laporan praktikum dan es krim

ACARA II
PEMBUATAN ES KRIM
Oleh :
Masfufatun Nur
(A1M012021)
ABSTRAK
Susu merupakan bahan pangan yang cepat sekali rusak. Hal ini dikarenakan
kandungan gizinya yang tinggi sehingga sangat cocok untuk perkembangan mikroba.
Susu dapat diolah menjadi berbagai macam olahan pangan untuk memperpanjang
umur simpannya. Salah satu olahan prosuk susu yaitu es krim.
Es krim merupakan makanan beku yang terbuat dari campuran produk-produk susu
dengan persentase lemak susu yang tertentu ukurannya, dan dicampur dengan telur, ditambah
dengan bahan penegas cita rasa dan pewarna tertentu sehingga lebih menarik. Tujuan dari
pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengetahui proses pengolahan es krim, mengetahui
faktor-faktor yang memepengaruhi mutu es krim, menerangkan pengaruh perlakuan terhadap
mutu es krim, memperoleh keterampilan dalam pengendalian dan pengawasan mutu pada
proses pengolahan es krim, dan memecahkan secara teroritik permasalahan, pengendalian
dan pengawasan mutu pada proses pengolahan es krim. Proses pembuatan es krim melalui
beberapa tahap yakni pencampuran bahan, pasteurisasi, homogenisasi, aging, dan
pembekuan.
Es krim yang dihasilkan dari tanpa penambahan susu kacang tanah dan dengan

penambahan susu kacang tanah menunjukan hasil yang berbeda. Es krim yang diberi
perlakuan penambahan kacang tanah memiliki tekstur yang lebih disukai oleh panelis.
Namun, untuk flavor dan kesukaan panelis lebih menyukai es krim tanpa penambahan susu
kacang tanah.

Kata kunci : es krim, susu kacang tanah
PENDAHULUAN

beberapa

gizi

yang

probiotik. Komposisi susu sapi sangat

Susu merupakan bahan makanan
bernilai

mikroba


bermanfaat bagi kesehatan sebagai

A. Latar Belakang

yang

jenis

tinggi

beragam tergantung pada beberapa

yang

faktor antara lain bangsa sapi, tingkat

diperoleh dari hasil pemerahan hewan

laktasi, pakan, interval pemerahan,


seperti sapi, kerbau, kuda, kambing

suhu dan umur sapi. Angka rata-rata

dan unta. Komponen penting dalam air

komposisi untuk semua kondisi dan

susu adalah protein, lemak, vitamin,

jenis sapi perah adalah 87,1% kadar

mineral, laktosa serta enzim-enzim dan

air, 3,9% lemak, 3,4% protein, 4,8%
1

laktosa, 0,72% abu dan beberapa


2.

Dapat

menentukan

dn

vitamin yang larut dalam lemak seperti

menerangkan faktor-faktor yang

vitamin A, D, E dan K.

mempengaruhi mutu es krim

Susu segar dapat diolah menjadi

3.


Dapat

menerangkan

pengaruh

berbagai produk yang cukup digemari

produk air susu (es krim 1 dan 2),

serta memiliki daya simpan produk

penambahan susu kacang tanah

yang relatif lama, salah satu jenis

(es krim 3 dan 4), jenis lemak (es

olahan tersebut yaitu es krim.


krim 1 dan 3), serta jenis lemak

Es krim merupakan makanan beku/

dan penambahan susu kacang

dingin yang sangat digemari oleh

tanah (es krim 1 dan 4) terhadap

berbagai kalangan. Produk ini terdiri

mutu es krim.

atas

campuran

bahan-bahan


yang

4.

Dapat memperoleh keterampilan

banyak mengandung protein tinggi

dalam

seperti telur dan susu. Oleh karena itu,

pengawasan mutu pada proses

selain

pengolahan es krim

protein,


es

krim

juga

mengandung vitamin dan mineral.

5.

Dalam proses pembuatan es krim

pengendalian

dan

Dapat memecahkan secara teoritik
permasalahan-permasalahan,

diperlukan bahan tambahan lain yang


pengendalian,

bertujuan untuk mendapatkan tekstur

mutu pada proses pengolahan es

dan rasa yang diinginkan. Oleh karena

krim.

itu, dalam praktikum ini dilakukan

A. Bahan dan Alat

tekstur, dan kesukaan terhadap es krim

Terdapat beberapa alat dan bahan

yang dibuat dari beberapa formulasi.


yang

B. Tujuan

1.

dari

pengawasan

METODOLOGI

pengamatan terhadap rasa, aroma,

Tujuan

dan

digunakan


dalam

praktikum

pembuatan es krim ini. Alat yang

praktikum

pembuatan es krim ini adalah :

digunakan meliputi mixer, panci, pipa

Dapat

silinder, pengaduk kayu, timbangan,

menjelaskan

proses

ice ceam maker, tempat plastik, wadah

pengolahan es krim

es krim, timbangan, labu ukur 250 ml,

2

sendok, kompor, cup es krim, kulkas,

Selanjutnya

dan freezer.

dengan cara merendamnya dalam air,

Bahan yang digunakan antara lain,

mendinginkan

kemudian

mengaduk

larutan
bahan

susu segar 666,7 gram, butter 116

menggunakan mixer dengan kecepatan

gram, minyak kelapa 0 gram, skim

tinggi

46,8 gram, gula 140 gram, gelatin 5

homogen,

gram, air 25,1 gram, dan garam 0

mendinginkan adonan selama 2 jam di

gram.

dalam

selama

15

menit.

dilakukan
kulkas

Setelah
proses
kemudian

mengeluarkannya dan memasukannya
B. Prosedur

ke dalam ice cream maker selama 15

Bahan yang digunakan dicampur
hingga

homogen

dan

menit. Setelah itu memasukkan adonan

kemudian

ke

dipasteurisasi selama 15 detik pada
85oC.

suhu

Selanjutnya

dalam

freezer

dan

praktikan

melakukan pengamatan terhadap es

larutan

krim yang terbentuk.

didinginkan dengan cara direndam
dalam air, kemudian bahan diaduk

HASIL DAN PEMBAHASAN

dengan menggunakan mixer dengan

1.

Hasil pengujian organoleptik

kecepatan tinggi selama 15 menit.
Setelah homogen, adonan didinginkan
selama

2

jam

di

dalam

kulkas

kemudian dikeluarkan dan dimasukan
ke dalam ice cream maker selama 15
menit. Setelah itu adonan dimasukkan
ke

dalam

freezer

dan

dilakukan

pengamatan.
Mencapurkan semua bahan yang
dipakai sesuai dengan formulasi yang
telah

ditentukan

kemudian

hingga

dilakukan

homogen
Tesktur

pasteurisasi

selama 15 detik pada suhu 85oC.

3

Paneli
s
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Total
Ratarata

1
4
4
4
3
3
3
2
4
4
3
3
4
4
4
3
52
3,47

2
3
3
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
58
3,8
6

Kelompok
3
4
2
4
3
4
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
2
3
5
3
4
3
3
3
4
2
3
2
3
3
4
42 53
2, 3,5
8
3

5
3
5
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
2
4
4
55
3,6
7

Paneli
Kelompok
s
1 2 3
4
5
1
4 5 4
5
4
2
5 5 4
4
4
3
4 4 4
1
5
4
4 4 4
4
5
5
5 2 4
4
4
6
4 4 4
4
4
7
3 4 4
3
5
8
3 5 4
4
3
9
3 5 4
4
4
10
4 4 4
3
3
11
3 4 4
4
3
12
4 3 3
4
3
13
4 4 3
4
4
14
4 3 4
3
4
15
3 4 3
4
4
Total 57 60 57 55 59
Rata- 3, 4, 3, 3,6 3,9
rata
8 0 8
7
3

6
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
3
4
5
4
4
66
4,
4

Keterangan :

Keterangan :

1.

Tidak lembut

1.

Tidak enak

2.

Sedikit lembut

2.

Sedikit enak

3.

Agak lembut

3.

Agak enak

4.

Lembut

4.

Enak

5.

Sangat lembut

5.

Sangat enak

Flavor

4

6
4
3
4
3
4
3
5
4
4
5
4
4
5
3
4
59
3,9
3

Kesukaan
Paneli
s
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Total
Ratarata

1
4
5
4
4
5
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
55
3,6
7

Daya Leleh
Kelompok
2
3
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
1
4
4
4
3
5
2
4
2
5
4
5
4
4
4
4
3
5
5
4
4
3
5
4
5
4
4
4
3
4
3
5
4
3
4
2
4
3
4
2
4
4
3
4
4
5
4
3
4
5
59 58 53 62
3,9 3,8 3,5 4,1
3
7
3
3

6
5
3
4
3
3
4
5
3
4
5
3
3
5
4
4
58
3,8
7

Kelompok
1
2
3
4
5
6

2.

Menit
66
54
82
90
56
57

Pembahasan
Pada proses pembuatan es krim

terdapat beberapa tahap yang harus
dilakukan agar terbentuk es krim yang
memiliki karaktersistik organoleptik
yang diinginkan. Tahap tersebut antara
lain

pencampuran,

1.

Tidak suka

2.

Sedikit suka

3.

Agak suka

4.

Suka

5.

Sangat suka

tahap

memiliki

fungsinya yang akan membentuk es
krim menjadi baik.
Pasteurisasi yang dilakukan pada
proses pembuatan es krim ini yaitu
HTST

(High

Temperature

Short

Time). Suhu yang digunakan yakni
85oC selama 15 detik. Terdapat dua

Overrun
Kelompok
1
2
3
4
5
6

pasteurisasi,

homogenisasi, aging, dan pembekuan.
Masing-masing

Keterangan :

Detik
3960
3240
4920
5400
3360
3420

cara yang dapat dilakukan dalam
proses pasteurisasi. Pada umumnya

Persentase
59,74%
112,76%
50,1%
35,5%
111,86%
59,74%

proses pasteurisasi dilakukan dengan
mamanaskan susu pada suhu 62oC
selama 30 menit. Bila ingin lebih cepat

5

dapat digunakan suhu 72oC selama 15

Tujuan utama proses homogenisasi

detik (Setya, 2012).

pada pengolahan susu adalah untuk

Pada pasteurisasi meskipun bakteri

memecahkan

butiran-butiran

lemak

patogen sudah dimusnahkan, tetapi

yang sebelumnya berukuran 5 mikron

bakteri non patogen, terutama bakteri

menjadi 2 mikron atau kurang. Dengan

pembusuk masih hidup. Pada saat

cara ini susu dapat disimpan selama 48

pasteurisasi,

jam tanpa

bukan

hanya

bakteri

terjadi pemisahan krim

patogen yang mati, tetapi beberapa

pada susu (Koswara, 2009). Kerugian

jenis enzim juga dimatikan. Enzim

pada produk akhir yang disebabkan

yang

posfatase.

oleh homogenisasi yang tidak tepat

Enzim tersebut memiliki daya tahan

adalah overrun rendah, tekstur es krim

panas

tinggi

kasar, es krim bergetah, mencair dan

daripada bakteri patogen penyebab

sebagainya. Suhu yang baik untuk

TBC

homogenisasi sekitar 71°C (Saleh,

terpenting
yang

adalah

sedikit

(Setya,

2012).

lebih
Selain

itu,

pasteurisasi memiliki tujuan lain yaitu

2004).

dapat memberikan atau menimbulkan
cita

rasa

yang

lebih

Setelah

menarik

adonan

konsumen.
Setelah

dimasukkan

refrigerator
proses

pasteurisasi

Proses

dihomogenisasi
untuk

aging

maka

ke

dalam

proses

aging.

yaitu

penyimpanan

dilakukan maka adonan didinginkan

produk dalam kondisi dan waktu

dengan cara merendamnya dalam air.

tertentu

Hal ini bertujuan untuk menghentikan

produk yang diinginkan (Wahyuni,

pemanasan

selama

2010). Proses aging dilakukan selama

pasteurisasi sehingga tidak terjadi

2 jam. Setelah proses aging maka

pemanasan lanjut yang akan merusak

adonan dimasukkan ke dalam es krim

kandungan gizi adonan. Selanjutnya

maker selama 15 menit.

yang

terjadi

untuk

mencapai

karakter

adonan yang telah didinginkan dimixer

Penggunaan ice cream maker ini

dengan kecepatan tinggi selama 15

yaitu agar terbentuk tekstur es krim

menit. Tujuan dari pengadukan ialah

yang lebih cepat dibandingkan dengan

homogenisasi adonan.

menggunkan

6

cara

manual.

Pembentukan es krim dengan cara

Lemak susu yang ditambahkan

manual yaitu memasukkan adonan es

juga memiliki fungsi tersendiri. Lemak

krim ke dalam freezer selama 30 menit

susu berperan dalam menciptakan

sampai 1 jam kemudian dimixer dan

tekstur yang lembut, meningkatkan

dimasukkan kembali ke dalam freezer,

citarasa, dan memberikan karakteristik

hal tersebut dilakukan sebanyak 3-4

pelumeran yang baik (Oksilia dkk,

kali. Sedangkan dengan menggunakan

2012).

ice cream maker proses memasukkan

ditambahkan

adonan

memperbaiki tekstur, meningkatkan

ke

dalam

freezer

hanya

Sedangkan

dilakukan satu kali (Usmiati dan

kekentalan,

Abubakar, 2009).

manis.

Bahan-bahan

yang

gula

yang

berfungsi
dan

untuk

memberikan

rasa

digunakan

Penstabil juga diperlukan dalam

dalam pembuatan es krim sangat

pembuatan es krim. Apabila es krim

berpengaruh terhadap karakteristik es

dikeluarkan

krim yang dihasilkan. Bahan tambahan

beberapa waktu akan terjadi sineresis,

yang ditambahkan pada pembuatan es

oleh karena itu perlu ditambahkan

krim yakni padatan bukan lemak, gula,

bahan penstabil untuk memperlambat

garam, lemak, emulsifier dll.

terjadinya

sineresis

Kekentalan

es

Es krim membutuhkan padatan
bukan

lemak

dalam

proses

dari

freezer

krim

selama

tersebut.
banyak

dipengaruhi oleh komposisi adonan,

pembuatannya. Bahan yang termasuk

jenis

dan

kualitas

bahan,

proses

kategori ini adalah laktosa, casein dan

penanganan atau suhu dan kadar lemak

whey serta mineral. Dalam industri

bahan.

pembuatan es krim, padatan bukan

Pada praktikum pembuatan es krim

lemak biasa diperoleh dari susu skim

ini, es krim dibuat dari bahan-bahan

(Oksilia dkk, 2012). Padatan bukan

yaitu susu segar, butter, skim, gula,

lemak yang ditambahkan biasanya

gelatin, dan air. Berdasarkan uji

berfungsi untuk memperbaiki tekstur

organoleptik yang dilakukan terhadap

es krim.

15 panelis, didapatkan hasil bahwa
tekstur es krim ini agak lembut.

7

Sedangkan untuk flavor yaitu enak dan

meningkatkan kekekntalan es krim

untuk parameter kesukaan sebagian

yang kemudian akan mempengaruhi

besar menyatakan suka.

tekstur es krim yang dihailkan. Tekstur

Berbeda dengan es krim yang

tidak hanya dipengaruhi oleh lemak

dibuat dengan tambahan susu kacang

saja tetapi juga protein (Khamidah dan

tanah, tekstur yang didapat lembut.

Setiasih, 2012).

Sedangkan

flavor

sebagian

besar

Es krim dengan tambahan susu

menyatakan enak dan pada parameter

kacang mempunyai komposisi skim

kesukaan menyatakan suka. Namun,

yang lebih tinggi dibandingkan tanpa

terdapat

pada

penambahan. Selain itu penambahan

parameter flavor dan kesukaan antara

susu kacang tanah juga menyebabkan

kedua jenis es krim ini walaupun

kandungan

keduanya dinilai memiliki flavor yang

bertambah.

enak dan disukai panelis. Nilai yang

Kacang

perbedaan

nilai

lemak

di

tanah

dalamnya
(Arachis

didapat pada parameter flavor dan

hypogaea (L.) Merr. merupakan salah

kesukaan pada es krim tanpa tambahan

satu komoditas kacang-kacangan yang

susu

memiliki

kacang

dibandingkan

tanah
dengan

lebih

tinggi

penambahan

cukup

kandungan

tinggi.

Kadar

lemak

yang

lemak

total

susu kacang tanah dengan nilai 3,8 dan

berkisar 36,4-46,5 persen. Sebagian

3,67 pada flavor dan 3,87 dan 3,53

besar lemak tersebut mengandung

pada kesukaan.

asam lemak tak jenuh terutama asam

Perbedaan tekstur antara es krim

oleat dan asam linoleat. Asam oleat

dengan tambahan susu kacang tanah

dan

dan tidak dikarenakan bahan yaag

komposisi tertinggi (70,8-85,4%) dari

digunakan.

krim

lemak total. Kandungan rata-rata asam

dipengaruhi oleh ukuran dari kristal es,

oleat, linoleat, palmitat, behenat, dan

globula lemak, gelembung udara, dan

arachidat masing-masing 37,7 %, 41,2

kristal

sangat

%, 12,5%, 3,6%, dan 3,0% dari total

berhubungan dengan lemak dalam

asam lemak (Balikabi Litbang, 2012).

bahan

Oleh karena itu, tekstur es krim yang

Tekstur

laktosa.
pangan.

es

Tekstur
Lemak

dapat

8

asam

linoleat

menempati

dihasilkan dengan penambahan susu

paling rendah yaitu 2,8. Nilai tekstur

kacang lebih lembut dibandingkan

yang tertinggi yaitu 4,4 (kelompok 6),

tanpa penambahan.

3,86 (kelompok 2), 3,67 (kelompok 5),

Untuk

parameter

flavor

dan

3,53 (kelompok 4), 3,47 (kelompok 1).

kesukaan, es krim tanpa penambahan

Seharusnya nilai overrun tertinggi

susu kacang lebih unggul. Hal ini

yaitu pada kelompok 6 dengan nilai

dikarenakan

es

tekstur 4,4.

penambahan

susu

krim

dengan

kacang

masih

Daya leleh juga diamati pada

kacang

yang

praktikum ini. Daya leleh paling lama

mendominasi sehingga kurang disukai

yaitu pada es krim formulasi 4 diikuti

oleh panelis.

formulasi 3. Pada dasarnya kecepatan

memiliki

aroma

Pada praktikum ini juga diamati
overrun

pada

es

krim.

leleh es krim pada semua es krim

Overrun

hamper sama.

merupakan udara yang masuk dalam
es krim atau pengembangan volume es

KESIMPULAN DAN SARAN

krim antara sebelum dan sesudah

A. Kesimpulan

pembekuan yang dinyatakan dalam
bila

Es krim tanpa penambahan

besarnya 100-120%. Overrun tertinggi

susu kacang memiliki nilai flavor

dicapai oleh es krim pada formulasi es

dan kesukaan yang tinggi dari

krim 2 yaitu kelompok 2 dan 5

panelis. Namun, tekstur es krim

sedangkan

ynag

persen.

Overrun

overrun

yang

baik

terendah

pada

dihasilkan

dengan

formulasi es krim 3. Overrun sangat

penambahan susu kacang tanah

berpengaruh terhadap tekstur es krim.

lebih disukai oleh panelis. Nilai

Namun, dalam praktikum nilai tekstur

daya leleh untuk semua es krim

yang paling tinggi yaitu 4,4 memiliki

yang

nilai

rendah.

kecuali pada formulasi 2 yang

Berdasarkan data yang didapat es krim

memiliki kandungan air paling

dengan formulasi 3 atau es krim yang

tinggi. Nilai overrun tertinggi

overrun

yang

dibahas pada laporan ini memiliki nilai

9

dihailkan

hamper

sama

yaitu

pada

es

krim

dengan

Usmiati, S dan Abubakar. 2009.
Teknologi Pengolahan Susu.
Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen
Pertanian. Bogor.

penambahan susu kacang tanah.
B. Saran

Wahyuni, R. (2010). Optimasi
pengolahan kembang gula
jelly campuran kulit dan
daging buah naga super
merah
(Hylocereus
costaricensis) dan prakiraan
biaya
produksi. Fakultas
Teknologi
Pertanian,
Universitas Muhammadiyah
Malang. Malang, 1(1).

Pengamatan yang berhubungan
dengan overrun dan daya leleh
lebih diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Balitkabi. 2012. Kandungan Asam
Lemak pada Kacang Tanah.
http://balitkabi.litbang.pertani
an.go.id/info-teknologi/1616kandungan-asam-lemak-padakacang-tanah.html. Diakses 65-2015.

Lampiran

Koswara,
S.
2009.
Teknologi
Pengolahan Susu.
Oksilia, Indriyani, M.S, Eka, L. 2012.
Karakteristik Es Krim Hasil
Modifikasi dengan Formulasi
Bubur Timun Suri (Cucumis
melo L.) dan Sari Kedelai.
J.Teknol dan Industri Pangan,
Vol XXIII No. 1 Tahun 2012.
Saleh, E. 2004. Teknologi Pengolahan
Susu dan Hasil Ikutan Ternak.
Program
Studi
Produksi
Ternak Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara.
Sumetera.
Setya,

Pasteurisasi es krim

A. W. 2012. Teknologi
Pengolahan Susu. Fakultas
Teknologi
Pertanian,
Universitas Slamet Riyadi.
Surakarta.

10

Pembentukan es krim dengan ice

Homogenisasi es krim

cream maker

Aging es krim

Pembekuan es krim

11

Daya leleh es krim

12