Tugas Akhir Keamanan Komputer Prog
APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI
Nama
- Enggy Heroedi (1412120096)
- Puji Wahyono (1412120064)
- M. Yunus Afandi (1412120237)
Kelas E 2012
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2016
ABSTRAK
Seiring berkembangnya Teknologi Informasi yang sangat pesat dan semakin mudahnya orang
untuk melakukan komunikasi maka permasalahan barupun muncul dalam bidang
penyampaian informasi dan komunikasi, karena kemudahan pengaksesan media komunikasi
oleh semua orang membawa dampak bagi keamanan informasi atau pesan yang
menggunakan media komunikasi tersebut. Informasi menjadi sangat rentan untuk diketahui,
diambil, dan dimanipulasi oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Sehingga kebutuhan
akan keamanan dalam melakukan komunikasi menjadi hal yang sangat penting. Banyak
perangkat keras dan perangkat lunak dengan fitur dan teknologi baru yang diciptakan untuk
memenuhi tuntutan dalam bidang tersebut.
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin meningkat, sehingga diperlukan suatu
tingkat keamanan atau kerahasiaan data dalam dunia informasi tersebut. Maka untuk
menigkatkan tingkat keamanan lalulintas data diperlukan sutu cabang ilmu khusu yang
mempelajari tentang keaman data atau sering disebut ilmu kriptografi.
Pengertian kriptografi menurut Kamus Besar Bahas Indonesia adalah 1] Penyelidikan
tentang kode rahasia. 2] Tekinik yang mengubah data menjadi berbeda dari aslinya dengan
menggunakan alogaritma matematika sehingga orang yang tidak mengetahui kuncinya tidak
akan dapat membongkar data tersebut. Ada berbagai algoritma kriptografi yang sekarang ini
telah dan sedang dikembangkan, baik algoritma kunci simetris ataupun asimetris (pembagian
berdasarkan kunci). Contoh alogaritma kriptografi diantaranya, yaitu Monoaphabetic Cipher,
Polyalphabetic, Block Cipher,Ceasar Cipher, Polygram Subtitution Cipher, Homophonic
Substitution Cipher, Hill Cipher, Playfair Cipher, Railfence Cipher, Transposition dan Vernam
Cipher. Namun pada laporan ini hanya akan dibahas program kriptografi menggunakan metode
Monoalphabetic dan Ceasar Cipher.
Dalam kriptografi terdapat dua konsep utama yakni enkripsi dan dekripsi. Enkripsi
menurut Kamus Besar Bahas Indonesia adalah tulisan dalam kode sandi sedangkan mengenkripsi
adalah menulis berita, pesan dalam kode. Enkripsi menurut pengertian umum adalah proses
dimana informasi/data yang hendak dikirim diubah menjadi bentuk yang hampir tidak dikenali
sebagai informasi awalnya dengan menggunakan algoritma tertentu. Sedangkan dekripsi menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara
jelas dan terperinci. Pengertian deskripsi menurut pengertian umum adalah kebalikan dari
enkripsi yaitu mengubah kembali bentuk tersamar tersebut menjadi informasi awal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Enkripsi
DÍ bidang kriptografi, enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan
membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus.
Dikarenakan enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara,
hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat
mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Di pertengahan tahun 1970-an,
enkripsi kuat dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agen pemerintah Amerika
Serikat pada domain publik, dan saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem secara luas,
seperti Internet e-commerce, jaringan Telepon bergerak dan ATMpada bank.
Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukan
untuk
membuat
komunikasi
memastikan integritas dan autentikasi dari
yang
sebuah
aman,
pesan.
terutama
untuk
Contohnya, Message
Authentication Code (MAC) atau digital signature. Penggunaan yang lain yaitu untuk
melindungi dari analisis jaringan komputer.
2.2 Dekripsi
Deskripsi adalah satu kaedah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat
diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak
langsung mengalaminya sendiri [1]
Dalam keilmuan, deskripsi diperlukan agar peneliti tidak melupakan pengalamannya dan
agar pengalaman tersebut dapat dibandingkan dengan pengalaman peneliti lain, sehingga
mudah untuk dilakukan pemeriksaan dan kontrol terhadap deskripsi tersebut. Pada umumnya
deskripsi menegaskan sesuatu, seperti apa sesuatu itu kelihatannya, bagaimana bunyinya,
bagaimana rasanya, dan sebagainya. Deskripsi yang detail diciptakan dan dipakai
dalam disiplin ilmu sebagai istilah teknik.
Saat data yang dikumpulkan, deskripsi, analisis dan kesimpulannya lebih disajikan dalam
angka-angka maka hal ini dinamakan penelitian kuantitatif. Sebaliknya, apabila data,
deskripsi,
dan
analisis
kesimpulannya
disajikan
dalam
uraian
kata-kata
maka
dinamakan penelitian kualitatif
2.3 Kriptografi
Kriptografi (atau kriptologi; dari bahasa Yunani κρυπτός kryptós, "tersembunyi, rahasia";
dan γράφειν graphein, "menulis", atau -λογίαlogi, "ilmu") merupakan keahlian dan ilmu dari
cara-cara untuk komunikasi aman pada kehadirannya di pihak ketiga. Secara umum,
kriptografi ialah mengenai mengkonstruksi dan menganalisis protokol komunikasi yang
dapat
memblokir
lawan, berbagai
aspek
dalamkeamanan
informasi seperti
data
rahasia, integritas data, autentikasi, dan non-repudansi merupakan pusat dari kriptografi
modern.
Kriptografi
ilmu matematika, ilmu
modern
terjadi
komputer,
karena
terdapat
titik
temu
dan teknik
elektro.
Aplikasi
antara
dari
disiplin
kriptografi
termasuk ATM, password komputer, dan E-commerce.
Kriptografi sebelum pada termodernisasi merupakan sinonim dari enkripisi, konversi dari
kalimat-kalimat yang dapat dibaca menjadi kelihatan tidak masuk akal. Pembuat dari pesan
enkripsi membagi teknik pemecahan sandi yang dibutuhkan untuk mengembalikan informasi
asli jika hanya dengan penerima yang diinginkan, sehingga dapat mencegah orang yang tidak
diinginkan melakukan hal yang sama. Sejak Perang Dunia I dan kedatangan komputer,
metode yang digunakan untuk mengelola kriptologi telah meningkat secara komplek dan
pengaplikasiannya telah tersebar luar.
Kriptografi modern sangat didasari pada teori matematis dan aplikasi komputer;
algoritma kriptografi didesain pada asumsi ketahanan komputasional, membuat algoritma ini
sangat sulit dipecahkan oleh musuh. Secara teoritis, sangat sulit memecahkan sistem
kriptografi, namun tidak layak melakukannya dengan cara-cara praktis. Skema ini oleh
karena itu disebut sangat aman secara komputasional; kemajuan teoritis dapat meningkatkan
algoritma faktorisasi integer, dan meningkatkan teknologi komputasi yang membutuhkan
solusi ini untuk diadaptasi terus-meneus. Terdapat skema keamanan informasi yang benar-
benar tidak boleh dapat ditembuh bahkan dengan komputasi yang tak terbatas namun skema
ini sangat sulit diimplementasikan.
Teknologi yang berhubungan dengan kriptologi memiliki banyak masalah legal. Di
Inggris, penambahan Regulasi Penyelidikan Aksi Wewenang membutuhkan kriminal yang
tertuduh harus menyerahkan kunci dekripsinya jika diminta oleh penegah hukum. Jika tidak
pengguna akan menghadapi hukum pidana.[5] Electronic Frontier Foundation (EFF) terlibat
dalam sebuah kasus di Amerika Serikat yang mempertanyakan jika seorang tersangka harus
untuk
menyerahkan
kunci
dekripsi
mereka
kepada
pengak
hukum
merupakan
inkonstitusionil. EFF memperdebatkan bahwa regulasi ini merupakan pelanggaran hak untuk
tidak dipaksa mencurigai dirinya sendiri, seperti dalam Amandemen Kelima Konsitusi
Amerika
BAB II
IMPLEMENTASI
3.1 Tampilan Enkripsi
3.2 Tampilan Dekripsi
Nama
- Enggy Heroedi (1412120096)
- Puji Wahyono (1412120064)
- M. Yunus Afandi (1412120237)
Kelas E 2012
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2016
ABSTRAK
Seiring berkembangnya Teknologi Informasi yang sangat pesat dan semakin mudahnya orang
untuk melakukan komunikasi maka permasalahan barupun muncul dalam bidang
penyampaian informasi dan komunikasi, karena kemudahan pengaksesan media komunikasi
oleh semua orang membawa dampak bagi keamanan informasi atau pesan yang
menggunakan media komunikasi tersebut. Informasi menjadi sangat rentan untuk diketahui,
diambil, dan dimanipulasi oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Sehingga kebutuhan
akan keamanan dalam melakukan komunikasi menjadi hal yang sangat penting. Banyak
perangkat keras dan perangkat lunak dengan fitur dan teknologi baru yang diciptakan untuk
memenuhi tuntutan dalam bidang tersebut.
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin meningkat, sehingga diperlukan suatu
tingkat keamanan atau kerahasiaan data dalam dunia informasi tersebut. Maka untuk
menigkatkan tingkat keamanan lalulintas data diperlukan sutu cabang ilmu khusu yang
mempelajari tentang keaman data atau sering disebut ilmu kriptografi.
Pengertian kriptografi menurut Kamus Besar Bahas Indonesia adalah 1] Penyelidikan
tentang kode rahasia. 2] Tekinik yang mengubah data menjadi berbeda dari aslinya dengan
menggunakan alogaritma matematika sehingga orang yang tidak mengetahui kuncinya tidak
akan dapat membongkar data tersebut. Ada berbagai algoritma kriptografi yang sekarang ini
telah dan sedang dikembangkan, baik algoritma kunci simetris ataupun asimetris (pembagian
berdasarkan kunci). Contoh alogaritma kriptografi diantaranya, yaitu Monoaphabetic Cipher,
Polyalphabetic, Block Cipher,Ceasar Cipher, Polygram Subtitution Cipher, Homophonic
Substitution Cipher, Hill Cipher, Playfair Cipher, Railfence Cipher, Transposition dan Vernam
Cipher. Namun pada laporan ini hanya akan dibahas program kriptografi menggunakan metode
Monoalphabetic dan Ceasar Cipher.
Dalam kriptografi terdapat dua konsep utama yakni enkripsi dan dekripsi. Enkripsi
menurut Kamus Besar Bahas Indonesia adalah tulisan dalam kode sandi sedangkan mengenkripsi
adalah menulis berita, pesan dalam kode. Enkripsi menurut pengertian umum adalah proses
dimana informasi/data yang hendak dikirim diubah menjadi bentuk yang hampir tidak dikenali
sebagai informasi awalnya dengan menggunakan algoritma tertentu. Sedangkan dekripsi menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara
jelas dan terperinci. Pengertian deskripsi menurut pengertian umum adalah kebalikan dari
enkripsi yaitu mengubah kembali bentuk tersamar tersebut menjadi informasi awal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Enkripsi
DÍ bidang kriptografi, enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan
membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus.
Dikarenakan enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara,
hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat
mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Di pertengahan tahun 1970-an,
enkripsi kuat dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agen pemerintah Amerika
Serikat pada domain publik, dan saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem secara luas,
seperti Internet e-commerce, jaringan Telepon bergerak dan ATMpada bank.
Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukan
untuk
membuat
komunikasi
memastikan integritas dan autentikasi dari
yang
sebuah
aman,
pesan.
terutama
untuk
Contohnya, Message
Authentication Code (MAC) atau digital signature. Penggunaan yang lain yaitu untuk
melindungi dari analisis jaringan komputer.
2.2 Dekripsi
Deskripsi adalah satu kaedah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat
diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak
langsung mengalaminya sendiri [1]
Dalam keilmuan, deskripsi diperlukan agar peneliti tidak melupakan pengalamannya dan
agar pengalaman tersebut dapat dibandingkan dengan pengalaman peneliti lain, sehingga
mudah untuk dilakukan pemeriksaan dan kontrol terhadap deskripsi tersebut. Pada umumnya
deskripsi menegaskan sesuatu, seperti apa sesuatu itu kelihatannya, bagaimana bunyinya,
bagaimana rasanya, dan sebagainya. Deskripsi yang detail diciptakan dan dipakai
dalam disiplin ilmu sebagai istilah teknik.
Saat data yang dikumpulkan, deskripsi, analisis dan kesimpulannya lebih disajikan dalam
angka-angka maka hal ini dinamakan penelitian kuantitatif. Sebaliknya, apabila data,
deskripsi,
dan
analisis
kesimpulannya
disajikan
dalam
uraian
kata-kata
maka
dinamakan penelitian kualitatif
2.3 Kriptografi
Kriptografi (atau kriptologi; dari bahasa Yunani κρυπτός kryptós, "tersembunyi, rahasia";
dan γράφειν graphein, "menulis", atau -λογίαlogi, "ilmu") merupakan keahlian dan ilmu dari
cara-cara untuk komunikasi aman pada kehadirannya di pihak ketiga. Secara umum,
kriptografi ialah mengenai mengkonstruksi dan menganalisis protokol komunikasi yang
dapat
memblokir
lawan, berbagai
aspek
dalamkeamanan
informasi seperti
data
rahasia, integritas data, autentikasi, dan non-repudansi merupakan pusat dari kriptografi
modern.
Kriptografi
ilmu matematika, ilmu
modern
terjadi
komputer,
karena
terdapat
titik
temu
dan teknik
elektro.
Aplikasi
antara
dari
disiplin
kriptografi
termasuk ATM, password komputer, dan E-commerce.
Kriptografi sebelum pada termodernisasi merupakan sinonim dari enkripisi, konversi dari
kalimat-kalimat yang dapat dibaca menjadi kelihatan tidak masuk akal. Pembuat dari pesan
enkripsi membagi teknik pemecahan sandi yang dibutuhkan untuk mengembalikan informasi
asli jika hanya dengan penerima yang diinginkan, sehingga dapat mencegah orang yang tidak
diinginkan melakukan hal yang sama. Sejak Perang Dunia I dan kedatangan komputer,
metode yang digunakan untuk mengelola kriptologi telah meningkat secara komplek dan
pengaplikasiannya telah tersebar luar.
Kriptografi modern sangat didasari pada teori matematis dan aplikasi komputer;
algoritma kriptografi didesain pada asumsi ketahanan komputasional, membuat algoritma ini
sangat sulit dipecahkan oleh musuh. Secara teoritis, sangat sulit memecahkan sistem
kriptografi, namun tidak layak melakukannya dengan cara-cara praktis. Skema ini oleh
karena itu disebut sangat aman secara komputasional; kemajuan teoritis dapat meningkatkan
algoritma faktorisasi integer, dan meningkatkan teknologi komputasi yang membutuhkan
solusi ini untuk diadaptasi terus-meneus. Terdapat skema keamanan informasi yang benar-
benar tidak boleh dapat ditembuh bahkan dengan komputasi yang tak terbatas namun skema
ini sangat sulit diimplementasikan.
Teknologi yang berhubungan dengan kriptologi memiliki banyak masalah legal. Di
Inggris, penambahan Regulasi Penyelidikan Aksi Wewenang membutuhkan kriminal yang
tertuduh harus menyerahkan kunci dekripsinya jika diminta oleh penegah hukum. Jika tidak
pengguna akan menghadapi hukum pidana.[5] Electronic Frontier Foundation (EFF) terlibat
dalam sebuah kasus di Amerika Serikat yang mempertanyakan jika seorang tersangka harus
untuk
menyerahkan
kunci
dekripsi
mereka
kepada
pengak
hukum
merupakan
inkonstitusionil. EFF memperdebatkan bahwa regulasi ini merupakan pelanggaran hak untuk
tidak dipaksa mencurigai dirinya sendiri, seperti dalam Amandemen Kelima Konsitusi
Amerika
BAB II
IMPLEMENTASI
3.1 Tampilan Enkripsi
3.2 Tampilan Dekripsi