penyebab terjadinya KELAINAN SIRKULASI C
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari semua makhluk hidup perlu melakukan pengaturan keseimbangan air,
elektrolit, dan asam – basa. Pada manusia, asupan dan pengeluaran air dan elektrolit diatur
lewat hubungan timbal balik hormon dan saraf yang mendasari perilaku dan kebiasaan
makan. Sebagian besar proses metabolik yang berlangsung ditubuh menghasilkan
pembentukan asam demi tercapainya keseimbangan asam – basa. Asam – asam ini harus
dikeluarkan dari tubuh melalui paru yang mengeluarkan pembuangan karbondioksida, ginjal
melakukan pembuangan asam – asam lain. Paru dan ginjal bersama dengan berbagai sistem
penyangga ditubuh memelihara konsentrasi asam plasma dalam batasan fisiologis yang
sempit.
Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem tertutup yang mengatur dan mengalirkan darah
di dalam tubuh. Dikatakan tertutup karena pada keadaan normal tidak ada darah yang berada
di luar wadah aliran darah. Wadah itu bisa berupa pembuluh nadi, pembuluh balik, kapiler
atau rongga (= sinus) di organ tertentu. Sistem ini perlu dibedakan dengan sistem aliran getah
bening yang merupakan aliran terbuka. Manusia tersusun atas sel-sel, pada tubuh manusia
terdapat beberapa sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah. Kedua sistem ini saling
bekerjasama untuk menjalankan fungsinya. Apabila salah satu atau keduanya terganggu akan
menyebabkan kelainan tubuh diantaranya asidosis respiratorik, asidosis metabolik, alkalosis
respiratorik dan lain-lain.
Keseimbangan cairan dan elektrolit mencakup komposisi dan perpindahan berbagai
cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut. Elektrolit
adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika
berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman, dan cairan intravena dan didistribusikan ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan
cairan dan elektrolit menandakan cairan dan elektrolit tubuh total yang normal, demikian juga
dengan distribusinya dalam seluruh bagian tubuh.
1
B. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang penyebab terjadinya kelainan sirkulasi dan
cairan tubuh.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang penyebab terjadinya kelainan asam
basa(asidosis respiratorik/metabolik, alkalosis respiratorik/metabolik)
3. Agar manusia dapat mengetahui tentang tanda gejala terjadinya kelainan asam basa
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke
dalam dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari
homeostasis). Sistem sirkulasi dibagi dalam dua bagian besar yaitu sistem kardiovaskular
(peredaran darah) dan sistem limfatik.
Sistem sirkulasi terdiri dari 3 komponen yaitu :
1. Jantung
Jantung merupakan alat pompa darah. Letaknya di dalam rongga dada sebelah kiri.
Bagian – bagiannya :
Dinding jantung
Endokardium
Miokardium
perikardium
Ruang jantung
Serambi kanan (atrium dekstra)
Serambi kiri (atrium sinistra)
Bilik kanan (ventrikel dekstra)
Bilik kiri (ventrikel sinistra)
Tekanan darah
Tekanan sistole dan diastole orang sehat berkisar 120 mmHg dan 80 mmHg. Jika
tekanan diatas normal, maka orang tersebut di katakan hipertensi, sedangkan jika di
bawah normal disebut hipotensi.
2. Pembuluh darah
Terdiri atas 3 pembuluh darah, yaitu :
Pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari jantung keseluruh
tubuh. Yang dibedakan aorta, arteri dan arteriol.
Pembuluh balik (vena), yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh organ
tubuh menuju ke jantung. Dibedakan menjadi venacava, vena dan venule.
Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh darah yang sangat halus dan tempat pertukaran
oksigen dan karbondioksida.
3
3. Darah
Didalam darah terdapat sel darah, ada 4 tipe sel darah yaitu :
Leukosit (sel darah putih)
Berfungsi untuk pertahanan melawan infeksi/ untuk alat pertahanan tubuh. Batas norma
leukosit adalah 4000- 10000 per mm3. Ada 5 jenis sel darah putih yaitu :
1.
Eosinophil
2.
Neutrophil
3.
Basophil
4.
Monosit
5.
Limfosit
Eritrosit (sel darah merah)
a. Di bentuk di sumsum merah tulang melalui proses eritropoiesis. Setiap 1 mm3 dararh pria
mengandung 5 juta sel dan wanita 4 juta sel.
b. Eritrosit mengandung molekul hemoglobin.
c. Hemoglobin tersusun atas atas hemin dan globulin. Fungsi hemoglobin adalah
mengangkut O2 dan CO2 , serta menjaga keseimbangan pH darah.
Trombosit (keping darah)
a. Di bentuk di megakariosi sumsum merah tulang. Setiap 1 mm 3 daarah mengandung
200.000 – 300.000 buah.
b. Bentuknya tidak teratur, tidak berinti, berukuran 2 – 4 mikron dan berumur 8 – 12 hari.
c. Berfungsi dalam proses pembekuan darah untuk menutup luka.
Plasma Darah
a. Merupakan 50% komponen darah dan berwujud cair.
b. Tersusun atas : 90% air, 8% protein (albumin, protrombin, fibribogen, globulin dan
hormon), 0,9% garam mineral (NaCl, NaHCO3, garam kalsium, fosfor, Magnesium, dan
besi), dan 0,1% bahan organik (glikosa, asam amino, lemak, urea, asam urat, enzim dan
antigen). Bila ada protein asing yang tidak sesuai masuk ke dalam tubuh, maka tubuh
akan membentuk zat penolak (antibodi), sedangkan protein asing yang masuk di sebut
antigen. Macam – macam antibodi, yaitu :
Aglutini : untuk menggumpalkan antigen.
Lisin
: untuk menguraikan antigen.
Antitoksin : untuk menetralkan racun.
Presipitin : untuk mengendapkan antigen.
4
B. Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah dan Cairan Tubuh Pada Manusia
Teknologi yang berhubungan dengan sistem peredaran darah manusia, di antaranya
EKG (Elektrokardiograf), alat pacu jantung (defibrilator), dan kateter balon. Alat – alat ini
diciptakan karena terdapat beberapa penyakit atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem
peredaran darah manusia. Sehingga dapat memudahkan untuk mendeteksi sakit yang terjadi
karena adanya Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah.
Kelainan yang menyerang sistem peredaran darah sering kali menimbulkan masalah
yang serius dalam kesehatan. Misalnya, penyakit jantung yang telah menyebabkan lebih
bnayak korban setiap tahunnya di bandingkan dengan macam penyakit lainnya.
Contoh – contoh Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah :
1. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah
eritrosit dalam darah kurang dari nilai standar (normal).
Ukuran hemoglobin normal :
Laki-laki sehat mempunyai Hb: 14 gram – 18 gram.
Wanita sehat mempunyai Hb: 12 gram – 16 gram.
Kadar Hb 10 gram – 8 gram disebut anemia ringan.
Kadar Hb 8 gram – 5 gram disebut anemia sedang.
Kadar Hb kurang dari 5 gram disebut anemia berat.
Penyebab anemia umumnya adalah :
Kurang gizi (malnutrisi).
Kurang zat besi dalam diet.
Darah menstruasi berlebihan.
Penghancuran sel darah merah yang berlebihan
Penyakit – penyakit kronik: TBC, Paru-paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain.
Tanda dan gejala anemia :
Kelopak Mata Pucat
Sering Kelelahan,sakit kepala,mual,wajah pucat
Ujung Jari Pucat
Sesak napas
Denyut Jantung Tidak Teratur
Rambut rontok
5
Menurunnya Kekebalan Tubuh
2. Varises
Penyakit varises adalah pelebaran pembuluh darah vena.Varises sangat mengganggu
penampilan karena berwarna kebiru-biruan yang terletak pada betis. Varises dapat terjadi
dimana saja pada bagian tubuh, pada kaki, tangan, esophagus, scrotum dan vulva. Penyebab
utama varises adalah lemah/rusaknya katup pembuluh vena.
Penyebab Varises
Memakai sepatu hak tinggi
Hak sepatu yang terlalu tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja
pembuluh darah, menjadi tidak maksimal.
Fektor Keturunan
Varises biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormon dan bertambahnya berat
badan. Varises yang terjadi di usia muda, kemungkinan besar disebabkan faktor
keturunan.
Kehamilan
Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil yang kaki
semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut
bagian bawah pun terhambat.
Terlalu banyak berdiri
Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban
kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila profesi Anda mengharuskan banyak
berdiri, usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis (diam), tapi tetap bergerak.
Misalnya dengan berjalan di tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa
darah ke jantung.
Kurang Gerak
Gaya hidup perkotaan yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar pembuluh darah
vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.
Merokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan
terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.
Kolesterol tinggi
Kedua jenis penyakit ini berhubungan erat dengan masalah peredaran darah, kelainan
pembuluh darah dan kegemukan yang memicu terjadinya varises.
6
Tanda – tanda yang terdapat pada varises adalah :
Pembuluh darah vena akan menonjol di permukaan kulit yang berwarna ungu atau biru
gelap biasa tampak seperti tali sepatu, paling sering muncul pada betis bagian belakang.
Jika varises sudah kronik maka akan tampak pembuluh darah vena yang menyerupai
jaring laba – laba (spider navy).
Varises juga dapat terbentuk di tempat-tempat lain di kaki mulai dari pangkal paha ke
pergelangan kaki.
Gejala – gejala varises yang dirasakan adalah :
Perasaan pegal dan berat pada kaki.
Rasa terbakar, kram, berdenyut dan bengkak pada
kaki bagian bawah.
Nyeri pada kaki semakin bertambah jika berdiri
terlalu lama.
Kadang – Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
Kaki bengkak karena adanya bendungan pembuluh darah vena.
Pada varises yang telah kronik, pada betis bagian belakang akan tampak urat – urat
kebiruan dan berkelok – kelok.
3. Trombus
Trombus atau thrombus adalah penyakit
jantung
yang
disebabkan
oleh
terjadinya
gumpalan pada nadi tajuk / arteri coronaria.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh trombus
atau pembekuan atau biasa disebabkan oleh sel
kanker, lemak, cairan amnion, gas, bakteri, serta
parasit.
4. Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan perdarahan yang diturunkan yang disebabkan adanya
kekurangan faktor pembekuan. hemofilia A timbul jika ada defek gen yang menyebabkan
kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII) sedangkan hemofilia B disebabkan kurangnya
7
faktor pembekuan IX (FIX). hemofilia A dan B tidak dibedakan karena mempunyai tampilan
klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa.
Adapun penyebab gejala Penyakit Hemofilia :
Factor Turunan
Kekurangan Faktor Pembekuan IX (B)
Kekurangan Faktor Pembekuan VIII (A)
Gejala Penyakit Hemofilia :
Luka Sulit Sembuh
Mimisan Mendadak
Banyak Memar Pada Tubuh
Pendarahan Berkepanjangan
Terdapat Darah Pada Urin dan Feses
Pembengkakan Karena Pendarahan Internal
Tanda dan gejala hemofilia,yaitu :
Kulit sering mengalami lebam atau biru-biru tanpa sebab.
Saat kulitnya terluka dan berdarah, pendarahan tersebut terjadi sangat lama dan sulit
berhenti.
Bila anak terjatuh, maka akan cepat menyebabkan bengkak kurang dari sehari.
Memar yang besar
Pendarahan kedalam otot dan sendi terutama lutut,siku, dan pergelangan kaki.
Tiba – tiba pendarahan didalam tubuh tanpa alasan.
Pendarahan berkepanjangan setelah dipotong/operasi/kecelakaan.
5. Leukimia
Leukemia atau sering disebut dengan kanker darah merupakan salah satu jenis kanker
yang dapat menimbulkan kematian kepada korbannya. Leukemia ini diakibatkan oleh
meningkatnya sel darah putih secara abnormal pada tulang belakang. Fungsi sel darah putih
dalam tubuh yang tadinya sebagai sistem pertahanan tubuh sekarang menjadi terbalik.
Leukemia dapat terjadi pada siapa saja tanpa mengenal usia dan jenis kelamin.
Faktor Penyebab yang Dapat Memicu Munculnya Leukemia:
Akibat penyebaran virus seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1, dll.
Radiasi.
8
Pengaruh zat-zat kimia karsinogenik.
Down syndrome atau keterbelakangan mental.
Faktor keturunan (genetik).
Tanda dan Gejala yang dapat Dirasakan Jika Seseorang Terkena Leukemia :
Terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening.
Anemia (kekurangan darah).
Terjadinya perdarahan.
Merasakan nyeri pada tulang dan sendi.
Demam dan mengeluarkan keringat pada saat malam hari.
6. Thalasemia
Thalasemia adalah penyakit genetic/keturunan yang menyebabkan usia sel-sel darah
menjadi lebih pendek. Gen yang rusak adalah gen yang bertugas mengkodekan hemoglobin,
yaitu suatu komponen penting dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen.
Sel darah merah menjadi mudah pecah atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120
hari) dan kemampuannya dalam mengangkut oksigen menjadi menurun dreastis. Akibatnya
penderitanya menderita anemia dan pada beberapa kasus dapat diikuti dengan penyakit –
penyakit lain seperti Diabetes Melitus, gangguan hati dan kanker.
Gejala Penyakit Thalasemia
1.
Muka pucat
2.
Insomnia atau sulit tidur
3.
Tubuh gampang jadi lemas
4.
Menyusutnya nafsu makan
5.
Tubuh gampang alami infeksi
6.
Jantung bekerja lebih keras untuk mencukupi pembentukan hemoglobin
Penyebab Penyakit Thalasemia
9
Thalasmeia tidaklah penyakit menular, tetapi dikarenakan oleh factor keturunan
(genetic). Pasien thalasemia sendiri banyak ditemukan didaerah miskin, begitupun dengan
tempat endemis malaria. Tempat endemis malaria adalah tempat yang amat rawan
berlangsung masalah thalasemia. Parasit malaria dianggap turut menolong rusaknya sel darah
merah.
Gambar
7. Hipertensi
Pengertian hipertensi atau tekananan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem
peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu
melebihi 140 / 90 mmHg.
Berikut ini ada beberapa hal yang menyebabkan hipertensi atau tekanan darah
tinggi antara lain :
1. Faktor genetik atau keturunan
2. Usia
3. Garam
4. Kolesterol
5. Obesitas/kegemukan
6. Stress
7. Rokok
8. Kafein
9. Minuman beralkohol
10. Kurang olahraga
10
Gejala penyakit hipertensi bervariasi pada masing – masing individu dan hampir
sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala – gejalanya itu adalah :
Sakit kepala
Jantung berdebar-debar
Sulit bernapas setelah berkerja keras atau mengangkat beban berat
Mudah lelah.
Penglihatan kabur
Wajah memerah
Hidung berdarah
Sering buang air kecil, terutama di malam hari
Telinga berdening (tinnitus)
Dunia terasa berputar (vertigo)
8. Hemoroid (ambien)
Hemorrhoid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemorroidalis yang tidak merupakan
keadaan patologik. Hemorrhoid merupakan pembengkakan submukosa pada lubang anus
yang mengandung pleksus vena, arteri kecil, dan jaringan areola yang melebar. Hemorrhoid,
ambein, atau wasir dapat dialami oleh siapapun.
Ada beberapa faktor penyebab hemoroid yang biasa terjadi pada setiap orang.
Diantaranya sebagai berikut :
Buang air besar susah yang diakibatkan oleh tinja yang sudah mengeras. Ada baiknya
anda mulai mengkonsumsi banyak air putih dan sayuran yang berserat agar tinja melunak
sehingga tidak terjadi sembelit. Hal itu bisa mencegah dan juga mengobati hemoroid
tersebut.
Penyebab hemoroid yang kedua yaitu batuk kronis. Batuk juga bisa menyebabkan
seseorang terkena hemoroid. Karena batuk yang menahun dan berulang-ulang akan
menimbulkan tekanan yang kuat dan terus menerus pada bagian anus secara tidak
disadari.
Mengangkat benda yang berat secara sering juga merupakan salah satu penyebab
hemoroid. Karena dengan mengangkat benda berat tersebut akan ada penekanan yang
kuat dari si penderita dan juga penderita akan mengejan dengan keras.
11
Duduk terlalu lama. Sebaiknya tidak duduk terlalu lama apalagi jika tidak ada gerakan
apapun. Penderita hemoroid sebaiknya juga tidak memilih pekerjaan yang berhubungan
dengan mengharuskannya duduk terlalu lama. Hal itu akan membahayakan dan akan
terkena efek sakit pada bagian dubur atau pantat.
Kehamilan juga bisa menjadi penyebab hemoroid. Karena besarnya ukuran rongga
perut yang diakibatkan oleh besarnya janin di dalam rahim. Bukan hanya itu,
meningkatnya hormon kehamilan juga mengakibatkan sembelit atau susah buang air
besar dan timbulah hemoroid.
Kegemukan juga terbilang salah satu penyebab hemoroid. Sebaiknya anda menjaga
berat badan anda. Bukan sekadar untuk penampilan saja, tapi juga demi menjaga
kesehatan anda dalam hal apapun.
Gejala Hemoroid, yaitu
Rasa panas di anus
Ada darah di anus
Ada tonjolan
Rasa sakit
Rasa gatal di anus
9. Polisitemia
Polisitemia adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah sel darah merah
akibat pembentukan sel darah merah yang berlebihan oleh sumsum tulang.Pada tahap awal,
polisitemia vera biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, seiring dengan berkembangnya
penyakit, mungkin muncul gejala seperti :
Sakit kepala, pusing.
Gatal – gatal (terutama setelah mandi air hangat).
Kemerahan pada kulit.
Sesak nafas (terutama ketika sedang berbaring).
Mati rasa, kesemutan/terasa seperti terbakar pada kaki/tangan.
Kembung pada perut bagian sebelah kiri (karena pembesaran
limpa).
Kelelahan.
Penyebabnya :
Penerimaan karbon monoksida (CO) kronis,
12
Mutasi gen Janus kinase-2 (JAK2)
Hipoksia dari penyakit paru – paru kronis jangka panjang dan merokok.
10. Hipotensi
Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) merupakan suatu keadaan dimana
tekanan darah seseorang turun di bawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60
mmHg. Tekanan darah rendah berarti kondisi dimana kurangnya hantaran nutrisi dan oksigen
ke dalam sel-sel tubuh. Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan
mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan kurang jelas (kunangkunang) terutama setalah duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tidak
bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tensi darah :
Kurangnya pemompaan darah dari jantung.
Pendarahaan yang hebat sehingga menyebabkan jumlah darah berkurang, diare yang
tidak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan juga
menjadi faktor terjadinya penurunan tensi darah.
Pelebaran pembuluh darah juga mampu menyebabkan turunnya tekanan darah. Situasi ini
biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obatan
vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah
rendah (hipotensi), seperti berikut ini :
Mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara delapan sampai 10
gelas per hari.
Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam.
Berolahraga teratur minimal tiga kali seminggu untuk mengurangi gejalanya.
Pemberian obat – obatan untuk meningkatkan darah, hanya bisa dilakukan apabila gejala
hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas sehari-hari.
11. Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit
jantung yang disebabkan penyempitan arteri koroner,
mulai dari terjadinya atersoklerosis (kekakuan arteri)
13
maupun yang sudah terjadi penimbunan lemak/plak pada dinding arteri koroner, baik di sertai
gejala klinis atau tanpa gejala sekalipun.
Berikut ini gejala yang umum terjadi pada penyakit jantung koroner :
Perasaan nyeri yang terdapat pada dada seakan-akan
ada sesuatu yang mengganjal di dalam dada dan
meremas-remas atau disebut dengan angina.
Perasaan terbakar pada bagian dada
Sesak nafas
Sesak di bagian dada
Perasaan mual
Sering pusing
Mati rasa pada bagian dada
Detak jantung tidak teratur dan sering kali cepat
12. Leukopenia
Jumlah sel darah putih dalam tubuh yang sehat adalah berikisar antara 4000 – 11500 sel
per mikroliter darah. Pada anak-anak, jumlah ini sedikit lebih tinggi dibandingkan pada orang
dewasa. Leukosit pada bayi yang baru lahir diperkirakan berkisar antara 9000 – 30.000. Jika
jumlah sel darah putih turun menjadi di bawah 3000 sel per mikroliter darah, maka dapat
menyebabkan kondisi yang disebut leukopenia atau rendahnya sel darah putih.
Beberapa penyebab rendahnya jumlah darah putih secara spesifik yaitu:
Gangguan pada kekebalan tubuh berpotensi menghancurkan sumsum tulang dan
menghambat produksi sel darah putih.
Reaksi alergi parah yang disebabkan karena adanya patogen di dalam tubuh.
Adanya kondisi yang diketahui sebagai hipertiroidisme, yang disebabkan karena produksi
hormon tiroid yang berlebih.
Gangguan pada liver atau limpa. Gangguan ini dapat menyebabkan hipersplenisme, di
mana sel-sel darah hancur sepenuhnya.
Kekurangan vitamin dan mineral.
Penyakit inflamasi seperti rheumatoid arthritis.
HIV / AIDS juga dapat menjadi penyebab turunnya jumlah leukosit dalam tubuh.
14
Faktor penyebab lain kurangnya leukosit dalam tubuh termasuk kemoterapi, leukemia,
terapi radiasi, dan lupus eritematosa sistemik yang menyebabkan kerusakan jaringan
akibat dari infeksi.
Gejala – gejala tertentu akan dapat terlihat pada seseorang yang menderita,
meliputi;
Mudah terkena penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Badan terasa ringan dan sering pingsan
Tanda – tanda yang muncul pada anak-anak termasuk anemia, demam, sering sakit
kepala.
Wanita yang terkena dapat mengalami siklus menstruasi berkepanjangan(menorrhagia).
Sebuah kondisi yang disebut dengan hematoma, di mana darah cenderung menumpuk
dibawah kulit adalah salah satu dari gejala rendahnya tingkat sel darah putih.
Gejala yang lain termasuk mudah lelah, gangguan keseimbangan emosi seperti mudah
marah.
C. Gangguan Cairan Tubuh (Air Dan Elektrolit)
1. Edema
Pada umumnya oedema berarti meningkatnya volume cairan extra seluler, khususnya
cairan extra vaskuler yang dapat bersifat setempat atau umum.
Macam – macam edema:
edema ada yang setempat dan ada juga yang menyeluruh
atau umum disebut oedema anasarka. Jenis oedema:
a. Pitting
oedema,
mengacu
pada
perpindahan
cairan
interstitium yaitu tekanan jari pada kulit yang meninggalkan
cekungan. Setelah tekanan dilepas memerlukan waktu 5-30”
untuk kembali pada keadaan semula.
b.
Non pitting oedema, kadang-kadang cairan interstitiel yang
sudah oedema berat tidak dapat dipindahkan ke daerah lain dengan jalan penekanan
Penyebab edema, yaitu:
-
mengkonsumsi terlalu banyak garam
-
terpapar sinar matahari.
-
Mengalami masalah kesehatan, seperti sirosis, penyakit ginjal atau gagal jantung
-
Sedang hamil
15
-
Mengalami masalah kelenjar getah bening
-
Reaksi karena mengkonsumsi obat – obat tertentu.
Tanda dan gejala edema :
•
Distensi vena jugularis
•
Peningkatan tekanan vena sentral
•
Peningkatan tekanan darah
•
Denyut nadi penuh, kuat
•
Melambatnya pengosongan vena – vena tangan
•
Penambahan bera badan secara cepat
2. Dehidrasi
Timbulnya kekurangan cairan atau dehidrasi tubuh dapat dijelaskan melalui proses keluar
masuknya cairan dalam tubuh salain itu cairan berlebihan yang disertai masukan yang kurang
atau sebaliknya dapat pula mengakibatkan kekurangan cairan.
a. dehidrasi dapat disebabkan karena:
kehilangan air
kehilangan natrium
Mengalami sakit diare
Pada kondisi sakit ini manusia sering mengeluarkan cairan dari lubang anus yang
bercampur dengan feses yang mengakibatkan turunnya cairan tubuh, nampak jelas saat
penderita diare membutuhkan banyak minum.
Muntah
Jika pasien masuk angin mungkin pasien akan mengalami muntah dimana cairan akan
keluar bersama dengan makanan yang dicerna oleh perut.
Mengeluarkan banyak keringat
Saat kita berolah raga atau bepergian dengan jalan kaki jelas kita harus membawa
persediaan air sebagai pengganti cairan tubuh , karena keringat juga cairan tubuh yang
terbuang melalui media kulit.
Mengidap penyakit diabetes
Pada pasien yang menderita diabetes, jika diperhatikan pasien akan sering buang air
kecil , karena memang zat gula sering keluar bersama urin. Terlalu banyak kencing juga
dapat menyebabkan dehidrasi.
16
b. tanda – tanda klinis dehidrasi ialah :
mulut kering
turgor kulit buruk
bola mata lembek
otot menjadi kaku
merasa mual sampai muntah
kepala menjadi sangat ringan saat berdiri
Pada bayi yang mengalami dehidrasi,selain tanda – tanda di atas, ubun – ubun tampak
cekung dan air matanya berkurang.
c. dehidrasi dapat digolongkan manjadi dehidrasi primer dan skunder.
Masukan yang kurang (primer)
oma lama
abies/hidrofobia
urang minum pada musim kering
akit lemah
Kehilangan cairan (sekunder)
k
muntab
er
r
luka
bakar luas
k
keringa
t berlebihan
s
diabete
s insipidus
diabete
s insipidus nefrogenik
diuresi
s pada glukosuria
diabete
s mellitus
Dehidrasi primer/kehilangan air.
Pada prinsipnya semua gangguan atau penyakit yang mengkibatkan terbatasnya masukan
air akibat seperti penyakit mental yang disertai dengan menolak/ketakutan air
(hidrofobia).
17
Rasa haus pada dehidrasi timbul karena air keluar dari sel sehingga terjadi dehidrasi
intrseluler.
Dehidrasi sekunder/kehilangan natrium.
Dehidrasi jenis ini terjadi karena tubuh kehilangan cairan tubuh yang mengandung
elektrolit. kehilangan narium sering terjadi akibat keluarnya cairan melalui saluran
pencernaan pada keadaan muntah-muntah dan diare yang berat.
Orang – orang yang menderita kehilangan garam akan marasa nausea, lesu, lelah, dan
sakit kepala.sedangkan gejala – gejalanya antara lain muntah – muntah dan kejang.
3. Hiponatremia
Hiponatremia (kadar natrium darah yang rendah) adalah konsentrasi natrium yang lebih
kecil dari 136 mEq/L darah.
Penyebab Hiponatremia
Kehilangan natrium melampaui kehilangan air.
Pengobatan diuretik dengan diet rendah garam yang berkepanjangan,kehilangan
melalui saluran cerna yang berlebihan(muntah,diare),gagal ginjal dengan gangguan
kemampuan untuk menyimpan natrium jika diperlukan.
Penambahan air melampaui penambahan natrium:
Berkurangnya kemampuan untuk membuang air bebas,berkurangnya volume sirkulasi
efektif ( gagal jantung kongestif )
Tanda dan gejala, yaitu :
Bersifat neurologis dan berkaitan dengan edema serebral ( pembengkakan sel otak )
Tergantung pada cepatnya dan besarnya penurunan natrium serum.
Tujuan pengobatan hiponatremia adalah untuk meningkatkan natrium serum hingga nilai
normal tanpa menyebabkan berlebihnya volume ECF.
4. Hipernatremia
Hipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana kadar
natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah.
Penyebab :
18
Konsentrasi natrium darah yang tinggi secara tidak langsung menunjukkan bahwa
seseorang tidak merasakan haus meskipun seharusnya dia haus, atau dia haus tetapi tidak
dapat memperoleh air yang cukup untuk minum.
Tanda dan gejala :
Fungsi ginjal yang abnormal.
Muntah, diare, demam
Keringat yang berlebihan.
Selaput lendir yang kering dan lengket, kulit yang merah panas, dan lidah yang kering,
kasar, serta merah.
Hipernatremia paling sering terjadi pada usia lanjut. Pada orang tua biasanya rasa haus
lebih lambat terbentuk dan tidak begitu kuat dibandingkan dengan anak muda.Usia lanjut
yang hanya mampu berbaring di tempat tidur saja atau yang mengalami demensia (pilkun),
mungkin tidak mampu untuk mendapatkan cukup air walaupun saraf – saraf hausnya masih
berfungsi.
Selain itu, pada usia lanjut, kemampuan ginjal untuk memekatkan air kemih mulai
berkurang, sehingga tidak dapat menahan air dengan baik. Orang tua yang minum diuretik,
yang memaksa ginjal mengeluarkan lebih banyak air, memiliki resiko untuk menderita
hipernatremia, terutama jika cuaca panas atau jika mereka sakit dan tidak minum cukup air.
Penyebab utama dari hipernatremi:
1. Cedera kepala atau pembedahan saraf yang melibatkan kelenjar hipofisa.
2. Gangguan dari elektrolit lainnya (hiperkalsemia dan hipokalemia)
3. Penggunaan obat (lithium, demeclocycline, diuretik)
4. Kehilangan cairan yang berlebihan (diare, muntah, demam, keringat berlebihan)
5. Penyakit sel sabit
6. Diabetes insipidus
5. Hipokalemia
Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana
konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.
Penyebab utama terjadinya
Kehilangan melalui saluran cerna dan urine.
Asupan kaliumyang tidak mencukupi, dan
19
Perpindakan K +¿ ¿ akibat alkalosis atau penanganan ketoasidosis diabetic dengan insulin
dan glukosa.
Hipokalemia sedang disebabkan oleh kurangnya asupan kalium dalm makanan seharihari saja atau dapat juga disertai kehilangan melalui saluran cerna atau ginjal.
Tanda dan Gejala
CNS dan nuromuskular
Gejala awal tak jelas : lelah
Parestesia
Refleks tendon dalam mnghilang
Klemahan otot generalisata
Pernafasan
Otot – otot pernafasan lemah, nafas dangkal
Saluran cerna
Menurunnya motilitas usus besar : anoreksia, mual, muntah, ileus
Kardiovaskuler
Hipotensi postural
Disritmia
Penanganan
Tujuan utama adalah mencegah ketidakseimbangan kalium
6. HIPERKALEMIA
Hiperkalemia Yaitu suatu keadaan dengan kadar kalium
serum lebih
atau sama dengan 5,5 mEq/L. Hiperkalemia akut
adalah suatu keadaan kedaruratan medis yang perlu segera
ditangani untuk menghindari terjadinya disritmia dan henti
jantung yang fatal.
Penyebab hiperkalemi yaitu:
Ekskresi yang tidak memadai
Redistribusi k+ dalam tubuh
Asupan yang meningkat
Mekanisme Hiperkalemia
20
Hiperkalemia biasanya terjadi jika ginjal tidak mengeluarkan kalium dengan baik.
penyebab paling sering dari hiperkalemia adalah penggunaan obat yang menghalangi
pembuangan kalium oleh ginjal
Hiperkalemia juga dapat disebabkan oleh penyakit Addison, dimana kelenjar
adrenal tidak dapat menghasilkan hormon yang merangsang pembuangan kalium oleh
ginjal dalam jumlah cukup.
Penyakit Addison dan penderita AIDS yang mengalami kelainan kelenjar adrenal
semakin sering menyebabkan hiperkalemia.
Tanda dan Gejala
Kelemahan otot yang tidak begitu kentara biasanya merupakan tanda awal
Kelemahan otot assenden yang berkembang menjadi paralisis flaksid pada tungkai
bawah, dan akhirna pada badan dan lengan
Parstisia pada wajah, lidah, kaki, dan tangan
Saluran cerna : mual , kolik usus, diare
Ginjal : oliguria yang berlanjut menjadi anuria
Kardiovaskuler : distritmia jantung, bradikardia
D. KELAINAN ASAM BASA
Asam adalah substansi yang mengandung 1 atau lebih H + yang dapat dilepaskan dalam
larutan. Asam di bagi dua, yaitu :
Asam kuat
Asam lemah
Basa adalah substansi yang dapat menangkap/ersenyawa dengan ion hidrogen dari
sebuah larutan. Basa di bagi dua, yaitu :
Basa kuat
Basa lemah
Kelainan asam basa yaitu:
1. Asidosis respiratorik
Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau
terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah. Asidosis
21
Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida
dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat.
Penyebab
Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbondioksida
secara adekuat.
Gejala :
kebingungan, lesu, sesak napas, mengantuk, dan mudah lelah Beberapa gejala lain
termasuk kulit hangat, hipertensi paru, denyut jantung tidak teratur, refleks tendon berkurang,
batuk, mudah marah, dll.
2. Asidosis Metabolik
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan
rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui sistem
penyangga pH, darah akan benar – benar menjadi asam.
Penyebab :
Asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama:
1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu
bahan yang diubah menjadi asam.
Sebagian
besar
bahan
yang
menyebabkan
asidosis
bila
dimakan
dianggap
beracun.Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen
glikol).Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.
2. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.
Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa
penyakit; salah satu di antaranya adalah diabetes melitus tipe I.
Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan
menghasilkan asam yang disebut keton.
Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat
dibentuk dari metabolisme gula.
3. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam
jumlah yang semestinya.
Bahkan jumlah asam yang normal pun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak
berfungsi secara normal.
22
Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis (ATR) atau rhenal
tubular acidosis (RTA), yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita
kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.
Penyebab utama dari asidosis metabolik:
Gagal ginjal, Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal), Ketoasidosis diabetikum,
Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat), Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis
salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida, Kehilangan basa (misalnya
bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi.
Gejala :
Meskipun asidosis metabolik biasanya ditandai dengan napas yang cepat, gejala mungkin
tidak spesifik, dan bisa bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun,
beberapa gejala umum adalah:
Nyeri dada, sakit kepala, jantung berdebar, nyeri otot dan tulang, kelemahan otot, sakit
perut.
Asidosis laktat kadang-kadang ditandai dengan tekanan darah rendah dan anemia.
Pada ketoasidosis diabetik, pasien mungkin menderita dari kadar gula darah tinggi dan
dehidrasi. Seperti kondisi ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, individu mungkin
mengalami kecemasan dan kantuk progresif. Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan
penurunan berat badan adalah beberapa gejala lainnya.
Dalam kondisi ekstrim, dapat menyebabkan komplikasi parah seperti pingsan, koma, dan
kejang.
3. Alkalosis Respiratorik
Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau
terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Kelainan klinis yang menyebabkan peningkatan pH darah karena hiperventilasi alveolar
(hipokapnia) sehingga rasio (HCO₃⁻/PCO₂+ 0.03) akan naik
Penyebab :
Selain hiperventilasi, terdapat beberapa penyebab alkalosis yang lain, antara lain :
23
Kecemasan, stres, fobia, atau histeria
Meningitis, ensefalitis, perdarahan subarachnoid, atau stroke
Pneumonia, asma, bronkitis kronis, emfisema atau penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK)
Demam tinggi
Kehamilan
Tinggi tingkat NH4 +
Obat seperti doxapram, keracunan aspirin, dan asupan kafein yang berlebihan
Gejala :
Napas cepat dan dalam (40 x/mnt), pusing, gelisah,pingsan, mual / muntah kedutan,
kejang otot (kasus ekstrim), kebingungan, koma (kasus ekstrim), kesemutan di kaki, jari
tangan, dan wajah, otot terasa lemah, sering terdapat tanda chvostek positif dan tanda
trousseau. Sering ditemui pada penderita penyakit berat dan penggunaan ventilasi mekanik.
Penatalaksanaan dengan bernapas sambil ditampung dalam kantong atau kompensasi terjadi
pada ginjal dengan peningkatan pengeluaran ion bikarbonat oleh tubulus.
4. Alkalosis Metabolik
Peningkatan serum HCO₃⁻ (bahkan sampai >35 mEq/L) yang diakibatkan hilangnya ion
H⁺, sehingga (HCO₃⁻/PCO₂+ 0.03) akan naik. Kompensasi dengan hipoventilasi sehingga
CO₂ tertimbun.
Penyebab :
karena jumlah kelebihan alkali (basa), yaitu bikarbonat dalam darah atau keasaman zat
apapun. Sebuah pH 7,0 dianggap netral. Apa pun di atas 7,0 disebut basa, sementara apa pun
di bawah 7,0 adalah asam. Kisaran normal pH darah 7,36 – 7,44, yang berarti darah dalam
tubuh biasanya cenderung lebih berat pada dasar (alkali). Setelah ini berjalan di atas tingkat
rata-rata, itu disebut sebagai alkalosis metabolik. Penyebabnya yaitu :
Hilangnya asam (atau kehilangan Hidrogen) yang mungkin terjadi melalui muntah atau
melalui buang air kecil. Muntah dapat menyebabkan hilangnya asam klorida dalam
tubuh. Nasogastric (NG) hisap juga dapat menyebabkan kondisi ini.
Penggunaan obat-obatan tertentu dan obat diuretik juga bisa menyebabkan kelebihan
buang air kecil, yang dapat menyebabkan alkalosis hipokalemia, yang merupakan
hilangnya kalium dari tubuh. Ini mungkin menguras kadar cairan dalam tubuh dan
menyebabkan ketidakseimbangan dalam pH.
24
Konsumsi berlebihan obat yang bersifat alkali di alam dapat menyebabkan dasar yang
lebih dalam cairan tubuh. Diare juga dapat menyebabkan kondisi ini, ketika ada
hilangnya klorida dari tubuh.
Obat-obat tertentu seperti alkalosis mereka yang diberikan untuk mengobati ulkus
peptikum dan hyperacidity, juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan.
Kontraksi ruang ekstraselular juga bisa terjadi karena asupan obat diuretik dan
perawatan, yang dapat mengakibatkan alkalosis metabolik.
Hipokalemia juga dapat dikaitkan dengan kelebihan alkalinitas dalam tubuh.
Gejala :
Alkalosis metabolic ditandai dengan :
sakit kepala dan lesu adalah gejala-gejala awal;
kulit memerah hangat
kejang,
kebingungan mental,
otot berkedut,
agitasi; koma (asidosis berat);
anoreksia, mual, muntah dan diare;
respirasi dalam dan cepat (respirasi Kussmaul);
hiperkalemia (pergeseran asam untuk ICF dan K + ke ECF);
disritmia jantung.
sedangkan kelemahan umumnya adalah :
kram otot,
refleks hiperaktif,
tetani (karena penurunan kalsium);
kebingungan dan kejang dapat terjadi dalam situasi yang parah.
Peningkatan pH darah; meningkat HCO3-; PaCO2 normal atau meningkat jika
kompensasi terjadi.
HASIL ANALISA GAS DARAH KETIDAKSEIMBANGAN ASAM BASA
25
Kondisi
pH
HCO3
PaCO2
Asam basa seimbang
7,35 -7,45
22 – 26 mEq/L
35 – 45 mmHg
Asidosis metabolic
26 mEq/L
Normal atau >45
Alkalosis respiratorik
>7,45
Normal atau
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari semua makhluk hidup perlu melakukan pengaturan keseimbangan air,
elektrolit, dan asam – basa. Pada manusia, asupan dan pengeluaran air dan elektrolit diatur
lewat hubungan timbal balik hormon dan saraf yang mendasari perilaku dan kebiasaan
makan. Sebagian besar proses metabolik yang berlangsung ditubuh menghasilkan
pembentukan asam demi tercapainya keseimbangan asam – basa. Asam – asam ini harus
dikeluarkan dari tubuh melalui paru yang mengeluarkan pembuangan karbondioksida, ginjal
melakukan pembuangan asam – asam lain. Paru dan ginjal bersama dengan berbagai sistem
penyangga ditubuh memelihara konsentrasi asam plasma dalam batasan fisiologis yang
sempit.
Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem tertutup yang mengatur dan mengalirkan darah
di dalam tubuh. Dikatakan tertutup karena pada keadaan normal tidak ada darah yang berada
di luar wadah aliran darah. Wadah itu bisa berupa pembuluh nadi, pembuluh balik, kapiler
atau rongga (= sinus) di organ tertentu. Sistem ini perlu dibedakan dengan sistem aliran getah
bening yang merupakan aliran terbuka. Manusia tersusun atas sel-sel, pada tubuh manusia
terdapat beberapa sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah. Kedua sistem ini saling
bekerjasama untuk menjalankan fungsinya. Apabila salah satu atau keduanya terganggu akan
menyebabkan kelainan tubuh diantaranya asidosis respiratorik, asidosis metabolik, alkalosis
respiratorik dan lain-lain.
Keseimbangan cairan dan elektrolit mencakup komposisi dan perpindahan berbagai
cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut. Elektrolit
adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika
berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman, dan cairan intravena dan didistribusikan ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan
cairan dan elektrolit menandakan cairan dan elektrolit tubuh total yang normal, demikian juga
dengan distribusinya dalam seluruh bagian tubuh.
1
B. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang penyebab terjadinya kelainan sirkulasi dan
cairan tubuh.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang penyebab terjadinya kelainan asam
basa(asidosis respiratorik/metabolik, alkalosis respiratorik/metabolik)
3. Agar manusia dapat mengetahui tentang tanda gejala terjadinya kelainan asam basa
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke
dalam dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari
homeostasis). Sistem sirkulasi dibagi dalam dua bagian besar yaitu sistem kardiovaskular
(peredaran darah) dan sistem limfatik.
Sistem sirkulasi terdiri dari 3 komponen yaitu :
1. Jantung
Jantung merupakan alat pompa darah. Letaknya di dalam rongga dada sebelah kiri.
Bagian – bagiannya :
Dinding jantung
Endokardium
Miokardium
perikardium
Ruang jantung
Serambi kanan (atrium dekstra)
Serambi kiri (atrium sinistra)
Bilik kanan (ventrikel dekstra)
Bilik kiri (ventrikel sinistra)
Tekanan darah
Tekanan sistole dan diastole orang sehat berkisar 120 mmHg dan 80 mmHg. Jika
tekanan diatas normal, maka orang tersebut di katakan hipertensi, sedangkan jika di
bawah normal disebut hipotensi.
2. Pembuluh darah
Terdiri atas 3 pembuluh darah, yaitu :
Pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari jantung keseluruh
tubuh. Yang dibedakan aorta, arteri dan arteriol.
Pembuluh balik (vena), yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh organ
tubuh menuju ke jantung. Dibedakan menjadi venacava, vena dan venule.
Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh darah yang sangat halus dan tempat pertukaran
oksigen dan karbondioksida.
3
3. Darah
Didalam darah terdapat sel darah, ada 4 tipe sel darah yaitu :
Leukosit (sel darah putih)
Berfungsi untuk pertahanan melawan infeksi/ untuk alat pertahanan tubuh. Batas norma
leukosit adalah 4000- 10000 per mm3. Ada 5 jenis sel darah putih yaitu :
1.
Eosinophil
2.
Neutrophil
3.
Basophil
4.
Monosit
5.
Limfosit
Eritrosit (sel darah merah)
a. Di bentuk di sumsum merah tulang melalui proses eritropoiesis. Setiap 1 mm3 dararh pria
mengandung 5 juta sel dan wanita 4 juta sel.
b. Eritrosit mengandung molekul hemoglobin.
c. Hemoglobin tersusun atas atas hemin dan globulin. Fungsi hemoglobin adalah
mengangkut O2 dan CO2 , serta menjaga keseimbangan pH darah.
Trombosit (keping darah)
a. Di bentuk di megakariosi sumsum merah tulang. Setiap 1 mm 3 daarah mengandung
200.000 – 300.000 buah.
b. Bentuknya tidak teratur, tidak berinti, berukuran 2 – 4 mikron dan berumur 8 – 12 hari.
c. Berfungsi dalam proses pembekuan darah untuk menutup luka.
Plasma Darah
a. Merupakan 50% komponen darah dan berwujud cair.
b. Tersusun atas : 90% air, 8% protein (albumin, protrombin, fibribogen, globulin dan
hormon), 0,9% garam mineral (NaCl, NaHCO3, garam kalsium, fosfor, Magnesium, dan
besi), dan 0,1% bahan organik (glikosa, asam amino, lemak, urea, asam urat, enzim dan
antigen). Bila ada protein asing yang tidak sesuai masuk ke dalam tubuh, maka tubuh
akan membentuk zat penolak (antibodi), sedangkan protein asing yang masuk di sebut
antigen. Macam – macam antibodi, yaitu :
Aglutini : untuk menggumpalkan antigen.
Lisin
: untuk menguraikan antigen.
Antitoksin : untuk menetralkan racun.
Presipitin : untuk mengendapkan antigen.
4
B. Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah dan Cairan Tubuh Pada Manusia
Teknologi yang berhubungan dengan sistem peredaran darah manusia, di antaranya
EKG (Elektrokardiograf), alat pacu jantung (defibrilator), dan kateter balon. Alat – alat ini
diciptakan karena terdapat beberapa penyakit atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem
peredaran darah manusia. Sehingga dapat memudahkan untuk mendeteksi sakit yang terjadi
karena adanya Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah.
Kelainan yang menyerang sistem peredaran darah sering kali menimbulkan masalah
yang serius dalam kesehatan. Misalnya, penyakit jantung yang telah menyebabkan lebih
bnayak korban setiap tahunnya di bandingkan dengan macam penyakit lainnya.
Contoh – contoh Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah :
1. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah
eritrosit dalam darah kurang dari nilai standar (normal).
Ukuran hemoglobin normal :
Laki-laki sehat mempunyai Hb: 14 gram – 18 gram.
Wanita sehat mempunyai Hb: 12 gram – 16 gram.
Kadar Hb 10 gram – 8 gram disebut anemia ringan.
Kadar Hb 8 gram – 5 gram disebut anemia sedang.
Kadar Hb kurang dari 5 gram disebut anemia berat.
Penyebab anemia umumnya adalah :
Kurang gizi (malnutrisi).
Kurang zat besi dalam diet.
Darah menstruasi berlebihan.
Penghancuran sel darah merah yang berlebihan
Penyakit – penyakit kronik: TBC, Paru-paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain.
Tanda dan gejala anemia :
Kelopak Mata Pucat
Sering Kelelahan,sakit kepala,mual,wajah pucat
Ujung Jari Pucat
Sesak napas
Denyut Jantung Tidak Teratur
Rambut rontok
5
Menurunnya Kekebalan Tubuh
2. Varises
Penyakit varises adalah pelebaran pembuluh darah vena.Varises sangat mengganggu
penampilan karena berwarna kebiru-biruan yang terletak pada betis. Varises dapat terjadi
dimana saja pada bagian tubuh, pada kaki, tangan, esophagus, scrotum dan vulva. Penyebab
utama varises adalah lemah/rusaknya katup pembuluh vena.
Penyebab Varises
Memakai sepatu hak tinggi
Hak sepatu yang terlalu tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja
pembuluh darah, menjadi tidak maksimal.
Fektor Keturunan
Varises biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormon dan bertambahnya berat
badan. Varises yang terjadi di usia muda, kemungkinan besar disebabkan faktor
keturunan.
Kehamilan
Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil yang kaki
semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut
bagian bawah pun terhambat.
Terlalu banyak berdiri
Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban
kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila profesi Anda mengharuskan banyak
berdiri, usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis (diam), tapi tetap bergerak.
Misalnya dengan berjalan di tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa
darah ke jantung.
Kurang Gerak
Gaya hidup perkotaan yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar pembuluh darah
vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.
Merokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan
terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.
Kolesterol tinggi
Kedua jenis penyakit ini berhubungan erat dengan masalah peredaran darah, kelainan
pembuluh darah dan kegemukan yang memicu terjadinya varises.
6
Tanda – tanda yang terdapat pada varises adalah :
Pembuluh darah vena akan menonjol di permukaan kulit yang berwarna ungu atau biru
gelap biasa tampak seperti tali sepatu, paling sering muncul pada betis bagian belakang.
Jika varises sudah kronik maka akan tampak pembuluh darah vena yang menyerupai
jaring laba – laba (spider navy).
Varises juga dapat terbentuk di tempat-tempat lain di kaki mulai dari pangkal paha ke
pergelangan kaki.
Gejala – gejala varises yang dirasakan adalah :
Perasaan pegal dan berat pada kaki.
Rasa terbakar, kram, berdenyut dan bengkak pada
kaki bagian bawah.
Nyeri pada kaki semakin bertambah jika berdiri
terlalu lama.
Kadang – Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
Kaki bengkak karena adanya bendungan pembuluh darah vena.
Pada varises yang telah kronik, pada betis bagian belakang akan tampak urat – urat
kebiruan dan berkelok – kelok.
3. Trombus
Trombus atau thrombus adalah penyakit
jantung
yang
disebabkan
oleh
terjadinya
gumpalan pada nadi tajuk / arteri coronaria.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh trombus
atau pembekuan atau biasa disebabkan oleh sel
kanker, lemak, cairan amnion, gas, bakteri, serta
parasit.
4. Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan perdarahan yang diturunkan yang disebabkan adanya
kekurangan faktor pembekuan. hemofilia A timbul jika ada defek gen yang menyebabkan
kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII) sedangkan hemofilia B disebabkan kurangnya
7
faktor pembekuan IX (FIX). hemofilia A dan B tidak dibedakan karena mempunyai tampilan
klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa.
Adapun penyebab gejala Penyakit Hemofilia :
Factor Turunan
Kekurangan Faktor Pembekuan IX (B)
Kekurangan Faktor Pembekuan VIII (A)
Gejala Penyakit Hemofilia :
Luka Sulit Sembuh
Mimisan Mendadak
Banyak Memar Pada Tubuh
Pendarahan Berkepanjangan
Terdapat Darah Pada Urin dan Feses
Pembengkakan Karena Pendarahan Internal
Tanda dan gejala hemofilia,yaitu :
Kulit sering mengalami lebam atau biru-biru tanpa sebab.
Saat kulitnya terluka dan berdarah, pendarahan tersebut terjadi sangat lama dan sulit
berhenti.
Bila anak terjatuh, maka akan cepat menyebabkan bengkak kurang dari sehari.
Memar yang besar
Pendarahan kedalam otot dan sendi terutama lutut,siku, dan pergelangan kaki.
Tiba – tiba pendarahan didalam tubuh tanpa alasan.
Pendarahan berkepanjangan setelah dipotong/operasi/kecelakaan.
5. Leukimia
Leukemia atau sering disebut dengan kanker darah merupakan salah satu jenis kanker
yang dapat menimbulkan kematian kepada korbannya. Leukemia ini diakibatkan oleh
meningkatnya sel darah putih secara abnormal pada tulang belakang. Fungsi sel darah putih
dalam tubuh yang tadinya sebagai sistem pertahanan tubuh sekarang menjadi terbalik.
Leukemia dapat terjadi pada siapa saja tanpa mengenal usia dan jenis kelamin.
Faktor Penyebab yang Dapat Memicu Munculnya Leukemia:
Akibat penyebaran virus seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1, dll.
Radiasi.
8
Pengaruh zat-zat kimia karsinogenik.
Down syndrome atau keterbelakangan mental.
Faktor keturunan (genetik).
Tanda dan Gejala yang dapat Dirasakan Jika Seseorang Terkena Leukemia :
Terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening.
Anemia (kekurangan darah).
Terjadinya perdarahan.
Merasakan nyeri pada tulang dan sendi.
Demam dan mengeluarkan keringat pada saat malam hari.
6. Thalasemia
Thalasemia adalah penyakit genetic/keturunan yang menyebabkan usia sel-sel darah
menjadi lebih pendek. Gen yang rusak adalah gen yang bertugas mengkodekan hemoglobin,
yaitu suatu komponen penting dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen.
Sel darah merah menjadi mudah pecah atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120
hari) dan kemampuannya dalam mengangkut oksigen menjadi menurun dreastis. Akibatnya
penderitanya menderita anemia dan pada beberapa kasus dapat diikuti dengan penyakit –
penyakit lain seperti Diabetes Melitus, gangguan hati dan kanker.
Gejala Penyakit Thalasemia
1.
Muka pucat
2.
Insomnia atau sulit tidur
3.
Tubuh gampang jadi lemas
4.
Menyusutnya nafsu makan
5.
Tubuh gampang alami infeksi
6.
Jantung bekerja lebih keras untuk mencukupi pembentukan hemoglobin
Penyebab Penyakit Thalasemia
9
Thalasmeia tidaklah penyakit menular, tetapi dikarenakan oleh factor keturunan
(genetic). Pasien thalasemia sendiri banyak ditemukan didaerah miskin, begitupun dengan
tempat endemis malaria. Tempat endemis malaria adalah tempat yang amat rawan
berlangsung masalah thalasemia. Parasit malaria dianggap turut menolong rusaknya sel darah
merah.
Gambar
7. Hipertensi
Pengertian hipertensi atau tekananan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem
peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu
melebihi 140 / 90 mmHg.
Berikut ini ada beberapa hal yang menyebabkan hipertensi atau tekanan darah
tinggi antara lain :
1. Faktor genetik atau keturunan
2. Usia
3. Garam
4. Kolesterol
5. Obesitas/kegemukan
6. Stress
7. Rokok
8. Kafein
9. Minuman beralkohol
10. Kurang olahraga
10
Gejala penyakit hipertensi bervariasi pada masing – masing individu dan hampir
sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala – gejalanya itu adalah :
Sakit kepala
Jantung berdebar-debar
Sulit bernapas setelah berkerja keras atau mengangkat beban berat
Mudah lelah.
Penglihatan kabur
Wajah memerah
Hidung berdarah
Sering buang air kecil, terutama di malam hari
Telinga berdening (tinnitus)
Dunia terasa berputar (vertigo)
8. Hemoroid (ambien)
Hemorrhoid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemorroidalis yang tidak merupakan
keadaan patologik. Hemorrhoid merupakan pembengkakan submukosa pada lubang anus
yang mengandung pleksus vena, arteri kecil, dan jaringan areola yang melebar. Hemorrhoid,
ambein, atau wasir dapat dialami oleh siapapun.
Ada beberapa faktor penyebab hemoroid yang biasa terjadi pada setiap orang.
Diantaranya sebagai berikut :
Buang air besar susah yang diakibatkan oleh tinja yang sudah mengeras. Ada baiknya
anda mulai mengkonsumsi banyak air putih dan sayuran yang berserat agar tinja melunak
sehingga tidak terjadi sembelit. Hal itu bisa mencegah dan juga mengobati hemoroid
tersebut.
Penyebab hemoroid yang kedua yaitu batuk kronis. Batuk juga bisa menyebabkan
seseorang terkena hemoroid. Karena batuk yang menahun dan berulang-ulang akan
menimbulkan tekanan yang kuat dan terus menerus pada bagian anus secara tidak
disadari.
Mengangkat benda yang berat secara sering juga merupakan salah satu penyebab
hemoroid. Karena dengan mengangkat benda berat tersebut akan ada penekanan yang
kuat dari si penderita dan juga penderita akan mengejan dengan keras.
11
Duduk terlalu lama. Sebaiknya tidak duduk terlalu lama apalagi jika tidak ada gerakan
apapun. Penderita hemoroid sebaiknya juga tidak memilih pekerjaan yang berhubungan
dengan mengharuskannya duduk terlalu lama. Hal itu akan membahayakan dan akan
terkena efek sakit pada bagian dubur atau pantat.
Kehamilan juga bisa menjadi penyebab hemoroid. Karena besarnya ukuran rongga
perut yang diakibatkan oleh besarnya janin di dalam rahim. Bukan hanya itu,
meningkatnya hormon kehamilan juga mengakibatkan sembelit atau susah buang air
besar dan timbulah hemoroid.
Kegemukan juga terbilang salah satu penyebab hemoroid. Sebaiknya anda menjaga
berat badan anda. Bukan sekadar untuk penampilan saja, tapi juga demi menjaga
kesehatan anda dalam hal apapun.
Gejala Hemoroid, yaitu
Rasa panas di anus
Ada darah di anus
Ada tonjolan
Rasa sakit
Rasa gatal di anus
9. Polisitemia
Polisitemia adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah sel darah merah
akibat pembentukan sel darah merah yang berlebihan oleh sumsum tulang.Pada tahap awal,
polisitemia vera biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, seiring dengan berkembangnya
penyakit, mungkin muncul gejala seperti :
Sakit kepala, pusing.
Gatal – gatal (terutama setelah mandi air hangat).
Kemerahan pada kulit.
Sesak nafas (terutama ketika sedang berbaring).
Mati rasa, kesemutan/terasa seperti terbakar pada kaki/tangan.
Kembung pada perut bagian sebelah kiri (karena pembesaran
limpa).
Kelelahan.
Penyebabnya :
Penerimaan karbon monoksida (CO) kronis,
12
Mutasi gen Janus kinase-2 (JAK2)
Hipoksia dari penyakit paru – paru kronis jangka panjang dan merokok.
10. Hipotensi
Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) merupakan suatu keadaan dimana
tekanan darah seseorang turun di bawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60
mmHg. Tekanan darah rendah berarti kondisi dimana kurangnya hantaran nutrisi dan oksigen
ke dalam sel-sel tubuh. Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan
mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan kurang jelas (kunangkunang) terutama setalah duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tidak
bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tensi darah :
Kurangnya pemompaan darah dari jantung.
Pendarahaan yang hebat sehingga menyebabkan jumlah darah berkurang, diare yang
tidak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan juga
menjadi faktor terjadinya penurunan tensi darah.
Pelebaran pembuluh darah juga mampu menyebabkan turunnya tekanan darah. Situasi ini
biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obatan
vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah
rendah (hipotensi), seperti berikut ini :
Mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara delapan sampai 10
gelas per hari.
Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam.
Berolahraga teratur minimal tiga kali seminggu untuk mengurangi gejalanya.
Pemberian obat – obatan untuk meningkatkan darah, hanya bisa dilakukan apabila gejala
hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas sehari-hari.
11. Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit
jantung yang disebabkan penyempitan arteri koroner,
mulai dari terjadinya atersoklerosis (kekakuan arteri)
13
maupun yang sudah terjadi penimbunan lemak/plak pada dinding arteri koroner, baik di sertai
gejala klinis atau tanpa gejala sekalipun.
Berikut ini gejala yang umum terjadi pada penyakit jantung koroner :
Perasaan nyeri yang terdapat pada dada seakan-akan
ada sesuatu yang mengganjal di dalam dada dan
meremas-remas atau disebut dengan angina.
Perasaan terbakar pada bagian dada
Sesak nafas
Sesak di bagian dada
Perasaan mual
Sering pusing
Mati rasa pada bagian dada
Detak jantung tidak teratur dan sering kali cepat
12. Leukopenia
Jumlah sel darah putih dalam tubuh yang sehat adalah berikisar antara 4000 – 11500 sel
per mikroliter darah. Pada anak-anak, jumlah ini sedikit lebih tinggi dibandingkan pada orang
dewasa. Leukosit pada bayi yang baru lahir diperkirakan berkisar antara 9000 – 30.000. Jika
jumlah sel darah putih turun menjadi di bawah 3000 sel per mikroliter darah, maka dapat
menyebabkan kondisi yang disebut leukopenia atau rendahnya sel darah putih.
Beberapa penyebab rendahnya jumlah darah putih secara spesifik yaitu:
Gangguan pada kekebalan tubuh berpotensi menghancurkan sumsum tulang dan
menghambat produksi sel darah putih.
Reaksi alergi parah yang disebabkan karena adanya patogen di dalam tubuh.
Adanya kondisi yang diketahui sebagai hipertiroidisme, yang disebabkan karena produksi
hormon tiroid yang berlebih.
Gangguan pada liver atau limpa. Gangguan ini dapat menyebabkan hipersplenisme, di
mana sel-sel darah hancur sepenuhnya.
Kekurangan vitamin dan mineral.
Penyakit inflamasi seperti rheumatoid arthritis.
HIV / AIDS juga dapat menjadi penyebab turunnya jumlah leukosit dalam tubuh.
14
Faktor penyebab lain kurangnya leukosit dalam tubuh termasuk kemoterapi, leukemia,
terapi radiasi, dan lupus eritematosa sistemik yang menyebabkan kerusakan jaringan
akibat dari infeksi.
Gejala – gejala tertentu akan dapat terlihat pada seseorang yang menderita,
meliputi;
Mudah terkena penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Badan terasa ringan dan sering pingsan
Tanda – tanda yang muncul pada anak-anak termasuk anemia, demam, sering sakit
kepala.
Wanita yang terkena dapat mengalami siklus menstruasi berkepanjangan(menorrhagia).
Sebuah kondisi yang disebut dengan hematoma, di mana darah cenderung menumpuk
dibawah kulit adalah salah satu dari gejala rendahnya tingkat sel darah putih.
Gejala yang lain termasuk mudah lelah, gangguan keseimbangan emosi seperti mudah
marah.
C. Gangguan Cairan Tubuh (Air Dan Elektrolit)
1. Edema
Pada umumnya oedema berarti meningkatnya volume cairan extra seluler, khususnya
cairan extra vaskuler yang dapat bersifat setempat atau umum.
Macam – macam edema:
edema ada yang setempat dan ada juga yang menyeluruh
atau umum disebut oedema anasarka. Jenis oedema:
a. Pitting
oedema,
mengacu
pada
perpindahan
cairan
interstitium yaitu tekanan jari pada kulit yang meninggalkan
cekungan. Setelah tekanan dilepas memerlukan waktu 5-30”
untuk kembali pada keadaan semula.
b.
Non pitting oedema, kadang-kadang cairan interstitiel yang
sudah oedema berat tidak dapat dipindahkan ke daerah lain dengan jalan penekanan
Penyebab edema, yaitu:
-
mengkonsumsi terlalu banyak garam
-
terpapar sinar matahari.
-
Mengalami masalah kesehatan, seperti sirosis, penyakit ginjal atau gagal jantung
-
Sedang hamil
15
-
Mengalami masalah kelenjar getah bening
-
Reaksi karena mengkonsumsi obat – obat tertentu.
Tanda dan gejala edema :
•
Distensi vena jugularis
•
Peningkatan tekanan vena sentral
•
Peningkatan tekanan darah
•
Denyut nadi penuh, kuat
•
Melambatnya pengosongan vena – vena tangan
•
Penambahan bera badan secara cepat
2. Dehidrasi
Timbulnya kekurangan cairan atau dehidrasi tubuh dapat dijelaskan melalui proses keluar
masuknya cairan dalam tubuh salain itu cairan berlebihan yang disertai masukan yang kurang
atau sebaliknya dapat pula mengakibatkan kekurangan cairan.
a. dehidrasi dapat disebabkan karena:
kehilangan air
kehilangan natrium
Mengalami sakit diare
Pada kondisi sakit ini manusia sering mengeluarkan cairan dari lubang anus yang
bercampur dengan feses yang mengakibatkan turunnya cairan tubuh, nampak jelas saat
penderita diare membutuhkan banyak minum.
Muntah
Jika pasien masuk angin mungkin pasien akan mengalami muntah dimana cairan akan
keluar bersama dengan makanan yang dicerna oleh perut.
Mengeluarkan banyak keringat
Saat kita berolah raga atau bepergian dengan jalan kaki jelas kita harus membawa
persediaan air sebagai pengganti cairan tubuh , karena keringat juga cairan tubuh yang
terbuang melalui media kulit.
Mengidap penyakit diabetes
Pada pasien yang menderita diabetes, jika diperhatikan pasien akan sering buang air
kecil , karena memang zat gula sering keluar bersama urin. Terlalu banyak kencing juga
dapat menyebabkan dehidrasi.
16
b. tanda – tanda klinis dehidrasi ialah :
mulut kering
turgor kulit buruk
bola mata lembek
otot menjadi kaku
merasa mual sampai muntah
kepala menjadi sangat ringan saat berdiri
Pada bayi yang mengalami dehidrasi,selain tanda – tanda di atas, ubun – ubun tampak
cekung dan air matanya berkurang.
c. dehidrasi dapat digolongkan manjadi dehidrasi primer dan skunder.
Masukan yang kurang (primer)
oma lama
abies/hidrofobia
urang minum pada musim kering
akit lemah
Kehilangan cairan (sekunder)
k
muntab
er
r
luka
bakar luas
k
keringa
t berlebihan
s
diabete
s insipidus
diabete
s insipidus nefrogenik
diuresi
s pada glukosuria
diabete
s mellitus
Dehidrasi primer/kehilangan air.
Pada prinsipnya semua gangguan atau penyakit yang mengkibatkan terbatasnya masukan
air akibat seperti penyakit mental yang disertai dengan menolak/ketakutan air
(hidrofobia).
17
Rasa haus pada dehidrasi timbul karena air keluar dari sel sehingga terjadi dehidrasi
intrseluler.
Dehidrasi sekunder/kehilangan natrium.
Dehidrasi jenis ini terjadi karena tubuh kehilangan cairan tubuh yang mengandung
elektrolit. kehilangan narium sering terjadi akibat keluarnya cairan melalui saluran
pencernaan pada keadaan muntah-muntah dan diare yang berat.
Orang – orang yang menderita kehilangan garam akan marasa nausea, lesu, lelah, dan
sakit kepala.sedangkan gejala – gejalanya antara lain muntah – muntah dan kejang.
3. Hiponatremia
Hiponatremia (kadar natrium darah yang rendah) adalah konsentrasi natrium yang lebih
kecil dari 136 mEq/L darah.
Penyebab Hiponatremia
Kehilangan natrium melampaui kehilangan air.
Pengobatan diuretik dengan diet rendah garam yang berkepanjangan,kehilangan
melalui saluran cerna yang berlebihan(muntah,diare),gagal ginjal dengan gangguan
kemampuan untuk menyimpan natrium jika diperlukan.
Penambahan air melampaui penambahan natrium:
Berkurangnya kemampuan untuk membuang air bebas,berkurangnya volume sirkulasi
efektif ( gagal jantung kongestif )
Tanda dan gejala, yaitu :
Bersifat neurologis dan berkaitan dengan edema serebral ( pembengkakan sel otak )
Tergantung pada cepatnya dan besarnya penurunan natrium serum.
Tujuan pengobatan hiponatremia adalah untuk meningkatkan natrium serum hingga nilai
normal tanpa menyebabkan berlebihnya volume ECF.
4. Hipernatremia
Hipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana kadar
natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah.
Penyebab :
18
Konsentrasi natrium darah yang tinggi secara tidak langsung menunjukkan bahwa
seseorang tidak merasakan haus meskipun seharusnya dia haus, atau dia haus tetapi tidak
dapat memperoleh air yang cukup untuk minum.
Tanda dan gejala :
Fungsi ginjal yang abnormal.
Muntah, diare, demam
Keringat yang berlebihan.
Selaput lendir yang kering dan lengket, kulit yang merah panas, dan lidah yang kering,
kasar, serta merah.
Hipernatremia paling sering terjadi pada usia lanjut. Pada orang tua biasanya rasa haus
lebih lambat terbentuk dan tidak begitu kuat dibandingkan dengan anak muda.Usia lanjut
yang hanya mampu berbaring di tempat tidur saja atau yang mengalami demensia (pilkun),
mungkin tidak mampu untuk mendapatkan cukup air walaupun saraf – saraf hausnya masih
berfungsi.
Selain itu, pada usia lanjut, kemampuan ginjal untuk memekatkan air kemih mulai
berkurang, sehingga tidak dapat menahan air dengan baik. Orang tua yang minum diuretik,
yang memaksa ginjal mengeluarkan lebih banyak air, memiliki resiko untuk menderita
hipernatremia, terutama jika cuaca panas atau jika mereka sakit dan tidak minum cukup air.
Penyebab utama dari hipernatremi:
1. Cedera kepala atau pembedahan saraf yang melibatkan kelenjar hipofisa.
2. Gangguan dari elektrolit lainnya (hiperkalsemia dan hipokalemia)
3. Penggunaan obat (lithium, demeclocycline, diuretik)
4. Kehilangan cairan yang berlebihan (diare, muntah, demam, keringat berlebihan)
5. Penyakit sel sabit
6. Diabetes insipidus
5. Hipokalemia
Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana
konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.
Penyebab utama terjadinya
Kehilangan melalui saluran cerna dan urine.
Asupan kaliumyang tidak mencukupi, dan
19
Perpindakan K +¿ ¿ akibat alkalosis atau penanganan ketoasidosis diabetic dengan insulin
dan glukosa.
Hipokalemia sedang disebabkan oleh kurangnya asupan kalium dalm makanan seharihari saja atau dapat juga disertai kehilangan melalui saluran cerna atau ginjal.
Tanda dan Gejala
CNS dan nuromuskular
Gejala awal tak jelas : lelah
Parestesia
Refleks tendon dalam mnghilang
Klemahan otot generalisata
Pernafasan
Otot – otot pernafasan lemah, nafas dangkal
Saluran cerna
Menurunnya motilitas usus besar : anoreksia, mual, muntah, ileus
Kardiovaskuler
Hipotensi postural
Disritmia
Penanganan
Tujuan utama adalah mencegah ketidakseimbangan kalium
6. HIPERKALEMIA
Hiperkalemia Yaitu suatu keadaan dengan kadar kalium
serum lebih
atau sama dengan 5,5 mEq/L. Hiperkalemia akut
adalah suatu keadaan kedaruratan medis yang perlu segera
ditangani untuk menghindari terjadinya disritmia dan henti
jantung yang fatal.
Penyebab hiperkalemi yaitu:
Ekskresi yang tidak memadai
Redistribusi k+ dalam tubuh
Asupan yang meningkat
Mekanisme Hiperkalemia
20
Hiperkalemia biasanya terjadi jika ginjal tidak mengeluarkan kalium dengan baik.
penyebab paling sering dari hiperkalemia adalah penggunaan obat yang menghalangi
pembuangan kalium oleh ginjal
Hiperkalemia juga dapat disebabkan oleh penyakit Addison, dimana kelenjar
adrenal tidak dapat menghasilkan hormon yang merangsang pembuangan kalium oleh
ginjal dalam jumlah cukup.
Penyakit Addison dan penderita AIDS yang mengalami kelainan kelenjar adrenal
semakin sering menyebabkan hiperkalemia.
Tanda dan Gejala
Kelemahan otot yang tidak begitu kentara biasanya merupakan tanda awal
Kelemahan otot assenden yang berkembang menjadi paralisis flaksid pada tungkai
bawah, dan akhirna pada badan dan lengan
Parstisia pada wajah, lidah, kaki, dan tangan
Saluran cerna : mual , kolik usus, diare
Ginjal : oliguria yang berlanjut menjadi anuria
Kardiovaskuler : distritmia jantung, bradikardia
D. KELAINAN ASAM BASA
Asam adalah substansi yang mengandung 1 atau lebih H + yang dapat dilepaskan dalam
larutan. Asam di bagi dua, yaitu :
Asam kuat
Asam lemah
Basa adalah substansi yang dapat menangkap/ersenyawa dengan ion hidrogen dari
sebuah larutan. Basa di bagi dua, yaitu :
Basa kuat
Basa lemah
Kelainan asam basa yaitu:
1. Asidosis respiratorik
Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau
terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah. Asidosis
21
Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida
dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat.
Penyebab
Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbondioksida
secara adekuat.
Gejala :
kebingungan, lesu, sesak napas, mengantuk, dan mudah lelah Beberapa gejala lain
termasuk kulit hangat, hipertensi paru, denyut jantung tidak teratur, refleks tendon berkurang,
batuk, mudah marah, dll.
2. Asidosis Metabolik
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan
rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui sistem
penyangga pH, darah akan benar – benar menjadi asam.
Penyebab :
Asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama:
1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu
bahan yang diubah menjadi asam.
Sebagian
besar
bahan
yang
menyebabkan
asidosis
bila
dimakan
dianggap
beracun.Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen
glikol).Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.
2. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.
Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa
penyakit; salah satu di antaranya adalah diabetes melitus tipe I.
Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan
menghasilkan asam yang disebut keton.
Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat
dibentuk dari metabolisme gula.
3. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam
jumlah yang semestinya.
Bahkan jumlah asam yang normal pun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak
berfungsi secara normal.
22
Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis (ATR) atau rhenal
tubular acidosis (RTA), yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita
kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.
Penyebab utama dari asidosis metabolik:
Gagal ginjal, Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal), Ketoasidosis diabetikum,
Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat), Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis
salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida, Kehilangan basa (misalnya
bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi.
Gejala :
Meskipun asidosis metabolik biasanya ditandai dengan napas yang cepat, gejala mungkin
tidak spesifik, dan bisa bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun,
beberapa gejala umum adalah:
Nyeri dada, sakit kepala, jantung berdebar, nyeri otot dan tulang, kelemahan otot, sakit
perut.
Asidosis laktat kadang-kadang ditandai dengan tekanan darah rendah dan anemia.
Pada ketoasidosis diabetik, pasien mungkin menderita dari kadar gula darah tinggi dan
dehidrasi. Seperti kondisi ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, individu mungkin
mengalami kecemasan dan kantuk progresif. Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan
penurunan berat badan adalah beberapa gejala lainnya.
Dalam kondisi ekstrim, dapat menyebabkan komplikasi parah seperti pingsan, koma, dan
kejang.
3. Alkalosis Respiratorik
Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau
terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Kelainan klinis yang menyebabkan peningkatan pH darah karena hiperventilasi alveolar
(hipokapnia) sehingga rasio (HCO₃⁻/PCO₂+ 0.03) akan naik
Penyebab :
Selain hiperventilasi, terdapat beberapa penyebab alkalosis yang lain, antara lain :
23
Kecemasan, stres, fobia, atau histeria
Meningitis, ensefalitis, perdarahan subarachnoid, atau stroke
Pneumonia, asma, bronkitis kronis, emfisema atau penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK)
Demam tinggi
Kehamilan
Tinggi tingkat NH4 +
Obat seperti doxapram, keracunan aspirin, dan asupan kafein yang berlebihan
Gejala :
Napas cepat dan dalam (40 x/mnt), pusing, gelisah,pingsan, mual / muntah kedutan,
kejang otot (kasus ekstrim), kebingungan, koma (kasus ekstrim), kesemutan di kaki, jari
tangan, dan wajah, otot terasa lemah, sering terdapat tanda chvostek positif dan tanda
trousseau. Sering ditemui pada penderita penyakit berat dan penggunaan ventilasi mekanik.
Penatalaksanaan dengan bernapas sambil ditampung dalam kantong atau kompensasi terjadi
pada ginjal dengan peningkatan pengeluaran ion bikarbonat oleh tubulus.
4. Alkalosis Metabolik
Peningkatan serum HCO₃⁻ (bahkan sampai >35 mEq/L) yang diakibatkan hilangnya ion
H⁺, sehingga (HCO₃⁻/PCO₂+ 0.03) akan naik. Kompensasi dengan hipoventilasi sehingga
CO₂ tertimbun.
Penyebab :
karena jumlah kelebihan alkali (basa), yaitu bikarbonat dalam darah atau keasaman zat
apapun. Sebuah pH 7,0 dianggap netral. Apa pun di atas 7,0 disebut basa, sementara apa pun
di bawah 7,0 adalah asam. Kisaran normal pH darah 7,36 – 7,44, yang berarti darah dalam
tubuh biasanya cenderung lebih berat pada dasar (alkali). Setelah ini berjalan di atas tingkat
rata-rata, itu disebut sebagai alkalosis metabolik. Penyebabnya yaitu :
Hilangnya asam (atau kehilangan Hidrogen) yang mungkin terjadi melalui muntah atau
melalui buang air kecil. Muntah dapat menyebabkan hilangnya asam klorida dalam
tubuh. Nasogastric (NG) hisap juga dapat menyebabkan kondisi ini.
Penggunaan obat-obatan tertentu dan obat diuretik juga bisa menyebabkan kelebihan
buang air kecil, yang dapat menyebabkan alkalosis hipokalemia, yang merupakan
hilangnya kalium dari tubuh. Ini mungkin menguras kadar cairan dalam tubuh dan
menyebabkan ketidakseimbangan dalam pH.
24
Konsumsi berlebihan obat yang bersifat alkali di alam dapat menyebabkan dasar yang
lebih dalam cairan tubuh. Diare juga dapat menyebabkan kondisi ini, ketika ada
hilangnya klorida dari tubuh.
Obat-obat tertentu seperti alkalosis mereka yang diberikan untuk mengobati ulkus
peptikum dan hyperacidity, juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan.
Kontraksi ruang ekstraselular juga bisa terjadi karena asupan obat diuretik dan
perawatan, yang dapat mengakibatkan alkalosis metabolik.
Hipokalemia juga dapat dikaitkan dengan kelebihan alkalinitas dalam tubuh.
Gejala :
Alkalosis metabolic ditandai dengan :
sakit kepala dan lesu adalah gejala-gejala awal;
kulit memerah hangat
kejang,
kebingungan mental,
otot berkedut,
agitasi; koma (asidosis berat);
anoreksia, mual, muntah dan diare;
respirasi dalam dan cepat (respirasi Kussmaul);
hiperkalemia (pergeseran asam untuk ICF dan K + ke ECF);
disritmia jantung.
sedangkan kelemahan umumnya adalah :
kram otot,
refleks hiperaktif,
tetani (karena penurunan kalsium);
kebingungan dan kejang dapat terjadi dalam situasi yang parah.
Peningkatan pH darah; meningkat HCO3-; PaCO2 normal atau meningkat jika
kompensasi terjadi.
HASIL ANALISA GAS DARAH KETIDAKSEIMBANGAN ASAM BASA
25
Kondisi
pH
HCO3
PaCO2
Asam basa seimbang
7,35 -7,45
22 – 26 mEq/L
35 – 45 mmHg
Asidosis metabolic
26 mEq/L
Normal atau >45
Alkalosis respiratorik
>7,45
Normal atau