Cita cita dan masa depan (1)
Wahyu Edi Santoso / 1B116152
CITA-CITA
Ngomongin masalah cita-cita, aslinya itu paradoks. Kenapa paradoks, karena aslinya sederhana
tapi dengan kesederhana itu malah yang paling susah terealisasi. Sesuatu yang berhubungan
dengan cita-cita pasti ada kaitannya dengan sebuah profesi. Tapi disini saya punya cita-cita yang
sederhana yaitu cuma pengen mengumandangkan adzan, tapi mengumandangkan adzan di
telingan kanan anak sendiri nanti eehhh uuppss. Intermezzo dikit lah ga papa kan hhehehee.
Berhubung mainset tentang cita-cita tadi berkaitan dengan profesi, saya punya cita-cita yang
bermacam-macam mulai jadi pilot jet tempur, masinis, nahkoda, dokter, tentara sampai menjadi
arsitek. Cita-cita saya memang tak jauh dari yang namanya transportasi karena saya suka sama
yang berhubungan dengan transportasi. Untuk mewujudkan cita-cita itu saya sekolah teknik untuk
memenuhi kriteria tersebut dengan mengambil jurusan teknik otomotif. Saya mengejar satu citacita sebagai masinis karena dengan menjadi masinis saya bisa kerja sambil jalan-jalan selain itu
terlihat gagah dengan mengendarai sebuah lokomotif yang besar. Setelah lulus saya mengikuti
rekrutmen yang diadakan oleh PT. Kereta Api dan mengikuti setiap tesnya, mulai dari tes
administrasi sampai dengan tes kesehetan akhir. Mungkin belum rezeki saya gagal di tes
kesehatan akhir. Dengan proses berjalannya waktu hal itu pun belum terealisasi. Kegagalan yang
saya alami bukan berarti saya menyerah untuk memperoleh cita-cita atau mimpi tersebut, saya
akan tetap mengejar mimpi tersebut ke alam nyata tapi dengan cara serta hal yang berbeda.
USAHA
Sebagai anak muda kalau ditanya pengen punya usaha apa, pasti memilih usaha yang lagi
booming digandrungi oleh anak muda sekarang. Mulai dari usaha punya distro baju-baju hingga
kuliner. Untuk jadi seorang enterpreur bukanlah hal yang mudah, selain harus mempunyai tekad
yang besar dan kuat juga harus mempunyai modal yang besar. Tapi boleh lah ngayal buat jadi
entrepreneur, moga-moga aja dari ngayal ini jadi kenyataan. Berhubung saya punya hobi
travelling, jadi saya memilih memiliki usaha sejenis travel tapi lebih untuk ke transportasinya,
yaitu menjadi owner sebuah Perusahaan Otobus (PO). Dengan mempunyai perusahaan bus, saya
akan membuka sebuah peluang mengunjungi tempat-tempat wisata indah di Indonesia yang pasti
dengan armada bus yang bagus, nyaman dan berkesan. Selain ingin mempunyai sebuah
Perusahaan Otobus saya juga ingin memiliki usaha kuliner. Kenapa ingin memiliki usaha kuliner
karena usaha ini yang pasti banyak dicari orang serta menjanjikan. Yang pasti dalam dunia kuliner
pasti banyak saingan, tapi dengan banyak saingan tersebut kita harus termotivasi untuk membuat
usaha kuliner yang unik dan membuat konsumen melirik kuliner kita. Tapi, untuk sekarang saya
lebih berfikir untuk berinvestasi karena pasti lebih memiliki prospek kedepan dibanding dengan
usaha yang pasti ada naik dan turun. Saya ingin berinvestasi dalam bidang properti dalam kata
lain ingin memliki kontrakan atau kos-kosan. Dari semua mimpi khayalan jadi entrepreneur
mudah-mudahan ada yang jadi kenyataan dengan berusaha dan berusaha.
CITA-CITA
Ngomongin masalah cita-cita, aslinya itu paradoks. Kenapa paradoks, karena aslinya sederhana
tapi dengan kesederhana itu malah yang paling susah terealisasi. Sesuatu yang berhubungan
dengan cita-cita pasti ada kaitannya dengan sebuah profesi. Tapi disini saya punya cita-cita yang
sederhana yaitu cuma pengen mengumandangkan adzan, tapi mengumandangkan adzan di
telingan kanan anak sendiri nanti eehhh uuppss. Intermezzo dikit lah ga papa kan hhehehee.
Berhubung mainset tentang cita-cita tadi berkaitan dengan profesi, saya punya cita-cita yang
bermacam-macam mulai jadi pilot jet tempur, masinis, nahkoda, dokter, tentara sampai menjadi
arsitek. Cita-cita saya memang tak jauh dari yang namanya transportasi karena saya suka sama
yang berhubungan dengan transportasi. Untuk mewujudkan cita-cita itu saya sekolah teknik untuk
memenuhi kriteria tersebut dengan mengambil jurusan teknik otomotif. Saya mengejar satu citacita sebagai masinis karena dengan menjadi masinis saya bisa kerja sambil jalan-jalan selain itu
terlihat gagah dengan mengendarai sebuah lokomotif yang besar. Setelah lulus saya mengikuti
rekrutmen yang diadakan oleh PT. Kereta Api dan mengikuti setiap tesnya, mulai dari tes
administrasi sampai dengan tes kesehetan akhir. Mungkin belum rezeki saya gagal di tes
kesehatan akhir. Dengan proses berjalannya waktu hal itu pun belum terealisasi. Kegagalan yang
saya alami bukan berarti saya menyerah untuk memperoleh cita-cita atau mimpi tersebut, saya
akan tetap mengejar mimpi tersebut ke alam nyata tapi dengan cara serta hal yang berbeda.
USAHA
Sebagai anak muda kalau ditanya pengen punya usaha apa, pasti memilih usaha yang lagi
booming digandrungi oleh anak muda sekarang. Mulai dari usaha punya distro baju-baju hingga
kuliner. Untuk jadi seorang enterpreur bukanlah hal yang mudah, selain harus mempunyai tekad
yang besar dan kuat juga harus mempunyai modal yang besar. Tapi boleh lah ngayal buat jadi
entrepreneur, moga-moga aja dari ngayal ini jadi kenyataan. Berhubung saya punya hobi
travelling, jadi saya memilih memiliki usaha sejenis travel tapi lebih untuk ke transportasinya,
yaitu menjadi owner sebuah Perusahaan Otobus (PO). Dengan mempunyai perusahaan bus, saya
akan membuka sebuah peluang mengunjungi tempat-tempat wisata indah di Indonesia yang pasti
dengan armada bus yang bagus, nyaman dan berkesan. Selain ingin mempunyai sebuah
Perusahaan Otobus saya juga ingin memiliki usaha kuliner. Kenapa ingin memiliki usaha kuliner
karena usaha ini yang pasti banyak dicari orang serta menjanjikan. Yang pasti dalam dunia kuliner
pasti banyak saingan, tapi dengan banyak saingan tersebut kita harus termotivasi untuk membuat
usaha kuliner yang unik dan membuat konsumen melirik kuliner kita. Tapi, untuk sekarang saya
lebih berfikir untuk berinvestasi karena pasti lebih memiliki prospek kedepan dibanding dengan
usaha yang pasti ada naik dan turun. Saya ingin berinvestasi dalam bidang properti dalam kata
lain ingin memliki kontrakan atau kos-kosan. Dari semua mimpi khayalan jadi entrepreneur
mudah-mudahan ada yang jadi kenyataan dengan berusaha dan berusaha.