MAKALAH ILMIAH tentang analisis tajuk su

MAKALAH ILMIAH
ANALISIS SUBJEK BERDASARKAN PENDEKATAN P.M.E.S.T

Dosen Pengampu :
Muhammad Rosyihan Hendrawan, S.IP., M.HUM

Disusun Oleh Kelompok 1 :
1. Adi Surya Pradana

165030701111001

2. Dita Taranita

165030707111009

3. Evy Riyannorjannah 165030701111017
4. Hayyu Habibah

165030700111005

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah menimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang Analisis
Subjek Berdasarkan Pendekatan PMEST
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari beberapa
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Analisis Subjek Berdasarkan
Pendekatan PMESTini dapat memberikan manfaat dan gambaran tentang bagaimana
mengembangkan dan prinsip organisasi perpustakaan ataupun dapat menginspirasikan

pembaca.

Malang, 21 November 2017

Penyusun

ii

Daftar Isi

Kata Pengantar................................................................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ............................................................................................................. 2
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Tajuk Subjek .................................................................................... 3
2.2 Fungsi dan Tujuan Tajuk Subjek ...................................................................... 3

2.3 Jenis-jenis Tajuk Subjek ..................................................................................... 5
2.4 Penentuan Tajuk Subjek ................................................................................... 7
2.5 Klasifikasi dan Tajuk Subjek ............................................................................... 9
2.5.1

Tajuk Subjek ........................................................................................ 10

2.5.2

Klasifikasi ............................................................................................ 10

2.6 Implementasi Tajuk Subjek ................................................................................ 11
2.6.1

Dampak Terhadap Pustakawan........................................................... 11

2.7 Daftar Tajuk Subjek ............................................................................................ 12
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 15
3.2 Saran.................................................................................................................. 15

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 16
Glosarium ........................................................................................................................ 17

iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perpustakaan adalah lembaga penyedia informasi yang di dalamnya terdapat
banyak bahan pustaka dari berbagai macam penulis dan penerbit bahkan ada yang
dari luar negara.Dalam bahan pustaka tersebut lah terdapat subyek yang perlu di
analisis dan di tentukan guna mempermudah proses pengklasifikasian koleksi tersebut
ke dalam kelas kelas yang sudah ada da di dasarkan pada aturan yang ada di UDC
dan DDC.
Karena bersifat pentingnya tajuk subjek ini ,maka dalam penentuan nya harus di
lakukan secara akurat ,maka dari itu dalam penentuan tajuk subjek ini harus di awali
dengan penganalisisan subject yang bertujuan memastikan tingkat keakuratan trajuk
subjek dari bahan pustaka itu sendiri.Di lapangan sendiri penerapan tajuk subjek yang
di dasari dengan analisis subjek yang bertujuan membuat tajuk subjek yang akurat ini

kurang ter realisasi karena banyak perpustakaan dan badan penyedia informasi
lainnya belum berfokus bahkan terkesan tidak memperhatikan masalah penentuan
tajuk subjek ini,sehingga masalah ini akan menghambat proses penyebaran informasi
secara optimal karena akan berdampak pada proses temu kembali.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1

Apakah pengertian dan fungsi dari tajuk subjek?

1.2.2

Apakah jenis-jenis tajuk subjek?

1.2.3

Bagaimanacara menentukan tajuk subjek?

1.2.4

Apa perbedaan klasifikasi dengan tajuk subjek?


1.2.5

Bagaimanakah cara mengimplementasikan sebuah tajuk subjek dalam
konteks pengajaran dan di perpustakaan?

1

1.3 Tujuan
Makalah ini disusun berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut:
1.3.1

Untuk mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan tajuk subjek, fungsi
tajuk subjek dan jenis dari tajuk subjek kepada pembaca

1.3.2

Untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang prinsip tajuk
subjek, cara menentukan tajuk subjek.


1.3.3

Untuk memberikan penjelasan perbedaan antara klasifikasi dengan tajuk
subjek

1.3.4

Untuk memberikan penjelasan bagaimana implementasian tajuk subyek
dan penggunanaan nya dalam perpustakaan

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat teoritis
a. Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan bidang Perpustakaan,khususnya mengenai
Klasifikasi dan Tajuk Subjek.
b. Dapat berguna sebagai bahan informasi dan referensi bagi penulisan
selanjutnya.
1.4.2 Manfaat praktis
a. Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikirandan
informasi bagi mahasiswa mengenai klasifikasi dan tajuk subjek .


2

BAB I
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tajuk Subjek
Defenisi tajuk subjek menurut (Trimo,

1989: 2 ) adalah “suatu kata

atau

beberapa kata yang dipergunakan untuk melukiskan isi dari pada suatu buku ataupun
topik”. Topik subjek dapat disebut dengan Subject Heading merupakan deskriptor
yang dibentuk dari kata tunggal maupun majemuk dipilih dari teks dokumen yang
berguna untuk memberikan penjelasan tentang deskripsi isi dari dokumen sampai
kepada unsur ketepatan yang paling dalam . Pengertian dari tajuk subjek yang
dimaksud adalah kata (-kata) yang digunakan dalam katalog perpustakaan untuk
meringkas kandungan informasi tersebut. Istilah tajuk subyek dapat juga diartikan

sebagai suatu istilah atau kosa kata yang terkendali dan berstruktur untuk
menyatakan suatu konsep subyek bahan pustaka. Sebagai kosa kata atau frase,
karena tidak selalu terdiri atas satu suku kata, melainkan dapat berbentuk dua atau
lebih suku kata, tetapi bukan suatu kalimat. Dikatakan terkendali karena diarahkan
untuk menggunakan istilah yang tetap untuk menyatakan konsep yang sama,
meskipun banyak istilah padanannya. Sedangkan berstruktur karena ada kaitan
antara tajuk satu dan tajuk yang lain, sesuai dengan struktur ilmu dan pengetahuan.
Tajuk subjek biasanya dicantumkan pada bagian awal entri katalog yang disusun
dalam katalog subyek berabjad, baik dalam katalog bentuk kartu, bentuk buku, bentuk
mikro, maupun OPAC (Online Public Access Catalog).
2.2 Fungsi dan Tujuan dari Tajuk Subjek
Menurut (Suwarno, 2007:52) tajuk subjek diperlukan dengan alasan sebagai
berikut :
Adanya proses temu balik informasi, maka artinya seorang pengindeks harus
dapat memperkirakan kebutuhan informasi bagi para pengguna. Hal ini
terdapat pada tahap analisis subjek dimana pengindeks harus selalu bertanya
bagaimanakah dokumen yang diharapkan pengguna dapat ditemukan kembali.

3


a. Karena adanya kebutuhan informasi bagi pemustaka. Apabila dokumen
yang relevan dengan suatu permintaan dapat diketahui eksistensinya di
perpustakaan, maka hal ini ada kecocokan antara informasi yang
ditemukan, dengan kata lain informasi yang terdapat dalam dokumen dalam
batas-batas tertentu cocok dengan informasi yang dikehendaki. Kecocokan
inilah yang merupakan inti dari penemuan kembali informasi.
b. Banyaknya koleksi bahan pustaka di perpustakaan, sehingga pengguna
mudah menentukan informasi yang bagaimana sesuai dengan kebutuhan.
Bagaimanapun besarnya dokumen, perpustakaan tidak akan ada artinya
jika dokumen yang relevan tidak dapat diketahui tempatnya bila diperlukan,
oleh karena itu perpustakaan perlu membangun katalog yang merupakan
suatu sistem penemuan kembali informasi.
c. Menyusun dan menyimpan di rak mempermudah petugas pada khususnya
dan mempermudah pengguna mengakses langsung informasi yang
terdapat pada bahan pustaka.
d. Informasi dapat digolongkan berdasarkan kelas ilmu pengetahuan menjadi
seri kategori yang disusun secara logis.
Berikut beberapa fungsi dari tajuk subjek yaitu :
a.


Mendaftar bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan di bawah satu kata
atau istilah atau frase.

b.

Menyusun suatu entri katalog dengan tajuk subjek sebagai media
penyusun.

c.

Sebagai titik temu suatu informasi melalui subjeknya.

d.

Dapat memudahkan dan mempercepat pelayanan.

Sedangkan tujuan dari adanya tajuk subjek sebagaimana dikemukakan oleh
pustakawan C.A Cutter pada tahun 1876 yang diangkat oleh Needham 1971 sebagai
berikut :
a.

Memberikan kemudahan kepada pemustaka untuk menemukan bahan
pustaka yang telah diketahui subjeknya secara tepat, cepat dan akurat.

b.

Menunjukan bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan oleh
pengarang tertentu berdasarkan subjek tertentu.

4

c.

Membantu dalam pemilihan bahan pustaka berdasarkan edisi dan
karakternya.

2.3 Jenis-jenis Tajuk Subjek
Jenis tajuk subyek meliputi tajuk utama, tajuk inversi, tajuk gabungan, dan tajuk
tambahan.
1. Tajuk Utama
Tajuk utama merupakan konsep tunggal/sederhana, yang dapat berupa
yang berikut.
-

Tajuk kata benda tunggal. Misalnya, ekonomi, hukum, politik, dan
sebagainya.

-

Tajuk ajektif. Tajuk ini terdiri atas dua istilah, yaitu kata benda diikuti
dengan

-

kata ajektif. Misalnya, benda besar, binatang beracun, dan
sebagainya.

-

Tajuk frase/kosa kata. Tajuk ini berupa susunan beberapa istilah.
Misalnya, depresi pada anak, diabetes dalam kehamilan, dan
sebagainya.

2. Tajuk Inversi
Tajuk inversi (pembalikan istilah) perlu dikatakan karena hal-hal berikut.
-

Masyarakat lebih mengenal istilah dasar. Misalnya, hakim, ahli,
hukum, dan pembaruan.

-

Menggunakan istilah yang luas dalam segala aspeknya. Misalnya, o
Angkatan Bersenjata – Komunikasi o Angkatan Bersenjata –
Lambang o Angkatan Bersenjata – Logistik o Angkatan Bersenjata –
Manuver

3. Tajuk Gabungan
Tajuk gabungan merupakan penggabungan dua unsur yang sederajat
atau berkaitan dengan kata penghubung “dan.” Misalnya, agama dan musik,
bank dan perbankan, perawat dan perawatan, dan sebagainnya.

5

4. Tajuk Tambahan
Tajuk tambahan menyatakan adanya subyek utama dan subyek
tambahan, yang merupakan implementasi dari subdivisi nomor kelas.
Perhatikan contoh berikut.


Nama pribadi/orang : Kurniawan, Patah



Nama geografi/provinsi : Jawa Timur-Sejarah, Magean-Geografi



Nama bangsa/suku bangsa : Maori-adat kebiasaan, SundaPerkawinan



Nama barang : Gendang, Baju, dan sebagainya



Nama tanaman : Anthurium-Bunga, Mahona, Buah, dan
sebgainya



Nama perjanjian :Meja Bundar-Perjanjian, Giantr-Perjanjian



Nama organisasi/lembaga : Pusat Bahasa, Pemuda Pancasila,
dan sebagainya

Namun dalam penentuan yang yang lain tajuk subyek di bagi menjadi 4 jenis
yaitu tajuk subjek topik, tajuk bentuk, tajuk geografi dan nama diri.
Tajuk Topik



Tajuk topik adalah kata atau frasa atau konsep yang mewakili isi bahan
perpustakaan. Misalnya: kesehatan, pendidikan, militer dan lain-lain.
Tajuk Bentuk



Tajuk bentuk terbagi atas dua jenis: pertama, tajuk bentuk yang
mendeskripsikan susunan umum bahan perpustakaan serta tujuannya,
misalnya: almanac, direktori, ensiklopedi, gazetir; kedua, tajuk bentuk yang
merupakan nama dari bentuk sastra dan genre. Contoh: fiksi, puisi, drama,
esai.


Tajuk Geografi
Tajuk geografi adalah nama tempat yang sudah mapan yang

menunjukkan kawasan fisik dan atau yurisdiksi politik. Tajuk bentuk
geografi berbeda dari tajuk subjek topic karena merujuk ke entitas yang

6

unik bukannya abstraksi atau kategori benda. Misalnya: Surabaya, Bali,
Indonesia.


Nama Diri
Nama adalah tajuk yang digunakan sebagai nama yang unik yang

dibahas bahan perpustakaan. tajuk nama terdiri dari: nama diri, badan
korporasi, pertemuan dan judul seragam. Contoh: Soekarno, Universitas
Padjajaran, Malin Kundang.
2.4 Penentuan Tajuk Subjek
Tajuk subjek adalah kata atau istilah yang dipergunakan untuk mewakili



subjek dokumen.
Dalam penentuan subjek buku atau bahan pustaka lain, diperlukan analisis



subjek yang akurat dengan dibantu sarana daftar tajuk subjek komprehensif,
meliputi: Daftar Tajuk Subjek, Tesaurus, Skema Klasifikasi, Jajaran Kendali,
Indeks dan sebagainya.
Penentuan tajuk subjek mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku.



Langkah pertama pengkatalogan subjek adalah menentukan subjek yang benar
dari bahan perpustakaan yang di katalog. Dalam banyak hal, penentuan subjek tidak
mudah dilakukan karena isi bahan perpustakaan terlalu kompleks atau judulnya
kurang informatif, sehingga pengkatalog harus membaca daftar isi, kata pengantar,
pendahuluan, bahkan sebagian isinya.
Sedangkan point penentuan tajuk subjek sebagai berikut.
1.

Dimulai dari mengetahui dimulai dari mengetahui isi dari halaman judul,
daftar isi, pendahuluan, rambang halamanhalaman pertama, kemudian
baca sedikit.
Bila yang dihadapi pembaca adalah material nonbuku hendaknya
memeriksa kontener, boks, label, panduan pengiring dll., kemudian melihat
isi atau mendengarkannya.

2.

Setelah semua itu dilakukan, baru dapat menentukan subjek sebuah karya.
Bila dijumpai terminologi teknis yang tidak dipahami, dapat memeriksa

7

artinya pada sumber referensi (seperti kamus). Cara menambahkan tajuk
subjek yang baru ialah dilakukan dengan menuliskan pada entri antara dua
tajuk subjek.
3.

Subjek sebuah buku tidak dapat ditentukan semata-mata dari judulnya
karena judul seringkali menyesatkkan atau tidak memberikan informasi
yang cukup sehingga mengakibatkan kekeliruan.

4.

Tidak tertutup kemungkinan bahwa ada karya subjeknya tak tertentukan
sehingga lebih baik bila tidak diberi tajuk subjek.Karya semacam itu bisa
sebagai materi yang dikumpulkan oleh beberapa orang mengenai berbagai
topik atau pemikiran dan gagasan seseorang.

5.

Kasus Tajuk karya dengan tema : ‘Perilaku manusia dan Kebahagiaan’
tidak sesuai sebagai jika tajuknya ‘Apresiasi’ karena karya tersebut
mengisahkan

“kegemaran penulis”. Karya/buku tersebut tidak memiliki

subjek spesifik, sehingga tidak dapat diberi tajuk subjek tunggal
Penentuan tajuk subjek juga harus memperhatikan beberapa prinsip antara lain:
a. Tajuk subjek untuk keperluan pengguna
Perlu dipertimbangkan kepentingan pengguna, baik dalam memilih istilah,
menentukan jumlah tajuk subjek dan ketentuan lainnya
b. Satu istilah untuk semua
Tajuk Subjek merupakan istilah yang bersifat baku, yaitu satu kata atau
istilah yang dipilih untuk suatu subjek berlaku untuk semua buku yang
mempunyai subjek sama, sekalipun satu buku dengan lainnya berbeda dalam
menggunakan istilah dalam subjek tersebut.
c. Penggunaan istilah yang biasa digunakan
Dalam memilih istilah untuk tajuk subjek harus mengutamakan penggunaan
istilah yang biasa digunakan dalam masyarakat
d. Penggunaan istilah yang spesifik
e. Jumlah tajuk untuk setiap buku
Tidak ada ketentuan tentang jumlah tajuk subjek yang dibuat, dengan
memperhatikan masyarakat pemakai dan faktor ekonomi (jika katalog masih
manual)
f. Penggunaan Penunjukan
Perlu dipertimbangkan penggunaan penunjukan silang dalam tajuk subjek
8

Agar diperoleh suatu urutan yang baku dan taat azas/konsistensi dalam penentuan
subyek dan (nomor kelas) maka oleh Ranganathan menggunakan konsep yang dikenal
“Urutan Sitasi”. Menurutnya ada 5 (lima) faset yang mendasar yang dikenal dengan
akronim P-M-E-S-T, yakni:


P - Personality (Wujud)



M - Matter (Benda)



E - Energy (Kegiatan)



S - Space (Tempat)



T - Time (Waktu)

Contoh:
1. Judul buku : “budidaya semangka non biji di kalimantan”.
 Personality (P) = Non biji
 Matter (M)

= semangka

 Energy (E)

= Budidaya

 Space (S)

= Kalimantan

 Time (T)

= Tidak ada (-)

2.5 Klasifikasi dan tajuk subjek
Pada klasifikasi dan tajuk subjek adalah sama, yaitu menunjukkan subjek atau
isi suatu bahan perpustakaan. Namun pengatalog atau pustakawan hendaknya juga
harus mengenali perbedaan mendasar antara klasifikasi dan tajuk subjek untuk
katalog perpustakaan. Perbedaan mendasar itu dapat dilihat dari 2 hal. Pertama,
pada sistem klasifikasi buku yang diklasifikasi hanya mempunyai satu nomor kelas
yang menentukan lokasinya di rak. Hal tersebut berbeda dengan tajuk subjek, dimana
buku yang sama dapat memperoleh lebih dari satu tajuk subjek (lazimnya paling
banyak 3 tajuk subjek) contohnya Biografi Teuku Umar dengan notasi 959.822,
namun ketika diuraikan dalam bentuk tajuk subjek, kemungkinan memperoleh 2 tajuk
subjek, misalnya Indonesia – Sejarah – Perang Aceh dan Umar, Teuku – Biografi
(Sulistyo-Basuki, 2012). Perbedaan kedua adalah perbedaan tujuan dimana klasifikasi
digunakan untuk mengumpulkan materi perpustakaan pada satu angka di rak. Tajuk

9

subjek digunakan untuk mengumpulkan semua pembahasan subjek dalam satu
urutan abjad dengan tidak memandang lokasi di rak.
2.5.1 Tajuk subjek
Kata atau kumpulan

kata yang menentukan subjek buku dan material

lainnya serta menyatukan materi perpustakaan di bawah subjek yang sama,
digunakan pada katalog atau pangkalan data. Dalam pengolahan di perpustakaan,
tajuk subjek merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari klasifikasi. Bila
tajuk subjek menentukan isi buku (dalam arti luas) secara verbal serta terkendali,
maka bagan klasifikasi menggunakan notasi. Masalah tajuk subjek ini menarik
perhatian karena sebagian perpustakaan tidak menggunakan tajuk subjek dalam
katalog dan pangkalan data serta merancukan pengertian tajuk subjek dengan
klasifikasi

(Sulistyo-Basuki,

2011).

Bahkan

pustakawan

dan

pengelola

perpustakaan yang telah lama berkecimpung di dunia kepustakawanan pun
banyak yang belum memahami penentuan tajuk subjek tersebut karena cenderung
menganggap rangkaian kegiatan tersebut sebagai klasifikasi yang hanya
membutuhkan buku pegangan berupa Dewey Decimal Classification (DDC).
Daftar tajuk subjek bahan perpustakaan yang dapat digunakan ada
bermacam-macam, di antaranya:
o Daftar Tajuk Subjek untuk Perpustakaan (Perpustakaan Nasional RI)
o Daftar Tajuk Subjek dalam Bahasa Indonesia (Sulistyo-Basuki)
o Sears List of Subject Headings
o Library of Congress Subject Headings
Penggunaan masing-masing jenis daftar tajuk subjek tentunya menyesuaikan
dengan kondisi perpustakaan. Makin besar perpustakaan, makin banyak jumlah
dan jenis bahan perpustakaan yang dimiliki pasti memerlukan daftar tajuk subjek
yang lengkap karena banyak topik yang belum terwakili bila menggunakan daftar
tajuk subjek yang kurang lengkap.
2.5.2 Klasifikasi

10

Proses

pengelompokan,

mengumpulkan

benda

yang

sama

serta

memisahkan benda yang tidak sama (Sulistyo-Basuki, 1993:395). Dalam konteks
perpustakaan, klasifikasi merupakan penyusunan sistematis terhadap buku dan
bahan perpustakaan lain berdasarkan subjek. Tujuannya adalah membantu
pemustaka untuk mengidentifikasi sebuah dokumen dan mengelompokkan
dokumen sejenis menjadi satu. Setiap bagan klasifikasi menggunakan sistem
simbol untuk ciri kelas dan subdivisi kelas. Simbol ini menunjukkan subjek serta
hubungan antarsubjek yang disebut notasi.
Jika penentuan tajuk subjek menggunakan beberapa macam daftar tajuk
subjek yang dapat disesuaikan dengan kondisi perpustakaan, maka klasifikasi
bahan perpustakaan pada umumnya menggunakan buku pegangan Dewey
Decimal Classification (DDC) yang terdiri dari 4 volume. Volume 1 adalah Tables,
volume 2 dan 3 adalah Schedule (penjabaran nomor klasifikasi 000-999), dan
volume 4 adalah Index. Dalam penentuan notasi klasifikasi yang tujuan berikutnya
adalah nomor panggil untuk pengaplikasian pada label buku, perlu diperhatikan
pula standar tajuk entri utama, serta tajuk entri tambahan untuk tujuan katalogisasi.

2.6 Implementasi Tajuk Subjek
Berdasarkan artikel yang dimuat oleh digilib undip yang berjudul Tajuk Subjek
dalam Konteks Pengajaran dan Penggunaannya di Perpustakaan Indonesia oleh
Sulistyo-Basuki yang menyatakan bahwa masalah tajuk subjek cukup menarik
perhatian atas hasil kunjungan lapangan ke perpustakaan umum dan sekolah di Jawa
dan luar jawa, sebagai kegiatan pemantauan Proyek Pengembangan Perpustakaan
Sekolah & Madrasah antara tahun 2003 s.d. 2006, kemudian kegiatan serupa pada
tahun 2007 s.d. 2009. Dalam sigi (survey) tersebut terdapat temuan menyangkut tajuk
subjek.Hampir 50 % petugas perpustakaan tidak menggunakan tajuk subyek dalam
katalog dan pangkalan data serta merancukan pengertian tajuk subyek dengan
klasifikasi.

2.6.1 Dampak terhadap praktik kepustakawanan

11

Hasil temuan di lembaga pendidikan yang mengenalkan berbagai tajuk
subjek namun tidak disertai praktik karena ketiadaan buku daftar tajuk
subjek.Dampak dari praktik pengajaran tersebut nampak tatkala mahasiswa
tamat pendidikan, kemudian bekerja di perpustakaan pustakawan tersebut
menghadapi kesulitan soal tajuk subjek sebagai berikut:
1. Di lembaga tempat mereka bekerja, tidak selalu tersedia daftar tajuk
subjek sesuai yang diajarkan di lembaga pendidikan. Maka pustakawan
terpaksa menggunakan daftar tajuk yang belum tentu cocok untuk
tempat dia bekerja, misalnya daftar tajuk subjek untuk perpustakaan
umum digunakan di perpustakaan perguruan tinggi.
2. Karena ketiadaan daftar tajuk subjek, di beberapa perpustakaan
ditemukan kerancuan menggunakan notasi klasifikasi sebagai tajuk
subjek. Hal ini merupakan kekeliruan karena notasi klasifikasi berbeda
dengan tajuk subjek.
3. Perpustakaan tidak menggunakan pendekatan tajuk subjek, cukup
dengan bagan klasifikasi. Hal ini merupakan kekeliruan karena sebuah
materi perpustakaan punya probabilitas memiliki lebih dari 1 tajuk subjek,
namun hanya 1 notasi klasifikasi.
4. Di Lapangan tidak tersedia daftar tajuk subjek. Bagi perpustakaan
perguruan tinggi yang ingin menggunakan Library of Congress Subject
Headings (LCSH) mengalami kendala dalam pengadaannya mengingat
harganya relative mahal.
5. Adanya

keinginan

pustakawan

agar

Perpustakaan

Nasional

RI

mengeluarkan daftar tajuk subjek yang dirancang khusus untuk
perpustakaan sekolah & umum.
2.7 Daftar Tajuk Subjek
1. Sear’s List of Subject Headings
Sear’s List of Subject Headings adalah daftar tajuk subyek yang
digunakan secara luas oleh berbagai perpustakaan yang koleksinya belum
begitu besar, baik perpustakaan umum maupun perpustakaan sekolah
khusus di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai

12

bahasa resmi. Terbit pertama kali tahun 1923 dengan judul List of Subject
Headings for Small Libraries. Struktur Tajuk Subjek:
a. Tajuk Tunggal (berupa kata benda dalam bentuk tunggal atau
jamak)..
b. Tajuk Ganda (gabungan dari dua kata dengan menambahkan “dan”,
c. Tajuk Frasa (bentuk kombinasi dari beberapa kata)
d. Tajuk Dengan Subdivisi (guna menunjukkan kekhususan) Tajuk
dengan Subdivisi Bentuk àPhilosophy – Dictionary.
e. Penunjukan Silang (cross references)
2. Library of Congress Subject Headings
Merupakan daftar tajuk subyek yang paling tua diantara beberapa
daftar tajuk subyek yang terkenal lainnya, diterbitkan pertamakali tahuan
1897. Karakteristik Fisik LCSH:
a. Semua tajuk yang digunakan tercetak tebal
b. Tajuk yang tidak digunakan dicetak tipis dan disertai dengan
penunjukan USE, UF, BT, NT, RT, SA
c. Sebagian tajuk subyek utama digunakan juga sebagai subdivisi
yang mengikuti nama kota
d. Scope notes : untuk menunjukkan ruang lingkup suatu tajuk dan
untuk menunjukkan hubungan dengan tajuk tajuk lain.
e. Penggunaan notasi klasifikasi untuk tajuk tajuk tertentu disertai
notasi klasifikasi dari LCC di antara dua kurung siku. Contoh : diesel
motor [TJ795]
3. Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional
Tahun 1977 judul Peodman Tajuk Subyek untuk Perpustakaan
Umum dan Sekolah 1982 (edisi revisi) judul Pedoman Tajuk Subyek untuk
Perpustakaan 2002 Daftar Tajuk Subyek Perpustakaan Nasional. Tujuan
dari penambahan tersebut adalah :
1. Memperjelas arti subyek yang bersangkutan
2. Membedakan istilah yang sama tertapi berlainan makna
3. Membedakan istilah yang sama tertapi berlainan aspek
13

4. Mempersempit ruang lingkup subyek
5. Mengkhususkan pengertian tajuk
Struktur subyek sama dengan SLS dan LCSH
Istilah yang digunakan :
Istilah Luas à IL
Istilah khusus à IK
Istilah yang berhubungan à IT
Gunakan untuk à GU
Lihat jugaà LJ
4. Daftar Tajuk Subjek Universitas Indonesia
DTSUI diterbitkan oleh UPT Perpustakaan UI pada tahun 2000,
disusun berdasarkan pada Daftar Tajuk Subyek yang sudah ada, yaitu
Daftar Tajuk Subyek untuk Perpustakaan (DTSP) edisi 4 tahun 1994 yang
diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI dan Sears List of Subject
Heading, 16th ed, 1977 oleh H.W. Wilson Company. DTSUI mendaftar tajuk
subyek yang berasal dari DTSP, beberapa tajuk subyek yang tidak
konsistem dicoba untuk diubah atau dihilangkan

Prinsip dasar adalah

berkaitan dengan susunan, ragam struktur, peragaan tajuk subyek, namanama, sintesis.

14

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penggunaan tajuk subyek pada katalog sangat penting untuk membantu
pencarian suatu topik atau disiplin ilmu tertentu yang dimiliki perpustakaan, tajuk
subyek dapat juga diartikan sebagai suatu istilah atau kosa kata yang terkendali dan
berstruktur untuk menyatakan suatu konsep subyek bahan pustaka.Dalam penentuan
tajuk subjek terdapat 6 prinsip yang harus diperhatikan yang dapat dilihat pada bab
pembahasan.

Penentuan

subjek

tidak

mudah

dilakukan

karena

isi

bahan

perpustakaan terlalu kompleks atau judulnya kurang informatif, sehingga pengkatalog
harus membaca daftar isi, kata pengantar, pendahuluan, bahkan sebagian isinya. Dari
keterbatasan wawasan yang diterima mengenai materi tajuk subjek, maka seorang
lulusan perpustakaan sering menemukan kendala salah satunya ialah di Lapangan
tidak tersedia daftar tajuk subjek. Bagi perpustakaan perguruan tinggi yang ingin
menggunakan Library of Congress Subject Headings (LCSH) mengalami kendala
dalam pengadaannya mengingat harganya relative mahal.
3.2 Saran
a. Sebagai seorang pustakawan kita harus cermat dan teliti dalam menentukan
tajuk subjek supaya pemustaka tidak tersesat dan susah dalam menentukan
bahan pustaka yang dicari
b. Adapun mekanisme yang perlu dikembangkan dan diperbaiki dalam
penyusunan kembali bahasa ilmiah dan bahasa indeksnya, struktur kosa
kata, dsb sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang ada dalam temu
kembali informasi perpustakaan
c. Ditambahanya

wawasan

mengenai

analisis

subjek

kepada

calon

pustakawan agar siap jika suatu saat akan terjun ke dalam dunia lapangan
untuk menentukan tajuk subjek suatu koleksi perpustakaan

15

16

DAFTAR PUSTAKA

Mafiadoc.TengertianTajuk

Subjek

.Di

Akses

17

November

2017,

Dari

https://mafiadoc.com/bab-ii-tinjauan-pustaka-21-pengertian-tajuk-subjek-ada_5a003a331723dd5bb2812c4e.html/
Power Point Pak Rosyihan Hendrawan

“Tajuk Subjek” Diakses pada tanggal 17

November 2017
UNS.(2009,27,April).Penentuan Tjuk Subjek. Di Akses 17 November 2017, dari
http://widodo.staff.uns.ac.id/2009/04/27/pertemuan-7-modul-7-penentuantajuksubjek/”
Digilib.Undip.Ac.Id. Tajuk Subjek Dalam Konteks Pengajaran Dan Penggunaannya Di
Perpustakaan Indonesia. Di Akses Pada Tanggal 17 November 2017,dari
http://digilib.undip.ac.id/v2/2012/06/04/tajuk-subjek-dalam-konteks-pengajaran-danpenggunaannya-di-perpustakaan-indonesia/
Perpusnas.go.id.Tajuk Subjek.Di Akses Pada Tanggal 17 November 2017, dari
http://pusbangkol.perpusnas.go.id/downlot.php?file=tajuksubjek_pnri.pdf/
Wordpress.com.Penentuan Tajuk Subjek Penentuan Tajuk Subjek Dan Klasifikasi Bahan
Perpustakaan Perbedaan Masalah Dan SolusI .Di Akses pada tanggal 15 November
2017,dari https://missreadmore.wordpress.com/2016/12/07/penentuan-tajuk-subjekdan-klasifikasi-bahan-perpustakaan-perbedaan-masalah-dan-solusi/
Sulistyo-Basuki. 2010. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Perpustakaan Nasional. 2011. Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia: Kumulasi Tahun 2002-2010. Ed. Rev. Jakarta: Perpustakaan

Nasional

RI.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=389540&val=340&title=Kajian
%20katalogisasi%20subyek%20verbal%20%20di%20perpustakaan%20perguruan
%20tinggi
Subrata,

Gatot.

2009.

Tajuk

Subjek.

Diakses

http://library.um.ac.id/images/stories/pustakawan/kargto/Tajuk%20Subjek.pdf

melalui
pada

tanggal 17 november 2017

17

Glosarium

Ajektif :adalah kelompok kata yang unsur intinya berupa kelas kata sifat
Apresiasi : suatu proses melihat, mendengar, menghayati, menilai, menjiwai dan
membandiangkan atau menghargai suatu karya seni. Dapat dikatakan bahwa
apresiasi adalah penilaian baik atau penghargaan terhadap suatu karya
sastra ataupun karya seni
Edisi : versi karya sastra yang diterbitkan pada waktu dan tempat tertentu
Eksistensi : suatu hal yang merujuk kepada keberadaan atau hal berada
Frase : satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas
fungsi geografi negara, wilayah, atau benua, serta statistic sosial atau bentang
alamnya
Gazetir : sebuah kamus atau direktori geografi sekaligus referensi penting untuk mencari
informasi tempat dan nama tempat (toponimi) yang disertai peta atau atlas
lengkap
Katalog: daftar koleksi sebuah pusat dokumentasi atau beberapa pusat dokumentasi yang
disusun menurut sistem tertentu.
Kosistensi : ketetapan dalam menentukan suatu hal yang cocok untuk konteks tertentu
Notasi : lambang yang digunakan dalam mengklasifikasi bahan pustaka
Sitasi : hal wajib yang ada dalam penulisan buku akademik, ataupun tulisan yang berbau
ilmiah lainnya.Sitasi digunakan sebagai pendukung gagasan. Sitasi juga wajib
ditulis dalam rangka memberikan pengakuan karya dan penghargaan kepada
penulis yang dirujuk
Sintesis : suatu integrasi dari dua atau lebih elemen yang ada yang menghasilkan suatu
hasil baru. Istilah ini mempunyai arti luas dan dapat digunakan ke fisika, ideologi
dan fenomenologi.
Tajuk : istilah dengan beragam arti. Artinya adalah sesuatu yang berada dibagian
atas/kepala

18