Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

(1)

PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KEPERCAYAAN

KONSUMEN TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN

ASURANSI SYARIAH PT ASURANSI TAKAFUL UMUM DI

KOTA CILEGON

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Disusun oleh:

Nama

: Adriansyah

NIM

: 108046200010

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

Kata Pengantar ... iv

Daftr Isi ... Daftar Tabel ... Daftar Gambar ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ... 5

E. Review Studi Terdahulu ... 5

F. Kerangka Teori ... 7

G. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 9

B. Atribut Produk ... 10

1. Pengertian Atribut Produk ... 11

2. Manfaat Atribut Produk ... 12

C. Kepercayaan Konsumen ... 18

a. Pengalaman ... 18

b. Kepuasan dan Ketidakpuasan Konsumen ... 19

c. Antusiasme Konsumen ... 20

D. Niat Membeli ... 20


(11)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data... 23

B. Populasi dan Sampel ... 23

C. Metode Pengumpulan Data ... 25

D. Definisi Operasional Variabel dan Indikator ... 26

E. Teknik Analisa Data ... 29

1. Analisis Data Kuantitatif ... 29

a. Uji Validitas ... 29

b. Uji Reliabilitas ... 30

2. Uji Asumsi Klasik ... 31

a. Uji Normalitas ... 31

b. Uji Multikolinearitas ... 32

c. Uji Heteroskedastisitas ... 32

3. Analisis Regresi Berganda ... 33

a. Uji Goodness of Fit ... 34

b. Uji t (Uji Parsial) ... 34

c. Uji F (Uji Simultan) ... 35

d. Koefisien Determinasi (R2) ... 35

BAB IV PEMBAHASAN A. Pengolaan Data ... 36

B. Data Deskriptif ... 36

C. Proses Dan Hasil Analisis Data ... 38

1. Besarnya Sampel ... 38

2. Uji Validitas Dan Reabilitas ... 38

D Uji Asumsi Klasik ... 41

1. Uji Normalitas ... 41

2. Uji Multikolineritas ... 42

3. Uji Heteroskedastisitas ... 43

4. Uji Autokorelasi ... 44


(12)

5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 49

1. Kesimpulan Mengenai Hipotesis ... 49

2. Kesimpulan Mengenai Hipotesis 2 ... 49

3. Kesimpulan Mengenai Hipotesis 3 ... 50

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perilaku konsumen menurut Engel merupakan tindakan–tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh, menggunakan, dan menentukan produk dan jasa, menurut Schiffman dan Kanuk adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, & bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. Dan menurut, John C. Mowen & Michael Minor : perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) & proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa & pengalaman serta ide-ide. termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan–tindakan tersebut.1 Dalam perilaku konsumen banyak ditemukan faktor yang mempengaruhi keputusan membeli konsumen, faktor–faktor tersebut adalah harga, merek, atribut, promosi, dan sebagainya. Faktor–faktor yang mempengaruhi keputusan membeli konsumen akan suatu produk dapat berasal dari dalam diri konsumen maupun berasal dari luar diri konsumen.

Adanya kecenderungan sikap konsumen untuk berubah telah memberikan perubahan pula dalam keputusan konsumen untuk membeli suatu produk, demikian juga dengan segmen pasar dari suatu produk atau

1


(14)

jasa.2 Selain itu, perubahan sikap konsumen juga dipengaruhi oleh adanya kepercayaan konsumen terhadap suatu produk atau jasa.3

Satu hal yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian adalah atribut produk. Atribut produk adalah karakteristik yang membedakan suatu produk dari produk yang lain, seperti merek, performa, daya tahan, keandalan, desain, gaya, dan reputasi.4 Atribut dapat dijadikan sebagai daya tarik tersendiri bagi konsumen dalam melakukan pembelian, karena atribut adalah jantung dari sebuah produk yang dapat mencerminkan kegunaan sekaligus penampilan produk. Atribut produk yang baik akan menghasilkan hasil akhir yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Konsumen akan merasa bahwa produk tersebut lebih memiliki kelebihan untuk dibandingkan produk lain sejenis, sehingga produk akan memiliki nilai tambah.

Keberhasilan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian juga sangat dipengaruhi oleh upaya menumbuhkan kepercayaan konsumen. Kepercayaan konsumen terhadap perusahaan merupakan suatu aset yang tak ternilai bagi perusahaan, karena kepercayaan dipandang sebagai dasar dalam hubungan dengan konsumen. Perusahaan yang memiliki image yang baik di mata konsumen umumnya akan lebih menarik bagi calon konsumen, karena mereka yakin bahwa perusahaan

2

Dharmmesta, B. S. Theory of planned behaviour dalam penelitian sikap, niat dan perilaku konsumen.1998, h 85-103.

3

Stephen, N dan Kevin P.G. Why Don’t Some People Complain? Acognitive-Emotion Process Model of Consumer Complaint Behaviour. Journal of The Academy Marketing Science. 1998, Vol. 26, No. 3. h. 172.

4

Bilson Simamora. Aura Merek: 7 Langkah Membangun Merek Yang Kuat. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. 79.


(15)

3

tersebut memiliki kualitas yang baik dan dapat dipercaya. Di mata konsumen, perusahaan yang terpercaya adalah jaminan atas konsistensi kinerja suatu produk dan menyediakan manfaat apapun yang dicari konsumen ketika membeli produk dari perusahaan tersebut.

Kini telah hadir dalam lingkungan dunia perekonomiaan Indonesia konsep Islam dalam pemasaran produk. Walaupun sebenarnya etika Islam dalam kegiatan pemasaran sudah banyak dilakukan, khususnya dalam kegiatan perekonomian rakyat, namun masih banyak yang mempertanyakan akan eksisitensinya dalam masyarakat yang makin kompleks ini, Lebih khusus lagi dalam hal pemasaran polis asuransi.

Pada saat ini telah hadir asuransi yang berdasarkan pada konsep etika Islam atau didasarkan pada syariah Islamiah.5 Masyarakat muslim kini dapat menyalurkan keinginananya untuk berasuransi yang sesuai dengan Syariah Islam. Namun, hukum tentang asuransi itu sendiri dalam Islam tidak secara jelas dikemukakan, baik dalam Al-Quran maupun Al-Hadits. Terdapat dua pandangan dalam masyarakat Islam mengenai hukum dari asuransi, ada yang tidak bisa menerima dan ada yang dapat menerima kehadiran asuransi ini.

Selain atribut-atribut produk, tampaknya aspek kepercayaan dalam asuransi sangat besar pengaruhnya. Oleh karena itu, penulis berusaha mengkaitkannya dengan sikap dan atribut-atribut produk terhadap niat beli konsumen.

5

Musleheddin, Muhammad. "Menggugat Asuransi Modern". Menggugat Suatu Alternatif Baru dalam Perspektif Hukum Islam, (Penerbit Lentera. 1999), hal 56.


(16)

B. Perumusan Masalah

Permasalahan perilaku konsumen, khususnya yang didasarkan pada segmentasi pasar suatu produk perusahaan, masih banyak menarik perhatian bagi para peneliti. Dalam hal ini, yang berkaitan dengan kepuasan konsumen yang mengharapkan kinerja dari para pelaku pasar yang lebih berkualitas. Untuk itu, penelitian ini ingin mengetahui:

1. Bagaimana pengaruh kekhasan atribut-atribut produk asuransi syariah terhadap minat beli?

2. Bagaimana pengaruh aspek kepercayaan konsumen terhadap minat beli? 3. Bagaimana pengaruh atribut-atribut produk asuransi syariah dan aspek

kepercayaan konsumen secara bersama-sama terhadap minat beli?

C. Pembatasan Masalah.

Pembatasan masalah dalam skripsi ini berfokus pada perilaku konsumen khususnya yang didasarkan pada segmentasi pasar suatu produk, pengaruh kekhasan atribut-atribut asuransi syariah terhadap minat beli masyarakat, pengaruh aspek konsumen terhadap minat beli, dan pengaruh atribit-atribut produk asuransi syariah dan aspek kepercayaan konsumen terhadap minat beli.

Perusahaan yang di ambil ialah PT.Asuransi Takaful Umum yang berlokasi di kota Cilegon, populasi dan penelitian ini adalah nasabah PT.Asuransi Takaful Umum Cabang Cilegon. Penelitian ini berlangsung dari bulan Oktober 2014 dengan Desember 2014.


(17)

5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas peneliti perlu berpandangan, bahwa masalah yang diutarakan di atas merupakan permasalahan yang masih hangat dan menarik untuk diteliti, karena adanya berbagai kemungkinan yang dapat terjadi pada kondisi perekonomian sekarang ini.

Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui pengaruh atribut-atribut produk dan kepercayaan konsumen terhadap minat beli konsumen untuk membeli polis asuransi Syariah Takaful Umum di Cilegon.

Kegunaan penelitian ini adalah untuk:

1. Memberikan manfaat secara teoritis bagi ilmu pengetahuan, khususnya dalam ilmu manajemen pemasaran dalam perspektif syariah.

2. Memberikan manfaat secara praktis bagi berbagai pihak antara lain: para peneliti, perusahaan asuransi syariah, dan bagi kemajuan pembangunan serta pihak-pihak yang memerlukannya dalam hal ini para konsumen yang memerlukan informasi tentang asuransi syariah.

E. Review Studi Terdahulu

Penelitian oleh Ari Nugraheni Istiningsih pada tahun 2000 tentang sikap konsumen dan niat beli konsumen terhadap atribut-atribut produk asuransi di Kotamadya Semarang tahun 2000. Berdasarkan penelitian tersebut, ternyata atribut produk tidak terlalu berpengaruh cukup besar terhadap sikap konsumen.

Skripsi ke dua adalah PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK KENDARAAN


(18)

BERMOTOR Oleh arifani nisa Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tanggapan konsumen terhadap atribut produk

Kendaraan Bermotor Merek “TVS Neo X3i”, untuk mengetahui tanggapan minat beli konsumen pada produk Kendaraan Bermotor Merek “TVS Neo X3i”, dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk terhadap

minat beli konsumen pada produk Kendaraan Bermotor Merek “TVS Neo

X3i. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, bahwa tanggapan

konsumen mengenai atribut produk Kendaraan Bermotor Merek “TVS Neo X3i” dengan jumlah 50 orang diperoleh skor rata-rata keseluruhan dari variabel atribut produk sebesar 4,40 yang berada pada interval 4,20 - 5,00.


(19)

7

F. Kerangka Teori

Gambar 1.1 Kerangka Teori

Interprestasi

G. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan pembahasan yang sistematis dan konsisten, perlu disusun sistematika dalam penulisan karya ilmiah ini, sehingga dapat menunjukkan totalitas yang utuh. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Asuransi Syariah

Atribut Produk(X1) Kepercayaan Konsumen (X2)

Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT Asuransi Takaful Umum Kota Cilegon

Analisis Uji Asumsi Klasik

1.Uji Multikolinieritas 2. Uji Heterokedastistas 3. Uji Normalitas 4. Autokorelasi

Analisis Regresi Berganda 1.Koefisien Determinasi (R) 2. Koefisien Korelasi (R2)

R2

1.Validitas 2.Reliabilitas

Uji Hipotesis 1.Uji Parsial (t) 2. Uji Simultan (F)


(20)

Bab I: Bab ini menguraikan tentang latar belakang penulisan skripsi dan permasalahanya. Kemudian dikemukakan juga tujuan dan kegunaan penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini serta sistematika penulisan.

Bab II: Bab ini berisi tentang telaah pustaka yang telah dibangun untuk menunjukkan berbagai hubungan antar konstruk atau konsep. Pada bab ini kerangka pemikiran teoritis mengenai niat atau hasrat untuk membeli dari konsumen yang dipengaruhi oleh adanya atribut-atribut produk dan aspek kepercayaan konsumen. Dalam rangka mengeksplorasi bidang penelitian tersebut pemasaran disegmentasikan dalam beberapa hipotesis yang akan menunjukkan berbagai hubungan dari konstruk tersebut.

Bab III: Bab ini membahas tentang metodologi yang digunakan dalam pengumpulan data untuk menguji hipotesis dan memecahkan masalah penelitian. Bab ini juga menyajikan berbagai definisi operasional yang digunakan untuk mengumpulkan data guna menguji hipotesis tersebut. Bab IV: Bab ini berupa analis dari data-data yang telah diperoleh dari penelitian

dan hasil pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya.

Bab V: Bab ini menggambarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis, berikut implikasi kebijakan terhadap teori dan praktek manajemen.


(21)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Perusahaan yang dijadikan obyek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah perusahaan asuransi islam PT. Asuransi Takaful Umum yang berada di kota Cilegon. Peneliti melakukan penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada para nasabah dari PT. asuransi Takaful umum di kota Cilegon, dengan mengambil sampel sebanyak 100 orang.

Asuransi dalam Islam masih merupakan suatu hal yang belum dapat dipastikan hukumnya. Karena dalam Al-Quran dan Al-Hadits tidak satupun yang secara eksplisit menentukan aturan-aturan asuransi. Oleh karena

itu masalah asuransi ini dalam islam termasuk bidang hokum “ijtihadiah”

artinya untuk menentukan hukumnya asuransi ini halal atau haram masih diperlukan pendapat dari para ulama ahli fiqih melalui Ijtihad.

Secara garis besar terdapat 4 pandangan ulama dan cendekiawan muslim tentang asuransi, yaitu:6

1. Pandangan pertama: bahwa asuransi dalam segala bentuk dan cara operasinya hukumnya haram. Alasannya: Asuransi dianggap mengandung unsur judi, ketidakpastian, riba, mengandung unsur ekploatasi yang bersifat menekan, dan termasuk jual beli atau tukar-menukar mata uang yang tidak secara tunai serta merupakan obyek bisnisnya tergantung pada

6

Warkum,Sumitro. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1996) hal 74


(22)

hidup-matinya seseorang, yang dapat diartikan sebagai mendahului takdir. Kedua hal tersebut merupakan hal yang dilarang dalam hukum Islam. 2. Pandangan Ke-dua: Asuransi hukumnya halal atau diperbolehkan dalam

Islam. Alasannya: Tidak ada ketentuan dalam Al-Quran dan Al-Hadis yang melarang asuransi, terdapat kesepakatan kerelaan dari keuntungan bagi kedua belah pihak baik penanggung maupun yang tertanggung,bila dibandingkan dengan kemudharatannya atau kejelekannya lebih besar kemaslahatannya atau kebaikannya bagi umat, dan asuransi termasuk kategori koperasi yang diperbolehkan dalam Islam.

3. Pandangan Ke-tiga: Asuransi yang diperbolehkan adalah asuransi yang bersifat non komersial atau sosial, sedangkan asuransi yang bersifat komersial dilarang dalam Islam.

4. Pandangan Ke-empat: Hukum asuransi termasuk "subhat", karena tidak adanya dalil-dalil syar'i yang secara jelas mengharamkan atau yang menghalalkan asuransi.

Jadi secara umum terdapat dua sikap konsumen yang mendua. Di satu pihak menuntut kebutuhan akan masa depan, di lain pihak keterlibatan setiap orang Islam dalam usaha asuransi belum bisa secara optimal, karena keraguan pelaksanaan hukumnya yang didasarkan hukum Islam.

Asuransi Takaful Keluarga secara Nasional dibentuk pada tanggal 25 Agustus 1994 sebagai usaha untuk melibatkan umat Islam secara optimal terhadap asuransi. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan PT. Syariat Takaful Indonesia, yang kemudian memunculkan produk asuransi Takaful


(23)

11

Umum. Kantor PT. Asuransi Takaful Umum yang ada di Cilegon ini hanya berupa kantor pemasaran. Untuk segala keperluannya pelaporan dan pendataan nasabah masih harus berhubungan dengan pusat yaitu kantor PT, Asuransi Takaful Umum di Jakarta.

Peneliti melihat bahwa ada kemungkinan perkembangan yang terjadi pada asuransi Islam ini masih cukup cerah walaupun masih banyak keraguan akan kepercayaan konsumen terhadap pelaksanaan kontrak asuransi yang sesuai dengan hukum Islam. Ternyata penelitian yang dilakukan terhadap konsumen dari asuransi Islam PT. Takaful Umum di Cilegon memperlihatkan sikap konsumen yang masih rendah pengaruhnya terhadap niat belinya, walaupun sudah mulai positif terhadap asuransi Islam itu sendiri.

B. Atribut Produk

1. Pengertian Atribut Produk

merupakan sesuatu yang melekat pada suatu produk. Atribut produk memegang peran yang sangat vital, karena atribut produk merupakan salah satu faktor yang dijadikan bahan pertimbangan oleh konsumen ketika akan membeli produk tersebut.Pada model sikap multi atribut dari Fishbein dijelaskan tentang sikap seseorang terhadap obyek sikap, misalnya obyek sikap terhadap suatu produk yang memiliki banyak atribut. Model ini menggambarkan ancangan yang berharga untuk memeriksa hubungan di antara pengetahuan produk yang dimiliki konsumen dan sikap terhadap produk berkenaan dengan ciri atau atribut produk.7

7

Engel, James F., Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen, Terjemahan. F.X. Budianto, (Jakarta : Binarupa Aksara.2000), hal 136.


(24)

Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.8 Secara luas definisi produk meliputi obyek fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi dan gagasan.

Sedangkan atribut produk adalah faktor yang melekat pada suatu produk. Keputusan mengenai atribut produk berkaitan dengan unsur -unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian.

Oleh karena itu, atribut produk merupakan titik tolak penilaian bagi konsumen tentang terpenuhi atau tidaknya kebutuhan dan keinginan konsumen yang diharapkan dari suatu produk yang sebenarnya. Dari hal-hal tersebut dapat diidentifikasi atribut-atribut yang menyertai suatu produk.

2. Manfaat Atribut Produk

Kotler dan Amstrong (2003) mengemukakan bahwa manfaat yang ditawarkan oleh atribut produk dalam bentuk:

a. Kualitas Produk

Kualitas adalah salah satu alat penting bagi pemasar untuk menetapkan posisi. Kualitas mempunyai dua dimensi, yaitu tingkat dan konsistensi. Ketika mengembangkan suatu produk, pemasar mula-mula harus memilih tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk di pasar sasaran. Disini kualitas produk berarti kemampuan produk untuk

8


(25)

13

melaksanakan fungsi-fungsinya. Selain tingkatan kualitas, kualitas yang tinggi juga dapat berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam konsisten yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas kesesuaian bebas dari kecacatan dan kekonsistenan dalam memberikan tingkatan kualitas yang dijanjikan.

b. Atribut Produk Asuransi Takaful Umum

Fokus Asuransi Takaful Umum adalah memberikan layanan dan bantuan menyangkut asuransi di bidang kerugian, seperti perlindungan dari kebakaran, pengangkutan, niaga, dan kendaraan bermotor, dengan harapan bisa tercapainya masyarakat Indonesia yang sejahtera dengan perlindungan asuransi yang sesuai Muamalah Syariah Islam. Produk Asuransi Takaful Umum yang ditawarkan antara lain:

1) Takaful Baituna 2) Takaful Abror 3) Takaful Ansor 4) Takaful Rekayasa 5) Takaful Aneka 6) Takaful Kebakaran

7) Takaful Pengangkutan dan Rangka Kapal 8) Takaful Kendaraan Bermotor

Dalam al-Qur’an dan Hadist tidak terdapat aturan mengenai asuransi, sehingga dalam menentukan hukumnya diperlukan peranan


(26)

akal dan pikiran para ulama dan ahli fiqih atau sering disebut "Ijtihad".9

Atribut produk dalam Asuransi Takaful Umum antara lain : 1) Terdapat dana tabarru yang menggunakan akad hibah

2) Adanya prinsip tolong menolong dalam asuransi asuransi syariah 3) Memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS)

4) Menghindari unsur gharar 5) Menghindari unsur judi

6) Semua transaksi menggunakan akad muamalah syariah 7) Dana pengelola terpisah terpisah dengan dana peserta 8) Penyaluran dana dan bagi hasilnya menghindari unsur riba 9) Pengurusan klaim relatif lebih mudah

c. Pemanfaatan Atribut Produk

Atribut produk juga digunakan oleh konsumen untuk mengadakan evaluasi produk mana yang akan dibeli, sehingga atribut produk menjadi penting bagi pemasar untuk menentukan posisi pesaingnya. Oleh karena itu, perlu adanya analisis segmentasi yang memperhatikan sifat dasar dan keberadaan kebutuhan dan keinginan pembeli yang bervariasi di pasar. Menurut Peter dan Olson, tujuan segmentasi untuk menemukan perbedaan kebutuhan dan keinginan serta untuk mengidentifikasi segmen yang diminati.10

9

Warkum,Sumitro. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1996), hal 73

10

Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw. Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Andy,2004),h. 19.


(27)

15

Sesuai dengan yang telah dikemukakan di atas, jika membicarakan tentang peluang pasar (bisnis), maka pemasar dengan sendirinya perlu memperhatikan jumlah calon konsumen dan kualitas konsumen, termasuk di dalamnya daya beli. Oleh karena itu, perubahan penduduk baik secara demografis maupun kualitatifnya akan mempunyai pengaruh terhadap peluang bisnis.11

Segmentasi pasar baik berdasarkan faktor demografi maupun lainnya dapat mudah dibentuk, akan tetapi pembentukan tersebut tidak menjamin akan keberhasilan pemasar dalam memasarkan atribut. Walaupun segmen demografis dapat dijadikan masukan penting bagi pemasar, tetapi perlu atau tidaknya berkaitan erat dengan atribut dari produk yang hendak dipasarkan.

Segmentasi demografis dan pemasaran produk di Indonesia Dikemukakan oleh Igusti Ngurah Agung bahwa satu dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu produk menguasai pasar baik kuantitatif maupun kualitatif berkaitan dengan data demografi yang dipakai untuk menyatakan dengan singkat setiap segmen pasar yang dapat atau mungkin dibentuk berdasarkan sebuah faktor demografi atau lebih.12

Faktor lingkungan eksternal seperti budaya, agama kelas sosial, keluarga dan perubahan pasar sangat berpengaruh dalam pembentukan

11

I Gusti Ngurah Agung dan Akhir Matua Harahap. Perubahan Demografi di Indonesia. LDFE-UI,( Jakarta,1991), hal 134-142

12

I Gusti Ngurah Agung dan Akhir Matua Harahap. Perubahan Demografi di Indonesia. LDFE-UI,( Jakarta,1991), hal 134-142


(28)

segmen pasar. Jadi faktor lingkungan eksternal lebih mengarah pada aspek kualitatif13yaitu:

a. Budaya

Budaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap sikap seseorang karena budaya dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam mengkonsumsi dan cara mendapatkannya.

b. Agama

Agama sangat berpengaruh dalam aspek kehidupan manusia dimanapun dia berada dalam hal ini agama Islam. Selain itu cirri khas Islam memperlihatkan kemajuan bahwa industrialisasi dan modernisasi akan terjadi dalam hubungan, sikap organisasi, kerjasama untuk tujuan perkembangan ekonomi dengan perkembangan dari hubungan sosial dan budaya yang terjadi.

Dalam ekonomi Islam terdapat prinsip-prinsip, yaitu antara lain:14 1) Sumber daya alam maupun manusia harus dimanfaatkan seefisien

mungkin untuk kesejahteraan umat manusia di muka bumi ini. 2) Islam menganjurkan kerjasama dalam berbagai bidang

sehingga terjalin komunikasi dan hubungan yang baik antar umat manusia. Peranan pemilikan kekayaan atau aset dalam ekonomi Islam berbeda dengan ekonomi lainnya.

13

Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, PT. Indeks. 2008, h.203.

14

Metwally, M.M. Teori dan Model Ekonomi Islam, Edisi Pertama, PT. Bangkit Daya Insana, (Jakarta, 1995) hal 65


(29)

17

3) Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan orang banyak. Seorang muslim harus takut pada Tuhan dan hari penentuan atau akhirat seperti diuraikan dalam Al-Quran (Ali Imran: 281).

c. Kelas Sosial

Kelas sosial ini sangat besar pengaruhnya dalam menentukan pengambilan keputusan. Bila seseorang masuk sebagai kelas sosial menengah atas, maka ia mempunayai kebebasan untuk menentukan pilihannya seseuai dengan kelas sosialnya tersebut.

d. Keluarga

Dalam hal ini suami sangat berperan dalam menentukan keputusan tersebut karena suami adalah penentu keputusan walaupun atas kesepakatan bersama.

e. Pengaruh Pribadi

Pribadi seseorang sangat berpengaruh dalam menentukan keputusan membeli karena unsur subyektifitas sangat menentukan kepuasan seseorang dalam lingkungannya.

f. Pasar

Dalam ekonomi pasar bebas muncul persaingan ditengah masyarakat pada umumnya. Masyarakat dalam hal ini bertindak sebagai konsumen akan menyeleksi dengan sendirinya barang-barang yang sesuai dengan kebutuhannya.


(30)

H1: Semakin tinggi derajat kekhasan atribut dalam produk asuransi akan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.

C. Kepercayaan Konsumen

Kepercayaan (trust atau belief) adalah keyakinan bahwa tindakan orang lain atau suatu kelompok konsisten dengan perkataan mereka. Kepercayaan lahir dari suatu poses secara perlahan kemudian terakumulasi menjadi suatu bentuk kepercayaan.15

Untuk membangun kepercayaan seseorang itu terdapat hal-hal penting antara lain:

1. Keterbukaan dan transparansi untuk saling pengertian. 2. Menepati komitmen atau janji yang telah dibuat. 3. Mengakui kesalahan.

4. Berupaya mendapatkan umpan balik yang berupa informasi seperti saran dan pandangan orang lain.

5. Menguji asumsi dengan mencari bukti yang dapat membenarkan atas asumsi tersebut.

Kepercayaan konsumen dimensinya antara lain sebagai berikut:

a. Pengalaman

Kepercayaan konsumen tergantung dari pengalaman konsumen itu dalam menerima informasi dari penyedia jasa, sehingga pengalaman akan menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk

15

Pradiansyah, Arvan. Lima Prinsip Pembangun Komitmen. (Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1999), hal 51-56


(31)

19

maupun layanan jasa. Hal ini dikarenakan pengalaman yang terbentuk pada memori konsumen terhadap suatu produk maupun layanan jasa akan membangun rasa percaya seseorang bila pengalaman yang mereka alami adalah menyenangkan dan memuaskan mereka.16

b. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen

Kepuasan dan ketidakpuasan ini didasarkan pengalaman masa lalunya. Besarnya kepercayaan konsumen ternyata berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh adanya unsur-unsur pencarian dan pengalaman dalam menerima pelayanan maupun jasa.17 Dalam pelayanan jasa, biasanya kepercayaan konsumen tidak memiliki kemampuan untuk mengevaluasi layanan jasa.18 Oleh karena itu, kepuasan dan ketidakpuasan konsumen merupakan indikator dari adanya kepercayaan konsumen yang diperlihatkan dalam bentuk kesediaan untuk membeli produk atau jasa baik yang baru maupun perpanjangan. Biasanya kecenderungan konsumen adalah membandingkan kualitas layanan dari suatu produk ataupun jasa dari para pemasar berdasarkan pengalaman di masa lalunya, sehingga akan mengakibatkan konsumen tersebut akan berpindah layanan produk oleh para pemasar demikian juga sebaliknya.

16

Dabholkar, Pratibha A. “Consumer Evaluations of New Technology-Based Self-Service

Options: An Investigation of Alternative Models of Service Quality”. International Journal of Research in Marketing, 1996, hal 13 (1): 29–51.

17

Engel, James F, et.al, Consumer Behavior, Jilid 1, Alih Bahasa Budiyanto, Penerbit : Binarupa Aksara, (Jakarta.Penerbit : Erlangga, Jakarta, 1994), hal 241.

18

Shemwell, Donald J., Yavas, Ugur, Bilgin, Zeynep, “Customer Service Provider

Relationship: An Empirical Test of A Model of Service Quality, Satisfaction and Relationship

Oriented Outcomes”, International Journal of Service Industry Management, 1998, Vol. 9, No. 2, 155-168.


(32)

c. Antusiasisme konsumen

Kepercayaan konsumen akan tampak pada respon atau tanggapan konsumen terhadap suatu informasi yang disampaikan oleh para pemasar ataupun para penyedia jasa.19 Antuasiasisme atau ketertarikan konsumen merupakan tanggapan positif yang diperlihatkan konsumen terhadap produk maupun layanan jasa yang diterimanya.

Hipotesis yang dapat ditarik dari uraian tentang kepercayaan tersebut di atas adalah :

H2: Kepercayaan konsumen yang tinggi pada produk asuransi berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.

D. Niat Membeli

Niat untuk membeli dari konsumen didefmisikan sebagai kecenderungan atau hasrat dari konsumen yang didasari oleh adanya suatu obyek ataupun peristiwa.20 Keputusan konsumen untuk membeli atau tidak didasari oleh proses pengambilan keputusan.21

Niat membeli merupakan variabel antara yang menyebabkan terjadinya perilaku dari suatu sikap maupun variabel lainnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada variabel niat ini adalah :22

19

Pradiansyah, Arvan. Lima Prinsip Pembangun Komitmen. Pustaka Binaman Pressindo, (Jakarta, 1999), hal 51-56

20

Ajzen, I. Attitudes, Personality and Behavior. New York. USA: Open University Press. 2005, hal 87

21

Engel, James F, et.al, Consumer Behavior, Jilid 1, Alih Bahasa Budiyanto, Penerbit : Binarupa Aksara, (Jakarta.Penerbit : Erlangga, Jakarta, 1994), hal 241.

22

Dharmmesta, B. S. Theory of planned behaviour dalam penelitian sikap, niat dan perilaku konsumen.1998, h 85-103.


(33)

21

1. Niat dianggap sebagai penangkap atau perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku.

2. Niat menunjukkan seberapa keras seseorang untuk berani mencoba sesuatu atau kemauan seseorang untuk bertindak.

3. Niat juga menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk dilakukan.

4. Niat adalah hal yang paling dekat hubungannya dengan perilaku selanjutnya.

Pemahaman proses keputusan untuk membeli dari konsumen diperlukan untuk memahami perilaku konsumen.23 Elemen penting yang perlu diselidiki adalah penelitian terhadap kepercayaan dan sikap konsumen. Perkembangan model secara teoritis dari perilaku konsumen sebagai dasarnya merupakan Kerangka Kerja Konseptual yang digunakan untuk mencoba merepresentasikan penyesuaian dari proses penilaian secara kognitif. Pelayanan berdasarkan pengalaman ketidakpuasan merupakan peristiwa yang potensial mencetuskan ketegangan dan dapat dievaluasi melalui proses penilaian kognitif.

Sedangkan atribut produk merupakan titik tolak penilaian bagi konsumen tentang terpenuhi atau tidaknya kebutuhan dan keinginan konsumen yang diharapkan dari suatu produk yang sebenarnya.

Dari uraian tersebut, dapat ditarik suatu hipotesa sebagai berikut :

H3: Atribut Produk dan Kepercayaan konsumen pada produk asuransi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap niat beli konsumen.

23

Engel, James F, et.al, Consumer Behavior, Jilid 1, Alih Bahasa Budiyanto, Penerbit : Binarupa Aksara, (Jakarta.Penerbit : Erlangga, Jakarta, 1994), hal 241.


(34)

E. Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan telaah pustaka dan hipotesis yang telah dikembangkan di atas, sebuah model konseptual dapat dikembangkan adalah seperti yang disajikan dalam diagram berikut ini:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Sumber: Pengembangan dari skripsi ini. Atribut Produk

(X1)

Kepercayaan Konsumen (X2)

Niat Beli (Y) H1

H2 H3


(35)

23

BAB III

METODOLOGI PENELITAN

A. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data pimer dan data skunder, Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli dan dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berskala, sehingga representasi numerik dan kesimpulan-kesimpulan dapat dibuat.

Data primer dalam penelitian ini berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi objek penelitian. Data ini diperoleh langsung dari responden yang pernah menyaksikan/ mengetahui iklan yang menjadi objek penelitian. Sedangkan data skunder dalam penelitian ini berupa data yang telah tersedia dan diterbitkan oleh perusahaan, lembaga pemerintah, lembaga penelitian, berupa buku, laporan, jurnal-jurnal, majalah, penelitian terdahulu, dan lain lain.

Sumber data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan dan diolah sendiri dan data sekunder.

B. Populasi dan Sampel

Populasi bukanlah hanya orang tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu dan sampel merupakan bagian dari populasi tersebut. Populasi menurut Sugiono adalah :1

1

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta). h.73.


(36)

“Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data dari para responden. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah PT. Asuransi Takaful Umum Cabang Cilegon.

Sampel merupakan subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin meneliti seluruh anggota populasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Penentuan sampel berdasarkan teori Uma Sekarang yaitu:2

1. Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen

2. Jika sampel dipecah lagi ke dalam subsampel (laki/perempuan, SD/SLTP/SMU, dan sebagainya), jumlah minimum subsampel harus 30. 3. Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi multivariate)

ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar (10 kali) dari jumlah variabel yang akan dianalisis.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10 sampai dengan 20 elemen.

Didalam penelitian ini, metode penarikan sampel yang dilakukan menggunakan pemilihan sampel dari populasi secara tidak acak (non probability sampling) dengan pertimbangan untuk mempermudah dalam penarikan sampel digunakan purposive sampling.

2Hasan Mustafa, “Tehnik Sampling” diakses dari


(37)

25

Metode purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Metode purposive sampling

digunakan sebagai pertimbangan layak tidaknya seseorang menjadi sampel dalam penelitian ini. Dalam hal ini pertimbangan yang dipergunakan dalam menentukan karakteristik responden adalah sebagai berikut : Sampel adalah mereka para pria dan wanita, usia minimal 20 tahun, tingkat pendidikan minimal SLTA yang menjadi nasabah PT. Asuransi Takaful Umum.

C. Metode Pengumpulan Data dan Skala Pengukuran

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan angket, dengan memberi daftar pertanyaan dan pernyataan, diukur dengan menggunakan persepsi responden atas pertanyaan atau pernyataan yang diajukan. Untuk menentukan nilai atas persepsi responden dibentuk suatu kuesioner dan tiap responden akan diminta pendapatnya akan suatu pertanyaan atau pernyataan.

Skala pengukuran menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah pertanyaan yang mengukur sikap dari keadaan yang sangat negatif ke jenjang yang sangat positif.3 Skala Likert digunakan untuk mendapatkan data tentang dimensi dari variabel-variabel yang disesuaikan dengan penelitian ini. Jawaban atas pertanyaan atau pernyataan akan diberi skor penilaian dari 1 sampai dengan 5, karena skala tersebut dipandang sebagai penilaian yang mudah dipahami dan dilakukan oleh masyarakat, khususnya masyarakat di Indonesia. Jawaban yang paling positif (maksimal) diberi nilai paling besar

3

Sugiyono, 2002, Statistika untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10,0 for Windows, (Bandung: Alfabeta)


(38)

atau 5 dan jawaban yang paling negatif (minimal) diberi nilai paling kecil atau 1.

khususnya masyarakat di Indonesia. Jawaban yang paling positif (maksimal) diberi nilai paling besar atau 5 dan jawaban yang paling negatif (minimal) diberi nilai paling kecil atau 1.

Ketentuan :

• Pilih angka 1 jika anda sangat tidak setuju (STS)

• Pilih angka 2 jika anda tidak setuju (TS)

• Pilih angka 3 jika anda netral (N)

• Pilih angka 4 jika anda setuju (S)

• Pilih angka 5 jika anda sangat setuju (SS)

D. Definisi Operasional Variabel dan Indikator

Definisi operasional merupakan penjabaran akan definisi variabel dan indikator pada penelitian ini. Selanjutnya definisi operasional mengambarkan pula pengukuran atas variabel dan indikator yang dikembangkan pada penelitian ini.


(39)

27

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel dan Indikator Atribut Produk

Variabel Definisi Operasional

Variabel

Indikator Variabel Pengukuran

Atribut Produk (X1)

Faktor yang melekat pada suatu produk yang merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian. Terdapat dana tabarru yang menggunakan akad hibah (X11)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)

Adanya prinsip tolong menolong

dalam asuransi syariah

(X12)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)

Memiliki Dewan Pengawas Syariah

(DPS) (X13)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)

Menghindari unsur gharar

(X`14)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)

Menghindsri unsur judi (X15)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)

Semua transaksi menggunakan akad

muamalah syariah (X16)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)

Dana pengelola terpisah dengan dana peserta

(X17)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)

Penyaluran dana dan bagi hasilnya menghindari unsur

riba (X18)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)

Pengurusan klaim relative lebih

mudah (X19)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)


(40)

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel dan Indikator Kepercayaan Konsumen

Variabel Definisi Operasional

Variabel

Indikator Variabel Pengukuran

Kepercayaan Konsumen

(X2)

Keyakinan bahwa tindakan orang lain atau suatu kelompok konsisten dengan perkiraan

konsumen.

Pengalaman (X21)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)

Kepuasan (X22)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)

Antusiasme (X23)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)

Sumber: adaptasi dari berbagai sumber yang dikembangkan pada penelitian ini.

Tabel 3.3

Definisi Operasional Variabel dan Indikator Minat Beli

Variabel Definisi Operasional

Variabel

Indikator Variabel Pengukuran

Minat Beli (Y)

Suatu pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian suatu produk.

Motivasi (Y1)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)

Kemauan (Y2)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)

Rencana (Y3)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)

Perilaku Beli (Y4)

5 point skala (sangat tidak setuju – sangat setuju)


(41)

29

F. Teknik Analisa Data

1. Analisis Data Kuantitatif

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.4 Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuestioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Tipe validitas adalah validitas konstruk (construct validity) menentukan validitas alat pengukur dan mengkorelasikan antar skor yang diperoleh masing- masing item yang berupa pertanyaan dengan skor totalnya, skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item, korelasi antara skor item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan ukuran statistik tertentu. Bila semua item yang disusun berdasarkan variabel konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat disimpulkan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Untuk mengukur validitas kuesioner yang diberikan kepada responden maka digunakan rumus korelasi product moment.5 Teknik korelasinya memakai pearson correlation, dihitung dengan

4

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. h. 109. 5

Sugiyono, 2002, Statistika untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10,0 for Windows, (Bandung: Alfabeta) h. 109


(42)

menggunakan bantuan program komputer SPSS. Item pertanyaan dinyatakan valid apabila memiliki nilai probabilitas tingkat signifikansi < 5% (0,05).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.6 Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi hasil pengukuran bila dilakukan pengukuran data dua kali atau lebih gejala yang sama. Hasilnya ditunjukan oleh sebuah indeks yang menunjukan seberapa jauh suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji ini juga diterapkan untuk mengetahui apakah responden telah menjawab pertanyaan-pertanyaan secara konsisten atau tidak, sehingga kesungguhan jawabannya dapat dipercaya. Semakin tinggi koefisien reliabilitas semakin reliabel jawaban yang diperoleh dari responden.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung besarnya nilai Cronbach’s Alpha instrumen dari masing-masing variabel yang diuji. Apabila nilai Cronbach ' s Coefficient Alpha

lebih besar dari 0,6.7 Oleh karna itu jawaban dari para responden pada Uji reliabilitas dan uji validitas dapat dilakukan dengan program SPSS dengan

6

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. h. 132.

7

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.h. 132


(43)

31

uji statistik cronbach alpha kuesioner sebagai alat pengukur dinilai dinyatakan reliabel. Jika nilai Cronbvach’s Coefficient Alpha lebih kecil 0,6 maka jawaban dari para responden pada kuesioner sebagai alat pengukur dinilai dinyatakan tidak reliabel. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan program komputer SPSS dengan uji statistik cronbach alpha.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal.8

Pada prinsipnya, normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya :

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

8

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.h. 90


(44)

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal ialah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol.9

Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah melihat dari nilai koefisien korelasi. Apabila melebihi 0,80, maka dapat disimpulkan terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain.10 Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standardized.

Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah:

9

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.h. 91

10

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. .h. 91.


(45)

33

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi digunakan untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (casual model) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori.11 Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda (multiple regression analysis) untuk menganalisis pengaruh variabel bebas yang terdiri dari atribut produk (X1) dan kepercayaan konsumen (X2) terhadap variabel terikat yaitu minat beli (Y). Persamaan model analisis regresi berganda dalam penelitian ini dapat dirumuskan:

Dimana:

Y : Minat Beli X1 : Atribut Poduk

X2 : Kepercayaan Konsumen a : Konstanta

b : Koefisien Korelasi e : Error term

11

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. h. 159


(46)

a. Uji Goodness of Fit

Untuk membuktikan Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini dilakukan uji goodness of fit yaitu uji F dan uji t. Dalam penelitian ini ditetapkan tingkat kepercayaan (confidence interval) = 95% (α = 5 %).

b. Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap dependen.12

HO : b1 = 0 (tidak ada pengaruh X1 terhadap Y) Ha : b1 ≠ 0 (ada pengaruh X1 terhadap Y) HO : b2 = 0 (tidak ada pengaruh X2 terhadap Y) Ha : b2 ≠ 0 (ada pengaruh X2 terhadap Y) Dasar pengambilan keputusan adalah:

1) Dengan membandingkan thitung dan ttabel.

Apabila thitung > ttabel, maka ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y. (HO ditolak dan Ha diterima).

Apabila thitung > ttabel, maka ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y. (HO diterima dan Ha ditolak).

2) Dengan menggunakan angka signifikansi.

Apabila angka signifikansi < 0,1 maka HO diterima.

Apabila angka signifikansi > 0,1 maka Ha diterima dan HO ditolak.

12

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Hal. 164.


(47)

35

c. Uji F atau Uji Simultan

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas (independen) secara bersama terhadap variabel terikat (dependen).13

Perumusan hipotesis adalah sebagai berikut:

HO : b1 = b2 = .... 0 : tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara bersama terhadap variabel terikat.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ .... 0 : ada pengaruh antara variabel bebas secara bersama terhadap variabel terikat.

Kriteria Pengujian:

1) Apabila Fhitung > Ftabel HO ditolak 2) Apabila Fhitung ≤ Ftabel HO diterima

Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitasnya:

1) Apabila probabilitas < 0,1 maka HO ditolak dan Ha diterima. 2) Apabila probabilitas > 0,1 maka HO diterima dan Ha ditolak.

d. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi. Uji koefisien determinasi dilihat berdasarkan besarnya nilai adjusted R², yang berarti variabilitas variabel independen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar angka adjusted R.14

13

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. h. 164

14

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. h.163


(48)

36

A. Pengolahan Data

Pengolahan data untuk mencapai akurasi atau ketepatan pengukuran maka digunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 21. Analisis data dilakukan dengan menggunakan alat analisis program SPSS. Sedangkan data yang telah diperoleh yaitu berupa data deskriptif merupakan data penunjang bagi penelitian untuk mengetahui gambaran umum dari obyek penelitian.

B. Data Deskriptif

Data-data deskriptif yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data-data yang berupa:

 Jumlah konsumen. Jumlah konsumen PT Asuransi Islam Takaful Umum di kota Cilegon menurut data yang telah diperoleh hingga tahun 2014 berjumlah 15.707 dan diperkirakan kini bertambah hingga 15.750. Adapun profil dari para nasabah yang dijadikan responden penelilian ini berdasarkan pada jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan dan produk asuransi yang diikutinya disajikan pada tabel 4.1 dan tabel 4.2. di bawah ini.


(49)

37

Tabel 4.l

Profil responden nasabah Asuransi Islam Takaful Umum Menurut Jenis kelamin, umur dan pendidikan

Jenis Kelamin Umur Pendidikan

Kriteria Frek % Kriteria Frek % Kriteria Frek % Laki-laki 65 65 18 - 25 25 25 Tidak

Sekolah 0 0

Perempuan 35 35 25 - 60 75 75 SD 0 0

Total 100 100 Total 100 100 SMP 0 0

SMA 27 27

D3 17 17

S1 46 46

S2 8 8

S2 ke atas 2 2 Total 100 100 Sumber: Hasil pengolahan data penelitian, 2014

Dari data responden yang diambil secara acak dari keseluruhan populasi nasabah asuransi Islam tersebut di atas tampak bahwa sebagian besar nasabah asuransi Takaful Umum adalah Laki-laki dan berumur antar 25 hingga 60 tahun serta berpendidikan Sarjana (S1). Ini menunjukkan bahwa asuransi Islam ini sudah dikenal pada kalangan menengah ke atas.

Tabel 4.2

Profil responden nasabah Asuransi Islam Takaful Umum Menurut jenis produk dan pekerjaan dan pendapatan

Jenis Produk Pekerjaan

Kriteria Frek. % Kriteria Frek. %

Takaful Rekayasa 2 2%

Blm. Bekerja 0 0%

Takaful Aneka 4 4%

Takaful Pengangkutan &

Rangka Kapal 1 1%

Pelajar/

Mahasiswa 0 0%

Takaful Baituna 3 3% Wiraswasta 40 40%

Takaful Abror 21 21% PNS 5 5%

Takaful Ansor 26 26% Swasta 55 55%

Takaful Kebakaran 5 5% Total 100 100%

Takaful Kendaraan

Bermotor 38 38%

Total 100 100%


(50)

C. Proses dan Hasil Analisis Data

Proses analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi melalui program SPSS versi 21. Dalam proses analisis data ini dilakukan sesuai dengan tahapan yang ada dalam analisis regresi. Tahapan-tahapan tersebut antara lain untuk melihat beberapa hal yang dalam analisis regresi merupakan asumsi yang harus dipenuuhi.

1. Besarnya Sampel

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 sampel yang didasari oleh metode purposive sampling.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Keluaran komputer menggunakan program komputer SPSS di bawah ini merupakan hasil uji terhadap pertanyaan untuk variabel Atribut Produk.

Tabel 4.3.

Hasil uji Validitas variabel Atribut Produk Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

X1.1 28.8200 18.189 .540 .512 .833

X1.2 28.7500 18.391 .487 .472 .838

X1.3 28.7800 18.880 .428 .249 .843

X1.4 29.0800 16.660 .612 .488 .825

X1.5 29.0500 16.351 .694 .612 .815

X1.6 28.9300 17.480 .563 .494 .830

X1.7 29.0300 17.787 .581 .447 .829

X1.8 28.9600 17.150 .614 .479 .825


(51)

39

Tampak nilai-nilai korelasi di bawah kolom Corrected Item-Total Correlation (0,540; 0,487; 0,428; 0,612; 0,694; 0,563; 0,581; 0,614 dan 0,533) berada di atas standarnya, menurut r (product moment) untuk n sebesar 100, dk = n – 2 = 98 dan alpha sebesar 5%, ditetapkan r = 0,1966, berarti valid.

Tabel 4.4.

Hasil Reliabilitas variabel Atribut Produk Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items

.846 .845 9

Untuk hasil uji reliabilitas, karena diketahui bahwa nilai cronbach

sebesar 0,846 berada pada nilai Cronbach’s Alpha 0,81 s.d.1,00, berarti

reliabel.

Keluaran komputer menggunakan program komputer SPSS di bawah ini merupakan hasil uji terhadap pertanyaan untuk variabel Kepercayaan Konsumen.

Tabel 4.5.

Hasil uji Validitas variabel Kepercayaan Konsumen Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

X2.1 7.0800 2.276 .634 .423 .785

X2.2 7.0500 2.169 .740 .548 .671


(52)

Tampak nilai-nilai korelasi di bawah kolom Corrected Item-Total Correlation (0,634; 0,740 dan 0,636) berada di atas standarnya, menurut r (product moment) untuk n sebesar 100, dk = n – 2 = 98 dan alpha sebesar 5%, ditetapkan r = 0,1966, berarti valid.

Tabel 4.6.

Hasil uji Reliabilitas variabel Kepercayaan Konsumen Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.816 .817 3

Untuk hasil uji reliabilitas, karena diketahui bahwa nilai cronbach

sebesar 0,816 berada pada nilai Cronbach’s Alpha 0,81 s.d.1,00, berarti

reliabel.

Keluaran komputer menggunakan program komputer SPSS di bawah ini merupakan hasil uji terhadap pertanyaan untuk variabel Niat Beli Konsumen.

Tabel 4.7.

Hasil uji Validitas variabel Niat Beli Konsumen Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Y1 10.7800 3.224 .734 .654 .743

Y2 10.7800 2.880 .865 .782 .673

Y3 10.8000 3.596 .600 .521 .804


(53)

41

Tampak nilai-nilai korelasi di bawah kolom Corrected Item-Total Correlation (0,734; 0,865; 0,600 dan 0,439) berada di atas standarnya, menurut r (product moment) untuk n sebesar 100, dk = n – 2 = 98 dan alpha sebesar 5%, ditetapkan r = 0,1966, berarti valid.

Tabel 4.8.

Hasil uji Reliabilitas variabel Niat Beli Konsumen Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.827 .824 4

Untuk hasil uji reliabilitas, karena diketahui bahwa nilai cronbach

sebesar 0,827 berada pada nilai Cronbach’s Alpha 0,81 s.d.1,00, berarti

reliabel.

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang diuji berdistribusi normal. Jika data berdistribusi normal, maka analisis parametrik termasuk model-model regresi dapat digunakan. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan melakukan pengujian normalitas menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov pada program komputer SPSS.


(54)

Tabel 4.9.

Hasil uji Normalitas menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y

N 100 100 100

Normal Parametersa,,b Mean 32.5300 10.5300 14.2900

Std. Deviation 4.68062 2.18560 2.39653

Most Extreme Differences Absolute .095 .119 .165

Positive .095 .116 .165

Negative -.061 -.119 -.106

Kolmogorov-Smirnov Z .951 1.194 1.648

Asymp. Sig. (2-tailed) .327 .116 .009

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Tampak bahwa nilai KS variabel X1 (atribut produk) sebesar 0,951 di atas 0,05 maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas, nilai KS variabel X2 (Kepercayaaan Konsumen) sebesar 1,194 di atas 0,05 maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas, dan nilai KS variabel Y (Niat Beli Konsumen) sebesar 1,648 di atas 0,05 maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antar variabel independen. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi. Keluaran-keluaran komputer menggunakan program komputer SPSS seperti di bawah ini.


(55)

43

Tabel 4.10.

Hasil uji multikolinieritas Coefficient Correlationsa

Model X2 X1

1 Correlations X2 1.000 -.851 X1 -.851 1.000 Covariances X2 .018 -.007

X1 -.007 .004

a. Dependent Variable: Y

Besaran koefisien korelasi dari keluaran-keluaran tersebut menyiratkan tidak terjadinya multikolinieritas, karena nilai korelasinya di bawah 0,80.

3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan

scatter plot. Jika tidak terdapat pola yang teratur pada titik-titik residualnya, maka dapat disimpulkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian pada gambar berikut ini.

Gambar 4.1


(56)

Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak ada pola tertentu, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi homoskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi berguna untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian. Jika telah terjadi autokorelasi, perlu diupayakan agar tidak terjadi autokorelasi.

Tabel 4.11. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .774a .598 .590 1.53445 1.936

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Nilai Durbin-Watson 2,313, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5%, jumlah sampel 100 (n) dan jumlah variabel independen 2, maka diperoleh nilai dU 1,7152. Nilai Durbin-Watson 2,313 lebih besar dari batas atas (dU) yakni 1,7152 dan kurang dari (4 – du) = 4

– 1,7152 = 2,2848, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

E. Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Linier

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier untuk pembuktian hipotesis penelitian. Analisis ini akan menggunakan input berdasarkan


(57)

45

data yang diperoleh dari kuesioner. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS. Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS diringkas sebagai berikut.

Tabel 4.12

Hasil analisis regresi linier berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.693 1.062 1.595 .114

X1 .409 .096 .353 4.258 .000

X2 .401 .076 .440 5.306 .000

a. Dependent Variable: Y

Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk persamaan regresi bentuk standard adalah sebagai berikut :

Y = 0,353X1 + 0,440 X2 + 

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Koefisien regresi variabel X1 (atribut produk) diperoleh dengan tanda koefisien positif. Hal ini berarti bahwa atribut prudk yang lebih baik akan meningkatkan minat beli konsumen.

b. Koefisien regresi variabel X2 (kepercayaan konsumen) diperoleh dengan tanda koefisien positif. Hal ini berarti bahwa kepercayaan konsumen yang lebih baik akan meningkatkan minat beli konsumen.

2. Uji F (Simultan)

Kemaknaan pengaruh kedua prediktor sebagaimana pada model tersebut selanjutnya dibuktikan dengan pengujian secara bersama-sama dengan uji F sebagai berikut:


(58)

Tabel 4.13. Hasil Uji F ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 174.097 2 87.048 38.574 .000a

Residual 218.893 97 2.257

Total 392.990 99

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Dalam tabel terlihat nilai Sig sebesar 0,000a yang masih dibawah alpha

sebesar 0,05, artinya semua obyek yang diamati (100 responden) sesuai dengan model yang ditetapkan. Jadi 100 responden yang menjadi obyek amatan menjelaskan bahwa hipotesis “Ada pengaruh secara bersama-sama antara atribut produk (X1) dan kepercayaan konsumen (X2)

mempengaruhi niat beli konsumen (Y) asuransi syariah PT. Asuransi Takaful Umum di Kota Cilegon” diterima.

3. Uji t

Setelah mengetahui pengaruh secara bersama-sama, selanjutnya menganalisis bagaimana pengaruhnya secara parsial untuk mencari informasi dari keseluruhan variabel bebas, variabel mana yang pengaruhnya paling dominan atau paling besar.

Tabel 4.14 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.693 1.062 1.595 .114

X1 .409 .096 .353 4.258 .000

X2 .401 .076 .440 5.306 .000


(59)

47

Variabel atribut produk (X1) pengaruhnya signifikan terhadap minat beli konsumen (Y) (thitung = 4,258 > ttabel = 1,985). Demikian juga nilai Sig = 0,000 < 0,05. Hal ini menyimpulkan bahwa hipotesis “Ada pengaruh atribut produk (X1) terhadap niat beli konsumen (Y) asuransi syariah PT.

Asuransi Takaful Umum di Kota Cilegon” diterima.

Variabel kualitas layanan (X2) pengaruhnya signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) (thitung = 5,306 > ttabel = 1,985). Demikian juga nilai Sig = 0,000 < 0,05. Hal ini menyimpulkan bahwa hipotesis “Ada pengaruh kepercayaan konsumen (X2) terhadap niat beli konsumen (Y)

asuransi syariah PT. Asuransi Takaful Umum di Kota Cilegon” diterima.

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R square sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15. Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .666a .443 .432 1.50221

a. Predictors: (Constant), X2, X1

Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (Adjusted R Square) yang diperoleh sebesar 0,432. Hal ini berarti 43,2% niat beli konsumen dapat dipengaruhi oleh atribut produk


(60)

dan kepercayan konsumen, dan sisanya 56,8% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model regresi ini.

5. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil analisis yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen asuransi syariah PT. Asuransi Takaful Umum di Kota Cilegon, yang dilihat dari atribut produk dan kepercayaan konsumen semua mampu mempengaruhi konsumen dalam niat beli konsumen asuransi syariah PT. Asuransi Takaful Umum di Kota Cilegon baik secara bersama-sama maupun parsial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel atribut produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap niat beli konsumen. Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa atribut produk islam yang melekat pada asuransi syariah PT. Asuransi Takaful Umum di Kota Cilegon dapat mempengaruhi niat beli konsumen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepercayaan konsumen memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap niat beli konsumen. Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa kepercayaan konsumen kepada PT. Asuransi Takaful Umum di Kota Cilegon dapat mempengaruhi niat beli konsumen.


(61)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan mengenai Hipotesis

H1: Semakin tinggi derajat kekhasan atribut dalam produk asuransi akan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.Atribut produk berdasarkan teori dapat dijadikan sebagai alat untuk menentukan posisi bersaing bagi pemasar. Oleh karena itu sesuai dengan bunyi hipotesis 1 di atas bahwa dengan semakin tingginya derajat kekhasan produk tersebut maka akan semakin tinggi sikap seseorang terhadap produk tersebut.

Atribut produk merupakan titik tolak penilaian bagi konsumen tentang sudah atau belum terpenuhinya kebutuhan dan keinginan konsumen yang diharapkan dari suatu produk. Hal ini secara teoritis memberikan peluang bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar berdasrkan pada sifat dasar dari produk dan keberadaan kebutuhan dan keinginan dari pembeli yang bervariasi.

2. Kesimpulan mengenai Hipotesis 2

H2: Kepercayaan konsumen yang tinggi pada produk asuransi berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.Kepercayaan konsumen terhadap produk ataupun pelayanan jasa sangat dipengaruhi atau tergantung pada pengalaman konsumen dalam menerima informasi yang diberikan para penyedia jasa atau para pemasar. Kepercayaan


(62)

konsumen berdasarkan teori, pada akhirnya menentukan minat beli konsumen.

Berdasarkan hasil penelitian ini kepercayaan konsumen signifikan mempengaruhi niat beli konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen sepenuhnya percaya sehingga respon yang tampak pada masyarakat memperlihatkan tanggapan yang positif terhadap asuransi Islam dan signifikan yang dapat dijadikan ukuran atau patokan yang pasti sebagai prediktor untuk menentukan sikap selanjutnya.

Kepercayaan konsumen terhadap asuransi Islam lebih dipengaruhi oleh prengalaman konsumen dalam menerima informasi melalui para pemasarnya. Respon yang tampak pada masyarakat kota Semarang terhadap asuransi Islam memperlihatkan tanggapan positif yang didasari oleh adanya kepuasan pribadi dari konsumen bila telah ikut memberikan sumbangan dan untuk keinginan mereka beribadah seseuai dengan syariah Islamiah.

3. Kesimpulan mengenai Hipotesis 3

H3: Atribut Produk dan Kepercayaan konsumen pada produk asuransi berpengaruh positif terhadap niat beli konsumen. Atribut produk ataupun Kepercayaan konsumen terhadap produk sangat dipengaruhi atau tergantung pada pengalaman konsumen dalam menerima informasi yang diberikan para penyedia jasa atau para pemasar. Hal ini tampak dari adanya antusiasisme konsumen atau ketertarikan konsumen sebagai tanda


(63)

51

adanya tanggapan positif terhadap produk. Jadi, Atribut produk dan kepercayaan konsumen pada akhirnya menentukan minat beli konsumen.

Berdasarkan hasil penelitian ini ternyata atribut produk dan kepercayaan konsumen signifikan mempengaruhi minat beli konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen sepenuhnya percaya sehingga respon yang tampak pada masyarakat kita memperlihatkan tanggapan yang positif dan signifikan untuk dapat dijadikan ukuran atau patokan yang pasti sebagai prediktor untuk menentukan sikap selanjutnya.

B. Saran

Sebagai saran perlu adanya pengembangan pelatihan bagi pemasar secara terperinci. Alternatif tersebut perlu pengembangan sebagai berikut:

1. Atribut produk yang semakin spesifik yang ditujukan kepada konsumen tertentu saja, membuat target sulit dicapai. Oleh karena itu, atribut produk harus senantiasa disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Segmen Islam yang ada dalam atribut produk sebaiknya harus untuk disosialisasikan atau diinformasikan lebih lanjut kepada konsumen yang belum mengerti kemaslahatan dari produk asuransi umum Islam ini.

2. Kepercayaan konsumen harus dibangun melalui penampilan dan kinerja para pemasar yang disesuaikan dengan citra perusahaan, sehingga keyakinan dan kepercayaan konsumen terhadap atribut produk tersebut menjadi semakin bertambah dan niat beli konsumen menjadi bertambah pula.


(64)

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. 2005. Attitudes, Personality and Behavior. New York. USA: Open University Press.

Bilson Simamora. 2002. Aura Merek: 7 Langkah Membangun Merek Yang Kuat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Cobb-Walgren, Cathy, Chyntia A. Ruble, dan Naveen Docthu, 1995, Brand Equity, Brand Preference and Purchase Intent, Journal of Advertising, 24 (3), h. 25-40.

Dabholkar, Pratibha A. 1996. “Consumer Evaluations of New Technology-Based Self-Service Options: An Investigation of Alternative Models of Service

Quality”. International Journal of Research in Marketing, 13 (1): 29–51.

Dharmmesta, B. S. 1998. Theory of planned behaviour dalam penelitian sikap, niat dan perilaku konsumen. Kelola 18 (VII). h. 85-103

Dodds, William B., Kent B. Monroe, dan Dhruv Grewal, 1991. Effects of Price,

Brand, and Store Information on Buyers’ Product Evaluations”, Journal of Marketing Research, Vol. 28, h. 307-19.

Engel, James F, et.al, 1994, Consumer Behavior, Jilid 1, Alih Bahasa Budiyanto, Penerbit : Binarupa Aksara, Jakarta.Penerbit : Erlangga, Jakarta.

Engel, James F., Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard. 2000. Perilaku Konsumen. Terjemahan. F.X. Budianto. Jakarta : Binarupa Aksara. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan

Penerbit UNDIP.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Edisi Ketiga Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Heri Sudarsono. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Edisi Kedua, Yogyakarta: Ekonisia.

I Gusti Ngurah Agung dan Akhir Matua Harahap. 1991. Perubahan Demografi di Indonesia. LDFE-UI, Jakarta

Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Dalam Perspektif Praktis (Life Insurance). Surakarta, Hafs Media, 2006.

Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. edisi kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.


(65)

53

Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane, 2008, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, PT. Indeks.

Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta, Prenhallindo

Metwally, M.M. 1995, Teori dan Model Ekonomi Islam, Edisi Pertama, PT. Bangkit Daya Insana, Jakarta.

Muhammad Syakir Sula. 2006. Asuransi Syariah (Life And General): Konsep dan Sistem Operasional. Jakarta: Gema Insani Press.

Musleheddin, Muhammad.. 1999. “Menggugat Asuransi Modern: Menggugat Pradiansyah, Arvan. 1999. Lima Prinsip Pembangun Komitmen. Pustaka Binaman

Pressindo, Jakarta.

Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw. 2004. Perilaku Konsumen. Andi Yogyakarta, 2004

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media.

Shemwell, Donald J., Yavas, Ugur,Bilgin, Zeynep, 1998, “Customer Service

Provider Relationship: An Empirical Test of A Model of Service Quality,

Satisfaction and Relationship Oriented Outcomes”,International Journal

of Service Industry Management, Vol. 9, No. 2, 155-168.

Soderlund, M,andVilgon, M. 1999. “Customer Satisfaction and Links to

Customer Profitability: An Empirical Examination of the Association

between Attitudes”.Stockholm School of Economics, Working

PaperSeries in Business Administration

Stephen, N dan Kevin P.G. 1998. Why Don’t Some People Complain? Acognitive-Emotion Process Model of Consumer Complaint Behaviour. Journal of The Academy Marketing Science. Vol. 26, No. 3.

Stephen, RobbinsP. 2003. Perilaku Organisasi, Edisi 9. Prentice Hall, Jakarta.

Suatu Alternatif Baru dalam Perspektif Hukum Islam”. Penerbit Lentera. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Sumitro, Warkum. 1996. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Suryani, T. 1997. “Kesetian Pelanggan: Konsep dan Implikasinya”. Ventura, Vol. 1 (1).


(66)

Wijaya, Tony. 2011, Manajemen kualitas Jasa: Desain Servqual, QFD, dan Kano disertai Contoh Aplikasi dalam Kasus Penelitian, PT. Indeks, Jakarta.


(67)

KUESIONER

PETUNJUK PENGISIAN

1. Pilihlah salah satu jawaban pada masing-masing pertanyaan berikut ini dengan melingkari atau memberi tanda silang pada setiap jawaban.

2. Pilihan tersebut hendaknya seobjektif mungkin.

3. Kuesioner ini dapat digunakan secara optimal bila seluruh pertanyaan terjawab, karena itu mohon diteliti kembali apakah semua pertanyaan sudah terjawab.

DATA RESPONDEN 1. Jenis kelamin :

a. Pria b. Wanita 2. Usia :

a. < 20 tahun c. 30-40 tahun b. 20-29 tahun e. > 40 tahun 3. Pendidikan formal terakhir Anda :

a. SD/Sederajat d. Diploma/Sarjana b. SMP/Sederajat e. Magister (S2) c. SMU/Sederajat f. Doktoral (S3) 4. Pekerjaan Anda saat ini :

a. pelajar/mahasiswa d. wiraswasta b. pegawai negeri e. belum bekerja c. pegawai swasta

6. Dari manakah Anda memperoleh informasi mengenai asuransi umum syariah : a. keluarga/teman c. brosur/pamflet/buku

b. media elektronik d. lain-lain: (sebutkan)... 7. Sudah berapa lama Anda menjadi nasabah asuransi umum syariah :

a. < 1 tahun c. 3-5 tahun b. 1-3 tahun d. > 5 tahun

8. Selain di asuransi umum syariah, apakah Anda menjadi nasabah di perusahaan asuransi lainnya :


(1)

52

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. 2005. Attitudes, Personality and Behavior. New York. USA: Open University Press.

Bilson Simamora. 2002. Aura Merek: 7 Langkah Membangun Merek Yang Kuat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Cobb-Walgren, Cathy, Chyntia A. Ruble, dan Naveen Docthu, 1995, Brand Equity, Brand Preference and Purchase Intent, Journal of Advertising, 24 (3), h. 25-40.

Dabholkar, Pratibha A. 1996. “Consumer Evaluations of New Technology-Based Self-Service Options: An Investigation of Alternative Models of Service Quality”. International Journal of Research in Marketing, 13 (1): 29–51. Dharmmesta, B. S. 1998. Theory of planned behaviour dalam penelitian sikap,

niat dan perilaku konsumen. Kelola 18 (VII). h. 85-103

Dodds, William B., Kent B. Monroe, dan Dhruv Grewal, 1991. Effects of Price, Brand, and Store Information on Buyers’ Product Evaluations”, Journal of Marketing Research, Vol. 28, h. 307-19.

Engel, James F, et.al, 1994, Consumer Behavior, Jilid 1, Alih Bahasa Budiyanto, Penerbit : Binarupa Aksara, Jakarta.Penerbit : Erlangga, Jakarta.

Engel, James F., Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard. 2000. Perilaku Konsumen. Terjemahan. F.X. Budianto. Jakarta : Binarupa Aksara. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan

Penerbit UNDIP.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Edisi Ketiga Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Heri Sudarsono. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Edisi Kedua, Yogyakarta: Ekonisia.

I Gusti Ngurah Agung dan Akhir Matua Harahap. 1991. Perubahan Demografi di Indonesia. LDFE-UI, Jakarta

Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Dalam Perspektif Praktis (Life Insurance). Surakarta, Hafs Media, 2006.

Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. edisi kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.


(2)

53

Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane, 2008, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, PT. Indeks.

Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta, Prenhallindo

Metwally, M.M. 1995, Teori dan Model Ekonomi Islam, Edisi Pertama, PT. Bangkit Daya Insana, Jakarta.

Muhammad Syakir Sula. 2006. Asuransi Syariah (Life And General): Konsep dan Sistem Operasional. Jakarta: Gema Insani Press.

Musleheddin, Muhammad.. 1999. “Menggugat Asuransi Modern: Menggugat Pradiansyah, Arvan. 1999. Lima Prinsip Pembangun Komitmen. Pustaka Binaman

Pressindo, Jakarta.

Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw. 2004. Perilaku Konsumen. Andi Yogyakarta, 2004

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media.

Shemwell, Donald J., Yavas, Ugur,Bilgin, Zeynep, 1998, “Customer Service Provider Relationship: An Empirical Test of A Model of Service Quality, Satisfaction and Relationship Oriented Outcomes”,International Journal of Service Industry Management, Vol. 9, No. 2, 155-168.

Soderlund, M,andVilgon, M. 1999. “Customer Satisfaction and Links to Customer Profitability: An Empirical Examination of the Association between Attitudes”.Stockholm School of Economics, Working PaperSeries in Business Administration

Stephen, N dan Kevin P.G. 1998. Why Don’t Some People Complain? Acognitive-Emotion Process Model of Consumer Complaint Behaviour. Journal of The Academy Marketing Science. Vol. 26, No. 3.

Stephen, RobbinsP. 2003. Perilaku Organisasi, Edisi 9. Prentice Hall, Jakarta. Suatu Alternatif Baru dalam Perspektif Hukum Islam”. Penerbit Lentera. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Sumitro, Warkum. 1996. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Suryani, T. 1997. “Kesetian Pelanggan: Konsep dan Implikasinya”. Ventura, Vol. 1 (1).


(3)

54

Wijaya, Tony. 2011, Manajemen kualitas Jasa: Desain Servqual, QFD, dan Kano disertai Contoh Aplikasi dalam Kasus Penelitian, PT. Indeks, Jakarta.


(4)

KUESIONER PETUNJUK PENGISIAN

1. Pilihlah salah satu jawaban pada masing-masing pertanyaan berikut ini dengan melingkari atau memberi tanda silang pada setiap jawaban.

2. Pilihan tersebut hendaknya seobjektif mungkin.

3. Kuesioner ini dapat digunakan secara optimal bila seluruh pertanyaan terjawab, karena itu mohon diteliti kembali apakah semua pertanyaan sudah terjawab.

DATA RESPONDEN 1. Jenis kelamin :

a. Pria b. Wanita 2. Usia :

a. < 20 tahun c. 30-40 tahun b. 20-29 tahun e. > 40 tahun 3. Pendidikan formal terakhir Anda :

a. SD/Sederajat d. Diploma/Sarjana b. SMP/Sederajat e. Magister (S2) c. SMU/Sederajat f. Doktoral (S3) 4. Pekerjaan Anda saat ini :

a. pelajar/mahasiswa d. wiraswasta b. pegawai negeri e. belum bekerja c. pegawai swasta

6. Dari manakah Anda memperoleh informasi mengenai asuransi umum syariah : a. keluarga/teman c. brosur/pamflet/buku

b. media elektronik d. lain-lain: (sebutkan)... 7. Sudah berapa lama Anda menjadi nasabah asuransi umum syariah :

a. < 1 tahun c. 3-5 tahun b. 1-3 tahun d. > 5 tahun

8. Selain di asuransi umum syariah, apakah Anda menjadi nasabah di perusahaan asuransi lainnya :


(5)

No. Pernyataan SS S N TS STS Atribut Produk Islam

1 Terdapat dana tabarru yang

menggunakan akad hibah

2 Adanya prinsip tolong menolong

Dalam asuransi syariah

3 Memiliki Dewan Pengawa Syariah

(DPS)

4 Menghindari unsur gharar 5 Menghindari unsur judi

6 Semua transaksi menggunakan akad muamalah syariah

7 Dana pengelola terpisah dengan

dana peserta

8 Penyaluran dana dan bagi hasilnya menghindari unsur riba

9 Pengurusan klaim relatif lebih

mudah

Kepercayaan Konsumen

1 Kemitraan perusahaan didasarkan

pada etika dan integritas tertinggi. 2. Perusahaan fokus terhadap hal-kecil

yang memberi kepuasan nasabah.

3. Perusahaan tanggap terhadap

antusiasme nasabah tentang apa yang dianggap penting.

Niat Beli Konsumen

1 Kebutuhan saya terhadap Asuransi umum sangat tinggi/penting

2 Saya mencari informasi mengenai Asuransi Takaful Umum.

3 Saya sudah merencanakan untuk

membeli polis asuransi umum

syariah di PT. Asuransi Takaful

Umum sejak beberapa waktu

sebelumnya

4 Saya membeli produk asuransi

umum syariah sesuai dengan


(6)