Nama Irwan Lesmana Bastari Daulay NPM 15

Nama : Irwan Lesmana Bastari Daulay
NPM : 150510149002
Kelas : Agroteknologi A
KRITERIA PANEN KOMODITAS ROSELLA DAN ALAT PEMOTONG BENIH
ROSELLA

Rosella merupakan tumbuhan semusim, jadi hanya mengalami satu kali masa produktif .
Rosella mudah tumbuh di mana saja, asal kondisi tanah yang di inginkan sesuai dengan syarat
tumbuhnya. Namun demikian, tanaman yang dibiarkan tumbuh seadanya, akan menghasilkan
kelopak bunga yang tidak maksimal. Sebaiknya,rosella ditanam secara khusus tanpa diselingi
tanaman lain untuk mengoptimalkan hasil panen. Budidaya untuk produksi benih rosella hampir
sama seperti budidaya konsumsi, kecuali ada perlakuan isolasi jarak dan seleksi (roguing) untuk
menjaga kemurnian genetik benih yang dihasilkan. Tanaman rosella termasuk tanaman yang
menyerbuk sendiri (self pollinated). Isolasi jarak yang digunakan sekitar 500m. Seleksi tanaman
dilakukan pada fase pertumbuhan vegetatif, fase berbunga dan fase berbuah, meliputi :
keseragaman pertumbuhan, bentuk daun, warna bunga, bentuk buah dan lain-lain.
Kriteria Rosella yang siap dipanen yaitu :
-

Rosella sudah dapat dipanen pada umur 7-8 bulan, yaitu terhitung dari masa ditanamnya
biji. Pada umur tersebut kelopaknya yang berwarna merah pekat memiliki tekstur keras.

Tandahnya buah sudah siap di petik.

-

Waktu pemanenan benih rosella sekitar 130 hari setelah semai, ditandai buah yang telah
berwarna coklat-kering, serta biji di dalamnya telah berwarna coklat. Buah rosella
dipanen dengan cara dipotong, untuk selanjutnya dikeringkan.

-

Panen dapat dilakukan jika kelopak bunga sudah mencapai ukuran optimal. Sebaiknya
kelopak bunga dipanen dalam keadaan segar. Dalam sekali panen, satu tanaman rosella
yang berkualitas baik dapat menghasilkan 200-1000 g kelopak basah atau 20-100 g
kelopak rosella kering. Rosella hasil panen biasanya dikeringkan agar awet dan lebih
tahan lama.

-

Rosella dapat dipanen setiap satu atau dua minggu untuk satu kali masa panen. Setelah
masa panen pertama, dua minggu kemudian akan tumbuh kuntum baru. Kuntum baru

tersebut dapat dipanen setelah selang waktu 4-4,5 bulan.

-

Rosella yang siap panen ditandai dengan mahkota bunga yang telah gugur dan buahnya
membuka. Pilihlah kelopak yang masih segar, serta biji yang sudah masak dan belum
mengering. Pemetikan dilakukan dengan menggunakan gunting. Saat memetik, usahakan
agar kelopaknya tetap utuh dan menguncup.

-

Rosella memiliki umur maksimal hingga 5 kali panen dengan kondisi tanah yang baik.
Jika kondisi tanah yang tidak baik, rosella hanya mampu berbunga sebanyak 2-3 kali.
Pada masa panen terakhir, tanaman harus diganti dengan bibit yang baru.

Pemetikan Rosella

-

Pemetikan dilakukan dengan gunting atau pisau karena kelopak sulit dipetik dengan

tangan tanpa bantuan alat, juga untuk menghindari rusaknya batang. Pemanenan dapat
dilakukan 3-4 kali (selang 1-2 minggu) lalu jika tanaman sudah tak lagi berbunga dicabut
dan diganti dengan pohon rosela yang baru.

Pengeringan buah
-

Buah rosella dikeringkan di bawah sinar matahari selama ± 3 hari sambil dibalik supaya
pengeringan berlangsung secara merata. Setelah dirasa cukup kering, maka dapat
dilakukan prosesing benih.

Prosesing benih
-

Prosesing benih dilakukan dengan cara membuka buah yang telah kering dan
mengeluarkan biji yang ada didalamnya. Setelah biji dibersihkan dari kotoran benih,
maka segera dikemas. Hasil produksi benih biji rosella rata-rata sekitar 40 - 50 g biji per
tanaman.

Pengemasan benih

-

Benih atau biji rosella dapat dikemas dalam kemasan kertas, namun akan lebih baik lagi
jika menggunakan kemasan alumunium foil, karena sifatnya yang kedap udara. Jika
memungkinkan udara yang ada dalam kemasan alumunium foil juga dikeluarkan dengan
menggunakan alat penghisap (vacuum), sehingga kadar air benih awal dapat
dipertahankan. Kadar air benih rosella ketika akan dikemas sebaiknya sekitar 5.0 – 8.0 %.

Penyimpanan benih
-

Benih yang dikemas dalam kemasan kertas harus disimpan dalam stoples kaca yang telah
diberi bahan desikan, seperti : silika gel; arang; abu gosok, sehingga udara didalam
stoples diharapkan tetap kering dan dapat mempertahankan kadar air benih awal. Untuk
benih yang dikemas dalam kemasan alumunium foil sebaiknya juga disimpan dalam
wadah stoples yang tertutup. Selanjutnya stoples disimpan di tempat yang kering dan
sejuk. Jika memungkinkan dapat disimpan dalam gudang benih yang suhu dan
kelembabannya dapat diatur (t = 18o C; RH = 30% ).