Prioritas Nasional Pembangunan Pendidikan 2017
Bappenas, 23 Februari 2016
1 Subandi Sardjoko Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan BAPPENAS
PENGANTAR MULTILATERAL MEETING
2
MULTILATERAL MEETING TAHAP I
A. TUJUAN
1. Melibatkan multistakeholder K/L, BUMN, dan Pemda dalam merumuskan rencana pembangunan tahun 2017.
2. Mengintegrasikan berbagai upaya K/L ke dalam satu tujuan yang jelas dan terukur.
3. Menginformasikan mengenai Prioritas Nasional Tahun 2017 serta hasil Identifikasi awal
Sasaran Prioritas Nasional, Arah Kebijakan Prioritas Nasional, Program Prioritas dan
Kegiatan Prioritas Tahun 2017 kepada K/L terkait.4. Menginformasikan mengenai Kerangka Regulasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan prioritas.
5. Memperoleh masukan dari K/L terkait sasaran prioritas, program prioritas dan kegiatan
prioritas.B. KELUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Kesepakatan tentang Sasaran Prioritas Nasional dan Arah Kebijakan Prioritas Nasional;
2. Kesepakatan tentang Program Prioritas (Level 1) dan Kegiatan Prioritas (level 2); 3. Hasil kesepakatan merupakan bahan dasar dalam pembahasan Bilateral Meeting.
PEMBAGIAN PERAN DALAM MULTILATERAL MEETING
- Kemen PPN/Bappenas menyampaikan Sasaran PN, Arah Kebijakan PN, Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas
yang merupakan hasil dari Serial Workshop Internal yang
telah diadakan sebelumnya, dan telah diinput ke dalam aplikasi SIMU dan dicetak dalam Buku Multilateral Meeting. • K/L menyampaikan bahan-bahan terkait Prioritas Nasional
dan memberi masukan atas sasaran serta Program danKegiatan Prioritas Nasional dengan memperhatikan lintas
sektor.
K/L PESERTA MULTILATERAL MEETING
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan • Kementerian Agama • Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi • Kementerian Keuangan • Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi • Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi • Kementerian Perhubungan • Kementerian PU dan Perumahan Rakyat • Kementerian Komunikasi dan Informatika • Kementerian Pemuda dan Olahraga • Kementerian Sosial >Kementerian Dalam Negeri • Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral • Kementerian Luar Negeri • Kementerian Ketenagakerjaan • Kementerian Koperasi dan UKM
- Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan • Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi • Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia • Badan Nasional Pengelola Perbatasan • Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah
- Badan Akreditasi Perguruan Tinggi • Perusahaan Listrik Negara
DASAR HUKUM PENYUSUNAN RKP 2017
UU 17/2003 tentang Keuangan Negara
- Pasal 12 ayat 2
- Penyusunan Rancangan APBN berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.
UU 25 /2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
- Pasal 4 ayat 3
- RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional, memuat prioritas
pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran
perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program Kementerian/Lembaga, lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. - Pasal 25 ayat 1
- RKP menjadi pedoman penyusunan RAPBN
PERMASALAHAN
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN
Penganggaran selama ini lebih banyak didasarkan pada Tugas dan Fungsi (Tusi) dari K/L daripada pencapaian sasaran pembangunan nasional yang efektif dan efisien.
Karena penekanan pada Tusi K/L, suatu proyek terpaksa dilakukan oleh berbagai K/L. Tanpa koordinasi yang efektif, maka suatu bagian proyek yang dikerjakan K/L - A telah selesai, namun bagian lain yang dikerjakan oleh K/L - B belum dimulai atau bahkan belum ada anggarannya.
Contoh: Waduk terbangun, namun saluran irigasi belum dimulai; sawah tercetak, namun air tidak pernah sampai.
Terjadi inefisiensi anggaran, misalnya duplikasi program. Program yang sama dilaksanakan oleh pada berbagai K/L dengan tingkat kompetensi dan efektifitas yang berbeda. Contoh: program bedah rumah dilaksanakan oleh belasan K/L, Program Bansos dilakukan oleh 21 K/L.
Anggaran tidak fokus dan tersebar tipis pada setiap Tusi dan cenderung dibagi rata tanpa indikator dan formula yang tepat. Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur misalnya, cenderung dibagi rata kepada semua Daerah tanpa dikaitkan dengan pembangunan infrastruktur tertentu yang menjadi prioritas pemerintah.
Perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi dan terpadu adalah kunci untuk mencapai efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program sehingga sasaran dan manfaat pembangunan lebih mudah dapat tercapai.
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PENYUSUNAN RKP 2017
(HASIL SIDANG KABINET 10 FEBRUARI 2016)
TEMA RKP 2017:
“Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan
Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah”.
Setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran di setiap K/L yang
dipimpinnya. Tidak boleh masalah anggaran hanya diserahkan kepada Biro Perencanaan. Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan money follow function, tetapi
money follow program prioritas. Tidak perlu semua tugas dan fungsi (tusi) harus dibiayai
secara merata. Memangkas program yang nomenklaturnya tidak jelas dan tidak ada manfaatnya bagi
rakyat. Semua nomenklatur proyek harus jelas, misalnya membeli jaring, membeli benih,
dan seterusnya.PENDEKATAN PEMBANGUNAN:
Pendekatan secara holistik, tematik, terintegrasi, dan spasial dalam perencanaan pembangunan mampu mendukung pencapaian tujuan pembangunan mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan
Holistik-Tematik: Untuk mencapai sasaran prioritas nasional, perlu koordinasi multi Kementerian/Lembaga.
Integratif: Pencapaian sasaran prioritas nasional perlu dilakukan secara
terintegrasi dari berbagai sektor pembangunan dan jenjang pemerintahan.
Spasial: Perlu sinkronisasi lokasi pembangunan untuk meningkatkan manfaat dan daya ungkit pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat.
Dalam pembahasan dengan Pemerintah Daerah akan dilakukan:
Pendetailan perencanaan yang lebih fokus dan terintegrasi dari program/kegiatan prioritas nasional (lokus kegiatan/proyek berikut kesiapan yang diperlukan)
Perkuatan DAK yang proposal based approach dengan lebih meningkatkan keterkaitan alokasi DAK dengan pencapaian sasaran-sasaran program/proyek prioritas nasional
Pengenalan perencanaan berbasis sistem integrasi untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota
PERUBAHAN PENDEKATAN:
Fokus anggaran hanya pada program-program yang sudah terbukti manfaatnya. Program-program lain akan minimal alokasinya.
Pemantapan penyederhanaan nomenklatur, diperkuat dengan pengujian pada setiap program/kegiatan:
Apakah proyek ini perlu?
Apakah proyek ini perlu sekarang? Apakah produksi dan tenaga kerja dalam negeri dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam proyek ini?
Apakah proyek akan dapat lebih efisien?
RANCANGAN AWAL RKP 2017
Slide - 11
9 PROGRAM PRIORITAS NAWACITA Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh Warga Negara Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik
Melakukan
revolusi karakter
bangsa
Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial1
9
8
7
6
5
4
3
2
VISI - MISI PEMBANGUNAN 2015 – 2019
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019:
"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong" Visi ini diwujudkan melalui
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum.
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
RKP 2015*) MELANJUTKAN REFORMASI BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKEADILAN RKP 2016 MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN
Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2018 RKP 2019
Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2019
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
- Revolusi Mental
DIMENSI PEMBANGUNAN
- Pembangunan Pendidikan • Pembangunan Kesehatan
MANUSIA
- Pembangunan Perumahan dan Permukiman
- Kedaulatan Pangan • Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan
DIMENSI PEMBANGUNAN
- Kemaritiman dan Kelautan
SEKTOR UNGGULAN
- Pariwisata • Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
- Pemerataan Antarkelompok Pendapatan
DIMENSI PEMERATAAN
- Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal • Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan
DAN KEWILAYAHAN
• Pengembangan Konektivitas Nasional
• Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
KONDISI PERLU
PRIORITAS NASIONAL: PEMBANGUNAN PENDIDIKAN Slide - 15
Kerangka Pembangunan Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Masyarakat
(Wajar 12 Tahun) Bangsa yang cerdas, berkualitas, berkarakter, Pendidikan dan berdaya Pendidikan Karakter dan saing Tinggi Budi Pekerti Pendidikan Kewargaan, Pendidikan Pendidikan Agama, dan Vokasi Pendidikan Keagamaan
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
Persentase guru berkualifikasi minimal S1/D-IV*** n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. Persentase guru memiliki kompetensi profesional
1. Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan dasar, serta memperluas dan meningkatkan pemerataan, akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah
Sasaran dan Arah Kebijakan Arah Kebijakan:
4. Revitalisasi LPTK secara menyeluruh untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan keguruan
5. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat dan layanan pendidikan anak usia dini
6. Meningkatkan kualitas pendidikan vokasi serta pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja
7. Meningkatkan akses, kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi
(2018) 427; 50 438; 50 446; 45
(2012) 375 382 396 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a.
Nilai Test PISA dan Ranking (dari 65 Negara) **
(subject knowledge dan paedagogical knowledge)*** n.a. n.a. n.a. n.a. n.a.
20% penduduk terkaya 0,07 (2012) 0,29 0,36 0,42 0,54
3. Meningkatkan profesionalisme, kualitas, pengelolaan dan penempatan guru
(2012) 0,58 0,58 0,59 0,60 Rasio APK PT antara 20% penduduk termiskin dan
(2012) 0,86 0,87 0,88 0,90 Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya 0,53
48,2% 53,8% 56,6% 59,4% 65,0% Rasio APK SMP/MTs antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya 0,85
(2013) 55,9% 58,8% 61,8% 68,4 % Persentase SD/MI berakreditasi minimal B 68,7% 73,9% 76,5% 79,0% 84,2% Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal B 62,5% 68,7% 71,8% 74,8% 81,0% Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B 73,5% 77,2% 79,1% 80,9% 84,6% Pesentase Kompetensi Keahlian SMK berakreditasi minimal B
94,8% 95,1% 95,4% 96,1 % Prodi perguruan tinggi minimal berakreditasi B 50,4%
15 tahun 94,1% (2013)
8,8 tahun Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas
8,5 tahun 8,6 tahun
8,2 tahun 8,3 tahun
Sasaran 2014 (Baseline) 2015 2016 2017 2019 Rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penguatan penjaminan mutu pendidikan, pengembangan kurikulum dan pelaksanaannya, serta penguatan sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan kredibel
- Matematika (Ranking 64 dari 65 Negara)
- Sains (Ranking 64 dari 65 Negara)
- Membaca (Ranking 60 dari 65 Negara)
Pendidikan Agama dan etika yang menumbuhkan Akhlak Mulia. n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*
Kurikulum dan Proses pembelajaran yang progresif sesuai kebutuhan zaman. n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*
Persentase Pendidikan menyenangkan dan bebas intimidasi dan kekerasan (bullying free environment). n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*
8. Meningkatkan kualitas pendidikan kewargaan, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan
Kebijakan Terkait Revolusi Mental:
1. Meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan karakter dan budaya bangsa
2. Lingkungan pendidikan yang berintegritas, bebas intimidasi dan kekerasan
3. Penegakan hukum dan disiplin (bebas dari ijazah dan sertifikat palsu, plagiat, bolos)
Tingkat integritas Lingkungan Pendidikan -SD-PT- (tidak mencontek, bebas dari jual beli ijazah, sertifikat palsu, plagiarisme). n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*
- *) Akan diarusutamakan dan merupakan Indikator Kinerja Kunci Revolusi Mental **) Programme for International Student Assessment (PISA) dilakukan 3 tahun sekali. Publikasi hasil PISA terakhir tahun 2012, dan hasil PISA 2015 baru akan dipublikasikan bulan Desember 2016.
PRIORITAS NASIONAL: PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
Kemdikbud, Kemenag
Kemdikbud, Kemenag Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan: PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah A
Pemda
Kemdikbud, Kemenag
Pemda
Kemdikbud, Kemenag
Pemda
Kemdikbud, Kemenag
KemenPU&PR, Kemkominfo, KemenDesa&PDTT, Pemda, PLN
Kemdikbud, Kemenag
KemenPAN&RB, Kemristekdikti, KemenDesa&PDTT, Kemkeu, Pemda
Perencanaan Terintegrasi LEVEL 1 Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan
Penyediaan Guru yang
Sarana dan Prasarana yang
Peningkatan Ketersediaan
Bantuan Pendidikan yang Efektif
Karakter Penyediaan
Pendidikan Agama dan Pendidikan
Berkualitas Peningkatan
Pengembangan Pembelajaran yang
Mutu Pendidikan
Peningkatan dan Penjaminan
Berkualitas dan Penempatan yangMerata
Berkualitas
PROGRAM PRIORITAS: PENYEDIAAN TENAGA PENDIDIK YANG BERKUALITAS DAN
PENEMPATAN YANG MERATA - GURU LEVEL 2 Penyediaan Guru yang Berkualitas dan Penempatan yang Merata Revitalisasi LPTK Peningkatan Profesional- isme Guru Distribusi dan Pemerataan Guru Peningkatan Kesejahte- raan Guru Kemendikbud, Kemenag:
- Sistem penerimaan calon mahasiswa LPTK yang selektif
- Reformasi pendidikan keguruan melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) berasrama
- Pemetaan dan audit guru yang berhak mendapat tunjangan profesi
- Penyediaan tunjangan profesi guru berdasarkan kinerja guru
- Penyediaan tunjangan khusus bagi guru di daerah 3T/perbatasan
- Pemetaan kebutuhan guru baru per bidang studi per daerah
- Penyediaan asrama/rumah dinas guru di daerah 3T
- Penyediaan tunjangan daerah disesuaikan dengan ketersediaan anggaran
- Sertifikasi profesi
- Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan • Penilaian Kinerja Guru
- Penguatan LPTK
- Revitalisasi KKG/MGMP/KKKS/MKKS
- Pemetaan kebutuhan guru berdasarkan rasio guru:murid per sekolah
- Penempatan Guru Garis Depan (GGD)
- Pengiriman guru dari program SM-3T sesuai kebutuhan daerah
- Pemetaan kebutuhan guru di daerah 3T >Pemerataan guru antarsekolah dan antardaerah sesuai kewenangan
- Pengangkatan guru baru yang terkendali sesuai formasi
- Pengendalian pengangkatan guru honor oleh sekolah<
- Penetapan kuota formasi guru sesuai
Pemda:
Kemendikbud, Kemenag:
Kemenristekdikti:
Pemda:
Kemenristekdikti, Kemenag:
Kemendikbud, Kemenag:
Kemendikbud, Kemenag:
Kemen PDTT:
Kemen PANRB:
dengan peta kebutuhan Kemenristekdikti:
Pemda:
KEGIATAN PRIORITAS : REVITALISASI LPTK Meningkatnya kualitas LPTK dan lulusannya
Pre-Service Education melalui Pendidikan Profesi Guru (Subject Knowledge, pedagogical Knowlodge, dan Professional Skills) Induksi, Mentoring dan Uji Profesi (Probation) Sertifikasi Kompetensi Pengembangan Profesi Berkelanjutan (in-Service
Training) Seleksi calon mahasiswa Berbasis Merit
System (Passing Grade, Tes Bakat&Minat) Kemdikbud, Kemenag
Kemristekdikti, Kemenag Kemristekdikti, Kemenag Kemdikbud, Kemenag, Kemristekdikti, Pemda Kemdikbud, Kemenag, Kemristekdikti, Pemda, LPMP
PROGRAM PRIORITAS
- Kebutuhan guru di madrasah dan sekolah per mata pelajaran
• LPTK sasaran dan program unggulannya
a. Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru
- Cakupan sasaran, metode pelaksanaan
- Cakupan sasaran, metode pelaksanaan
- Content pelatihan
- Evaluasi guru yang telah dilatih
c. Penilaian Kinerja Guru
- Konsep dan mekanisme pelaksanaan
- Cakupan sasaran
• Tindak lanjut hasil penilaian kinerja guru
• Cakupan sasaran dan metode pelaksanaan
b. Penempatan guru baru
a. Pemetaan guru
e. Revitalisasi KKG/MGMP/KKS/MKKS
d. Sertifikasi profesi guru
b. Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan
1.2 Peningkatan Profesionalisme Guru
1.1 Revitalisasi LPTK
PENYEDIAAN GURU YANG BERKUALITAS DAN MERATA No. Kegiatan Prioritas Nasional/Output Informasi yang Dibutuhkan
1.3 Distribusi dan Pemerataan Guru
- Kebutuhan guru per daerah per madrasah/sekolah
- Koordinasi dengan KemenpanRB kuota dan NSPK pengangkatan guru baru
1.4 Peningkatan Kesejahteraan Guru
a. Penyediaan tunjangan
- Jumlah dan sebaran sasaran
Pemetaan Kebutuhan Guru Berdasarkan Rasio Guru: Murid per- Sekolah PENYEDIAAN TUNJANGAN PROFESI GURU (TPG) PER Aceh
PROVINSI 38.161 92.055 1:11 Sumut Kaltara (untuk Guru di bawah Koordinasi Kemdikbud) 178.927 96.015 22.211 Kepri 8.904 3.476 1:16 Malut Penjelasan 1:18 86.416 37.912 1:16 Riau 7.346 1:17 15.013 57.949 Babel Kalbar 21.811 8.648 23.403 44.595 17.408 35.472 1:15 Kaltim Gorontalo Sulut 1:16 1:15 1:15 19.357 6.429 Papua Barat 12.336 4.248 SLIDE 29 Sumbar 47.107 82.994 1:15 46.501 22.302 Jambi 1:15 Sumsel 1:14 101.601 44.200 1:17 7.977 25.347 1:19 1:18 Kalteng 19.608 39.638 21.414
Sulbar
8.279
1:15 Sulteng 47.219 20.289 1:14 1:18 28.086 Papua 9.414 1:22 Bengkulu 30.001 15.231 1:14 Jateng Lampung 178.927 96.015 DKI Jakarta 51.450 82.038 1:22 349.653 207.041 1:17 26.071 52.265 Kalsel 1:14 127.829 45.755 67.545 22.419 Sulsel Sultra 1:15 1:14 Maluku 12.212 30.906 1:141:16 98.556 Banten 46.505 1:22 46.042 406.571 DIY Jatim Legenda: 30.041 231.178
Nama Provinsi Jabar 1:15 1:16 NTB NTT Jumlah Guru 206.915 385.019 48.717 Bali 73.624 88.958
Jumlah Guru Bersertifikasi 1:22 28.125 31.501 1:13 26.048 1:16 dan menerima TPG 1:18
Rasio Guru:Murid Slide 29 Sumber: Kemdikbud, 2015
Catatan: a) Selisih guru yang belum tersertifikasi masih besar dan sangat berpengaruh terhadap penambahan alokasi TPG.
b) Rasio guru:murid sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan adalah 1:32 untuk SD/MI dan 1:36 untuk SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Distribusi Guru tidak Merata
KEBUTUHAN TAMBAHAN ANGGARAN UNTUK PELAKSANAAN
SERTIFIKASI DAN PENYEDIAAN TUNJANGAN PROFESI GURU (TPG) Status Ke- pegawaian Sudah Sertifikasi Belum Sertifikasi Jumlah <S1 ≥S1 Pengangkatan s.d. Desember 2005
PNS 1.386.628 57.474 90.074 1.534.176 GTY 257.277 146.736 351.345 755.358 GTT - 166.727 212.183 378.910
Sub Total 1.643.905 370.937 653.602 2.668.444 Pengangkatan setelah 2005
PNS 73.230 39.177 151.160 263.567 GTY 158.824 193.650 199.745 552.219 GTT - 318.899 150.710 469.609
Sub Total 232.054 551.726 501.615 1.285.395 TOTAL 1.875.959 922.663 1.155.217 3.953.839 Mohon arahan Bapak Presiden:
1) Data guru yang harus disediakan secara akurat oleh Kemendikbud dan Kemenag 2) Penetapan guru yang akan disertifikasi yang berimplikasi pada penambahan alokasi anggaran untuk tunjangan profesi guru
Tambahan keterangan: Selain TPG, juga dialokasikan anggaran untuk gaji guru PNS. Pada tahun 2016, alokasi gaji untuk guru PNS sebesar Rp.126,7 Triliun (belum termasuk gaji guru PNS di bawah koordinasi Kemenag)
Rp.88,5 T Rp.88,5 T Rp.88,5 T Rp.88,5 T Rp.22,3 T Rp.22,3 T Rp.22,3 T Rp.36,1 T Rp.36,1 T Rp.45,4 T 2016 Alt1 Alt2 Alt3 Rp. 110,8 Triliun Rp. 146,8 Triliun Rp. 192,3 Triliun Rp.88,5 Triliun
Alokasi TPG 2016 bagi 1.879.959 guru yang telah bersertifikat (Kemdikbud dan Kemenag, Belanja Pusat dan Transfer Daerah)
Kebutuhan tambahan anggaran pelaksanaan sertifikasi dan penyediaan TPG bagi 441.419 guru yang belum sertifikasi, diangkat s.d Desember 2005, berstatus PNS/GTY dan berkualifikasi ≥S1 Kebutuhan tambahan anggaran pelaksanaan sertifikasi dan penyediaan TPG bagi 713.798 guru yang belum sertifikasi: diangkat s.d. Desember 2005, berkualifikasi ≥S1, berstatus GTT; serta diangkat setelah 2005, PNS/GTT/GTY dan berkualifikasi ≥S1
Kebutuhan tambahan anggaran pelaksanaan sertifikasi dan penyediaan TPG bagi 922.663 guru yang belum sertifikasi dan berkualifikasi <S1 Catatan: 1) Sertifikasi menggunakan pola PPG berasrama 2) TPG PNS diperhitungkan Rp.4 juta/bulan 3) TPG non-PNS diperhitungkan sudah inpassing dengan gaji PNS setara Rp.3 juta/bulan
3) Tunjangan profesi guru yang berbasis kinerja
Penjelasan SLIDE 29 Slide 29
PROGRAM PRIORITAS:
Penyiapan peserta didik dalam menghadapi LEVEL 2 Kemdikbud, Kemenag tantangan dan peluang abad 21:
- Pelaksanaan Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah
1. metode pembelajaran:
- Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah
Sekolah
- Exposition Discovery Learning
Pemda
Method
Berbudaya
- Pemenuhan SPM Pendidikan
2. Pendekatan pembelajaran:
Mutu
- Collaboration and teamwork
- Creativity and Imagination • Critical thinking and analytical skills
- Problem solving
3. Fokus pembelajaran:
- Content knowledge
- Literacy • Proficiency (e.g. communication skills)
4. Internalisasi nilai-nilai kebajikan dan budi pekerti
Kemdikbud, Kemenag Penjaminan
5. Penyelarasan kurikukum sesuai kebutuhan
- Pelatihan Kepala Sekolah/Madrasah
Mutu
DU/DI
- Pelatihan Pengawas Sekolah/Madrasah
Pendidikan
- Pelatihan Tenaga Kependidikan lainnya
Pemda Kemdikbud, Kemenag Peningkatan • Pengangkatan Kepsek dan
- Penyiapan satuan pendidikan
Assessment Kapasitas Pengawas yang sesuai kriteria untuk diakreditasi
Mutu Satuan SDM BAN-S/M Pendidikan
Pendidikan
- Pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan/institusi/prodi
Program Prioritas PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN No. Kegiatan Prioritas Nasional/Output Informasi yang Dibutuhkan
2.1 Sekolah Berbudaya Mutu
a. Madrasah/Sekolah melaksanakan
• Metode pelaksanaan
Manajemen Berbasis Madrasah/Sekolah- Bagaimana cara pengukurannya
b. Madrasah/Sekolah melaksanakan Evaluasi
• Metode pelaksanaan
Diri Sekolah- Bagaimana cara pengukurannya dan tindak lanjut hasilnya
2.2 Peningkatan Kapasitas SDM Madrasah/Sekolah a. Peningkatan kapasitas dan peran kepala
- Cakupan sasaran dan metode pelaksanaan madrasah/sekolah
• Evaluasi pelaksanaan
b. Peningkatan kapasitas dan peran
- Cakupan sasaran dan metode pelaksanaan pengawas madrasah/sekolah
• Evaluasi pelaksanaan
2.3 Asesmen mutu Satuan Pendidikan
a. Akreditasi satuan pendidikan
- Peta status akreditasi madrasah
- Cakupan sasaran reakreditasi yang sudah expired, peningkatan akreditasi C
25
PROGRAM PRIORITAS:
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN YANG BERKUALITAS LEVEL 2 Kemdikbud
- Pengembangan kurikulum mapel umum
Kemenag Kurikulum
- Pengembangan kurikulum mapel agama
yang Andal Kemenpora
- Masukan substansi pendidikan olahraga di sekolah
Pengembangan Pembelajaran yang Kemdikbud, Kemenag
- Pengembangan sistem penilaian
Berkualitas
- Pelaksanaan UN
Tenaga Pendidik Sistem yang
Penilaian yang Komprehensif Profesional dan Kredibel* dan Kompeten Kemdikbud, Kemenag
- Pelatihan guru dalam melaksanakan pembelajaran
- *Diperlukan sistem penilaian yang mampu menggambarkan capaian prestasi peserta didik yang
Nilai PISA 2009 Nilai PISA 2012
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%
100% 0% 10%
20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%
100%
• Tidak ada perubahan signifikan pada hasil tes PISA Indonesia untuk bidang matematika pada 3 tahun terakhir.
Nilai PISA Matematika SMP Kelas IX atau SMA/SMK Kelas X (Sumber: OECD PISA 2009 and 2012 Database)
Keterangan Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Level 1b
Slide 27 Penjelasan SLIDE 27
- Belum ada siswa Indonesia yang memiliki high order thinking skill (mencapai level 4 s.d. 6)
Program Prioritas Nasional PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN YANG BERKUALITAS No. Kegiatan Prioritas Nasional/Output Informasi yang Dibutuhkan
3.1 Kurikulum yang Andal
a. Penerapan Kurikulum secara nasional
- Kurikulum apa yang akan dipakai
- Tahapan pelaksanaan ruang lingkup
- Penyediaan buku jumlah dan mekanisme
- Evaluasi pelaksanaan kurikulum
3.2 Sistem penilaian yang komprehensif dan kredibel
a. Pelaksanaan UN
- Mengikuti proses Kemdikbud
b. Pengembangan sistem penilaian untuk selain aspek pengetahuan (keterampilan, karakter)
- Model penilaian yang telah/sedang dikembangkan
3.3 Guru Profesional dan Kompeten
a. Pelatihan guru untuk kurikulum
- Jumlah dan sebaran guru sasaran, dan mekanisme pelatihan
- Evaluasi penerapan kurikulum oleh guru
PROGRAM PRIORITAS
PENINGKATAN PENDIDIKAN AGAMA DAN PENDIDIKAN KARAKTER LEVEL 2 Kemdikbud, Kemenag, Kemristekdikti
Peningkatan
- Pelaksanaan pendidikan agama
Kualitas Pendidikan
- Pelaksanaan pendidikan kewargaan
Agama dan Pendidikan Kewargaan
Peningkatan Pendidikan Agama dan Pendidikan Kemdikbud, Kemenag Karakter
Penciptaan
Kemdikbud, Kemenag
Penegakan lingkungan
Disiplin dalam pendidikan • Penyelenggaraan sekolah
Pengelolaan berintegritas,
ramah anak
Pendidikan bebas intimidasi
- Revitalisasi UKS
dan kekerasan
Kemenkes
- Dukungan UKS
PROGRAM PRIORITAS
Kemdikbud, Kemenag LEVEL 2
Bantuan
- KIP
Afirmasi
• Afirmasi Pendidikan MenengahPenduduk
Kemsos
Tidak
- Rumah singgah untuk masyarakat di luar
Mampu/
bangku sekolahDaerah
Pemda
Khusus
- Bantuan dari APBD
Meringankan
Biaya
Pendidikan
Kemdikbud, Kemenag
- BOP RA/BOP PAUD
Bantuan Bantuan
- BOS SD/SMP/SMA/SMK,
Biaya Kemdikbud, Kemenag
BOS MI/MTs/MA dan Peningkatan
Operasional sederajat
- Beasiswa prestasi
Prestasi Pendidikan
Pemda Pemda
- Beasiswa Pemda/sejenis
- BOSDA/sejenis
PROGRAM PRIORITAS
PENYEDIAAN BANTUAN PENDIDIKAN
No. Kegiatan Prioritas Nasional/Output Informasi yang Dibutuhkan
5.1 Bantuan Afirmasi Penduduk Tidak Mampu/ Daerah Khusus
a. Program Indonesia Pintar/Kartu Indonesia Pintar (PIP/KIP)
- Evaluasi pelaksanaan KIP 2015
- Cakupan sasaran dan unit cost 2017
- Metode penyaluran
b. Beasiswa afirmasi daerah 3T
- Cakupan sasaran dan metode pelaksanaan
- Bagaimana pengukuran keberhasilan
5.2 Bantuan Biaya Operasional Pendidikan
a. BOP PAUD/RA
- Cakupan sasaran dan unit cost 2017
- Metode penyaluran
- Evaluasi pelaksanaan
b. BOS SD/SMP/SMA/SMK dan MI/MTs/MA
- Cakupan sasaran dan unit cost 2017
- Metode penyaluran
- Evaluasi pelaksanaan
5.3 Bantuan Peningkatan Prestasi
a. Beasiswa prestasi
- Cakupan sasaran dan unit cost 2017
- Metode pelaksanaan
PROGRAM PRIORITAS
PENINGKATAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA YANG BERKUALITAS Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang Berkualitas Pemenuhan SNP Sarpras Pendidikan Afirmasi Sarpras Khusus dan Daerah 3T Peningkatan Peran Pemda Kebutuhan Infrastruktur Pendukung Kemdikbud, Kemenag
LEVEL 2
- Bantuan penyediaan sarpras sekolah dan madrasah
KemenPU&Pera
- Penyediaan akses jalan
- Penyediaan jaringan air bersih
- Sekolah satu atap
- Sekolah kecil
- Sekolah berasrama
PLN dan ESDM
- Penyediaan sambungan listrik
Kominfo
Kemdikbud, Kemenag
Kemendes&PDT, BNPP
Kemenhub
- Penyediaan sarana transportasi sekolah
- Pemetaan kebutuhan sarpras daerah 3T dan daerah perbatasan
Pemda
- Bantuan sarpras sejenis dari APBD
- Penyediaan sambungan internet
Kemdagri
- Pelaksanaan DAK Pendidikan • Bantuan sarpras dari APBD
PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA YANG BERKUALITAS No. Kegiatan Prioritas Nasional/Output Informasi yang Dibutuhkan
6.1 Pemenuhan SNP Sarpras Pendidikan
a. Peta pemenuhan sarpras pendidikan
- Kondisi dan sebaran sarpras pendidikan
b. Bantuan penyediaan sarpras pendidikan
- Jenis sarpras
- Cakupan sasaran dan unit cost
6.2 Afirmasi Sarpras Khusus dan Daerah 3T
a. Peta kebutuhan
- Kondisi dan sebaran sarpras pendidikan di daerah 3T sebagai bahan koordinasi dengan Kem. Desa PDTT
b. Bantuan penyediaan sarpras pendidikan
- Cakupan sasaran dan unit cost
• Metode pelaksanaan
6.3 Peningkatan Peran Pemda
6.4 Kebutuhan Infrastruktur Pendukung
a. Penyediaan akses jalan ke
- Peta kebutuhan per satuan pendidikan sebagai bahan koordinasi sekolah/madrasah dengan K/L terkait
b. Penyediaan air bersih dan sanitasi
c. Penyediaan listrik dan sambungan internet
PRIORITAS NASIONAL: PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TINGGI
Perencanaan Terintegrasi
Meningkatnya
Akses, Kualitas,
Relevansi dan Daya
Saing Pendidikan
Tinggi
Penyediaan
Sarana
Prasarana
Pendidikan
Tinggi Penyediaan Bantuan Pendidikan Tinggi Penyediaan Dosen yang Berkualitas
Penguatan
Riset dan
Publikasi Penguatan Kelembagaan Perguruan Tinggi Peningkatan Relevansi Pendidikan Tinggi Kemristekdikti, Kemenag Pemda, Kemsos, TNP2K, Kemdikbud Kemristekdikti, Kemenag, Kem. PU&PERA Kemristekdikti, Kemenag Kemkeu, Kemlu
Kemristekdikti, Kemenag Kemristekdikti, Kemenag,
BPPT, LIPI, swastaKemristekdikti, Kemenag, Kemperind, Kemnaker, swasta Kemristekdikti, Kemenag Kemperind, Kem.KUKM, swasta
B
LEVEL 1PROGRAM PRIORITAS
PENYEDIAAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN TINGGI LEVEL 2 Kemristekdikti, Kemenag
Pemenuhan
- Bantuan penyediaan sarpras Perguruan Tinggi SNPT terkait Sarpras Perguruan
Tinggi
PENYEDIAAN KemenPU&Pera SARANA
- Penyediaan akses jalan
PRASARANA
- Penyediaan jaringan air
Kemristekdikti, Kemenag bersih
PENDIDIKAN
- Bantuan penyediaan sarpras
Kemenhub Perguruan Tinggi
TINGGI
- Penyediaan sarana
Pemihakan transportasi Kebutuhan penyediaan
PLN dan ESDM Infrastruktur sarpras PT di Pendukung
- Penyediaan sambungan
luar Jawa listrik Kominfo
- Penyediaan sambungan internet
PROGRAM PRIORITAS
PENYEDIAAN BANTUAN PENDIDIKAN LEVEL 2 Kemristekdikti, Kemenag
Bantuan • Beasiswa Bidikmisi Afirmasi
- Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi
Penduduk Tidak Mampu/
Daerah Khusus
PENYEDIAAN BANTUAN Kemristekdikti, Kemenag Kemristekdikti, Kemenag
PENDIDIKAN
- Beasiswa Peningkatan
- BOPTN/BOPTAN Prestasi Akademik
Bantuan Bantuan Biaya
Peningkatan Operasional
Prestasi Pendidikan
PROGRAM PRIORITAS
- Sertifikasi Dosen • Peningkatan Kualifikasi Dosen S2/S3 >Penyediaan bantuan mengikuti konferensi ilmiah
- Academic recharging
PENYEDIAAN
DOSEN YANG
BERKUALITAS
Peningkatan
profesionalisme
dosen
Pemerataan Dosen
Peningkatan
Kesejahteraan
- Pemenuhan SNPT tentang jumlah minimal dosen per Prodi
- Penyediaan tunjangan profesi dosen
- Penyediaan tunjangan kehormatan untuk dosen guru besar
Dosen
Peningkatan Kapasitas Akademik DosenLEVEL 2 Kemristekdikti, Kemenag
Kemristekdikti, Kemenag
Kemristekdikti, Kemenag
Kemristekdikti, Kemenag
PROGRAM PRIORITAS
PENGUATAN RISET DAN PUBLIKASI LEVEL 2 Kemristekdikti, Kemenag, Swasta
Penyediaan infrastruktur Iptek di
Kemristekdikti, Kemenag, BPPT,
Perguruan
DU/DI, Pemda
Tinggi Penguatan
Peningkatan
Kemristekdikti, Kemenag, LIPI
Kapasitas Kapasitas
Inovasi dan Penelitian
Riset Inovatif Dosen dan di PT
Mahasiswa
Kemristekdikti, Kemenag, Kemristekdikti, Kemenag, Pemda PENGUATAN Lemlitbang Pemerintah, Swasta RISET DAN
Penerapan
PUBLIKASI Kerjasama
hasil Litbang Penelitian PT
PT di dan Industri masyarakat
Perolehan
Kemristekdikti, Kemenag,
HAKI dan Penerbitan
Kemristekdikti, Kemenag, LIPI Kemkumham
Paten dari Jurnal Ilmiah hasil Litbang dan Sitasi PT
PROGRAM PRIORITAS
PENGUATAN KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI LEVEL 2 Kemristekdikti, Kemenag
Penguatan
Otonomi PT
Kemristekdikti, KemenagKemristekdikti, Kemenag
- Pertukaran dosen
- Penyeimbangan prop
- Pengakuan angka kredit
bidang ilmu sosial humaniora
- Detasering
dan ilmu sains keteknikan Penguatan Kerjasama
Pengembangan
antar
Prodi Inovatif
Perguruan
PENGUATAN
Tinggi
KELEMBAGAAN
PERGURUAN
TINGGI