laporan praktikum jantung diaklin dan

BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Jantung (bahasa latin, cor) adalah sebuah rongga, organ berotot yang
memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang.
Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk
jantung. Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang
laki-laki dewasa. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan
endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, dibalik tulang dada atau
sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit kearah kiri.Dalam proses
perkembangannya, makhluk hidup sangat tergantung pada berfungsinya system
kardiovaskuler secara optimal, dan kelainan yang terjadi pada system ini akan
menyebabkan konsekkwensi klinik serius. Jantung sangat berperang penting bagi
kehiudan manusia karena jantung memiliki fungsi vital yaitu untuk memompakan
darah ke seluruh tubuh atau jaringan tubuh. Darah yang dipompa menghantarkan
nutrisi dan o2 ke jaringan untuk kelangsungan hidupnya, sehingga jaringan dapat
hidup dan menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
Pembuluh darah adalah suatu saluran yang berfungsi untuk mengalirkan
darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh kembali ke jantung.
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu pembuluh nadi(arteri), pembuluh balik
(vena), dan pembuluh kapiler.

1. Pembuluh nadi(arteri)
Arteri adalah semua pembuluh darah yang arahnya meninggalkan jantung
(mengalirkan darah dari jantung) sehingga darah yang dibawanya kaya
akan oksigen, kecuali pembuluh arteri pulmonalis (pembuluh arteri yang
membawa darah dari jantung menuju paru-paru).
2. Pembuluh balik(vena)

Vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali ke jantung
dari jaringan tubuh atau mengalirkan darah menuju jantung sehingga darah
yang dibawanya miskin oksigen,kecuali pembuluh vena pulmonalis
(pembuluh vena yang membawa darah dari paru-paru menuju jantung).

3. Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah yang sangat halus berupa
cabang pembuluh darah terkecil yang menyebar keseluruh jaringan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIKUM
 MAKSUD PRAKTIKUM :
-

Untuk memahami bentuk,ukuran, an mekanisme kerja dari jantung.


 TUJUAN PRAKTIKUM
-

Mengenal anatomi sistem peredaran darah dan beberapa
karakteristik darah manusia.

-

Mengenal fungsi peredaran darah

-

Menyadari peran jantung dan darah dalam menjaga
hemeostatis.

BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A.TEORI UMUM
Sistem peredaran darah adalah sistem yang memiliki hubungan dengan

pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan dara dari suatu
tempat ke tempat lain. Fungsi peredaran darah adalah mengngkut zat-zat makanan
dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut oksigen dan
karbondioksida dari seluruh jaringan ke alat respirasi, mengngkut hormon dari
kelenjar endokrin ke target organ dan mendistribusikan panas dari sumbernya ke
seluruh bagian tubuh. Denngan adanya peredaran darah maka akan tercipta
lingkungan yang sesuai dengan jaringan tubuh. Kondisi yang tetap dapat tercapai
bila ada pemindahan zat melintasi dinding pembuluh kapiler yang arahnya baik
dari darah menuju cairan jaringan atau dari cairan jaringan menuju darah.
Fenomena ini dikenal sebagai konsep “Homeostasi” ( kumpulan laporan SISTEM
PEREDARAN PADA MAMALIA.htm).
Jantung adalah organ berotot berongga dengan ukuran sekepalan. Jantung
terletak di rongga dada sekitar garis tengah antara sternum di sebelah anterior dan
vertebra di sebelah posterior. Jantung memiliki pangkal yang lebar disebelah atas
dan meruncing membentuk ujung yang disebut apeks dasar. Jantung membentuk
sudut terhadap sternum, sehingga pangkalnya terutama berada di kanan dan apeks
di kiri sternum. Sewaktu jantung berdenyut, terutama sewaktu berkontraksi secara
kuat, apeks sebenarnya membentur bagian dalam dinding dada di sebelah kiri.
Walaupun secara anatomis jantung adalah satu organ, sisi kanan dan kiri jantung
berfungsi sebagai dua pompa yang terpisah. Jantung dibagi menjadi separuh

kanan dan kiri serta memiliki empat bilik, bilik bagian atas dan bawah di kedua
belahannya (Sherwood, 2001).

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel.
 Atrium (serambi)
Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena).
Atrium
kanan (dekter) dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada
fetus antara atrium kanan danatrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.
 Ventrikel (bilik)
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih
tebal
Dari pada ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar
jantung.Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula
trikuspidalis.

Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O 2
dipompakan menuju aorta. Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO 2
dipompakan melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel
mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah vari vena cava

superior, dan vena cava inferior yang kaya CO 2 masuk ke dalam atrium kanan.

Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O 2
masuk ke atrium kiri.Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan
jantung menjadi maksimum disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi
(mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut
diastole.

Pembuluh darah adalah suatu saluran yang berfungsi untuk mengalirkan
darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh kembali ke jantung.
Macam-macam pembuluh darah :
1. Pembuluh nadi(arteri)
Arteri adalah semua pembuluh darah yang arahnya meninggalkan jantung
(mengalirkan darah dari jantung) sehingga darah yang dibawanya kaya
akan oksigen, kecuali pembuluh arteri pulmonalis (pembuluh arteri yang
membawa darah dari jantung menuju paru-paru).
2. Pembuluh balik(vena)
Vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali ke jantung
dari jaringan tubuh atau mengalirkan darah menuju jantung sehingga darah
yang dibawanya miskin oksigen,kecuali pembuluh vena pulmonalis

(pembuluh vena yang membawa darah dari paru-paru menuju jantung).
3. Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah yang sangat halus berupa
cabang pembuluh darah terkecil yang menyebar keseluruh jaringan.

Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut/detak jantung yang dapat
dipalpasi (diraba) di permukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Frekuensi
denyut

nadi

pada

umumnya

sama

dengan

frekuensi


denyut/detak

jantung.Denyutan dinyatakan sebagai ekspresi dan dorongan balik arteri secara
berganti-ganti.(setjen 2010).

Ada 2 faktor yang bertanggung jawab bagi kelangsungan denyutan yang
dapat dirasakan yaitu :
1. Pertama, pemberian darah secara berkala dengan selang waktu pendek dari
jantung keaorta, yang tekanannya berganti-ganti naik turun dalam
pembuluh darah. Bila darah mengalir teta dari jantung ke aorta, tekanan
akan tetap sehingga tidak ada denyutan.
2. kedua, elastisitas dari dinding arteri yang memungkinkannya meneruskan
aliran darah dan aliran balik. Bila dinding tidak elastis maka tetap ada
pergantian tekanan tinggi rendah dalam sistol dan diastol ventrikel, namun
dinding tersebut tidak dapat melanjutkan alirannya dan mengembalikan
aliran sehingga denyutpun tidak dapat dirasakan (Soewolo, 2003).
Denyut nadi dapat di rasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung
jari tangan di sepanjang jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempattempat tonjolan tulang dengan sedikit menekan ke di atas pembuluh darah arteri.
Pada umumnya, pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada sembilan titik

yaitu arteri radialis, arteri brakhialis, arteri carotis communis, arteri femoralis,
arteri dorsalis pedis, arteri popolitea, arteri temporalis, arteri apical, arteri tibialis
posterior (Michael, 2006).
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan
luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup
tinggi untuk menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu
tinggi yang dapat menimbulkan kerja tambahan bagi jantung. Umumnya, dua
harga tekanan darah diperoleh dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dan
diastole. Sistole dan diastole merupakan dua periode yang menyusun satu siklus
jantung. Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat jantung terisi oleh darah
yang kemudian diikuti oleh periode kontraksi atau sistole.
(saladin 2003).
Tekanan yang diciptakan oleh kontraksi ventrikel adalah kekuatan
pendorong untuk aliran darah melalui pembuluh dari sistem. Ketika darah

meninggalkan ventrikel kiri, aorta dan arteri diperluas untuk mengakomodasi hal
itu. Ketika ventrikel relaks dan menutup katup semilunar, dinding elastis arteri
mundur, mendorong darah maju ke arteri yang lebih kecil dan arteriol. Dalam
sirkulasi sistemik, tekanan darah tertinggi terletak pada arteri dan terendah di
pembuluh darah kecil. Tekanan darah tertinggi di arteri dan jatuh terus seperti

darah mengalir melalui sistem sirkulasi. Penurunan tekanan terjadi karena energi
yang hilang akibat hambatan dari pembuluh darah. Resistensi terhadap aliran
darah juga berasal dari gesekan antara sel-sel darah. (Saladin, 2003).
Dalam sirkulasi sistemik, tekanan tertinggi terjadi di dalam aorta dan
mencerminkan tekanan diciptakan oleh ventrikel kiri. Tekanan aorta mencapai
tinggi rata-rata 120 mm Hg selama sistol ventrikel, kemudian terus menurun dari
80 mm Hg selama diastol ventrikel. Perhatikan bahwa meskipun tekanan dalam
ventrikel turun menjadi hampir 0 mm Hg sebagai ventrikel relaks, tekanan
diastolik dalam arteri besar masih relatif tinggi. Tekanan diastolik yang tinggi
dalam arteri mencerminkan kemampuan wadahnya untuk menangkap dan
menyimpan energi dalam dinding elastis. Dan Peningkatan tekanan yang cepat
terjadi saat ventrikel kiri mendorong darah ke aorta dapat ditinggalkan sebagai
denyut nadi, atau tekanan gelombang, diteruskan melalui arteri berisi cairan dari
sistem kardiovaskular. Gelombang tekanan sekitar 10 kali lebih cepat dari darah
itu sendiri. ( Nurhayati Hamzah.blog.com)

BAB III
METODE KERJA
A.ALAT DAN BAHAN
 Alat yang di gunakan pada praktikum ini yaitu :

- Stethoscope
- Stigmomanometer
B. CARA KERJA
 Penentuan kecepatan jantung
Denyut jantung dapat di raba pada daerah tubuh tertentu di mana
terdapat arteri yang superficial dengan menempatkan jari tangan pada
bagian-bagian tertentu.
- Di hitung kecepatan jantung pada posisi- posisi berikut :
 Baring
 Duduk
 Berdiri
 Setelah latihan ringan ( lari di tempat 20 X)
 Setelah latihan lebih berat ( lari di tempat 50 X)
 Penentuan kecepatan denyut jantung
- Di siapkan alat pengukur/ penghitung waktu(stopwath) untuk mengetahui
kecepatannya dalam/menit.
- Di letakkan tangan / jari tangan pada pergelangan tangan dan di cari
denyut nadinya.
- Di hitung kecepatan denyut jantung sesuai detakannya.
 Tekanan darah

Tekanan darah di tentukan dengan cara perabaan denyut nadi atau dengan
cara

duskultasi. Kedua cara ini menggunakan ban yang di lilitkan

dengan rapih pada lengan atas. Ban di ikat sedemikian sehingga tabungtabung karet mengarah ke bagian bawah. Lengan di sandarkan pada meja.
 Cara perabaan denyut nadi
- Tutuplah sekrup pentil pada bola karet yang di pegang dengan tangan
kanan. Dengan ibu jari tangan kiri,rabalah nadi pada pergelangan tangan
yang akan di ukur tekanannya. Berangsur-angsur kembangkan ban dengan
memompa bola karet dan perhatikan tekanan pada saat denyut nadi
menghilang. Naikkan tekanan 10 mmHg lagi di atas tekanan tadi. Kini
turunkan tekanan berangsur-angsur dengan cara perlahan-lahan membuka
sekrup pentil tekanan manometer di saat munculnya kembali denyut nadi
untuk pertama kali adalah tekanan sistolik yang di ukur.
 Cara auskultasi
- Setelah mengingatkan ban pada lengan atas,tempatkan bel stetoskop pada
percabangan arteri menjadi arteri ulnaris dan arteri radialis.
- Naikkan tekanan dalam ban,sehingga aliran dalam arteri radialis dan arteri
ulnaris di hambat. Kini turunkan tekanan berangsur-angsur dengan
membuka sekrup pentil, dan catat tekanan dimana bunyi terdengar untuk
pertama kalinya. Ini merupakan tekanan sistolik. Turunkan terus tekanan
dalam ban,sampai pada suatu saat bunyi hilang ini adalah tekanan
diastolic.
- Lakukan pengukuran terhadap 2 anggota dari masing-masing kelompok.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN


TABEL PENGUKURAN DENYUT NADI
Denyut nadi

Probandus

Aktivitas

Amalia
basir
Fatricia
Lisa hasrul
Kardinal

Duduk

Harun



Carotis
Sebelu
Sesudah
m
aktivitas
aktivitas
92
64

Baring
Berdiri
Lari di tmpat
20x
Lari di tempat
50x

Radial
Sebelum
Sesudah
aktivitas
aktivitas
84

88

80
120
79

86
130
93

84
115
80

84
128
91

82

98

74

87

TABEL TEKANAN DARAH
Tekanan darah
Probandus

Aktivitas
Duduk

Awal
100/ 90

Akhir
90/ 80

fatricia

Baring

90/ 60

90/ 60

Lisa hasrul

Berdiri

100/ 80

90/ 80

100/ 50

90/ 60

Cristian

Tidak minum
kopi
Minum kopi

100/ 60

120/ 70

Anwar

Turun tangga

110/ 80

110/ 80

Amalia basir

Fadillah

BAB V
PEMBAHASAN

 Denyut jantung
Pengukuran denyut jantung di lakukan dengan menggunakan stethoscope
yang di letakkan pada apeks jantung di daerah interkostal kelima sebelah dalam
garis midklavikula, pada wanita lebih mudahnya berada di bawah glandula
mamae. Stetoskop digunakan untuk mempermudah mendengar dua bunyi jantung
utama selama siklus jantung. Mendengarkan denyut jantung menggunakan
stetoskop, merupakan sebuah proses yang dikenal sebagai ausculatation, yaitu
metode pengukuran kecepatan denyut jantung yang lebih akurat.
Bunyi jantung pertama berkaitan dengan penutupan katup atrioventrikular
(AV) yang terletak di antara ventrikel dan atrium, sedangkan bunyi kedua
berkaitan dengan penutupan katup semilunaris. Pembukaan katup tidak
menimbulkan bunyi apapun. Bunyi timbul karena getaran yang terjadi di dinding
ventrikel dan arteri-arteri besar ketika katup menutup, bukan oleh derik penutupan
katup. Karena penutupan katup AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel ketika
tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium, bunyi jantung pertama
menandakan sistol ventrikel. Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal
relaksasi ventrikel ketika tekanan ventrikel kanan dan kiri turun di bawah tekanan
aorta dan arteri pulmonalis. Dengan demikian, bunyi jantung kedua menandakan
permulaan diastol ventrikel. Dan Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak,
dan relatif lama, sering dikatakan terdengar seperti ”lub”. Bunyi jantung kedua
memiliki nada yang memiliki nada yang lebih tinggi, lebih singkat dan tajamsering dikatakan terdengar seperti ”dup”. Dengan demikian, dalam keadaan
normal terdengar ”lub, dup, lub, dup, lub, dup. Berdasarkan referensi, denyut
jantung normal orang dewasa adalah 55 sampai 90 kali/menit dengan rata-rata 70
kali/menit.
Terdapat perubahan yang meningkat dari kecepatan denyut jantung
istirahat dengan denyut jantung aktivitas. Hal tersebut dapat dilihat dari irama

denyut jantung saat istirahat dari teratur menjadi lebih cepat saat aktivitas, begitu
pula dengan kekuatan denyut jantung yang semakin kuat pada saat aktivitas.
Perubahan tersebut terjadi karena saat berolahraga jantung dirangsang untuk
berkontraksi lebih cepat. Pada saat aktivitas terjadi peningkatan metabolisme selsel otot, sehingga aliran darah meningkat untuk memindahkan zat-zat makanan
dari darah yang dibutuhkan jaringan otot sehingga curah jantung akan meningkat
untuk mensuplai kebutuhan zat makanan melalui peningkatan aliran darah.
Peningkatan curah jantung akan meningkatkan frekuensi denyut jantung yang
akan meningkatkan denyut nadi pada akhirnya. Kecepatan denyut jantung
mengalami peningkatan juga akibat adanya peningkatan aktivitas simpatis yang
diiringi oleh penurunan aktivitas parasimpatis. Kekuatan denyut jantung yang kuat
juga

karena

otot berkontraksi

dan

menyebabkan

tekanan

sistol

pada

aorta/pulmonalis meningkat sehingga menyebabkan katup yang berhubungan
menutup dengan cepat pada akhir sistol. Hal ini mengakibatkan timbulnya letupan
yang kuat sehingga menimbulkan bunyi yang keras dan tajam.
 Tekanan darah
Mengukur tekanan darah arterial menggunakan alat yang disebut
sfignomanometer, lengan diatas dibalut dengan selambar kantung karet yang
dapat digembungkan,yang terbungkus kedalam menset dan yang digendangkan
dengan sebuah pompa dan manometer. Dengan memompa maka tekanan dalam
kantong karet cepat naik sampai 200mmHg yang cukup untuk menjepit sama
sekali arteri brachial, sehingga tidak ada darah yag lewat, dan denyut nadi
pergelangan yang menghilang. Kemudian tekanan diturunkan sampai suatu titik
dimana denyut dapat dirasakan atau lebih tepat bila dengan menggunakan
stetoskop denyut arteri brakhialis pada lekukan siku dengan jelas dapat didengar.
Pada titik ini tekanan yang tampak pada kolom air raksa pada manometer
dianggap tekanan sistolik, kemudian tekanan diatas arteri brakhialis perlahanlahan dikurangi sampai bunyi jantung atau pukulan denyut arteri dengan jelas
didengar atau dirasakan. Sedangkan dimana bunyi mulai menghilang dianggap
tekanan diastolik.

Perbedaan tekanan antara sistol dan diastol disebut tekanan nadi dan
normalnya berkisar atara 30 sampai 50 mmHg. Batas terendah tekanan sistol pada
orang dewasa diperkirakan 105mmHg, dan batas teratas ialah 150mmHg. Pada
wanita tekanan darahnya ialah 5 sampai 10mmHg lebih rendah dari pada pria.
Tekanan darah normal pada manusia adalah sekitar 120 mmHg / 80
mmHg. Dan 120 mmHg merupakan tekanan darah sistol,yaitu tekanan darah
pada waktu jantung berkontraksi maksimal, sedangkan 80 mmHg adalah tekanan
darah sistole yakni tekanan darah dimana terjadi relaksasi pada waktu darah
mengisi ventrikel jantung.
Pengaturan tekanan darah di pengaruhi oleh adanya kemampuan
vasokontriksi dan vasodilatasi pembuluh darah yang dapat terjadi akibat
rangsangan yang bersifat kimiawi maupun fisika. Beberapa zat kimia dalam tubuh
bersifat sebagai vasokontriktor ( adrenalin, seratonin,dan angiotensin), ataupun
sebagai vasodilator ( histamine).

BAB VI
PENUTUP
A.KESIMPULAN
 Jantung adalah sebuah rongga, organ berotot yang memompa darah lewat
pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Dan berat jantung
300 gram.
 Denyut nadi adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah di
pompa keluar jantung.
-

Rata-rata denyut jantung saat istirahat 76,25 kali/menit.

-

Rata-rata denyut jantung setelah aktivitas 100,25 kali/menit.

 Tekanan darah adalah gaya yang di timbulkan oleh darah terhadap satuan
luas dinding pembuluh darah(arteri).
-

Pengukuran tekanan darah yaitu :
1. Secara sistole
2. Secara diastole

-

Tekanan darah normal manusia sekitar 120 mmHg/ 80 mmHg.

 Alat yang di gunakan untuk mengukur tekanan darah yaitu stethoscope
dan sfigmomanometer.
B. Saran
-

Praktikan harus lebih teliti dalam menentukan jumlah denyut nadi / menit

-

Pada saat praktikum, sebaiknya praktikan tidak terlalu ribut agar kita dapat
lebih konsentrasi dalam melakukan pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelyn. 2006. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia. Jakarta: ECG.
Syaifuddin. 2006. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi
2. Jakarta : Salemba Medika.
Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi
3. Jakarta : Salemba Medika.
Ganong, William F., MD., 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20.
Jakarta: EGC.
Guyton, A & Hall, J.2002.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Edisi 9. Jakarta
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem . Edisi 2.
Jakarta : EGC.
Gunawan, Lany. 2007. Hipertensi, Penyakit Tekanan Darah Tinggi. Jakarta :
Kanisius.
Ganong, William. F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
C. Pearce, Evelyn. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Pustaka Utama: Jakarta
Ganong, William F. 2001. Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta