Iskandar Zulkarnain1 dan Irwan Sukri Banuwa2

  Jur nal Tekni k Per tanian LampungVol. 4, No. 3: 185-190

KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN LABORATORIUM LAPANG TERPADU

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

CLASSI FI CATI ON OF CAPABI LITY YI ELD ON LAPANG TERPADU

LABORATORY AGRICULTURE FAKULTY, UNI VERSI TY OF LAMPUNG

  1 2 1 Iskandar Zulkarnain dan Irwan Sukri Banuwa 2 Dosen Jur usan Teknik Per tanian Fakultas Per tanian Univer sitas Lampung,

Gur u Besar Konser vasi Tanah dan Air Fakultas Pertanian Univer sitas Lampung,

komunikasi penulis, E-mail:

Naskah ini d it er ima pada 13 Agustus 2015; revisi pada 18 Agustus 2015;

di setujui untuk d ipubl i kasikan pada 31 Agustus 2015

  

ABSTRACT

Deter mination of land capabilit yof Lapang Ter padu Labor ator y FP Unila is ver y r elevant . This r esear chaims to

deter mining land capabilit y class on each unit of land in the Lapang Ter padu Labor ator y FP Unila. The r esear ch

w as conducted fr om June to October 2013, in the Lapang Ter padu Labor at or y FP Unila of appr oximately 6.784

ha ar ea. The mater ials used are a set of secondar y data w hich includes climate data, thematic maps, and chemicals

used for soil analysis in t he labor ator y. The tools used in this study include: Geogr aphycal Position System (GPS),

abney level, ruler, compass, dr ill gr ound, r ing samples, plastic bags, cameras, labor ator y equipment , and stationer y

(ATK). The study w as conducted by sur vey method. Data physical and chemical pr oper ties of the soil obtained by

obser vation in the field and soil sampling, and then analyzed in the labor ator y. Fur ther mor e, the deter mination

of land capabilit y class is based on inhibiting factor s developed by Klingebiel and Mont gomer y in 1973. Lapang

Ter padu Labor ator y FP Unila has class III, IV, V, and VI, w ith the main limiting factor for the entir e class of land

capabilit y is t he steepness of the slopes, except land units 2 is the per meabilit y of the soil r ather quickly, and land

units 1 is the thr eat of flooding. Lapang Ter padu Labor at or y FP Unila dominated by land capabilit y class III w ith

land capabilit y class III sub-P4 and III-C, e2, P4 is an ar ea of 3.989 ha or 53.97%, then successively follow ed by the

class and sub-class IV land capabilit y -D ar ea of 1,708 ha, or 29.98%, the V-04 ar ea of 0.737 ha or 10.87%, and

the last class VI-E cover ing an ar ea of 0.351 ha, or 5.17%.

  Keywor ds: class slopes, land capabilit y class, inhibiting factor s.

ABST RAK

  

Penetapan kemampuan lahan Laboratorium Lapang Terpadu FP Unila saat ini sangat relevan dilakukan. Penelitian

ditujukan untuk menetapkan kelas kemampuan lahan pada set iap satuan lahan di Laboratorium Lapang Ter padu

FP Unila . Penelit ian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Oktober 2013, di Laborator ium Lapang Ter padu FP

Unila seluas lebih kurang 6,784 ha. Bahan-bahan yang digunakan adalah seperangkat data sekunder yang meliputi

data iklim, peta-peta tematik, dan bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis tanah di laboratorium. Alat-

alat yang di gunakan dalam penelit i an ini meliput i : Geogr aphycal Position System (GPS), abney level, met eran,

kompas, bor tanah, r ing sample, kantong plast i k, camera, peralatan laborator ium, dan alat tuli s kant or (ATK).

Penelit i an di lakukan dengan metode sur vey. Data sifat fi sik dan kimia tanah diperoleh dengan melakukan

pengamatan di lapangan dan pengambilan contoh tanah, kemudian dianalisis di laborator ium. Selanjutnya

penetapan kelas kemampuan lahan dilakukan berdasarkan faktor penghambat yang dikembangkan oleh Klingebiel

dan Mont gomer y tahun 1973. Laborator i um Lapang Ter pada FP Unila memiliki kelas III , IV, V, dan VI , dengan

faktor penghambat utama untuk seluruh kelas kemampuan lahan adalah kecuraman lereng, kecuali satuan lahan

2 adalah per meabilitas tanah yang agak cepat , dan satuan lahan 1 adalah ancaman banjir. Laborator ium Lapang

Terpadu FP Unila didominasi oleh kelas kemampuan lahan III dengan sub kelas kemampuan lahan III-P dan III-

4 C,e ,P yaitu seluas 3,989 ha atau 53,97 %, kemudian ber turut-tur ut diikut i oleh kelas dan sub kelas kemampuan 2 4

lahan IV-D seluas 1,708 ha atau 29,98 %, V-0 seluas 0,737 ha atau 10,87 %, dan terakhir kelas VI-E seluas 0,351

4 ha atau 5,17 %.

  Kata Kunci : kelas ler eng, kelas kemampuan lahan, faktor penghambat .

I. PENDAHULUAN

  Lapangan Ter padu FP Unila dapat difungsikan sebagai k aw asan w i sata kamp us (

  lai n yang pent i ng dilakukan adalah klasifikasi kemampuan lahan ( Land Capabilit y Clasification ) . Pen etap an kem am p uan lahan ber dasar k an masing-masing satuan lahan, sangat pent i ng

  Data base

  Ber dasar k an hasi l m on i t or i ng dan evaluasi menunjukkan bahwa keberadaan Laboratorium Lapang Ter padu sangat dibutuhkan oleh selur uh jur usan/ PS d i lingkungan FP Unila. Oleh karena itu pengadaan dan pengembangan prasarana dan sar an a p en du k un g sacar a ber tah ap dan kon t i n yu t er us d i lakuk an . Dem i k i an p u la tentang data base kondisi lahan di w ilayah ini. Penyusunan d ata Base Labor at or ium Lapang Ter padu FP Unila ter us dilakukan yang diawali dengan pembuatan peta kontur dan satuan lahan, selan j utn ya d i lak u k an p en el i t i an t en tan g kar akter i st ik fi si k dan ki mi a tanah ( Banuwa, Syam , dan Wi h ar so, 2 01 1) , evalu asi er osi (Zulkar nain, 2012), dan perancangan lanskap ( Satr ya, 2012) .

  ) yang muncul sebagai bagian proses belajar mengatasi masalah yang ter jad i dilapangan (dunia ker ja) kelak.

  pr oblem solving

  Uni la (Renstra FP Unila, 2007). Di k ai t k an den gan p r oses p em b elaj ar an , ek si st en si Labor at or i um L ap an g Ter p adu mer upakan sar ana pr aktikum bagi mahasisw a yan g layak seh i n gga dap at m em ben tu k kompetensi lulusan FP Unila. Selain itu, dalam r an gk a m em b an gu n soft sk i l l m ahasi sw a, kegiatan lear ning t ogat her dapat dikembangkan dalam labor ator ium ini. Laborator ium Lapang Ter p adu d i kemban gk an sebagai model dar i kenyataan d i lapangan dar i selur uh akt ivi tas p em ban gun an p er tan i an dalam sk ala mi n i , seh i n gga m ah asi sw a dap at b elaj ar dan menyelesaikan masalah (

  gr een campus

  per tanian secara utuh mulai sektor hulu sampai hi lir dengan panor ama asr i yang mendukung progr am

  Agr o Eco Tou r i sm ) yan g m em ber i gam b ar an du n i a

  186 Kl asi fikasi kemampuan lahan.... ( Iskandar Z dan I r wan Sukr i B)

  Up aya FP Un i la dalam m en gej aw an tahk an visi nya pada tahun 2025 yai tu sebagai “Fakultas Per tanian Lima Ter baik di Indonesia” maka telah d i r u m u sk an m i si seb agai b er i ku t: 1 ) Mengembangkan program tri dharma pergur uan t i n ggi yan g ber m utu dan i n ovat i f den gan dukungan sar ana-p r asar an a memadai ser ta sistem penjaminan mutu, 2) Mengembangkan FP Uni la menjad i or gani sasi yang sehat dengan sist em tata kelola yang baik, 3) Meningkatkan kapasitas, i ntegr itas dan kiner ja SDM menuju peningkatan kesejahteraan dan par t isipasi, dan 4 ) M en gem ban gk an ker j asam a den gan pemerintah, industri dan pergur uan tinggi lain di t i n gk at n asi on al dan i n t er n asi on al ser ta pencitraan FP Unila (Renstra FP Unila, 2007).

  Bagi sekolah-sekolah, melalui ker jasama dengan FP Uni la, dapat memanfaat kan Laborator i um Lapangan Ter padu dalam meningkatkan proses pembelajaran di sekolah.

  bar u pada bidang per tanian, khususnya bagi generasi muda, bahw a bi dang per tani an t i dak kalah dengan bi dang yang lain, dapat menjadi profesi yang menar ik, pr ospekt i f, dan ter hor mat. Pencitraan posit if dunia pertanian diyakini akan efekt i f meni ngkat kan ki ner ja pembangunan per tani an d i masa yang akan datang apabi la dimulai dari usia anak-anak (usia dini), generasi muda d iper kenalkan kepada duni a per tanian yang moder n. Laborator ium Lapangan Ter padu dapat difungsikan sebagai sarana pendidikan dan pengenalan dunia per tanian kepada anak-anak mulai dar i usia dini bagi mur id-mur id TK, SD, SMP, hingga usia r emaja/ muda seper t i mur id SMU atau sederajat. Melalui program-program kunjungan yang di dampingi tenaga pemandu, para mur id akan mendapat kan infor masi dan meli hat duni a per tanian dan fakultas per tanian, ser ta ber bagai akt ivitas di laborator ium lapang.

  image

  Keberadaan Laborat or ium Lapangan Ter padu diharapkan dapat membangun

  ) ( Ren str a FP Un i la, 2 007 ) . Un tu k i tu m ak a pengembangan Laborat or ium Lapang Ter padu menjadi pr ior itas utama.

  show window

  dapat dijadikan sebagai etalase (

  Center of excellence , ear ly agr o education , juga

  Laborator ium Lapang Ter padu FP uni la ter letak pada posisi yang baik yaitu dekat dengan kampus dan pintu ger bang Unila, sehingga bagi FP Unila, Laborator ium Lapang Ter padu ter sebut selain sebagai pendukung utama PBM dan penelit ian,

  Out come lai nnya adalah bahw a Laborator i um

  Jur nal Tekni k Per tanian LampungVol. 4, No. 3: 185-190

  dilakukan, karena Laboratorium Lapang Terpadu FP Unila akan digunakan dalam jangka panjang sehingga perlu dijaga kelestariannya. Oleh karena itu penelit ian tentang evaluasi kemampuan lahan Laborator ium Lapang Ter padu FP Uni la saat ini sangat relevan dilakukan.

  Penel it i an di tujukan untuk menetapkan kelas kemampuan lahan pada set i ap satuan lahan di Laborator ium Lapang Ter padu FP Unila . Hasi l p enel i t i an d i har apkan dap at men jad i sum b er i n for m asi dasar t en tan g k elas kemampuan lahan pada set i ap satuan lahan di Laborat or i um Lapang Ter padu FP Uni la bagi dosen dan mahasi sw a yang akan melakukan prakt ikum dan penelit ian.

II. BAHAN DAN METODE

  Penelit ian d ilaksanakan pada bulan Juni hi ngga Oktober 2013, di Laborator ium Lapang Ter padu FP Unila seluas lebih kurang 6,784 ha. Secara geogfrafis lokasi penelit ian ter letak antara 5 O 22’

  11.38" LS dan 105 O 14’ 25.96" BT sampai 5 O 21’ 58.35" LS dan 105 O 14’ 43.83" BT. Ket inggian t empat antar a 110 – 130 m dpl ( Zulkar nain, 2012). Secar a admini strat if lokasi studi berada di kampus Unila Gedung Meneng.

  Bahan-bahan yang d igunakan dalam peneli t ian i ni adalah data i kl i m, peta-peta t emat i k, dan bahan-bahan k i m i a yan g d i gun ak an un tuk anal isi s tanah di labor at or i um. Alat-alat yang d i gun ak an dalam p en el i t i an i n i m el i p ut i :

  Geogr aphycal Position System (GPS), abney level ,

  m et er an , kom p as, bor tan ah,

  r i n g sam ple

  , kantong plastik, camera, peralatan laborator ium, dan alat tulis kantor (ATK). Penelitian dilakukan dengan metode sur vey. Data si fat fi si k dan ki mi a tanah d i per oleh dengan melakukan pengamatan/ obser vasi dilapangan dan p en gam bi lan con t oh tan ah, kem u d i an dianalisis d i Laborator ium (sebagian data sifat fi si k dan k i m i a tan ah sudah d i am bi l p ada penelit ian sebelumnya (Banuwa, dkk., 2011 dan Zulkar nain, 2012). Tahap awal adalah pengadaan peta kontur dan kelas lereng, dan satuan lahan ( u n i t lahan ) . Ber dasar k an p eta un i t lah an tersebut maka ditentukan t it ik pembuatan profil dan pemboran tanah. Selanjutnya set iap pr ofil dan pemboran d i i dent i fi kasi masi ng-masi ng jeni s tanahnya dan diambil sampel tanah utuh dan komposi t / t er ganggu. Sampel tanah utuh digunakan untuk anal isis si fat fisi k tanah, dan sampel tanah terganggu untuk analisis sifat kimia tanah. Kegiatan ini sudah dilakukan pada saat penelitian tentang identifikasi karakter istik lahan L ab or at or i um Lap an g Ter p ada FP Un i la (Banuw a, dkk., 2011).

  Peni laian kelas kemampuan lahan pada set iap satuan lahan dilakukan dengan menggunakan k r i t er i a klasi fi k asi kem amp uan lahan yan g dikemukakan Klingebiel dan Montgomery pada tahun 1973 (Ar syad, 2010). Kar ak t er i st i k lahan yan g d i am at i m el i p ut i kemi r ingan lereng, t ingkat erosi dan kepekaan er osi , kedalam an tan ah, t ek stu r, str uk tur, dr ai n ase, p er m eab i l i tas, kon d i si batuan diper mukaan tanah, dan ancaman banjir ser ta kandungan bahan or gani k (C-or gani k) , yang sebagi an data sudah d i per oleh lebi h dahulu (Banuwa, dkk., 2011, dan Zulkar nain, 2012).

  Data yan g d i p er oleh selan j utnya d i lakuk an anal i si s atau d i lakukan peni lai an lahan pada set iap satuan lahan. Penilaian lahan (komponen- komponen lahan) di lakukan secara sistemat ik dan pengelompokkannya ke dalam beberapa k at egor i ber dasar k an atas si fat-si fat yan g mer upakan pot ensi dan pen ghambat dalam penggunaannya secara lestar i (Ar syad 2010). Data yang telah diperoleh pada setiap satuan lahan selanjutnya d i cocokan dengan tabel k r i t er i a klasifikasi kemampuan lahan (Tabel 2).

  III. HASIL DAN PEMBAHASAN

  Berdasar kan peni lai an masi ng-masi ng satuan lah an L ab or at or i um L ap an g Ter p ada FP d iper oleh hasil bahw a Labor at or i um Lapang Ter pada FP Unila memiliki kelas III, IV, V, dan VI, dengan faktor penghambat utama untuk selur uh k elas kem am p u an lahan adalah u m um nya kecuraman lereng, kecuali satuan lahan 2 adalah permeabilitas tanah yang agak cepat, dan satuan lahan 1 adalah ancaman banjir. Secara r inci hasil klasi fi kasi kemampuan lahan Labor at or i um Lapang Ter pada FP Unila disajikan pada Tabel 1 dan Gam bar 1, ser ta r i n ci an hasi l evaluasi kemampuan lahan pada Tabel 2.

  188 Kl asi fikasi kemampuan lahan.... ( Iskandar Z dan I r wan Sukr i B)

  Tabel 1. Kelas kemampuan lahan Laborator ium Lapang Ter padu FP Unila

  No Sat uan Lahan Kelas Kemampuan lahan Luas Ha %

  1

  1 V-0 4 0,737 10,87

  2

  2 III-P 4 0,245 3,60

  3

  3 III-C,e 2 ,P 4 3,744 50,37

  4

4 IV-D 1,708 29,98

  5 VI-E 0,351 5,17 Jumlah 6,784 100,00

  Tabel 1 dan 2 ser ta Gambar 1, menunjukkan bahwa sebagian besar w ilayah studi didominasi oleh kelas kemampuan lahan III dengan sub kelas kem ampuan lahan III -P 4 dan II I-C,e 2 ,P 4 yai tu seluas 3,989 ha atau 53,97 % , kem ud i an ber tur ut-tur ut diikut i oleh kelas dan sub kelas kemampuan lahan IV-D seluas 1,708 ha atau 29,98 %, V-0 4 seluas 0,737 ha atau 10,87 %, dan terakhir kelas VI-E seluas 0,351 ha atau 5,17 %.

  Gambar 1. Kelas Kemampuan Lahan Laborator ium Lapang Ter padu FP Unila Hasi l penel it ian menunjukkan bahwa w ilayah studi terdir i dar i dua kelompok lahan yaitu lahan basah dan lahan ker ing. Lahan basah seluas 0,737 ha, meskipun hanya 10,87 % tetapi sangat potensial dikembangkan untuk di jadikan lahan sawah, embung dan kolam ikan air tawar. Pada kelompok lahan ker ing, w ilayah studi didominasi oleh daerah ber gelombang hingga agak curam (5,803 ha atau 85,52 %), sehingga erosi aktual sudah sangat t inggi (100,30 - 831 ton/ ha/ tahun) dan telah melebihi erosi yang dapat ditoler ansi ( 35,83 - 37 ,99 t on / ha/ tahun ) ( Zul k ar n ai n 2012). Oleh karena itu t indakan konservasi tanah dan ai r sudah mer upakan kehar usan apabila Laborat or ium Lapang Ter padu FP Uni la akan digunakan dalam jangka panjang. Selanjutnya apabila ingi n digunakan untuk lahan usahatani, maka w ilayah ini t i dak dapat digunakan secara intensif (Gambar 1.).

  Jur nal Tekni k Per tanian LampungVol. 4, No. 3: 185-190

  4. Sat uan l ahan 4: T an ah ber t ek st ur halus ( t 1 ) k epek aan er osi r en dah ( K E 2 ); m engal am i er osi sed ang ( e 2 ); solu m dalam ( k ) ; ber d r ai nase bai k ( d 1 ); Per m eabi l it as sedan g (P 3 ) t i dak ad a bat u an ( b ) ; dan t er l et ak pada ler en g 15 – 3 0 % ( D/ l 3 ).

  Lahan t er luas d i lokasi studi t er masuk dalam kelas III. Lahan i ni mempunyai hambatan yang berat yang mengurangi pilihan penggunaan atau memer lukan t indakan konser vasi khusus atau keduanya (Arsyad, 2010). Lahan kelas III apabila d i gunakan untuk usaha bud i daya per tani an, d i per lukan t i ndakan konser vasi tanah untuk mencegah er osi , seper t i guludan ber salur an, penanam an dalam str i p, penggunaan mulsa, p er gi l i r an tan aman , p em buatan t er as, atau kombi nasi dar i t i ndak an-t i n dak an t er sebut (Ar syad, 2010).

  VI -E. T anah d alam k elas VI m em pun yai ham bat an yang b er at y ang m enyebab kan t anah i ni sebai k nya digunak an un t uk k aw asan k onser v asi at au p adang r um put , apabi la ak an

  Ol eh k ar ena i t u sub -k el as ber sim bol

  VI VI -E Lah an in i di m asuk an k e d alam k elas VI k ar en a t er l et ak p ada l er eng agak cur am .

  5. Sat uan l ahan 5: T an ah ber t ek st ur halus ( t 1 ) k epek aan er osi r en dah ( K E 2 ); m engal am i er osi agak b er at ( e 3 ) ; sol um dal am ( k ) ; ber d r ain ase baik ( d 1 ) ; Per m eabi li t as agak cepat ( P 4 ) t id ak ada bat uan (b ) ; d an t er l et ak pad a ler eng 15 – 30 %

  I V-D. T an ah dal am k el as I V m em pun yai ham bat an yang lebi h b er at y ang m enyebab kan t an ah in i hanya dap at digar ap secar a t er bat as den gan t ind ak an k onser v asi t anah dan ai r .

  Ol eh k ar ena i t u sub -k el as ber sim bol

  IV- D Lah an i ni di m asuk an k e d alam k e-l as I V k ar en a t er let ak pada ler en g b er bu k it .

  I V

  I I I- C,e 2 ,P 4 Lah an in i dim asuk an ke dalam k l as I I I t er l et ak p ada l er eng b er gel om bang, er osi sedang, dan Per m eabi li t as t anah agak cepat . Oleh k ar ena it u su b k el as ber si m bol I I I -C,e 2 ,P 4 Lahan i ni m asi h pot en si al unt u k d i gar ap p ada t ingk at sedang. T et api l er eng y ang ber gelom ban g dan er osi y ang t er jadi sedang, ser t a p er m eal i bil it as y ang agak cepat per l u di at asi d engan pen er apan t ind ak an k onser v asi t an ah, dan pem ber ian bah an or ganik .

  Tabel 2. Ur aian kelas kemampuan lahan Laborator i um Lapang Ter padu FP Unila

  I I I

  ( C/ l 2 ) .

  3. Sat uan l ahan 3; T an ah ber t ek st ur hal us ( t 1 ); k epek aan er osi r en dah ( K E 2 ); er osi sedan g ( e 2 ) ; dal am (k ); ber dr ai nase baik ( d 1 ) ;Per m eab il it as agak cepat ( P 4 ); t id ak ada bat uan ( b ); d an t er l et ak pad a l er eng 8 -15 %

  Ol eh k ar ena it u subk el as ber sim bol I I I - P 4 . L ahan Lahan ini p ot ensial un t uk digunak an u nt uk usahat ani k ar ena t er l et ak pada ler eng lan dai , t et api per m eabil it as y ang agak cepat per l u diat asi dengan pem ber ian bahan or ganik y an g cuk u p d an t i nd ak an k onser vasi t anah. Lah an i ni d apat digar ap pada t i n gk at sed an g.

  I I I -P 4 Lah an in i dim asuk an ke dalam k l as I I I k ar en a Per m eabil it as t anah agak cepat .

  I I I

  2. Sat uan Lahan 2 : T anah ber t ek st ur halu s ( t 1 ) ; k ep ek aan er osi r en dah ( KE 2 ) ; m engal a-m i er osi r i ngan ( e 1 ) ; d al am ( k ) ; dr ainase baik ( d 1 ) ; Per m eabi l it as agak cepat (P 4 ) ; t i dak ada bat uan ( b ); dan t er l et ak pad a ler en g 3- 8 % ( B/ l 1 ) .

  V V-O 4 Lah an i n i dim asuk an k e dalam k l as V k ar en a selam a w ak t u 6 bul an at au lebi h t an ah sel alu di l and a banj ir secar a t er at ur y ang lam any a leb i h dar i 24 jam Ol eh k ar ena it u su bk elas ber si m bol V- O 4. Lahan sangat pot ensi al un t uk dim anf aat k an m enj ad i l ahan saw ah, em bung at au k ol am ik an ai r t aw ar apabil a k el eb ihan air dapat dik elu ar k an den gan m enbu at jar in gan dr ainase dan pem buat an pi n t u ai r .

  1. Sat uan l ahan 1: T an ah ber t ek st ur hal us ( t 1 ); k epek aan er osi r end ah ( KE 2 ) ; t i dak m engalam i er osi ( e ) ; dalam ( k ) ; ber dr ainase bur u k ( d 4 ); Per m eabi l it as sedang ( P 3 ); t i dak ad a b at uan ( b ) ; d an t er l et ak p ada l er eng 0-3 % ( A/ l ) . T et api leb i h d ar i 6 bul an selalu t er genan g at au di lan da ban ji r .

  Si fat -si fat Lah an Kel as Kem am pu an Sub k el as Ket er an gan

  Lahan kelas IV menempat i w ilayah terluas kedua yaitu seluas 1,708 ha atau 29,98 %, Hambatan dan ancaman ker usakan pada tanah-tanah di dalam lahan kelas IV lebih besar dar ipada tanah- tanah di dalam kelas III, dan pilihan tanaman juga lebih terbatas. Dalam usaha pertanian, diper lukan pengelolaan yang lebih hat i-hat i dan t indakan

DAFTAR PUSTAKA

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

  Kar ak t er i st i k L ah an L ab or at or i u m Lap ang Ter padu FP UNILA ( Lapor an Penelit ian). Bandar Lampung.

  VI m em p u nyai ham batan yan g ber at yan g menyebabkan tanah-tanah ini t idak sesuai untuk per tanian. Namun tanah di dalam kelas VI yang daerah perakarannya dalam, Ar syad (2010) dan Si t or u s ( 19 8 5) m enyatak an m asi h dap at di per gunakan untuk usaha per tanian dengan t i n dak an kon ser vasi yan g ber at , sep er t i pembuatan t eras bangku. Hasi l pengamatan menun juk kan bahw a Labor at or i um Lapang Ter p adu FP Un i la m em i l i k i lah an yan g selur uhnya ber solum dalam (> 90 cm), sehingga u sah a b ud i daya p er tan i an k h u su snya per tanaman campuran masih memungkinkan, tetapi dengan penerapan konser vasi tanah dan air yang tepat, di samping pemberian pupuk baik alam maupun buatan.

  Kelas kemampuan lahan VI menempat i ar eal seluas 0,351 ha atau 5,17 %. Lahan dalam kelas

  Zulkarnain, I. 2012. Evaluasi Erosi Laborator ium L ap an g Ter p adu Faku ltas Per tan i an Univer sitas Lampung Melalui Pendekatan Satuan Lahan. Tesis Program Pascasarjana Magi st er Ilmu Li ngkungan Univer si tas Lampung. Bandar Lampung. konser vasi lebih sulit diterapkan dan dipelihara, seper t i teras bangku, salur an ber vegetasi, dan dam penghambat , d i samping t i ndakan yang d i lakukan untuk memel i hara kesubur an dan kond isi fisik tanah (Ar syad, 2010).

  Bandar Lampung. Si t or us, S.R.P. 1985. Evaluasi Sum ber daya Lahan. Tar si to. Bandung.

  Laborator i um Lapang Ter padu Fakultas Per tanian Univer sitas Lampung. Skr ipsi Fakultas Per tanian Univer si tas Lampung.

  Renstra Fakultas Per tanian Unila. 2007. Renstra FP Unila. Bandar Lampung. Satr ya, D., 20 1 2. Per an can gan L an sk ap

  190 Kl asi fikasi kemampuan lahan.... ( Iskandar Z dan I r wan Sukr i B)

  4.1 Kesimpulan

  2. Pada lahan ker i ng, agar usaha bud i daya p er tan i an yan g d i laku k an t i dak m en i m b u l k an ker usak an lah an m ak a penerapan t i ndakan konser vasi tanah dan air yang sesuai dengan kelas kemampuan lahan dan pemupukan baik organik maupun an or gan i k p er lu d i lakuk an . T i n dak an k on ser vasi tan ah dan ai r yan g p er lu d i laku k an agar lah an t etap lestar i diantaranya adalah pembuatan teras bangku yang dikombinasi dengan ber bagai tindakan konser vasi tanah dan ai r lai nnya, seper t i mixed cropping, alley cropping, pembuatan saluran pembuangan air, dam penghambat , rorak, dan lain-lain.

  1. Pada lahan basah p em buatan j ar i n gan dr ai nase dan p i ntu ai r p er lu d i lakukan sehingga tinggi muka air dapat diatur sesuai kebutuhan.

  4.2 Saran

  3 . Lah an b asah dan lah an ker i n g d i Labor at or i um Lapan g Ter padu FP Uni la masi h dapat di manfaat kan untuk bi dang p er tan i an ( t er m asu k p et er n ak an dan per ikanan air taw ar ) , Lahan basah dapat dijadikan sawah, embung, dan kolam ikan air taw ar. Lahan ker ing dapat d i jadi kan p adan g p en ggem balaan atau d i tan am i ber bagai jeni s tanaman dengan t i ndakan konser vasi tanah dan air yang memadai.

  IV-D seluas 1,708 ha atau 29,98 %, V-0 4 seluas 0,737 ha atau 10,87 %, dan terakhir kelas VI-E seluas 0,351 ha atau 5,17 %.

  53,97 %, kemudian ber tur ut-tur ut dii kut i oleh kelas dan sub kelas kemampuan lahan

  2. Labor at or i um Lapang Ter padu FP Uni la didomi nasi oleh kelas kemampuan lahan III dengan sub kelas kemampuan lahan III-P 4 dan III-C,e 2 ,P 4 yaitu seluas 3,989 ha atau

  1. Labor at or i um Lapang Ter padu FP Uni la memiliki kelas III, IV, V, dan VI, dengan faktor penghambat utama untuk selur uh kelas k em am p u an lahan adalah kecur am an ler en g, k ecu al i satu an lah an 2 adalah per meabilitas tanah yang agak cepat , dan satuan lahan 1 adalah ancaman banjir.

  Ar syad, S. 2010. Konser vasi Tanah dan Air. Serial Pustaka IPB Press. Bogor. Banuwa, I.S., T. Syam, dan D. Wihar so, 2011.