PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU (SPM) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AUDIT

Penerapan Pengembangan Profesio­ nal dalam meningkatkan Kualitas Audit.

Hasil pengujian t-test menunjukkan bahwa variabel pengembangan profesional tidak berpangaruh signifikan terhadap kuali- tas audit (0,813>P) Hal ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Irwansyah (2010) yang menyimpulkan bahwa profesionalisme akuntan publik berpengaruh terhadap kua- litas audit Semakin tinggi tingkat profesio- nalisme auditor maka akan semakin baik pula kualitas audit Dalam pelaksanaan au- dit dan penyusunan laporan, auditor yang menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama, maksudnya auditor agar mendalami standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan dengan semestinya Penerapan kecermatan dan keseksamaan diwujudkan dengan melaku- kan review secara kritis pada setiap tingkat supervisi terhadap pelaksanaan audit dan terhadap pertimbangan yang digunakan Dengan demikian maka kualitas audit akan tetap terjaga

Tidak adanya pengaruh pengembangan profesional terhadap kualitas audit didu- kung oleh kenyataan bahwa setiap KAP di Kota Malang relatif kurang memperhatikan upaya pengembangan profesional ini dikare- nakan permasalahan biaya Atas dasar per- timbangan biaya ini, dalam upaya pengem- bangan professional auditor, KAP di Kota Malang hanya melakukan pelatihan internal dan diskusi-diskusi diantara personil KAP itu sendiri

Penerapan Promosi dalam mening­

katkan Kualitas Audit. Hasil pengujian t- test menunjukkan bahwa variabel promosi tidak berpangaruh signifikan terhadap kual- itas audit (0,405>P) Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Liliawati (2006) yang menyimpulkan bahwa terdapat hubu ngan positif antara penerapan promosi de ngan kualitas audit Jika promosi audior ber- dasarkan kualifikasi seperti yang disyarat- kan untuk tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi diterapkan dalam KAP maka ke- percayaan atas promosi bagi auditor terse- but semakin meningkatkan tanggung jawab auditor dalam melaksanakan pemeriksaan yang berdampak pada meningkatnya kuali- tas audit

Kenyataan menunjukkan bahwa pro- mosi personil merupakan otoritas pimpin an KAP tanpa adanya standar ataupun ukuran secara jelas dan tegas Sekalipun promosi personil dilakukan oleh pimpinan dengan

memperhatian karakter, kemampuan, dan loyalitas, namun demikian dalam prak- teknya seleksi personil tidak dilakukan tes secara formal Promosi lebih didasarkan pada kemampuan dan jumlah hasil peker- jaan personil

Penerapan Penerimaan dan Keberlan­ jutan Klien dalam meningkatkan Kualitas

Audit. Hasil pengujian t-test menunjukkan bahwa variabel penerimaan dan keberlan- jutan klien tidak berpangaruh signifikan ter- hadap kualitas audit (0,830>P) Hal ini tidak seiring dengan hasil penelitian Putri (2010) yang menyimpulkan bahwa penerimaan dan keberlanjutan klien dipengaruhi oleh faktor kepuasan klien Kepuasan klien itu sendiri akan terwujud apabila KAP mampu menun- jukkan kualitas audit bagi klien Sejalan dengan ini (Widagdo et al. 2002), dan (Behn et al. 2008) dalam masing-masing peneliti- annya menyimpulkan bahwa kualitas au- dit berpengaruh secara signifikan terha- dap kepuasan klien Dalam hal ini atribut- atribut kualitas audit tersebut antara lain pengalaman melakukan audit, memahami industri klien, responsif atas kebutuhan klien, melakukan pekerjaan lapangan de- ngan tepat, keterlibatan pimpinan KAP, dan keterlibatan komite audit

Tidak adanya pengaruh penerimaan dan keberlanjutan klien terhadap kualitas audit dalam penelitian ini didukung oleh ke- nyataan bahwa KAP di Kota Malang dalam penerimaan dan keberlanjutan klien lebih mengedepankan tingginya persaingan dalam memperebutkan klien dan kurang memper- hatikan prinsip kehati-hatian Hal ini dilaku- kan karena rata-rata KAP di Kota Malang relatif kecil sehingga lebih mengutamakan pendapatan sebagai upaya untuk menutup biaya operasional

Penerapan Inspeksi dalam mening­

katkan Kualitas Audit. Hasil pengujian t-test menunjukkan bahwa variabel inspek- si tidak berpangaruh signifikan terhadap kualitas audit (0,834>P) Hal ini tidak seja- lan dengan hasil penelitian (Widagdo et al. 2002) yang menyimpulkan bahwa kebijakan dan prosedur sistem pengendalian mutu yang diterapkan oleh Kantor Akuntan Pu- blik dimaksudkan untuk memelihara mutu pemeriksaan akuntan (inspeksi), sehingga diharapkan pengguna laporan audit percaya bahwa laporan audit yang dihasilkan sesuai kualitas sebagaimana standar auditing yang ditetapkan oleh IAI Tidak adanya pengaruh inspeksi terhadap kualitas audit didukung

50 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 6, Nomor 1, April 2015, Hlm. 38-52 kenyataan bahwa setiap KAP di Kota Malang

kurang memperhatikan unsur inspeksi ini dikarenakan pelaksanaan inspeksi dianggap pemborosan dan memerlukan biaya

Penerapan Penugasan Personal Meru­ pakan Variabel yang Berperan Dominan

dalam Meningkatkan Kualitas Audit. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai stan- dardized coefficients beta untuk variabel In-

dependensi (X 1 ) = 0,224; variabel Penugasan

Personal (X 2 ) = 0,517; variabel Konsultasi (X 3 ) = 0,228; dan variabel Supervisi (X 4 ) = 0,382

Oleh karena variabel Penugasan Personal (X 2 ) memiliki nilai standardized coefficients beta lebih besar dibanding variabel lainnya, sehinggapenugasan personal dinyatakan se- bagai variabel yang berpengaruh dominan terhadap Kualitas Audit Hal ini tidak sei- ring dengan penelitian Duff (2004) yang me- nyimpulkan bahwa empat dimensi kualitas audit adalah kualitas teknis, kualitas jasa, hubungan auditor-auditee, independensi Hasil penelitian ini juga tidak mendukung hasil penelitian Irwansyah (2010) yang me- nyimpulkan bahwa ketaatan pada regulasi, kompetensi, independensi dan profesional- isme akuntan publik berpengaruh terhadap kualitas audit, sementara independensi ber- pengaruh dominan terhadap kualitas audit

Penugasan Personal merupakan varia- bel yang berpengaruh dominan terhadap Kualitas Audit dibanding delapan variabel Penerapan SPM lain dalam penelitian ini dikarenakan personil auditor merupakan ujung tombak dalam proses audit dan ber- hadapan langsung dengan klien Di samping itu, dalam setiap penugasan, KAP di Kota Malang terlebih dahulu menilai kemampuan personil dalam memenuhi standar umum auditing Kemampuan memenuhi standar umum ini terdiri atas tiga tahap, yaitu: (1) menentukan kompetensi personil auditor untuk melaksanakan audit; (2) melakukan evaluasi terkait independensi auditor; dan (3) menentukan Kemampuan auditor dalam melaksanakan audit secara cermat dan seksama

Penentuan kompetensi untuk melak- sanakan audit oleh pihak KAP di Kota Malang didasarkan pada kompetensi teknis auditor dalam melaksanakan penugasan au- dit Langkah yang dilakukan untuk menen- tukan kompetensi dalam melaksanakan au- dit, yaitu mengidentifikasi tim audit yang di- perlukan dan mempertimbangkan perlunya konsultasi dan tenaga spesialis Sementara itu dalam pengevaluasian independensi au-

ditor, setiap KAP di Kota Malang menuntut sikap mental independen dari auditor dalam melaksanakan audit KAP tersebut mengha- ruskan auditor bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena auditor ini melaksanakan pekerjaannya untuk kepen- tingan umum dan menjaga dirinya sehingga tidak kehilangan persepsi independensi dari masyarakat Kerja auditor akan sia-sia se- andainya auditor tidak independen dalam penampilan meskipun auditor benar-benar independen in fact (senyatanya)

Penentuan kemampuan melaksanakan audit secara cermat dan seksama, setiap KAP di Kota Malang menetapkan bahwa dalam melaksanakan audit dan penyusunan laporan para auditornya wajib mengguna- kan kemahiran profesionalnya dengan cer- mat dan seksama Penggunaan kemahiran profesional secara cermat dan seksama dalam semua aspek audit mengartikan bahwa auditor wajib melaksanakan tugas- nya dengan kesungguhan dan kecermatan, atau kepedulian profesional Kecermatan dan keseksamaan profesional meliputi kete- litian dalam memeriksa kelengkapan kertas kerja, me ngumpulkan bahan bukti audit yang memadai, dan menyusun laporan au- dit yang lengkap Sebagai seorang profe- sional, auditor harus menghindari kelalaian dan ketidakjujuran Penentuan kemampuan auditor melaksanakan kecermatan dan ke- seksamaan, yaitu: (1) waktu yang ditetapkan untuk menyelesaikan audit Semakin lama waktu yang ditetapkan untuk me nyelesaikan audit (dead line) semakin siap dan leluasa bagi auditor untuk melaksanakan audit den- gan cermat dan seksama; dan (2) pembuatan rencana pekerjaan lapangan mempertim- bangkan tiga hal yaitu perencanaan waktu, anggaran biaya, dan personil Pertimbangan mengenai ketiga hal tersebut, dilakukan dengan mempertimbangkan juga berbagai proyek lainnya yang sedang maupun yang akan ditangani suatu kantor akuntan publik (Arens et al. 2001)

SIMPULAN

Sistem Pengendalian Mutu (SPM) Kan- tor Akuntan Publik yang ditandai dengan in- dependensi, penugasan personal, konsulta- si, supervisi, pemekerjaan, pengembang an profesional, promosi, penerimaan dan keber- lanjutan klien, dan inspeksi memiliki pen- garuh signifikan secara simultan terhadap kualitas audit Sementara itu, independensi, penugasan personal, konsultasi, dan super-

Fauji, Sudarma, Achsin, Penerapan Sistem Pengendalian Mutu (SPM) dalam... 51 visi masing-masing memiliki pengaruh sig-

Arikunto, S 2006 Prosedur Penelitian Suatu nifikan secara parsial terhadap kualitas au-

Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI dit, sedangkan pemekerjaan, pengembang an

PT Rineka Cipta Jakarta profesional, promosi, penerimaan keberlan-

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangun- jutan klien, dan inspeksi masing-masing ti-

an (BPKP) 2007 Modul Diklat Sistem dak berpengaruh signifikan secara parsial

Pengendalian Intern Pemerintah Ja- terhadap kualitas audit Selanjutnya, penu-

karta

gasan personal merupakan variabel yang Behn, B K , J-H Choi, dan T Kang 2008 berpengaruh dominan terhadap kualitas au-

“Audit Quality and Properties of Ana- dit jika dibanding independensi, konsultasi,

lyst Earnings Forecasts” The Accoun- supervisi, pemekerjaan, pengembangan pro-

ting Review 83 Edition 2, hlm 327- fesional, promosi, penerimaan dan keberlan-

jutan klien, dan inspeksi BPKP 2007 Manajemen Pengawasan. Diklat Perbedaan penelitian ini dengan pene-

Penjenjangan Auditor Pengendali Teknis litian-penelitian yang lain adalah dalam hal

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penga- penetapan unsur-unsur SPM sebagai varia-

wasan. Badan Pengawasan Keuangan bel dalam penelitian Pada sebagian besar

dan Pembangunan Edisi Keempat penelitian-penelitian lain, penetapan varia-

ISBN 979-3873-23-X Bogor bel SPM tidak dilakukan secara menyeluruh

Christiawan, Y J 2005 “Aktivitas Pe- dan terperinci sebagaimana Standar dalam

ngendalian Mutu Jasa Audit Laporan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

Keuangan Historis (Studi Kasus pada 2011:17000 1 Hal ini tentunya kerang

Beberapa Kantor Akuntan Publik di mampu mengakomodir permasalahan-per-

Surabaya” Jurnal Akuntansi & Keuang- masalahan yang ada terkait penerapan SPM

an, Vol 7 No 1, hlm 61- 88 itu sendiri Sementara itu, dalam penelitian

De Angelo, L E , 2001 “Auditor Size and Au- ini kesembilan unsur SPM dijadikan variabel

dit Quality” Journal of Accounting and prediktor terhadap kualitas audit sehingga

Economics, Vol 3, hlm 183-199 akan lebih mampu memberikan gambaran Duff 2004 Understanding Audit Quality: menyeluruh berbagai persoalan penerapan

The View of Auditors, Auditees and In- SPM dalam kaitannya dengan kualitas audit

vestors Diunduh tanggal 01 Januari Penelitian ini dilakukan pada KAP yang

2012 <http://aaahg org/AM2005/dis- berukuran ( firm size) menengah dan kecil

play cfm?filename=sub10_1867 pdf& Hal ini tentunya akan memberikan gam-

MIMEType=application%2Fpdf> baran sejauh mana kemampuan KAP-KAP Elfarini, E C 2007 Pengaruh Kompetensi pada firm size memiliki itikad dan kemam-

Dan Independensi Auditor Terhadap puan dalam menerapkan SPM untuk dapat

Kualitas Audit (Studi Empiris Pada mengasilkan jasa yang baik yang diukur ber-

Kantor Akuntan Publik di Jawa Te- dasarkan hasil audit yang berkualitas

ngah Skripsi Fakultas Ekonomi Uni- versitas Negeri Semarang, Semarang

Ghozali, I 2005 Aplikasi Analisis Multivari-

DAFTAR RUJUKAN

ate dengan Program SPSS Universitas Agoes, S 2006 Auditing: Pemeriksaan Akun-

Diponegoro Semarang tan oleh Kantor Akuntan Publik Edisi Glazer, A S dan L F Sheri 2001 “Best

Kedua LPFE Universitas Indonesia Practices far CPA Firms” Journal of Jakarta

A ccountancy September hlm 93-97 Amilin 2010 Analisis Dampak Karakteristik

Hadi, S 2007 “Pengaruh Tindakan Super- Personal, Pengalaman Audit, dan In-

visi terhadap Kepuasan Kerja Akuntan dependensi Akuntan Publik Terhadap Pemula” Jurnal Akuntansi Manajemen Penerapan Etika Akuntan Publik dan Vol 11, No 2 Desember 2007 hlm Implikasinya Terhadap Kualitas Audit

187- 198

(Survei Terhadap Para Akuntan Publik di Indonesia Disertasi tidak dipublika-

Harhinto, T 2004 Pengaruh Keahlian dan sikan Program Pascasarjana Universi-

Independensi terhadap Kualitas Audit tas Padjadjaran. Bandung

Studi Empiris Pada KAP di Jawa Timur Arens, A A, dan J K Loebbecke 2001 Audit-

Tesis Universitas Diponegoro Sema- ing an Integrated Approach 8 edition

rang

Prentice Hall, International Inc New Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Jersey

2011 Standar Profesional Akuntan Pu- blik Penerbit Salemba Empat Jakarta

52 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 6, Nomor 1, April 2015, Hlm. 38-52 Irawati, S N 2011 Pengaruh Kompetensi

2012 <http://papers ssrn com/sol3/ dan Independensi Auditor terhadap

papers cfm?abstract_id=2639> Kualitas Audit Pada kantor Akuntan Menon, K dan Williams J 2004 “The Use Publik di Makassar Skripsi Jurusan

of Audit Committees for Monitoring” Akuntansi Fakultas Ekonomi Universi-

Journal of Accounting and Public Policy tas Hasanuddin Makassar

Vol 13, hlm 121-139 Irwansyah 2010 Pengaruh Ketaatan Re-

Nurchasanah, R dan Rahmanti, W 2003 gulasi, Kompetensi dan Independensi

Analisis Faktor-Faktor Penentu Kuali- Akuntan Publik Terhadap Profesional-

tas Audit Jurnal Akuntansi dan Mana- isme Akuntan Publik dan Implikasin-

jemen Agustus hlm 47-60 ya atas Kualitas Audit (Survei pada Purnomo, A 2007 Persepsi Auditor tentang akuntan publik yang menjadi anggota

Pengaruh Faktor-Faktor Keahlian dan FAPM) Disertasi tidak dipublikasikan

Independensi Terhadap Kualitas Au- Program Pascasarjana UNPAD Ban-

dit Diunduh tanggal 01 Januari 2012 dung

<http://www library@lib unair ac id> Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Putri, W S 2010 Pengaruh Atribut Kuali- Modal dan Lembaga Keuangan Nomor:

tas Kualitas Audit terhadap Keputus- Kep-41/Bl/2008 tentang Pendaftaran

an Klien (Studi Empiris pada Bank Akuntan yang Melakukan Kegiatan di

Perkreditan Rakyat Daerah Istimewa Pasar Modal

Yog yakarta) Skripsi Fakultas Ekonomi Liliawati 2006 Hubungan Antara Penera-

Universitas Diponegoro Semarang pan Sistem Pengendalian Mutu KAP Susatwoko, Y 2007 Pengaruh Kode Etik, dengan Efektivitas Perencanaan Audit

SPAP, Standar Pengendalian Mutu, dan (Persepsi Auditor pada 20 KAP di Ban-

Profesional Auditor terhadap Kualitas dung Skripsi Fakultas Ekonomi Uni-

audit dalam Praktik Skripsi Akuntansi versitas Widyatama Bandung

FE UPN Yogyakarta

Lowenshon, S , E L, Johnson dan J R El- Wahyudiono, Bambang 2000 Evaluasi Atas der 2005 “Auditor Specialization and

Penerapan Sistem Pengendalian Mutu Perceived Audit Quality, Auditee Sa-

pada KAP H dan M Tesis Program Pas- tisfaction, and Audit Fees in the Local

ca Sarjana Sekolah Tinggi Akuntansi Government Audit Market” Journal of

Negara Jakarta

Accounting and Public Policy 26 hlm Widagdo, R S Lesmana, dan S A Irwandi, 705-732

2002 Analisis Pengaruh Atribut-Atribut Malone, Charles F , and Roberts, Robin W ,

Kualitas Audit terhadap Kepuas an 2006 Factors Associated with the In-

Klien (Studi Empiris pada Perusahaan cidence of Reduced Audit Quality Be-

yang Terdaftar di BEJ Simposium haviors Diunduh tanggal 01 Januari

Nasio nal Akuntansi 5 Semarang