Batuan Beku dan Gunung Api

Batuan Beku dan Gunung Api
Gunung api mempunyai pengertian yang cukup kompleks, yaitu sebagai jenis atau
kegiatan magma yang sedang berlangsung atau merupakan tempat munculnya batuan
leleran atau lava yang berasal dari dalam bumi.
Sebuah gunung api disebut aktif apabila kegiatan magmatisnya dapat dilihat secara nyata.
Leleran lava dari kawah puncak atau kawah sampaing, adanya awan panas letusan dan
awan panas guguran, lahar letusan dan lain sebaginya mencirikan bahwa gunung api
tersebut masih aktif.
Magma merupakan lelehan material yang sangat panas terbentuk di bawah kerak bumi
atau bagian atas selubung. Ketika magma mencapai permukaan bumi maka disebut lava.
Dari penelitian mengenai lava, dapat digambarkan 3 kesimpulan penting mengenai
magma yaitu:
1. Magma terbentuk oleh komposisi silika yang dominan.
2. Magma terbentuk oleh temperatur yang tinggi.
3. magma mempunyai kemampuan mengalir.
Unsur-unsur utama magma adalah oksigen (O2), silikon (Si), almunium (Al), kalsium
(Ca), natrium (Na), Kalium (K), besi (Fe), dan magnesium (Mg). Dari analisis kimianya
magma dapat dibagi menjadi, magma basa (basaltic magma) mengandung SiO2 sekitar
50%, bersuhu tinggi sekitar antara 900-12000 C dan vikositasnya rendah, mudah
mengalir. Salah satu contohnya adalah batuan basalt. Magma asam (rhyolitic magma)
berkomposisi SiO2 antara 60%-70% bersuhu rendah, dibawah 8000 C dan vikositasnya

tinggi. Lebih kental dan mobilitasnya rendah.
Magma seperti halnya cairan-cairan lain mempunyai densitas yang rendah dari pada
batuan. Magma yang memiliki densitas lebih rendah karena adanya kenaikan suhu dan

temperatur akan menekan batuan diatasnya dan itu merupakan cara magma untuk
mencapai permukaan bumi. Semakin keatas maka tekanannya akan semakin menurun.
Letusan yang bersifat meleler (Nonexplosive Eruptions) contoh klasik untuk letusan ini
adalah tipe Hawaii yang merupakan lava datar tinggi dengan mancur lavanya (lava
fountain). Meskipun letusan nonexplosive kelihatan hebat selama terjadinya. Balon gas
yang viskositasnya rendah akan menaikan magma basalt keatas. Letusan yang bersifat
meledak (Explosive Eruptions) dicirikan oleh tekanan gas yang tinggi dan batuan yang
dilepaskan. Pecahan dari batuan yang terlempar selama terjadinya letusan gunung api
dinamakan “piroklast” batuan yang terbentuk dari peristiwa piroklast dinamakan batuan
piroklastik. Para geologikawan sering menyebut deposit dari piroklast adalah “tepra”.
Gunung api tamemg (shield vulcano) merupakan gunung api yang berbentuk kubah
rendah dan luas, dibentuk oleh lava yang sangat cair dari lava basalan atau adesit contoh
gunung api Mauna Loa di Hawaii. Gunung api piroklastik merupakan gunung api
berbentuk kerucut yang disusun oleh bahan lepas gunung api yang mengelilingi
kepundan,


dan

mempunyai

kawah

yang

cukup

luas.

Gunung

api

berlapis

(stratovolcanoes) merupkan gunung api yang dibangun oleh perselingan lava dan bahan
lepas gunung api, dimana pada gunung api yang masih aktif akan menunjukkan bentuk

kerucut yang ideal. Contohnya G. Fuji (Jepang).
Kawah merupakan bentuk negatif yang terjadi karena kegiatan gunung api. Berdasarkan
asal mulanya dibedakan kawah letusan dan kawah runtuhan, sedangkan berdasarkan
letaknya terhadap pusat kegiatan dikelompokkan kawah kepundan dan kawah samping.
Kaldera adalah suatu bentuk lekukan gunung api yang sangat besar, bergaris tengah
beberapa Km dan berbentuk membulat. Kubah lava adalah hasil dari keluarnya lava yang
diikuti dengan letusan, itu condong meninggalkan sedikit gas, jika lava sangat viscositas
itu akan keluar dari tekanan.
Erupsi celah (fissure eruptio) magma yang bergerak ke arah permukaan akan merembes
melalui retakan dalam bumi akibat tarikan, dimana pada permukaan bumi akan
memeperlihatkan gejala leleran.

Semua batuan beku terbentuk dari pendinginan dan pemadatan magma, terdapat 2 jenis
batuan beku yaitu :
1. batuan beku luar, batuan beku yang terbentuk oleh pemadatan lava dan tepra diatas
permukaan bumi.
2. Batuan beku dalam, batuan beku yang terbentuk oleh pemadatan magma didalam
kerak bumi.
Batuan beku luar cenderung mempunyai butiran-butiran yang kasar karena pembekuan
magma di dalam kerak bumi mendingin secara lambat dan mempunyai waktu yang cukup

lama untuk membentuk butiran-butiran mineral batuan yang besar. Batuan dengan butiran
kasar disebut paneritik yaitu butiran mineral-mineral dapat dilihat dengan mata telanjang.
Secara praktis yaitu butiran mineralnya mempunyai ukuran yang lebih besar dari 2 mm.
Batuan beku yang berbutir halus disebut aphanites yaitu butiran mineralnya lebih kecil
dari 2 mm, sedangkan batuan beku yang mempunyai butiran campuran yaitu antara yang
kasar dengan yang halus disebut propirik, dan batuan beku yang mineralnya sebagian
besar atau semuannya seperti gelas disebut obsidian.
Macam-macam batuan beku dalam :
1. Granit dan Granodiarit
Feldspar dan kuarsa adala mineral-mineral yang sebagian besar mengutamakan granit dan
granodiarit, mika, muskovit dan biotit juga terdapat pada keduanya sedangkan pada
anyak batua granit tersusun atas butiran-butiran hornblade.
2. Diorit
Sebagian besar mineral diorit adalah plagioklas selain itu terdapat juga kuarsa dan mika
begitu pula dengan amphibol dan proksen. Diorit adalah batuan beku biasa.
3. Gabro dan Peridotit

Diorit yang memiliki warna gelap termasuk dalam kelompok gabro begitu pula dengan
mineral piroksen dan oliven yang berwarna gelap sedangkan batuan beku dengan
butiran kasar dinamakan oliven sebagai mineral utama disebut peridotit.

Macam-macam batuan beku luar. :
1. Rhyolit dan Dacit
Batuan beku afanitik dengan komposisi dari granit disebut rhyonit. Jika komposisi batuan
beku afanitiknya adalah granodiorit maka disebut dengan dacit. Baik rhyolit maupun
dacit sebenarnya memuat granit, perbedaanya adalah rhyolit sebagian besar tersusun
atas potasium feldspar sedangkan dacit penyusun utamanya adalah plagioklas.
2. Andesit
Batuan beku yang nampak seperti dacit tetapi tidak terdapat kuarsa disebut andesit.
Komposisi andesit sama dengan diorit dan andesit biasanya berwarna abu-abu, ungu,
dan bahkan hijau gelap. Sebagian besar andesit adalah porfiritik dengan ponokrist
ampibol, piroksen, atau plagioklas tetapi bukan kuarsa.
3. Basalt
Batuan utama penyusun kerak samudra adalah basalt. Basalt adalah batuan beku dengan
butiran yang halus bahkan kadang-kadang porfiritik, basalt warnanya selalu abu-abu
gelap atau hitam, dan komposisinya sama dengan gabro.
4. Piroklastik
Batuan piroklastik adalah batuan transisi antara batuan beku dengan `batuan sedimen dan
disebut juga dengan agglomerat, ketika partikel-partikel tepra berukuran bom atau tufa
ketika partikelnya adalah lapili atau abu.


Pluton adalah semua bentuk batuan beku dalam tanpa memperhatikan bentuk dan
ukurannya. Terdapat 2 jenis pluton yaitu pluton minor dan pluton mayor, yang termasuk
pluton minor adalah :
1. Dike
adalah bagian bodi batuan beku yang memotong lapisan-lapisan batuan. Dike berasal dari
intruksi magma yang telah membeku.
2. Sills
adalah bodi batuan beku yang susunanya pararel dengan lapisan-lapisan batuan, biasanya
sill dan dike muncul secara bersama-sama.
3. Lakolit
adalah variasi dari sill, merupakan bodi batuan beku dengan arah intrusi pararel terhadap
lapisan batuan dengan bagian atas berupa kubah.
4. Vulcanic pipes and vulcanic neck
Pipa vulkanik adalah pipa yang merupakan tempat naiknya magma menuju kepermukaan
bumi yang kemudian terisi oleh batuan beku ketika intrusi magma telah berakhir. Jika
erosi mengikis dan pipa yang telah terisi oleh bodi batuan maka ini disebut vulcanic
neck.
Pluton mayor yaitu :
1. Batholit
Bagian dari pluton yang paling besar, batholit adalah bodi batuan beku dalam dengan

bentuk yang tidak teratur, memotong perlapisan. Beberapa batholit berukuran panjang
1000 Km dan lebar 250 Km.
2. Stok

Seperti halnya batholit, stok berbentuk tidak teratur dengan besar tidak lebih dari 10 Km.
Stok juga bisa disebut bagian dari batholit, hanya stok merupakan bagian puncak
batholit yang tererosi secara terpisah.