Perkembangan Perekonomian Terkini: Global dan Domestik
Perkembangan Perekonomian
Terkini: Global dan Domestik
Kuliah Umum Kebanksentralan
BANGKALAN, 26 SEPTEMBER 2012
Kondisi Terkini:
Perekonomian Global
Perkiraan untuk Tahun 2012 dan 2013 WEO (IMF) WORLD BANK Apr'12 Jan'12 Jan-12 Jun-12
1.43
China 8,2 8,8 8,2 8,8 8,4 8,3 8,2 8,6 India 7,0 7,3 6,9 7,3 6,5 7,7 6,6 6,9 ASEAN-5 5,2 5,6 5,4 6,2 1 rata-rata harga minyak jenis Brent, Dubai, dan West Texas Intermediate (WTI) 2 tenor 6 bulan untuk AS dan Jepang, sedangkan Eropa menggunakan tenor 3 bulan (IMF), 3 IMF dengan bobot Purchasing Power Parity (PPP) WEO Apr-12, dan WB dengan bobot PPP 2005
Euro area -0,5 0,8 -0,3 0,9 -0,3 1,1 -0,3 0,7 Japan 1,7 1,6 2,0 1,7 1,9 1,6 2,4 1,5 Emerging and developing economies 5,4 5,9 5,7 6,0 5,4 6,0 5,3 5,9 Developing Asia 7,3 7,8 7,3 7,9 7,8 7,8 7,6 8,1
3 3,3 3,9 3,5 4,1 3,4 4,0 3.3* 3.9* Advanced economies 1,2 1,9 1,4 2,0 United States 1,8 2,2 2,1 2,4 2,2 2,4 2,1 2,4
IMF GDP Forcst Apr-12 [2012]: : 3.5% yoy -Adv. Econ. : 1.4% yoy -Devl Countries : 5.7% yoy 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 World output
% yoy Source: IMF, Consensus Forecast - (staff estimates)
8 Jan Feb Mar Apr May Jun Devl. Countries World Adv. Economies
6
4
2
1.45
1.45
1.47
1.44
1.45
Outlook Ekonomi Dunia
Ketidakpastian di ekonomi global masih tinggi ditengah krisis
Eropa dan masih rentannya pemulihan Ekonomi AS .3.41
3.51
3.54
3.51
3.49
3.51
5.85
6.09
6.13
6.08
6.06
6.07
PDB Dunia 2013 PDB Dunia 2013 World GDP Path (CF Mei 2012) World GDP Path (CF Mei 2012)
IMF dalam WEO April 2012 dan World Bank (WB) Juni 2012 memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh sebesar 3,5% (yoy) dan 3,3% (yoy) pada tahun 2012 dan 4,1% (yoy) dan 3,9% (yoy) pada tahun 2013.
- Dengan bobot PPP WEO Apr-12, PDB dunia menurut WB untuk tahun 2012 dan 2013: 3.44% dan 3.97%
- Asumsi dalam RDG: Minyak jenis Minas, Libor USD tenor 3 bulan
- 5
- 15
- 10
- 0
- 0
- 1
- 1
- 1
- 1
- 70
- 50
- 30
- 10
- 50
- 40
- 30
- 20
- 10
- 0
- 1
- 1
- 0
- 1
- 1
- Fiscal Austerity • • Sustainibilitas fskal tidak tercapai.
- Sustainibilitas fskal tidak tercapai.
- Reformasi Sisi Penawaran •
- Yield mkn meningkat. Pembia
- Yield mkn meningkat. Pembiayaan
- Bantuan likuiditas melalui
- mkn mahal.
- Kebangkitan ekonomi tidak terjadi.
- Pangsa ekspor Indonesia ke EA kurang dari 20%. Sementara pangsa aset lembaga keuangan yang dimiliki negara EA juga kurang dari 20%
- Komposisi cadangan devisa dunia menunjukkan peran EUR sebagai mata uang terbesar kedua setelah USD.
- Pasar keuangan global melemah terkait kekhawatiran krisis politik di Eropa, ancaman grexit, dan perlambatan ekonomi global.
- Harga komoditas masih cenderung menurun, termasuk harga minyak
- Commodity Food and Beverage 11.8 19.3 -10.2 0.3 -10.3 (2.7)
- Commodity Agricultural Raw Materials 33.2 22.7 -17.0 (0.0) -16.9 (2.1)
- Commodity Metals Price Index 48.2 13.5 -17.7 (1.7) -18.0 (5.0)
- Crude Oil (petroleum), Price index 27.9 31.9 8.8 (3.5) 6.2 (8.4) Sumber: IMF
- Konsumsi
- Investasi
- Ekspor
- Impor
- TB
- TMF
- Cadev
- Core
- Adm Price
- VF
- M1
- M2
- Kredit
• Sumber pertumbuhan ekonomi bergeser dari ekspor menjadi investasi (PMTB) dan
konsumsi rumah tangga.• PMTB tumbuh tinggi mencapai 12,3%, tumbuh jauh di atas proyeksi yg terutama terjadi
pd PMTB nonbangunan.• Konsumsi rumah tangga tumbuh meningkat sedikit di atas proyeksi, dg pertumbuhan
yg tinggi pd konsumsi nonmakanan. Peningkatan didukung oleh terjaganya daya beli serta keyakinan konsumen yang menguat.• Konsumsi pemerintah tumbuh meningkat, sedikit melebihi proyeksi, seiring serapan
anggaran yang lebih tinggi terutama belanja pegawai dan modal.• Ekspor tumbuh melambat cukup tajam di bawah proyeksi, akibat tekanan perlambatan
perekonomian global yang menurunkan daya serap mitra dagang utama.• Impor tumbuh meningkat dan di atas proyeksi, sbg respons permintaan domestik,
utamanya berasal dari akselerasi impor barang modal dan barang konsumsi- Household C. 3.9 5.0 5.2 4.9 4.5 4.6
- Government C. -7.6 -7.3 4.8 7.3 2.8 4.5
- GFCF Building 7.2 7.2 6.8 6.7 5.2 7.5
- GFCF Nonbuilding 10.2 10.6 16.6 14.7 13.4 14.6
- temporary fgures **very temporary fgures *** most temporary fgures same as projection n below projection
• Perdagangan, hotel, & restoran tumbuh membaik di atas proyeksi sejalan dengan
aktivitas domestik yang masih baik dan lebih banyaknya barang impor yang diperdagangkan.• Manufaktur tumbuh melambat dan sedikit di bawah proyeksi disebabkan lebih
rendahnya permintaan ekspor, sementara permintaan domestik masih cukup kuat• Pengangkutan & komunikasi tumbuh lebih rendah dari proyeksi disebabkan
pertumbuhan subsektor angkutan udara yang lebih rendah, sementara kinerja subsektor komunikasi tumbuh stabil.• Keuangan tumbuh membaik dan di atas proyeksi terkait kinerja subsektor bank yang
meningkat.• Pertanian tumbuh melambat namun di atas proyeksi utamanya didukung kinerja
subsektor tanaman bahan makanan (tabama) yang lebih tinggi dari prakiraan seiring lebih baiknya panen padi.• Bangunan tumbuh lebih rendah di bawah proyeksi terkait aktivitas konstruksi yg tidak
setinggi prakiraan.- temporary fgures **very temporary fgures *** most temporary fgures same as projection
- Infasi VF 1,82% (mtm) atau 7,27% (yoy), sejalan dengan proyeksi 1,80% (mtm) si atau 7,25% (yoy).
- Rencana pemerintah untuk menyesuaikan tarif angkutan darat sekitar 15% pasca • Lebaran.
- yang masih tumbuh tinggi serta pembayaran dividen kpd asing menjadi faktor pemburukan pada sisi transaksi berjalan. Namun,
- asing dalam bentuk FDI. Aliran dana asing dalam bentuk PI diperkirakan
- krisis utang di Eropa berpotensi mendorong capital outfow, terutama jenis portfolio fow.
- turunnya kinerja ekspor ditengah meningkatnya impor sebagai respon tingginya aktivitas ekonomi domestik.
- dari Rp9.406/USD. Sementara secara ptp, nilai tukar melemah 0,56% menjadi Rp9.445/USD dari Rp9.393/USD (Juni 2012) Pergerakan Rp tsb diiringi oleh volatilitas yg relatif stabil ke 0,25% dari
- 0,28% pada Juni 2012
- kompetitif, dimana lebih baik terhadap Filipina dan Malaysia, sedikit dibawah Thailand namun kurang kompetitif thd Korea.
- si
- penanganan krisis Eropa Moderasi kinerja ekspor, mengakibatkan NT sensitif thd periods of risk
- aversion.
- *Apabila dihitung menggunakan ‘annualized factor’ maka volatilitas nilai tukar naik dari 4,48% (Juni 2012), menjadi Risiko
- Rasio kredit/ PDB cenderung meningkat.
- Berdasarkan benchmarking negara2 EMEs, pertumbuhan kredit Indonesia masih berada pada lintasan kecenderungan pertumbuhan
- 0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -0 -1 -1 -1 -1 -1 -1 ec pr ec pr ec pr ec pr ec pr ec pr ec pr ec ug ug ug ug ug ug ug gK
- 5 50 100 150 200
- Pd Jun’12, gkredit mencapai 25,75%, stabil dibandingkan Mei’12 sebesar 26,3%.
- gKI msh cukup tinggi mencapai 29,1% (yoy) stabil dibandingkan bulan sebelumnya (29,3%).
- gKMK jg pd level yg cukup tinggi mencapai 28,2% (yoy), sedikit melambat dibandingkan bln sebelumnya (28,8%).
- Sementara, akselerasi KK sejak awal 2012 msh tertahan, sejalan dg melambatnya konsumsi rumah tangga. Pd Jun’12, gkk mencapai 19,6% (Mei’12: 20,3%, yoy).
- 0
- 0
- 0
- 0
- 0
- 0
- 0
- 0
- 0
- 0
- 0
- 0 >1 M ar
- 1
- 1 Ju l- >1 N ov
- 1
- 1
- 1
- 1
- 1
- 1
- 1
- 1
- 1
- 10
- 5
- 0
- 0
- 0
- 0
- 1 ay
- 1 Ju l-1 Se p-
- 1
- 1
- 1
- 1
- 0
- 0
- 1 Ja n-
- 1
- 0
- 0
- 0
- 0
- 0
- 0
- 1 ay
- 1 Au
- 1 Fe b
- 1
- 1
- 1
- 1
- 1
1 Se p-1
11 Ju l-1
11 M ay-
1 M ar-
Ja n-1
N ov
10 Ju l-1 Se p-1
10 M ay-
9 Ja n-1 M ar-
9 N ov
09 Ju l-0
9 Se p-0
09 M ay-
9 M ar-
n-0
70 Ja
50
30
10
50
40
30
1 N ov
2 M ar-
1 Ja n-1
1 A pr-
% yoy date May 2012
Singapore Korea Taiwan China India Left Scale Right Scale
% yoy Source: Bloomberg
12
2 A pr-
11 Fe b-1
11 D ec-
1 O ct-
1 A ug
11 Ju n-1
10 Fe b-1
12 M ay-
10 D ec-
O ct-
10 Ju n-1 A ug
09 Fe b-1 A pr-
09 D ec-
9 O ct-
9 A ug
09 Ju n-0
9 A pr-
12 Fe b-0
20
10
EU EU US US JPN JPN Industrial Production in Asia Industrial Production in Asia
65
9 O ct-
09 Ju l-0
9 A pr-
n-0
15 Ja
10
5
75
70
60
10 Ju l-1 O ct-
55
50
45
40
35
30
25
Retail Sales & PMI Manufacture – G3 Retail Sales & PMI Manufacture – G3
Indikator penjualan eceran dan produksi di Eropa masih lemah Indeks produksi Asia juga mengalami penurunan Tingkat pengangguran di negara maju masih tinggi
Perekonomian Global
Sektor produksi dan konsumsi di negara maju masih lemah,
sementara kinerja ekonomi Asia juga terindikasi menurun09 Ja n-1 A pr-
10 Ja n-1
% yoy Index, 50 = neutral Sumber: Bloomberg date Jun 2012
Fe b-1
Retail Sales Right Scale PMI Manufacture
EU Left Scale
% yoy Index, 50 = neutral Sumber: Bloomberg date May 2012
Retail Sales Right Scale PMI Manufacture
12 Left Scale
2 M ay-
1 Fe b-1
1 N ov
11 A ug
1 M ay-
N ov
1 A pr-
10 A ug
9 Fe b-1 M ay-
9 N ov
09 A ug
9 M ay-
12 Fe b-0
2 A pr-
11 Ja n-1
1 O ct-
11 Ju l-1
Thailand
lama (protracted)
Prospek ekonomi makin memburuk; rendahnya kredibilitas
kebijakan untuk keluar dari pusaran krisis…Respon Kebijakan EZ Saat Respon Kebijakan EZ Saat
Indikator fnansial dan ekonomi terus Indikator fnansial dan ekonomi terus
Ini: Ini: memburuk: memburuk:
Fiscal Austerity
Reformasi Sisi Penawaran
Bantuan likuiditas melalui
mkn mahal. bail-out Troika dan suntikan bail-out Troika dan suntikan • Kebangkitan ekonomi tidak terjadi.
likuiditas ECB likuiditas ECB
Untuk memutus lingkaran krisis,
Jumlah EU/EA Summit dan Vicious Circle Krisis di Eropa Jumlah EU/EA Summit dan Vicious Circle Krisis di Eropa EZ leaders
Spread Spread sepakat utk merekapitalisas i perbankan melalui European Stability Mechanism (ESM) dan memberikan kewenangan ECB sbg single supervisor namun perlu kejelasan implementasin
Trade Links dengan Euro-Area (Pangsa ekspor ke EA dalam total ekspor) Trade Links dengan Euro-Area (Pangsa ekspor ke EA dalam total ekspor) Banking Links dengan Euro-Area (Pangsa aset yang dimiliki EA dalam total aset) Banking Links dengan Euro-Area (Pangsa aset yang dimiliki EA dalam total aset) Komposisi Mata Uang dalam Cadev Dunia Komposisi Mata Uang dalam Cadev Dunia
Krisis Eropa : Dampak Langsung Dampak trade channel langsung ke Indonesia diperkirakan minimal…
Global
Global Stock Exchange (Composite MSCI) Global Stock Exchange (Composite MSCI)
80
90 100 110 120 130
80
90 100 110 120 130
Jan-10 May-10 Sep-10 Jan-11 May-11 Sep-11 Jan-12 May-12 Source: Bloomberg (diolah)
CompositeEquity Index Performance (Rebased 1/1/2010 = 100)
Index World EM Asia Asia Pasifc G7
Index Oil Price Oil Price
IMF Commodity Price Index
IMF Commodity Price Index Yoy Mom Yoy Mom Total Commodity Price Index 26.1 26.3 0.2 (2.3) -1.3 (6.2) Commodity Non-Fuel Price Index 26.3 17.8 -14.0 (0.4) -14.2 (3.4)
Rincian (Indeks 2005=100) May-12 Apr-12 2010 2011
Commodity Fuel (energy) Index 25.9 31.7 9.0 (3.1) 6.5 (7.5)
Kondisi Terkini:
Perekonomian Domestik
Prakiraan Realisasi Indikator Makro 2012
Secara umum, tracking indikator menunjukkan pencapaian kinerja
ekonomi makro 2012 masih sejalan dengan prakiraan sebelumnya…
Permintaan domestik tumbuh kuat sementara ekspor diprakirakan
Prakiraan Realisasi 2012 lebih rendah shg defsit TB lebih tinggi dari yang diperkirakan…. RDG Juli Juli (RDG Agustus 2012) 2011 2012 2012 Status (vs prakiraan) Indikator/Keterangan
1. Asumsi
3.8
3.2 Sejalan (downside risk)
3.2 Pelemahan kinerja ekonomi Eropa dan AS, China steady PDB Dunia
6.0
4.3 Sejalan
4.3 WTV 15.8 -13.5 Sejalan -13.5 Harga Komoditas
117.3 116.0 Sejalan 116 Harga Minyak Proyeksi
6.5
6.3 Lebih tinggi
6.4 Dom. demand mampu mengimbangi perlambatan ekspor
2. PDB (total)
4.6
5.2 Lebih tinggi
5.3 IKK dan ret.sales msh kuat
8.8
9.4 Lebih tinggi
11.9 Indeks Tendensi Bisnis ↑ & dom. Demand yg kuat
13.6
7.2 Lebih rendah
4.4 Perlambatan ekst. demand lebih lanjut
13.3
8.2 Lebih tinggi
10.7 Permintaan domestik yg sangat kuat
11.9
0.1 Lebih buruk -5.3
3. BOP (overall) USD Bn 1.3 -11.0 Defsit lebih besar -21.1 Ekspor Nonmigas ↓↓
14.8
12.3 Surplus lebih besar
17.4 Penarikan ULN swasta ↑↑
110.1 110.3 Lebih rendah 105.0 ∆ Defsit TB >> ∆ Surplus TMF
8760 9280 Sejalan 9280
4. Nilai Tukar (level)
3.8
4.64 Lebih tinggi
4.64
5. Infasi (Headline)
4.3
4.17 Lebih tinggi
4.26 Harga pangan global ↑, potensi berlanjutnya depr. Rp
2.8
2.84 Lebih rendah
2.61 Belum ada rencana kebijakan strategis Pemerintah
3.4
7.48 Lebih rendah
7.43 Perkiraan cuaca yang kondusif
6. Indikator Moneter
19.4
24.5 Lebih rendah
22.7 Tren ↓ giro
16.4
19.3 Lebih tinggi
21.0 Akselerasi pertumbuhan tabungan dan deposito
24.5
25.2 Lebih tinggi
26.2
Tren ↓ sk. bng kredit, konsumsi msh tinggi
I II
II
PDB Tw II-2012 tumbuh 6,37%, sedikit menguat dari Tw sebelumnya 6,32% dan di atas proyeksi Realisasi PDB Tw II-2012: Sisi Permintaan
GDP Growth by Expenditure GDP Growth by Expenditure
I I 2012***
IV No Components 2010*
III
II III
8.6
7.4
17.7
13.9
26.6 B Export 20.3 14.9 9.9 16.5 12.2 17.2 17.8
7.9
7.9
5.5
1.9 Import 22.6 18.4 12.2 17.1 14.4 15.3 14.0
10.1
8.0
10.9
5.9 6.3 5.8 6.8 6.4 6.5
9.3
6.5
6.5
6.3
6.3
6.4 Data: BPS. above projection n
n Gross Domestic Product
6.4
5.4
A Domestic Demand 5.6 5.5 7.1 5.5 5.6 7.2
IV 2011**
Projecti on Realisat ion
22.2
7.3
7.2
5.0
9.5 Consumption 2.7 3.4 5.1 5.3 4.3 4.6
4.6
4.6
5.0
5.1
5.2
4.8
4.9
4.9
4.9
2.8
7.3
2.8
5.9
6.9
7.0 Gross Fixed Cap Formation 7.9 8.0 9.2 8.7 7.3 9.3
7.1
11.5
10.0
9.0
6.3
7.8
7.2
12.3
II III
III
8 Financial, Ownership, and Business 5.0 5.8 5.8 6.0 7.0 6.7 6.9 6.7 6.3
6.3
7.0
9 Other Services 4.7 5.3 6.4 7.5 7.0 5.7 7.8 6.5 5.5
5.7
5.7 5.9 6.3 5.8 6.8 6.4 6.5 6.5 6.5 6.3
6.3
6.4 Data: BPS. above projection n
n Gross Domestic Product
I II
IV I
10.3
IV No Sectors 2010* 2011** 2012***
I II
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0 Other Services Financial, Ownership, & Business Transport and Communication Trade, Hotel, and Restaurant
Construction Electricity, Gas, & Water Supply Manufacturing Mining and Quarrying
Agriculture Q2-2012 Q1-2012
Realisasi PDB Tw II-2012: Sisi Sektoral
10.1
7 Transport and Communication 12.6 13.1 13.4 14.3 13.4 10.9 9.5 9.2 10.3
Dari sisi sektoral, kontributor utama pertumbuhan: perdagangan, manufaktur, dan pengangkutan & komunikasi Contributor of GDP Growth by Production Sector Contributor of GDP Growth by Production Sector GDP Growth by Production Sector GDP Growth by Production Sector
3 Manufacturing 4.6 4.9 4.2 5.3 5.0 6.2 6.9 6.7 5.7
Projecti on
Realisati
on
A Tradables 4.0 4.2 3.2 4.8 4.5 4.6 4.5 4.3 4.8
4.5
4.5
1 Agriculture 3.3 3.2 1.7 4.1 3.7 3.6 2.6 1.9 4.3
3.6
3.7
2 Mining and Quarrying 3.2 4.0 2.7 4.4 4.4 1.0 0.6 -0.3 2.8
2.7
3.1
5.5
8.9
5.4 B Nontradables 7.7 8.2 8.2 8.6 8.2 8.2 8.2 8.4 7.6
7.7
8.0
4 Electricity, Gas, and Water Supply 8.8 5.1 3.4 4.4 4.3 3.9 5.2 5.8 5.2
5.9
5.9
5 Construction 7.2 7.2 6.8 6.7 5.2 7.5 6.3 7.8 7.2
7.5
7.3
6 Trade, Hotel, and Restaurant 8.6 9.1 8.6 8.5 7.9 9.3 9.2 10.2 8.3
8.4
Infasi Inflasi bulan Juli tercatat lebih tinggi, selain didorong oleh faktor musiman domestik (Ramadhan) juga diiringi oleh gejolak beberapa harga pangan global. Dengan perkembangan Juli, inflasi Tw III dan 2012 diperkirakan masih sejalan dengan proyeksi RDG Tw II-2012. Namun kedepan terdapat beberapa faktor risiko yang berpotensi meningkatkan tekanan inflasi.
Infasi IHK Juli 2012 0,70% (mtm) atau 4,56% (yoy), sedikit lebih tinggi dari proyeksi 0,67% (mtm) atau 4,56% (yoy).
Kondi
Infasi Inti 0,54% (mtm) atau 4,28% (yoy), lebih tinggi dari proyeksi 0,40% (mtm) - atau 4,12% (yoy). Infasi AP 0,03% (mtm) atau 2,71% (yoy), lebih rendah dari proyeksi 0,18% (mtm) - atau 2,87% (yoy). Peningkatan infasi inti khususnya terjadi pada processed food (core food), yang meningkat dari 4,61% (yoy) menjadi 5,32%(yoy). Kondisi tsb disebabkan oleh dampak tingginya infasi kelompok volatile food selama dua bulan berturut-turut. Sementara itu, infasi kelompok inti lainnya (core non-food) sejauh ini masih cukup terkendali yaitu dari 3,88% (yoy) menjadi 3,82% (yoy) sejalan dengan ekspektasi infasi yang terkelola baik dan sisi penawaran yang masih memadai. Peningkatan harga pada kelompok volatile food, selain karena permintaan yang meningkat, juga disertai oleh kenaikan biaya produksi dan terbatasnya pasokan baik yang bersumber dari impor maupun dalam negeri. Berlanjutnya dampak kekeringan di berbagai negara ke harga pangan global.
Risiko Rencana penyesuaian Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) oleh PEMDA • pada TW-IV dengan besaran maksimal hingga 10% dari yang berlaku saat ini 5%.
Neraca Pembayaran
Prospek NPI tw-III 2012 diperkirakan lebih baik dari TW II-2012
namun lebih rendah dari perkiraan sebelumnya....…Lemahnya permintaan global ditengah perekonomian domestik
indikasi perbaikan harga komoditas diperkirakan mampu mendorong perbaikan pada kinerja ekspor.
Kondis i Kinerja TMF masih positif dan masih didominasi oleh aliran dana
sedikit meningkat terkait penerbitan surat utang pemerintah ditengah masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global dan defsit transaksi berjalan.
Level cadangan devisa terkini (per 31 Juli 2012) mencapai • US$106,559 M atau setara dengan dengan 7,2 bulan impor barang. Level tersebut masih lebih tinggi dibandingkan peer group.
Ketidakpastian kondisi pasar keuangan global seiring belum meredanya
Risiko Kuatnya indikasi perlambatan ekonomi global akan berdampak pada
Nilai Tukar
Selama Juli, Rupiah masih mengalami tekanan dgn intensitas yg relatif
lebih terjaga, dgn sumber tekanan terkait dgn permintaan valas
domestik yg meningkatNilai tukar rupiah secara rata2 (mtm) melemah 0,29% ke Rp9.433/USD
Daya saing ekspor dari sisi nilai tukar (REER) masih cukup
Kondi Meskipun pelaku nonresiden mencatat infow valas (SUN, Saham dan SBI)
ditengah ketidakpastian global, secara keseluruhan, pasar valas domestik mengalami net outflow: 1.
Faktor Internal: Tingginya kebutuhan valas korporasi di tengah pasokan yang terbatas dan moderasi pertumbuhan ekspor menyebabkan defsit current account.
2. Faktor Eksternal: Masih tingginya ketidakpastian terkait prospek
penanganan krisis Eropa, belum solidnya recovery AS, moderasi pertumbuhan ekonomi China, melemahnya harga komoditas sebagai basis utama ekspor Indonesia.
Downside Risks : Tingginya kerentanan di psr keuangan global khususnya kepastian
Fiskal
Operasi keuangan Pemerintah sampai dengan Juli 2012 relatif lbh
baik dibandingkan thn sblmnya…
Kond Operasi keuangan pemerintah s.d. Juli 2012 mencatat defsit 0,43%
isi dari PDB dibandingkan surplus 0,4% dari PDB pada periode yg sama di 2011.Realisasi belanja negara mencapai 47%, lbh tinggi dibandingkan 2011 (42,9%) terutama didorong oleh subsidi energi yg meningkat signifkan. Selain itu, realisasi belanja modal, belanja pegawai, bantuan sosial dan DOKP jg tercatat lebih tinggi dibandingkan 2011.
Realisasi penerimaan sedikit melambat mencapai 50,9% dibandingkan
2011 (51,2%) a.l. terkait penerimaan SDA migas yg menurun.
Dg perkembangan tsb., defsit APBN 2012 berpotensi lbh rendah menjadi 1,9% dari PDB dr proyeksi semula 2,1% dr PDB.
Risik Kondisi ekonomi global yg tdk pasti dan dampaknya thd ekonomi o domestik berpotensi mengganggu pencapaian asumsi APBNP 2012
(pertumbuhan ekonomi lebih rendah, nilai tukar rupiah lebih lemah, harga minyak lebih tinggi, lifting minyak lebih rendah). Usulan KPU utk memasukkan dana Pemilu pd APBN 2013 diperkirakan berdampak positif thd PDB.
16 Perkembangan M2/GDP dan Kredit/GDP
BI senantiasa mencermati perkembangan kredit dan besaran moneter agar tidak memberikan tekanan berlebihan pada stabilitas makro ke depan .
Kredit/GDP Kredit/GDP kredit negara EMEs
Kredit/GDP Kredit/GDP PertumbuhanKredit danKapasitasKreditdiEMEs
30
30
29.62 Kamboja
% Kredit/GDP
Emerging Countries
29 Vietnam Bangladesh
25
28 Turki 0)
20
27
01 Brazil China 6-2
26
15 India Singapore
00 Mexico y = -0.0166x + 12.578
25 (2 Indonesia
10 iil Peru Malaysia
24 South Africa Korea t R
5 Rusia Thailand
23 di Philipines
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
9
9
9
1
1
1
re
D A A D A A D A A D A A D A A D A A D A A D Sri Lanka
Egypt
Credit/GDP (2006-2010) Credit/GDP (2006-2010)
50 Ja
5
Kredit Menurut Jenis Penggunaan (kontribusi) Kredit Menurut Jenis Penggunaan (kontribusi)
Investment Consumption % yoy As of June 2012
2 ay
12 M ar
1 Ja n-
11 N ov
1 Se p-
1 Ju l-1
1 ay
11 M ar
10 M ar
10 N ov
9 Ja n-
09 N ov
9 Se p-
9 Ju l-0
9 ay
09 M ar
8 Ja n-
08 N ov
8 Se p-
8 Ju l-0
8 ay
10
20
15
09 N ov
Per June 2012
2 Kredit Total KMK+KI KK % Kontribusi Pertumbuhan
2 ay
1 Fe b
11 N ov
g-
1 Au
1 ay
10 N ov
g-
9 Fe b
g-
25
9 Au
9 ay
8 Fe b
08 N ov
g-
8 Au
8 ay
45 Fe b
40
35
30
08 M ar
40
n-
8
40
35
30
25
20
15
10
5
10
9
7
30
6
5
4
3
5.75
21.24
25.75
Kredit Menurut Jenis Penggunaan Kredit Menurut Jenis Penggunaan
BI Rate , Credits, Third Party Fund BI Rate , Credits, Third Party Fund
Kredit
Pertumbuhan kredit terus akseleratif di level yg tinggi di tengah penerapan kebij LTV di Juni 2012.
45 Ja n
8 M ar
8 M ei
8 Ju li
20
10
19.6
29.1
28.2
2 Credit Third Party Fund BI rate % correl BI rate-gDPK:0.84 correl BI rate-gKredit: 0.81
2 M ay
2 M ar
1 Ja n
1 N ov
11 Se p
1 Ju l-
1 M ay
1 M ar
10 Se p
9 Ja n
9 N ov
9 Se pt
9 Ju li
9 M ei
9 M ar
8 Ja n
8 N ov
8 Se p
2 Total Loans Working Capital
Arah Kebijakan BI 2012
5 PILAR KEBIJAKAN BANK INDONESIA
TAHUN 2012
1. Mengoptimalkan peran kebijakan moneter dalam menjaga stabilitas makroekonomi, dan mendorong stabilitas pasar keuangan.
2. Meningkatkan efisiensi perbankan untuk mengoptimalkan kontribusinya
dalam perekonomian, dengan tetap memperkuat ketahanan perbankan.
3. Meningkatkan efisiensi, kehandalan, dan keamanan sistem pembayaran
baik dalam sistem pembayaran nasional maupun hubungan sistem pembayaran dengan luar negeri.4. Memperkuat ketahanan makro dan stabilitas sistem keuangan dengan memantapkan koordinasi dalam manajemen pencegahan dan penanganan krisis (PMK).
5. Mendukung pemberdayaan sektor riil termasuk melanjutkan upaya perluasan akses perbankan (financial inclusion) kepada masyarakat.