MEMORI AMNESIA dan FUNGSI KOGNITIF KESAD
MEMORI , AMNESIA dan FUNGSI KOGNITIF ( KESADARAN DAN ATENSI )
Disusun oleh :
Dina Mariana - 173310010112
Martha Dewi Kasih Riang Waruwu-173310010111
Renry -173310010046
Christien Caroline Dachi – 173310010074
Veronica Rania – 173310010054
Julius Fang – 173310010049
Berwinto Sutejo – 173310010041
Dosen : Diny Atrizka , S.PSI , M.PSI
BIO PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNPRI
2017
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana atas rahmat dan hidahNya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik , yang dimana topik dari
makalah ini mengenai tentang “ Memori , Amnesia dan Fungsi kognitif ( Kesadaran dan
atensi ) “.
Penyusun juga berterima kasih kepada Dosen Dini Atrizka ,S.Psi ,M.Psi. Dimana yang telah
membantu penyusun dengan memberikan pengarahan yang tepat untuk bisa menyelesaikan
makalah ini tepat waktu. Makalah ini merupakan hasil dari beberapa sumber yang ditemui
dari buku dan internet setelah membaca makalah ini penyusun berharap agar pembaca dapat
menjadikan makalah ini sebagai referensi bacaan yang menarik untuk dibahas.
Dalam penulisan makalah ini , kami selaku penyusun merasa masih banyak kekurangan.
Untuk itu penulis membutuhkan kritik dan saran dari semua pihak yang membaca , demi
mencapai kesempurnaan pembuatan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita . Akhir
kata penyusun mengucapkan Terima Kasih.
Binjai , 6 November 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER MAKALAH.......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
1.1 Rumusan Makalah .......................................................................................................... 4
1.2 Tujuan Makalah ............................................................................................................... 4
BAB 2
B. PEMBAHASAN............................................................................................................ 5
1. Definisi Memori.............................................................................................................. 5
2. Jenis- jenis Memori......................................................................................................... 5,6
3. Proses Terbentuknya Memori......................................................................................... 7
4. Faktor-faktor penyebab lupa........................................................................................... 8
5. Definisi Amnesia ........................................................................................................... 8
6. Jenis –jenis Amnesia ..................................................................................................... 9
7. Penyebab Amnesia......................................................................................................... 10
8. Teori Kesadaran menurut Sigmund Freud .....................................................................10
9. Tingkat Kesadaran ........................................................................................................ 10,11
10. Definisi Atensi............................................................................................................... 12
11. Cara meningkatkan Atensi............................................................................................ 12,13
12. Jenis atensi .................................................................................................................... 13,14
13. Proses terjadinya Atensi ............................................................................................... 14
BAB 3
C. PENUTUP.................................................................................................................... 15
1. Kesimpulan.................................................................................................................... 15
2. Saran ............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 16
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia memiliki memori yang kapasitasnya sangat besar, sehingga tak terhitung
besarnya. Namun tidak semua manusia memanfaatkan kapasitas tersebut secara optimal
sehingga banyak ruang-ruang dalam memori yang tidak terisisecara baik. Seperti yang
kita ketahui bahwa memori sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya
memori, kita menggunakan konsep waktu dengan menghubungkan masa sekarang dengan
pengalaman di masa lalu untuk harapan di masa depan. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya kita mengenal memori yang menjadikan kita menjadi makhluk sejarah dengan
memori yangtidak terbatas dan terus hidup sepanjang zaman.Oleh karena itu, penting
untuk mempelajari memori agar kita dapat mewariskan memori ini sepanjang zaman.
1.
Rumusan Makalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Memori?
2. Apa saja tahap-tahap Memori?
3. Bagaimana Proses terjadinya memori?
4. Apa saja faktor penyebab lupa?
5. Apa yang dimaksud dengan amnesia ?
6. Apa saja jenis-jenis amnesia?
7. Apa penyebab amnesia?
8. Apakah teori kesadaran menurut Sigmund Freud?
9. Apa saja tingkat Kesadaran?
10. Apa yang dimaksud dengan Atensi ?
11. Bagaimana cara meningkatkan Atensi?
12. Apa saja jenis atensi ?
13. Bagaimana Proses terjadinya atensi ?
2. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi tentang memori , amnesia dan Fungsi
kognitif
2. Untuk memahami proses terjadinya memori,amnesia dan fungsi Kognitif
PEMBAHASAN
1.
Definisi Memori
Pengertian memori menurut Chaplin, 2002 yaitu fungsi yang terlibat dalam proses
mengenang masa lalu, keseluruhan pengalaman masa lalu yang diingat kembali, dan
pengalaman khas yang paling diingat. Dari ketiga pengertian tersebut, maka memori
dimpulkan sebagai fungsi, pengalaman, atau informasi, dan spesifikasi. Memori melibatkan
apa yang dilihat dan dialami dengan merekamnya. Memori menggunakan rekaman itu untuk
melakukan aktivitas. Namun tidak semua pengalaman bisa disimpan dengan baik, hanya
informasi atau pengalaman tertentu yang memiliki kekhasan saja yang mampu tersimpan.
Sehingga memori memerlukan suatu tempat untuk menyimpan, menerima, dan mengingat
kembali informasi khusus.
Pada suatu saat ingatan itu bisa diambil kembali. Proses mengingat informasi ada tiga tahap,
yaitu memasukkan informasi (encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat
(retrieval stage). Kemampuan ingatan ada tiga yaitu learning/ menerima atau belajar tentang
informasi, retention/ menyimpan, dan remembering/ menimbulkan kembali ingatan yang
sudah disimpan.
2. Tiga Tahap Memori
Penyandian ( Encoding ) adalah Pemasukan pesan ke dalam ingatan
Penyimpanan ( Storage ) adalah Mempertahankan Pesan dalam Memori
Pengambilan ( Retrieval ) adalah Pengingatan Kembali apa yang telah disimpan
3. Jenis-jenis Memori
Memori dalam ilmu psikologi terbagi dalam beberapa jenis :
Memori Sensoris
Memori sensoris berkaitan juga dengan penyimpanan informasi yang diperoleh dari
penerimaan pancaindera. Memori sensoris merupakan proses penyimpanan informasi melalui
saraf saraf sensoris dalam jangka waktu yang sangat pendek
Encoding dalam memori sensoris: Pada saat mata melihat sesuatu, gambaran objek melalui
sistem indera akan disampaikan ke bagian penyimpanan otak melalui impuls impuls saraf.
Storage dalam memori sensoris: memori sensoris memiliki kapasitas memori yang sangat
besar namun penyimpanan tidak berlangsung lama atau cepat hilang.
Memori Jangka Pendek
Memori jangka pendek merupakan proses penyimpanan memori secara sementara yang
artinya memori tidak bisa disimpan lama.
Encoding dalam memori jangka pendek: informasi yang didapatkan akan diterima di otak
dengan sebutan kontrol proses. Informasi akan diproses dan kemudian disimpan. Kontrol
proses merupakan proses yang mengatur masukna informasi serta laju kecepatan menangkap
informasi.
Storage dalam memori jangka pendek: kapasitas memori dalam jangka pendek terbatas
sehingga memiliki kemungkinan untuk hilang.
Retrieval dalam memori jangka pendek: Proses mengingat dalam memorijangka pendek
tidak terlalu lama karena kapasitas memori yang terbatas.Untuk mengingat memori jangka
pender bisa dilakukan dengan paralel search atau serial search.
Memori Jangka Panjang
Memori jangka panjang merupakan proses penyimpanan yang bisa diingat cukup lama dan
relatif bersifat permanen.
Encoding dalam memori jangka panjang: prosesnya yang terjadi hampir sama dengan
memori jangka panjang namun setelah itu dilakukan proses semantik atau coding. Data akan
dianalisa lebih lagi.
Storage dalam memori jangka panjang: proses encoding dilakukan dengan menyaring inti
dari informasi yang didapat. Maka penyimpanan informasi bisa berlangsung lebih lama.
Selain itu kapasitas penyimpanan memori juga lebih besar sehingga banyak memori yang
diingat permanen.
Retrieval dalam memori jangka panjang: penyimpanan pada memori jangka panjang ini
sangat terorganisir sehngga proses pengambilan memori juga bisa cepat dan tepat.
4. Proses Terbentuknya Memori
Proses pembuatan memori diawali dengan paparan objek atau lingkungan pada
panca indera manusia. Memori diciptakan oleh susunan saraf pusat secara biologis yang
melibatkan banyak kerja saraf dan komponen tubuh lainnya. Proses terbentuknya memori
diawali dengan penerimaan informasi melalui panca indera, kemudian diterima oleh sarah
sensori di panca indera dan dikirim ke otak.
Otak mempersepsikan informasi kemudian disimpan pada memori jangka pendek
atau waktu yang sebentar sekitar 1 menit. Memori jangka pendek dikirim ke generator
atau pembangkit tanggapan yang kemudian disalurkan kembali ke bagian tubuh lainnya
untuk memberikan tanggapan.
Memori jangka pendek kemudian diubah menjadi memori jangka panjang dan
disimpan secara permanen di dalam otak. Proses ini melibatkan kerja kontrol dan
membentuk jejak jejak memori. Memori jangka panjang dapat digunakan dengan cepat
dengan melalui jejak jejak memori yang terbentuk. Semakin sering dipanggil, memori
akan semakinmudah ditemukan dan jejak jejak nya semakin jelas. Namun pada memori
jangka panjang yang tidak pernah atau jarang digunakan maka memori akan meluap dan
terjadi lupa atau kondisi tidak dapat mengingat sesuatu. Memori lupa dapat dikembalikan
dengan melalui ciri ciri informasi yang masih diingat.
Memori kontrol bekerja jika ada keinginan kuat, harapan, motivasi, minat dan
usaha. Namun apabila tidak ada hal hal tersebut, maka kontrol tidak akan bekerja dan
memori tidak akan tersimpan. Kualitas kontrol tergantung pada banyaknya informasi
yang tertangkap panca indera, semakin banyak yang tertangkap maka penyimpanan
memori akan lebih baik. Kontrol lainnya yaitu frekuensi dimana semakin banyak
frekuensi informasi yang didapatkan maka semakin baik pula penyimpanan memorinya.
5. Faktor-faktor penyebab Lupa
Faktor Fisik
Alkohol
Nutrisi dan Latihan
Stroke dan Trauma
Umur
Faktor Psikis
Natural House Cleaning
Proteksi
Stress
Perubahan Situasi
6. Definisi Amnesia
Penyakit Amnesia adalah penyakit hilangnya akal ingatan, yang bisa berlangsung dalam
waktu pendek maupun berlanjut kapanjangan, khususnya hal ini menyangkut ide-ide yang
harus diungkapkan dengan kata-kata. Penyakit Amnesia juga bisa berlangsung definitif
(sudah pasti, bukan sementara), secara tetap dan hilang untuk selama-lamanya.
Penyakit Amnesia bisa sebagian saja yang hilang dari ingatan, akan tetapi bisa juga
bersifat total dan tidak dapat diingat kembali. Kadangkala penyakit amnesia itu bisa
berlangsung secara periodik atau berkala. Pada peristiwa gegar otak (commotio cerebri)
dan cedera pada otak, penyakit amnesia ini sering terjadi.
7. Jenis-jenis Amnesia
1.Penyakit Amnesia Retrograde (Mundur)
Penyakit Amnesia Retrograde yaitu hilangnya ingatan mengenai kejadian dan segenap halihwal yang mendahului suatu kecelakaan. Semua kesan masa lalu sebelum terjadinya
kecelakaan, jadi hilang. Hal ini biasanya berlangsung pendek.
2. Penyakit Amnesia Anterograde
Penyakit Amnesia Anterograde adalah hilangnya ingatan mengenai peristiwa-peristiwa segera
sesudah kecelakaan terjadi, yaitu sesudah terjadi shock, gegar otak atau saat yang
membingungkan.
3. Penyakit Amnesia Auditorer
Penyakit Amnesia Auditorer ialah ketidakmampuan mengenal kembali kata-kata yang
diucapkan orang lain, disebut juga sebagai tuli kata.
4. Penyakit Amnesia Retroanterograde
Penyakit Amnesia Retroanterograde yaitu pemutar balikan ingatan, dimana kejadian-kejadian
yang baru berlangsung dikaitkan dengan masa lampau, sedangkan peristiwa-peristiwa yang
lama dikaitkan dengan waktu sekarang.
5. Penyakit Amnesia Tactile
Penyakit Amnesia Tactile adalah ketidakmampuan mengenal kembali objek-objek melalui
rabaan, disebut pula sebagai asterognosis atau astereocognosy.
6. Penyakit Amnesia Visual
Penyakit Amnesia Visual merupakan buta kata, yaitu ketidakmampuan mengingat kambali
perkataan-perkataan yang tertulis atau rerucapkan atau objek-objek yang pernah dilihat
sebelumnya.
8. Penyebab Amnesia
Amnesia dapat terjadi karena kerusakan pada bagian otak yang membentuk sistem limbik
yang berperan dalam mengatur ingatan dan emosi seseorang. Beberapa kondisi yang dapat
memicu terjadinya amnesia, di antaranya adalah:
Cedera pada kepala, misalnya akibat kecelakaan.
Stroke.
Kejang.
Ensefalitis atau peradangan otak.
Tumor otak.
Penyakit Alzheimer.( Kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat,
penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku pada
penderita akibat gangguan di dalam otak yang sifatnya progresif atau perlahan-lahan)
Ketergantungan minuman keras dalam jangka waktu yang lama.
Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti benzodiazepine dan obat penenang
Penurunan pasokan oksigen pada otak (anoxia).
Trauma psikologis, misalnya akibat pelecehan seksual
9. Teori Kesadaran menurut Sigmund Freud
Menurutnya, pengertian kesadaran adalah bagian kecil dari jalannya kehidupan psikis
mahluk hidup, sehingga hubungan atau perbandingan antara kesadaran dan
ketidaksadaran dalam kehidupan lebih banyak dilalui dengan ketidaksadaran.
10. Tingkatan Kesadaran
A. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
B. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya,
sikapnya acuh tak acuh.
C. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriakteriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
D. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang
lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah
dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
E. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon
terhadap nyeri.
F. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap
rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga
tidak ada respon pupil terhadap cahaya).
11. Definisi Atensi
Menurut Singgle Theory
Pada hakikatnya orang tidak dapat memproses informasi lebih dari satu.
Menurut Limitid capacity theory
Orang bisa melakukan pemrosesan informasi 2 atau 3 dalam waktu yg sama tetapi tidak
memerlukan proses mental
12. Cara meningkatkan Atensi
Menurut pendapat Sukadiyanto (2006:175-177), perhatian dan konsentrasi dapat
ditingkatkan diantaranya dengan jalan :
• Menaikkan/menarik nafas dalam-dalam dengan tujuan untuk memberikan ketenangan
• Dengan menambah pengalaman dan belajar, dengan banyak berlatih dan bertanding dapat
meningkatkan keterampilan, percaya diri dan kemampuan mental bertanding
• Melalui selftalk yaitu berbicara pada diri sendiri untuk meningkatkan semangat
• Meningkatkan pandangan dan pikiran pada suatu objek tertentu agar mmenjadi lebih
terpusat dan terfokus serta membatasi jumlah yang diterima agar mudah diproses dan
ditanggapi oleh rangsang dann panca indra sehingga respon yang dihasilkan menjadi lebih
baik
• Dengan visualisasi diri yaitu memunculkan kembali suatu hal, pengalaman, gerakan,
kebiasaan tertentu baik milik sendiri maupin orang lain • Berpikir seara positif dan
konstruktif
13. 5 Jenis atensi
A. Perhatian spontan dan disengaja
Perhatian spontan, disebut juga pula perhatian asli atau perhatian langsung, ialah
perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh karena tertarik pada sesuatu dan tidak
didorong oleh kemauan. Perhatian disengaja yakni perhatian yang timbulnya didorong
oleh kemauan karena adanya tujuan tertentu
B. Perhatian statis dan dinamis
Perhatian statis ialah perhatian yang tetap terhadap sesuatu. Ada orang yang dapat
mencurahkan perhatiannya kepada sesuatu seolah-olah tidak berkurang kekuatannya.
Dengan perhatian yang tetap itu maka dalam waktu yang agak lama orang dapat
melakukan sesuatu dengan perhatian yang kuat.
Perhatian dinamis ialah perhatian yang mudah berubah-rubah, mudah bergerak, mudah
berpindah dari objek yang satu ke objek yang lain. Supaya perhatian kita terhadap sesuatu
tetap kuat, maka tiap-tiap kali perlu diberi perangsang baru.
C. Perhatian konsentratif dan distributif
Perhatian konsentratif (perhatian memusat), yakni perhatian yang hanya ditujukan
kepada suatu objek ( masalah) tertentu.
Perhatian distributif (perhatian terbagi-bagi). Dengan sifat distributif ini orang dapat
membagi-bagi perhatiannya kepada beberapa arah dengan sekali jalan/ dalam waktu yang
bersamaan
D. Perhatian sempit dan luas
Perhatian sempit: Orang yang mempunyai perhatian sempit dengan mudah dapat
memusatkan perhatiannya kepada suatu objek yang terbatas, sekalipun ia berada dalam
lingkungan ramai. Dan lagi orang semacam itu juga tidak mudah memindahkan
perhatiannya keobjek lain, jiwanya tidak mudah tergoda oleh keadaan sekelilingnya
Perhatian luas: Orang yang mempunyai perhatian luas mudah sekali tertarik oleh
kejadian-kejadian sekelilingnya, perhatiannya tidak dapat mengarah hal-hal tertentu,
mudah terangsang dan mudah mencurahkan jiwanya kepada hal yang baru.
E. Perhatian fiktif dan fluktuatif
Perhatian fiktif (perhatian melekat), yakni perhatian yang mudah dipusatkan suatu hal
dan boleh dikatakan bahwa perhatiannya dapat melekat lama pada objeknya. Biasanya
teliti sekali dalam mengamati sesuatu
Perhatian fluktuatif (bergelombang). Pada umumnya dapat memperhatikan bermacammacam hal sekaligus, tetapi tidak seksama
14. Proses Terjadinya Atensi
Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.
Proses otomatis tidak melibatkan kesadaran, misalkan mengarahkan pandangan pada
rangsang yang menarik secara kognisi. Memperhatikan secara otomatis dilakukan tanpa
bermaksud untuk memperhatikan suatu hal. Perhatian terhadap suatu hal atau tindakan
dapat dibentuk sehingga menjadi otomatis (otomatisasi) melalui latihan dan frekuensi
melakukan tindakan tersebut.
Proses terkendali biasanya dikendalikan oleh kesadaran, bahkan membutuhkan
kesadaran untuk dapat mengarahkan atensi secara terkendali. Biasanya proses terkendali
membutuhkan waktu lebih lama untuk dilakukan, karena dilakukan secara bertahap.
Proses Atensi
Manusia menerima stimulus baik dari luar maupun dalam tubuhnya. Bagian tubuh
yang menerima stimulus tersebut disebut reseptor. Terdapat 5 jenis indera tubuh
manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, sentuhan, rasa, dan bau. Reseptor pendengaran
(audio) menerima 15-19% informasi dari seluruh informasi yang diterima dan sebagian
besar, yaitu 80% informasi, diterima manusia melalui penglihatan (visual).
Stimulus yang diterima oleh indera tubuh manusia kemudian diteruskan menjadi
persepsi. Persepsi merupakan tahap kognitif di mana manusia menyadari sensasi yang
disebabkan oleh stimulus dan interpretasi informasi dari pengalaman atau
pengetahuannya (Groover, 2007). Proses persepsi terdiri dari dua tahap, yaitu deteksi dan
rekognisi.
Deteksi terjadi pada saat manusia menyadari adanya stimulus (bottom up processing), dan
rekognisi terjadi ketika manusia menginterpretasikan arti dari stimulus tersebut serta
mengidentifikasinya dengan pengalaman/pengetahuan sebelumnya (top down
processing).
Stimulus yang diterima oleh sistem indera tubuh kemudian diterima manusia
sebagai informasi dan disimpan dalam ingatan sensori. Ingatan ini memengaruhi
persepsi manusia dan kemudian menjadi ingatan kerja (ingatan jangka pendek). Informasi
baru dijaga dalam ingatan dengan adanya proses mental dan kemudian disimpan dalam
ingatan jangka panjang.
PENUTUP
KESIMPULAN
Manusia tidak bisa terlepas dengan Memori , Amnesia dan Fungsi Kognitif
( Kesadaran dan Atensi ) . karena ketiga hal ini terus menerus berlangsung dalam
setiap kehidupan kita. Oleh sebab itu diperlukan kesadaran dan pemahaman tentang
ketiga hal ini.
SARAN
Dengan adanya makalah ini , disarankan kepada setiap para pembaca terkhususnya
mahasiswa unpri agar lebih memahami dan mengerti tentang memori , amnesia dan
Fungsi kognitif ( Kesadaran dan Atensi )
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/makalah-memori-psikologi-umum.html
https://psikologikognitifduinmaliki.wordpress.com/category/sensasi-persepsi-danatensi/
http://www.academia.edu/16199333/PENGERTIAN_PENYEBAB_DAN_CARA_MEN
GATASI_LUPA
http://teoribagus.com/ingatan-lupa-dan-transfer-dalam-belajar
http://dosenpsikologi.com/memori-dalam-psikologi
http://www.pengertianpakar.com/2015/01/penyakit-amnesia-dan-macam-macamamnesia.html
http://www.academia.edu/6089891/ATENSI
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132256205/pendidikan/Teori+atensi,+materi+7.pdf
http://www.alodokter.com/penyakit-alzheimer
https://id.wikipedia.org/wiki/Atensi
Disusun oleh :
Dina Mariana - 173310010112
Martha Dewi Kasih Riang Waruwu-173310010111
Renry -173310010046
Christien Caroline Dachi – 173310010074
Veronica Rania – 173310010054
Julius Fang – 173310010049
Berwinto Sutejo – 173310010041
Dosen : Diny Atrizka , S.PSI , M.PSI
BIO PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNPRI
2017
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana atas rahmat dan hidahNya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik , yang dimana topik dari
makalah ini mengenai tentang “ Memori , Amnesia dan Fungsi kognitif ( Kesadaran dan
atensi ) “.
Penyusun juga berterima kasih kepada Dosen Dini Atrizka ,S.Psi ,M.Psi. Dimana yang telah
membantu penyusun dengan memberikan pengarahan yang tepat untuk bisa menyelesaikan
makalah ini tepat waktu. Makalah ini merupakan hasil dari beberapa sumber yang ditemui
dari buku dan internet setelah membaca makalah ini penyusun berharap agar pembaca dapat
menjadikan makalah ini sebagai referensi bacaan yang menarik untuk dibahas.
Dalam penulisan makalah ini , kami selaku penyusun merasa masih banyak kekurangan.
Untuk itu penulis membutuhkan kritik dan saran dari semua pihak yang membaca , demi
mencapai kesempurnaan pembuatan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita . Akhir
kata penyusun mengucapkan Terima Kasih.
Binjai , 6 November 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER MAKALAH.......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
1.1 Rumusan Makalah .......................................................................................................... 4
1.2 Tujuan Makalah ............................................................................................................... 4
BAB 2
B. PEMBAHASAN............................................................................................................ 5
1. Definisi Memori.............................................................................................................. 5
2. Jenis- jenis Memori......................................................................................................... 5,6
3. Proses Terbentuknya Memori......................................................................................... 7
4. Faktor-faktor penyebab lupa........................................................................................... 8
5. Definisi Amnesia ........................................................................................................... 8
6. Jenis –jenis Amnesia ..................................................................................................... 9
7. Penyebab Amnesia......................................................................................................... 10
8. Teori Kesadaran menurut Sigmund Freud .....................................................................10
9. Tingkat Kesadaran ........................................................................................................ 10,11
10. Definisi Atensi............................................................................................................... 12
11. Cara meningkatkan Atensi............................................................................................ 12,13
12. Jenis atensi .................................................................................................................... 13,14
13. Proses terjadinya Atensi ............................................................................................... 14
BAB 3
C. PENUTUP.................................................................................................................... 15
1. Kesimpulan.................................................................................................................... 15
2. Saran ............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 16
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia memiliki memori yang kapasitasnya sangat besar, sehingga tak terhitung
besarnya. Namun tidak semua manusia memanfaatkan kapasitas tersebut secara optimal
sehingga banyak ruang-ruang dalam memori yang tidak terisisecara baik. Seperti yang
kita ketahui bahwa memori sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya
memori, kita menggunakan konsep waktu dengan menghubungkan masa sekarang dengan
pengalaman di masa lalu untuk harapan di masa depan. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya kita mengenal memori yang menjadikan kita menjadi makhluk sejarah dengan
memori yangtidak terbatas dan terus hidup sepanjang zaman.Oleh karena itu, penting
untuk mempelajari memori agar kita dapat mewariskan memori ini sepanjang zaman.
1.
Rumusan Makalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Memori?
2. Apa saja tahap-tahap Memori?
3. Bagaimana Proses terjadinya memori?
4. Apa saja faktor penyebab lupa?
5. Apa yang dimaksud dengan amnesia ?
6. Apa saja jenis-jenis amnesia?
7. Apa penyebab amnesia?
8. Apakah teori kesadaran menurut Sigmund Freud?
9. Apa saja tingkat Kesadaran?
10. Apa yang dimaksud dengan Atensi ?
11. Bagaimana cara meningkatkan Atensi?
12. Apa saja jenis atensi ?
13. Bagaimana Proses terjadinya atensi ?
2. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi tentang memori , amnesia dan Fungsi
kognitif
2. Untuk memahami proses terjadinya memori,amnesia dan fungsi Kognitif
PEMBAHASAN
1.
Definisi Memori
Pengertian memori menurut Chaplin, 2002 yaitu fungsi yang terlibat dalam proses
mengenang masa lalu, keseluruhan pengalaman masa lalu yang diingat kembali, dan
pengalaman khas yang paling diingat. Dari ketiga pengertian tersebut, maka memori
dimpulkan sebagai fungsi, pengalaman, atau informasi, dan spesifikasi. Memori melibatkan
apa yang dilihat dan dialami dengan merekamnya. Memori menggunakan rekaman itu untuk
melakukan aktivitas. Namun tidak semua pengalaman bisa disimpan dengan baik, hanya
informasi atau pengalaman tertentu yang memiliki kekhasan saja yang mampu tersimpan.
Sehingga memori memerlukan suatu tempat untuk menyimpan, menerima, dan mengingat
kembali informasi khusus.
Pada suatu saat ingatan itu bisa diambil kembali. Proses mengingat informasi ada tiga tahap,
yaitu memasukkan informasi (encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat
(retrieval stage). Kemampuan ingatan ada tiga yaitu learning/ menerima atau belajar tentang
informasi, retention/ menyimpan, dan remembering/ menimbulkan kembali ingatan yang
sudah disimpan.
2. Tiga Tahap Memori
Penyandian ( Encoding ) adalah Pemasukan pesan ke dalam ingatan
Penyimpanan ( Storage ) adalah Mempertahankan Pesan dalam Memori
Pengambilan ( Retrieval ) adalah Pengingatan Kembali apa yang telah disimpan
3. Jenis-jenis Memori
Memori dalam ilmu psikologi terbagi dalam beberapa jenis :
Memori Sensoris
Memori sensoris berkaitan juga dengan penyimpanan informasi yang diperoleh dari
penerimaan pancaindera. Memori sensoris merupakan proses penyimpanan informasi melalui
saraf saraf sensoris dalam jangka waktu yang sangat pendek
Encoding dalam memori sensoris: Pada saat mata melihat sesuatu, gambaran objek melalui
sistem indera akan disampaikan ke bagian penyimpanan otak melalui impuls impuls saraf.
Storage dalam memori sensoris: memori sensoris memiliki kapasitas memori yang sangat
besar namun penyimpanan tidak berlangsung lama atau cepat hilang.
Memori Jangka Pendek
Memori jangka pendek merupakan proses penyimpanan memori secara sementara yang
artinya memori tidak bisa disimpan lama.
Encoding dalam memori jangka pendek: informasi yang didapatkan akan diterima di otak
dengan sebutan kontrol proses. Informasi akan diproses dan kemudian disimpan. Kontrol
proses merupakan proses yang mengatur masukna informasi serta laju kecepatan menangkap
informasi.
Storage dalam memori jangka pendek: kapasitas memori dalam jangka pendek terbatas
sehingga memiliki kemungkinan untuk hilang.
Retrieval dalam memori jangka pendek: Proses mengingat dalam memorijangka pendek
tidak terlalu lama karena kapasitas memori yang terbatas.Untuk mengingat memori jangka
pender bisa dilakukan dengan paralel search atau serial search.
Memori Jangka Panjang
Memori jangka panjang merupakan proses penyimpanan yang bisa diingat cukup lama dan
relatif bersifat permanen.
Encoding dalam memori jangka panjang: prosesnya yang terjadi hampir sama dengan
memori jangka panjang namun setelah itu dilakukan proses semantik atau coding. Data akan
dianalisa lebih lagi.
Storage dalam memori jangka panjang: proses encoding dilakukan dengan menyaring inti
dari informasi yang didapat. Maka penyimpanan informasi bisa berlangsung lebih lama.
Selain itu kapasitas penyimpanan memori juga lebih besar sehingga banyak memori yang
diingat permanen.
Retrieval dalam memori jangka panjang: penyimpanan pada memori jangka panjang ini
sangat terorganisir sehngga proses pengambilan memori juga bisa cepat dan tepat.
4. Proses Terbentuknya Memori
Proses pembuatan memori diawali dengan paparan objek atau lingkungan pada
panca indera manusia. Memori diciptakan oleh susunan saraf pusat secara biologis yang
melibatkan banyak kerja saraf dan komponen tubuh lainnya. Proses terbentuknya memori
diawali dengan penerimaan informasi melalui panca indera, kemudian diterima oleh sarah
sensori di panca indera dan dikirim ke otak.
Otak mempersepsikan informasi kemudian disimpan pada memori jangka pendek
atau waktu yang sebentar sekitar 1 menit. Memori jangka pendek dikirim ke generator
atau pembangkit tanggapan yang kemudian disalurkan kembali ke bagian tubuh lainnya
untuk memberikan tanggapan.
Memori jangka pendek kemudian diubah menjadi memori jangka panjang dan
disimpan secara permanen di dalam otak. Proses ini melibatkan kerja kontrol dan
membentuk jejak jejak memori. Memori jangka panjang dapat digunakan dengan cepat
dengan melalui jejak jejak memori yang terbentuk. Semakin sering dipanggil, memori
akan semakinmudah ditemukan dan jejak jejak nya semakin jelas. Namun pada memori
jangka panjang yang tidak pernah atau jarang digunakan maka memori akan meluap dan
terjadi lupa atau kondisi tidak dapat mengingat sesuatu. Memori lupa dapat dikembalikan
dengan melalui ciri ciri informasi yang masih diingat.
Memori kontrol bekerja jika ada keinginan kuat, harapan, motivasi, minat dan
usaha. Namun apabila tidak ada hal hal tersebut, maka kontrol tidak akan bekerja dan
memori tidak akan tersimpan. Kualitas kontrol tergantung pada banyaknya informasi
yang tertangkap panca indera, semakin banyak yang tertangkap maka penyimpanan
memori akan lebih baik. Kontrol lainnya yaitu frekuensi dimana semakin banyak
frekuensi informasi yang didapatkan maka semakin baik pula penyimpanan memorinya.
5. Faktor-faktor penyebab Lupa
Faktor Fisik
Alkohol
Nutrisi dan Latihan
Stroke dan Trauma
Umur
Faktor Psikis
Natural House Cleaning
Proteksi
Stress
Perubahan Situasi
6. Definisi Amnesia
Penyakit Amnesia adalah penyakit hilangnya akal ingatan, yang bisa berlangsung dalam
waktu pendek maupun berlanjut kapanjangan, khususnya hal ini menyangkut ide-ide yang
harus diungkapkan dengan kata-kata. Penyakit Amnesia juga bisa berlangsung definitif
(sudah pasti, bukan sementara), secara tetap dan hilang untuk selama-lamanya.
Penyakit Amnesia bisa sebagian saja yang hilang dari ingatan, akan tetapi bisa juga
bersifat total dan tidak dapat diingat kembali. Kadangkala penyakit amnesia itu bisa
berlangsung secara periodik atau berkala. Pada peristiwa gegar otak (commotio cerebri)
dan cedera pada otak, penyakit amnesia ini sering terjadi.
7. Jenis-jenis Amnesia
1.Penyakit Amnesia Retrograde (Mundur)
Penyakit Amnesia Retrograde yaitu hilangnya ingatan mengenai kejadian dan segenap halihwal yang mendahului suatu kecelakaan. Semua kesan masa lalu sebelum terjadinya
kecelakaan, jadi hilang. Hal ini biasanya berlangsung pendek.
2. Penyakit Amnesia Anterograde
Penyakit Amnesia Anterograde adalah hilangnya ingatan mengenai peristiwa-peristiwa segera
sesudah kecelakaan terjadi, yaitu sesudah terjadi shock, gegar otak atau saat yang
membingungkan.
3. Penyakit Amnesia Auditorer
Penyakit Amnesia Auditorer ialah ketidakmampuan mengenal kembali kata-kata yang
diucapkan orang lain, disebut juga sebagai tuli kata.
4. Penyakit Amnesia Retroanterograde
Penyakit Amnesia Retroanterograde yaitu pemutar balikan ingatan, dimana kejadian-kejadian
yang baru berlangsung dikaitkan dengan masa lampau, sedangkan peristiwa-peristiwa yang
lama dikaitkan dengan waktu sekarang.
5. Penyakit Amnesia Tactile
Penyakit Amnesia Tactile adalah ketidakmampuan mengenal kembali objek-objek melalui
rabaan, disebut pula sebagai asterognosis atau astereocognosy.
6. Penyakit Amnesia Visual
Penyakit Amnesia Visual merupakan buta kata, yaitu ketidakmampuan mengingat kambali
perkataan-perkataan yang tertulis atau rerucapkan atau objek-objek yang pernah dilihat
sebelumnya.
8. Penyebab Amnesia
Amnesia dapat terjadi karena kerusakan pada bagian otak yang membentuk sistem limbik
yang berperan dalam mengatur ingatan dan emosi seseorang. Beberapa kondisi yang dapat
memicu terjadinya amnesia, di antaranya adalah:
Cedera pada kepala, misalnya akibat kecelakaan.
Stroke.
Kejang.
Ensefalitis atau peradangan otak.
Tumor otak.
Penyakit Alzheimer.( Kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat,
penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku pada
penderita akibat gangguan di dalam otak yang sifatnya progresif atau perlahan-lahan)
Ketergantungan minuman keras dalam jangka waktu yang lama.
Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti benzodiazepine dan obat penenang
Penurunan pasokan oksigen pada otak (anoxia).
Trauma psikologis, misalnya akibat pelecehan seksual
9. Teori Kesadaran menurut Sigmund Freud
Menurutnya, pengertian kesadaran adalah bagian kecil dari jalannya kehidupan psikis
mahluk hidup, sehingga hubungan atau perbandingan antara kesadaran dan
ketidaksadaran dalam kehidupan lebih banyak dilalui dengan ketidaksadaran.
10. Tingkatan Kesadaran
A. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
B. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya,
sikapnya acuh tak acuh.
C. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriakteriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
D. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang
lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah
dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
E. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon
terhadap nyeri.
F. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap
rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga
tidak ada respon pupil terhadap cahaya).
11. Definisi Atensi
Menurut Singgle Theory
Pada hakikatnya orang tidak dapat memproses informasi lebih dari satu.
Menurut Limitid capacity theory
Orang bisa melakukan pemrosesan informasi 2 atau 3 dalam waktu yg sama tetapi tidak
memerlukan proses mental
12. Cara meningkatkan Atensi
Menurut pendapat Sukadiyanto (2006:175-177), perhatian dan konsentrasi dapat
ditingkatkan diantaranya dengan jalan :
• Menaikkan/menarik nafas dalam-dalam dengan tujuan untuk memberikan ketenangan
• Dengan menambah pengalaman dan belajar, dengan banyak berlatih dan bertanding dapat
meningkatkan keterampilan, percaya diri dan kemampuan mental bertanding
• Melalui selftalk yaitu berbicara pada diri sendiri untuk meningkatkan semangat
• Meningkatkan pandangan dan pikiran pada suatu objek tertentu agar mmenjadi lebih
terpusat dan terfokus serta membatasi jumlah yang diterima agar mudah diproses dan
ditanggapi oleh rangsang dann panca indra sehingga respon yang dihasilkan menjadi lebih
baik
• Dengan visualisasi diri yaitu memunculkan kembali suatu hal, pengalaman, gerakan,
kebiasaan tertentu baik milik sendiri maupin orang lain • Berpikir seara positif dan
konstruktif
13. 5 Jenis atensi
A. Perhatian spontan dan disengaja
Perhatian spontan, disebut juga pula perhatian asli atau perhatian langsung, ialah
perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh karena tertarik pada sesuatu dan tidak
didorong oleh kemauan. Perhatian disengaja yakni perhatian yang timbulnya didorong
oleh kemauan karena adanya tujuan tertentu
B. Perhatian statis dan dinamis
Perhatian statis ialah perhatian yang tetap terhadap sesuatu. Ada orang yang dapat
mencurahkan perhatiannya kepada sesuatu seolah-olah tidak berkurang kekuatannya.
Dengan perhatian yang tetap itu maka dalam waktu yang agak lama orang dapat
melakukan sesuatu dengan perhatian yang kuat.
Perhatian dinamis ialah perhatian yang mudah berubah-rubah, mudah bergerak, mudah
berpindah dari objek yang satu ke objek yang lain. Supaya perhatian kita terhadap sesuatu
tetap kuat, maka tiap-tiap kali perlu diberi perangsang baru.
C. Perhatian konsentratif dan distributif
Perhatian konsentratif (perhatian memusat), yakni perhatian yang hanya ditujukan
kepada suatu objek ( masalah) tertentu.
Perhatian distributif (perhatian terbagi-bagi). Dengan sifat distributif ini orang dapat
membagi-bagi perhatiannya kepada beberapa arah dengan sekali jalan/ dalam waktu yang
bersamaan
D. Perhatian sempit dan luas
Perhatian sempit: Orang yang mempunyai perhatian sempit dengan mudah dapat
memusatkan perhatiannya kepada suatu objek yang terbatas, sekalipun ia berada dalam
lingkungan ramai. Dan lagi orang semacam itu juga tidak mudah memindahkan
perhatiannya keobjek lain, jiwanya tidak mudah tergoda oleh keadaan sekelilingnya
Perhatian luas: Orang yang mempunyai perhatian luas mudah sekali tertarik oleh
kejadian-kejadian sekelilingnya, perhatiannya tidak dapat mengarah hal-hal tertentu,
mudah terangsang dan mudah mencurahkan jiwanya kepada hal yang baru.
E. Perhatian fiktif dan fluktuatif
Perhatian fiktif (perhatian melekat), yakni perhatian yang mudah dipusatkan suatu hal
dan boleh dikatakan bahwa perhatiannya dapat melekat lama pada objeknya. Biasanya
teliti sekali dalam mengamati sesuatu
Perhatian fluktuatif (bergelombang). Pada umumnya dapat memperhatikan bermacammacam hal sekaligus, tetapi tidak seksama
14. Proses Terjadinya Atensi
Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.
Proses otomatis tidak melibatkan kesadaran, misalkan mengarahkan pandangan pada
rangsang yang menarik secara kognisi. Memperhatikan secara otomatis dilakukan tanpa
bermaksud untuk memperhatikan suatu hal. Perhatian terhadap suatu hal atau tindakan
dapat dibentuk sehingga menjadi otomatis (otomatisasi) melalui latihan dan frekuensi
melakukan tindakan tersebut.
Proses terkendali biasanya dikendalikan oleh kesadaran, bahkan membutuhkan
kesadaran untuk dapat mengarahkan atensi secara terkendali. Biasanya proses terkendali
membutuhkan waktu lebih lama untuk dilakukan, karena dilakukan secara bertahap.
Proses Atensi
Manusia menerima stimulus baik dari luar maupun dalam tubuhnya. Bagian tubuh
yang menerima stimulus tersebut disebut reseptor. Terdapat 5 jenis indera tubuh
manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, sentuhan, rasa, dan bau. Reseptor pendengaran
(audio) menerima 15-19% informasi dari seluruh informasi yang diterima dan sebagian
besar, yaitu 80% informasi, diterima manusia melalui penglihatan (visual).
Stimulus yang diterima oleh indera tubuh manusia kemudian diteruskan menjadi
persepsi. Persepsi merupakan tahap kognitif di mana manusia menyadari sensasi yang
disebabkan oleh stimulus dan interpretasi informasi dari pengalaman atau
pengetahuannya (Groover, 2007). Proses persepsi terdiri dari dua tahap, yaitu deteksi dan
rekognisi.
Deteksi terjadi pada saat manusia menyadari adanya stimulus (bottom up processing), dan
rekognisi terjadi ketika manusia menginterpretasikan arti dari stimulus tersebut serta
mengidentifikasinya dengan pengalaman/pengetahuan sebelumnya (top down
processing).
Stimulus yang diterima oleh sistem indera tubuh kemudian diterima manusia
sebagai informasi dan disimpan dalam ingatan sensori. Ingatan ini memengaruhi
persepsi manusia dan kemudian menjadi ingatan kerja (ingatan jangka pendek). Informasi
baru dijaga dalam ingatan dengan adanya proses mental dan kemudian disimpan dalam
ingatan jangka panjang.
PENUTUP
KESIMPULAN
Manusia tidak bisa terlepas dengan Memori , Amnesia dan Fungsi Kognitif
( Kesadaran dan Atensi ) . karena ketiga hal ini terus menerus berlangsung dalam
setiap kehidupan kita. Oleh sebab itu diperlukan kesadaran dan pemahaman tentang
ketiga hal ini.
SARAN
Dengan adanya makalah ini , disarankan kepada setiap para pembaca terkhususnya
mahasiswa unpri agar lebih memahami dan mengerti tentang memori , amnesia dan
Fungsi kognitif ( Kesadaran dan Atensi )
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/makalah-memori-psikologi-umum.html
https://psikologikognitifduinmaliki.wordpress.com/category/sensasi-persepsi-danatensi/
http://www.academia.edu/16199333/PENGERTIAN_PENYEBAB_DAN_CARA_MEN
GATASI_LUPA
http://teoribagus.com/ingatan-lupa-dan-transfer-dalam-belajar
http://dosenpsikologi.com/memori-dalam-psikologi
http://www.pengertianpakar.com/2015/01/penyakit-amnesia-dan-macam-macamamnesia.html
http://www.academia.edu/6089891/ATENSI
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132256205/pendidikan/Teori+atensi,+materi+7.pdf
http://www.alodokter.com/penyakit-alzheimer
https://id.wikipedia.org/wiki/Atensi