Apa itu Struktur dan Konstruksi Bangunan (1)

Apa itu Struktur dan Konstruksi Bangunan?
Apa itu struktur dan konstruksi bangunan? Jika kita membahas mengenai suatu bangunan dan
serba-serbinya, maka tidak akan lengkap rasanya bila tidak mengulas tentang struktur dan
konstruksi bangunan. Yap, kedua kata ini memang seringkali disebutkan dalam sebuah
pembelajaran di bidang arsitektur atau teknik sipil. Tetapi, sudah tahukah anda pengertian dari
masing-masing kata tersebut?
Bersumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), struktur adalah 1 cara sesuatu disusun
atau dibangun; susunan; bangunan; 2 yang disusun dengan pola tertentu; 3 pengaturan unsur atau
bagian suatu benda; 4 ketentuan unsur-unsur dari suatu benda. Sedangkan konstruksi merupakan
susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dan sebagainya). Jadi dapat
disimpulkan bahwa struktur berupa bagian-bagian bangunan dan konstruksi ialah bangunan.
Struktur Bangunan

Struktur Bangunan
Struktur adalah bagian-bagian yang membentuk bangunan seperti pondasi, sloof, dinding, kolom,
ring, kuda-kuda, dan atap. Pada prinsipnya, elemen struktur berfungsi untuk mendukung
keberadaan elemen nonstruktur yang meliputi elemen tampak, interior, dan detail arsitektur
sehingga membentuk satu kesatuan. Setiap bagian struktur bangunan tersebut juga mempunyai
fungsi dan peranannya masing-masing.
Kegunaan lain dari struktur bangunan yaitu meneruskan beban bangunan dari bagian bangunan
atas menuju bagian bangunan bawah, lalu menyebarkannya ke tanah. Perancangan struktur harus

memastikan bahwa bagian-bagian sistem struktur ini sanggup mengizinkan atau menanggung
gaya gravitasi dan beban bangunan, kemudian menyokong dan menyalurkannya ke tanah dengan
aman.
Terdapat tiga bagian dari struktur bangunan antara lain :
1. Struktur bawah (substruktur) adalah bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah
permukaan tanah. Struktur bawah ini meliputi pondasi dan sloof.
2. Struktur tengah merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak di atas permukaan
tanah dan di bawah atap, serta layak ditinggali oleh manusia. Yang dimaksud struktur
tengah di antaranya dinding, kolom, dan ring.
3. Struktur atas (superstruktur) yaitu bagian-bagian bangunan yang terbentuk memanjang ke
atas untuk menopang atap. Struktur atas bangunan antara lain rangka dan kuda-kuda.
Konstruksi Bangunan

Konstruksi Bangunan
Konstruksi dapat diartikan sebagai gabungan dari elemen struktur dan elemen nonstruktur.
Dengan kata lain, konstruksi bangunan adalah objek bangunan secara keseluruhan yang

terbentuk atas kesatuan struktur-struktur. Contoh konstruksi antara lain rumah, gedung,
jembatan, dan jalan raya.
Konstruksi bisa didefinisikan pula sebagai kegiatan membangun sarana dan prasarana sehingga

dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Aktifitas konstruksi bukan hanya sebatas membangun,
tetapi juga kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan proses pendirian bangunan seperti
perencanaan rancang bangun, penelitian AMDAL, penyusunan RAB, penyediaan material, dan
pengawasan proyek pembangunan. Biasanya pekerjaan konstruksi di lapangan dilakukan oleh
buruh bangunan, tukang, dan ahli bangunan lainnya yang diawasi mandor proyek. Sementara itu,
keseluruhan dari kegiatan konstruksi ini akan dipantau secara berkala oleh manajer proyek,
insinyur desain, atau arsitek proyek.
Konstruksi dalam pengertian bangunan dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yakni :
1. Konstruksi gedung yaitu konstruksi yang digunakan untuk mendukung kebutuhan hidup
manusia. Konstruksi ini meliputi rumah, hotel, apartemen, kantor, rumah sakit, dan lainlain.
2. Konstruksi transportasi ialah konstruksi yang dibuat untuk memenuhi sarana dan
prasarana transportasi. Contoh konstruksi ini yaitu jalan raya, jembatan, rel, terminal,
pelabuhan, stasiun, bandara, dan sebagainya.
3. Kontruksi air merupakan konstruksi yang dibangun dengan tujuan mengelola air di atas
tanah. Yang termasuk konstruksi air misalnya bendungan, waduk, irigasi, drainase, parit,
got, gorong-gorong, dan lain sebagainya.
4. Konstruksi khusus adalah konstruksi bangunan yang didirikan untuk tujuan khusus.
Sebagai contoh konstruksi menara pemancar gelombang radio, menara jaringan listrik,
menara pemancar televisi, anjungan minyak lepas pantai, dan lain-lain.
Perancangan konstruksi bangunan yang ideal harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Di

antaranya konstruksi harus kuat dan awet sehingga dapat berfungsi sesuai tujuan
pembuatannya. Selain itu, konstruksi juga sebaiknya dibuat dengan memperhatikan
kaidah-kaidah estetika sehingga terlihat menarik dan indah dipandang mata. Tak kalah
pentingnya, konstruksi harus dijaga kebersihannya agar penghuni merasa sehat dan
nyaman, termasuk mengatur sirkulasi udara dan cahaya dengan baik. Terakhir,
pembangunan konstruksi ini juga wajib dilakukan efektif dan efisien.

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI
BANGUNAN PENGERTIAN
20 APRIL 2015 ANDREYASS TINGGALKAN KOMENTAR

Konstruksi Bangunan terdiri dari dua suku kata yaitu konstruksi
(construction) yang berarti membangun, sedangkan bangunan yang berarti
suatu benda yang dibangun atau didirikan untuk kepentingan manusia
dengan tujuan, biaya dan waktu tertentu. Konstruksi bangunan berarti suatu
cara atau teknik membuat/mendirikan bangunan agar memenuhi syarat
kuat, awet, indah, fungsional dan ekonomis.
Struktur bangunan adalah elemen- elemen penyusun suatu bangunan
STRUKTUR ATAP
Atap merupakan bagian dari bangunan gedung atau rumah yang letaknya

berada dibagian paling atas, sehingga untuk perencanaannya atap ini
haruslah diperhitungkan dan harus mendapat perhatian yang khusus dari
perencana. Untuk itu dalam merencanakan bentuk atap harus mempunyai
daya arstistik.atapmerupakan mahkota dari suatu bangunan rumah. Atap
sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya, sehingga akan
terlindung dari panas, hujan, angin dan binatang buas
sertakeamanan.Atap berfungsi sebagai penutup/pelindung bangunan dari
panas terik matahari dan hujan.
Penutup atap akan didukung oleh struktur rangka atap, yang terdiri dari
kuda-kuda, gording, usuk dan reng. Beban-beban atap akan diteruskan ke
dalam fondasi melalui kolom dan atau balok.
Struktur atap pada umumnya juga dibuat dengan mengikuti atau
menyesuaikan dengan denah atau bentuk keseluruhan bangunan (desain
atap rumah). Jika rumah terdiri atas dua lantai, struktur atap dibuat
mengikuti denah atau layout rumah pada lantai dua.
Struktur Atap
Struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan /mengalirkan bebanbeban dari atap. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang

rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan beban dari bahan penutup
atap sehingga umumnya berupa susunan balok –balok (dari

kayu/bambu/baja) secara vertikal dan horizontal –kecuali pada struktur atap
dak beton. Berdasarkan posisi inilah maka muncul istilah gording,kasau dan
rengPenopang rangka atap adalah balok kayu yang disusun membentuk
segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda. Kuda-kuda berada dibawah
rangka atap,fungsinya untuk menyangga rangka atap. Sebagai
pengaku,bagian atas kuda-kuda disangkutkan pada balok
bubungan,sementara kedua kakinya dihubungkan dengan kolom struktur
untuk mengalirakan beban ke tanah.
Secara umum dikenal 4 jenis struktur atap yaitu:
1.
2.
3.
4.
Atap


struktur dinding (sopi-sopi) rangka kayu
kuda-kuda dan rangka kayu
struktur baja konvensional
struktur baja ringan

dan bagian-bagiannya
jurai dalam

Jurai dalam ialah bagian yang tajam pada atap,terdapat pada pertemuan dua
bidang atap pada sudut bangunan kedalam.


jurai luar

Jurai luar,ialah bagian yang tajam pada atap,terdapat pada pertemuan dua
bidang atap pada sudut bangunan ke luar.


bubungan (nok)

Merupakan sisi atap yang teratas,selalu dalam keadaan datar dan umumnya
menentukan arah bangunan.


Gording


Balok atap sebagai pengikat yang menghubungkan antar kuda-kuda.
Gording juga menjadi dudukan untuk kasau dan balok jurai dalam.


Kasau

Komponen atap yang terletak diatas gording dan menjadi dudukan untuk
reng.


Reng

Komponen atap yang memiliki ukuran yang kecil. Posisinya melintang diatas
kasau. Reng berfungsi sebagai penahan penutup atap (genteng dan lainlain).
BENTUK MODEL ATAP
Bentuk atau model konstruksi atap bermacam – macam sesuai dengan
peradaban dan perkembangan teknologi serta sesuai dengan segi
arsitekturnya. Bentuk atap yang banyak terdapat adalah :
1.Atap Datar

Model atap yang paling sederhana adalah atap berbentuk datar atau rata.
Atap datar biasanya digunakan untuk bangunan/ rumah bertingkat, balkon
yang bahannya bisa dibuat dari beton bertulang.
2.
Atap Sandar
Model atap sengkuap biasa digunakan untuk bangunan – bangunan
tambahan misalnya; selasar atau emperan, namun sekarang atap model ini
juga dipakai untuk rumah – rumah modern. Beberapa arsitek mengadopsi
model atap ini kemudian menggabungkannya dengan atap model pelana.
3.
Atap Pelana
Bentuk atap ini cukup sederhana, karena itu banyak dipakai untuk bangun –
bangunan atau rumah di masyarakat kita. Bidang atap teridiri dari dua sisi
yang bertemu pada satu garis pertemuan yang disebut bubungan.
Atap ini merupakan bentuk atap rumah yang dianggap paling aman karena
pemeliharaannya mudah dalam hal mendeteksi apabila terjadi kebocoran.
Sudut kemiringan antara 30 sampai dengan 45 derajat.
4.
Atap Tenda
Model atap tenda dipasang pada bangunan yang panjangnya sama dengan

lebarnya, sehingga kemiringan bidang atap sama

5.
5.Atap Limas (perisai)
Atap berbentuk limas terdiri dari empat bidang atap, dua bidang bertemu
pada satu garis bubungan jurai dan dua bidang bertemu pada garis
bubungan atas atau pada nook. Jika dilhat terdapat dua bidang berbentuk
trapesium dan dua dua bidang berbentuk segitiga.
Bentuk atap ini penyempurnaan dari bentuk atap pelana, yang terdiri atas
dua bidang atap miring yang berbentuk trapezium. Dua bidang atapnya
berbentuk segi tiga dengan kemiringan yang biasanya sama.
6.Bentuk Atap Kombinasi Pelana+Perisai.
Bentuk atap ini adalah kombinasi atau gabungan dari atap jenis pelana dan
perisai (limasan). Ada yang juga menyebut jenis atap ini sebagai atap tenda
patah atau atap joglo.
7.
7. Atap Joglo
Model atap joglo hampir sama dengan atap limas tersusun sehingga atpnya
seperti bertingkat. Atap ini banyak dibangun di daerah Jawa Tengah dan
Jawa Barat.

8.
Atap Gergaji
Model atap gergaji ini terdiri dari dua bidang atap yang tidak sama
lerengnya. Model atap gergaji bisa digunakan untuk bangunan pabrik,
gudang atau bengkel.

STRUKTUR

Struktur adalah bagian-bagian yang membentuk
bangunan seperti pondasi, sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, dan atap. Pada prinsipnya,
elemen struktur berfungsi untuk mendukung keberadaan elemen nonstruktur yang meliputi
elemen tampak, interior, dan detail arsitektur sehingga membentuk satu kesatuan. Setiap bagian
struktur bangunan tersebut juga mempunyai fungsi dan peranannya masing-masing.
Kegunaan lain dari struktur bangunan yaitu meneruskan beban bangunan dari bagian bangunan
atas menuju bagian bangunan bawah, lalu menyebarkannya ke tanah. Perancangan struktur harus
memastikan bahwa bagian-bagian sistem struktur ini sanggup mengizinkan atau menanggung
gaya gravitasi dan beban bangunan, kemudian menyokong dan menyalurkannya ke tanah dengan
aman.
Terdapat tiga bagian dari struktur bangunan antara lain :
1. Struktur bawah (substruktur) adalah bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah

permukaan tanah. Struktur bawah ini meliputi pondasi dan sloof.
2. Struktur tengah merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak di atas permukaan
tanah dan di bawah atap, serta layak ditinggali oleh manusia. Yang dimaksud struktur
tengah di antaranya dinding, kolom, dan ring.
3. Struktur atas (superstruktur) yaitu bagian-bagian bangunan yang terbentuk memanjang ke
atas untuk menopang atap. Struktur atas bangunan antara lain rangka dan kuda-kuda.

KLASIFIKASI STRUKTUR
1.Klasifikasi struktur berdasarkan geometri dan bentuk dasarnya :

Elemen garis adalah elemen yang panjang dan langsing dengan potongan melintang nya lebih
kecil dibandingkan ukuran panjangnya.Elemen garis dapat dibedakan menjadi elemen lurus dan
elemen melengkung.

Elemen permukaan adalah elemen yang ketebalannya lebih kecil dari pada ukuran panjang
nya.Elemen datar dapat berupa datar atau lengkung.Elemen lengkung bisa berupa lengkung
tunggal atau lengkung ganda.
2.Klasifikasi struktur berdasarkan karakteristik kekakuan elemen :
Elemen kaku, biasanya sebagai elemen yang tidak mengalami perubahan bentuk yang cukup
besar apabila mengalami tekanan beban.

Elemen tidak kaku atau fleksibel, misalnya kabel yang berubah menjadi bentuk tertentu pada
suatu kondisi pembebanannya.Struktur fleksibel akan mempertahankan keutuhan fisik nya
meskipun bentuknya berubah-ubah.


3.Berdasarkan susunan elemen :

System satu arah, dengan mekanime transfer beban dari struktur untuk menyalurkan ketanah
merupakan aksi satu arah saja.Sebuah balok yang terbentang pada dua titik tumpuan adalh
contoh system satu arah.

System dua arah dengan system bersilang yang terletak diantara dua titik tumpuan dan tidak
terletak diatas garis yang sama.

Gambar 1. Mengkategorikan elemen berdasarkan transfer beban

Gambar 2. Klasifikasi elemen struktur





4.berdasarkan material pembentuknya di bedakan :
Struktur kayu
Struktur baja
Struktur beton,dll

C.Elemen-elemen utama struktur
Elemen-elemen struktur utama seperti pada gambar 3 di kelompok kan menjadi 3
kelompok utama yaitu :

Elemen kaku yang umum digunakan yaitu balok, kolom, pelengkung, pelat datar, pelat
berpelengkungan dan cangkang.

Elemen tidak kaku atau fleksibel seperti kabel, membrane atau kabel berpelengkung tunggal
maupun ganda.

Elemen elemen yang merupakan rangkaian dari elemen elemen tunggal : rangka, rangka
batang, kubah dan jaring.


Gambar 3. Jenis-jenis elemen struktur

1.Balok dan kolom
struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horizontal diatas elemen kaku
vertical.Elemen horizontal memikul elemen yang bekerja secara tranfersal dari panjangnya dan
menyalurkan beban tersebut ke elemen vertical yang menumpunya.Kolom di bebani secara
aksial oleh balok dan akan meyalurkan beban tersebut ketanah.Balok akan melentur sebagai
akibat dari beban yang bekerja secara transveral sehingga balok sering disebut memikul beban
secara melentur.Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada umum nya mengalami
gaya aksial saja.Pada suatu bangunan struktur balok dapat berupa balok tunggal di atas tumpuan
sederhana ataupun balok menerus.Pada umumnya balok menerus merupakan struktur yang lebih
menguntungkan di banding balok bentangan tunggal diatas dua tumpuan sederhana.

2.Rangka
Struktur rangka secara sederhana sama dengan balok.Tetapi dengan aksi struktur yang
berbeda karena adanya tititk hubung kaku antara elemen vertical dan elemen
horizontalnya.Kekauan tititk hubung ini memberi kestabila terhadap gaya lateral.Pada system
rangka ini balok maupun kolom akan melentur sebagai akibat dari adanya aksi pada
struktur.Pada struktur rangka panjang setiap elemen terbatas, sehingga biasanya akan dibuat
dengan pola berulang.
3.Rangka batang
Rangka batang adalah struktur yang di buat dengan menyusun elemen linier berbentuk
batang-batang yang relative pendek dan lurus menjadi pola pola segitiga.Rangka batang yang
terdiri atas elemen elemen diskrit yang melendut secarakeseluruhan apabila mengalami
pembebanan seperti yang hal nya di alami balok yang terbebani tranversal.Setiap elemen
batangnya tidak melentur tetapi hanya akan mengalami gaya tarik atau tekan saja.

4.Pelengkung
Pelengkung adalah struktur yang di bentuk oleh elemen garis yang melengkung dan
membentang antara 2 titik.Struktur itu umumnya terdiri atas potongan potongan kecil yang
mempertahankan posisinya akibat adanya pembebanan.Bentuk lengkung dan perilaku beban
merupakan hal pokok yang mementukan apakah struktur tersebut stabil atau tidak.Kekuatan
struktru tergantung dari bahan penyusun nya serta beban yang akan bekerja padanya.contoh
struktur pelengkung adalah struktur yang berbenuk dari susunan bata.Bnetuk struktur
pelengkung yang banyak digunakan pada banguna modern adalah pelengkung kaku.
5.Dinding dan plat
Plat datar dan dinding adalah struktur kaku pembentuk permukaan suatu dinding pemikul
beban dapat memikul beban baik beban yang bekerja dari arah vertical maupun arah
horizontal.Jika struktur dinding terbuat dari material kecil maka kekuatan terhadap beban dalam
arah tegak lurus menjadi sangat terbatas.Struktur pelat datar digunakan secara horizontal dan
memikukl beban sebagai lentur dan meneruskanya ketumpuan.Struktur pelat dapat terbuat
daribeton bertulang ataupun baja.Pelat horizontal apat dibuat dengan pola susunan elemen garis
yang kaku dan pendek dan bentuk segitiga tiga demensi digunakan untuk memperoleh kekakuan
yang lebih baik.
6.Cangkang dan terowongan
Cangkang dan terowongan merupakan struktur pelat satu kelengkungan.Struktur
cangkang memiliki bentang longitudonial dan kelengkungan nya tegak lurus terhadap diameter
bentang.Bentuk cangkang harus terbuat dari material kaku seperti beton bertulang atau baja.

7.Kubah

Kubah merupakan bentuk struktur berlangkungan ganda.Bentuk kubah dapat dipandang
sebagai bentuk cengkung yang berputar.Umumnya dibentuk dari material kaku seperti beton
bertulang tetapi dapat pula dibuat dari tumpukan bata.
Kubah adalah struktur yang sangat efsien bila di gunakan pada bentang besar dengan
penggunaan material yang lebih sedikit.
8.Kabel
Merupakan elemen struktur yang fleksibel.Bentuk kabel bergantung pada beban
yangbekerja padanya.Struktu kabel yang di tarik pada kedua ujungnya berbentuk lurus saja di
sebut tierod..Jika pada bentangan kabel terdapat beban titik eksternal maka bentuk kabel akan
berupa segmen segmen garis .Jika yang di pikul adalah beban yang terbagi merata maka kabel
akan berbentuk lengkungan sedangkan berat sendri struktur kabel akan menyebabkan bentuk
lengkung yang disebut catenary-curve.
9.Membran, tenda dan jaring.
Membran adalah lembaran tipis yang fleksibel.Tenda biasanya dibentuk dari permukaan
membrane.Bentuk srtuktur nya dapat berbentuk sederhana maupun kompleks dengan
menggunakan mebran-membran.Untuk permukaan dengan lengkungan ganda permukaan actual
harus tersusun dari segmen yang jauh lebih kecil karena pada umumnya membrane dengan
permukaan dengan menggantungkan pada sisis cembung berarah kebawah itupun jika berarah
keatas harus ditambahkan mekanisme tertentu agar bentuknya tetap.

KONTRUKSI

Konstruksi dapat diartikan sebagai gabungan
dari elemen struktur dan elemen nonstruktur. Dengan kata lain, konstruksi bangunan adalah
objek bangunan secara keseluruhan yang terbentuk atas kesatuan struktur-struktur. Contoh
konstruksi antara lain rumah, gedung, jembatan, dan jalan raya.
Konstruksi bisa didefinisikan pula sebagai kegiatan membangun sarana dan prasarana sehingga
dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Aktifitas konstruksi bukan hanya sebatas membangun,
tetapi juga kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan proses pendirian bangunan seperti
perencanaan rancang bangun, penelitian AMDAL, penyusunan RAB, penyediaan material, dan
pengawasan proyek pembangunan. Biasanya pekerjaan konstruksi di lapangan dilakukan oleh
buruh bangunan, tukang, dan ahli bangunan lainnya yang diawasi mandor proyek. Sementara itu,
keseluruhan dari kegiatan konstruksi ini akan dipantau secara berkala oleh manajer proyek,
insinyur desain, atau arsitek proyek.

Konstruksi dalam pengertian bangunan dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yakni :
1. Konstruksi gedung yaitu konstruksi yang digunakan untuk mendukung kebutuhan hidup
manusia. Konstruksi ini meliputi rumah, hotel, apartemen, kantor, rumah sakit, dan lainlain.
2. Konstruksi transportasi ialah konstruksi yang dibuat untuk memenuhi sarana dan
prasarana transportasi. Contoh konstruksi ini yaitu jalan raya, jembatan, rel, terminal,
pelabuhan, stasiun, bandara, dan sebagainya.
3. Kontruksi air merupakan konstruksi yang dibangun dengan tujuan mengelola air di atas
tanah. Yang termasuk konstruksi air misalnya bendungan, waduk, irigasi, drainase, parit,
got, gorong-gorong, dan lain sebagainya.
4. Konstruksi khusus adalah konstruksi bangunan yang didirikan untuk tujuan khusus.
Sebagai contoh konstruksi menara pemancar gelombang radio, menara jaringan listrik,
menara pemancar televisi, anjungan minyak lepas pantai, dan lain-lain.
Perancangan konstruksi bangunan yang ideal harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Di
antaranya konstruksi harus kuat dan awet sehingga dapat berfungsi sesuai tujuan pembuatannya.
Selain itu, konstruksi juga sebaiknya dibuat dengan memperhatikan kaidah-kaidah estetika
sehingga terlihat menarik dan indah dipandang mata. Tak kalah pentingnya, konstruksi harus
dijaga kebersihannya agar penghuni merasa sehat dan nyaman, termasuk mengatur sirkulasi
udara dan cahaya dengan baik. Terakhir, pembangunan konstruksi ini juga wajib dilakukan
efektif dan efisien.

KLASIFIKASI KONTRUKSI
Dalam kehidupan sehari-hari kata konstruksi sering disamakan dengan kata struktur
seperti struktur kayu dengan konstruksi kayu, struktur baja dengan konstruksi baja, dan lain-lain.
Kata struktur berarti susunan dari beberapa elemen (benda) yang membentuk suatu kesatuan
yang utuh. Jadi kata struktur berarti benda sedangkan konstruksi berarti teknik atau cara
membuat (rekayasa).
Bangunan dikelompokkan kedalam 4 kelompok yaitu:
1). Bangunan Gedung yaitu: kantor, rumah sakit, hotel, rumah dan lain-lain.
2) Bangunan Transportasi yaitu: jalan, jembatan, rel kereta api, terminal, pelabuhan,
lapangan terbang dan sebagainya.
3) Bangunan Air yaitu: bendungan, saluran irigasi, saluran drainase, bangunan bagi, goronggorong dan sebagainya.
4) Bangunan khusus yaitu: anjungan lepas pantai, menara jaringan listrik tegangan tinggi,
menara pemancar radio, TV dan sebagainya.
Secara umum konstruksi bangunan harus memenuhi 5 syarat yaitu:
1. Kuat dan awet, dalam arti tidak mudah rusak sehingga biaya pemeliharaan relatip

menjadi murah.
2. Fungsional, dalam arti bentuk, ukuran dan organisasi ruangan mememihi kebutuhan
sesuai dengan fungsinya.
3. Indah, dalam arti bentuknya enak dipandang mata .
4. Hygienis, dalam arti sirkulasi udara dan cahayanya cukup sehingga penghuninya merasa
nyaman dan sehat.
5. Ekonomis, dalam arti tidak terdapat pemborosan sehingga pembiayaan menjadi relatif
efisien dan efektif.



Sistem Bangunan
Sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai suatu susunan bagian-bagian yang saling

berhubungan atau saling tergantung satu sama lain yang membentuk sebuah kesatuan kompleks
dan berlaku untuk satu fungsi. Sebuah bangunan dapat diartikan sebagai wujud fisik dari
beberapa sistem dan subsistem yang saling berhubungan, terkoordinasi, terintegrasi satu sama
lain sekaligus dengan wujud tiga dimensinya, serta organisasi spasialnya secara utuh.

Sistem Struktural
Sistem struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk dapat menyokong
dan menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke tanah dengan aman tanpa melampaui beban
yang diizinkan atau yang dapat ditanggung oleh bagian-bagian sistem struktur itu sendiri.
a)

Substruktur atau struktur bawah: adalah struktur dasar yang membentuk fondasi sebuah
bangunan.

b)

Struktur: berupa kolom, balok, dan dinding penopang menyokong struktur lantai dan
atap.

c) Superstruktur atau struktur atas: adalah perpanjangan vertikal bangunan di atas fondasi.
Dari elemen-elemen bangunan tersebut diatas, selanjutnya dapat disusun sedemikian sehingga
sesuai dengan fungsinya masing-masing dan seefisien mungkin, karena elemen yang satu
terhadap yang lain saling berkaitan menjadi satu kesatuan yaitu yang disebut gedung atau rumah.

Sistem Selubung

Sistem selubung merupakan cangkang atau selimut bangunan yang terdiri dari atap,
dinding eksterior, jendela, dan pintu.
ü

Atap dan dinding eksterior melindungi ruang-ruang interior dari cuaca, mengkontrol
kelembaban, panas, dan aliran udara dengan susunan lapisan komponen konstruksi.

ü

Dinding eksterior dan atap juga meredam kebisingan, serta memberikan keamanan dan
privasi bagi penghuni bangunan.

ü

Pintu memberikan akses fisik.

ü

Jendela memberikan akses terhadap cahaya, udara, dan pemandangan.

ü

Dinding interior dan partisi membagi ruang interior bangunan menjadi satuan ruangruang yang lebih kecil.



Sistem Mekanikal

Sistem mekanikal bangunan memberikan pelayanan yang penting bagi bangunan, diantaranya:
a

Sistem pasokan air menyediakan air untuk konsumsi dan sanitasi penghuni.

b

Sistem pembuangan air membuang limbah cair dan zat organik ke luar bangunan.

c

Sistem pemanas, ventilasi, dan AC (air conditioning) mengkondisikan keadaan ruang
interior untuk kenyamanan penghuni.

d

Sistem elektrikal mengendalikan, mengukur, melindungi sumber daya listrik bangunan
dan mendistribusikannya dengan aman untuk memenuhi kebutuhan

e. Sistem penerangan, keamanan, dan komunikasi Sistem transportasi vertikal (lift)
membawa crane dan barang dari satu lantai ke lantai lain dalam bangunan bertingkat sedang Ban
tinggi.
f.
g.

Sistem kebakaran mendeteksi dan memadamkan api.
Struktur bangunan bertingkat tinggi mungkin memerlukan sistem pembuangan limbah
serta sistem daur ulang.

2. Jenis-jenis Bangunan

Bangunan sebagai suatu benda hasil karya orang umumnya besar dan mempunyai bobot
yang tinggi serta dikerjakan oleh orang banyak. Mengingat banyaknya macam bangunan dalam
bidang teknik, maka dapat dibedakan menjadi jenis-jenis sebagai berikut :
A.

Bangunan kering, yang diantaranya adalah gedung, rumah, jalan, pabrik, tempat ibadah ,
dan
lain-lain.

B.

Bangunan basah, yang diantaranya adalah saluran air, menara air, dermaga, pelabuhan,
bendungan, saluran irigasi dan lain sebagainya.Mengingat ruang lingkup dan jenis bangunan
yang cukup luas, maka dalam materi ini hanya akan dibahas ilmu bangunan gedung saja.

3. Bagian-bagian Bangunan Gedung
Setiap bangunan merupakan susunan sesuatu yang terdiri dari komponen-komponen yang
saling berhubungan antara satu dengan lainnya agar mendapatkan konstruksi yang stabil.
Ditinjau dari sisi susunannya, bagunan gedung dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu sebagai
berikut:

Bagian bawah
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan lantai atau bagian
bangunan yang ada di dalam tanah, seperti balok beton (sloof), kolom beton dan pondasi.
Bangunan bagian bawah ini berfungsi untuk menahan semua beban bangunan yang berada
diatasnya termasuk beratnya sendiri.
Bagian tengah
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatas balok beton (sloof), seperti dinding,
pintu dan jendela.
Bagian atas
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatas dinding (pasangan bata), seperti
plafond, balok cincin (ring balk), rangka atap dan penutup atap.

Struktur bangunan adalah komponen penting dalam arsitektur.
Untuk melindungi suatu ruang terhadap iklim dan bahaya –bahaya yang ditimbulkan oleh alam.
Menyalurkan beban ke dalam tanah
Struktur adalah sebuah sistem, artinya gabungan atau rangkaian dari berbagai macam elemenelemen yang dirakit sedemikian rupa hingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
Beban dibedakan dalam beberapa arti :
Beban Gravitasi : Tegak Lurus Kebumi, vertikal ke bumi, beban yang secara alami dimiliki oleh
setiap benda di muka bumi.
Beban Lateral atau Horizontal :Tegak Lurus terhadap beban gravitasi atau mendatar
relatif sejajar permukaan bumi.
Pembagian beban berdasarkan sebabnya :

1. Beban yang disebabkan Alam (Geofisika)
Arus dan Gelombang air, geothermal-uap dan gas, angin, gempa tektonik dan vulkanik,
hujan,salju, dsb.
2. Beban yang disebabkan Buatan Manusia (Man Made)
getaran kendaraan, suara buatan, ledakan bom, nuklir, benturan, pukulan, dsb.

Perbedaan beban hidup dan beban mati

Beban Mati
1. Berat Sendiri – Struktur dan Seisinya
2. Sifatnya Permanen – Tetap, Statik
3. Beban mati dapat dihitung dengan akurat – material dan komponennya jelas.
Contoh :
Struktur dinding, lantai, atap, plafon, perlengkapan Sistem Mekanikal Elektrikal

Beban Hidup
1. Salju, Air hujan, Es

2.
3.

Tekanan Air,Tanah, dan Air Tanah
Beban Angin

Beban Gempa ;
1. Pergeseran pada Patahan/plate
2. Tanah Longsor, Tanah Turun pada lapisan bawah
3. Tsunami
4. Beban Termis – Panas, Memuai dan Pemuaian
5. Beban Ledakan – Nuklir, Super Sonic
6. Sifatnya Berubah atau Temporari atau Semi Permanen
7. Beban Hidup terkadang sukar diprekdiksi arah dan besarnya
8. Besaran dapat berubah menurut Waktu dan Tempat
9. Beban Hidup dapat bekerja secara Statik ataupun Dinamik
Contoh :
Orang, Perabot Interior-Furnitur, Dinding Partisi, Sebagian Perlengkapan Mekanikal (tangki air,
pipa, dll).

Konsep dasar sistem struktur :
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mendisain struktur adalah
Pola Geometrikbentuk geometrik diperlukan untuk kemudahan dalam hal ;
a. organisasi fungsi ruang,
b. visual,
c. stabilitas,
d.distribusi beban.

Pola dan Koordinasi Modul
untuk memudahkan dalam mendisain, pelaksanaan lapangan dan perhitungan-perhitungan
sruktur

1.
2.
3.
4.
5.

Modul Perencanaan (Ruang/Arsitektural)
Modul Struktur
Modul Bahan/Material
Modul Utilitas
Modul Perlengkapan Furnitur

Pola Struktur
1. Pola/Modul Grid, garis-garis kotak lurus
2. Pola Radial/Memusat
3. Pola Abstrak/tidak berbentuk
4. Pola Gabungan
Elemen – elemen dasar struktur :

Struktur Vertikal ;
a.Kolom Murni ; perletakan kolom (Lihat Lampiran Gambar)
b.Letak kolom dengan pengulangan secara merata
c.Letak kolom ditepi,
d.Ditepi dan ditengah
e Letak kolom terpusat
f Dinding Murni ; Lihat Lampiran Gambar)
g Dinding Lurus/Linear
h Dinding Siku/Tekuk
i Dinding Core Terbuka
j Dinding Core Tertutup
k Gabungan/Kombinasi
l Kombinasi antara kolom, dinding-dinding
m. Dapat diletakkan tegak, miring atu kurva

Elemen Struktur Horizontal ;
1. Plat Lantai ; (Lihat Lampiran Gambar)
2. Plat Beton Slab (Solid)
3. Plat Wafel
4. Plat Komposit (Steel Deck - Bondex)
5. Plat Berongga (Hollow-core concrete slabs)
6. Atap Datar
7. Dak Beton
8. Steel Deck

9.
10.
11.
12.
13.
14.

Komposit/Kombinasi
Balok-Balok ; (Lihat Lampiran Gambar)
Balok Paralel; satu arah (oneway) dan dua arah (two way system)
Balok dengan susunan Radial
Balok dengan susunan Diagonal
Balok dengan susunan Kombinasi (Hibrid)

Elemen Dasar Struktur menurut Bentuk Geometrik
a.Elemen Garis Lurus (Balok dan Kolom) – merupakan elemen struktur satu dimensi.
b.Elemen Bidang Datar (Flat Surface Structure/Slab)
c.Elemen Lipat/Patah dan Lipat Kurva ( “Folded and Curved Line“)
d.Elemen Dinding Lengkung dan Dinding Miring
e.Elemen Permukaan Lengkung (“Curved Surface“)

Sistem Struktur Penahan Beban Lateral
Pada dasarnya untuk menahan beban vertikal ; kolom struktur dan sistem pondasi adalah yang
utama.
Dasar untuk menahan beban lateral/horizontal dapat dipecahkan dengan cara ;
o Membuat sambungan jepit sempurna (rigid frame) pada sistem struktur rangka ;
o Mendisain sambungan jepit sempurna pada bagian kolom dengan sistem pondasi/tanah.
o Mendisain sambungan jepit sempurna pada kolom dan balok, baik sebagian maupun
keseluruhan
sistem portal.
o Menggunakan ikatan diagonal (bracing) pada struktur rangka.
o Menggunakan dinding panel (dinding geser/“shear wall“) pada sistem struktur rangka atau
dinding
geser murni (menerus)
o Menggunakan Kombinasi dari ketiga sistem diatas

Sistem Struktur Portal (Single-Storey Skeleton Structure)

Elemen dasar struktur portal adalah berupa elemen batang yang disusun/dirakit sedemikian
rupa menjadi “Balok dan Kolom” (“Post and Lintel/Beam”). Elemen Batang disebut juga sebagai
elemen garis /satu dimensi.

Hubungan Sistem Rangka dapat dibentuk atas dasar :
o Susunan rangka dengan ikatan jepit sempurna/hubungan kaku (“rigid”)antara elemen-elemen
batang yang tersusun.
o Susunan rangka dengan ikatan sendi/engsel (“pin”, “hinge”) dengan konsep dasar susunan
berupa
‘truss”segi tiga.
o Susunan kombinasi keduanya
Sistem portal dapat disusun satu buah (“single”) atau multi level(“multibay”-bersusun
dengan mengulangan). Sistem rangka dapat disusun dan dikembangkan dengan arah susunan ;
n Paralel
n Radial, dengan cara dirotasi
n Bentuk-bentuk susunan bebas