Sikap dan Peran Pemerintah Kota Surabaya

Sikap dan Peran Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Perbaikan Daerah Kumuh di Kelurahan Tanah Kalikedinding Kota Surabaya

Ike Andini 1

Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

Abstract

The process of urbanization, urban fast without handling will result in a number of communities in the city of the longer growing and solid. In addition, the community's economic growth declined to make home conditions and environmental quality also experienced a decline and munculah areas of the slums. This if left will create new problems for the life of the community and required thorough repairs of its nature. Repair of the slums can not only of society but required government intervention. Therefore it takes the attitude that arif from the Government policy to support the improvement of slums in order not to increase and make efforts not only physical improvements to the home and the environment alone but rather human community development and economic development as well. This research uses descriptive research type. Data collection is done by the method of interview as well as the document as a data source skunder. This research found that the Government already showed an attitude in favor of slum improvement through policies that were made and the role that Governments are doing is pretty good in terms of policy making, empowerment and provision of services.

Keywords: Slums, Improvement, Government.

Pendahuluan

miliar penduduk di wilayah perkotaan di dunia, akan Salah satu masalah sangat penting yang

menempati kawasan padat kumuh. Pemukiman padat dihadapi negara-negara berkembang saat ini adalah

dan kumuh juga ditemui di kota-kota di Indonesia. pertumbuhan dan konsentrasi penduduk di kota-kota

Pada tahun 2001, UN-Habitat memperkirakan proporsi besar yang pesat. Saat ini, hampir separuh penduduk

penduduk Indonesia yang tinggal di daerah padat dunia tinggal di perkotaan. Berdasarkan laporan Divisi

kumuh sebesar 23%, yaitu sekitar 21 juta jiwa dari Kependudukan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB

keseluruhan penduduk yang tinggal di wilayah (2006) penduduk perkotaan rata-rata meningkat setiap

perkotaan. Pada tahun 2005, sebagaimana dikutip tahunnya sebesar 3.54%. Pada tahun 1950, penduduk

Antara, sekitar 21,25 juta penduduk atau 18% dari 120 dunia yang tinggal di perkotaan hanya 29%, tahun

juta jiwa di wilayah perkotaan, tinggal di kawasan 1970 sebesar 35,9%, 1990 sebesar 43% dan pada tahun

padat kumuh.

2000 sekitar 46,7%, hingga tahun 2005 sekitar 49% Menjamurnya kawasan padat kumuh di wilayah atau 3,2 miliar penduduk dunia tinggal di wilayah

perkotaan dapat dikatakan sebagai dampak dari perkotaan. Dengan asumsi rata-rata pertumbuhan

pemerintah dalam mengelola penduduk 1,8% per tahun, pada tahun 2030 jumlah

ketidakmampuan

pemerintahannya. Karena pertumbuhan daerah kumuh penduduk perkotaan di dunia diperkirakan akan

di perkotaan dipicu oleh kebijakan yang salah, mencapai 4,9 miliar atau sekira 60% dari jumlah

banyaknya korupsi, buruknya pemerintahan, tidak penduduk

tepatnya regulasi, dan tidak adanya keinginan politik php/artikeldanopini/institusi/69-antarapendudukkota

dunia

(www.akatiga.org/index.

dari pemerintah.

/2012). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk Kecenderungan pertumbuhan penduduk di alami (natural growth) yang pesat dan juga karena

wilayah perkotaan, perlu mendapatkan perhatian dari terjadi urbanisasi (migration growth). Pada saat yang

semua pihak. Ada hal penting yang harus diperhatikan; sama keadaan ini tidak diikuti dengan kecepatan

Pertama, kecenderungan pertumbuhan penduduk di pertumbuhan industrialisasi yang sebanding.

perkotaan dikhawatirkan menimbulkan the big bang of Keadaan di Indonesia tidak jauh berbeda. Pada

urban poverty, yaitu ledakan kemiskinan di wilayah tahun 2005, penduduk Indonesia yang tinggal di

kawasan kumuh-padat dan wilayah perkotaan telah mencapai 107 juta atau sebesar

perkotaan.

Kedua,

dikhawatirkan dapat 48,1% dari seluruh penduduk Indonesia. Angka

menyuburkan kriminalitas.

tersebut cukup fantastis, mengingat dalam waktu 55 Kota Surabya sebagai kota metropolitan terbesar tahun hampir separuh penduduk Indonesia menempati

kedua di Indonesia mempunyai jumlah penduduk wilayah perkotaan. Padahal, pada tahun 1950 hanya

pada tahun 2011 seperdelapan atau sekitar 12,4% penduduk Indonesia

sebanyak 3.024.321

jiwa

(Dispendukcapil Surabaya). Setiap tahun, rata-rata yang tinggal di perkotaan.

kenaikan jumlah penduduk Kota Surabaya naik sebesar Pertumbuhan penduduk perkotaan biasanya

1,62 persen. Dengan luas kota sekitar 29.000 hektar, akan diikuti pertumbuhan daerah padat kumuh. Pada

seharusnya jumlah penduduk ideal Kota Surabaya tahun 2020, UN-Habitat memperkirakan sekitar 1,4

hanya 2.175.000 jiwa, berarti Surabaya kelebihan

Volume 1, Nomor 1, Januari 2013 penduduk 849.321 jiwa. Bertambahnya jumlah

Sikap dan peran Pemerintah inilah yang penduduk

dibutuhkan oleh masyarakat yang ada didaerah kumuh bertambahnya pula jumlah daerah kumuh di Surabaya,

untuk memberikan mereka kejelasan tentang nasib sempitnya

mereka. Apakah Pemerintah Kota Surabaya akan masyarakat daerah kumuh dilanda kemiskinan dan

memberikan tempat yang layak bagi mereka dengan dipastikan pula tidak dapat memperbaiki kondisi

memperbaiki pemukiman mereka saat ini atau dengan tempat tinggalnya yang semakin lama semakin turun

di pindahnya mereka ke rumah susun atau malah kondisinya.

dilakukan penggurusan tempat tinggal mereka yang Letak persebaran permukiman kumuh ini

kumuh karena merusak citra kota yang sesungguhnya. beredar hampir merata di seluruh kawasan Kota

Mungkin dengan di keluarkannya kebijakan oleh Surabaya. Akan tetapi kawasan utara Kota Surabaya

Pemerintah Kota yang relevan dengan kondisi teridentifikasi lebih

masyarakat saat ini akan dapat memperbaiki kondisi kumuhnya dibandingkan dengan kawasan lainnya.

fisik dan non fisik warga daerah kumuh. Dengan Berdasarkan identifikasi yang dilakukan oleh tim

desentralisasi, diharapkan penyusun Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota

adanya

kebijakan

Pemerintah Kota Surabaya lebih serius menangani Surabaya Tahun 2004, kelurahan-kelurahan yang

masalah daerah kumuh perkotaan sesuai dengan memiliki kawasan kumuh ada 23 buah yaitu: Ujung,

peraturan yang berlaku.

Bulak Banteng, Wonokusumo, Sidotopo Wetan, Tanah Dengan melihat besarnya jumlah daerah kumuh Kali Kedinding, Bulak, Gading, Dupak, Bongkaran,

baru, maka sudah selayaknya Pemerintah Kota Sukolilo, Gebang Putih, Medokan Semampir, Keputih,

yang cukup terhadap Gununganyar, Rungkut Menanggal, Wiyung, Waru

memberikan

perhatian

keberadaannya. Pemerintah Kota perlu membuat Gunung, Benowo, Moro Krembangan, Romo Kalisari,

terobosan-terobosan yang mampu memperbaiki atau Sumberejo, Sememi dan Kandangan.

menciptakan kondisi yang lebih baik bagi masyarakat Kawasan

daerah kumuh. Karena bagaimanapun juga daerah permasalahan tersendiri bagi pemerintah kota

kumuh memiliki peranan bagi perkotaan menurut Lana Surabaya. Kawasan kumuh perkotaan cenderung

Winayanti dalam artikelnya yang berjudul Menuju memiliki kualitas sanitasi yang rendah, hal ini

Kumuh berdampak pada kesehatan masyarakat miskin yang

Kota

Bebas

(www.bulletin.penataanruang.net/upload/data_artikel/e terdapat pada kawasan kumuh perkotaan, dimana

disi3e.pdf / 2012) :

rendahnya kualitas sanitasi akan berdampak pada

1. Mendorong pengembangan ekonomi, peningkatan rawannya penyakit sehingga penduduk kawasan kumuh

permukiman kumuh dapat mendorong sumberdaya perkotaan akan terbebani biaya kesehatan yang bagi

ekonomi yang ada.

2. Menjawab isu kota tentang penurunan kualitas membuat penduduk miskin semakin miskin. Karana

mereka cukup mahal. Mahalnya biaya kesehatan akan

peningkatan sanitas, penarikan mayoritas penduduk yang bertempat tinggal di

lingkungan,

investasi dan menurunkan tingkat kejahatan. kawasan kumuh adalah penduduk miskin yang

3. Meningkatan kualitas kehidupan. Peningkatan pekerjaannya kurang terjamin bagi kebutuhannya atau

meningkatkan kualitas bahkan

permukiman

kumuh

kehidupan komunitas dan kota secara keseluruhan penganguran.

penduduk tersebut

masih

berstatus

kejelasan status Dalam menjawab berbagai tantangan dalam

dengan

memberikan

peningkatkan kualitas hidup, pembangunan perumahan dan permukiman terdapat

kewargakotaan,

meningkatkan keamanan dan kepastian tinggal. beberapa kendala yang dihadapi, antara lain :

4. Meningkatkan

penyediaan hunian bagi

dengan keterlibatan pembangunan perumahan dan permukiman;

a. Terbatasnya lahan yang tersedia untuk lokasi

masyarakat

miskin

masyarakat, merupakan cara paling efektif karena

b. Rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat; dapat dilakukan dalam skala besar dengan biaya

c. Terbatasnya informasi tentang perumahan dan

Pemerintah Kota Surabaya

d. Terbatasnya kemampuan pemerintah dalam mengusahakan agar melakukan perbaikan di daerah penyediaan perumahan dan permukiman.

kumuh kelurahan Tanah Kalikedinding yang berada Pemberian kewenangan kepada pemda tersebut

pada kecamatan terkumuh diSurabaya yaitu Kecamatan sudah diatur dalam Undang-Undang Perumahan dan

Kenjeran agar menjadi lebih baik. Karena di kelurahan Kawasan Permukiman (UU Perkim) yang telah

mempunyai masalah disahkan. Apabila Pemerintah Kota membiarkan

permukiman kumuh yang terdiri dari kawasan masalah ini hingga berlarut-larut dikhawatirkan akan

permukiman informal (perkampungan) dan bersifat menambah jumlah kawasan permukiman yang ada saat

legal (slum area) yang memiliki kawasan kumuh total ini. Kemenpera akan memberikan daftar kebijakan

seluas ±4,77 Ha dengan kriteria kumuh sedang dan sebagai upaya untuk mengatasi masalah permukiman

kumuh ringan. Selain itu bangunan yang ada adalah kumuh. Akan lebih bagus jika pemerintah daerah juga

semi permanen, ditinjau dari aspek infrastrukturnya harus memiliki program untuk mengatasi masalah ini.

belum merata pelayannya, saluran drainase tidak Sinergi inilah yang akan mempercepat pemulihan

mengalir dengan baik sehingga terjadi genangan dan pemukiman kumuh yang ada di daerah-daerah.

sering terjadi banjir, 40%-50% jaringan jalan

Volume 1, Nomor 1, Januari 2013 diperkeras namun tidak terpelihara (rusak), serta

keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide, ditinjau dari aspek penduduk, 50% mata pencaharian

konsep dan sebagainya.

penduduknya berupa informal tetap ataupun formal. La Pierre (dalam Azwar, 1995: 5) mengatakan Kelurahan Tanah Kalikedinding dipilih sebagai

sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau lokasi penelitian ini karena permasalahan daerah

kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan kumuhnya. Oleh karena itu pemerintah harus serius

diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap melakukan perbaikan baik fisik maupun non fisik

adalah respon terhadap stimulus sosial yang telah permasalahan

terkondisikan. Sedangkan Robbins mengatakan bahwa perbaikan kondisi ekonomi maupun lingkungannya

sikap adalah suatu pernyataan evaluatif seperti suka karena jika lingkungannya lebih baik maka akan

atau tidak suka terhadap suatu objek, orang-orang meningkatkan kesehatan masyarakat, jika masyarakat

ataupun keadaan tertentu. Sikap seorang individu sehat maka akan dapat bekerja dengan baik, jika

merefleksikan bagaimana ia merasakan suatu hal. Saat masyarakat dapat bekerja maka akhirnya pengangguran

kita mengatakan kita menyukai individuan kita, hal ini dan kemiskinan akan dapat berkurang.

merefleksikan sikap kita terhadap keindividuan kita Berawal dari

dengan organisai penelitian, dimana nantinya akan dapat memberikan

memunculkan ketertarikan penulis untuk melakukan

Jika

dihubungkan

pemerintahan, sikap pemerintah merupakan bentuk jawaban atas pertanyaan persoalan tersebut. Penulis

evaluasi atau reaksi dari pemerintah terhadap suatu sendiri tertarik untuk meneliti tentang sikap dan peran

permasalahan (objek sikap). Dalam suatu organisasi pemerintah daerah Kota Surabaya dikarenakan sikap

pemerintahan, sikap akan menentukan perilaku atau dan

peran yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk mempengaruhi perbaikan daerah kumuh kedepannya.

peran pemerintah

menyikapi suatu permasalahan yang muncul dalam Permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini

masyarakat. Mengingat pengaruh perilaku bagi adalah (1) Bagaimana sikap Pemerintah Kota Surabaya

pemerintah akan dapat membawa konsekuensi yang terhadap daerah kumuh yang semakin bertambah?; (2)

besar. Perasaan mendukung atau tidak mendukung, Bagaimana peran Pemerintah Kota Surabaya dalam

suka atau tidak suka terhadap suatu permasalahan yang melakukan perbaikan daerah kumuh yang semakin

muncul dalam masyarakat akan membawa pengaruh bertambah?

perlakuan yang berbeda. Hal itu juga akan berdampak Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk

pada pembuatan keputusan. Keputusan yang dibuat menggambarkan sikap Pemerintah Kota Surabaya yang

atas dasar mendukung atau tidak mendukung, suka atau di lihat dari aspek kognitif, aspek afektif, aspek

tidak suka akan cenderung menguntungkan satu pihak konatifnya terhadap daerah kumuh yang semakin

dan mengorbankan pihak lain. Sikap hanya dapat bertambah, (2) Untuk menggambarkan peran yang

dimanifestasikan lewat perbuatan, tingkah laku dilakukan Pemerintah Kota Surabaya dalam hal ini

maupun kata-kata. Sikap pemerintah akan bisa terlihat peran dalam

dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Dari sikap pemberdayaan dan peran dalam pelayanan dalam upaya

tersebut akan bisa dilihat dimana keberpihakan melakukan perbaikan daerah kumuh yang semakin

masalah tersebut. Apakah bertambah. Adapun manfaat penelitian adalah (1)

pemerintah

dalam

pemerintah benar-benar telah berada pada posisi yang Secara

pihak yang merasa memberikan informasi baru mengenai Sikap dan Peran

Akademis, hasil

sebenarnya. Apakah ada

diuntungkan dengan sikap pemerintah itu atau malah Pemerintah Kota Surabaya serta dampaknya terhadap

ada pihak yang dikorbankan.

Perbaikan Daerah Kumuh dalam rangka kesejahteraan Dalam konteks penelitian ini sikap pemerintah masyarakat miskin di Surabaya dan diharapkan hasil

mencakup aspek kognitif, aspek afektif, serta aspek studi ini dapat mememberikan masukan dalam

konatif (kecenderungan berperilaku) dari pemerintah menentukan kebijakan perkotaan, terutama dalam

tentang keberadaan daerah kumuh. Aspek kognitif rangka mengatasi masalah penanganan dan penataan

dalam masalah ini meliputi presepsi serta pendapat rumah kumuh, yang semakin meningkat jumlahnya,

pemerintah tentang masih banyaknya daerah kumuh karena bila dibiarkan akan menambah permasalahan

meliputi perasaan, kota. Secara Praktis, hasil penelitian ini dapat

mendukung atau tidak mendukung, suka atau tidak memberikan feedback bagi pemerintah khususnya

suka dengan keberadaan daerah kumuh. Aspek konatif Pemerintah Kota Surabaya mengenai Sikap dan Peran

(kecenderungan berperilaku) meliputi segala tindakan Pemerintah Kota Surabaya terhadap Perbaikan Daerah

atau apa yang mungkin akan dilakukan oleh Kumuh agar dapat berperan lebih baik di masyarakat

pemerintah terkait dengan daerah kumuh. Sesuai dalam menangani permasalahan daerah kumuh.

dengan masalah penelitian, sikap pemerintah ini dikaitkan dengan banyaknya daerah kumuh di

Sikap Pemerintah

perkotaan.

Secara umum sikap merupakan kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus

Peran Pemerintah

terhadap stimulus yang ada dalam lingkungan sosial.

pemerintah dan kehadiran Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk mendekat

Keberadaan

pemerintah merupakan sesuatu yang penting bagi atau menghindar, positif atau negatif terhadap berbagai

kehidupan masyarakat, baik dalam suatu kelompok maupun sebagai individu. Kehadiran pemerintah

Volume 1, Nomor 1, Januari 2013 diawal adalah untuk mengatur dan melindungi

kebijakan yang buruk maka akan berakibat sebaliknya. masyarakat agar senantiasa dalam keadaan aman dan

Oleh karena itu peran pemerintah mempunyai tertib, dan ketika masyarakat menginginkan suatu

kedudukan yang penting dalam kehidupan masyarakat. bentuk kehidupan diluar aturan-aturan pemerintah,

Dengan demikian jika ada masalah dalam maka saat itulah berbagai bentuk persoalan sosial

untuk mengatasinya dalam masyarakat akan muncul. Masalah yang muncul

diantaranya adalah dengan dihasilkannya suatu tersebut

kebijakan. Maksud dan tujuan kebijakan publik dibuat administrasi negara sebagai suatu masalah yang

akan menyentuh

adalah untuk memecahkan masalah publik yang mendesak untuk dipecahkan oleh pemerintah (Miftah

tumbuh kembang di masyarakat. Masalah tersebut Toha, 2005 : 53).

begitu banyak macam, variasi dan intensitasnya. Oleh Pada umumnya pemerintah menjalankan dua

karena itu, tidak semua masalah publik tadi bisa fungsi pokok yaitu fungsi pemerintahan umum, yaitu :

melahirkan suatu kebijakan publik. fungsi pengaturan (regulation), mengatur kehidupan

Sebelum dilaksanakannya program-program, politik, sosial, ketertiban, pertahanan, keamanan

pemerintah pastilah membuat suatu kebijakan terlebih termasuk kependudukan. Dalam fungsi ini merupakan

dahulu. Dalam Administration of Development monopoli pemerintahan dalam artian pihak lain tidak

Some Major Issues, mempunyai wewenang untuk melaksanakan tugas ini.

sebagaimana dikutip oleh Tjokroamidjoyo menurut Kedua, fungsi penyediaan pelayanan masyarakat dalam

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) program adalah arti luas, seperti : kesehatan, pendidikan, pos,

aktivitas sosial yang terorganisasi dengan tujuan telekomunikasi, dsb. Fungsi ini tidak merupakan

tertentu dalam ruang dan waktu yang terbatas pada satu monopoli pemerintah,

atau aktivitas (Bintoro kesempatan bagi pihak swasta untuk melakukannya

melainkan terbuka

(Sarundajang, 2000 : 16). Dalam kerangka otonomi Pemerintah melalui kebijakan publik merupakan daerah, pemerintah khususnya pemerintah daerah

bidang kajian yang menentukan arah umum yang harus mempunyai wewenang dan tanggung jawab secara riil

ditempuh untuk mengatasi isu-isu masyarakat, adapun untuk mengatur permasalahan publik tanpa menunggu

juga dapat dipergunakan untuk menentukan ruang intruksi pusat, seperti maksud yang terkandung dalam

lingkup permasalahan yang dihadapi pemerintah. UU No.32 tahun 2004.

Disini peran pemerintah sebagai lembaga yang berhak Tugas pemerintah di era otonomi daerah

membuat dan melaksanakan kebijakan. Kebijakan yang menurut Bagong Suyanto adalah, pertama: melakukan

baik maka akan menbawa akibat yang baik, sedangkan pemberdayaan (empowerment) terhadap masyarakat

kebijakan yang buruk maka akan berakibat sebaliknya. untuk mencapai kemajuan dalam kehidupan yang lebih

Oleh karena itu peran pemerintah mempunyai baik,

kedudukan yang penting dalam kehidupan masyarakat. konsultasi, penyediaan modal dan fasilitas umum, serta

seperti pembimbingan,

pendampingan,

Dengan demikian jika ada masalah dalam masyarakat, melaksanakan

maka usaha untuk mengatasinya diantaranya adalah pelayanan umum (service) yang bersifat rutin kepada

dengan dihasilkannya suatu kebijakan. Maksud dan masyarakat, seperti memberikan pelayanan perijinan,

dibuat adalah untuk pembuatan dokumen, perlindungan, pemeliharaan

tujuan

kebijakan publik

memecahkan masalah publik yang tumbuh kembang di fasilitas

masyarakat. Masalah tersebut begitu banyak macam, menyediakan jaminan keamanan bagi penduduk.

umum, pemeliharaan

kesehatan

dan

variasi dan intensitasnya. Oleh karena itu, tidak semua Terakhir,

masalah publik tadi bisa melahirkan suatu kebijakan (development)

membangun infrastruktur telekomunikasi, perdagangan Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dan lain-lain (Bagong Suyanto, 2005 : 195).

pembuatan kebijaksanaan itu adalah sebagai berikut Dalam

penelitian

ini

peran pemerintah

(Irfan Islamy, 2009 : 27) :

dijelaskan sebagai pola perilaku yang diharapkan dari

a. Adanya pengaruh tekanan dari luar Pemerintah Kota terkait dengan masalah makin

b. Adanya pengaruh kebiasaan lama (konservatisme) berkembangan daerah kumuh yang terjadi di kota

c. Adanya pengaruh sifat-sifat pribadi besar. Peran disini diklasifikasikan menjadi peran

d. Adanya pengaruh dari kelompok luar dalam kebijakan publik, peran dalam pemberdayaan,

e. Adanya pengaruh keadaan masa lalu dan peran dalam pelayanan.

Jadi adanya suatu kebijaksanaan publik adalah: (1) kebijaksanaan publik untuk dilaksanakan dalam

Peran Pemerintah dalam Kebijakan Publik

bentuk riil, bukan untuk sekedar dinyatakan, (2) Pemerintah melalui kebijakan publik merupakan

kebijaksanaan publik untuk dilaksanakan atau tidak bidang kajian yang menentukan arah umum yang harus

dilaksanakan didasarkan pada keputusan publik itu ditempuh untuk mengatasi isu-isu masyarakat, adapun

sendiri (Harbani Pasolong, 2010 : 39). Berdasarkan juga dapat dipergunakan untuk menentukan ruang

pendapat ahli-ahli tersebut dapat dikatakan bahwa lingkup permasalahan yang dihadapi pemerintah.

kebijakan dapat memperlihatkan hasilnya, apabila Disini peran pemerintah sebagai lembaga yang berhak

tindak lanjut dari kebijakan (program-programnya) membuat dan melaksanakan kebijakan. Kebijakan yang

telah diwujudkan atau diimplementasikan. Yang baik maka akan membawa akibat yang baik, sedangkan

kemudian akan memberikan dampak bagi masyarakat

Volume 1, Nomor 1, Januari 2013 baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan,

tentang Pedoman Umum Tata Laksana Pelayanan yang nantinya sekaligus merupakan indikator gagal

Umum, bahwa pelayanan umum adalah segala bentuk atau berhasilnya suatu kebijakan dalam mencapai

kebijakan pelayanan yang dilakukan oleh instansi tujuan yang dirumuskan.

pemerintah dipusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang /jasa dalam

Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan

rangka upaya pemenuhan kebutuhan msayarakat Salah satu pendekatan yang kini sering

maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan digunakan dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan

perundang-undangan, dalam rangka pelayanan. mengangkat harkat martabat keluarga miskin adalah

Sinambela (dalam Harbani Pasolong, 2010 : pemberdayaan masyarakat. Pengertian pemberdayaan

128) menyebutkan bahwa pelayanan publik adalah menurut Ginanjar Kartasasmita (1996 : 47) adalah

sebagai setiap kegiatan yang ditentukan oleh upaya untuk membangun daya dengan mendorong,

pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki memotivasi

setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu potensi

dan membangkitkan

kesadaranakan

kumpulan atau kesatuan, menawarkan kepuasan mengembangkannya. Dalam mengembangkan potensi

yang dimiliki

meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk tersebut

secara fisik. Pengertian pelayanan berserta hal-hal yang meningkatkan kemampuan dan mendayagunakan

diatur didalamnya tersebut dijadikan pedoman umum sumber potensi yang dimiliki agar dapat memecahkan

dalan pelaksanaan pelayanan publik diseluruh instansi masalah yang dihadapi.

pemerintah baik pusat maupun daerah. Pelayanan yang Tujuan

dilaksanakan oleh instansi pemerintah lebih diarahkan memperkuat kemampuan khususnya bagi kelompok

pada kepuasan objek pelayanan, meningat bahwa tugas lemah yang memiliki ketidakberdayaan, baik karena

pokok pemerintah merupakan tujuan utama yang tak kondisi internal (misalnya presepsi mereka sendiri),

bisa dihindari.

maupun karena kondisi eksternal misalnya ditindas Adapun bidang- bidang atau sektor- sektor yang oleh struktur yang tidak adil) (Edi Suharto, 2005 : 60).

menjadi sasaran pelayanan publik oleh aparat Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat adalah

pemerintah, antara lain sebagaimana dicantumkan upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan

dalam Pasal 5 ayat (2) Undang- Undang Nomor 25 masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu

Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, yaitu bidang untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan

pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan

tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, adalah memampukan dan memandirikan masyarakat.

sosial, energi, perbankan, Pengertian pemberdayaan menurut Ginanjar

kesehatan,

jaminan

perhubungan, Sumber Daya Alam, pariwisata, dan Kartasasmita (1996 : 45) adalah upaya untuk

sektor strategis lainnya.

membangun daya dengan mendorong, memotivasi dan Dalam penyelanggaraannya, pelayanan publik membangkitkan kesadaranakan potensi yang dimiliki

pada asas-asas umum serta berupaya untuk mengembangkannya. Dalam

dilakukan

berdasarkan

kepemerintahan yang baik meliputi kepastian hukum, mengembangkan potensi tersebut diperlukan upaya

transparan, daya tanggap, berkeadilan, efektif dan untuk membantu meningkatkan kemampuan dan

akuntabilitas, tidak mendayagunakan sumber potensi yang dimiliki agar

menyalahgunakan kewenangan (Ratminto & Winarsih dapat memecahkan masalah yang dihadapi.

A.S.,2010 : 19).

Dalam kaitannya dengan masyarakat sebagai

Daerah Kumuh

objek yang akan diberdayakan, pemberdayaan adalah Daerah kumuh adalah daerah di mana rumah upaya

dan kondisi hunian masyarakat di daerah tersebut masyarakat agar mereka memiliki kesadaran dan

memberikan

motivasi/dorongan

kepada

sangat buruk. Rumah maupun sarana dan prasarana kemampuan untuk menentukan sendiri apa yang harus

yang ada tidak sesuai dengan standar yang berlaku, mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan yang

kepadatan bangunan, mereka hadapi. Rakyat berada dalam posisi yang tidak

persyaratan rumah sehat, kebutuhan sarana air bersih, berdaya (powerless). Posisi yang demikian memberi

sanitasi maupun persyaratan kelengkapan prasarana ruang yang lebih besar terhadap penyalahgunaan

jalan, ruang terbuka, serta kelengkapan fasilitas sosial kekuasaan yang berimplikasi terhadap pelanggaran

lainnya (Kurniasih Sri, 2007 : 44). hak-hak rakyat. Dengan demikian, rakyat harus

Menurut Johan Silas permukiman kumuh dapat diberdayakan sehingga memiliki kekuatan posisi tawar

diartikan menjadi dua bagian, yang pertama ialah (empowerment of the powerless).

kawasan yang

pembentukannya karena keterbatasan kota dalam menampung perkembangan

proses

Peran Pemerintah dalam Pelayanan

kota sehingga timbul kompetisi dalam menggunakan Untuk

lahan perkotaan. Sedangkan kawasan permukiman kepemerintahan yang baik serta prinsip-prinsip

berkepadatan tinggi merupakan embrio permukiman pelayanan publik diperlukan upaya pengembangan

kumuh. Dan yang kedua ialah kawasan yang lokasi kelembagaan birokrasi pemerintah, SDM Aparatur

geografis terdesak maupun kualitas proses penyelenggaraan pelayanan

penyebarannya

secara

perkembangan kota yang semula baik, lambat laun publik.

menjadi kumuh. Yang menjadi penyebabnya adalah Pemberdayaan Aparatur Negara No.81 Tahun 1993

Menurut keputusan

ekonomi yang stagnan

Volume 1, Nomor 1, Januari 2013 (www.fisip.uns.ac.id/blog/diah/2011/01/03/bab-ii-

komunitas yang rendah karena beragamnya budaya pemukiman-kumuh / 2011).

(www.scribd.com/doc Dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1992

yang

dianut

/76066106/28/Strategi-Penanganan-Permukiman- tentang Perumahan dan Pemukiman, yang menyatakan

Kumuh / 2012).

bahwa: “......untuk

Berikut ini permasalahan yang terjadi di lingkungan pemukiman yang memenuhi persyaratan

mendukung

terwujudnya

kebanyakan daerah kumuh :

keamanan, kesehatan, kenyamanan dan keandalan

a. Permasalahan fisik :

bangunan, suatu lingkungan pemukiman yang tidak • Merupakan kelompok rumah atau hunian (dengan sesuai tata ruang, kepadatan bangunan sangat tinggi,

asumsi jumlah rumah > 20 unit) kualitas bangunan sangat rendah, prasarana lingkungan

• Kondisi bangunan dibawah standart minimum tidak memenuhi syarat dan rawan, yang dapat

• Jenis bangunan sebagian besar temporer/semi membahayakan

• Penghuni melebihi kapasitas bangunan Pemerintah Kabupaten/Kota

masyarakat penghuni,

• Kepadatan bangunan tinggi sebagai lingkungan pemukiman kumuh.”

yang

bersangkutan

• Jarak antar bangunan rendah Ciri-ciri pemukiman kumuh, seperti yang

• Kondisi dan kelengkapan sarana dan prasarana diungkapkan oleh Parsudi Suparlan adalah :

buruk/terbatas

1. Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak • Kerawanan lingkungan (banjir/kebakaran) memadai.

• Tata letak bangunan tidak teratur

2. Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta

b. Permasalahan ekonomi :

penggunaan ruang-ruanganya

mencerminkan

• Status sosial rendah

penghuninya yang kurang mampu atau miskin. • Tingkat pendidikan rendah

3. Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume • Natalitas dan mortalitas tinggi yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang

• Pengangguran tinggi

ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan • Kepadatan penduduk tinggi adanya

• Kerawanan sosial (kriminalitas, kesenjangan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya.

4. Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan • Budaya apatis terhadap lingkungan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-

c. Permasalahan sosial :

batas kebudayaan dan sosial yang jelas, • Tingkat kemiskinan penduduk tinggi

5. Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan • Penghasilan penduduk rendah dan tidak tetap ekonomi tidak homogen, warganya mempunyai

• Kegiatan usaha ekonomi penduduk sebagian besar mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang

disektor informal

beranekaragam, begitu juga asal muasalnya. Dalam

• Produktivitas rendah

masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya • Potensi ekonomi belum dimanfaatkan pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan

• Akses ekonomi terbatas

ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut.

6. Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah

Perbaikan Daerah Kumuh

mereka yang bekerja di sektor informal atau Menurut UU Nomor. 4 tahun 1992 tentang mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor

Perumahan dan Permukiman, peningkatan kualitas informal.

permukiman dapat berupa kegiatan-kegiatan: perbaikan Jadi pemukiman kumuh adalah lingkungan

peremajaan dan hunian

atau

pemugaran;

pengelolaan/pemeliharaan yang berkelanjutan. Program lingkungannya, yang berfungsi sebagai rumah tinggal

atau tempat

tinggal/rumah

beserta

peningkatan kualitas perumahan dan permukiman yang dan sebagai sarana pembinaan keluarga, tetapi tidak

selama ini menjadi perhatian pemerintah adalah layak huni ditinjau dari tingkat kepadatan penduduk,

kawasan perumahan dan permukiman yang termasuk sarana dan

kategori kawasan kumuh, yang ditandai antara lain kesehatan serta sarana dan prasarana sosial budaya

prasarananya,

fasilitas pendidikan,

dengan kondisi prasarana dan sarana yang tidak masyarakat.

memadai baik secara kualitas dan kuantitas, kondisi Permukiman kumuh diwarnai oleh tingkat

sosial ekonomi masyarakat yang rendah, kondisi sosial kepadatan penduduk yang sangat tinggi, tingkat

budaya masyarakat, dan kondisi lingkungan yang kepadatan hunian sangat tinggi, tingkat kepadatan

rawan bencana, penyakit dan keamanan. bangunan yang sangat tinggi, kualitas rumah sangat

Idealnya kegiatan perbaikan lingkungan kumuh rendah, tidak memadainya kondisi sarana dan

ini menerapkan konsep Tridaya yang meliputi aspek prasarana dasar sepert halnya air bersih, jalan, drainase,

penyiapan masyarakat melalui pemberdayaan sosial sanitasi, listrik, fasilitas pendidikan, ruang terbuka,

kemasyarakatan, pendayagunaan prasarana dan sarana fasilitas pelayanan kesehatan, perbelanjaan dan

lingkungan permukiman serta pemberdayaan kegiatan sebagainya. Selain itu juga diwarnai oleh tingkat

usaha ekonomi lokal/masyarakat. Dalam penerapannya pendapatan penghuninya

kegiatan ini menggunakan pemberdayaan masyarakat pendidikan dan keterampilan yang sangat rendah,

sebagai inti gerakannya, dengan menempatkan warga tingkat privasi keluarga yang rendah serta kohesivitas

permukiman sebagai pelaku utama pada setiap tahapan,

Volume 1, Nomor 1, Januari 2013 langkah dan proses kegiatan, yang berarti warga

perempuan sebanyak 62.993 orang. Dan sebagian besar permukim

penduduknya (90%) adalah pendatang dari luar pembangunan diluar warga pemukim merupakam mitra

adalah pemilik

kegiatan.

Pelaku

Surabaya. Permukiman di Kecamatan Kenjeran kerja sekaigus sebagai pelaku pendukung yang ikut

sebanyak 27,513 unit dengan mayoritas kondisi berpartisipasi. Dengan demikian, strategi program ini

permukiman sederhana dan menengah dengan jumlah menitikberatkan

21,562 unit, kondisi permukiman mewah dengan manajemen dan teknis kepada komunitas melalui

jumlah 1,951, sedangkan kondisi permukiman kumuh pembelajaran langsung (learning by doing) melalui

dan liar sebanyak 4,000 unit. Dengan demikian jumlah proses fasilitasi berfungsinya manajemen masyarakat.

permukiman kumuh di Kecamatan Kenjeran termasuk Penerapan

tinggi dibanding kecamatan lainnya di Kota Surabaya, permukiman untuk mampu membuat rencana yang

strategi ini

memungkinkan

warga

apalagi permukiman kumuh hampir merata di 4 rasional, membuat keputusan, melaksanakan rencana

kelurahan Kecamatan Kenjeran, salah satunya adalah dan keputusan

Kelurahan Tanah Kalikedinding. mempertanggungjawabkan

serta mampu mengembangkan produk yang telah dihasilkan.

Akhirnya, apabia upaya penataan permukiman kumuh dapat dilaksanakan maka hasi yang diharapkan adalah

memperluas lapangan pekerjaan baru, meningkatkan kualitas rumah tinggal bahkan dapat memudahkan perolehan jasa-jasa dari penduduk yang tersedia, meningkatkan kesehatan lingkungan, hal ini dapat berakibat meningkatkan hasrat penduduk untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan bahkan dapat nilai tanah yang ada.

Metode Penelitian

Penelitian ini mkenggunakan metode penelitian kualitatif. Tipe penelitian dengan menggunakan tipe deskriptif kualitatif, karena penelitian ini berupaya untuk

memberikan gambaran

mengenai

suatu

Tabel I

fenomena secara terperinci dan memusatkan perhatian

Jumlah Daerah Kumuh di Kecamatan Kenjeran

pada masalah yang bersifat aktual, yang pada akhirnya memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai

Jumlah Kondisi fenomena yang diteliti. Lokasi penelitian ini dilakukan

No.

Kelurahan

Lingkungan di Kelurahan Tanah Kalikedinding, Kecamatan

627 KK Kumuh dan Kenjeran, Kota Surabaya. Selain itu, penelitian juga

1. Tanah

berdesakan dilakukan di Dinas Sosial Kota Surabaya dan Dinas

Kalikedinding

namun Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pematusan. Teknik

sebagian besar penentuan informan menggunakan Purposive Sampling

sudah memiliki dilanjutkan dengan Snowball Sampling yaitu dari

MCK pihak pemerintah kota dan pihak masyarakat daerah

662 KK Kumuh, sanitasi kumuh penerima program perbaikan daerah kumuh.

2. Bulak Banteng

buruk, sebagian Dari pihak pemerintah kota informan berasal dari

MCK Dinas Sosial 2 orang, dari Dinas Pekerjaan Umum,

menggunakan Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya 2orang.

barak di sungai Sedangkan, dari masyarakat penerima program

666 KK Kumuh, rumah perbaikan

3. Sidotopo Wetan

padat penduduk Kaikedinding, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya

daerah kumuh

Kelurahan

Tanah

di gang kecil, sebanyak 8orang. Teknik pengumpulan data melalui

MCK tidak dokumen, wawancara dan observasi. Teknik analisis

memadai. Sudah data digunakan dengan reduksi data, penyajian data

ada listrik dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan

565 KK Tempat tinggal keabsahan

4. Tambak Wedi

cukup layak wawancara dengan isi dokumen, membandingkan

data dengan

membandingkan

hasil

namun padat pendapat satu orang dengan orang lain.

penduduk.

Sumber : Hasil Olah Data

Gambaran Umum Kelurahan Tanah Kalikedinding

Lokasi daerah ini dekat dengan pesisir pantai Kelurahan Tanah Kalikedinding termasuk

Nambangan. Kelurahan ini merupakan salah satu akses dalam wilayah administratif Kecamatan Kenjeran yaitu

Suramadu. Kelurahan Tanah terletak di bagian utara Kora Surabaya. Dengan jumlah

menuju jembatan

Kalikedinding merupakan daerah terkumuh kedua penduduk laki-laki sebanyak 64.630 orang dan

Volume 1, Nomor 1, Januari 2013 setelah Kelurahan Tambak Wedi di Kecamatan

Kenjeran dan termasuk daerah pesisir pantai utara Surabaya dengan ketinggian tanah dari permukaan laut

4 m dpl. Dan dengan luas wilayahnya 214.030 Ha. Adanya daerah kumuh di kelurahan Tanah Kalikedinding terjadi karena pertambahan penduduk akibat urbanisasi perkotaan dan kemiskinan yang terjadi di masyarakatnya yang mengakibatkan kurang terurusnya kondisi lingkungan permukiman mereka karena kondisi ekonomi yang kurang memungkinkan untuk perbaikan lingkungan tinggal mereka, oleh karena itu pemerintah melalui Dinas Sosial dan Dinas PU, Bina Marga dan Pematusan bertugas untuk menjadikan lingkungan permukiman di Surabaya khususnya di kelurahan Tanah Kalikedinding ini menjadi lebih baik

Permasalahan Masyarakat

Daerah

Kumuh

Kelurahan Tanah Kalikedinding, Kota Surabaya

Hasil dilapangan

menunjukkan

adanya

permasalahan-permasalahan yang dialami masyarakat daerah kumuh Tanah Kalikedinding yang terkait dengan kualitas permukimannya yaitu permasalahan bahwa masih adanya rumah kurang layak huni dengan dinding masih terbuat dari gedhek atau anyaman bambu, dinding yang keropos, dan dinding yang belum ada jendela. Atap yang sudah rusak atau mau roboh dan bocor jika hujan. Lantai rumah mereka juga masih berupa tanah atau plesteran, hal ini menunjukkan bahwa masih adanya kualitas rumah dibawah standar yang terdapat diperkotaan dan rumah tersebut berstatus legal. Selain itu disana masih juga terdapat kurangnya fasilitas sarana prasarana jalan dan jembatan seperti jalan tidak rata, banyak yang rusak dan banyak jalan yang diubah alih fungsi lahannya. Untuk sistem drainase di kelurahan ini juga ada yang masih kurang baik sehingga pembuangan limbah dan air hujan tidak maksimal ditampung dan mengakibatkan banjir menggenang permukiman mereka. Masalah lainnya yaitu masyarakat disana membutuhkan bantuan untuk modal

usaha. Kurangnya

bantuan

pelatihan

keterampilan untuk pemberdayaan yang berkelanjutan. Kurang

masyarakat miskin didaerah kumuh dan tidak ketidakpastiaan pemberian waktu pelayanan.

Sikap Pemerintah Kota

Upaya yang akan dilakukan pemerintah sendiri pastinya tidak terlepas dari bagaimana sikap yang akan dilakukan

setelah pemerintah

melihat

sendiri

permasalahan–permasalahan

yang

menimpa

masyarakatnya, setelah mereka mengetahui masalah yang terjadi maka dapat diketahui sikap yang bagaimanakah yang dilakukan pemerintah terkait masalah yang ada di daerah kumuh. Sikap pemerintah yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan bentuk evaluasi atau reaksi dari pemerintah terhadap suatu permasalahan. Karena sikap akan menentukan perilaku atau peran yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk menyikapi suatu permasalahan yang muncul dalam masyarakat. Sikap yang dimaksud disini ialah suatu

bentuk aktivitas akal pikiran yang ditujukan pada obyek tertentu yang sedang dihadapi yaitu ditujukan untuk masyarakat daerah kumuh.

Pengaruh perilaku bagi pemerintah pastinya akan membawa dampak yang besar terhadap masyarakatnya. Perasaan mendukung atau tidak mendukung, suka atau tidak suka terhadap suatu permasalahan yang muncul dalam masyarakat akan membawa pengaruh perlakuan yang berbeda. Hal itu juga akan berdampak pada pembuatan keputusan.

Kenyataannya

yang

terjadi dilapangan, permasalahan yang dihadapi masyarakat daerah kumuh Tanah Kalikedinding tersebut mendapat uluran tangan terbuka dari pemerintah hal ini dapat dilihat dari beberapa pernyataan diatas yang menunjukan bahwa pemerintah kota menyatakan sikap dukungannya terhadap perbaikan daerah kumuh perkotaan khususnya di kelurahan Tanah Kalikedinding.

Dalam konteks penelitian ini sikap pemerintah mencakup aspek kognitif, aspek afektif, serta aspek konatif (kecenderungan berperilaku) dari pemerintah tentang keberadaan daerah kumuh. Aspek kognitif dalam masalah ini meliputi presepsi serta pendapat pemerintah tentang masih banyaknya daerah kumuh perkotaan, apakah pemerintah mengetahui atau tidak mengenai jumlah daerah kumuh. Aspek afektif meliputi perasaan, mendukung atau tidak mendukung, suka atau tidak suka dengan keberadaan daerah kumuh. Aspek konatif (kecenderungan berperilaku) meliputi segala tindakan atau apa yang mungkin akan dilakukan oleh pemerintah terkait dengan daerah kumuh, sehingga dari sini akan diketahui upaya apa yang akan pemerintah lakukan terkait dengan daerah kumuh.

Hasil penelitian mengenai sikap pemerintah yang berkaitan dengan aspek kognitif menunjukan bahwa setiap pendapat yang di kemukakan pemerintah di Dinas Sosial dan Dinas PU, Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, mereka dengan jelas mengetahui mengenai masih banyaknya daerah kumuh di perkotaan bahkan mereka mempunyai data-data penyebaran daerah kumuh di Surabaya dan masih sering melakukan penelitian mengenai darah kumuh. Selanjutnya mengenai aspek afektif pemerintah sangat mendukung untuk dilakukan perbaikan di daerah kumuh karena bagaimanapun juga masyarakat daerah kumuh butuh bantuan untuk meringankan beban mereka terurama masalah ekonomi dan sosial serta permasalahan-permasalahan lain yang meraka hadapi. Sedangkan mengenai aspek konatif sikap yang ditunjukan

pemerintah

yaitu

pemerintah telah melakukan sebuah tindakan pemberian bantuan dimana bantuan tersebut dapat berupa barang dan jasa. Dari sikap keseluruhan yang dilakukana pemerintah dengan jelas bahwa mereka menanggapi permasalahan yang terjadi mengenai daerah kumuh di Surabaya dengan serius dan dukungannya tersebut akan membuahkan sebuah kebijakan yang pro masyarakat daerah kumuh, dimana kebijakan yang dibuat sesuai dengan permasalahan yang mereka alami.

Pernyataan pemerintah yang dibahas pada bab sebelumnya menunjukan bahwa mereka bersikap

Volume 1, Nomor 1, Januari 2013 mendukung dilakukannya perbaikan daerah kumuh.

pelayanan yang memiliki waktu yang pasti bagi Tetapi sikap bukan hanya perkataan semata, perbuatan

masyarakat. Dengan sasaran kebijakan oleh Dinas atau reaisasinya lah yang masyarakat tunggu, perbaikan

Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pematusan Kota seperti apakah yang saat ini dilakukan untuk merubah

Surabaya bagi perbaikan kumuh, yaitu : sebuah daerah yang memiliki ciri-ciri kumuh menjadi

• Pemeliharaan jalan dan jembatan daerah bebas kumuh perkotaan. Hal yang yaitu

drainase dari sampah terpenting sikap yang telah mereka lakukan demi

• Terbebasnya

saluran

(mengembalikan fungsi)

terealisasinya perbaikan daerah kumuh ini selalu • Berkurangnya wilayah genangan permanen dan berdasarkan undang-undang yang berlaku dan segala

temporer hingga 75% dari kondisi saat ini sesuatunya tidak menyalahi aturan atau wewenang

• Tercapainya kualitas pelayanan yang sesuai atau yang telah ditetapkan.

melampaui standar pelayanan • Peningkatan kinerja institusi pembangunan

Peran Pemerintah Kota

Untuk kebijakan mengenai program RSDK Dalam

penilaian kriteria pada program RSDK ini dikatakan dijelaskan sebagai pola perilaku yang diharapkan dari

penelitian

ini

peran pemerintah

berhasil jika program RSDK telah dapat mengurangi Pemerintah Kota terkait dengan masalah makin

angka kemiskinan di Surabaya, dengan tolak ukur berkembangan daerah kumuh yang terjadi di kota

keberhasilan adalah sebagai berikut : besar. Peran disini diklasifikasikan menjadi peran

- Terbentuknya UPKM dan pemenuhan sarana dalam kebijakan publik, peran dalam pemberdayaan,

kebutuhan UPKM

dan peran dalam pelayanan karena dengan ketiga peran - Masyarakat telah memiliki keterampilan usaha tersebut diharapkan mampu mengurangi keberadaan

- Masyarakat menjalankan program secara mandiri daerah kumuh di Kota Surabaya.

- Kesiapan rumah untuk dimanfaatkan bagi kegiatan Perbaikan

sosial ekonomi keluarga miskin termasuk sebagai salah

Perbaikan bangunan rumah menjadi baik dan layak mengurangi kesenjangan sosial dan kemiskinan yang

satu kebijakan

untuk

huni serta perbaikan prasarana lingkungan dilaksanakan secara terpadu dan komprehensif yang

- Meningkatnya kemampuan usaha dalam rangka meliputi komponen fisik serta komponen non fisik.

pengembangan sumber pendapatan yang dapat Komponen fisik antara lain meliputi jaringan jalan

menunjang perekonomian para keluarga miskin dari lingkungan, pembuangan sampah, pembuangan air

tahun ke tahun.

limbah, penyediaan air bersih, dan keselamatan bangunan dan lingkungan, sedangkan komponen non

kebijakan pemerintah ini fisik meliputi penguatan ekonomi masyarakat (bina

Keberhasilan

dibuktikan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) usaha) dan peningkatan keterampilan masyarakat (bina

bahwa, angka kemiskinan tahun 2010 ini mencapai manusia).

112.465 gakin. Angka itu menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 118.225 KK. Melihat kondisi ini,

Peran Pemerintah Kota dalam Kebijakan:

berarti program pengentasan kemiskinan ini berjalan Salah satu jalan keluar untuk masalah dalam

efektif, terjadi penurunan angka kemiskinan pada tahun masyarakat, usaha untuk mengatasinya diantaranya

2009 ke 2010.

adalah dengan dihasilkannya suatu kebijakan. Maksud Mengenai kebijakan perbaikan lingkungan dan tujuan kebijakan publik dibuat adalah untuk

berupa jalan, jembatan dan pematusan, pemerintah memecahkan masalah publik yang tumbuh kembang di

setiap tahunnya selalu mengeluarkan proyek yang masyarakat. Disini peran pemerintah sebagai lembaga

dimana dilakukan perbaikan ataupun penambahan yang berhak membuat dan melaksanakan kebijakan

fasilitas di kelurahan Tanah Kalikedinding walaupun dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi

masih saja ada kekurangan-kekurangan dikarenakan masyarakat daerah kumuh. Karena kebijakan yang baik

masih adanya kurang koordinasi antara pemerintah dan maka akan membawa akibat yang baik, sedangkan

warga.

kebijakan yang buruk maka akan berakibat sebaliknya. Oleh karena itu Program RSDK dan perbaikan Oleh karena itu peran pemerintah mempunyai

prasarana jalan, jembatan dan drainase telah memenuhi kedudukan yang penting dalam kehidupan masyarakat

kriteria untuk perbaikan pemukiman kumuh karena Kebijakan konkrit yang telah dilakukan oleh

dilakukan dengan pendekatan penataan kembali pemerintah kota Surabaya dalam hal perbaikan daerah

kondisi lingkungan pemukiman lingkungan, strategi kumuh di Surabaya khususnya di Kelurahan Tanah

dan sasaran program pembangunan kembali perumahan Kalikedinding adalah mengeluarkan Program RSDK

selain menekankan pentingnya aspek pembangunan oleh Dinas Sosial yang meliputi perbaikan fisik rumah,

fisik juga mengutamakan aspek sosial ekonomi yang pemberdayaan masyarakat melalui pemberian pelatihan

keseluruhan tercakup pada model Tribina, yaitu : dan modal usaha dan kebijakan untuk perbaikan

1. Bina Manusia, yakni meningkatkan kondisi lingkungan yaitu pemerintah menyediakan program

kemampuan masyarakat untuk mengelola dan perbaikan prasarana jalan, jembatan dan sistem

sumberdaya yang dimilikinya drainase dari Dinas PU, Bina Marga dan Pematusan,

memanfaatkan

melalui pengembangan pelatihan keterampilan dengan pemberian tersebut berarti pemerintah juga