Lampiran 1 SKEMA ALUR PIKIR Latar Belakang - Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji Buah Putih Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Dari Abses Dan Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)
Lampiran 1
SKEMA ALUR PIKIR
Latar Belakang
1. Lebih dari 30 tipe Staphylococcus Sp dapat menginfeksi manusia, kebanyakan
disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Persentase Staphylococcus aureus
yang merupakan hasil pengkulturan murni dari abses adalah sebesar 0,7-15%.
Abses ditandai adanya kerusakan jaringan yang menghasilkan pus. (Robertson
D, Smith AJ, 2009)
2. Pus yang terjadi karena Staphylococcus aureus patogen menghasilkan
koagulase, pigmen kuning, bersifat hemolitik, mencairkan gelatin, serta bersifat
invasif. (Yadav AR, Mani AM, Marawar PP, 2013)
3. Abses periodontal merupakan kasus darurat penyakit periodontal ketiga yang
paling sering terjadi mencapai 6-14%, abses dentoalveolar akut (14-25%) dan
perikoronitis (10-11%) di klinik gigi. (Patel PV, Sheela KG, Patel A, 2011)
4. Selain abses, penyakit infeksi di rongga mulut dijumpai gingivitis, parotitis,
Staphylococcal mucositis, denture stomatitis, angular cheilitis, dan infeksi
endodontik. (Warbung YY, Wowor VNS, Posangi J, 2013)
5. Staphylococcus aureus berperan sebagai agen kausatif ataupun faktor
predisposisi dalam berbagai penyakit, sehingga menyebabkan infeksi
superfisial pada kulit dan mukosa yang menyebabkan infeksi nosokomial,
septikemia, pneumonia, osteomielitis, gastroenteritis, Toxic Shock Syndrome
(TSS), dan sepsis. (Costa AR, Batistão DWF, Ribas RM, Sousa AM, Pereira
MO, Botelho CM, 2013)
6. Penyakit infeksi yang disebabkan Staphylococcus aureus patogen masih
menjadi perhatian di bidang kedokteran dan kedokteran gigi. Hal ini
disebabkan karena tingginya tingkat morbiditas dan mortalitas. (Costa AR,
Batistão DWF, Ribas RM, Sousa AM, Pereira MO, Botelho CM, 2013)
Universitas Sumatera Utara
7. Penelitian di Amerika (2009), 29.4% pasien infeksi nosokomial, 27,7% pasien
penderita
endokarditis,
29,8%
pasien
infeksi
Methicillin
Staphylococcus aureus (MRSA), dan 23,3% pasien
Resistant
infeksi Methicillin
Susceptible Staphylococcus aureus (MSSA). (Naber CK, 2009)
8. Selain itu, prevalensi penyakit infeksi yang disebabkan Staphylococcus aureus
mencapai 70% di Asia pada tahun 2007 dan di Indonesia mencapai 23,5% pada
tahun 2006. (Affandi A, Andrini F, Lesmana SD, 2009)
9. Salah satu tanaman berkhasiat obat, dikenal dan sudah lama digunakan oleh
masyarakat adalah jambu biji. Bagian dari tanaman yang sering digunakan
sebagai obat tradisional adalah daun dari jambu biji yang mengandung saponin,
quercetin, guayaverin, leukosianidin, minyak atsiri, asam malat, damar, asam
oksalat, dan garam-garam mineral. (Darsono FL, Artemisia SD, 2003 ; Biswas
B, Rogers K, McLaughlin F, Daniels D, Yadav A, 2013 ; Fratiwi Y, 2015)
10. Dalam penelitian Darsono dkk (2003) di Surabaya membuktikan bahwa
ekstrak daun jambu biji dari varietas merah, putih, dan kuning terbukti
memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus ATCC®
25923TM dengan hasil ekstrak daun jambu biji varietas daging putih
memberikan diameter daerah hambat pertumbuhan yang paling besar
dibandingkan dengan varietas yang lain. Hal ini disebabkan adanya kandungan
flavonoid. (Darsono FL, Artemisia SD, 2003)
Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat efektivitas ekstrak daun jambu biji buah putih terhadap
pertumbuhan
Staphylococcus
aureus
yang
diisolasi
dari
abses
dan
Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)?
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun jambu biji buah putih terhadap
pertumbuhan Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses dan Staphylococcus
aureus (ATCC® 29213™).
Hipotesa Penelitian
Terdapat efektivitas ekstrak daun jambu biji buah putih terhadap pertumbuhan
Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses dan Staphylococcus aureus
(ATCC® 29213™).
Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Untuk mendapatkan konsentrasi kadar hambat minimum dan kadar bunuh
minimum yang tepat dari ekstrak daun jambu biji buah putih terhadap
pertumbuhan Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan ekstrak daun jambu biji buah putih dapat
digunakan sebagai obat kumur herbal.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2
ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
1
2
3
4
5
6
Universitas Sumatera Utara
7
8
9
10
11
12
Universitas Sumatera Utara
13
14
15
16
17
18
Universitas Sumatera Utara
19
20
21
22
23
24
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
1. Sarung tangan dan Masker
2. Timbangan digital
3. Alat maserasi
4. Rotary evaporator
5. Rak dan Tabung reaksi
6. Gelas laboratorium
7. Inkubator
8. Pot plastik
9. Cawan petri
10. Blender
11. Vortex
12. Daun jambu biji buah putih
13. Mikropipet dan Tip steril
14. Mueller Hinton Broth (MHB)
15. Blood Agar (BA)
16. Suspensi Staphylococcus aureus sesuai
dengan larutan 0,5 Mc Farland
17. Media transport (BHI)
18. Kapas lidi steril yang di swabkan ke
dalam abses
19. Aluminium foil
20. Kapas
21. Bunsen
22. Akuabides
23. Etanol 70%
24. Formaldehyde 40%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3
SKEMA ALUR PENELITIAN
I. Sterilisasi Alat
Semua alat yang digunakan dalam penelitian disterilkan dalam autoklaf
pada suhu 121°C selama 15 menit dengan cara:
Cawan Petri dan tip mikropipet, pinset, dan tabung reaksi dibungkus
dengan aluminium foil
Gelas ukur ditutup dengan kertas perkamen lalu diikat dengan tali, dan
labu erlenmeyer diisi dengan akuadest sebanyak 250 ml lalu ditutup
dengan kapas yang sudah dipadatkan.
II. Isolasi Stapylococcus aureus dari pasien penderita abses periodontal
Subjek dilakukan insisi dan drainase
Pus yang didapat ditampung dalam media transport (BHI)
Staphylococcus aureus diidentifikasi dengan cara pus ditanam pada media MSA dan BA
Tanam Staphylococcus aureus pada BA dengan metode goresan berulang
Inkubasi dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 37°C
Amati pertumbuhan bakteri
Tidak Tumbuh
Tumbuh
Universitas Sumatera Utara
III. Pembuatan Ekstrak Daun Jambu Biji
Daun jambu biji yang muda dicuci di bawah air mengalir sampai bersih,
ditiriskan, diiris tipis-tipis, lalu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
Blender daun yang sudah kering sampai jadi bubuk
Campur bubuk dengan etanol, aduk selama ± 15 menit selama 5 hari
Pasang botol maserasi dan sambungkan dengan kran dengan tepat
Masukkan kapas ke dalam ujung botol dan padatkan, di atas kapas
diletakkan kertas saring bulat sehingga melapisi bagian dasar botol
Hasil di masukkan ke botol maserasi, atur tetesan agar penarikan
ekstrak maksimal (20 tetes per menit)
Tampung ekstrak cair pada satu wadah
Lakukan proses rotavaporasi yaitu turunkan posisi labu sampai
terendam cairan yang dipanaskan kira-kira ½ dari ukuran labu
Isi kembali hasil maserasi apabila sudah berkurang
Pindahkan labu penampung jika sudah penuh etanol
Setelah hasil maserasi menjadi kental seperti coklat yang dilelehkan,
hentikan proses rotavaporasi dan pindahkan ke suatu wadah.
Dry freezing ekstrak pada wadah agar diperoleh ekstrak
dengan kadar etanol yang lebih rendah
Encerkan ekstrak kental dengan akuadest hingga diperoleh ekstrak daun
jambu biji dengan konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125% dan 1,56%
Universitas Sumatera Utara
IV. Pembuatan Media Pembiakan Staphylococcus aureus
Masukkan bubuk MHB ke dalam 1 L akuadest sebanyak 21 gram
Panaskan selama 2 jam dengan suhu 100°C
Setelah dingin, pindahkan larutan ke dalam suatu tabung steril
Masukkan tabung tersebut ke dalam autoklaf selama 15 menit
dengan suhu 121°C
Kemudian penambahan 5 ml darah kambing
V. Pembuatan Suspensi Bakteri Staphylococcus aureus
Ambil satu koloni Stapylococcus aureus dengan menggunakan ose
Larutkan ke dalam NaCl fisiologis 0,85% sebanyak 20 ml
Sesuaikan kekeruhan suspensi standard larutan 0,5 Mc
Farland untuk memperoleh suspensi bakteri yang
mengandung 108 CFU/ml
Universitas Sumatera Utara
VI. Pengujian Ekstrak Daun Jambu Biji Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus
aureus yang diisolasi dari abses dengan Staphylococcus aureus (ATCC®
29213™)
Ke dalam 8 tabung reaksi
diteteskan 1 ml media MHB
(
)
Pada tabung ke-1, teteskan 1
ml ekstrak daun jambu biji
buah putih dengan konsentrasi
50%, vortex hingga homogen
50%
Pada tabung ke-2, teteskan 1
ml ekstrak daun jambu biji
buah putih dengan konsentrasi
25% , vortex hingga homogen
50% 25%
Pada tabung ke-3, teteskan 1
ml ekstrak daun jambu biji
buah putih dengan konsentrasi
12,5% , vortex hingga
homogen
50% 25% 12,5%
Universitas Sumatera Utara
Pada tabung ke-4, teteskan 1
ml ekstrak daun jambu biji
buah putih dengan konsentrasi
6,25%, vortex hingga
homogen
50% 25% 12,5% 6,25%
Pada tabung ke-5, teteskan 1
ml ekstrak daun jambu biji
buah putih dengan konsentrasi
3,125%, vortex hingga
homogen
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125%
Pada tabung ke-6, teteskan 1
ml ekstrak daun jambu biji
buah putih dengan konsentrasi
1,56% , vortex hingga
homogen
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125% 1,56%
Pada tabung ke-7, teteskan 1
ml formaldehyde 40%, vortex
hingga homogen
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125% 1,56% F
Pada tabung ke-8, tambahkan
1 ml akuabides, vortex hingga
homogen
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125% 1,56%
F
Aq
Universitas Sumatera Utara
Pada setiap tabung,tambahkan
1 ml suspensi Staphylococcus
aureus
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125% 1,56% F
Aq
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125% 1,56%
Aq
Vortex hingga homogen
F
Eramkan deretan tabung dalam inkubator suhu 37°C selama 24 jam
jam
Perhatikan tabung mana yang
terbentuk endapan pada dasar
tabung (
) dan mana
yang tidak (
)
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125% 1,56%
Tabung dengan konsentrasi
terendah yang tidak terbentuk
endapan
KHM
F
Aq
KHM
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125% 1,56%
F
Aq
Universitas Sumatera Utara
Tabung yang tidak terbentuk
endapan dilakukan subkultur
pada Blood Agar
Cawan petri dengan
konsentrasi terendah yang
tidak terdapat pertumbuhan
bakteri
KBM
KBM
Lakukan hal yang sama menggunakan Staphylococcus aureus
(ATCC® 29213™)
Universitas Sumatera Utara
25
Gambar 25. Hasil KHM dan KBM Ekstrak Daun Jambu Biji
Buah Putih Terhadap Pertumbuhan
Staphylococcus aureus yang Diisolasi dari Abses
26
Gambar 26. Hasil KHM dan KBM Ekstrak Daun Jambu Biji
Buah Putih Terhadap Pertumbuhan
Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN
Selamat pagi Bapak/Ibu
Bersama ini saya Jojor Sinurat, saat ini sedang menjalani pendidikan dokter
gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Saya akan mengadakan
penelitian dengan judul “Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji Buah Putih
Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dari Abses dan Staphylococcus
aureus (ATCC® 29213™)”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun
jambu biji buah putih terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus yang diisolasi
dari abses dan Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™). Manfaat dari penelitian ini
secara umum adalah untuk mendapatkan konsentrasi Kadar Hambat Minimum
(KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) yang tepat dari ekstrak daun jambu biji
buah putih terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses dengan
Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™).
Bapak/Ibu, penggunaan obat antibakteri yang tersedia saat ini di apotik
memiliki indikasi/menyebabkan iritasi mukosa, rasa mual, muntah serta infeksi pada
rongga mulut. Hal inilah perlunya penelitian tentang tanaman herbal karena dianggap
lebih aman untuk dikonsumsi, peneliti melakukan penelitian salah satu tanaman
herbal yaitu ekstrak daun jambu biji terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang
diperoleh dari abses rongga mulut. Oleh karena itu, manfaat penelitian ini
kedepannya diharapkan ekstrak daun jambu biji buah putih dapat digunakan sebagai
obat kumur herbal.
Perlakuan yang diterima oleh Bapak/Ibu adalah pertama kali saya akan
memilih peserta penelitian sesuai dengan persyaratan yang ditentukan kemudian
Bapak/Ibu akan menandatangani surat tanda turut serta dalam penelitian ini.
Selanjutnya, Bapak/Ibu akan mengisi lembar pertanyaan yang kami berikan,
kemudian dokter gigi akan melakukan insisi dan drainase, kemudian akan dilakukan
pengambilan nanah yang terinfeksi bakteri dengan kapas lidi steril dan waktu yang
diperlukan dengan penelitian ini yaitu 30 menit per orang.
Sebanyak 5 orang akan ikut dalam penelitian ini, tetapi hanya jika saat
dilakukan pengambilan nanah dengan kapas lidi steril pada 1 orang dan dilakukan
pengidentifikasian serta pembiakan bakteri di laboratorium mikrobiologi FK USU
namun tidak ditemukan bakteri Stapylococcus aureus.
Universitas Sumatera Utara
Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela bukan paksaan dan
Bapak/Ibu dapat mengundurkan diri. Pada penelitian ini identitas Bapak/Ibu akan
dijamin kerahasiaannya. Bila data Bapak/Ibu dipublikasikan kerahasiaan akan tetap
terjaga. Semua biaya penelitian ini akan ditanggung oleh saya sendiri sebagai peneliti
dan tidak akan melibatkan Bapak/Ibu. Sebagai bentuk terima kasih atas partisipasi
Bapak/Ibu, saya akan memberikan souvenir berupa sikat gigi dan pasta gigi. Jika
selama menjalankan penelitian ini ada keluhan atau merasa terganggu kenyamanan,
Bapak/Ibu dapat langsung menghubungi saya:
Nama : Jojor Sinurat
No.HP : 085262320294
Demikian informasi ini saya sampakan. Atas bantuan, partisipasi, dan
kesediaan waktu Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Medan,
Januari 2016
Peneliti,
(Jojor Sinurat)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin :
Alamat
:
Setelah mendapat keterangan dan penjelasan secara lengkap pada penelitian yang
berjudul :
Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji Buah Putih terhadap Pertumbuhan
Staphylococcus aureus dari Abses dan Staphylococcus aureus
(ATCC® 29213™)
Maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya menandatangani dan
menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.
Medan,
Januari 2016
Peserta penelitian,
.........................................
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6
DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI BUAH PUTIH TERHADAP
PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DARI ABSES DAN
Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)
NO.
:
TANGGAL
:
KUESIONER PENELITIAN
A. Data Responden
Isilah data-data di bawah ini:
1. Nama
:
2. Umur
:
3. Jenis Kelamin
:
4. Alamat
:
5. No. Telp/ HP
:
B. Kondisi Medis
Jawablah pertanyaan ini dengan baik dan benar
1.
Apakah Bapak/Ibu memiliki penyakit sistemik? (sakit gula, darah tinggi,
jantung, dll)
a. Ya
2.
b. Tidak
Jika ya, apakah penyakit sistemik Bapak/Ibu terkontrol?
a. Ya
b. Tidak
Universitas Sumatera Utara
3. Apakah Bapak/Ibu sedang meminum obat penghilang rasa sakit dalam
upaya menyembuhkan bengkak yang terdapat di gusi?
a. Ya
b. Tidak
C. Pemeriksaan Intra Oral
1. Terdapat pembengkakan di rongga mulut
a. Ya
b. Tidak
2. Pembengkakan berisi pus (nanah)
a. Ya
b. Tidak
3. Nyeri saat ditekan
a. Ya
b. Tidak
4. Jenis abses
Abses Gingiva
Abses Periodontal
Abses Perikoronal
5. Lokasi abses ................................................................................................
6. Penyebab terjadinya abses ..........................................................................
Keterangan:
Memenuhi Kriteria
Tidak Memenuhi Kriteria
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7
SURAT ETHICAL CLEARANCE
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8
SURAT KETERANGAN SELESAI RISET DI LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI FK USU
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9
SURAT KETERANGAN SELESAI RISET DI LABORATORIUM OBAT
TRADISIONAL FF USU
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10
HASIL UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SECARA IN VITRO EKSTRAK
DAUN JAMBU BIJI BUAH PUTIH TERHADAP PERTUMBUHAN
Staphylococcus aureus DARI ABSES DAN
Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)
Tabel 4. Hasil pengujian konsentrasi KHM ekstrak daun jambu biji buah putih
terhadap Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses
Tabung
1
Bahan uji
Ulangan
1
-
Ulangan
2
-
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 50%
2
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 25%
3
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 12,5%
4
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 6,25%
5
Ekstrak daun jambu biji
+
buah putih 3,125%
6
Ekstrak daun jambu biji
+
+
buah putih 1,56%
7
Formaldeyde 40%
8
Akuabides
+
+
Keterangan : (+) = terbentuk endapan pada dasar tabung
(-) = tidak terbentuk endapan pada dasar tabung
Ulangan
3
-
Ulangan
4
-
-
-
-
-
-
-
-
+
+
+
+
-
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Hasil pengujian konsentrasi KBM ekstrak daun jambu biji buah putih
terhadap Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses
Petri
Bahan uji
Ulangan
1
-
1
Ulangan
2
-
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 50%
2
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 25%
3
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 12,5%
4
Ekstrak daun jambu biji
+
buah putih 6,25%
5
Ekstrak daun jambu biji
+
+
buah putih 3,125%
6
Ekstrak daun jambu biji
+
+
buah putih 1,56%
7
Formaldeyde 40%
8
Akuabides
+
+
Keterangan : (+) = terdapat pertumbuhan koloni
(-) = tidak terdapat pertumbuhan koloni
Ulangan
3
-
Ulangan
4
-
-
-
-
-
-
-
+
+
+
+
+
+
Tabel 6. Hasil pengujian konsentrasi KHM ekstrak daun jambu biji buah putih
terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29213
Tabung
1
2
3
4
5
6
Bahan uji
Ekstrak daun jambu
buah putih 50%
Ekstrak daun jambu
buah putih 25%
Ekstrak daun jambu
buah putih 12,5%
Ekstrak daun jambu
buah putih 6,25%
Ekstrak daun jambu
buah putih 3,125%
Ekstrak daun jambu
buah putih 1,56%
Ulangan
2
-
Ulangan
3
-
Ulangan
4
biji
Ulangan
1
-
biji
-
-
-
-
biji
-
-
-
-
biji
-
-
-
-
biji
-
-
-
-
biji
-
-
-
-
-
Universitas Sumatera Utara
7
Formaldeyde 40%
8
Akuabides
+
+
Keterangan : (+) = terbentuk endapan pada dasar tabung
(-) = tidak terbentuk endapan pada dasar tabung
+
+
Tabel 7. Hasil pengujian konsentrasi KBM ekstrak daun jambu biji buah putih
terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29213
Petri
1
Bahan uji
Ulangan
1
-
Ulangan
2
-
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 50%
2
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 25%
3
Ekstrak daun jmbu biji
buah putih 12,5%
4
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 6,25%
5
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 3,125%
6
Ekstrak daun jambu biji
+
+
buah putih 1,56%
7
Formaldeyd e 40%
8
Akuabides
+
+
Keterangan : (+) = terdapat pertumbuhan koloni
(-) = tidak terdapat pertumbuhan koloni
Ulangan
3
-
Ulangan
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
+
+
+
+
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11
HASIL UJI STATISTIK
Frequencies
Statistics
N
Valid
KHM_KLINIS KBM_KLINIS
4
4
KHM_ATCC KBM_ATCC
4
4
Missing
0
0
0
0
Median
3.125
6.250
1.560
3.125
Frequency Table
KHM_KLINIS
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3.125
3
75.0
75.0
75.0
6.250
1
25.0
25.0
100.0
Total
4
100.0
100.0
KBM_KLINIS
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6.250
3
75.0
75.0
75.0
12.500
1
25.0
25.0
100.0
Total
4
100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara
KHM_ATCC
Frequency
Valid 1.560
4
Percent
Valid Percent
100.0
100.0
Cumulative Percent
100.0
KBM_ATCC
Frequency
Valid 3.125
4
Percent
100.0
Valid Percent
100.0
Cumulative Percent
100.0
Universitas Sumatera Utara
SKEMA ALUR PIKIR
Latar Belakang
1. Lebih dari 30 tipe Staphylococcus Sp dapat menginfeksi manusia, kebanyakan
disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Persentase Staphylococcus aureus
yang merupakan hasil pengkulturan murni dari abses adalah sebesar 0,7-15%.
Abses ditandai adanya kerusakan jaringan yang menghasilkan pus. (Robertson
D, Smith AJ, 2009)
2. Pus yang terjadi karena Staphylococcus aureus patogen menghasilkan
koagulase, pigmen kuning, bersifat hemolitik, mencairkan gelatin, serta bersifat
invasif. (Yadav AR, Mani AM, Marawar PP, 2013)
3. Abses periodontal merupakan kasus darurat penyakit periodontal ketiga yang
paling sering terjadi mencapai 6-14%, abses dentoalveolar akut (14-25%) dan
perikoronitis (10-11%) di klinik gigi. (Patel PV, Sheela KG, Patel A, 2011)
4. Selain abses, penyakit infeksi di rongga mulut dijumpai gingivitis, parotitis,
Staphylococcal mucositis, denture stomatitis, angular cheilitis, dan infeksi
endodontik. (Warbung YY, Wowor VNS, Posangi J, 2013)
5. Staphylococcus aureus berperan sebagai agen kausatif ataupun faktor
predisposisi dalam berbagai penyakit, sehingga menyebabkan infeksi
superfisial pada kulit dan mukosa yang menyebabkan infeksi nosokomial,
septikemia, pneumonia, osteomielitis, gastroenteritis, Toxic Shock Syndrome
(TSS), dan sepsis. (Costa AR, Batistão DWF, Ribas RM, Sousa AM, Pereira
MO, Botelho CM, 2013)
6. Penyakit infeksi yang disebabkan Staphylococcus aureus patogen masih
menjadi perhatian di bidang kedokteran dan kedokteran gigi. Hal ini
disebabkan karena tingginya tingkat morbiditas dan mortalitas. (Costa AR,
Batistão DWF, Ribas RM, Sousa AM, Pereira MO, Botelho CM, 2013)
Universitas Sumatera Utara
7. Penelitian di Amerika (2009), 29.4% pasien infeksi nosokomial, 27,7% pasien
penderita
endokarditis,
29,8%
pasien
infeksi
Methicillin
Staphylococcus aureus (MRSA), dan 23,3% pasien
Resistant
infeksi Methicillin
Susceptible Staphylococcus aureus (MSSA). (Naber CK, 2009)
8. Selain itu, prevalensi penyakit infeksi yang disebabkan Staphylococcus aureus
mencapai 70% di Asia pada tahun 2007 dan di Indonesia mencapai 23,5% pada
tahun 2006. (Affandi A, Andrini F, Lesmana SD, 2009)
9. Salah satu tanaman berkhasiat obat, dikenal dan sudah lama digunakan oleh
masyarakat adalah jambu biji. Bagian dari tanaman yang sering digunakan
sebagai obat tradisional adalah daun dari jambu biji yang mengandung saponin,
quercetin, guayaverin, leukosianidin, minyak atsiri, asam malat, damar, asam
oksalat, dan garam-garam mineral. (Darsono FL, Artemisia SD, 2003 ; Biswas
B, Rogers K, McLaughlin F, Daniels D, Yadav A, 2013 ; Fratiwi Y, 2015)
10. Dalam penelitian Darsono dkk (2003) di Surabaya membuktikan bahwa
ekstrak daun jambu biji dari varietas merah, putih, dan kuning terbukti
memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus ATCC®
25923TM dengan hasil ekstrak daun jambu biji varietas daging putih
memberikan diameter daerah hambat pertumbuhan yang paling besar
dibandingkan dengan varietas yang lain. Hal ini disebabkan adanya kandungan
flavonoid. (Darsono FL, Artemisia SD, 2003)
Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat efektivitas ekstrak daun jambu biji buah putih terhadap
pertumbuhan
Staphylococcus
aureus
yang
diisolasi
dari
abses
dan
Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)?
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun jambu biji buah putih terhadap
pertumbuhan Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses dan Staphylococcus
aureus (ATCC® 29213™).
Hipotesa Penelitian
Terdapat efektivitas ekstrak daun jambu biji buah putih terhadap pertumbuhan
Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses dan Staphylococcus aureus
(ATCC® 29213™).
Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Untuk mendapatkan konsentrasi kadar hambat minimum dan kadar bunuh
minimum yang tepat dari ekstrak daun jambu biji buah putih terhadap
pertumbuhan Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan ekstrak daun jambu biji buah putih dapat
digunakan sebagai obat kumur herbal.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2
ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
1
2
3
4
5
6
Universitas Sumatera Utara
7
8
9
10
11
12
Universitas Sumatera Utara
13
14
15
16
17
18
Universitas Sumatera Utara
19
20
21
22
23
24
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
1. Sarung tangan dan Masker
2. Timbangan digital
3. Alat maserasi
4. Rotary evaporator
5. Rak dan Tabung reaksi
6. Gelas laboratorium
7. Inkubator
8. Pot plastik
9. Cawan petri
10. Blender
11. Vortex
12. Daun jambu biji buah putih
13. Mikropipet dan Tip steril
14. Mueller Hinton Broth (MHB)
15. Blood Agar (BA)
16. Suspensi Staphylococcus aureus sesuai
dengan larutan 0,5 Mc Farland
17. Media transport (BHI)
18. Kapas lidi steril yang di swabkan ke
dalam abses
19. Aluminium foil
20. Kapas
21. Bunsen
22. Akuabides
23. Etanol 70%
24. Formaldehyde 40%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3
SKEMA ALUR PENELITIAN
I. Sterilisasi Alat
Semua alat yang digunakan dalam penelitian disterilkan dalam autoklaf
pada suhu 121°C selama 15 menit dengan cara:
Cawan Petri dan tip mikropipet, pinset, dan tabung reaksi dibungkus
dengan aluminium foil
Gelas ukur ditutup dengan kertas perkamen lalu diikat dengan tali, dan
labu erlenmeyer diisi dengan akuadest sebanyak 250 ml lalu ditutup
dengan kapas yang sudah dipadatkan.
II. Isolasi Stapylococcus aureus dari pasien penderita abses periodontal
Subjek dilakukan insisi dan drainase
Pus yang didapat ditampung dalam media transport (BHI)
Staphylococcus aureus diidentifikasi dengan cara pus ditanam pada media MSA dan BA
Tanam Staphylococcus aureus pada BA dengan metode goresan berulang
Inkubasi dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 37°C
Amati pertumbuhan bakteri
Tidak Tumbuh
Tumbuh
Universitas Sumatera Utara
III. Pembuatan Ekstrak Daun Jambu Biji
Daun jambu biji yang muda dicuci di bawah air mengalir sampai bersih,
ditiriskan, diiris tipis-tipis, lalu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
Blender daun yang sudah kering sampai jadi bubuk
Campur bubuk dengan etanol, aduk selama ± 15 menit selama 5 hari
Pasang botol maserasi dan sambungkan dengan kran dengan tepat
Masukkan kapas ke dalam ujung botol dan padatkan, di atas kapas
diletakkan kertas saring bulat sehingga melapisi bagian dasar botol
Hasil di masukkan ke botol maserasi, atur tetesan agar penarikan
ekstrak maksimal (20 tetes per menit)
Tampung ekstrak cair pada satu wadah
Lakukan proses rotavaporasi yaitu turunkan posisi labu sampai
terendam cairan yang dipanaskan kira-kira ½ dari ukuran labu
Isi kembali hasil maserasi apabila sudah berkurang
Pindahkan labu penampung jika sudah penuh etanol
Setelah hasil maserasi menjadi kental seperti coklat yang dilelehkan,
hentikan proses rotavaporasi dan pindahkan ke suatu wadah.
Dry freezing ekstrak pada wadah agar diperoleh ekstrak
dengan kadar etanol yang lebih rendah
Encerkan ekstrak kental dengan akuadest hingga diperoleh ekstrak daun
jambu biji dengan konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125% dan 1,56%
Universitas Sumatera Utara
IV. Pembuatan Media Pembiakan Staphylococcus aureus
Masukkan bubuk MHB ke dalam 1 L akuadest sebanyak 21 gram
Panaskan selama 2 jam dengan suhu 100°C
Setelah dingin, pindahkan larutan ke dalam suatu tabung steril
Masukkan tabung tersebut ke dalam autoklaf selama 15 menit
dengan suhu 121°C
Kemudian penambahan 5 ml darah kambing
V. Pembuatan Suspensi Bakteri Staphylococcus aureus
Ambil satu koloni Stapylococcus aureus dengan menggunakan ose
Larutkan ke dalam NaCl fisiologis 0,85% sebanyak 20 ml
Sesuaikan kekeruhan suspensi standard larutan 0,5 Mc
Farland untuk memperoleh suspensi bakteri yang
mengandung 108 CFU/ml
Universitas Sumatera Utara
VI. Pengujian Ekstrak Daun Jambu Biji Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus
aureus yang diisolasi dari abses dengan Staphylococcus aureus (ATCC®
29213™)
Ke dalam 8 tabung reaksi
diteteskan 1 ml media MHB
(
)
Pada tabung ke-1, teteskan 1
ml ekstrak daun jambu biji
buah putih dengan konsentrasi
50%, vortex hingga homogen
50%
Pada tabung ke-2, teteskan 1
ml ekstrak daun jambu biji
buah putih dengan konsentrasi
25% , vortex hingga homogen
50% 25%
Pada tabung ke-3, teteskan 1
ml ekstrak daun jambu biji
buah putih dengan konsentrasi
12,5% , vortex hingga
homogen
50% 25% 12,5%
Universitas Sumatera Utara
Pada tabung ke-4, teteskan 1
ml ekstrak daun jambu biji
buah putih dengan konsentrasi
6,25%, vortex hingga
homogen
50% 25% 12,5% 6,25%
Pada tabung ke-5, teteskan 1
ml ekstrak daun jambu biji
buah putih dengan konsentrasi
3,125%, vortex hingga
homogen
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125%
Pada tabung ke-6, teteskan 1
ml ekstrak daun jambu biji
buah putih dengan konsentrasi
1,56% , vortex hingga
homogen
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125% 1,56%
Pada tabung ke-7, teteskan 1
ml formaldehyde 40%, vortex
hingga homogen
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125% 1,56% F
Pada tabung ke-8, tambahkan
1 ml akuabides, vortex hingga
homogen
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125% 1,56%
F
Aq
Universitas Sumatera Utara
Pada setiap tabung,tambahkan
1 ml suspensi Staphylococcus
aureus
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125% 1,56% F
Aq
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125% 1,56%
Aq
Vortex hingga homogen
F
Eramkan deretan tabung dalam inkubator suhu 37°C selama 24 jam
jam
Perhatikan tabung mana yang
terbentuk endapan pada dasar
tabung (
) dan mana
yang tidak (
)
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125% 1,56%
Tabung dengan konsentrasi
terendah yang tidak terbentuk
endapan
KHM
F
Aq
KHM
50% 25% 12,5% 6,25% 3,125% 1,56%
F
Aq
Universitas Sumatera Utara
Tabung yang tidak terbentuk
endapan dilakukan subkultur
pada Blood Agar
Cawan petri dengan
konsentrasi terendah yang
tidak terdapat pertumbuhan
bakteri
KBM
KBM
Lakukan hal yang sama menggunakan Staphylococcus aureus
(ATCC® 29213™)
Universitas Sumatera Utara
25
Gambar 25. Hasil KHM dan KBM Ekstrak Daun Jambu Biji
Buah Putih Terhadap Pertumbuhan
Staphylococcus aureus yang Diisolasi dari Abses
26
Gambar 26. Hasil KHM dan KBM Ekstrak Daun Jambu Biji
Buah Putih Terhadap Pertumbuhan
Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN
Selamat pagi Bapak/Ibu
Bersama ini saya Jojor Sinurat, saat ini sedang menjalani pendidikan dokter
gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Saya akan mengadakan
penelitian dengan judul “Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji Buah Putih
Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dari Abses dan Staphylococcus
aureus (ATCC® 29213™)”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun
jambu biji buah putih terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus yang diisolasi
dari abses dan Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™). Manfaat dari penelitian ini
secara umum adalah untuk mendapatkan konsentrasi Kadar Hambat Minimum
(KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) yang tepat dari ekstrak daun jambu biji
buah putih terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses dengan
Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™).
Bapak/Ibu, penggunaan obat antibakteri yang tersedia saat ini di apotik
memiliki indikasi/menyebabkan iritasi mukosa, rasa mual, muntah serta infeksi pada
rongga mulut. Hal inilah perlunya penelitian tentang tanaman herbal karena dianggap
lebih aman untuk dikonsumsi, peneliti melakukan penelitian salah satu tanaman
herbal yaitu ekstrak daun jambu biji terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang
diperoleh dari abses rongga mulut. Oleh karena itu, manfaat penelitian ini
kedepannya diharapkan ekstrak daun jambu biji buah putih dapat digunakan sebagai
obat kumur herbal.
Perlakuan yang diterima oleh Bapak/Ibu adalah pertama kali saya akan
memilih peserta penelitian sesuai dengan persyaratan yang ditentukan kemudian
Bapak/Ibu akan menandatangani surat tanda turut serta dalam penelitian ini.
Selanjutnya, Bapak/Ibu akan mengisi lembar pertanyaan yang kami berikan,
kemudian dokter gigi akan melakukan insisi dan drainase, kemudian akan dilakukan
pengambilan nanah yang terinfeksi bakteri dengan kapas lidi steril dan waktu yang
diperlukan dengan penelitian ini yaitu 30 menit per orang.
Sebanyak 5 orang akan ikut dalam penelitian ini, tetapi hanya jika saat
dilakukan pengambilan nanah dengan kapas lidi steril pada 1 orang dan dilakukan
pengidentifikasian serta pembiakan bakteri di laboratorium mikrobiologi FK USU
namun tidak ditemukan bakteri Stapylococcus aureus.
Universitas Sumatera Utara
Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela bukan paksaan dan
Bapak/Ibu dapat mengundurkan diri. Pada penelitian ini identitas Bapak/Ibu akan
dijamin kerahasiaannya. Bila data Bapak/Ibu dipublikasikan kerahasiaan akan tetap
terjaga. Semua biaya penelitian ini akan ditanggung oleh saya sendiri sebagai peneliti
dan tidak akan melibatkan Bapak/Ibu. Sebagai bentuk terima kasih atas partisipasi
Bapak/Ibu, saya akan memberikan souvenir berupa sikat gigi dan pasta gigi. Jika
selama menjalankan penelitian ini ada keluhan atau merasa terganggu kenyamanan,
Bapak/Ibu dapat langsung menghubungi saya:
Nama : Jojor Sinurat
No.HP : 085262320294
Demikian informasi ini saya sampakan. Atas bantuan, partisipasi, dan
kesediaan waktu Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Medan,
Januari 2016
Peneliti,
(Jojor Sinurat)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin :
Alamat
:
Setelah mendapat keterangan dan penjelasan secara lengkap pada penelitian yang
berjudul :
Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji Buah Putih terhadap Pertumbuhan
Staphylococcus aureus dari Abses dan Staphylococcus aureus
(ATCC® 29213™)
Maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya menandatangani dan
menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.
Medan,
Januari 2016
Peserta penelitian,
.........................................
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6
DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI BUAH PUTIH TERHADAP
PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DARI ABSES DAN
Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)
NO.
:
TANGGAL
:
KUESIONER PENELITIAN
A. Data Responden
Isilah data-data di bawah ini:
1. Nama
:
2. Umur
:
3. Jenis Kelamin
:
4. Alamat
:
5. No. Telp/ HP
:
B. Kondisi Medis
Jawablah pertanyaan ini dengan baik dan benar
1.
Apakah Bapak/Ibu memiliki penyakit sistemik? (sakit gula, darah tinggi,
jantung, dll)
a. Ya
2.
b. Tidak
Jika ya, apakah penyakit sistemik Bapak/Ibu terkontrol?
a. Ya
b. Tidak
Universitas Sumatera Utara
3. Apakah Bapak/Ibu sedang meminum obat penghilang rasa sakit dalam
upaya menyembuhkan bengkak yang terdapat di gusi?
a. Ya
b. Tidak
C. Pemeriksaan Intra Oral
1. Terdapat pembengkakan di rongga mulut
a. Ya
b. Tidak
2. Pembengkakan berisi pus (nanah)
a. Ya
b. Tidak
3. Nyeri saat ditekan
a. Ya
b. Tidak
4. Jenis abses
Abses Gingiva
Abses Periodontal
Abses Perikoronal
5. Lokasi abses ................................................................................................
6. Penyebab terjadinya abses ..........................................................................
Keterangan:
Memenuhi Kriteria
Tidak Memenuhi Kriteria
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7
SURAT ETHICAL CLEARANCE
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8
SURAT KETERANGAN SELESAI RISET DI LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI FK USU
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9
SURAT KETERANGAN SELESAI RISET DI LABORATORIUM OBAT
TRADISIONAL FF USU
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10
HASIL UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SECARA IN VITRO EKSTRAK
DAUN JAMBU BIJI BUAH PUTIH TERHADAP PERTUMBUHAN
Staphylococcus aureus DARI ABSES DAN
Staphylococcus aureus (ATCC® 29213™)
Tabel 4. Hasil pengujian konsentrasi KHM ekstrak daun jambu biji buah putih
terhadap Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses
Tabung
1
Bahan uji
Ulangan
1
-
Ulangan
2
-
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 50%
2
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 25%
3
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 12,5%
4
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 6,25%
5
Ekstrak daun jambu biji
+
buah putih 3,125%
6
Ekstrak daun jambu biji
+
+
buah putih 1,56%
7
Formaldeyde 40%
8
Akuabides
+
+
Keterangan : (+) = terbentuk endapan pada dasar tabung
(-) = tidak terbentuk endapan pada dasar tabung
Ulangan
3
-
Ulangan
4
-
-
-
-
-
-
-
-
+
+
+
+
-
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Hasil pengujian konsentrasi KBM ekstrak daun jambu biji buah putih
terhadap Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses
Petri
Bahan uji
Ulangan
1
-
1
Ulangan
2
-
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 50%
2
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 25%
3
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 12,5%
4
Ekstrak daun jambu biji
+
buah putih 6,25%
5
Ekstrak daun jambu biji
+
+
buah putih 3,125%
6
Ekstrak daun jambu biji
+
+
buah putih 1,56%
7
Formaldeyde 40%
8
Akuabides
+
+
Keterangan : (+) = terdapat pertumbuhan koloni
(-) = tidak terdapat pertumbuhan koloni
Ulangan
3
-
Ulangan
4
-
-
-
-
-
-
-
+
+
+
+
+
+
Tabel 6. Hasil pengujian konsentrasi KHM ekstrak daun jambu biji buah putih
terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29213
Tabung
1
2
3
4
5
6
Bahan uji
Ekstrak daun jambu
buah putih 50%
Ekstrak daun jambu
buah putih 25%
Ekstrak daun jambu
buah putih 12,5%
Ekstrak daun jambu
buah putih 6,25%
Ekstrak daun jambu
buah putih 3,125%
Ekstrak daun jambu
buah putih 1,56%
Ulangan
2
-
Ulangan
3
-
Ulangan
4
biji
Ulangan
1
-
biji
-
-
-
-
biji
-
-
-
-
biji
-
-
-
-
biji
-
-
-
-
biji
-
-
-
-
-
Universitas Sumatera Utara
7
Formaldeyde 40%
8
Akuabides
+
+
Keterangan : (+) = terbentuk endapan pada dasar tabung
(-) = tidak terbentuk endapan pada dasar tabung
+
+
Tabel 7. Hasil pengujian konsentrasi KBM ekstrak daun jambu biji buah putih
terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29213
Petri
1
Bahan uji
Ulangan
1
-
Ulangan
2
-
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 50%
2
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 25%
3
Ekstrak daun jmbu biji
buah putih 12,5%
4
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 6,25%
5
Ekstrak daun jambu biji
buah putih 3,125%
6
Ekstrak daun jambu biji
+
+
buah putih 1,56%
7
Formaldeyd e 40%
8
Akuabides
+
+
Keterangan : (+) = terdapat pertumbuhan koloni
(-) = tidak terdapat pertumbuhan koloni
Ulangan
3
-
Ulangan
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
+
+
+
+
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11
HASIL UJI STATISTIK
Frequencies
Statistics
N
Valid
KHM_KLINIS KBM_KLINIS
4
4
KHM_ATCC KBM_ATCC
4
4
Missing
0
0
0
0
Median
3.125
6.250
1.560
3.125
Frequency Table
KHM_KLINIS
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3.125
3
75.0
75.0
75.0
6.250
1
25.0
25.0
100.0
Total
4
100.0
100.0
KBM_KLINIS
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6.250
3
75.0
75.0
75.0
12.500
1
25.0
25.0
100.0
Total
4
100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara
KHM_ATCC
Frequency
Valid 1.560
4
Percent
Valid Percent
100.0
100.0
Cumulative Percent
100.0
KBM_ATCC
Frequency
Valid 3.125
4
Percent
100.0
Valid Percent
100.0
Cumulative Percent
100.0
Universitas Sumatera Utara