kabur).
Menggunakan kamera SDLR dengan teknik slowspeed
adalah jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya gambar akan tampak
kabur, seakan – akan disapu, namun latar belakang jelas. Efek ini terkadang bagus dan menimbulkan sense of
motion dari benda yang dipotret.
Menggunakan kamera DSLR dengan menggunakan teknik freeze
yaitu speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergeraan benda tersebut,
maka semakin besar angka speed shutter yang harus kita gunakan. Dengan beberapa teknik dasar menggunakan
kamera DSLR ini, semoga dapat membantu anda dalam bereksperimen untuk menghasilkan kualitas gambar sesuai
dengan yang diinginkan, semoga bermanfaat dan selamat mencoba.