Alur Cerita dan Intensitas Psikologis

Alur Cerita dan Intensitas Psikologis
Intensitas psikologis dengan kata lain adalah energi psikologis. Energi psikologis
merupakan sumber energi melakukan kegiatan. Kalau kaitannya dengan alur cerita,
kegiatan antara lain membaca komik/novel, menonton film/drama, dsb.
A = ∫ I dt , dimana A = kegiatan, I: intensitas psikologis, t: waktu.

Dari mana asalnya energi psikologis? Salah satu faktor penyebab intensitas (energi)
psikologis adalah adanya selisih antara fakta dan harapan, meskipun itu bukan satusatunya sumber energi psikologis.
I = H − F , dimana F: fakta, H: harapan
Rumus yang mirip dengan itu biasa dipakai pada dunia customer services (layanan
pelanggan), dimana kepuasan pelanggan CS (customer satisfaction) = F – H. Pelanggan
yang puas dilayani (CS > 0) akan mencintai (makin mencintai) merk yang bersangkutan.
Dalam hal ini upaya peningkatan kepuasan pelanggan identik dengan peningkatan brand
value (nilai merk) serta meningkatkan penjualan dan profit.
Kenapa rumusnya bisa terbalik, yang satu I = H − F , yang satunya I = F − H ?
Perbedaannya pada saat menjadi pembaca/penonton, kita sebagai pihak ketiga.
Sedangkan dalam hal layanan pelanggan, kita menjadi pihak pertama. Kalau kedua
situasi dirangkum: I = (−1) ( n +1) / 2 (H − F ) , dimana n: posisi pihak (1 atau 3).
Untuk alur cerita fiksi, kisah tipikal yang
I = (−1) (3+1) / 2 ( H − F )
menarik pembaca/penonton biasanya

dimulai dari kisah pengantar dulu, = H − F
I
kemudian dimunculkan energi psikologis Garis energi
H
positif seperti situasi atau figur yang
Garis
harapan
bertentangan dg harapan pembaca /
penonton. Misalnya ada monster, manusia
F
Garis fakta
pasir, kapal tenggelam, dsb.
Ending
Pengantar
Kondisi seperti itu kita sebut saja “cekung fakta.”
Pola seperti diatas digunakan dalam film
Titanic, Speed, Spiderman, dan film-film
cekung fakta
terkenal lainnya.
Akhir cerita tak harus happy ending, tetapi bisa sad ending, seperti pada Titanic 2. Selain

itu, kisah Titanic meskipun kisah nyata, bumbu yang justru menjadi alur cerita utama
justru cerita fiksi.

Team customer services anak buahku dulu

Tokoh polisi “Jack” dalam film SPEED