ppt teori belajar sosial dan humanistik

TEORI BELAJAR
SOSIAL DAN
HUMANISTIK DAN
PENERAPANNYA
DALAM
PEMBELAJARAN

PENGERTIAN BELAJAR MENURUT
TEORI BELAJAR SOSIAL


Menurut Alex Sobur (2003) sendiri Belajar
sosial adalah belajar yang bertujuan
memperoleh ketrampilan dan pemahaman
terhadap masalah-masalah sosial,
penyesuaian terhadap nilai-nilai sosial dan
sebagainya. Termasuk belajar jenis ini
misalnya belajar memahami masalah
keluarga, masalah penyelesaian konflik
antar etnis atau antar kelompok, dan
masalah-masalah lain yang bersifat sosial.


 Belajar

sosial adalah suatu
proses tingkah laku dimana kita
mengamati, bahkan meniru
suatu pola perilaku orang lain 
(masyarakat) yang awalnya tidak
tahu menjadi tahu.

TOKOH TEORI BELAJAR
SOSIAL
Albert Bandura
 Vygotsky


Albert Bandura
   Teori kognitif sosial (social cognitive theory) yang 
dikemukakan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa 
faktor sosial dan kognitif serta factor pelaku 

memainkan peran penting dalam pembelajaran.
Faktor kognitif berupa ekspektasi/ penerimaan siswa 
untuk meraih keberhasilan, factor social mencakup 
pengamatan siswa terhadap perilaku orang tuanya.

Gambar 2.1: Hubungan antara tingkah laku (behavioristic), person/kognitif, dan Lingkungan belajar (Learning environment) menurut Bandura.

Asumsi dasar dari teori ini yaitu sebagian besar tingkah 
laku individu diperoleh dari hasil belajar melalui 
pengamatan atas tingkah laku yang ditampilkan oleh 
individu – individu lain yang menjadi model
 Bandura menyatakan bahwa orang belajar banyak 
perilaku melalui peniruan, bahkan tanpa adanya 
penguat (reinforcement) sekalipun yang diterima. Kita 
bisa meniru beberapa perilaku hanya melalui 
pengamatan terhadap perilaku model, dan akibat yang 
ditimbulkannya atas model tersebut. Proses belajar 
semacam ini disebut "observational learning"  atau  
pembelajaran melalui pengamatan.



Menurut Bandura (1986)
mengemukakan empat komponen
dalam proses belajar meniru
(modeling) melalui pengamatan,
Atensi/ Memperhatikan
 Retensi/ Mengingat
 Ulangan – penguatan dan motivasi
 Memproduksi gerak motorik


Jenis – jenis permodelan:


1. Peniruan Langsung
mencontohkan sesuatu melalui demonstrasi bagaimana suatu 
ketrampilan itu dilakukan.
Meniru tingkah laku yang ditunjukkan oleh model melalui 
proses perhatian. Contoh : Meniru gaya penyanyi yang disukai.


 


2. Peniruan Tak Langsung
Peniruan Tak Langsung adalah melalui imaginasi atau 
perhatian secara tidak langsung. 
Contoh : Meniru watak yang dibaca dalam buku, 
memperhatikan seorang guru mengajarkan rekannya.







3. Peniruan Gabungan
menggabungkan tingkah laku yang berlainan yaitu 
peniruan langsung dan tidak langsung.
Contoh : Pelajar meniru gaya gurunya melukis dan cara 
mewarnai daripada buku yang dibacanya.

4. Peniruan Sesaat / seketika.
Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi 
tertentu saja.
Contoh : Meniru Gaya Pakaian di TV, tetapi tidak boleh 
dipakai di sekolah.
5. Peniruan Berkelanjutan
Tingkah laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam situasi 
apapun.
Contoh : Pelajar meniru gaya bahasa gurunya.

Adapun prinsip-prinsip yang
mendasari teori belajar sosial
yang dikemukakan oleh Bandura











1)      Prinsip faktor-faktor yang saling      
menentukan
2)      Kemampuan untuk membuat atau 
memahami simbol/tanda/lambang
3)      Kemampuan berpikir ke depan
4)      Kemampuan untuk seolah-olah    
mengalami apa yang dialami oleh orang  
5)      Kemampuan mengatur diri sendiri
6)      Kemampuan untuk berefleksi

   
             

        
        lain

P    = Singkatan dari Personal atau

kepribadian seseorang
 B   = Singkatan dari Berhavior atau perilaku
seseorang
 E    = Singakatan dari Environment atau
lingkungan luar


Teori Belajar Sosial (Vygotsky)


Teori pembelajaran sosial Vygotsky, menekankan pada 
aspek sosial dalam pembelajaran. bahwa proses 
pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau menangani 
tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas 
tersebut masih berada dalam jangkauan mereka yang 
disebut Zone of Proximal Development, yaitu daerah tingkat 
perkembangan sedikit di atas daerah tingkat perkembangan 
seseorang saat ini.




Vygotsky juga menekankan pada pengaruh budaya. Inti 
teori   Vigotsky adalah menekankan interaksi antara aspek 
internal dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya 
pada lingkungan sosial pembelajaran



Vygotsky menekankan pada pentingnya hubungan 
antara individu dan lingkungan sosial dalam 
pembentukan pengetahuan yang menurut beliau, bahwa 
interaksi sosial yaitu interaksi individu tersebut dengan 
orang lain merupakan faktor  terpenting yang dapat 
memicu perkembangan kognitif seseorang.



Implikasi Teori belajar sosial dalam pendidikan adalah 
hendaklah memastikan bahwa kita sendiri boleh 
menunjukkan tingkahlaku yang boleh diteladani serta 

memaklumkan kepada anak murid berkenaan kesan 
sesuatu tingkah laku yang tidak bermoral, sebagai guru 
perlu memastikan dan berusaha menyediakan 
persekitaran sosial yang kondusif agar modeling boleh 
berlaku.

   Selain itu, persembahan pengajaran seseorang guru 
seharusnya tersusun dan dapat menarik minat dan 
perhatian murid-murid serta seharusnya dapatdijadikan 
model untuk diikuti oleh mereka.

Teori Belajar Humanistik
Teori belajar merupakan landasan terjadinya suatu 
proses belajar yang menuntun terbentuknya kondisi 
untuk belajar. Teori belajar dapat didefenisikan sebagai 
integrasi prinsip-prinsip yang menuntun di dalam 
merancang kondisi demi tercapainya tujuan 
pendidikan. Teori Belajar Humanistik adalah suatu 
teori dalam pembelajaran yang mengedepankan 
bagaimana memanusiakan manusia serta peserta didik 

mampu mengembangkan potensi dirinya. 

Tokoh – Tokoh Teori Belajar
Humanistik
Arthur W. Combs
 Abraham Maslow
 Carl Rogers


Arthur W. Combs


Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka 
mencurahkan meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar 
yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi 
individu. 



Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau 

tidak relevan dengan kehidupan mereka. Untuk itu guru harus 
memahami perlaku siswa dengan mencoba memahami dunia 
persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah 
perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau 
pandangan siswa yang ada. Perilaku internal membedakan 
seseorang dari yang lain.

Abraham Maslow
Teori Maslow didasarkan pada asumsi
bahwa di dalam diri individu ada dua hal :
 (1)  suatu usaha yang positif untuk
berkembang
 (2)   kekuatan untuk melawan atau menolak
perkembangan itu.


Carl Rogers


Rogers membedakan dua tipe belajar,
yaitu:
◦ Kognitif (kebermaknaan)
◦ Experiential ( pengalaman atau signifikansi)

Menurut Rogers yang
terpenting dalam proses
pembelajaran adalah
pentingnya guru
memperhatikan prinsip
pendidikan dan
pembelajaran, yaitu:

1.   Menjadi manusia berarti memiliki 
kekuatan 
yang wajar untuk belajar. Siswa tidak  harus  belajar 
tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
 2.    Siswa akan mempelajari hal-hal yang 
bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian  bahan 
pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru 
sebagai bagian yang bermakna bagi siswa
 3.    Pengorganisasian bahan pengajaran  berarti 
mengorganisasikan bahan dan ide  baru sebagai 
bagian  yang bermakna bagi  siswa.
 4.    Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern 
berarti belajar tentang proses.


Dari bukunya Freedom To Learn, ia
menunjukkan sejumlah prinsipprinsip dasar humanistik yang
penting diantaranya ialah :
Manusia mempunyai belajar alami
 Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran 
dirasakan murid mempuyai relevansi dengan maksud 
tertentu
 Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi 
mengenai dirinya.


Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah 
dirasakan bila ancaman itu kecil
 Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa 
dalam memperoleh cara.
 Belajar yang bermakna  diperoleh jika siswa 
melakukannya
 Belajar lancar jika siswa dilibatkan dalam proses belajar
 Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi 
hasil yang mendalam
 Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan 
membiasakan untuk mawas diri
 Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar


Implikasi Teori Belajar Humanistik yaitu Guru Sebagai 
Fasilitator yang artinya guru memberi kemudahan belajar dan 
berbagai kualitas fasilitator
 a) Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan 
suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas
 b) Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas 
tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuantujuan kelompok yang bersifat umum.
 c) Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing 
siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi 
dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di 
dalam belajar yang bermakna tadi.










d) Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber 
untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para 
siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
e) Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang 
fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
f) Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam 
kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat 
intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk 
menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual 
ataupun bagi kelompok
g)    Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator 
berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang 
turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut 
menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti 
siswa yang lain.