Kelompok Sosial dan agama kelompok
kelompok sosial adalah suatu kumpulan orangorang yang mempunyai hubungan dan saling
berinteraksi satu sama lain dan dapat
mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama.
Menurut Josep S. Roucek dan Roland S.
Warren kelompok sosial adalah suatu kelompok
yang meliputi dua atau lebih manusia, yang
diantara mereka terdapat beberapa pola
interaksi yang dapat dipahami oleh para
anggotanya atau orang lain secara keseluruhan.
Terbentuknya kelompok sosial adalah karena
adanya :
Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di
sekitarnya
Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam
sekitarnya
Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial :
1. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran
bahwa dia merupakan bagian dari kelompok
yang bersangkutan.
2. Ada kesamaan faktor yang dimiliki anggotaanggota kelompok itu sehingga hubungan
antara mereka bartambah erat. Persamaan itu
antara lain persamaan nasib, kepentingan,
tujuan, ideologi politik, dan musuh.
3. Berstruktur, berkaidah, mempunyai pola
perilaku, bersistem dan berproses.
Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, tipe kelompok
sosial adalah sebagai berikut :
1) Berdasarkan besar kecilnya anggota
kelompok
2) Berdasarkan derajat interaksi dalam
kelompok
3) Berdasarkan kepentingan dan wilayah
4) Berdasarkan kelangsungan kepentingan
5) Berdasarkan derajat organisasi
Secara umum tipe-tipe kelompok sosial
adalah sebagai berikut :
1. Kategori statistik, yaitu pengelompokan
atas dasar ciri tertentu yang sama.
2. Kategori sosial, yaitu kelompok individu
yang sadar akan ciri-ciri yang dimiliki
bersama.
3. Kelompok sosial, misalnya keluarga
batih (nuclear family).
4. Kelompok tidak teratur.
5. Organisasi Formal.
Macam-macam kelompok sosial
1. Kelompok Sosial dipandang dari Sudut Individu
Pada masyarakat yang kompleks, biasanya setiap
manusia tidak hanya mempunyai satu kelompok sosial
tempat ia menjadi anggotanya terkadang ada individu
yang menjadi anggota beberapa kelompok sosial
sekaligus.
Terbentuknya kelompok-kelompok sosial ini biasanya
didasari oleh bentuk-bentuk kekerabatan.
Namun yang perlu digarisbawahi adalah sifat
keanggotaan suatu kelompok tidak selalu bersifat
sukarela, tapi ada juga yang sifatnya paksaan.
2. In-Group dan Out-Group
Semua kelompok tersebut berakhiran dengan
kepunyaan “ku”. Itulah yang dinamakan kelompok
sendiri (In group) karena aku termasuk di dalamnya.
Banyak kelompok lain dimana aku tidak termasuk
keluarga, ras, suku bangsa, pekerjaan, agama dan
kelompok bermain. Semua itu merupakan kelompok
luar (out group) karena aku berada di luarnya.
3. Kelompok Primer (Primary Group) dan Kelompok
Sekunder (Secondary Group)
Menurut Charles Horton Cooley, kelompok primer
adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan ciriciri saling mengenal antara anggota-anggotanya serta
kerja sama yang erat yang bersifat pribadi dengan
hubungan dalam kelompok yang cenderung lebih
santai dan berkekeluargaan
Kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar
yang terdiri atas banyak orang, antara dengan siapa
hubungannya tida perlu berdasarkan pengenalan
secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu langgeng.
4. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan
(Gesellschaft)
Konsep
kelompok
sosial
ini
dikemukakan
oleh Ferdinand Tonnies. Pengertian paguyuban
adalah suatu bentuk kehidupan bersama, di mana
anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang
murni dan bersifat alamiah, serta kekal berdasar atas
rasa cinta dan rasa kesatuan batin.
Patembayan (gesellschaft) adalah ikatan lahir yang
bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu yang
pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk
dalam pikiran belaka (imaginary) serta strukturnya
bersifat mekanis seperti sebuah mesin.
Secara umum ciri-ciri paguyuban adalah:
Intimate, (erat dan kuat)
Private, (bersifat pribadi)
Exclusive, (khusus untuk individu di dalamnya)
Paguyuban memiliki 3 tipe, yakni :
Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by
blood)
Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)
Paguyuban karena jiwa pikiran (gemeinschaft of
mind).
Ciri-ciri hubungan paguyuban dengan patembayan
dapat diketahui dari tabel berikut:
Paguyuban
Patembayan
Personal
Impersonal
Informal
Formal, kontraktul
Tradisional
Utilitarian
Sentimental
Realistis, “ketat”
Umum
Khusus
5. Informal Group dan Formal Group
Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai
struktur dan organisasi yang pasti. Terbentuk karena
pertemuan-pertemuan yang berulang kali dengan “dasar
pertemuan” adalah kepentingan atau pengalaman yang
sama.
Formal group adalah kelompok yang mempunyai
peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh
anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar
sesamanya.
formal group → tata cara untuk memobilisasikan dan
mengoordinasikan usaha-usaha agar suatu tujuan dapat
tercapai berdasarkan bagian-bagian organisasi yang
bersifat khusus → birokrasi.
Menurut Max Weber, suatu birokrasi mempunyai ciriciri sebagai berikut:
Tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa
posisi yang merupakan tugas-tugas jabatan.
Posisi dalam organisasi terdiri atas hierarki struktur
wewenang.
Suatu sistem peraturan memengaruhi keputusan
dan pelaksanaannya.
Unsur staf yang merupakan pejabat, bertugas
memelihara organisasi dan khususnya keteraturan
organisasi.
Para pejabat berharap agar hubungan atasan
dengan bawahan dan pihak lain bersifat orientasi
impersonal.
Penyelenggaraan kepegawaian didasarkan pada
karier.
6. Membership Group dan Reference Group
Menurut Robert
K
Merton, membership
group adalah suatu kelompok sosial, di mana
setiap orang secara fisik menjadi anggota
kelompok tersebut.
Reference group adalah kelompok sosial yang
menjadi acuan seseorang (bukan anggota
kelompok) untuk membentuk pribadi dan
perilakunya. Dengan kata lain, seseorang yang
bukan anggota kelompok sosial bersangkutan
mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tadi.
7. Kelompok Okupasional dan Volunteer
kelompok okupasional yang merupakan kelompok
terdiri atas orang-orang yang melakukan
pekerjaan sejenis atau kelompok sosial yang
belum melakukan pembagian pekerjaan diantara
individunya.
Kelompok volunteer adalah kelompok sosial yang
mencakup
orang-orang
yang
mempunyai
kepentingan sama, namun tidak mendapatkan
perhatian masyarakat yang semakin luas
jangkauannya tadi.
Beberapa kepentingan yang dimaksud dalam
kelompok sosial volunteer, antara lain:
a) Kebutuhan akan sandang, pangan dan
papan
b) Kebutuhan akan keselamatan jiwa dan
harta benda
c) Kebutuhan akan harga diri
d) Kebutuhan untuk mengembangkan potensi
diri
e) Kebutuhan akan kasih sayang
8. Kelompok Sosial yang Tidak
Teratur
Kerumunan
(Crowd) →
berada di suatu
tempat secara
bersamaan
Publik → kelompok
yang tidak
merupakan
kesatuan
Masyarakat
Setempat
(Community) →
dalam arti
geografis
Kingsley Davis membedakan bentuk kerumunan
menjadi:
a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial,
dibedakan menjadi:
Khalayak penonton atau pendengar formal (formal
audiences)
Kelompok ekspresif yang telah direncanakan
(planned expressive group)
b. Kerumunan yang bersifat sementara (Casual Crowd),
dibedakan menjadi:
Kumpulan yang kurang menyenangkan
(inconvenient aggregations)
Kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan
panik (panic crowds)
Kerumunan penonton (spectator crowds)
c. Kerumunan yang berlawanan dengan normanorma hukum (Lawless Crowd), dibedakan
menjadi:
Kerumunan yang bertindak emosional (acting
mobs)
Kerumunan yang bersifat immoral (immoral
Unsur-unsur
crowds) dalam suatu komunitas
adalah :
1) Seperasaan
2) Sepenanggungan
3) Saling memerlukan
Arti Penting Keluarga
1) Merupakan arena dimana anak mulai mengenal
sesuatu secara syah dan dibenarkan.
2) Adalah sebagai perantara antara budaya lokal dan
unit sosial.
3) Menjalankan fungsi fungsi politik.
4) Agen pembelajaran dasar anak.
5) Berfungsi untuk menjaga dan menumbuhkembangkan anggotanya.
berinteraksi satu sama lain dan dapat
mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama.
Menurut Josep S. Roucek dan Roland S.
Warren kelompok sosial adalah suatu kelompok
yang meliputi dua atau lebih manusia, yang
diantara mereka terdapat beberapa pola
interaksi yang dapat dipahami oleh para
anggotanya atau orang lain secara keseluruhan.
Terbentuknya kelompok sosial adalah karena
adanya :
Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di
sekitarnya
Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam
sekitarnya
Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial :
1. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran
bahwa dia merupakan bagian dari kelompok
yang bersangkutan.
2. Ada kesamaan faktor yang dimiliki anggotaanggota kelompok itu sehingga hubungan
antara mereka bartambah erat. Persamaan itu
antara lain persamaan nasib, kepentingan,
tujuan, ideologi politik, dan musuh.
3. Berstruktur, berkaidah, mempunyai pola
perilaku, bersistem dan berproses.
Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, tipe kelompok
sosial adalah sebagai berikut :
1) Berdasarkan besar kecilnya anggota
kelompok
2) Berdasarkan derajat interaksi dalam
kelompok
3) Berdasarkan kepentingan dan wilayah
4) Berdasarkan kelangsungan kepentingan
5) Berdasarkan derajat organisasi
Secara umum tipe-tipe kelompok sosial
adalah sebagai berikut :
1. Kategori statistik, yaitu pengelompokan
atas dasar ciri tertentu yang sama.
2. Kategori sosial, yaitu kelompok individu
yang sadar akan ciri-ciri yang dimiliki
bersama.
3. Kelompok sosial, misalnya keluarga
batih (nuclear family).
4. Kelompok tidak teratur.
5. Organisasi Formal.
Macam-macam kelompok sosial
1. Kelompok Sosial dipandang dari Sudut Individu
Pada masyarakat yang kompleks, biasanya setiap
manusia tidak hanya mempunyai satu kelompok sosial
tempat ia menjadi anggotanya terkadang ada individu
yang menjadi anggota beberapa kelompok sosial
sekaligus.
Terbentuknya kelompok-kelompok sosial ini biasanya
didasari oleh bentuk-bentuk kekerabatan.
Namun yang perlu digarisbawahi adalah sifat
keanggotaan suatu kelompok tidak selalu bersifat
sukarela, tapi ada juga yang sifatnya paksaan.
2. In-Group dan Out-Group
Semua kelompok tersebut berakhiran dengan
kepunyaan “ku”. Itulah yang dinamakan kelompok
sendiri (In group) karena aku termasuk di dalamnya.
Banyak kelompok lain dimana aku tidak termasuk
keluarga, ras, suku bangsa, pekerjaan, agama dan
kelompok bermain. Semua itu merupakan kelompok
luar (out group) karena aku berada di luarnya.
3. Kelompok Primer (Primary Group) dan Kelompok
Sekunder (Secondary Group)
Menurut Charles Horton Cooley, kelompok primer
adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan ciriciri saling mengenal antara anggota-anggotanya serta
kerja sama yang erat yang bersifat pribadi dengan
hubungan dalam kelompok yang cenderung lebih
santai dan berkekeluargaan
Kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar
yang terdiri atas banyak orang, antara dengan siapa
hubungannya tida perlu berdasarkan pengenalan
secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu langgeng.
4. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan
(Gesellschaft)
Konsep
kelompok
sosial
ini
dikemukakan
oleh Ferdinand Tonnies. Pengertian paguyuban
adalah suatu bentuk kehidupan bersama, di mana
anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang
murni dan bersifat alamiah, serta kekal berdasar atas
rasa cinta dan rasa kesatuan batin.
Patembayan (gesellschaft) adalah ikatan lahir yang
bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu yang
pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk
dalam pikiran belaka (imaginary) serta strukturnya
bersifat mekanis seperti sebuah mesin.
Secara umum ciri-ciri paguyuban adalah:
Intimate, (erat dan kuat)
Private, (bersifat pribadi)
Exclusive, (khusus untuk individu di dalamnya)
Paguyuban memiliki 3 tipe, yakni :
Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by
blood)
Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)
Paguyuban karena jiwa pikiran (gemeinschaft of
mind).
Ciri-ciri hubungan paguyuban dengan patembayan
dapat diketahui dari tabel berikut:
Paguyuban
Patembayan
Personal
Impersonal
Informal
Formal, kontraktul
Tradisional
Utilitarian
Sentimental
Realistis, “ketat”
Umum
Khusus
5. Informal Group dan Formal Group
Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai
struktur dan organisasi yang pasti. Terbentuk karena
pertemuan-pertemuan yang berulang kali dengan “dasar
pertemuan” adalah kepentingan atau pengalaman yang
sama.
Formal group adalah kelompok yang mempunyai
peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh
anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar
sesamanya.
formal group → tata cara untuk memobilisasikan dan
mengoordinasikan usaha-usaha agar suatu tujuan dapat
tercapai berdasarkan bagian-bagian organisasi yang
bersifat khusus → birokrasi.
Menurut Max Weber, suatu birokrasi mempunyai ciriciri sebagai berikut:
Tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa
posisi yang merupakan tugas-tugas jabatan.
Posisi dalam organisasi terdiri atas hierarki struktur
wewenang.
Suatu sistem peraturan memengaruhi keputusan
dan pelaksanaannya.
Unsur staf yang merupakan pejabat, bertugas
memelihara organisasi dan khususnya keteraturan
organisasi.
Para pejabat berharap agar hubungan atasan
dengan bawahan dan pihak lain bersifat orientasi
impersonal.
Penyelenggaraan kepegawaian didasarkan pada
karier.
6. Membership Group dan Reference Group
Menurut Robert
K
Merton, membership
group adalah suatu kelompok sosial, di mana
setiap orang secara fisik menjadi anggota
kelompok tersebut.
Reference group adalah kelompok sosial yang
menjadi acuan seseorang (bukan anggota
kelompok) untuk membentuk pribadi dan
perilakunya. Dengan kata lain, seseorang yang
bukan anggota kelompok sosial bersangkutan
mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tadi.
7. Kelompok Okupasional dan Volunteer
kelompok okupasional yang merupakan kelompok
terdiri atas orang-orang yang melakukan
pekerjaan sejenis atau kelompok sosial yang
belum melakukan pembagian pekerjaan diantara
individunya.
Kelompok volunteer adalah kelompok sosial yang
mencakup
orang-orang
yang
mempunyai
kepentingan sama, namun tidak mendapatkan
perhatian masyarakat yang semakin luas
jangkauannya tadi.
Beberapa kepentingan yang dimaksud dalam
kelompok sosial volunteer, antara lain:
a) Kebutuhan akan sandang, pangan dan
papan
b) Kebutuhan akan keselamatan jiwa dan
harta benda
c) Kebutuhan akan harga diri
d) Kebutuhan untuk mengembangkan potensi
diri
e) Kebutuhan akan kasih sayang
8. Kelompok Sosial yang Tidak
Teratur
Kerumunan
(Crowd) →
berada di suatu
tempat secara
bersamaan
Publik → kelompok
yang tidak
merupakan
kesatuan
Masyarakat
Setempat
(Community) →
dalam arti
geografis
Kingsley Davis membedakan bentuk kerumunan
menjadi:
a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial,
dibedakan menjadi:
Khalayak penonton atau pendengar formal (formal
audiences)
Kelompok ekspresif yang telah direncanakan
(planned expressive group)
b. Kerumunan yang bersifat sementara (Casual Crowd),
dibedakan menjadi:
Kumpulan yang kurang menyenangkan
(inconvenient aggregations)
Kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan
panik (panic crowds)
Kerumunan penonton (spectator crowds)
c. Kerumunan yang berlawanan dengan normanorma hukum (Lawless Crowd), dibedakan
menjadi:
Kerumunan yang bertindak emosional (acting
mobs)
Kerumunan yang bersifat immoral (immoral
Unsur-unsur
crowds) dalam suatu komunitas
adalah :
1) Seperasaan
2) Sepenanggungan
3) Saling memerlukan
Arti Penting Keluarga
1) Merupakan arena dimana anak mulai mengenal
sesuatu secara syah dan dibenarkan.
2) Adalah sebagai perantara antara budaya lokal dan
unit sosial.
3) Menjalankan fungsi fungsi politik.
4) Agen pembelajaran dasar anak.
5) Berfungsi untuk menjaga dan menumbuhkembangkan anggotanya.