Arah Kebijakan Nasional dan Prioritas JABAR Rancangan Awal RKP 2018 V01
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional REPUBLIK INDONESIA Arah Kebijakan Pembangunan Nasional dan Prioritas Nasional di Provinsi Jawa Barat Dalam Rancangan Awal RKP 2018 Disampaikan dalam Pembukaan Rangkaian Musrenbang Provinsi Jawa Barat
Kerangka Paparan Pengantar Pengantar
Kerangka Makro dan Wilayah Kerangka Makro dan Wilayah
Rancangan Tema, Prioritas Nasional, dan Program Prioritas Rancangan Tema, Prioritas Nasional, dan Program Prioritas
Kebijakan Penyelarasan RKPD dengan RKP Tahun 2018 Kebijakan Penyelarasan RKPD dengan RKP Tahun 2018
Prioritas Nasional Rancangan Awal RKP 2018 di Provinsi Jawa Prioritas Nasional Rancangan Awal RKP 2018 di Provinsi Jawa Barat Barat
Penutup Penutup
Lampiran Lampiran
Pengantar Pengantar
1
Pengantar
1. Pendekatan Penyusunan RKP 2018 dilakukan dengan Perkuatan Pelaksanaan Kebijakan Money Follow Program.
2. Penguatan tsb dilaksanakan dengan Pendekatan Holistik-Tematik, Integratif dan Spasial dengan memperhatikan pada:
- Pengendalian perencanaan
- Perkuatan perencanaan dan penganggaran untuk RKP 2018
- Perkuatan perencanaan berbasis kewilayahan • Perkuatan integrasi sumber pendanaan.
Perkuatan Implementasi Money Follow Program RK P 201
8 RK P 201
8 Menajamkan Prioritas Nasional Memastikan pelaksanaan program Menajamkan Integrasi Sumber Pendanaan
10 PN dan 30 Program Prioritas
10 PN dan 30 Program Prioritas Pengendalian dilakukan sampai ke level proyek (satuan 3) Pengendalian dilakukan sampai ke level proyek (satuan 3) Belanja K/L, Belanja Non K/L, Belanja Transfer ke Daerah, PHLN, BUMN, PINA dan Swasta Belanja K/L, Belanja Non K/L, Belanja Transfer ke Daerah, PHLN, BUMN, PINA dan Swasta
Perkuatan Perencanaan dan Penganggaran RKP 2018 Melanjutkan implementasi
Agar penyusunan RKP hingga pengamanan alokasinya di RAPBN 2018 dapat berjalan efektif, langkah-langkah sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perlu dilakukan
SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
1. Integrasi sumber pendanaan untuk pencapaian sasaran pembangunan (Belanja K/L – Subsidi/PSO – Dana Transfer Khusus – Dana Desa – PMN BUMN – KPBU - PINA)
2. Menyusun proyek prioritas nasional (“satuan 3”)
3. Menyusun skala prioritas proyek sebagai dasar alokasi anggaran
Memperkuat koordinasi antar K/L dan Pusat- Daerah Memperkuat koordinasi antar K/L dan Pusat- Daerah
1. Mengintegrasikan proyek prioritas nasional untuk sasaran pembangunan
2. Memastikan kesiapan proyek prioritas nasional
Money Follow Program Melanjutkan implementasi
4. Meningkatkan koordinasi KemKeu - Bappenas (belanja operasional – belanja prioritas)
Memperkuat kendali program Memperkuat kendali program
1. Pengalokasian anggaran dan revisi proyek prioritas nasional harus mendapat persetujuan Bappenas dan KemKeu
2. Menyempurnakan format RKP- RKAKL-DIPA untuk meningkatkan kendali program
3. Melaksanakan data sharing (Bappenas-KemKeu-Menko) untuk pengendalian dan monev
4. Bappenas melakukan pengendalian sumber pendanaan
Money Follow Program
3. Memastikan penganggaran proyek prioritas nasional
Pengendalian Perencanaan Pengendalian akan dilakukan hingga tingkat “satuan 3” / proyek untuk memastikan rencana dijalankan dengan baik
PROYEK PRIORITAS NASIONAL : Pengembangan Wisata Borobudur dan Sekitarnya KEMENTERIAN/LEMBAGA Target (Rp M) Lokasi
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS NASIONAL Pengembangan Dunia Usaha
Pengembangan Dunia Usaha Pengerukan alur masuk Pelabuhan Tanjung 1 paket 28,07 Kota Semarang dan Pariwisata dan Pariwisata
Mas 200,00 Kab. Magelang Reaktivasi Jalur KA Magelang – Yogyakarta 895,00 Kab.Kutoarjo
PROGRAM PRIORITAS PROGRAM PRIORITAS Kota Solo Pembangunan Jalur Ganda Kroya – Kutoarjo 3,00
Pengembangan 3 Kawasan Pengembangan 3 Kawasan
Jalur KA menuju Bandara Adisumarmo
Pariwisata Pariwisata
BUMN KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan Bandar Udara Kulon Progo 1 paket Kab. Kulon Progo
1. Pembangunan Sarpras
1. Pembangunan Sarpras KEMENTERIAN PARIWISATA
Transportasi Transportasi
2. Pembangunan Fasilitas
2. Pembangunan Fasilitas Proyek Promosi produk destinasi wisata 10,7
4 paket Luar Negeri Umum dalam Kawasan
Umum dalam Kawasan Borobudur dskt melalui media elektronik,
3. Penyiapan Daya Tarik
3. Penyiapan Daya Tarik ruang, cetak, dan digital di Eropa dan
Wisata Wisata
Timur Tengah 840 1,58 Provinsi Jawa
Proyek Pemberdayaan Masyarakat melalui orang Tengah peningkatan daya saing produk UKM sektor SASARAN, LOKASI DAN SASARAN, LOKASI DAN
Pariwisata PAGU PAGU
PROYEK PRIORITAS disusun hingga berbasis
kewilayahan :
KSPN Borobudur dan Sekitarnya
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas Reaktivasi Jalur KA menuju Pelabuhan Tanjung Emas
Pembangunan Jalur Ganda Kroya - Kutoarjo Pembangunan Jalur KA Jogja -
Solo Reaktivasi Jalur KA Magelang – Yogyakarta Jalur KA
Kedungjati – Tuntang Pembangunan Jalur KA menuju Bandara Kulon
Progo Pembangunan Jalur KA menuju Bandara
Adisumarmo Pelabuhan Tanjung Emas
Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang
Bandara Internasional Adi Sumarmo Solo
Bandara Internasional Adi Sucipto
Prov. Jawa Tengah
Perkuatan Integrasi Sumber Pendanaan Belanja KL
- Pengerukan alur masuk Pelabuhan Tanjung Mas • Reaktivasi Jalur KA Magelang – Yogyakarta • Pembangunan Jalur Ganda Kroya – Kutoarjo
Pengembanga
- Jalur KA menuju Bandara Adisumarmo
Pemerintah Daerah n 3 Kawasan Pariwisata Dana Alokasi Khusus (Penugasan)
- (Borobudur
- Peningkatan jalan Magelang-Salaman-
dskt) Borobudur Peningkatan jalan Borobudur-Bigalan-
- Suroloyo
BUMN
- Pembangunan PLTU Jawa 8 KSPN Borobudur
- 1000 MW Peningkatan kapasitas dan kualitas Bandara •
APBD
- Pembangunan jalan prov/kab/kota
Adi Sucipto Swasta
- Pengembanga n 5 Kawasan Ekonomi Pengembanga Khusus (KEK) n Dunia
Pengadaan Fasilitas MICE
Belanja KEK Maloy Belanja Usaha dan Batuta Trans- KL
Pariwisata
- Preservasi jalan Lintas Timur KL
Kalimantan
- Pembangunan
Sumatera (MBTK)
Jalan Akses KEK
- Pembangunan Fly Over Maloy
Seimangke, Pembangunan Jalan Pengembanga
- n 3 Kawasan KA antara Bandar Tinggi - Kuala
Pembangunan
Tangki Timbun Industri (KI) Swasta
Tanjung (SBSN) CPO KPBU (Sei Mangkei) BUMN
- Pembangunan Pabrik • Pengembangan
Pengolahan Produk Turunan Pembangunan Pembangkit
Rancangan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2018
- Terdapat penambahan 4 bidang
RANCANGAN BIDANG DAK FISIK TA 2018 DAK REGULER DAK AFIRMASI DAK PENUGASAN
- Terdapat penambahan 3 bidang
1. Kesehatan (Puskesmas)
2. Perumahan dan Permukiman
5. Jalan
5. Air Minum
4. Sanitasi 5. Perumahan dan
4. Pendidikan
4. Sanitasi
3. Air Minum
3. Transportasi
3. Air Minum
2. Kesehatan (RS Rujukan dan RS Pratama)
11. Jalan
DAK Reguler baru yaitu Air Minum dan Sanitasi untuk mendukung pemenuhan target pelayanan dasar (SPM) serta Pasar dan Jalan untuk mendukung ketersediaan sarpras dalam mendukung pencapaian Program Presiden Ekonomi Berkeadilan.
1. Pendidikan (SMK) 2. Kesehatan dan KB
1. Pendidikan 10. Pariwisata
Tujuan: Mendukung Pencapaian Prioritas Nasional Tahun 2018 yang menjadi kewenangan Daerah dengan lingkup kegiatan yang spesifk serta lokasi prioritas tertentu.
Tujuan: Mempercepat pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar yang fokus pada Lokasi Prioritas (Kecamatan) pada Kab/Kota yang termasuk kategori daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal, dan transmigrasi (Area/Spatial Based).
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dengan target pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan mendukung ketersediaan sarana dan prasarana untuk pencapaian Program Presiden Ekonomi Berkeadilan
Tujuan: Untuk penyediaan pelayanan dasar sesuai UU No.
Pemisahan bidang DAK dilakukan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sebelumnya berada di bawah Bidang DAK Penugasan Irigasi dan Sanitasi Tahun 2017.
DAK Afrmasi baru yaitu Pendidikan, Air Minum, dan Sanitasi, untuk menunjang pelayanan dasar di wilayah afrmasi, menu dimungkinkan sama dengan DAK Reguler, tetapi lokasinya dikunci.
- Selain 8 bidang DAK Penugasan Eksisting Tahun 2017, terdapat penambahan 1 bidang DAK dari
Kerangka Makro dan Kerangka Makro dan Wilayah Wilayah
2
Asumsi Ekonomi Makro 2018
INDIKATOR EKONOMI
Skenario 2018 Pertumbuhan Ekonomi (%)
5,4-6,1 Inflasi (%): average 3,5 1 Nilai Tukar (USD/IDR): average
13.600 – 13.900
ICP (USD/Barrel)
55 Lifting Minyak (ribu barrel/hari) 800 Lifting Gas (BOE/hari)
1.200 Resiko
- Asumsi ekonomi makro 2018 disusun dengan asumsi terjadi perbaikan pada pertumbuhan ekonomi dan volume perdagangan dunia.
- Harga minyak dunia yang lebih tinggi dapat berdampak positif terhadap penerimaan. Namun dapat berdampak juga pada kenaikan inflasi
Target Pertumbuhan Ekonomi 2018: Sisi Produksi Pertum-
Sektor utama yang memiliki sumbangan terbesar
6 Komponen Sisi Share buhan
terhadap pertumbuhan adalah: Produksi (%) (%) Industri
PDB 5,4- 6,1 100
Pertanian Perdagangan pengolahan, terutama nonmigas
- Industri 5,1-5,7 20,8-21,0 Pengolahan
Jasa Informasi Konstruksi Keuang
- Konstruksi 7,7-8,4 11,3-11,4
dan an Komunikas
Perdagangan
- 5,6-6,3 13,2-13,2
i Informasi dan
- Sektor prioritas yang akan ditingkatkan peranannya
3 10,5-11,9 3,7-3,8 Komunikasi terhadap pertumbuhan dan penciptaan lapangan
Jasa Keuangan pekerjaan adalah:
- 10,6-11,5 4,4-4,5
Industri pengolahan Pertanian
- 3,6-4,0 12,8-12,9
Pertanian Transportasi 8,3-9,2 5,6-5,6
- Listrik dan Gas 5,8- 6,8 1,2-1,2
Pariwisata Sumber: Hasil Simulasi
Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 - 6,1 Persen Konsumsi dan investasi harus menjadi pendorong pertumbuhan Kebutuhan Investasi: Rp 5.191,5 - 5.293,7 T
- Konsumsi RT
- Konsumsi RT 5,2
- Konsumsi LNPRT
- Konsumsi Pemerintah
- Konsumsi LNPRT 8,5 8,6-8,7
- Konsumsi Pemerintah 4,6 4,0-4,7
- Investasi (PMTB)
- Ekspor
- Investasi (PMTB) 5,6
- Impor
6,2- 8,0
5,3- 5,4
5,4 - 6,1
Komponen Sisi Pengeluaran Pertumbuhan Tahun 2018 (%) Baseli ne Skenar io PDB 5,2
Konsumsi pemerintah akan relatif terbatas seiring ruang fskal yang sempit, dan prioritas pada alokasi belanja modal
Konsumsi dan investasi harus menjadi pendorong pertumbuhan Kebutuhan Investasi: Rp 5.082 T
Target Pertumbuhan Ekonomi 6,1 Persen Pengeluaran Konsumsi RT 5,5% Konsumsi LNPRT 9,8% Konsumsi Pem. 5,0% PMTB 8,0% Ekspor 2,7% Impor 2,8%
1.5
2.0
1.3
8.0
5.5
4.4
4.6
9.0
8.2
5.4
5.2
6.1
5.2
Komponen Sisi Pengeluaran Pertumbuhan Tahun 2018 (%) Baseli ne Skenar io PDB
2.5 Target Pertumbuhan Ekonomi 2018: Sisi Pengeluaran
- Ekspor 1,8 2,8-3,8
- Impor 1,9 3,2-4,0
- Kinerja ekspor masih terbatas seiring dengan lemahnya ekonomi global dan stagnannya harga komoditas. Namun ekspor jasa akan meningkat, terutama didorong oleh peningkatan pariwisata
- Impor akan tumbuh lebih cepat dari ekspor, seiring dengan peningkatan pertumbuhan
Kontribusi Pembangunan Wilayah Per Pulau Tahun 2018 Untuk Mendukung Pertumbuhan Nasional 5,4-6,1 Persen Wilayah Sumatera
3,60 Wilayah Maluku Laju Pertumbuhan Ekonomi
5,90 Sumber: Hasil Simulasi Kedeputian Bidang
5,63 Tingkat Kemiskinan 9,45 Tingkat Pengangguran Terbuka
Wilayah Jawa Laju Pertumbuhan Ekonomi
6,22 Tingkat Kemiskinan 13,87
4,90 Wilayah Bali Nusa Tenggara Laju Pertumbuhan Ekonomi
6,10 Tingkat Kemiskinan 12,52 Tingkat Pengangguran Terbuka
6,81 Tingkat Kemiskinan 25,85 Tingkat Pengangguran Terbuka
Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,35
4,00 Wilayah Papua Laju Pertumbuhan Ekonomi
7,83 Tingkat Kemiskinan 9,96 Tingkat Pengangguran Terbuka
5,10 Wilayah Sulawesi Laju Pertumbuhan Ekonomi
3,59 Tingkat Kemiskinan 5,40 Tingkat Pengangguran Terbuka
4,80 Wilayah Kalimantan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Kemiskinan 10,25 Tingkat Pengangguran Terbuka
Pengembangan Regional dan Kedeputian Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Bappenas
Peranan Pemerintah untuk Mendorong 5,4 - 6,1
Persen
Untuk mencapai 5,4 - 6,1 persen Perlu Kerja Keras dan Langkah Konkrit UPAYA PEMERINTAH Investasi
Fasilitasi Kebijakan untuk Investasi Fasilitasi Kebijakan untuk Pemerintah mendorong Pertumbuhan Pemerintah mendorong Pertumbuhan secara selektif Ekonomi secara selektif Ekonomi
Peningkatan Investasi Swasta Ruang untuk peningkatan terbatas,
- Perlu fokus untuk menghapuskan hambatan
tetapi tetap dijaga dengan berkembangnya swasta di 6 sektor utama (industri merealokasi belanja non pengolahan nonmigas, pertanian, perdagangan, konstruksi, informasi telekomunikasi, dan jasa keuangan) produktif ke belanja investasi
- Deregulasi peraturan investasi (peningkatan kemudahan berusaha, EoDB menuju peringkat 40)
Fokus pada proyek yang
- Pembenahan Iklim investasi di daerah
mendorong produktivitas dan
- Fasilitasi masalah investasi (RTRW, infrastruktur,
peningkatan aktivitas sektor penguatan data potensi investasi, penyelesaian
a. Infrastruktur listrik pengaduan masalah investasi) swasta:
- Pemanfaatan dan penyaluran dana repatriasi untuk
b. Infrastruktur transportasi dan logistik investasi
Pelabuhan (penurunan dwelling
- Perbaikan iklim ketenagakerjaan: penyempurnaan UU
time) ketenagakerjaan (harmonisasi UU 13/2003 dengan SJSN)
Pergudangan
Target Penurunan Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran Tahun 2018
Jumlah penduduk Jumlah penduduk TAHUN 2016
TAHUN 2018 berdasarkan SUPAS 2015 = berdasarkan proyeksi = 255,18 juta jiwa 265,02 juta jiwa
300,000,000 250,000,000 Jumlah penduduk
200,000,000 miskin sekitar 27,8
Penduduk Bukan Usia 150,000,000 juta jiwa
Produktif (0-14): 70,5 (Sumber: BPS, Sept juta
100,000,000 2016)
50,000,000
2015 2016 2017 2018 2019
Bukan Angkatan Kerja Penganggur PekerjaPenduduk Usia Angkatan Penduduk Bukan Usia Produktif (0-14)
Produktif Kerja: 129,4 (15+): juta
TARGET PEMBANGUNAN 2018
194,5 juta
- Target tingkat kemiskinan: 9-10%
- Target tingkat pengangguran terbuka: 5,3- 5,5%
- Target rasio gini: 0,38
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) diperkirakan 67% Dibutuhkan penambahan kesempatan kerja > 2 juta dalam setahun
JALUR KA MENUJU PELABUHAN TANJUNG PERAK
KI Gresik Kab. Gresik, Jawa Timur Sektor-sektor penggerak perekonomian
KI Kendal Kab. Kendal, Jawa Tengah
Rencana Pengembangan Wilayah Jawa Tahun 2018 Bandara Kertajati
JALUR KA MENUJU PELABUHAN
TANJUNG EMAS
JALUR KA MENUJU BANDARA KERTAJATIPariwisata Kep.Seribu Kab. Kep.Seribu, DKI Jakarta
- JALUR GANDA KA MADIUN
JOMBANG (SBSN)
- KEDUNGBANTENG-MADIUN (SBSN)
- Peningkatan struktur jalan dari Semarang -
- Pembangunan Jalan Lintas Pantai Selatan Jawa (Temon-Bugel-Girijati-Baron-Jepitu- Jerukwudel)
- Peningkatan kapasitas dan kualitas Bandara Kulon Progo
1. Provinsi D.I Yogyakarta
Kawasan Strategis Prioritas Nasional 2018 Kawasan Strategis Prioritas RPJMN 2015-2019
Magelang – Yogyakarta
2. Provinsi Banten TOL SOLO- KERTOSONO TOL PEMBANGUNAN JALAN TOL CILEUNYI - SUMEDANG - DAWUAN PHASE II DAN III TOL PEMBANGUNAN JALAN AKSES TOL CIMANGGIS - NAGRAK PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA ANTARA MAJA- RANGKAS BITUNG (SBSN) REAKTIVASI JALUR KA MAGELANG – YOGYAKARTA JALUR KA MENUJU BANDARA KULONPROGO
1. Provinsi Jawa Barat
2. Provinsi Jawa Tengah Lokasi prioritas penurunan tingkat pengangguran tebuka :
5,90 Pelabuhan Tanjung Priok Pelabuhan Tanjung Emas Pelabuhan Tanjung Perak KEK TANJUNG LESUNG
Kab. Pandeglang, Banten Pariwisata Borobudur dan sekitranya Kab. Magelang, Jawa Tengah
3. Konstruksi
2. Perdagangan besar dan eceran
1. Industri Pengolahan
Wilayah Jawa 2018 Sasaran Laju Pertumbuhan Ekonomi
6,23 Sasaran Tingkat Kemiskinan 9,45 Sasaran Tingkat Pengangguran Terbuka
Pariwisata Bromo- Semeru Jawa Timur
4. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Lokasi prioritas penurunan tingkat kemiskinan :
- Modernisasi Jaringan Irigasi DI. Rentang • Normalisasi dan Perkuatan Tanggul Kali Bekasi, Kali Cikeas, Kali Cileungsi, Kali Cisadane
• Pembangunan Bendung DI. Kamijoro Kab. Bantul
• Pembangunan Bendungan: Bener, Ciawi, Cipanas, Leuwikeris, Sukamahi, Sindang Heula, Way Sekampung, Bendo, Gondang, Pidekso, Tukul • Pembangunan DI. Progo Pistan Kab. Temanggung • PLTA: Jatigede, Upper Cisokan, Rajamandala
Perbaikan Pertumbuhan Ekonomi Spasial FEEDER PORT MALAHAYAT
I JAMBI TELUK BAYUR PALEMBAN G PANJANG TANJUNG EMAS /SEMARANG TENAU KUPANG SAMPI T PONTIANAK BANJARMASI N KARIANGAU BALIKPAPAN PALARAN SAMARINDA PANTOLOA N KENDARI TERNATE AMBON JAYAPURA TRAYEK FEEDER HUB PORT TANJUNG PRIOK
TANJUNG PERAK
MAKASAR
BITUNG BELAWAN/KUALA TANJUNG TRAYEK HUB TOL LAUT INDES LINES INDES LINES
Pendulum 4.5% (3.5%) 5.6% (5.5%) 2.0% (1.3%) 7.4% (8.1%) 5.3% (10.3%)
5,9% (6.8%) 2016 (201 5) Sumber: BPS
Pertumbuhan Ekonomi BATAM SORONG
“Untuk mengurangi ketimpangan dan penurunan biaya logistik, diperlukan pengembangan kawasan-kawasan industri pengolahan dan meningkatkan produktivitas daerah-daerah potensial terutama di Kawasan Timur (Sulawesi yang memiliki pertumbuhan >> rata-rata nasional) yang terintegrasi dengan tol laut sebagai tulang punggung distribusi logistik”
5,8% (5.7%) Rancangan Tema, Prioritas Rancangan Tema, Prioritas Nasional, dan Program Nasional, dan Program
3 Prioritas
Prioritas
Rancangan Tema RKP 2018 TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2018 : “Memacu Investasi dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan” Upaya Menjaga Pertumbuhan Ekonomi 2017 dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 2018 Memprioritaskan Belanja • Memperbaiki Kualitas Belanja.
Pemerintah
- Peningkatan iklim usaha dan iklim investasi yang lebih kondusif
Untuk Pencapaian Sasaran
- Peningkatan daya saing dan nilai tambah industri
Prioritas Nasional
- Peningkatan peran swasta dalam pembiayaan dan pembangunan infrastruktur
Peningkatan Kualitas Money Follow Program dengan pendekatan Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial RKP 2015*) RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019 RKP 2015*) RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019 Memacu Pembangunan Melanjutkan Infrastruktur Dan Mempercepat Mempercepat Reformasi Bagi
Ditentukan dalam MEMACU INVESTASI DAN Ekonomi Untuk Pembangunan Pembangunan Percepatan
INFRASTRUKTUR proses Meningkatkan Infrastruktur Untuk Infrastruktur Untuk Pembangunan
UNTUK PERTUMBUHAN
penyusunan RKP Kesempatan Kerja Serta Memperkuat Fondasi Memperkuat Fondasi Ekonomi Yang
DAN PEMERATAAN Mengurangi Kemiskinan 2019
Pembangunan Yang Pembangunan Yang Berkeadilan Dan Kesenjangan Berkualitas Berkualitas
Penajaman Prioritas Nasional RANCANGAN RKP URAIAN RKP 2017
2018 Prioritas Nasional
23
10 Program Prioritas
88
30
- Prioritas yang semakin tajam menjadi dasar dari upaya penajaman alokasi anggaran pembangunan
- Disamping itu disusun pula skala prioritas dari masing-masing program prioritas yang akan digunakan jika terdapat kenaikan/ penurunan anggaran
Contoh Penajaman Program Prioritas: Prioritas Nasional Pendidikan RKP 2017
Pendidikan Peningkatan Akses, Kualitas, Relevansi dan Daya Saing Pendidikan Penyediaan Guru dan Dosen yang Berkualitas dan Penempatan yang Merata
Peningk. Kapasitas Iptek, Inovasi, dan Daya Saing
Penguatan Kelembagaan Perguruan Tinggi
Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang Berkualitas
Penyediaan Bantuan Pendidikan yang Efektif
Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter
Pembelajaran yang Berkualitas Peningkatan
Pendidikan Pengemb.
Peningkatan dan Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi Peningkatan Relevansi
Rancangan RKP 2018 Peningkatan Akses, Kualitas, Relevansi dan Daya Saing Pendidikan Penyediaan Guru dan Dosen yang Berkualitas dan
Peningk. Kapasitas Iptek, Inovasi, dan Daya Saing
Penguatan Kelembagaan Perguruan Tinggi
Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang Berkualitas
Penyediaan Bantuan Pendidikan yang Efektif
Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter
Pembelajaran yang Berkualitas Peningkatan
Penjaminan Mutu Pendidikan Pengemb.
Penempatan yang Merata Peningkatan dan
Perguruan Tinggi Pendidikan Vokasi
Revolusi Mental Revolusi Mental Kesetaraan Gender Kesetaraan Gender Perubahan Iklim Perubahan Iklim Tata kelola Pemerintahan yang Baik Tata kelola Pemerintahan yang Baik Pemerataan Pemerataan
21. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika
6. Penyediaan Perumahan Layak
7. Air Bersih dan Sanitasi
VII. PENANGGULANGAN KEMISKINAN
17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran
18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar
19. Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi
VIII.INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS, DAN KEMARITIMAN
20. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda)
IX. PEMBANGUNAN WILAYAH
5. Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
22. Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal
23. Pembangunan Perdesaan
24. Reforma Agraria
25. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l Kebakaran Hutan)
26. Percepatan Pembangunan Papua PRIORITAS KHUSUS
Asian Games dan Asian Para Games Tema RKP 2018 “Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”
Rancangan Prioritas Nasional dan Program Prioritas 2018
= Highlight prioritas pada slide selanjutnya = contoh penajaman prioritas dari slide sebelumnya
III. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
4. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
X. POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN
12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi
27. Penguatan Pertahanan 29, Kepastian Hukum
28. Stabilitas Politik dan Keamanan
30. Reformasi Birokrasi
IV. PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA
8. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10)
9. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10)
10. Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14)
11. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja
V. KETAHANAN ENERGI
3. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
13. EBT dan Konservasi Energi
14. Pemenuhan Kebutuhan Energi
VI. KETAHANAN PANGAN
15. Peningkatan Produksi pangan
16. Pembangunan sarana dan prasarana pertanian (termasuk irigasi)
I. PENDIDIKAN
1. Pendidikan Vokasi
2. Peningkatan kualitas guru
II. KESEHATAN
= Pengarusutamaan/Mainstreaming
Highlight Proyek Prioritas Terintegrasi: Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN 3 KAWASAN PARIWISATA KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan Borobudur
Dukungan Pengembangan Pengembangan Danau Toba Pengembangan Mandalika dan Sekitarnya
Destinasi Prioritas* PROYEK PRIORITAS PROYEK PRIORITAS PROYEK PRIORITAS PROYEK PRIORITAS Pelaksana: Kementerian
Percepatan Pembangunan Percepatan Pembangunan
Peningkatan Aksesibilitas Pariwisata Penyusunan Masterplan Terpadu
Infrastruktur Dasar Infrastruktur Dasar
Pariwisata,
dan Rencana Rinci Tata Ruang
Kemenkeu,
Penyusunan Masterplan Terpadu Peningkatan Aksesibilitas Pariwisata
Peningkatan Aksesibilitas Pariwisata Pembentukan Kelembagaan
KemenPUPR,
dan Rencana Rinci Tata Ruang Destinasi
Kemenhub,
Penumbuhan Inovasi Produk dan Penumbuhan Inovasi Produk dan
Pembentukan Kelembagaan
KemenKomin
Penumbuhan Inovasi Produk dan Kapasitas Daya Tarik Pariwisata
Kapasitas Daya Tarik Pariwisata Destinasi
fo,
Kapasitas Daya Tarik Pariwisata Peningkatan Citra Pariwisata
Peningkatan Citra Pariwisata
KemenLHK,
Peningkatan Citra Pariwisata Penumbuhan Inovasi Produk dan
Indonesia di dalam dan luar Negeri Indonesia di dalam dan luar Negeri
Indonesia di dalam dan luar Negeri
KemenKKP,
Kapasitas Daya Tarik Pariwisata (branding)
(branding) Peningkatan Akses Informasi dan (branding)
Peningkatan Akses Informasi dan Peningkatan Citra Pariwisata
Pemberdayaan masyarakat melalui POLRI, Pemasaran Produk Wisata
Pemasaran Produk Wisata Indonesia di dalam dan luar Negeri peningkatan dayasaing produk UKM
BNPB,
(Advertising dan Selling) (Advertising dan Selling)
(branding) sektor pariwisata (desa wisata dan
Pemberdayaan Masyarakat melalui
Kemendikbu
Peningkatan Akses Informasi dan homestay)
Peningkatan Jumlah dan Kualitas Peningkatan Daya Saing Produk dan
d,
Pemasaran Produk Wisata Peningkatan Jumlah dan Kualitas
SDM Pariwisata Jasa UMKM (Homestay dan Desa
(Advertising dan Selling)
KemenESDM
SDM Pariwisata Pemberdayaan Masyarakat melalui
Wisata) Penciptaan Destinasi Wisata Bersih, Peningkatan Daya Saing Produk dan
, BKPM,
Peningkatan Jumlah dan Kualitas Penyediaan Regulasi dan Fasilitasi
Jasa UMKM (Homestay dan Desa Sehat dan Berkelanjutan
SDM Pariwisata untuk Mendorong Investasi di BPS,
Wisata) Pemberdayaan Masyarakat melalui
Destinasi Pariwisata
Pemda
Penciptaan Destinasi Wisata Bersih, Penciptaan Destinasi Wisata yang
Peningkatan Daya Saing Produk dan Penyediaan regulasi dan fasilitasi
Sehat dan Berkelanjutan Aman dan Tertib
Jasa UMKM (Homestay dan Desa untuk mendorong investasi di
Wisata) destinasi pariwisata
Peningkatan aksesibilitas pariwisata Penciptaan Destinasi Wisata yang
Mitigasi Bencana dan Risiko lain di Penciptaan Destinasi Wisata Bersih,
(penyediaan sistem dan sarana Aman dan Tertib
Destinasi Wisata Sehat dan Berkelanjutan transportasi darat, laut, udara
Mitigasi Bencana dan Risiko lain di terintegrasi) Penciptaan Destinasi Wisata yang
Destinasi Wisata Aman dan Tertib
- 7 destinasi prioritas lainnya yaitu Bromo-Tengger- Semeru, Labuan Bajo, Wakatobi, Kepulauan Seribu,
Mitigasi Bencana dan Risiko lain di Pulau Morotai, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung
Highlight Kebijakan Prioritas Nasional: Penanggulangan Kemiskinan Pemenuhan Jaminan dan Bantuan
Perluasan Akses Usaha Kebutuhan Dasar Sosial Tepat Sasaran Mikro, Kecil, dan Koperasi
UMKM dan Koperasi sebagai penggerak PKH bagi 6 juta Ekonomi rakyat Keluarga Termiskin
Bantuan pendidikan bagi 19.7 juta anak Percepatan kepemili- Penyediaan infrastruktur
Registrasi usaha skala usia sekolah bagi kan identitas hukum dasar: sanitasi, air minum, mikro keluarga sangat miskin
(akta kelahiran, NIK) jalan, jembatan dan kecil dan miskin
Rastra/Bantuan Pangan Non-Tunai bagi keluarga Terfasilitasinya Pengembangan sarana akses terhadap sangat miskin, miskin dan prasarana usaha pelayanan dan rentan bagi UMKM kesehatan untuk
Bantuan iuaran mengurangi Fasilitasi sertifkasi, kesehatan bagi 94.4 angka stunting standardisasi, merek, juta penduduk miskin dan pengemasan dan rentan (termasuk bayi baru lahir) Subsidi energi bagi
Akses UMKM masyarakat sangat untuk mendapat kredit miskin, miskin dan rentan
Bantuan Penyediaan rumah pembiayaan bagi masyarakat
Perluasan Perbaikan tata kelola
KPR swadaya, berpenghasilan kepersetaan Jaminan dan sejahtera tapak, rendah
Kesehatan dan kelembagaan koperasi dan satuan rumah
Jaminan Sosial susun
Ketenagakerjaan Penyaluran bantuan sosial Penajaman target wilayah Mendorong usaha mikro kartu kombo untuk (prioritas kantong-kantong dan kecil “ naik kelas”
Rasio Elektrifkasi 96.6% Akses Sanitasi 100% Akes Perumahan Layak Huni Aksesibilita s Perbatasan & Tertinggal Penyediaan Pelayanan Dasar Infrastruktur
Mendukung Sektor Unggulan Konektivitas Tol Laut + intermo da Pembangunan TIK:
- Palapa Ring • Rencana pita lebar: E-government, E- pendidikan, E-Kesehatan, E-commerce, E- logistik, E-pengadaan
Pembangunan Energi 35 GW
Sektor Unggul an Jasa & Pariwisa ta Pertania n Industri Pengolah an Infrastruktur Perkotaan
Prioritas Pembangunan Infrastruktur:
Mendukung Keseluruhan Prioritas Nasional
Keamanana n dan Keselamata n TransportasiMembangun Angkutan Massal Berbasis Jalan , Rel & Intermoda Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan perkotaan Mengemban gkan transportasi perkotaan yang berkelanjuta n Shift Improv e
Jaringan yang Mendukung Efsiensi
Perjalanan Peningkatan Pangsa Angkutan
Umum Peningkata n Pemanfaat an Teknologi
Konsep Pengembangan Transportasi Perkotaan Avoid
Energi untuk Transport asi Perkotaa n Akses Air Minum 100% Pengendali an Banjir
Mengembangkan infrastruktur perkotaan melalui pemanfaatan TIK untuk menuju kota cerdas
- Sasaran 1.200 kWh/Kap. di 2019 (saat ini Vietnam 1.300 kWh/Kap, Malaysia 4.400 kWh/
Kebijakan Penyelarasan RKPD Kebijakan Penyelarasan RKPD dengan RKP Tahun 2018
4 dengan RKP Tahun 2018
Dasar Hukum Yang Mendukung Perlunya Sinergi Perencanaan Pusat dan Daerah 1.
UU No.23 Tahun 2014, Pasal 258 ayat 3 mengamanatkan bahwa kementerian atau lembaga pemerintah non kementerian berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan Daerah untuk mencapai target pembangunan nasional.
2. UU No.23 Tahun 2014, Pasal 259 ayat 1 mengamanatkan bahwa untuk mencapai target pembangunan nasional dilakukan koordinasi teknis pembangunan antara kementerian atau lembaga pemerintah non kementerian dan Daerah.
3. UU No.23 Tahun 2014, Pasal 259 ayat 2 mengamanatkan bahwa koordinasi teknis pembangunan antara kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian dan Daerah dikoordinasikan oleh Menteri dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan.
4. UU No.23 Tahun 2014, Pasal 263 Ayat 4 menyebutkan bahwa RKPD disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja
Tahapan Penyelarasan RKPD dan RKP 2018 (1/2)
Dalam UU No.25 Tahun 2004, disebutkan bahwa Sistem Perencanaan
- Pembangunan Nasional antara lain bertujuan untuk : Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan
- Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar
- fungsi pemerintahan dan sinergi pusat dan daerah.
Pencapaian sasaran dan prioritas pembangunan nasional,
- Kewenangan hanya oleh Pemerintah Pusat, seperti pertahanan,
- keamanan, politik luar negeri. Kewenangan oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan
- kewenangan, spt pertumbuhan ekonomi, angka kematian ibu dan bayi, angka partisipasi murni, dll. Dalam kerangka pencapaian tujuan tersebut, maka sasaran prioritas
- pembangunan nasional harus dijabarkan ke semua tingkat dan fungsi pemerintahan sesuai dengan kewenangan.
Saat ini,
- Sinergi dan integrasi perencanaan antar pusat dan daerah belum
sepenuhnya terwujud, karena tidak seluruh perencanaan yang disusun
oleh Pemerintah Pusat mencerminkan kebutuhan di tiap-tiap daerah.Disisi lain, perencanaan pembangunan di daerah yang perlu dukungan
pemeritah pusat masih belum disusun berdasarkan isu strategis daerah
Tahapan Penyelarasan RKPD dan RKP 2018 (2/2)
Penyusunan RKP 2018 didasarkan pada kebijakan money follows
- program yang dilaksanakan melalui pendekatan perencanaan Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial.
Pendekatan perencanaan tersebut perlu diperkuat dengan
- peran Pemerintah Provinsi sebagai wakil pemerintah pusat di
daerah dari awal penyusunan perencanaan tahunan nasional yang ditujukan untuk : Integrasi perencanaan antara pusat (RKP) dan daerah (RKPD);
Integrasi penganggaran antara pusat (APBN) dan daerah (APBD);
- Penguatan perencanaan spasial (kesiapan dan keakuratan lokasi
- pembangunan).
Rapat Koordinasi Teknis Pusat dan Daerah forum antara pusat dan
- daerah (pembahasan Prioritas Nasional) sebagai masukan dalam penyusunan Rancangan Awal RKP, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional forum antara
- pusat dan daerah (pembahasan Prioritas Nasional) sebagai masukan dalam penyusunan Rancangan Akhir RKP
Proyek Prioritas Nasional dan Dukungan Integrasi
Perencanaan dan Penganggaran Pusat – Swasta - Daerah
APLIKASI TATA KELOLA, PROSES, ISI SUBSTANSI DAN KETERKAITAN
- -Planning
e KemenPPN/Bappenas
Sasaran PN Tema RKP Prioritas Nasional (PN)
Kegiatan Program Prioritas (PP)
Prioritas (KP) Sasaran KP Indikator KP
Sumber Sumber
Pendanaan : Pendanaan :
Kegiatan Prioritas (KP) Sasaran KP APBN APBN
Proyek PN Indikator KP
Proyek KL Proyek PN
Sumber Proyek KL
Sumber Proyek Non KL
Rencana Kerja Aplikasi SIMU
Pendanaan : Pemerintah
Pendanaan : Proyek Daerah
RKP (RKP)
SWASTA SWASTA Sumber Sumber
Pendanaan : Pendanaan : Penyelarasan RKPD - RKP
APBD APBD SIMLARAS SIMLARAS Prioritas Nasional Rancangan Awal Prioritas Nasional Rancangan Awal RKP 2018 di Provinsi Jawa Barat RKP 2018 di Provinsi Jawa Barat
5
Arah Kebijakan Makro Provinsi Jawa Barat
Laju PDRB Provinsi Jawa Barat Vs. PDB (dalam persen)Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2018 sebesar 5,4 - 6,1 persen, maka pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat diharapkan dapat tumbuh sebesar
7.00 Prov. Jawa Barat
6.506.50
6.48
5,46 - 5,75 persen, dengan tingkat kemiskinan 8,32 persen dan tingkat pengangguran
6.35
6.33
6.50
6.21
6.20
- )
6.226.17
Keterangan: *) Proyeksi Bappenas dalam Rancangan Awal 7,70 persen .
6.02
6.03
6.01 RKP 2018
6.00
5.69
5.60
5.56 Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat didukung oleh sektor Pengolahan, sektor
5.50
5.67
5.50 Perdagangan Besar & Eceran, dan sektor Pertanian, Kehutanan & Perikanan dengan kontribusi 5.095.03
5.03
5.02
total sebesar 66,95 persen. Pemerintah daerah perlu menjaga pertumbuhan keempat sektor
4.78
5.02
5.00 4.674.77
4.63 tersebut agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
4.79
4.50
4.50
4.19 Provinsi Jawa Barat Share ADHB Growth ADHK
Nasional
3.76
4.00 Sektor 2010 2011 2012 2013 2014 2015 201 201 201 201 201
3.64
1
2
3
4
5
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 9,83 9,34 8,93 9,06 8,74 8,71
3.50
3.16
- 0,03 4,50 0,58 0,12
2 Pertambangan dan Penggalian 3,32 3,80 3,27 2,77 2,43 1,70 0,79
3.00
3 Industri Pengolahan 44,5 43,9 43,2 43,2 43,6 43,03
- 1,57 0,54
1
3
2 3,39 6,50 1,25
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,59 0,63 0,69 0,70 0,79 0,73
Sumber : Badan Pusat Statistik, Kalkulasi Direktorat Pengembangan Wilayah Bappenas
5,60 4,57 7,19 5,11 4,42
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 0,08 0,08 0,07 0,08 0,07 0,07
- 8,69 8,15 4,79 - Limbah
Tingkat Kemiskinan
- *) **)
3,91 8,14
6 Konstruksi 6,96 7,23 7,80 7,87 8,12 8,25
Realisasi Proyeksi Target N
5,51 7,15 6,50 5,95 5,88
Provinsi Jumlah Kabupaten
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 15,4 15,4 15,9 15,8 15,2 15,21