Identifikasi Anak Cerdas dan Berbakat Istimewa - Universitas Negeri Padang Repository
Scanned by CamScanner
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
LUAR BIASA 2OI4
Pemberdayaah' Anak Berkebutuhan
Khusus Daram Menyongsong Generasi Emas
Tahun 2045
ISBN : |SBN 978.602-:l13gt-0.7
Editor : Mohammad Eiendi, Ahsan Romadlon
Junaidi, Endro Wahyuno, Ahmad Samawi,
Henry
Praherdiono, Sukotjo.
Oesaln Cover& Lay Out:
Eko BP
Diterbitkan Oleh
:
Fakultas llmu pendidikan
ynireFltgs Negeri Matang, Jatan Semarang No,5
Matang
Teip. 034't - SS13 i2 psw.C9s saxs
ISBN ; ISBN 978-612.tfltit -O-l
Hak cipta dirindunoi Undaano-undang. Dirarang
memperbanyak atau memindahkan
sebagian atau seturuh isi buku-ini data;
;ntu[;p;ffi;T;ik
erekrronik maupun
merekam,r., i'i,s,n illem penyimpanan
:*r"
lliXS'llil
filff l|;T$frfopv,
riin,i-ya,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR iSt ............
A, KELOMPOX PEMBERDAYAAN ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS
PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERDAYAAN
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Martini Jamaris
1
B. KELOMPOK PENDIDII(AN INKLUSIF BAGIANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
PENDEKATAN PEll,881 qJARAN C)NT*T:JAL
TEACHTNC AND LEARNTNG
DALAM SETING KEI-AS INKLUSIF
Hamsi Mansur dan Toni yudha pralama
'15
MODEL LAYANAN INKLiJSIF RAMAH TERHADAP
PEMBELAJARAN
PADA PENDIDIKAN DASAR D I KOTA PADANG
Mega lswari.........
EVALUASIP ENYELENGGARAAN PROGRAM KELAS
AKSELERASI
DI SMP NEG ERI I TONDANO TqBUPATEN MINAHASA
Aldjon Dapa.
INPUT DAN PO I-A REKRUTMEN PENDIDIKAN
INKLUSIF
lrdamumi ,.........
32
44
IMPLEMENTASI PENDIDIMN INKLUSIF DI SMP INKLUSI
TPA
JEMBER JAWA TIMUR
Asrorul Mais dan Lailil Afahkul yaum......,............
PENYELENGGARI,qN P ENDIDIKAN INKLUSIF DI SMK
NEGERI 2 MALANG
Raditya Cahyo Pumomo
PEMBELAJARAN INKLUSIF BAGI SISWA BERKEBUTUHAN
KHUSUS
DISMKN 2 MALANG
Desi Wandira
PENGEMBANGAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA
TTJNAGRAHITA Dl SDN INKLUSI JUNREJO 1 BATU
Shara Nunahmi ...
51
64
75
85
E
G. KELOMPOK PEMBEUJARAN KEBUTUHAN KHUSUS
DAN KETERAMPILAN KOMPENSATORIS
PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI ANAKTUNARUNGU
SLB
MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER (EKSKUL) DI
Armaini................
TERHADAP KEMAMPUAN MOTORI
PENGARUI-I PEMBELAJARAN SENI PAPERCRAFT
irilus nllnx iurlnoexse KELAS 2 Dl sDLB D/D1 YPAc KoTA MALANG
Hengky TriwiiaYa......
TAKESHI UNTUK MENINGKATKAN
PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BENTENG
r',roionirixesen ANAK TUNAGRAHITA PADA PEMBEIAJARAN
MALANG
i;ir.iirriixeirJasuRnteonprtr Dl sDLB P'JTRA JAYA KoTA
Carolus Widodo DedY Kumiawan
KE_MAMPUAN
PELAKSANAAN BINA WICARA UNTUK IilENINGKATKAN
lrp'MBATAN
bEnuniinsn nxnk runenurucuvANG MENGALAMI
pEr.r6ui,rFnr'r
sDLB NEGERI KEDuNGKANDANG Iv ALANG
voKAL Dl
Dewi PusPoini....
PAD'\ REMAJA AUTIS
PENTINGNYA PENL.DIKAN SEKS SECARA DINI
Agung Kumiawan
TERAPI MUSIK BAGI ANAK AUTISTIK
Rahmahtrisilvia....
E
I
5
5
5:
(
E
SOSIAL
PERAN ORAI'JG TUA MEMFASILITASI KETERAMPILAN
r',rE-nLui aiRtttnlN PADA ANAK PENYANDANG DlsABlLlTAs
MARTIAS Z
ADAPTIF
STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
BAGI CALON GURU ABK
Ardisa|...,,.....,.............,.....
ISTIMEWA
IDENTIFIKASI ANAK CERDAS DAN BERBAKAT
Nurhastuti.........
BAGI ANAK
H.KELOMPOK PENGEI'lI]ANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERKEBUTUHAN KHUSUS
BIOLOGI KELAS VIII SMPLB-B
PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN IPA
DENGAN MODEL DICK CAREY & CAREY
Whening Dyah Triarini...
vtll
IDENTIFII.ASI ANAK CERDAS DAN BERBAKAT ISTIMEWA
t
Oleh : Nurhastuti
(PLB FIP Universitas Negeri Padang)
Abstrak:Proses identifikasi ini hanyalah tahap awal dari keseluruhan proses
penanganan terhadap siswa cerdas dan berbakat istimewa. ldentifikasi anak
cerda'; dan berbakat istimewa diperlukan agar keberadaan mereka dapat
diketahui sedini mungkin. Proses identifikasi anak cerdas dan berbakat
istirnewa merupakan pelgembangan dari ciri atau karakteristik yang telah
ditemukan, dengar, denrikian diharapkan dapat memperlancar usaha
penemuan dan penempatan anak cerdas dan berbakat istlmewa. Tujuan
diadakannya identiflkasi anak cerdas dan berbakat istimewa ini adalah untuk
men3gali potensi luar biasa dari anak cerdas dan berbakat yang bersangkutan
is only the initial sfage of the whole process of
handting the gifted and tatented children. ldentification gifled and talented
chitdren needed so iherr exrsfence can be knovn as early as possible. Ihe
Thi:
identiltcation process
pr)cess of identifying gifted and tatented children is the developmenl af traits or
characfensllcs that have been found,lhus rs expected lo expedite the discovery
and placemenl of gifted and tatented children. The purpose of the identification
of gifted and taleited children is tc exp/ora the [remendous potential of gifted
and talented children are concerned.
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Anak ce
ia
las dan berbakat istimewa bukanlah anak dengan populasi seragi
mempunyai banyak variasi, baik variasi pola tumbuh kembangnya, var
personalitasnya, maupun variasi keberbakatannya Semakin tinggi perkembanl
inteligensianya, maka akan terjadi deskrepansi (perbedaan)
di
berbagai don
perkembangan. Deskrepansi irri bukan saja akan menyangkut perkembangan da
in
individu, tetapi juga akan menyangkut perkembangan antar indiviciu Kondisi
yang sering membawa berbagai kesulilan pada anak cerdas dan berbakat istim(
dan sering salah terinterpretasi (Silverman, 2004). Oleh karena itu, maka diperlu
perhatian khusus kepada anak cerdas dan berbakat istimewa ini'
Perlunya perhatian khusus kepada anak cerdas dan berbakat istim
merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan potensi anak tersebut se{
581
l*..
'.::
utuh dan optimal. Pengembangan potensi tersebut memerlukan strategi
yang
sistematis dan terarah, Tanpa layanan pemb;naan yang sislematis terhadap anak
yang berpotensi cerdas istimewa, suatu bangsa akan kehilanqan sumber daya
tnanusia terbaik. Perhatian kltusus tersebut tidak dimaksudkan untuk melakukan
diskriminasi, tetapi senata-mata untuk memberikan layanan penoidikan yang sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi anak,
Sebelum melakukan layanan khusus terhadap anak cerdas dan berbakat
istimewa tersebut, kita harus melakukan proses identifikasi tei'lebih dahulu.
Pelaksanaan identifikasi ini dimaksudkan untuk menentukan secara lepat anak-anak
yang dapat dikategorikan sebagai anak cerdas dan berbakat istimewa. Hal
ini
didasarkan alas pertimbangan bahwa arrak cerdas (bngthkigt achlever) berbeda
dengan dengan anak cerdas dan berbakat istimewa (gtfled). Anak-anak cerdas
(brigthhigt achiever) tidak bisa dimaksukkan ke dalam kelompok gifted karena mereka
memiliki karakteristik yang berbeda. Sekalipur mereka juga memiliki tingkat
intelegensi yang tinggl, namun kemampuan mereka dalam analisis, abstraksi dan
kreativitas tidak seluar biasa anak cerdas dan berbakat istimewa (Baum, 2004).
ldentifikasi anak cerdas dan berbakat istin ewa diperlukan agar keberadaan
mereka dapat diketahui sedini mungkin. Proses identifikasi anak cerdas dan belbakat
istimewa merupakan pengembangan dari ciri atau karakteristik yang telah ditemukan,
dengan demikian diharapkan dapat memperiancalrsaha penemuan dan penempatan
anak cerdas dan berbakat istimewa. Hal tersebut sangat membantu dalam
menetapkan Kebutuhan pendidikan anak cerdas
dan berbakat
istimewa.
Mengidentifikasi anak cerdas dan berbakat istimewa bukanlah hal yang mudai'. Oleh
karena banyak anak-anak cerdas dan berbakat istimewa
di
sekolah tidak
menampakkan bakat mereka dan tidak dipupuk, Banyak di antara mereka berasal dari
golongan ekonomi rendah, rirengal/mi masalah emosional yang menyamarkan
kemampuan intelektualnya alau subkultur yang menekan kemampuan bicara.
Lohman (Hallahan, Kauffman, P'rllen, 2012) mengehukakan bahwa mengukur
keberbakatan adalah sebuah perkara yarg kompleks. Hallahan, Kauffman, Pullen
(2012) mengemukakan bahwa identifikasi merupakan proses untuk membantu anak
582
dengan kemampuan special untuk mengembangkan diri, sehingga
dapa
mengenbangkan potensi serta dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat.
ldentifikasi adalah sebuah proses mengenali anak yang memiliki potens
kecerdasan dan bakat istimewa, sehingga diperlukan layanan berdiferenslasi aga
anak yang telah diidentifikasi dapat berkembang secara penuh sesuai potensi
yanr
dimilikinya. ldentifika:i anak cerdas berbakat istimewa bertuiuan untuk menemuka
anak-anak yang berbakat dan membantu mereka mengoptimalkan potensi unggulny
sehingga dapat menjadi prestasi unggul. Selanjutnya, program pelayanan yang sesui
dengan (ebutuhan mereka daoat diberikan. Pelayanan tersebut dapat berup
penanganan terapi (psikologis) rian pelayanan pendidikan dengan tujua
mengembangkan Potensi niereka.
2.
Rumusan Masalah
3erkaitan dengan fenomena yang penulis paparkan
di
atas,
mak
permasalahan yang akan diangkat dalam paper ini adalah: "Bagaimanakah prose
meng,dentifikasi anak cerdas dan berbakat istimevta?"
B. PEMSAHASAN
1. 'Proses Mengidentifikasi Anak
Cerdas Dan Berbakat lstimewa
Proses identiflkasi anak cerdas dan berbakat istimewa
merupak;
rengembangan dari ciri atau karakteristik yang telah ditemukan, dengan dentiki;
cerdas di
diharapkan dapat memperlancar usaha penemuan dan pen€ mpatan anak
berbakat istimewa. Aciapun tahapan-tahapan yang penulis lakukan
dala
mengidentifikasranakcerdasdanberbakatistimewaadalahsebagaiberikut:
a.
Tahap Penjaringan (Screening)
aw
Penjaringan (screening) adalah suatu pendekatan identifikasi tahap
Tahap ini melibatkan bebeiapa pihak, seperti orangtua, guru, peserta didik
yar
dala
bersangkutan itu sendiri. Adapun langkahJangkah yang penulis lakukan
tahap ini adalah:
1)
Nominasi Guru
qa?
Observasi guru memungkinkan evaluasi perkembangan sepanjang waktu.
Guru dapat mempertimbangkan cara siswa memecahkan masalah, seperti
juga menpertimbangkan jawabannya. Guru-guru dapat juga melihat cara
siswa menggunakan waktunya, dan cara beberapa' indikator keberbakatan
yang telah dikutip untuk diterapkannya. Siswa diminta rnenjawab siapa yang
paling pintar dan paling membanlu di antara mereka dapat membantu guru
dalam melakukan identilkasi.
2)
Nominasi Orangtua
Orangtua dapat memungkinkan pemberian rekcmendasi berdasarkan
pengamatannya yang lama terhadap kecerdasan dan keberbakatan yang
dimiliki anak. Berkaitan dengan hal lersebut, orangtua dapat memperhatikan
tingkat penguasaan anak dalam tugas intelektual dan minat dan keingintahuan
yang bervariasi. Pada kenyataannya, menyuruh orangtua
untuk
mempertimbangkan kecerdasan dan keberbakatan anak adalah suatu cara
yang baik untuk melibatkan oranglua dalam memberikan informasi yang
sangal berharga bagi pemahaman anak yang lebih komprehensif.
3)
Nominasi Teman Sebaya (Peer Nomination\
Penunjukkan teman sebaya dapat membeiikan informasi tentang keunggulan
anak cerdas dan berbakat istimewa dalam sekolah, baik berkenaan dengan
keunggulan bidang akademik maupun bidang non-akademik, terutama
kemampuan anak memecahkan masalah, kernampuan kepemimpinan, dan
sikap kejujuran anak.
4)
Prestasi Akademik Anak
Posisi anak pada saat diidentifikasi memiliki nilai informasi yang sangat
penting, terutama berkenaan iengan kedudukan prestasi terakhir siswa, di
samping sejarah prestasi akade:niknya, maupun non akademiknya yang
sangat terkait dengan keunggulan anak dalam kinerianya.
5)
Portofolio
Kemajuan sepanjang waktu, yang diseilai de,rgan prestasi keseluruhannya,
dapat dinilai oleh pemantau bahan-bahan yang tersimpan dalam portofolionya
584
Hal tersebut memungkinkan evaluasi dalam berbagai Oidang, seperti belajar
yang memillki gaya tertentu dan penggunaan penEetahuan Porlofolio juga
memungkinkan kegiatan asessmen kreativitas siswa melalui unjuk kineria
dalam berbagai even yang telah terdokumentasikan Untuk membantu dalam
membakukan evaluasi portofolio, sekolah dapat mengembangkan suatu daftal
kriteria untul: dipertimbangkan, seperti: kompleksilas penyajian'
6)
Produk Kerja atau Kinerja yang Bagus Sekali
Selamadalamsejarahkehidupananak,perluterusditelusuriproduli-produl
karyasiswaberbakat,baikyangdihasilkansecaravoluntirmaupunhasr
Karya-karyi
lrmba, yang dibuktiian dengan piala atau piagam penghargaan
dijadikan buk'
mereka dapat dirlokumentasikan dengan baik, sehingga dapat
bukti-bukti lainnya'
sebagai karya-karya yang berprestasi untuk melengkapi
7)
Observasi
kelas' maupun i
Pengamatan terhadap perilaku anak berbakat, baik dalam
yang menunjukka
luar kelas, terutama berkenaan dengan perilaku-perilaku
ata
kinerja baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok' keluarga'
waii kelas yan
masyarakat. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh konselor atau
anak di sekolah
memang bertanggung jawab dalam mendampingi kehidupan
B)
Mereviu Catatarr Siswa
Siswa biasanya memiliki catatan pribadi
Melalui cara ini, daPat diilh'
,.ji luar sekolah' misalny
bagaimana catatan pribadi siswa tentang kegiatan
kegiatan keluarga' d;
keanggotaan dalam suatu drama club, peran dalam
penting adalah bagaimar
serta p^ran di masyarakat. Hal yang juga sangat
dengan konsistensi prestasi di sekolah'
9)
Tes KelomPok (GrouP lesf)
Tes kelompok dilakukan untuk menambah informasi tentang anak'
bz
dan prest'
berkenaan dengan informasi inteligensi maupun bakat skolastik
585
belajamya, sehingga pedu dilakukan
tes inteligensi, tes bakat skolastik,
maupun tes prestasi belajar.
b.
fahapAssesmeal
Berdasarkan hasil screenrng, maka selanjutnya dilakukan assessment baik
terkait dengan kemampuan kecerdasan umum, bakat skolastik dan bakat tainnya,
maupun tingkat kreativitas dan komilmen akan tugas. Assessmen dilakukan
dengan mengunakan tes dan instntmen terstandar, di antaranya digunakan tes
inteligeilsi, tes kreati,itas, dan skala Task Conmitmenf. Sebagian besar tes
tersebut lebih bersifat individual.
1)
Tes lnteligensi
Apabila ditelaah kembali temyata karakteristik anak cerdas dan berbakat
istirnewa erat sekali kaitannya dengan kemampuan inteleklual, oleh karena itu
merupakan hal yang logis jika identifikasi anak berbakat di-lwali dengan
pengujian kemampuan inteleklual. Tes ilteligensi sendiri adalah suatu alat
ukur yang terstandar dan objektif yang digunakan untuk mengungkapkan taraf
kemampuan dasar seorang anak dalam berfikir, bertindak dan menyesuaikan
diri secara efektif, yang dapat diaplikasikan kepada anak-anak (Halla,han &
Kauffman, 1991). Tes intelegensi dapat nembantu penulis untuk mengetahui
kualitas, bakat, dan minat siswa cerdas dan berbakat istimewa di sekolah.
Selain itu, data yang didapat dari tes intelegensi ini dapat membantu penulis
sebagai data pendukung untuk menentukan perlakuan atau rujukan yang
tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa cerdas dan berbakat
istimewa.
2)
Tes Kreatifitas
Dari semua kontruksi psikologi yang ada kontruksi kreatilitas adalah yang
paling kornpleks dan sukar diidentifikasikan. Tes kreativitas, merupakan
metode penelitian kreativitas dengan menekankan pada kemampuan berpikir
kreatif. Tes kreativitas dibedakan dalam dua hal, yakni tes ve'bal dan figural
(Iorance, 1967). Tes verbal lebih menekankan pada aspek keunikan
(orisinalitas), keluwesan yaitu sejauh ,nanakah perbedaan antara yang satu
sB6
dengan yang lainnya berbeda-beda tidak monoton. Kelancaran yaitu beberapa
banyak jumlah jawaban. Penguraian yaitu seberapa rinci jawaban yang
diberikan. Dalam penelitian
ini digunakan alat ukur tes verbal yang
Alat ini berupa
intrumen
aspek pengamatan yang dilengkapi dengan indikator-indikator
spesifik,
dimodivikasikan dengan pertimbangan subjektif.
sehingga pengamat secara individual tinggal memberi tanda (check pornl)
pada kolom l,ang tersedia.
3)
Skala Task Commitment
Skala task commilmeni, yang mengacu pada indikator:
a) Tangguh Can ulet (tidak mudah menyei'ah)
b) Mandiri oan bertdnggung iawab.
c)
Menelapkan tujuan aspirasi yang realistis dengan risiko sedang'
d)
e)
Suka belajar, dan mempunyai orientasi pada lugas yang linggi.
Konsentrasi halk.
f)
Mempunyai hasrat untuk meningkatkan
dii(worting improvement)
g) Mempunyai hastrat bekerja seoaik-baiknya (vtorking the best he/she canl'
h) Mempunyai hasrat untuk berhasil dalam bidang akademis.
2.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penentuan siswa cerdas dan berbakat isti'newa setidaknya melewati dua
tahapan, yaitu deteksi dan diagnosa.
a.
Deteksi
Deteksi adalah upaya uniuk menemukan atau mengidentifikasikan seorang
anak yang berkemungkinan merupakan individu cerdas dan berbakat istimewa'
Deteksi dilaksanakan sedini mungkin agar anak segera mendapatkan penanganan
yang lebih khusus sesuai dengan kondisinya, serta untuk mencegah
anak
mengalami kondisi underachieuer yang justru dapat menyebabkan kekeliruan
interpretasi guru dan orang tua terhadap anak.
Deteksi dapat menggunakan daftar yang meliputi berbagai sinyal yang
ditampilkan siswa (tumbrrh kembang, personalitas, dan inteligensi). Deteksi dapal
587
dilakukan pada awal anak masuk sekolah, dan saat anak sudah berada di bangku
sekolah (Heller, 2005). Deteksi dapat dilakukan dengan caa
pengarnatan/observasi (check/isf), wawancara terhadap orang tua, serla laporan
orang tua yang perlu segera ditanggapi dengan melakukan pengamatan atau
observasi.
Adapun data.data pelengkap (selain data sinyal/gejala berkecerdasan dan
berbakat istimewa) yang perlu d;arnbil baik melalui observasi atau berbagai
laporan sebelumnya,
di sekolah
maupun
di rumah, m:liputi berbagai
aspek.
Aspek-aspek tersebut yaitu kondisi internal mu.id seperti, pei'kembangan fisik dan
gangguan biologis, perkembangarr psikologis (intelektual dan perkembangan
kognitif, motivasi dan emosi, kreativitas, perkembangan bahasa dan wicara,
perkembangan motorik, perkembangan sosial-komunikasi, pengetahuan umum,
perilaku belajar, gaya berpikir, stralegi pemecahan masalah, pemilihan permainan
dan material, kekhususan atau kemampuan/keterampllan lain); dan
kondisi
ekstemal murid (keluarga, peer group, sekolah, budaya).
b.
Diagnosa
Diagnosa adalah tahap kedua dalam upaya mengidentifikasi anak cerdas
dan berbakat istimewa dimana upaya-upaya deleksi sudah dilaksanakan dan anak
didik sudah terdeteksi kemungkinan sebagai anak cerdas dan berbakat istimewa.
Beberapa data yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa didapatkan melalui
observasi, pemeriksaan didaktif, dan pemeriksaan psikodiagnostik.
Observasi dilakukan dengan menganalisa asoek-aspek yang menunjukkan
kecerdasan
drn
keberbakatan secara spesifik, yaitu inleraksi antara faktor
motivasi dan inteligensi yang tinggi, serta komitmen terhadap tugas yang melebihi
teman{ernan sebayanya. Pemeriksaan didaktif dilakukan terutama untuk
mengetahui apakah anak atau siswa memiliki lompatan perkembangan, sehingga
pemeriksaan
ini harus meliputi semua fase perkembangan. Contohnya
pada
bidang-bidang seperli orientasi pandang ruang (spasial), motorik, pengenalan
anggota badan, orientasi waktu, pengenalan lingkungan, bahasa, dan gayr
berpikir, kemampuan membaca dan menulis, dan hitungan sederhana. Sedangkan
588
pemeriksaan psikodiagnostik merupakan jenis pemeriksaan yang lebih terstruktu
dan terstandarisasi.
Selanjutnya, dalam riset ini, dilakukan suatu analisis kecerdasan berdasarkar
teori kecerdasan majemuk Howard Gardner yang menyebutkan setidaknya terdapat
macam kecerdasan (ditambah eksistensial menjadi 9). Howard Gardner memandan
inteligensi sebagai suatu kapasitas untuk memecahkan masalah alau
untu
menghasilkan produk atau karya yang bernilai dalam satu setting budaya atau lebil
Berikut adalah B kecerdasan menurut Gardner.
a.
Kecerdasan linguistik, yaitu kemampuan untuk menggunakan bahasa lisan da
tulisan, kemampuan mempelalari bahasa, dan kapasitas untuk memanfaatka
bahasa unluk mencapai tuiuan tertentu. Kecerdasan ini meliputi kemampua
untuk secara efektif menggunakan bahasa untuk mengekspresikan diri send
dan untuk mengingat infomtasi.
b.
Kecerdasan loqis'matemalis; merupakan kapasitas untuk melakukan analis
masalah secara logis, melakukan operasi matematis, serta melakukan penelitie
masalah secara ilmiah, kemampuan melihat pola, penalaran deduktif, dan beroil
logis.
c.
Kecerdasan mustkal; mencakup kelerampilan dalam performa, komposisi, d;
apresiasi terhadap komposisi nada, kapasitas untuk mengenali dan menyust
nada, dan irama. Menurut Gardner kecer
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
LUAR BIASA 2OI4
Pemberdayaah' Anak Berkebutuhan
Khusus Daram Menyongsong Generasi Emas
Tahun 2045
ISBN : |SBN 978.602-:l13gt-0.7
Editor : Mohammad Eiendi, Ahsan Romadlon
Junaidi, Endro Wahyuno, Ahmad Samawi,
Henry
Praherdiono, Sukotjo.
Oesaln Cover& Lay Out:
Eko BP
Diterbitkan Oleh
:
Fakultas llmu pendidikan
ynireFltgs Negeri Matang, Jatan Semarang No,5
Matang
Teip. 034't - SS13 i2 psw.C9s saxs
ISBN ; ISBN 978-612.tfltit -O-l
Hak cipta dirindunoi Undaano-undang. Dirarang
memperbanyak atau memindahkan
sebagian atau seturuh isi buku-ini data;
;ntu[;p;ffi;T;ik
erekrronik maupun
merekam,r., i'i,s,n illem penyimpanan
:*r"
lliXS'llil
filff l|;T$frfopv,
riin,i-ya,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR iSt ............
A, KELOMPOX PEMBERDAYAAN ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS
PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERDAYAAN
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Martini Jamaris
1
B. KELOMPOK PENDIDII(AN INKLUSIF BAGIANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
PENDEKATAN PEll,881 qJARAN C)NT*T:JAL
TEACHTNC AND LEARNTNG
DALAM SETING KEI-AS INKLUSIF
Hamsi Mansur dan Toni yudha pralama
'15
MODEL LAYANAN INKLiJSIF RAMAH TERHADAP
PEMBELAJARAN
PADA PENDIDIKAN DASAR D I KOTA PADANG
Mega lswari.........
EVALUASIP ENYELENGGARAAN PROGRAM KELAS
AKSELERASI
DI SMP NEG ERI I TONDANO TqBUPATEN MINAHASA
Aldjon Dapa.
INPUT DAN PO I-A REKRUTMEN PENDIDIKAN
INKLUSIF
lrdamumi ,.........
32
44
IMPLEMENTASI PENDIDIMN INKLUSIF DI SMP INKLUSI
TPA
JEMBER JAWA TIMUR
Asrorul Mais dan Lailil Afahkul yaum......,............
PENYELENGGARI,qN P ENDIDIKAN INKLUSIF DI SMK
NEGERI 2 MALANG
Raditya Cahyo Pumomo
PEMBELAJARAN INKLUSIF BAGI SISWA BERKEBUTUHAN
KHUSUS
DISMKN 2 MALANG
Desi Wandira
PENGEMBANGAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA
TTJNAGRAHITA Dl SDN INKLUSI JUNREJO 1 BATU
Shara Nunahmi ...
51
64
75
85
E
G. KELOMPOK PEMBEUJARAN KEBUTUHAN KHUSUS
DAN KETERAMPILAN KOMPENSATORIS
PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI ANAKTUNARUNGU
SLB
MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER (EKSKUL) DI
Armaini................
TERHADAP KEMAMPUAN MOTORI
PENGARUI-I PEMBELAJARAN SENI PAPERCRAFT
irilus nllnx iurlnoexse KELAS 2 Dl sDLB D/D1 YPAc KoTA MALANG
Hengky TriwiiaYa......
TAKESHI UNTUK MENINGKATKAN
PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BENTENG
r',roionirixesen ANAK TUNAGRAHITA PADA PEMBEIAJARAN
MALANG
i;ir.iirriixeirJasuRnteonprtr Dl sDLB P'JTRA JAYA KoTA
Carolus Widodo DedY Kumiawan
KE_MAMPUAN
PELAKSANAAN BINA WICARA UNTUK IilENINGKATKAN
lrp'MBATAN
bEnuniinsn nxnk runenurucuvANG MENGALAMI
pEr.r6ui,rFnr'r
sDLB NEGERI KEDuNGKANDANG Iv ALANG
voKAL Dl
Dewi PusPoini....
PAD'\ REMAJA AUTIS
PENTINGNYA PENL.DIKAN SEKS SECARA DINI
Agung Kumiawan
TERAPI MUSIK BAGI ANAK AUTISTIK
Rahmahtrisilvia....
E
I
5
5
5:
(
E
SOSIAL
PERAN ORAI'JG TUA MEMFASILITASI KETERAMPILAN
r',rE-nLui aiRtttnlN PADA ANAK PENYANDANG DlsABlLlTAs
MARTIAS Z
ADAPTIF
STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
BAGI CALON GURU ABK
Ardisa|...,,.....,.............,.....
ISTIMEWA
IDENTIFIKASI ANAK CERDAS DAN BERBAKAT
Nurhastuti.........
BAGI ANAK
H.KELOMPOK PENGEI'lI]ANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERKEBUTUHAN KHUSUS
BIOLOGI KELAS VIII SMPLB-B
PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN IPA
DENGAN MODEL DICK CAREY & CAREY
Whening Dyah Triarini...
vtll
IDENTIFII.ASI ANAK CERDAS DAN BERBAKAT ISTIMEWA
t
Oleh : Nurhastuti
(PLB FIP Universitas Negeri Padang)
Abstrak:Proses identifikasi ini hanyalah tahap awal dari keseluruhan proses
penanganan terhadap siswa cerdas dan berbakat istimewa. ldentifikasi anak
cerda'; dan berbakat istimewa diperlukan agar keberadaan mereka dapat
diketahui sedini mungkin. Proses identifikasi anak cerdas dan berbakat
istirnewa merupakan pelgembangan dari ciri atau karakteristik yang telah
ditemukan, dengar, denrikian diharapkan dapat memperlancar usaha
penemuan dan penempatan anak cerdas dan berbakat istlmewa. Tujuan
diadakannya identiflkasi anak cerdas dan berbakat istimewa ini adalah untuk
men3gali potensi luar biasa dari anak cerdas dan berbakat yang bersangkutan
is only the initial sfage of the whole process of
handting the gifted and tatented children. ldentification gifled and talented
chitdren needed so iherr exrsfence can be knovn as early as possible. Ihe
Thi:
identiltcation process
pr)cess of identifying gifted and tatented children is the developmenl af traits or
characfensllcs that have been found,lhus rs expected lo expedite the discovery
and placemenl of gifted and tatented children. The purpose of the identification
of gifted and taleited children is tc exp/ora the [remendous potential of gifted
and talented children are concerned.
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Anak ce
ia
las dan berbakat istimewa bukanlah anak dengan populasi seragi
mempunyai banyak variasi, baik variasi pola tumbuh kembangnya, var
personalitasnya, maupun variasi keberbakatannya Semakin tinggi perkembanl
inteligensianya, maka akan terjadi deskrepansi (perbedaan)
di
berbagai don
perkembangan. Deskrepansi irri bukan saja akan menyangkut perkembangan da
in
individu, tetapi juga akan menyangkut perkembangan antar indiviciu Kondisi
yang sering membawa berbagai kesulilan pada anak cerdas dan berbakat istim(
dan sering salah terinterpretasi (Silverman, 2004). Oleh karena itu, maka diperlu
perhatian khusus kepada anak cerdas dan berbakat istimewa ini'
Perlunya perhatian khusus kepada anak cerdas dan berbakat istim
merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan potensi anak tersebut se{
581
l*..
'.::
utuh dan optimal. Pengembangan potensi tersebut memerlukan strategi
yang
sistematis dan terarah, Tanpa layanan pemb;naan yang sislematis terhadap anak
yang berpotensi cerdas istimewa, suatu bangsa akan kehilanqan sumber daya
tnanusia terbaik. Perhatian kltusus tersebut tidak dimaksudkan untuk melakukan
diskriminasi, tetapi senata-mata untuk memberikan layanan penoidikan yang sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi anak,
Sebelum melakukan layanan khusus terhadap anak cerdas dan berbakat
istimewa tersebut, kita harus melakukan proses identifikasi tei'lebih dahulu.
Pelaksanaan identifikasi ini dimaksudkan untuk menentukan secara lepat anak-anak
yang dapat dikategorikan sebagai anak cerdas dan berbakat istimewa. Hal
ini
didasarkan alas pertimbangan bahwa arrak cerdas (bngthkigt achlever) berbeda
dengan dengan anak cerdas dan berbakat istimewa (gtfled). Anak-anak cerdas
(brigthhigt achiever) tidak bisa dimaksukkan ke dalam kelompok gifted karena mereka
memiliki karakteristik yang berbeda. Sekalipur mereka juga memiliki tingkat
intelegensi yang tinggl, namun kemampuan mereka dalam analisis, abstraksi dan
kreativitas tidak seluar biasa anak cerdas dan berbakat istimewa (Baum, 2004).
ldentifikasi anak cerdas dan berbakat istin ewa diperlukan agar keberadaan
mereka dapat diketahui sedini mungkin. Proses identifikasi anak cerdas dan belbakat
istimewa merupakan pengembangan dari ciri atau karakteristik yang telah ditemukan,
dengan demikian diharapkan dapat memperiancalrsaha penemuan dan penempatan
anak cerdas dan berbakat istimewa. Hal tersebut sangat membantu dalam
menetapkan Kebutuhan pendidikan anak cerdas
dan berbakat
istimewa.
Mengidentifikasi anak cerdas dan berbakat istimewa bukanlah hal yang mudai'. Oleh
karena banyak anak-anak cerdas dan berbakat istimewa
di
sekolah tidak
menampakkan bakat mereka dan tidak dipupuk, Banyak di antara mereka berasal dari
golongan ekonomi rendah, rirengal/mi masalah emosional yang menyamarkan
kemampuan intelektualnya alau subkultur yang menekan kemampuan bicara.
Lohman (Hallahan, Kauffman, P'rllen, 2012) mengehukakan bahwa mengukur
keberbakatan adalah sebuah perkara yarg kompleks. Hallahan, Kauffman, Pullen
(2012) mengemukakan bahwa identifikasi merupakan proses untuk membantu anak
582
dengan kemampuan special untuk mengembangkan diri, sehingga
dapa
mengenbangkan potensi serta dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat.
ldentifikasi adalah sebuah proses mengenali anak yang memiliki potens
kecerdasan dan bakat istimewa, sehingga diperlukan layanan berdiferenslasi aga
anak yang telah diidentifikasi dapat berkembang secara penuh sesuai potensi
yanr
dimilikinya. ldentifika:i anak cerdas berbakat istimewa bertuiuan untuk menemuka
anak-anak yang berbakat dan membantu mereka mengoptimalkan potensi unggulny
sehingga dapat menjadi prestasi unggul. Selanjutnya, program pelayanan yang sesui
dengan (ebutuhan mereka daoat diberikan. Pelayanan tersebut dapat berup
penanganan terapi (psikologis) rian pelayanan pendidikan dengan tujua
mengembangkan Potensi niereka.
2.
Rumusan Masalah
3erkaitan dengan fenomena yang penulis paparkan
di
atas,
mak
permasalahan yang akan diangkat dalam paper ini adalah: "Bagaimanakah prose
meng,dentifikasi anak cerdas dan berbakat istimevta?"
B. PEMSAHASAN
1. 'Proses Mengidentifikasi Anak
Cerdas Dan Berbakat lstimewa
Proses identiflkasi anak cerdas dan berbakat istimewa
merupak;
rengembangan dari ciri atau karakteristik yang telah ditemukan, dengan dentiki;
cerdas di
diharapkan dapat memperlancar usaha penemuan dan pen€ mpatan anak
berbakat istimewa. Aciapun tahapan-tahapan yang penulis lakukan
dala
mengidentifikasranakcerdasdanberbakatistimewaadalahsebagaiberikut:
a.
Tahap Penjaringan (Screening)
aw
Penjaringan (screening) adalah suatu pendekatan identifikasi tahap
Tahap ini melibatkan bebeiapa pihak, seperti orangtua, guru, peserta didik
yar
dala
bersangkutan itu sendiri. Adapun langkahJangkah yang penulis lakukan
tahap ini adalah:
1)
Nominasi Guru
qa?
Observasi guru memungkinkan evaluasi perkembangan sepanjang waktu.
Guru dapat mempertimbangkan cara siswa memecahkan masalah, seperti
juga menpertimbangkan jawabannya. Guru-guru dapat juga melihat cara
siswa menggunakan waktunya, dan cara beberapa' indikator keberbakatan
yang telah dikutip untuk diterapkannya. Siswa diminta rnenjawab siapa yang
paling pintar dan paling membanlu di antara mereka dapat membantu guru
dalam melakukan identilkasi.
2)
Nominasi Orangtua
Orangtua dapat memungkinkan pemberian rekcmendasi berdasarkan
pengamatannya yang lama terhadap kecerdasan dan keberbakatan yang
dimiliki anak. Berkaitan dengan hal lersebut, orangtua dapat memperhatikan
tingkat penguasaan anak dalam tugas intelektual dan minat dan keingintahuan
yang bervariasi. Pada kenyataannya, menyuruh orangtua
untuk
mempertimbangkan kecerdasan dan keberbakatan anak adalah suatu cara
yang baik untuk melibatkan oranglua dalam memberikan informasi yang
sangal berharga bagi pemahaman anak yang lebih komprehensif.
3)
Nominasi Teman Sebaya (Peer Nomination\
Penunjukkan teman sebaya dapat membeiikan informasi tentang keunggulan
anak cerdas dan berbakat istimewa dalam sekolah, baik berkenaan dengan
keunggulan bidang akademik maupun bidang non-akademik, terutama
kemampuan anak memecahkan masalah, kernampuan kepemimpinan, dan
sikap kejujuran anak.
4)
Prestasi Akademik Anak
Posisi anak pada saat diidentifikasi memiliki nilai informasi yang sangat
penting, terutama berkenaan iengan kedudukan prestasi terakhir siswa, di
samping sejarah prestasi akade:niknya, maupun non akademiknya yang
sangat terkait dengan keunggulan anak dalam kinerianya.
5)
Portofolio
Kemajuan sepanjang waktu, yang diseilai de,rgan prestasi keseluruhannya,
dapat dinilai oleh pemantau bahan-bahan yang tersimpan dalam portofolionya
584
Hal tersebut memungkinkan evaluasi dalam berbagai Oidang, seperti belajar
yang memillki gaya tertentu dan penggunaan penEetahuan Porlofolio juga
memungkinkan kegiatan asessmen kreativitas siswa melalui unjuk kineria
dalam berbagai even yang telah terdokumentasikan Untuk membantu dalam
membakukan evaluasi portofolio, sekolah dapat mengembangkan suatu daftal
kriteria untul: dipertimbangkan, seperti: kompleksilas penyajian'
6)
Produk Kerja atau Kinerja yang Bagus Sekali
Selamadalamsejarahkehidupananak,perluterusditelusuriproduli-produl
karyasiswaberbakat,baikyangdihasilkansecaravoluntirmaupunhasr
Karya-karyi
lrmba, yang dibuktiian dengan piala atau piagam penghargaan
dijadikan buk'
mereka dapat dirlokumentasikan dengan baik, sehingga dapat
bukti-bukti lainnya'
sebagai karya-karya yang berprestasi untuk melengkapi
7)
Observasi
kelas' maupun i
Pengamatan terhadap perilaku anak berbakat, baik dalam
yang menunjukka
luar kelas, terutama berkenaan dengan perilaku-perilaku
ata
kinerja baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok' keluarga'
waii kelas yan
masyarakat. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh konselor atau
anak di sekolah
memang bertanggung jawab dalam mendampingi kehidupan
B)
Mereviu Catatarr Siswa
Siswa biasanya memiliki catatan pribadi
Melalui cara ini, daPat diilh'
,.ji luar sekolah' misalny
bagaimana catatan pribadi siswa tentang kegiatan
kegiatan keluarga' d;
keanggotaan dalam suatu drama club, peran dalam
penting adalah bagaimar
serta p^ran di masyarakat. Hal yang juga sangat
dengan konsistensi prestasi di sekolah'
9)
Tes KelomPok (GrouP lesf)
Tes kelompok dilakukan untuk menambah informasi tentang anak'
bz
dan prest'
berkenaan dengan informasi inteligensi maupun bakat skolastik
585
belajamya, sehingga pedu dilakukan
tes inteligensi, tes bakat skolastik,
maupun tes prestasi belajar.
b.
fahapAssesmeal
Berdasarkan hasil screenrng, maka selanjutnya dilakukan assessment baik
terkait dengan kemampuan kecerdasan umum, bakat skolastik dan bakat tainnya,
maupun tingkat kreativitas dan komilmen akan tugas. Assessmen dilakukan
dengan mengunakan tes dan instntmen terstandar, di antaranya digunakan tes
inteligeilsi, tes kreati,itas, dan skala Task Conmitmenf. Sebagian besar tes
tersebut lebih bersifat individual.
1)
Tes lnteligensi
Apabila ditelaah kembali temyata karakteristik anak cerdas dan berbakat
istirnewa erat sekali kaitannya dengan kemampuan inteleklual, oleh karena itu
merupakan hal yang logis jika identifikasi anak berbakat di-lwali dengan
pengujian kemampuan inteleklual. Tes ilteligensi sendiri adalah suatu alat
ukur yang terstandar dan objektif yang digunakan untuk mengungkapkan taraf
kemampuan dasar seorang anak dalam berfikir, bertindak dan menyesuaikan
diri secara efektif, yang dapat diaplikasikan kepada anak-anak (Halla,han &
Kauffman, 1991). Tes intelegensi dapat nembantu penulis untuk mengetahui
kualitas, bakat, dan minat siswa cerdas dan berbakat istimewa di sekolah.
Selain itu, data yang didapat dari tes intelegensi ini dapat membantu penulis
sebagai data pendukung untuk menentukan perlakuan atau rujukan yang
tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa cerdas dan berbakat
istimewa.
2)
Tes Kreatifitas
Dari semua kontruksi psikologi yang ada kontruksi kreatilitas adalah yang
paling kornpleks dan sukar diidentifikasikan. Tes kreativitas, merupakan
metode penelitian kreativitas dengan menekankan pada kemampuan berpikir
kreatif. Tes kreativitas dibedakan dalam dua hal, yakni tes ve'bal dan figural
(Iorance, 1967). Tes verbal lebih menekankan pada aspek keunikan
(orisinalitas), keluwesan yaitu sejauh ,nanakah perbedaan antara yang satu
sB6
dengan yang lainnya berbeda-beda tidak monoton. Kelancaran yaitu beberapa
banyak jumlah jawaban. Penguraian yaitu seberapa rinci jawaban yang
diberikan. Dalam penelitian
ini digunakan alat ukur tes verbal yang
Alat ini berupa
intrumen
aspek pengamatan yang dilengkapi dengan indikator-indikator
spesifik,
dimodivikasikan dengan pertimbangan subjektif.
sehingga pengamat secara individual tinggal memberi tanda (check pornl)
pada kolom l,ang tersedia.
3)
Skala Task Commitment
Skala task commilmeni, yang mengacu pada indikator:
a) Tangguh Can ulet (tidak mudah menyei'ah)
b) Mandiri oan bertdnggung iawab.
c)
Menelapkan tujuan aspirasi yang realistis dengan risiko sedang'
d)
e)
Suka belajar, dan mempunyai orientasi pada lugas yang linggi.
Konsentrasi halk.
f)
Mempunyai hasrat untuk meningkatkan
dii(worting improvement)
g) Mempunyai hastrat bekerja seoaik-baiknya (vtorking the best he/she canl'
h) Mempunyai hasrat untuk berhasil dalam bidang akademis.
2.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penentuan siswa cerdas dan berbakat isti'newa setidaknya melewati dua
tahapan, yaitu deteksi dan diagnosa.
a.
Deteksi
Deteksi adalah upaya uniuk menemukan atau mengidentifikasikan seorang
anak yang berkemungkinan merupakan individu cerdas dan berbakat istimewa'
Deteksi dilaksanakan sedini mungkin agar anak segera mendapatkan penanganan
yang lebih khusus sesuai dengan kondisinya, serta untuk mencegah
anak
mengalami kondisi underachieuer yang justru dapat menyebabkan kekeliruan
interpretasi guru dan orang tua terhadap anak.
Deteksi dapat menggunakan daftar yang meliputi berbagai sinyal yang
ditampilkan siswa (tumbrrh kembang, personalitas, dan inteligensi). Deteksi dapal
587
dilakukan pada awal anak masuk sekolah, dan saat anak sudah berada di bangku
sekolah (Heller, 2005). Deteksi dapat dilakukan dengan caa
pengarnatan/observasi (check/isf), wawancara terhadap orang tua, serla laporan
orang tua yang perlu segera ditanggapi dengan melakukan pengamatan atau
observasi.
Adapun data.data pelengkap (selain data sinyal/gejala berkecerdasan dan
berbakat istimewa) yang perlu d;arnbil baik melalui observasi atau berbagai
laporan sebelumnya,
di sekolah
maupun
di rumah, m:liputi berbagai
aspek.
Aspek-aspek tersebut yaitu kondisi internal mu.id seperti, pei'kembangan fisik dan
gangguan biologis, perkembangarr psikologis (intelektual dan perkembangan
kognitif, motivasi dan emosi, kreativitas, perkembangan bahasa dan wicara,
perkembangan motorik, perkembangan sosial-komunikasi, pengetahuan umum,
perilaku belajar, gaya berpikir, stralegi pemecahan masalah, pemilihan permainan
dan material, kekhususan atau kemampuan/keterampllan lain); dan
kondisi
ekstemal murid (keluarga, peer group, sekolah, budaya).
b.
Diagnosa
Diagnosa adalah tahap kedua dalam upaya mengidentifikasi anak cerdas
dan berbakat istimewa dimana upaya-upaya deleksi sudah dilaksanakan dan anak
didik sudah terdeteksi kemungkinan sebagai anak cerdas dan berbakat istimewa.
Beberapa data yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa didapatkan melalui
observasi, pemeriksaan didaktif, dan pemeriksaan psikodiagnostik.
Observasi dilakukan dengan menganalisa asoek-aspek yang menunjukkan
kecerdasan
drn
keberbakatan secara spesifik, yaitu inleraksi antara faktor
motivasi dan inteligensi yang tinggi, serta komitmen terhadap tugas yang melebihi
teman{ernan sebayanya. Pemeriksaan didaktif dilakukan terutama untuk
mengetahui apakah anak atau siswa memiliki lompatan perkembangan, sehingga
pemeriksaan
ini harus meliputi semua fase perkembangan. Contohnya
pada
bidang-bidang seperli orientasi pandang ruang (spasial), motorik, pengenalan
anggota badan, orientasi waktu, pengenalan lingkungan, bahasa, dan gayr
berpikir, kemampuan membaca dan menulis, dan hitungan sederhana. Sedangkan
588
pemeriksaan psikodiagnostik merupakan jenis pemeriksaan yang lebih terstruktu
dan terstandarisasi.
Selanjutnya, dalam riset ini, dilakukan suatu analisis kecerdasan berdasarkar
teori kecerdasan majemuk Howard Gardner yang menyebutkan setidaknya terdapat
macam kecerdasan (ditambah eksistensial menjadi 9). Howard Gardner memandan
inteligensi sebagai suatu kapasitas untuk memecahkan masalah alau
untu
menghasilkan produk atau karya yang bernilai dalam satu setting budaya atau lebil
Berikut adalah B kecerdasan menurut Gardner.
a.
Kecerdasan linguistik, yaitu kemampuan untuk menggunakan bahasa lisan da
tulisan, kemampuan mempelalari bahasa, dan kapasitas untuk memanfaatka
bahasa unluk mencapai tuiuan tertentu. Kecerdasan ini meliputi kemampua
untuk secara efektif menggunakan bahasa untuk mengekspresikan diri send
dan untuk mengingat infomtasi.
b.
Kecerdasan loqis'matemalis; merupakan kapasitas untuk melakukan analis
masalah secara logis, melakukan operasi matematis, serta melakukan penelitie
masalah secara ilmiah, kemampuan melihat pola, penalaran deduktif, dan beroil
logis.
c.
Kecerdasan mustkal; mencakup kelerampilan dalam performa, komposisi, d;
apresiasi terhadap komposisi nada, kapasitas untuk mengenali dan menyust
nada, dan irama. Menurut Gardner kecer