MAKALAH MAKANAN HALAL PENYAKIT AKIBAT
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allah SWT. Rabb semesta alam yang
pada-Nyalah segala kebaikan dan segala kelebihan berada. Kita memuji-Nya,
memohon pertolongan, dan ampunan-Nya.
Kami sangat bersyukur bahwa Allah SWT. Memberikan kepada kami kesempatan
untuk membuat MAKALAH tentang Manfaat MAKANAN HALAL
Kami menyadari, bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran-saran perbaikan yang membangun dari guru maupun
siswa(i) sangat di harapkan demi penyempurnaannya. Semoga laporan
ini
bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Medan,
April 2013
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan yang halal dan baik merupakan tuntunan agama. Halal dari
segi dhahiriyah dan sumber untuk mendapatkan makanan tersebut
apakah melalui cara – cara yang halal. Memakan makanan yang halal dan
baik merupakan bukti ketaqwaan kita kepada Allah, karena memakan
makanan halal dan baik merupakan salah satu ibadah.
Allah membolehkan manusia seluruhnya memakan makanan yang telah
diberikan Allah di bumi ini, yang halal dan yang baik saja, serta
meninggalkan yang haram.
Allah menyeru manusia supaya menikmati makanan – makanan yang baik
dalam kehidupan mereka dan menjahui makanan – makanan yang tidak
baik, karena dunia diciptakan untuk seluruh manusia. Karunia Allah bagi
setiap manusia adalah sama, baik beriman atau tidak beriman.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang makanan yang halal dan baik
yang meliputi, hadits tentang makanan halal dan baik, pengertian
makanan halal dan baik, manfaat dari makanan halal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Bagaimana hadits tentang makanan halal dan baik?
2. Apa pengertian makanan halal dan baik?
3. Apa manfaat dari makanan halal?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan dalam
makalah ini adalah:
1. Untuk memahami hadits tentang makanan halal dan baik
2. Untuk memahami pengertian makanan halal dan baik
3. Untuk memahami manfaat dari makanan halal
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hadits Tentang Makanan Halal dan Baik
ماٌّ قق ط
ماٌّ ا قك ق ق
م ققاٌّ ق
ٌّطا
م ي
قد ق م ه قر ه
ن ال ي ه
ل اق ق
ه ع قل قي يهه وق ق
حد د ط ققعاٌّ م
ق:ل
سل ل ق
صللىَّ الل ه
ه ع قن ي ه
ي الل ه
ي ق
ن الن لب ه ل
ض ق
ه عق ه
عق ه
ي
ي
ق
م ق
ن ي قا ك ه ه
ن ي قا ك ه ق
ق
ل ي قد ههه
ل ه
ل ه
خي يدر ه
كاٌّ ق
داوه ق
ي اللهه ق
ل ي قد ههه وقأ ل
ن اق ي
دا ع قل قي يهه ال ل
ن عق ق
سل ق ق
ن عق ق
م ه
م ي
ن الن لب ه ل
م ه
م ي
م ي
( َّ) رواه البخاٌّ رى وا لنساٌّعى
Dari Miqdam r.a. dari Nabi SAW. Beliau bersabda: “ Tidak ada makanan
yang dimakan seseorang yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri.
Dan sesungguhnya Nabi Dawud a.s. selalu makan dari hasil usahanya
sendiri” ( HR. Bukhari dan Nasai )
Hadits di atas menerangkan bahwa sebaik – baik makanan yang
dimakan seseorang adalah hasil usahanya sendiri, yaitu hasil kerja keras
dengan jalan yang baik dan benar.
Kerja keras untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga akan menjaga
kehormatan dan mengangkat derajat seseorang, baik dihadapan Allah
maupun sesama manusia. Rosullulah SAW kepada umatnya selalu
menganjurkan untuk bekerja. Sebagaimana Beliau bersabda:
ق
ي
ي
ج م
ه
قوال لذ هيي ن ق ي
ب ع ققلىَّ ظ قهيرههه ق
ف ه
ي قر ه
ه اق ي
حت قط ه ه
م فقي ق ي
حد ق ا ق ق
ن ي قا ه
سىَّ ب هي قد ههه ل ق ي
ل فققيسا ل ق ه
خي يدر ل ق ه
حد ه ك ه ي
ن ي قا ت ه ق
ا قع ي ق
( ه )رواه البخاٌّ رى
من قعق ه
طاٌّه ه ا قوي ق
“ Demi zat jiwaku ada dalam kekuasaannya, sesungguhnya salah seorang
dari kalian yang mengambil tamparnya kemudian mencari kayu bakar dan
dibawa di atas punggungnya itu lebih baik daripada ia mendatangi
seseorang kemudian ia meminta kepadanya baik diberi ataupun ditolak”. (
HR. Bukhori )
Allah melarang kita untuk bermalas –malasan, tidak mau berusaha dan
menggantungkan hidup kepada orang lain. Melakukan pekerjaan keras
untuk mencukupi kebutuhan hidup merupakan pekerjaan yang mulia disisi
Allah SWT. Apalagi pekerjaan yang profesional, akan jauh lebih terhormat,
yang penting hasilnya halal dimakan. Sebab memakan makanan yang
halal dan baik merupakan syarat terkabulnya do’a. Sebagaimana sabda
Rosullulah SAW:
ن الله ت ققعاٌّ ق
سو ي ه
ققاٌّ ق:ل
ه ققاٌّ ق
ل
ي ههقري يقرة ق قر ه
م إه ل
صللىَّ اللهه ع قل قي يهه وق ق
ل قر ه
سل ل ق
ه ع قن ي ه
ي الل ه
ل الله ق
ض ق
ن ا قب ه ي
عق ي
ل تعاٌّ ق ق
ق
س ي
قب ق ه
ن فق ق
ب ل قي ق ي
مو ي ه
قاٌّ ق ق ق
ل ا هل ل ط قي يمباٌّ وق إ ه ل
ط قي ي ه
ل قياٌّأي رقهاٌّ الرر ه
مير ق
مقرب ههه ال ي ه
ماٌّاا ق ق
ن به ق
مقر ال ي ه
ن الله أ ق
ل ك هل هوي
سل هي ي ق
من هي ي ق
و ققاٌّ ق ق.ٌّامن الط قيباٌّت واع يل قموا صاٌّل هحا
م ذ قك ققر
ن الط قي يقباٌّ ه
وا ه
م ثه ل
ماٌّقرقزقيقناٌّ ك ه ي
ت ق
نا ق
م ق
وا ك هل ه ي
من ه ي
ل قياٌّأي رقهاٌّ ال لذ هي ي ق
ه ي ق م ق
يق ه ق
ه ق
شع ق ق
ل الس ق ق
ل ي هط هي ي ه
ج ق
ه
ه ق
ب قياٌّ قر ي
ماٌّ قياٌّ قر ي
فقر أ ي ق
اللر ه
حرا ق د
م ه
مد ر ي قد قي يهه إ هقلىَّ ال ل
ل
سقرب ق ه
م وق ق
م ه
مط يعق ق
ب وق ق
س ق
ث أغ يب ققر ي ق ه
ق
( ه )رواه مسلم
م وقغ ق ه
ست ق ق
حقرام ه فقا ل
ذى هباٌّال ي ق
ه ق
ق
حرا ق د
حرا ق د
ن يه ي
مل يب ق ق
جاٌّ ل ق ه
س ه
م وق ق
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, “ Rosullulsh SAW bersabda,
sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan
sesungguhnya Allah telah memerintahkan pada orang – orang mukmin
seperti apa yang telah diperintahkan-Nya kepada Rosul, maka Allah
berfirman: Hai para Rosul, makanlah kamu semua dari sesuatu yang baik
dan berbuatlah kamu yang baik. Dan firman Allah yang lain: Hai orang –
orang yang beriman, makanlah kamu semua dari sebaik – baik apa yang
telah Ku-rezekikan kepadamu. Kemudian Nabi SAW menceritakan
seseorang lelaki yang telah jauh perjalanannya dengan rambutnya yang
kusut, kotor, penuh debu, yang menadahkan kedua tangannya seraya
berkata ( berdo’a ): Wahai tuhanku, sedangkan makanannya haram
minumannya haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan barang yang
haram, mana mungkin ia akaaan dikabulkan do’anya? “ ( HR. Muslim )
2. Pengertian Makanan Halal dan Baik
Makanan halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama dari segi
hukumnya. Makanan yang halal hakikatnya adalah makanan yang didapat
dan di olah dengan cara yang benar menurut agama.
Adapun makanan yang baik dapat dipertimbangjan dengan akal dan
ukurannya untuk kesehatan. Artinya makanan yang baik adalah yang
berguna dan tidak membahayakan bagi tubuh manusia dilihat dari sudut
kesehatan. Maka, makanan yang baik lebih bersifat kondisional,
tergantung situasi dan kondisi manusia yang bersangkutan.
Dalil tentang perintah memakan makanan yang baik / halal:
ق
م
ن ط قي يقباٌّ ه
وا ه
ماٌّقرقزقين قك ه ي
ت ق
نا ق
م ي
وا ك هل ه ي
من ه ي
قياٌّأي رقهاٌّ ال لذ هي ي ق
Artinya:
“ Hai orang – orang beriman makanlah diantara rizki yang baik yang kami
berikan kepadamu “ ( QS. Albaqarah: 172 )
Pada dasarnya semua makanan adalah halal untuk dimakan, kecuali
dilarang agama karena berbahaya untuk kesehatan. Sedangkan yang
membahayakan dan mengandung mudlarat ( merusak ) dilarang keras
oleh agama.
3. Manfaat Makanan Halal
Perintah Allah untuk mengkonsumsi makanan yang halal tentu
bermanfaat bagi pelakunya antara lain:
1) Makanan yang halal dapat menyehatkan badan dan terpeliharanya diri
dari sumber rizki.
2) Menyebabkan amal ibadah diterima Allah
3) Dapat menghindarkan diri dari perbuatan dosa
4) Termasuk golongan orang sholeh dan berakhlak mulia.
Kita harus selalu ingat bahwa begitu penting artinya makanan bagi
manusia, oleh karena itu sudah semestinya mereka selektif dalam
memilih setiap makanan. Kalau tidak makan justru dapat mengganggu
kesehatan. Tubuh manusia membutuhkan makanan yang sehat / baik.
Makanan dikatakan sehat / baik apalagi memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Makanan harus bersifat higienis yaitu tidak mengandung kuman
penyakit
2) Makanan mudah dicerna oleh alat – alat pencernaan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1) Sebaik – baik makanan yang dimakan seseorang adalah hasil usahanya
sendiri, yaitu hasil kerja keras dengan jalan yang baik dan benar.
Sebagaimana sabda Nabi:
ماٌّ قق ط
ماٌّ ا قك ق ق
م ققاٌّ ق
ٌّطا
م ي
قد ق م ه قر ه
ن ال ي ه
ل اق ق
ه ع قل قي يهه وق ق
حد د ط ققعاٌّ م
ق:ل
سل ل ق
صللىَّ الل ه
ه ع قن ي ه
ي الل ه
ي ق
ن الن لب ه ل
ض ق
ه عق ه
عق ه
ق
م ق
ن ي قا ي ك ه ه
ن ي قا ي ك ه ه
ق
ل ي قد ههه
ل ه
ل ه
خي يدر ه
كاٌّ ق
داوه ق
ي اللهه ق
ل ي قد ههه وقأ ل
ن اق ي
دا ع قل قي يهه ال ل
ن عق ق
سل ق ق
ن عق ق
م ه
م ي
ن الن لب ه ل
م ه
م ي
م ي
( َّ) رواه البخاٌّ رى وا لنساٌّعى
Dari Miqdam r.a. dari Nabi SAW. Beliau bersabda: “ Tidak ada makanan
yang dimakan seseorang yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri.
Dan sesungguhnya Nabi Dawud a.s. selalu makan dari hasil usahanya
sendiri” ( HR. Bukhari dan Nasai )
2) Makanan halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama dari segi
hukumnya. Makanan yang halal hakikatnya adalah makanan yang didapat
dan di olah dengan cara yang benar menurut agama. Dan makanan yang
baik adalah yang berguna dan tidak membahayakan bagi tubuh manusia
dilihat dari sudut kesehatan
3) Manfaat dari makanan halal yaitu:
Makanan yang halal dapat menyehatkan badan
Menyebabkan amal ibadah diterima Allah
Termasuk golongan orang sholeh dan berakhlak mulia.
DAFTAR PUSTAKA
Al ghazali, Imam. 1995. Ihya’ Ulumuddin. Jakarta: Pustaka Amani
Rusyd, Ibnu. 2002. Bidayatul Mujtahid. Jakarta: pustaka Amani
Yahya, Abu Zakariya bin Syarif An-Nawawi. 1997. Riyadhush Shalihin.
Surabaya: Al-Hidayah
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allah SWT. Rabb semesta alam yang
pada-Nyalah segala kebaikan dan segala kelebihan berada. Kita memuji-Nya,
memohon pertolongan, dan ampunan-Nya.
Kami sangat bersyukur bahwa Allah SWT. Memberikan kepada kami kesempatan
untuk membuat MAKALAH tentang Manfaat MAKANAN HALAL
Kami menyadari, bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran-saran perbaikan yang membangun dari guru maupun
siswa(i) sangat di harapkan demi penyempurnaannya. Semoga laporan
ini
bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Medan,
April 2013
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan yang halal dan baik merupakan tuntunan agama. Halal dari
segi dhahiriyah dan sumber untuk mendapatkan makanan tersebut
apakah melalui cara – cara yang halal. Memakan makanan yang halal dan
baik merupakan bukti ketaqwaan kita kepada Allah, karena memakan
makanan halal dan baik merupakan salah satu ibadah.
Allah membolehkan manusia seluruhnya memakan makanan yang telah
diberikan Allah di bumi ini, yang halal dan yang baik saja, serta
meninggalkan yang haram.
Allah menyeru manusia supaya menikmati makanan – makanan yang baik
dalam kehidupan mereka dan menjahui makanan – makanan yang tidak
baik, karena dunia diciptakan untuk seluruh manusia. Karunia Allah bagi
setiap manusia adalah sama, baik beriman atau tidak beriman.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang makanan yang halal dan baik
yang meliputi, hadits tentang makanan halal dan baik, pengertian
makanan halal dan baik, manfaat dari makanan halal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Bagaimana hadits tentang makanan halal dan baik?
2. Apa pengertian makanan halal dan baik?
3. Apa manfaat dari makanan halal?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan dalam
makalah ini adalah:
1. Untuk memahami hadits tentang makanan halal dan baik
2. Untuk memahami pengertian makanan halal dan baik
3. Untuk memahami manfaat dari makanan halal
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hadits Tentang Makanan Halal dan Baik
ماٌّ قق ط
ماٌّ ا قك ق ق
م ققاٌّ ق
ٌّطا
م ي
قد ق م ه قر ه
ن ال ي ه
ل اق ق
ه ع قل قي يهه وق ق
حد د ط ققعاٌّ م
ق:ل
سل ل ق
صللىَّ الل ه
ه ع قن ي ه
ي الل ه
ي ق
ن الن لب ه ل
ض ق
ه عق ه
عق ه
ي
ي
ق
م ق
ن ي قا ك ه ه
ن ي قا ك ه ق
ق
ل ي قد ههه
ل ه
ل ه
خي يدر ه
كاٌّ ق
داوه ق
ي اللهه ق
ل ي قد ههه وقأ ل
ن اق ي
دا ع قل قي يهه ال ل
ن عق ق
سل ق ق
ن عق ق
م ه
م ي
ن الن لب ه ل
م ه
م ي
م ي
( َّ) رواه البخاٌّ رى وا لنساٌّعى
Dari Miqdam r.a. dari Nabi SAW. Beliau bersabda: “ Tidak ada makanan
yang dimakan seseorang yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri.
Dan sesungguhnya Nabi Dawud a.s. selalu makan dari hasil usahanya
sendiri” ( HR. Bukhari dan Nasai )
Hadits di atas menerangkan bahwa sebaik – baik makanan yang
dimakan seseorang adalah hasil usahanya sendiri, yaitu hasil kerja keras
dengan jalan yang baik dan benar.
Kerja keras untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga akan menjaga
kehormatan dan mengangkat derajat seseorang, baik dihadapan Allah
maupun sesama manusia. Rosullulah SAW kepada umatnya selalu
menganjurkan untuk bekerja. Sebagaimana Beliau bersabda:
ق
ي
ي
ج م
ه
قوال لذ هيي ن ق ي
ب ع ققلىَّ ظ قهيرههه ق
ف ه
ي قر ه
ه اق ي
حت قط ه ه
م فقي ق ي
حد ق ا ق ق
ن ي قا ه
سىَّ ب هي قد ههه ل ق ي
ل فققيسا ل ق ه
خي يدر ل ق ه
حد ه ك ه ي
ن ي قا ت ه ق
ا قع ي ق
( ه )رواه البخاٌّ رى
من قعق ه
طاٌّه ه ا قوي ق
“ Demi zat jiwaku ada dalam kekuasaannya, sesungguhnya salah seorang
dari kalian yang mengambil tamparnya kemudian mencari kayu bakar dan
dibawa di atas punggungnya itu lebih baik daripada ia mendatangi
seseorang kemudian ia meminta kepadanya baik diberi ataupun ditolak”. (
HR. Bukhori )
Allah melarang kita untuk bermalas –malasan, tidak mau berusaha dan
menggantungkan hidup kepada orang lain. Melakukan pekerjaan keras
untuk mencukupi kebutuhan hidup merupakan pekerjaan yang mulia disisi
Allah SWT. Apalagi pekerjaan yang profesional, akan jauh lebih terhormat,
yang penting hasilnya halal dimakan. Sebab memakan makanan yang
halal dan baik merupakan syarat terkabulnya do’a. Sebagaimana sabda
Rosullulah SAW:
ن الله ت ققعاٌّ ق
سو ي ه
ققاٌّ ق:ل
ه ققاٌّ ق
ل
ي ههقري يقرة ق قر ه
م إه ل
صللىَّ اللهه ع قل قي يهه وق ق
ل قر ه
سل ل ق
ه ع قن ي ه
ي الل ه
ل الله ق
ض ق
ن ا قب ه ي
عق ي
ل تعاٌّ ق ق
ق
س ي
قب ق ه
ن فق ق
ب ل قي ق ي
مو ي ه
قاٌّ ق ق ق
ل ا هل ل ط قي يمباٌّ وق إ ه ل
ط قي ي ه
ل قياٌّأي رقهاٌّ الرر ه
مير ق
مقرب ههه ال ي ه
ماٌّاا ق ق
ن به ق
مقر ال ي ه
ن الله أ ق
ل ك هل هوي
سل هي ي ق
من هي ي ق
و ققاٌّ ق ق.ٌّامن الط قيباٌّت واع يل قموا صاٌّل هحا
م ذ قك ققر
ن الط قي يقباٌّ ه
وا ه
م ثه ل
ماٌّقرقزقيقناٌّ ك ه ي
ت ق
نا ق
م ق
وا ك هل ه ي
من ه ي
ل قياٌّأي رقهاٌّ ال لذ هي ي ق
ه ي ق م ق
يق ه ق
ه ق
شع ق ق
ل الس ق ق
ل ي هط هي ي ه
ج ق
ه
ه ق
ب قياٌّ قر ي
ماٌّ قياٌّ قر ي
فقر أ ي ق
اللر ه
حرا ق د
م ه
مد ر ي قد قي يهه إ هقلىَّ ال ل
ل
سقرب ق ه
م وق ق
م ه
مط يعق ق
ب وق ق
س ق
ث أغ يب ققر ي ق ه
ق
( ه )رواه مسلم
م وقغ ق ه
ست ق ق
حقرام ه فقا ل
ذى هباٌّال ي ق
ه ق
ق
حرا ق د
حرا ق د
ن يه ي
مل يب ق ق
جاٌّ ل ق ه
س ه
م وق ق
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, “ Rosullulsh SAW bersabda,
sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan
sesungguhnya Allah telah memerintahkan pada orang – orang mukmin
seperti apa yang telah diperintahkan-Nya kepada Rosul, maka Allah
berfirman: Hai para Rosul, makanlah kamu semua dari sesuatu yang baik
dan berbuatlah kamu yang baik. Dan firman Allah yang lain: Hai orang –
orang yang beriman, makanlah kamu semua dari sebaik – baik apa yang
telah Ku-rezekikan kepadamu. Kemudian Nabi SAW menceritakan
seseorang lelaki yang telah jauh perjalanannya dengan rambutnya yang
kusut, kotor, penuh debu, yang menadahkan kedua tangannya seraya
berkata ( berdo’a ): Wahai tuhanku, sedangkan makanannya haram
minumannya haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan barang yang
haram, mana mungkin ia akaaan dikabulkan do’anya? “ ( HR. Muslim )
2. Pengertian Makanan Halal dan Baik
Makanan halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama dari segi
hukumnya. Makanan yang halal hakikatnya adalah makanan yang didapat
dan di olah dengan cara yang benar menurut agama.
Adapun makanan yang baik dapat dipertimbangjan dengan akal dan
ukurannya untuk kesehatan. Artinya makanan yang baik adalah yang
berguna dan tidak membahayakan bagi tubuh manusia dilihat dari sudut
kesehatan. Maka, makanan yang baik lebih bersifat kondisional,
tergantung situasi dan kondisi manusia yang bersangkutan.
Dalil tentang perintah memakan makanan yang baik / halal:
ق
م
ن ط قي يقباٌّ ه
وا ه
ماٌّقرقزقين قك ه ي
ت ق
نا ق
م ي
وا ك هل ه ي
من ه ي
قياٌّأي رقهاٌّ ال لذ هي ي ق
Artinya:
“ Hai orang – orang beriman makanlah diantara rizki yang baik yang kami
berikan kepadamu “ ( QS. Albaqarah: 172 )
Pada dasarnya semua makanan adalah halal untuk dimakan, kecuali
dilarang agama karena berbahaya untuk kesehatan. Sedangkan yang
membahayakan dan mengandung mudlarat ( merusak ) dilarang keras
oleh agama.
3. Manfaat Makanan Halal
Perintah Allah untuk mengkonsumsi makanan yang halal tentu
bermanfaat bagi pelakunya antara lain:
1) Makanan yang halal dapat menyehatkan badan dan terpeliharanya diri
dari sumber rizki.
2) Menyebabkan amal ibadah diterima Allah
3) Dapat menghindarkan diri dari perbuatan dosa
4) Termasuk golongan orang sholeh dan berakhlak mulia.
Kita harus selalu ingat bahwa begitu penting artinya makanan bagi
manusia, oleh karena itu sudah semestinya mereka selektif dalam
memilih setiap makanan. Kalau tidak makan justru dapat mengganggu
kesehatan. Tubuh manusia membutuhkan makanan yang sehat / baik.
Makanan dikatakan sehat / baik apalagi memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Makanan harus bersifat higienis yaitu tidak mengandung kuman
penyakit
2) Makanan mudah dicerna oleh alat – alat pencernaan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1) Sebaik – baik makanan yang dimakan seseorang adalah hasil usahanya
sendiri, yaitu hasil kerja keras dengan jalan yang baik dan benar.
Sebagaimana sabda Nabi:
ماٌّ قق ط
ماٌّ ا قك ق ق
م ققاٌّ ق
ٌّطا
م ي
قد ق م ه قر ه
ن ال ي ه
ل اق ق
ه ع قل قي يهه وق ق
حد د ط ققعاٌّ م
ق:ل
سل ل ق
صللىَّ الل ه
ه ع قن ي ه
ي الل ه
ي ق
ن الن لب ه ل
ض ق
ه عق ه
عق ه
ق
م ق
ن ي قا ي ك ه ه
ن ي قا ي ك ه ه
ق
ل ي قد ههه
ل ه
ل ه
خي يدر ه
كاٌّ ق
داوه ق
ي اللهه ق
ل ي قد ههه وقأ ل
ن اق ي
دا ع قل قي يهه ال ل
ن عق ق
سل ق ق
ن عق ق
م ه
م ي
ن الن لب ه ل
م ه
م ي
م ي
( َّ) رواه البخاٌّ رى وا لنساٌّعى
Dari Miqdam r.a. dari Nabi SAW. Beliau bersabda: “ Tidak ada makanan
yang dimakan seseorang yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri.
Dan sesungguhnya Nabi Dawud a.s. selalu makan dari hasil usahanya
sendiri” ( HR. Bukhari dan Nasai )
2) Makanan halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama dari segi
hukumnya. Makanan yang halal hakikatnya adalah makanan yang didapat
dan di olah dengan cara yang benar menurut agama. Dan makanan yang
baik adalah yang berguna dan tidak membahayakan bagi tubuh manusia
dilihat dari sudut kesehatan
3) Manfaat dari makanan halal yaitu:
Makanan yang halal dapat menyehatkan badan
Menyebabkan amal ibadah diterima Allah
Termasuk golongan orang sholeh dan berakhlak mulia.
DAFTAR PUSTAKA
Al ghazali, Imam. 1995. Ihya’ Ulumuddin. Jakarta: Pustaka Amani
Rusyd, Ibnu. 2002. Bidayatul Mujtahid. Jakarta: pustaka Amani
Yahya, Abu Zakariya bin Syarif An-Nawawi. 1997. Riyadhush Shalihin.
Surabaya: Al-Hidayah