Implementasi Sistem Notifikasi Keadaan Darurat Berbasis Aplikasi Mobile Web dan Arduino Mega Menggunakan Logika Fuzzy
Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 5317-5325 http://j-ptiik.ub.ac.id
Implementasi Sistem Notifikasi Keadaan Darurat Berbasis Aplikasi Mobile
Web dan Arduino Mega Menggunakan Logika Fuzzy
1 2 3 Prayoga Febriandika , Wijaya Kurniawan , Agi Putra KharismaProgram Studi Teknik Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 3 Email: pfebriandika@gmail.co.id agi@ub.ac.id
Abstrak
Keadaan darurat bagi setiap individu manusia biasanya dinyatakan saat terjadinya keadaan normal yang mempunyai kecenderungan atau potensi tingkat membahayakan baik bagi keselamatan manusia, harta benda maupun lingkungan. Pada saat manusia mengalami keadaan darurat, sangat diperlukan penanganan yang cepat untuk mengatasi kejadian tersebut. Belum adanya sistem notifikasi yang berperan sebagai penghubung antara korban dengan orang lain, saat korban mengalami keadaan darurat. Dengan adanya alat ini keluarga terdekat akan mengetahui kondisi user saat terjadi keadaan darurat. hanya harus menekan tombol push button sebagai trigger dan kemudian berteriak melalui sensor
User
suara atau menjatuhkan diri saat terjadi keadaan darurat agar sistem dapat mengirim notifikasi ke aplikasi mobile web, yang nantinya aplikasi mobile web digunakan sebagai monitioring user oleh keluarga terdekat, dan keluarga terdekat akan mengetahui posisi terakhir korban melalui modul GPS. Pada penelitian ini terdapat metode Fuzzy sugeno untuk menentukan sebuah kesimpulan pada sistem yang berupa kondisi user (normal atau darurat). Prototype sistem ini dibangun dengan menggunakan beberapa modul dan sensor, yaitu modul GPS, Modul ESP8266, Push Button, Sensor Suara, Sensor
Gyroscope Accelerometer MPU6050, dan Arduino Mega sebagai mikrokontroler. Berdasarkan hasil uji
coba sistem dapat diketahui bahwa perhitungan logika Fuzzy secara manual sama dengan output logika
Fuzzy pada sistem. tingkat akurasi pada sistem ini sebesar 100% pada akurasi data sensor, logika Fuzzy
dan sistem dapat mengirimkan notifikasi pada saat user mengalami keadaan darurat.Kata kunci: Keadaan Darurat, Arduino Mega, Aplikasi Mobile Web, Logika Fuzzy
Abstract
Emergency situation for every human individual Usually a normal condition that has a tendency or
potential that is good for humans, property and the environment. At a time when humans experience an
emergency, it is very necessary rapid handling to cover the incident. There is no system as a notification
between the victim with others, when the victim experiences an emergency. With this tool, the closest
family will know the condition of the user in the event of an emergency. Users only have to press the
button as a trigger and then pass the sound sensor or send an emergency signal for the system to send
notification to the mobile web app, which then the mobile web app as monitioring user by the closest
family, and the family will know the last position of the victim through the GPS module when the user .
In this research, Fuzzy sugeno method is used to determine a system under the condition that is user
condition (normal or emergency). The system prototype is built using several modules and sensors, ie
GPS module, ESP8266 Module, Push Button, Sound Sensor, Gyroscope Accelerometer MPU6050
Sensor, and Arduino Mega as microcontroller. Based on the test results of the system can be seen that
the calculation of logic Fuzzy manually the same with the output of Fuzzy logic on the system. the level
of accuracy on this system of 100% on the accuracy of the data sensor, Fuzzy logic and systems can
send a notification upon user experiencing emergencies.Keywords: Emergency, Arduino Mega, Mobile Web Application, Fuzzy Logic
terjadinya keadaan yang muncul seperti 1. terjadinya bencana alam, terjadinya kebakaran
PENDAHULUAN
ataupun saat dinyatakan terjadinya perang. Akan Keadaan darurat biasanya dinyatakan saat tetapi bagi setiap individu manusia keadaan
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
5317 darurat terjadi saat keadaan normal yang mempunyai kecenderungan atau potensi tingkat membahayakan baik bagi keselamatan manusia, harta benda maupun lingkungan (Zie Ahmadi, 2013). Saat manusia mengalami keadaan darurat sangatlah diperlukan sebuah alat khusus untuk pihak yang berwajib dan juga keluarga terdekat agar dapat langsung mengetahui kejadian tersebut supaya korban bisa segera ditangani.
Penggunaan telepon genggam atau handphone terkadang belum bisa dikatakan efektif saat terjadi situasi darurat, karena pemakaian hanphone sendiri saat dalam keadaan panik, pengguna terkadang tidak sempat memakainya, karena dalam kondisi situasi yang darurat, handphone tidak mempunyai fitur yang dapat langsung mengirim notifikasi seperti mengirim pesan atau lokasi pengguna dengan otomatis saat keadaan darurat seperti saat terjatuh, terjadi perampokan, pemerkosaan, penculikan, dan pembegalan. Maka dari itu masyarakat membutuhkan alat otomatis yang bisa mengirim notifikasi kepada keluarga yang sangat efisien dan mudah digunakan saat mengalami keadaan darurat.
Untuk menambah fitur yang mempermudah pemakai agar dapat menjadi alat yang efisien, maka dibuatlah sebuah penelitian berdasarkan sistem embedded. Ilmu yang mempelajari sistem yang dimana menggunakan komputasi untuk melakukan fungsi tertentu, tertanam dalam perangkat dan lingkungan yang lebih besar, atau sistem komputer yang dirancang untuk melakukan satu atau beberapa fungsi khusus, dengan komputasi real-time, meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan bagian-bagian mekanis. Penelitian ini berfokus pada kegunaan sistem dengan mengutamakan output notifikasi dari aplikasi mobile web.
Peneliti juga akan menggunakan metode dari logika Fuzzy Sugeno. Peneliti menggunakan logika ini karena logika Fuzzy memiliki presisi yang tinggi dan solusi yang akurat, serta output dari sistem berupa velue kondisi user yang dimana data-data dari sensor input terdapat ketidaktepatan dan data bisa ditoleransi menggunakan logika Fuzzy. Serta logika Fuzzy mampu memodelkan fungsi nonlinier yang sangat kompleks, dan mempresentasikan ketidakjelasan, ketidakpastian, serta kurangnya informasi (Sudradjat, 2008).
Pada penelitian ini penulis ingin menambahan fitur untuk mengetahui user, saat user mengalami keadaan darurat dengan menekan push button selama 7 detik untuk memastikan apakah benar terjadi keadaan darurat (button sebagai trigger), dan menambah input sensor suara untuk user dengan cara berteriak menggunakan suara yang lantang di sensor suara, serta peneliti juga menambahkan sensor Gyroscope Accelerometer untuk mengetahui kondisi user saat dalam keadaan terjatuh melalui sudut y, p, dan r. Setelah data input yang didapat akan diolah menggunakan logika Fuzzy sugeno untuk menentukan hasil akhir ouput, kemudian alat akan mengirim posisi terakhir yang didapat modul GPS ke aplikasi
mobile web. Aplikasi mobile web berguna untuk
pihak keluarga untuk menerima sebuah notifikasi pesan berupa kondisi emergency atau tidak, dan mengetahui keberadaan terakhir user menggunakan modul ESP-8266 sebagai pengiriman data. Perancangan di penelitian ini menggunakan Arduino Mega sebagai mikrokontroler sistem.
2. PERANCANGAN DAN
IMPLEMENTASI
2.1. Gambaran Umum Sistem
Pada diagram blok implementasi sistem notifikasi keadaan darurat berbabis aplikasi
mobile web dan Arduino Mega dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram blok sistem
Implementasi Sistem Notifikasi Keadaan Darurat Berbabis Aplikasi Mobile Web dan Arduino Mega Menggunakan Logika Fuzzy merupakan suatu sistem yang dapat memberikan notifikasi ke pada keluarga terdekat saat user mengalami keadaan darurat secara otomatis.
Terdapat sensor gyroscope accelerometer untuk mendeteksi user saat terjatuh, sensor suara untuk mendeteksi level suara user saat berteriak, dan
push button sebagai trigger sesuai dengan yang
ditunjukkan pada Gambar 1. Berdasarkan nilai dari sensor gyroscope dan sensor suara maka selanjutnya dilakukkannya klasifikasi menggunakan metode Fuzzy. Metode Fuzzy membantu menyelesaikan permasalahan keputusan output sistem berupa emergency atau tidak yang dilakukkan secara manual. Fuzzy menjadi metode yang tepat untuk digunakan karena metode Fuzzy menghasilkan tingkat akurasi yang tinggi dan solusi yang akurat, serta
output dari sistem berupa velue kondisi user yang dimana sesuai dengan sistem.
2.2. Perancangan Sistem
Dalam pembuatan suatu sistem notifikasi diperlukan suatu bentuk prototype sistem yang akan diimplementasikan pada desain prototype dari sistem notifikasi keadaan darurat seperti
Gambar 3. Perancangan Rangkaian Sistem
yang terdapat pada Gambar 2. Sangat perlu Notifikasi diperhatikan bahwa peletakan dari setiap
Tabel 1. Koneksi Pin Perancangan Perangkat Keras
komponen dan ukuran sistem yang akan dikembangkan. Pada Gambar 2 menjelaskan Pin Pin Pin Pin
Pin Modul Pin Sensor Arduino Modul Sensor Push
bahwa kotak persegi panjang berwarna abu-abu
GPS Gyroscope Mega ESP Suara Button
yang akan saling dikaitkan menjadi sebuah
Vcc &
bentuk sistem pusat yang terbuat dari bahan
Vcc Vcc Vcc + CH-PD Vcc
akrilik dengan panjang 9cm dan lebar 10cm. selain itu peletakan sensor gyroscope terdapat
GND GND GND GND GND GND
diatas Arduino Mega, ini untuk memaksimalkan
2 INT
tempat. Sedangkan sensor suara terpisah dari
RX
3
desain sistem pusat, ini karena sensor suara
4 TX membutuhkan input yang dekat dengan suara.
5
modul GPS dan modul ESP-8266 terdapat
6
disamping Arduino Mega agar tidak
7 PIN
memerlukan kabel yang panjang. Untuk push
8 button terdapat diluar sistem yang berguna
9
sebagai trigger agar mudah ditekan saat terjadi
10 keadaan darurat.
18 RX TX
Untuk memperjelas dari Gambar 3,
RX
19 TX
rangkaian perangkat keras dari pin-pin yang
20 SDA SDL
tersambung dari Arduino Mega dengan sensor
21 SCL SCL maupun modul ditunjukkan pada Tabel 1.
A0 A0
Gambar 3 merupakan gambaran skematik perangkat keras yang akan diimplementasikan, komponen yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan sistem notifikasi yaitu Arduino Mega 2560, Sensor Suara, Sensor Gyroscope
Accelerometer , Push Button, Modul GPS,
Modul ESP-8266, resistor, dan kapasitor sebagai komponen pembuatan rangkaian debounce yang akan digunakan pada push button.
Berdasarkan diagram alir yang ditunjukkan
Gambar 2. Skema Perancangan Desain Sistem
pada Gambar 4, sistem dimulai dengan
Notifikasi
mengconnectkan modul ESP-8266 dengan jaringan yang ada sampai terhubung, yang kemudian dengan menekan push button selama 7 detik yang akan membuat waktu trigger membaca apakah waktu habis dengan adanya input sensor gyroscope maupun sensor suara =
1/emergency maka proses selanjutnya akan ditunjukkan pada Gambar 5. membuat input dari kedua sensor akan diolah
Start
oleh logika Fuzzy untuk menentukan hasil keputusan output berupa kondisi emergency atau tidak. Akan tetapi jika waktu trigger habis
Data Output Pada
dengan tidak adanya output dan output dari
Sistem
logika Fuzzy tidak emergency, maka proses akan menuju looping yang menunggu adanya trigger ditekan kembali. Jika output sistem berupa Link Posisi & Status maka proses selanjutnya akan
emergency
mengarah pada pengambilan posisi terakhir pada
Output Link Posisi & Status
sensor GPS yang kemudian akan dikirimkan ke
Pada Aplikasi Moble Web
aplikasi mobile web melalui modul ESP-8266 berupa kondisi user dan lokasi keberadaan user dan proses selesai.
End Gambar 5. Flowchart Perancangan Kegunaan
Utama Aplikasi Mobile Web
Kemudian selanjutnya perancangan untuk metode dari klasifikasinya yaitu perancangan
Fuzzy seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 6.
Penjelasan di masing-masing fungsi pada Fuzzy ditunjukkan oleh penjelasan pada Gambar 7 sampai dengan Gambar 13.
Start Pembacaan Data dari Sensor Gyro & Sensor Suara Fuzzifikasi Defuzifikasi Inferensi Hasil
End Gambar 6. Flowchart Proses Perancangan Fuzzy Gambar 4. Flowchart perancangan Perangkat
Tahap awal yang dilakukan untuk
Lunak
mengklasifikasi kondisi output sistem menggunakan logika Fuzzy yaitu pembacaan Selanjutnya merupakan perancangan proses data kedua sensor. Setelah itu proses pertama utama pada sistem aplikasi mobile web yang adalah fuzzifikasi, seperti yang ditunjukkan pada berfungsi sebagai penerima notifikasi dan
Gambar 7 yang merupakan flowchart kegunaan utama dari aplikasi mobile web yaitu fuzzifikasi. sebagai tempat pengiriman notifikasi yang menampilkan kondisi serta posisi terakhir user yang didapatkan dari sistem, perancangan Start Input Sensor Gyro & Sensor Suara Membuat
Membership Function Gambar 10. Membership Function Gyroscope P
Nilai Membership Function End
Gambar 7. Flowchart Proses Fuzzifikasi
Fuzzifikasi yaitu suatu proses pengubahan nilai tegas dalam fungsi keanggotaan Fuzzy. Gambar 7 merupakan proses fuzzifikasi yang akan memproses input pada sensor suara untuk
Gambar 11. Membership Function Gyroscope R
mendapatkan level suara (dB) manusia, dan sensor gyroscope yang digunakan untuk
Start
mendeteksi kemiringan manusia saat terjatuh ataupun keadaan normal. Fungsi proses fuzzifikasi yaitu mengubah nilai tegas ke dalam
Nilai Membership
fungsi keanggotaan Fuzzy. Dari proses
Function
fuzzifikasi tersebut menghasilkan 4 membership function yaitu pertama membership function
Implikasi
suara seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8,
IF-THEN gyrocope Y, gyroscope P, dan gyroscope R.
Berikut adalah gambar dari grafik membership keempatnya seperti yang ditunjukkan Gambar 8,
Mencari Nilai 9, Gambar 10, dan Gambar 11.
α (MIN) Nilai α (MIN) End
Gambar 12. Flowchart sub-proses Inferensi Gambar 8. Membership Function Suara
Gambar 12 merupakan proses pada inferensi. Inferensi merupakan proses dari implikasi untuk menalarkan nilai input yang akan menentukan nilai output/keluaran sebagai mode untuk pengambil keputusan. Berdasarkan dari pembuatan rule maka akan ditentukan sebuah nilai α pada setiap rule. α yaitu nilai keanggotaan yang baru dari hasil operasi 2 himpunan atau lebih. Rule yang akan digunakan
Gambar 9. Membership Function Gyroscope Y adalah MIN pada fungsi implikasi.
Gambar 13. Flowchart sub-proses Defuzzifikasi
Gambar 13 merupakan proses flowchart pada defuzzifikasi pada sistem notifikasi. Defuzzifikasi merupakan sebuah proses pemetaan dari himpunan logika Fuzzy ke himpunan crisp(tegas). Setelah didapatkan nilai α, selanjutnya yaitu berdasarkan merode MIN- MAX di setiap variabel maka akan dievaluasi di setiap rulenya untuk mencari nilai MAX (terbesar).
Implementasi sistem terdapat pada Gambar 14 berikut ini.
Gambar 14. Implementasi Sistem Notifikasi
Gambar 14 merupakan implementasi prototype sistem notifikasi tampak samping. Alat yang digunakan sebagai tempat sistem berbahan akrilik yang berukuran panjang 10cm dan lebar 9cm sebagai alas maupun penutup alat. Untuk peletakan komponen-komponen akan diletakkan sesuai ukuran komponen agar ukuran alat bisa seminimalis mungkin. Terdapat sensor suara yang terlepas dari desain sistem utama, karena sensor suara membutuhkan masukan
input yang lebih dekat dengan suara. Terdapat
juga push button yang terletak disamping bagian atas desain sistem, ini bertujuan agar push button lebih dekat dengan tangan user yang berguna sebagai trigger. Gambar 15 berikut adalah rangkaian dari implementasi perangkat keras pada sistem notifikasi.
Gambar 15. Implementasi Rangkaian pada Sistem Notifikasi
Pada Gambar 15 yaitu implementasi rangkaian perangkat keras pada sistem yang dibuat dari akrilik berbentuk persegi panjang, lalu menggabungkan komponen-komponen seperti sensor dan modul menjadi satu bagian dengan desain utama. Terdapat juga push button yang berada diatas desain utama yang berguna agar memudahkan pengguna untuk menggunakannya secara cepat.
Pada implementasi aplikasi mobile web yang digunakan tempat informasi berupa kondisi user dan posisi terakhir user. Berikut merupakan tampilan manu pada aplikasi mobile web yang ditunjukkan oleh Gambar 16.
Gambar 16. Implementasi Aplikasi Mobile Web Start N ilai α Mencari Rule Evalution
(MAX) End Nilai Max
2.3. Implementasi Sistem
Pada Gambar 16 merupakan tampilan menu pada aplikasi mobile web. Pada tampilan tersebut terdapat 1 menu, tetapi terdapat 1 utama dan 1 menu tambahan, yaitu menu tambahan Live
17
77.33
12 1.74 -2.05
85.55 13 -70.85
63.91
22.98
14 8.98 -3.58
84.17
15 8.12 -7.55 -8.72
16 18.88 -7.78
78.35
0.62
0.78
2.52
86.59 18 -17.42 -1.14 -7.97
19 15.8 -3.08
80.32 20 -9.73
11.05
74.6 Tabel 2 merupakan hasil pembacaan dari
sensor Gyroscope setelah melalui berbagai prosedur sehingga didapatkannya data dari sensor Gyroscope. Untuk hasil kondisi akhir
output yang didapat dari sensor, terjatuh maupun
berdiri normal terdapat pada Tabel 5. Ini dikarenakan pengujian sistem tergabung dengan sensor suara dan sudah melalui proses logika
Fuzzy , yang dimana logika Fuzzy akan
menentukan hasil output melalui 2 kesimpulan nilai data yang diambil melalui sensor
1.75 11 -10.78 -0.55
83.7 10 -25.3
Track yang berguna untuk mengawasi setiap saat
3.1. Pengujian Sensor Gyroscope
posisi pengguna. Terdapat juga menu yang paling utama dari fungsi aplikasi ini yaitu menu
inbox seperti yang ditunjukkan pada Gambar 17 berikut ini.
Gambar 17. Aplikasi Mobile Web Menu Inbox
Pada Gambar 17 merupakan menu pada
Inbox yang merupakan fungsi menu utama pada
aplikasi mobile web. Menu inbox berfungsi menerima notifikasi/pesan dari output sistem yang akan menampilkan status kondisi user dan lokasi keberadaan user saat mengalami keadaan darurat/emergency. lokasi koordinat aplikasi
mobile web ini membutuhkan aplikasi tambahan
berupa google map untuk mencari titik koordinat yang sudah didapatkan melalui modul GPS. Notifikasi pesan aplikasi mobile web seperti yang ditunjukkan pada Gambar 18.
Gambar 18. Aplikasi Mobile Web pada Tampilan Notifikasi
Gambar 18 merupakan tampilan notifkasi berupa pesan pada layar utama telepon genggam saat user mengalami keadaan darurat. Notifikasi ini bertujuan agar user keluarga terdekat sebagai pihak kedua bisa langsung melihat kondisi user serta mengetahui keberadaan lokasi user di dalam aplikasi mobile web dengan cepat.
3. PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pengujian ini dilakukan dengan perlakuan yang berbeda-beda pada setiap sudut gyroscope dengan menjatuhkannya dari posisi normal. Dari keseluruhan pengujian didapatkan tabel pengamatan seperti pada Tabel 2 berikut ini.
9 -0.08 -2.55
Tabel 2. Pengujian Sensor Gyroscope Acceleometer Percobaan Ke- Sudut Gyro Y Sudut Gyro P Sudut Gyro R
1 -25.49 -27.5
57.75 2 -98.31 -85.6
3.75 3 -74.98 0.57 -0.6 4 -160.46
2.21 -10.72
5
0.16
0.23
87.57 6 -51.85 0.99 -11.59 7 -1.75
1.02 -11.68
8 2.74 -0.43 -1.6
Gyroscope dan sensor suara.
Tabel 4. Pengujian Push Button
3.2. Pengujian Sensor Suara Percobaan Kondisi Push Pembacaan
Pengujian dari sensor suara dilakukan
Ke- Button Push Button
dengan perlakuan yang berbeda-beda pada setiap
Tertekan
1
1
level suara pada manusia dengan berbicara nada
Tertekan
1
tinggi maupun nada rendah melalui input sensor
2
suara, dan melewati berbagai prosedur. Hasil Tertekan
1
3
pengujian didapatkan tabel pengamatan seperti
Tidak Tertekan
4 pada Tabel 3 berikut ini.
5 Tidak Tertekan Tidak Tertekan
6 Tabel 3. Pengujian Sensor Gyroscope Acceleometer
Di dalam Tabel 4 merupakan hasil dari
Percobaan Ke- Pembacaan Sensor Suara
pengujian pembacaan dari push button setelah
1
23
melalui berbagai prosedur sehingga didapatkan
2
44
nilai data dari push button. Dari tabel
3
35
menunjukkan bahwa ketika push button ditekan,
4
19 trigger pengambilan keputusan nilai dari sensor
5
19
dan sensor suara data yang didapat
Gyroscope
6
83
adalah 1. Dan ketika push button tidak ditekan
7 21 sebagai trigger maka data yang didapat adalah 0
yaitu sensor suara dan Gyroscope tidak dapat
8
47 disimpulkan untuk mendapatkan input data.
9 469
10
52
3.4. Pengujian Proses Fuzzy 11 838
Berikut ini merupakan Tabel 5 yaitu hasil
12
33
dari perhitungan Fuzzy yang akan ditampilkan
13
33 pada serial monitor pada Arduino IDE.
47
14
15
47 Tabel 5. Hasil Pengujian Fuzzy
16
48 Perc Sensor Sudut Sudut Sudut Output Output Kondisi
328
17 Ke- Suara Gyro Y Gyro P Gyro R Sistem Manual
18
21
1 23 -25.49 -27.5
57.75 Normal 151
2 44 -98.31 -85.6
3.75
1
1 Emerg
19
3 35 -74.98 0.57 -0.6
1
1 Emerg 290
20
4 19 -160.46 2.21 -10.72 Normal
Tabel 3 merupakan hasil pembacaan sensor
5
19
0.16
0.23
87.57 Normal
suara setelah melalui berbagai prosedur sehingga
6 83 -51.85 0.99 -11.59
1
1 Emerg
didapatkannya data dari sensor suara. untuk hasil
7 21 -1.75 1.02 -11.68 Normal
kondisi akhir output yang didapat dari sensor,
8
47 2.74 -0.43 -1.6
1
1 Emerg
berteriak meminta bantuan atau berbicara
469 -0.08 -2.55
83.7
1
1 Emerg
9
normal terdapat pada Tabel 5. Ini dikarenakan
10 52 -25.3
0.78
1.75
1
1 Emerg
pengujian sistem tergabung dengan sensor
11 838 -10.78 -0.55
77.33
1
1 Emerg Gyroscope dan sudah melalui proses logika
12
33 1.74 -2.05
85.55
1
1 Emerg Fuzzy , yang dimana logika Fuzzy akan
13 33 -70.85 63.91 22.98
1
1 Emerg
menentukan hasil output melalui 2 kesimpulan
14
47 8.98 -3.58
84.17
1
1 Emerg
nilai data yang diambil melalui sensor
15
47 8.12 -7.55 -8.72
1
1 Emerg Gyroscope dan sensor suara.
16
48 18.88 -7.78
78.35
1
1 Emerg 17 328
0.62
2.52
86.59
1
1 Emerg
3.3. Pengujian Push Button
18 21 -17.42 -1.14 -7.97 Normal
19 151 15.8 -3.08
80.32
1
1 Emerg
Tujuan melakukan pengujian akuisisi data
20 290 -9.73
11.05
74.6 Emerg
pada push button yaitu untuk mengetahui berfungsinya push button sebagai trigger atau Pada Tabel 5 menggunakan 20 sampel yang tidak dan mengambil kesimpulan nilai data dari sudah didapatkan dengan input dan output yaitu sensor suara dan Gyroscope. bahaya (emergency) atau normal. Pengujian dilakukan dengan cara menganalisis dari rumus pada tahap selanjutnya di setiap variable output
Fuzzy yang telah diterapkan pada sistem yang akan dicari melalui nilai terbesarnya (MAX)
kemudian memberikan keputusan atau melalui perhitungan MIN.kesimpulan pada output yang sesuai dengan Pengujian pada logika Fuzzy dilakukan perhitungan Fuzzy. Pada tabel 5 terdapat juga dengan membandingkan antara perhitungan perbandingan output perhitungan secara manual pada sistem dan perhitungan secara manual. dengan output sistem yang ternyata akurasi data
Hasil perhitungan tersebut nantinya akan sensor dan perhitungan manual Fuzzy hasilnya menunjukan hasil yang sama. Hal itu sama. menunjukkan bahwa hasil dari pengujian menggunakan metode Fuzzy pada sistem sudah
4. KESIMPULAN sesuai dengan perancangan yang dibuat.
Kesimpulan didapatkan berdasarkan dari
DAFTAR PUSTAKA
hasil pengujian dan juga Analisa yang telah dilakukkan terhadap skripsi ini sebagai berikut.
Adnan, T. H., & Indriani, S. L. (2016). Aplikasi Proses pada perancangan sistem notifikasi Tombol Peringatan Darurat Berbasis saat keadaan darurat berbasis aplikasi mobile Android. Jurnal Sistem Komputer dengan menyambungkan sensor suara,
web Unikom dan Komputika.
sensor Gyroscope, modul ESP8266, modul GPS, Ahmadi, Z. (2013). Keadaan Darurat. dan push button ke mikrokontroler Arduino Mega 2560 menjadi sebuah sistem yang Ariansyah, J., Heryanto, & Iis, P. (2016).
Rancang Bangun Sistem Informasi terhubung satu sama lain kemudian Tanggap Darurat Divisi Pusat Pengaduan mengirimkan output berupa notifikasi ke aplikasi mobile web berupa link posisi dan status Berbasis Website Di Kota Palembang.
user saat terjadi keadaan darurat.
Henderi, Dian, N. P.,& Pamungkas, D. (2016). Proses menampilkan lokasi user saat
Rancang Bangun Automatic Emergency mengalami keadaan darurat dan sesuai dengan
System Berbasis Mobile.
proses logika Fuzzy, maka sistem akan Naba. (2009). Metode Fuzzy Sugeno menginput lokasi terakhir pada titik koordinat yang didapat oleh modul GPS kemudian modul Ramadhan, H., Maulana, R. & Hannats, M. H.
ESP8266 akan mengirim lokasi user dengan (2018, September 9). Scoring System method post yang kemudian akan diterima dan Otomatis Pada Lomba Menembak diproses untuk ditampilkan didalam hosting Dengan Target Sillhouette Hewan penulis.
Menggunakan Logika Fuzzy. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan
Implementasi logika Fuzzy segeno didalam Ilmu Komputer vol. 5. sistem notifikasi keadaan darurat berbasis aplikasi mobile web meliputi 3 proses yang harus
Rizki, M. S., & Sutanto. (2017). Prototype Panic dilakukan yaitu proses fuzzifikasi, proses
Button Dengan Notifikasi SMS dan Peta
inferensi, dna proses defuzzifikasi. Proses Digital. fuzzifikasi terdapat 2 variabel, yaitu variabel
Sudrajat. (2008). Dasar-dasar Fuzzy, 30-31 suara dan variabel Gyroscope. Didalam variabel suara terdapat 4 himpunan yaitu himpunan
Sinauarduino. (2016, April 6). Modul Wifi rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
ESP8266. Retrieved from Sedangkan pada variabel Gyroscope terdapat 3 himpunan yaitu himpunan Gyro Y, Gyro P, dan Gyro R. Didalam proses inferensi yang merupakan penggabungan dari seluruh aturan (rule) yang didasari dari data himpunan pada setiap variabel yaitu variabel suara dan variabel
Gyroscope . Terdapat 32 aturan (rule) Fuzzy yang
ada pada sistem notifikasi keadaan darurat ini dengan perintah “IF” dan “AND” yang kemudian menghasilkan perintah “THEN”. Di proses terakhir yaitu defuzzifikasi, pada proses ini yaitu menggunakan metode MIN-MAX yang